Anda di halaman 1dari 9

A.

Siklus Hidrologi (Siklus Air)

Hidrologi merupakan ilmu yang penting dalam asesmen, pengembangan, utilisasi


dana manajemen summberdaya air yang dewasa ini semakin meningkat realisasinya di
berbagai level. Indonesia secara umum juga mengalami berbagai permasalahan sumberdaya
air yang membutuhkan analisis hidrologi yang semakin rumit dalam mengatasinya. Hal ini
mendorong para peneliti bidang Hidrologi untuk semakin intensif dalam mengumpulkan data
dan informasi dari level global sampai pada tingkat prilaku air di sub-sub daerah aliran
sungai.
Siklus hidrologi adalah pergerakan air di bumi berupa cair, gas, dan padat baik proses
di atmosfir, tanah dan badan-badan air yang tidak terputus melalui proses kondensasi,
presipitasi, evaporasi dan transpirasi. Pemanasan air samudera oleh sinar matahari merupakan
kunci proses siklus hidrologi tersebut dapat berjalan secara kontinu. Air berevaporasi,
kemudian jatuh sebagai presipitasi dalam bentuk air, es, atau kabut. Pada perjalanan menuju
bumi beberapa presipitasi dapat berevaporasi kembali ke atas atau langsung jatuh yang
kemudian diintersepsi oleh tanaman sebelum mencapai tanah

Siklus hidrologi yang dimaksud dengan siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang
tidak pernah berhenti dari atmosfir ke bumi dan kembali ke atmosfir melalui kondensasi,
presipitasi, evaporasi dan transpirasi.

Di alam kita mengenal dengan siklus air (Siklus Hidrologi), dimana air tersebut
menempati 70% permukaan bumi dalam bentuk lautan. Selebihnya merupakan kandungan air
yang terdapat pada vegetasi di hutan, tubuh hewan, pori-pori tanah, dalam bentuk gas di
udara dan juga mikroorganisme biotik. Secara sederhana siklus air (Siklus Hidrologi)
merupakan proses perputaran air secara terus menerus dari mulai terbentuknya awan (air
dalam bentuk gas), kondensasi karena suhu udara yang rendah, terjadinya hujan di
pegunungan, menyerapnya air ke dalam tanah (air tanah), mengalirnya air di sungai-sungai,
bermuaranya air di lautan dan kemudian menguapnya air menjadi bentuk gas kembali.

Siklus air merupakan acuan dimana kita dapat mengamati kelangkaan air di suatu
daerah. Dari sana juga kita dapat mengetahui bagaimana sebaran iklim yang dipengaruhi oleh
ketersediaan air dan faktor abiotik lain yang secara tidak langsung membentuk karakteristik
air tersebut di suatu wilayah yang bersangkutan.

1
1. Hidrologi di Indonesia

Indonesia dalam mengimplemetasikan konsep keairan telah menuangkan dalam bentuk


perundangan berupa Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 yang
memuat konsep dasar keairan berupa definisi-definisi:

A. Air adalah semua air yang terdapat pada, diatas, ataupun dibawah permukaan tanah,
termasuk dalam pengertian ini air permukaan, air tanah, air hujan, dan air laut yang
berada di darat.
B. Air permukaan adalah semua air yang terdapat pada permukaan tanah.
C. Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau batuan di bawah
permukaan tanah.
D. Sumber air adalah tempat atau wadah air alami dan/atau buatan yang terdapat pada,
di atas, atau pun di bawah permukaan tanah
E. Wilayah sungai adalah kesatuan wilayah pengelolaan sumber daya air dalam satu
atau lebih daerah aliran sungai dan/atau pulau-pulau kecil yang luasnya kurang dari
atau sama dengan 2.000
F. Daerah aliran sungai (DAS) adalah suatu wilayah daratan yang merupakan satu
kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungainya, yang berfungsi menampung,
menyimpan, dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau atau ke laut
secara alami, yang batas di darat merupakan pemisah topografis dan batas di laut
sampai dengan daerah perairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan.
G. Cekungan air tanah adalah suatu wilayah yang dibatasi oleh batas hidrogeologis,
tempat semua kejadian hidrogeologis seperti proses pengimbuhan, pengaliran, dan
pelepasan air tanah berlangsung.

Ketika kesetimbangan neraca air suatu daerah terganggu, maka terjadi pergeseran
pada siklus hidrologi yang terdapat didaerah tersebut. Pergeseran tersebut dapat terjadi dalam
bentuk peningkatan dan pengurangan pada salah satu subsistemnya. Air tanah merupakan
subsistem dari siklus hidrologi yang terdapat di bawah permukaan bumi. Tergangguanya
subsistem air tanah di suatu daerah akan mengakibatkan menurunnya kuantitas dan kualitas
air tanah di daerah tersebut, yang pada akhirnya akan mengakibatkan penurunan kualitas dan
kesejahteraan hidup masyarakat.

2
Indonesia mempunyai iklim tropik basah yang dipengaruhi oleh angin monsun barat
dan monsun timur. Dari bulan November hingga Mei, angin bertiup dari arah Utara Barat
Laut membawa banyak uap air dan hujan di kawasan Indonesia; dari Juni hingga Oktober
angin bertiup dari Selatan Tenggara kering, membawa sedikit uap air. Suhu udara di dataran
rendah Indonesia berkisar antara 23 derajat Celsius sampai 28 derajat Celsius sepanjang
tahun. Ada 2 musim di Indonesia yaitu musim hujan dan musim kemarau, pada beberapa
tempat dikenal musim pancaroba, yaitu musim diantara perubahan kedua musim tersebut.

Permasalahan sumberdaya air di indonesia masih bertumpu pada aspek kuantitatif


seperti kejadian banjir dan kekeringan. Dimana air terlalu banyak pada musim hujan dan
terlalu sedikit pada musim kemarau. Distribusi ketersediaan air sepanjang tahun dan
ketersediaan sarana penampungan air untuk mencegah kekurangan air pada musim kemarau.

Disamping persoalan kuantitas, kualitas air juga menjadi permasalahan di indonesia


dimana kualitas air permukaan sudah sangat kotor. Misalnya air di sungai citarum yang
berbau dan berwarna hitam.

Permasalahan sumber daya air ini dapat diselesaikan denagn pemahaman yang
komprehensif tentang hidrologi wilayah/regional pada masing-masing DAS. Pemahaman
yang baik dapat mengatur ketersediaan air dalam jumlah dan waktu yang cukup serta kualitas
yang sesuai peruntukannya. Bentuk transfrmasi hujan aliran dan simpanan air diwilayah
sangat ditentukan oleh kondisi bentang alam yang terdapat di wilayah jatuhnya hujan.

3
Gambar siklus Hidrologi air

4
B. Penggunaa air secara bijak

Di Indonesia, hingga saat ini air masih memiliki sifat common property, dalam artian
milik bersama, sehingga monopoli dan privatisasi pengelolaan air dilarang, dan Pemerintah
bertanggung jawab menjamin ketersediaan air bagi kelangsungan hidup penduduknya yang
diatur dalam Undang-undang nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air.

Pada umumnya, manusia diasumsikan membutuhkan sekitar 150 liter air perharinya.
Air ini digunakan untuk bermacam-macam kebutuhan, dari minum, makan, mandi, memasak,
hingga mencuci. Dengan demikian kebutuhan akan air bagi setiap manusia jumlahnya cukup
bervariasi, dan jenisnya berbeda-beda. Misalnya untuk minum dan makan, disyaratkan air
bersih yang sudah dimasak. Sedangkan untuk mandi cukup air yang bersih. Dan untuk
keperluan lain seperti menyiram tanaman, air bekas pakai juga dapat digunakan. Namun
tetap, jumlahnya berkisar antara 75 liter hingga 150 liter per hari per orang. Jumlah tersebut
akan sangat terlihat besar dan jika kita membandingkannya dengan jumlah penduduk dan
daya dukung air di lingkungan kita.

Indonesia pada saat ini masih tercatat sebagai negara yang masih memperbolehkan
warganya untuk memenuhi kebutuhan air pribadinyanya dari air tanah. Air tanah dalam hal
ini adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau bebatuan di bawah permukaan tanah.
Pengambilan air tanah yang berlebihan telah menimbulkan berbagai dampak yang tidak
diingikan seperti penurunan muka air tanah, intruksi air laut, penurunan muka air sungai pada
musim kemarau dan amblesan tanah. Hal ini tidak akan terjadi apabila dilakukan kegiatan
konservasi air tanah untuk menjaga kelestarian, kesinambuangan ketersedian, daya dukung,
fungsi air tanah, serta mempertahankan keberlanjutan pemanfaatan air tanah.

Dalam kehidupan sehari - hari sering secara tidak sengaja terjadi pemborosan air
sementara banyak orang di tempat lain yang belum memperoleh air bersih. Saatnya bijak
menggunakan air agar setiap orang merasakan manfaatnya. Berikut cara singkat yang bisa
diterapkan sehari - hari untuk hemat air/ menggunakan air secara bijak :
a. Jangan biarkan keran air mengalir kalau tidak dipakai. Kabarnya, air yang
mengalir dari keran mencapai kira - kira 9 liter setiap menit nya.
b. Periksa pipa dan keran air secara teratur. Segera perbaiki bila ada yang bocor.
c. Sebaiknya cuci piring dengan baskom berisi air. Cara ini lebih hemat air
ketimbang mencuci dengan air mengalir.

5
d. Cuci sayuran dan daging secara terpisah dalam wadah yang sudah diisi
sebanyak kurang lebih 4 liter air. Anda boros air 15 kali lebih banyak bila
melakukannya di bawah air yang mengalir.
e. Pakai lap dan seember air bila mencuci mobil. Jangan pakai selang air.
f. Tutup keran saat menyikat gigi. Hanya nyalakan air saat membasahi dan
membilas sikat gigi serta berkumur.
g. Lebih baik mandi dengan shower yang disetel dengan daya pancur sedang
ketimbang dengan gayung. Anda bisa hemat air sampai sepertiganya.
h. Bila mempunyai mesin cuci, masukan pakaian dengan memaksimalkan
kapasitas mesin cuci tersebut. Ini membuat Anda menghemat air dan energi
i. Gunakan air bekas yang mengalir dari mesin cuci untuk mencuci lantai.
Banyak cara untuk berhemat air. Anda cukup ingat pentingnya air bersih untuk
semua orang dan masa yang akan datang, lalu mulailah berhemat

C. Kesulitan air

Salah satu sebab paling berbahaya adalah pencemaran air dari aktifitas manusia yang
mengakibatkan kelangkaan air bersih itu sendiri. Kelangkaan air atau terbatasnya
ketersediaan air tidak hanya disebabkan oleh gagalnya proses siklus air dalam satu rangkaian
perubahan wujud air hingga sampai pada bentuk yang dapat dimanfaatkan langsung oleh
manusia. Lebih lanjut, kelangkaan air juga dapat terjadi di tengah kelimpahan yang luar biasa
akibat dari pencemaran yang tidak terkendali.

Aktifitas manusia sebagai faktor pencemar tersebut memiliki hubungan searah dengan
laju perkembangan teknologi dan perkembangan manusia itu sendiri. Semakin banyak jumlah
manusia akan meningkatkan kebutuhan ruang dan efisiensi air bersih. Namun, faktanya
manusia tidak mampu mengendalikan kedua hal tersebut sebagai dasar dari kebutuhan yang
harus mereka penuhi.

Pencemaran air seabagai variabel penting dalam memahami penyebab kelangkaan air
dapat disebabkan karena zat pencemar yang ada sangat membahayakan bagi kehidupan
manusia. Zat pencemar yang dikeluarkan pabrik-pabrik dan tambang dapat menyebabkan
pencemaran secara permanen pada air tersebut

6
Di pulau Jawa, sumber daya air bersih yang melimpah dari pegunungan-pegunungan
semakin sulit menjamin bagi kelangsungan masyarakat yang semakin padat. Limbah rumah
sakit di kota besar menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat yang tinggal
disekitarnya. Berbagai jenis kuman, bakteri dan virus yang berbahaya menjadi salah satu
akibat penyebaran penyakit karena pengelolaan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan) di sejumlah rumah sakit tersebut dilakukan tidak serius. Pabrik-pabrik dan
industri mikro hingga limbah rumah tangga, tidak kalah mengancam kesehatan masyarakat
Indonesia pada saat pengelolaan lingkungan tidak dilakukan dengan baik.

Pembangunan hutan kota dengan kekayaan hayati sebagai penjaga daya dukung
lingkungan, daerah serapan air hujan dan iklim secara regional dapat dijadikan benteng utama
pertahanan lingkungan untuk daerah perkotaan. Terlebih, peningkatan kondisi sosial ekonomi
masyarakat sekitar kawasan penyangga sumber air bersih yang terisolasi di daerah
pegunungan dapat menjadi pihak yang berperan aktif membantu pembangunan tersebut.
Membangun sarana pengelolaan air bersih, keterlibatan stakeholder dan keterlibatan pihak
terkiat untuk membantu pembangunan.

Pemahaman budaya efisiensi penggunaan air bersih pada masyarakat juga perlu
diberikan. Budaya efisienasi tersebut dapat meliputi berbagai sektor yang diantaranya adalah
pemanfaatan air untuk pertanian perikanan dan peternakan, pemanfaatan air untuk industri
perkotaan dan pemanfaatan air bersih untuk konsumsi masyarakat secara langsung.
Partisipasi masyarakat ini sangat dibutuhkan untuk menjaga keberlangsungan kehidupan
mereka sendiri, dimana sebagian besar sumber daya air berada di tengah-tengah kawasan
pemungkiman masyarakat.

Selain pembangunan dan pengembangan pengelolaan air bersih di atas, masih banyak
cara lain yang bisa dilakukan. Semuanya tergantung dari kemauan pemerintah, pihak terkait
dan keterlibatan masyarakat. Ketersediaan air merupakan salah satu variabel penting penentu
kepunahan masal yang sesungguhnya

Salah satu penyebab krisis air di indonesia disebabkan oleh prilaku manusia dan
sebagian masyarakat yang tidak peduli terhadap lingkungan sekitar dengan membangun
pemukiman di pinggir kali, sungai dan danau serta membuang sampah sembarangan sehingga
membuat kali, sungai, dan danau tidak dapat berfungsi sebagai penampung air dengan baik.

7
Dan jika musim penghujan tiba maka akan berdampak buruk bagi lingkungan sekitar
karena dapat menyebabkan banjir dan muculya berbagai macam peyakit. Sedangkan apabila
musim kemarau tiba dapat menyebabka kekeringan karena kurangnya sumber air bersih
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dikarenakan kali, sungai, dan danau tercampur limbah
dan sampah akibat ulah manusia.

Berikut ini beberapa daerah-daerah yang terkena dampak krisis air bersih:

1. Bekasi, sejumlah warga mengambil air untuk minum dan kebutuhan sehari-hari
dari lubang yang digali di pinggiran sungai yang mengering.
2. Provinsi Riau tepatnya di Duri, di daerah tersebut sangat sulit untuk memperoleh
air bersih untuk keperluan sehari-hari seperti minum, mandi dan mencuci , hal itu
disebabkan karena air tanah diperoleh dari dalam tanah pasti tercampur dengan
minyak.
3. Palembang, Sumatera selatan terutama yang berda di pinggiran kota atau yang
belum tersentuh pelayanan perusahaan daerah air minum Tirta Musi, mengalami
krisis air bersih.

D. Penyebab air di Indonesia tidak diterbarukan

Penyebab air di indonesia tidak bisa diterbarukan atau tidak bisa ditemukan air yang
bener-benar bersih di Indonesia karena Indonesia masih menggunakan air tanah sebagai
sumber air bakunya dan banyak jumlah pabrik pabrik industri yang ada di Indonesia, yang
limabah dari pabrik-pabrik itu mempengaruhi air.

E. Tidak meratanya distribusi air Di Indonesia

Tidak meratanya sumber air di Indonesia disebabkan karena daerah geografis indonesia,
karena keadaan geografis suatu daerah sangat mempengaruhi kuantitas air yang tersedia,
misalnya daeraha yang sering mengalami musim hujan akan sering mengalami kelebihan ait
tetapi daerah yang sering terjadi musim kemarau atau daerah tandus maka daerah tersebut
akan mengalami kesulitan air.

8
DAFTAR PUSTAKA

Yukimarco. Krisis air bersih. Di akses tanggal 27 mei 2013


Belantraindonesia.org.id

Rahmat, adipati. Bijak Menggunakan Air . D iakses tanggal 26 mei 2013

Anonim. Siklus Hidrologi. Di akses tanggal 27 mei 2013

Portal.ristek.go.id. Dampak kerusakan pengambilan air tanah berlebih. Di akses tanggal 27


mei 2013

Anda mungkin juga menyukai