Anda di halaman 1dari 11

RESUME

Disusun untuk memenuhi Tugas Matakuliah Genetika Lanjut


yang dibina oleh Prof. Dr. Siti Zubaidah, M.Pd

Oleh:
Kelas B / Kelompok 7
Arfiatul Isnaini 170341864503
Mohlisin 170341864525

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


PASCASARJANA
S2 PENDIDIKAN BIOLOGI
Januari 2018
TOPIK 2 PERCOBAAN HERSHEY DAN CHASE

Banyak percobaan yang sudah dilakukan untuk membuktikan bahwa DNA adalah
suatu materi genetik. Salah satunya percobaan yang dilakukan oleh Alfred D. Hershey dan
Martha Chase pada tahun 1952 yang menggunakan virus yang menginfeksi bakteri
(bakteriofage T2) sebagai bahan percobaannya. Alfred D. Hershey dan Martha Chase
merancang 2 macam eksperimen sederhana dengan memanfaatkan isotop radioaktif.
Eksperimen pertama menandai molekul DNA bacteriophage menggunakan bahan radioaktif
32
P, sedangkan ekperimen kedua protein dari bacteriophage menggunakan bahan radioaktif
32
S yang berbeda. Langkah percobaan eksperimen pertama yang dilakukan oleh Hershey-
Chase ditunjukkan pada gambar dan bagan dibawah ini.

Awal

Menumbuhkan
1
bacteriophage 2
dalam medium Pembiakkan
yang berisi bacteriophage 3
radioaktif fosfat dilakukan dalam Pemisahan
32P (pada medium berisi antara 4
keadaan normal sel inang bakteri bacteriophage Memisahkan
isotop 31P). E. coli, dan dengan inang materi
biarkan beberapa melalui bakteriofag Hasil eksperimen 1
waktu untuk pemblenderan dengan materi E. membuktikan bahwa
menginjeksi nya coli melalui bacteriophage
sentrifugasi menginjeksikan materi
genetik berupa DNA
dalam sel inang karena
pada bagian pellet
ditemukan kandungan
isotop radioaktif 32P
yang berasal dari DNA
bacteriophage
Langkah percobaan eksperimen kedua yang dilakukan oleh Hershey-Chase ditunjukkan pada
gambar dan bagan dibawah ini.

Awal
Menumbuhkan
1
bacteriophage 2
dalam medium Pembiakkan
yang berisi bacteriophage 3
radioaktif sulfur dilakukan dalam Pemisahan antara
35S (pada medium berisi sel bacteriophage
dengan inang Memisahkan
4
keadaan normal inang bakteri E.
isotop 32S) coli, dan biarkan melalui materi Hasil eksperimen 2
beberapa waktu pemblenderan bakteriofag membuktikan bahwa
untuk dengan materi E. protein virus tidak
menginjeksinya coli melalui ikut masuk dalam sel
sentrifugasi bakteri karena pada
bagian pellet tidak
mengandung isotop
radioaktif 32S,
sedangkan pada
bagian supernatan
ditemukan
kandungan isotop
radioaktif 35S

Berdasarkan hasil eksperimen percobaan Hershey-Chase dapat disimpulkan bahwa DNA


berfungsi sebagai materi genetik berupa DNA pada bakteriophage T2 dan selubung protein
ditinggalkan di luar sel inang.
TOPIK 1 PERCOBAAN GRIFFITH

Untuk membuktikan bahwa


DNA adalah materi genetic , maka
banyak penelitian dilakukan salah
satunya adalah percobaan yang
dilakukan Frederick Griffit. Ia
mempelajari penyebab penyakit
pneumonia pada mamalia yakni
bakteri Streptococcus pneumoniae.
Dalam hal ini dia mempunyai 2 strain
bakteri yang satunya dapat
menyebabkan penyakit, satunya lagi
tidak. Bakteri yang menyebabkan
penyakit ada tiga tipe/jenis yaitu, tipe
I, II dan III. Ketiga bakteri ini
mempunyai kapsul yang
menyelubungi seluruh sel sehingga
permukaan sel halus (smooth) atau
disebut bakteri tipe S. sedangkan
bakteri yang tidak menyebabkan
penyakit mempunyai permukaan kasar (rough) karena tidak tidak diselubungi kapsul atau
disebut bakteri Tipe R. Percobaan yang dilakukannya dapat dilihat pada gambar diatas
dengan keterangan pada bagan di bawah ini.
•tikus pertama disuntik dengan kultur bakteri tipe S, jadi mati
1

• tikus yang kedua di suntik dengan kultur tipe R tapi tidak mati tetap sehat
2

• tikus yang ketiga disuntik dengan kultur bakteri tipe S yang sudah
dimatikan dengan pemanasan 60 C selama 3 jam. tetap sehat, berarti bakteri
tipe S dapat menyebabkan penyakit ketika disuntikkan dalam keadaan
3 hidup.

•tikus yang terakhir disuntik dengan kultur bakteri tipe S yang sudah mati karena
dipanaskan dengan bakteri tipe R, tikus jadi mati. kemudian diotopsi ternyata
banyak ditemui bakteri tipe S pada tikus tersebut. Ada substansi yang berasal dari
4 bakteri tipe S yang sudah mati, mengubah sel bakteri tipe R menjadi bentuk bakteri
tpe S.

Berdasarkan percobaan diatas, dapat kita simpulkan bahwa pada percobaan Frederick
Griffit yang terakhir ini DNA bakteri tipe S mengandung gen yang mengubah sel bakteri tipe
R menjadi bakteri tipe S sehingga dapat dikatakan DNA menjadi materi genetik.
TOPIK 3 PERCOBAAN FRAENKEL CONRAT

Selain DNA menjadi materi genetic ada juga zat lain menjadi materi genetic seperti
yang dilakukan percobaan oleh fraenkel, concart dan B. Singer pada tahun1957. Ia
melakukan percobaan ini melanjutkan percobaan dari A Gierer dan G. Schramm ia
melakukan percobaan menginokulasi RNA murni (tanpa protein) dari TMV (Tobacco Mosaic
Virus) pada tanaman tembakau yang menyebabkan penyakit pada tahun1956. Ia memisahkan
RNA dan protein dari strain TMV yang berbeda. RNA dan protein tersebut kemudian di
rekonstruksi dengan pasangan yang RNA dan protein dari strain yang berlainan. Kedua hasil
rekonstruksi virus ini kemudian diinfeksikan pada daun tanaman tembakau. Isolasi virus dari
daun yang terinfeksi menunjukkan bahwa gejala penyakit yang disebabkan hibrida virus
tersebut sangat spesifik dengan RNA dari strain TMVnya, bukan proteinnya. Berdasarkan
percobaan ini dapat disimpulkan bahwa pada TMV, RNA adalah materi genetik. Percobaan
yang dilakukannya dapat dilihat pada gambar berikut.
Pertanyaan oleh Mohlisin (170341864525)

1. Bagaimana dengan kromosom yang tersusun atas nukkleoprotein, yakni persenyawaan


antara DNA dan protein, berdasarkan percobaan Griffith yang mana sebenarnya yang
membawa keterangan genetik atau kedua-duanya DNA dan protein?
Jawaban :
Kromosom merupakan untaian DNA yang mengandung gen yang terikat dengan
protein hanya saja pada makhluk hidup eukariotik berikatan dengan protein khusus
(histon). Pada makhluk hidup prokariotik berikatan dengan protein tertentu (bukan histon).
Sedangkan pada virus materi genetik berupa DNA atau RNA saja yang mengandung
sejumlah gen dan tersebar dalam ruang tertentu.
Berdasarkan percobaan Griffith tersebut materi genetic DNA dan protein yang
tersusun di dalam kromosom dapat dibuktikan oleh Griffith dimana percobaan Griffith
tersebut melakukan percobaan dengan menyuntikkan bakteri tipe S dan bakteri tipe R,
maka tikus yang terakhir disuntik dengan kultur bakteri tipe S yang sudah mati karena
dipanaskan dengan bakteri tipe R, tikus jadi mati. kemudian diotopsi ternyata banyak
ditemui bakteri tipe S pada tikus tersebut. terdapat substansi yang berasal dari bakteri tipe
S yang sudah mati, mengubah sel bakteri tipe R menjadi bentuk bakteri tipe S sehingga
dapat dikatakan DNA pada bakteri sebagai materi genetic.
Sedangkan protein pada kromosom untuk menguntai dan memampatkann histon yang
menjadi suatu bentukan yang disebut unit nukleosom. Unit-unit nukleosom tersusun padat
membentuk benang yang lebih padat dan terpintal menjadi lipatan-lipatan solenoid.
Lipatan solenoid tersusun padat menjadi benang kromatin. Benang-benang kromatin
tersusun memadat menjadi lengan kromatid. Lengan kromatid kembar
disebut kromosom.
2. Bagaimana RNA di beberapa virus diyakini sebagai materi genetic oleh Fraenkel dan
concart sedangkan pada teori yang lain ada RNA non gentik dan bagaimana perbedaan
keduanya?
Jawaban:
Pada kromosom yang membawa keterangan genetic adalah asam nukleat saja yakni
DNA dan RNA. RNA yang diyakini sebagai materi genetic ini dibuktikan dengan
percobaan yang dilakukan fraenkel, concart dan B. singer. Percobaannya dilakukan pada
beberapa virus yang mempunyai RNA misalnya Tobacco Mosaik Virus (TMV) sebuah
virus kecil yang terdiri atas molekul tunggal RNA yang terbungkus dalam selimut protein.
Dengan menggunakan perlakuan kimia tertentu, selimut protein pada TMV dapat
dipisahkan dari RNA nya, lebih dari itu proses ini dapat dibalik (memasangkan kembali
selimut protein pada RNA virus). Sehingga dihasilkan baik genotif maupun fenotif
anakannya identik dengan virus asal RNAnya.Sehingga dapat diketahui bahwa pembawa
informasi genetik virus ini adalah RNA bukan protein. Artinya pada percobaan fraenkel
dan Concart ini RNA sebagai materi genetic pada makhluk hidup yang tidak mempunyai
DNA. Dalam hal ini fungsi RNA menjadi sama dengan DNA, baik sebagai materi genetik
maupun dalam mengatur aktivitas sel.
Pada RNA non genetic secara otomatis materi genetiknya bukan ada di RNA
melainkan ada di DNA artinya RNA jenis ini hanya dimiliki oleh makhluk hidup yang
juga memiliki DNA. Berdasarkan tempat dan fungsinya RNA Jenis ini dibedakan menjadi
tiga macam yaitu, Mrna sebagai menjadi duta pengirim informasi berupa kodon dari DNA
ke ribosom untuk sintesis protei, rRNA (ribosomal), digunakan untuk merakit ribosom
dan tRNA (transfer), digunakan untuk translasi kodon yang dibawa mRNA.
3. Sebelum DNA diyakini sebagai bahan/materi genetic apakah ada zat lainnya yang diyakini
sebagai materi genetik, karena ditemukaanya DNA sebagai materi genetic pada tahun
1924 belum diterima sepenuhnya oleh kalangan?
Jawaban:
Memang benar pada tahun 1924 studi mikroskopis menunjukkan bahwa DNA
teradapat di dalam kromosom yang waktu itu telah diketahui sebagai organel pembawa
gen (materi genetic) akan tetapi selain DNA di dalam kromosom juga terdapat protein
sehingga muncul perbedaan pendapat mengenai hakekat materi genetic DNA atau Protein.
Oleh karena itu selama bertahun-tahun protein lebih diyakini sebagai materi genetic
dengan alasan karena protein mempunyai variasi kimia yang tinggi sangat memenuhi
syarat sebagai materi genetic, sementara DNA pada saat itu hanya merupakan kerangka
struktur kromosom. Artinya sebelum DNA secara totalitas diyakini sebagai materi genetic
ada zat lain yang lebih diyakini yakni protein. Sehingga dengan adanya bentuk perbedaan-
perbedaan ini muncullah percobaan-percobaan seperti yang dilakukan griffit, fraenkel,
concart dan B. singer dkk.

Pertanyaan oleh Arfiatul Isnaini (170341864503)

1. Bagaimana cara ilmuwan membedakan struktur kimia DNA dan protein yang salah satu
makromolekul atau makromolekul lainnya diberi label dengan isotop radioaktif?
Jawaban:
DNA dapat diberi label dengan menumbuhkan sel pada medium yang mengandung isotop
32
radioaktif fosfor, P, karena pada umumnya DNA mengandung fosfor (isotop yang
31
umum adalah P) namun tidak memiliki kandungan belerang. Sedangkan pada protein
dapat diberi label dengan menumbuhkan sel pada medium yang mengandung isotop
35
radioaktif sulfur, S, karena pada umumnya protein mengandung belerang (isotop yang
umum adalah 32S) tapi biasanya memiliki kandungan yang sedikit atau tidak ada fosfor.
2. Bagaimana seorang peneliti dapat menentukan apakah informasi genetik ada dalam
DNA atau komponen protein?
Jawaban:
Peneliti memanfaatkan spesifisitas biologis enzim. Enzim menyediakan alat yang ampuh
untuk digunakan dalam banyak penyelidikan. Enzim deoxyribonuclease (DNase)
mendegradasi DNA menjadi mononukleotida, dan protease mendegradasi protein
menjadi komponen yang lebih kecil. Jika campuran DNA dan protein diproses dengan
DNase dan informasi genetik hancur, maka akan tersimpan dalam DNA. Jika campuran
DNA dan protein diproses dengan protease dan informasi genetik hilang, maka akan
disimpan dalam komponen protein campuran.
3. Bagaimana DNA menjaga kestabilannya sebagai struktur yang membentuk untai ganda
atau double helix?
Jawaban:
DNA double helix tetap stabil karena adanya ikatan hidrogen antara basa, meskipun
sifatnya lemah (lebih lemah daripada ikatan kovalen) dan sebagai ikatan hidrofobik
antara pasangan basa yang berdekatan. Sisi planar dari pasangan basa relatif nonpolar
sehingga cenderung menjadi hidrofobik (tidak larut air). Kecenderungannya yang tidak
larut dalam air, sisi hidrofobik ini memberi kontribusi cukup besar untuk stabilitas DNA.

DAFTAR RUJUKAN

Fatchiyah, dkk. 2011. Biologi molekuler. Jakarta: penerbit Erlangga.


Gardner, E. J. 1991. Principle of Genetics. Newyork: John Willey & Sons, inc.

Henuhili, V. 2013. Genetika Molekuler. Yogyakarta: MIPA Jurdik Biologi UNY.


Snustad and Simmons. 2012. Principles of Genetics, Sixth Edition. United States: John Wiley and
Sons, Inc.
Suryo. 2012. Genetika. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
TOPIK 4 DNA & RNA

Gambar disamping
menunjukkan struktur
penyusun asam nukleat.
Setiap nukleotida
terbentuk dari (1) gugus
fosfat, (2) gula pentosa,
dan (3) basa nitrogen.
Gula pentosa pada
DNA adalah 2-
deoksiribosa,
sedangkan pada RNA
adalah ribosa. Basa
nitrogen ada dua
macam, yakni basa
dengan cincin ganda
atau disebut purin dan
basa dengan cincin
tunggal atau disebut
pirimidin. Basa purin,
baik pada DNA
maupun RNA, dapat
berupa adenin (A) atau
guanin (G), sedangkan
basa pirimidin pada
DNA dapat berupa sitosin (C) atau timin (T). Pada RNA tidak terdapat basa timin, tetapi
diganti dengan urasil (U).
Adenin dan guanin merupakan dasar cincin ganda yang disebut purin; sitosin, timin dan urasil
merupakan dasar cincin tunggal yang disebut dengan pirimidin.
Struktur yang benar dari DNA pertama kali disimpulkan oleh J.D. Watson dan F.H.C.
Crick pada tahun 1953. Model struktur DNA mereka yaitu Double helix. Kesimpulan yang
diambil dari model Watson dan Crick mengusulkan bahwa DNA ada sebagai helix ganda di
mana dua rantai polinukleotida yang melingkar dan berpilin satu sama lain. Setiap rantai
polinukleotida terdiri dari urutan nukleotida dihubungkan bersama oleh ikatan
pbospbodiester, bergabung berdekatan gugus deoksiribose. Basis pasangan yang spesifik;
adenin selalu dipasangkan dengan timin, dan guanin selalu berpasangan dengan sitosin.
Dengan demikian, semua dasar pasangan terdiri dari satu purin dan satu pirimidin. Dalam
konfigurasi yang paling umum struktur adenin dan timin bentuk dua hidrogen obligasi, dan
guanin dan sitosin bentuk tiga hidrogen obligasi. Sifat utama pilinan ganda molekul DNA
adalah harus dapat bereplikasi, dapat diekspresikan dan stabil sehingga tidak mudah hancur.
Kedua adalah pasangan rantai yang antiparalel. Ketiga, putaran heliks yang bersifat right
handed lebih stabil dibandingkan dengan left handed.
RNA berperan utama dalam proses ekspresi informasi atau ekspresi gen. Pada
dasarnya struktur RNA mirip dengan struktur DNA, perbedaannya terletak pada gula pentosa
RNA adalah gula ribosa bukan deoksiribosa; RNA tidak terdapat basa timin, sebagai gantinya
terdapat basa urasil; RNA merupakan rantai polinukleotida tunggal, bukan rantai heliks ganda
seperti DNA.
Ribosa memiliki struktur sama dengan deoksiribosa, perbedaannya adalah pada atom
C-2’ terdapat gugus OH, sedangkan pada deoksiribosa oksigen pada gugus OH hilang. Pada
Basa N yaitu urasil sangat mirip dengan dengan timin, karena keduanya termasuk basa
pirimidin. Perbedaanya bila C-5 pada timin memiliki gugus CH3 maka pada urasil hanya ada
satu H. Urasil setalah berikatan dengan gula menjadi nukleosida menjadi uridin.
Sebagaimana timin, uridin hanya dapat berpasangan dengan adenin.
Jenis-jenis RNA berdasarkan fungsinya ada 3, yaitu RNAr (ribosimal ribonucleic
acid) yang berfungsi untuk proses enzimatis saat sintesis protein karena RNAr ialah bagian
dari ribosom; RNAd (mesenger ribonukleat acid) yang berfungsi membawa informasi
genetik pada DNA ke ribosom. RNAt (transfer ribonuleic acid)yang berfungsi membawa
molekul asam amino ke ribosom untuk dirangkai menjadi rantai polipeptida dengan cara
membaca dan menerjemahkan urutan nukleotida pada RNAd ke urutan asam amino menjadi
protein (rantai polipeptida).

Anda mungkin juga menyukai