Angely
Angely
BLOK 16
MODUL 1
Dasar-dasar Gigi Tiruan Penuh (GTP)
Oleh :
Insisivus 3
Tutor : drg. Aria fransiska, MDSc
Anggota :
Dimas Gusrizal 1511412015
Shavira Syarifatul Erdin 1511412018
Angely Karlita 1511411025
Tri Wahyuni Fajriah 1511411013
Pratiwi Hapsari Ningsih 1511411001
Mutiara Veronika 1511412007
Salsabilla Septia Irsyadi 1511411019
Syifa Nisrina Harvi 1511412003
M Ryan Maulana Jusuf 1511411002
Andhini Ardi 1511412025
Pak Bono (62 tahun) datang ke praktek drg. Prostoro untuk membuat gigi palsu.
Sebenarnya Pak Bono sudah pernah menggunakan gigi tiruan penuh rahang atas dan gigi
tiruan sebagian lepasan rahang bawah, tetapi gigi tiruan tersebut tidak dapat digunakan lagi
karena gigi rahang bawah yang tersisa sudah dicabut karena goyang dan memanjang terus
menerus. Pak Bono heran mengapa sekarang makin maju ke depan, selain itu juga
mengeluhkan sering merasa telinganya berdenging. Tapi Pak Bono masih terlihat ragu karena
beliau takut gigi palsunya akan copot pada saat berbicara karena sudah tidak mempunyai gigi
sama sekali.
Dari pemerikasaan klinis, diketahui terdapatnya resorbsi linggir menyeluruh pada
mandibula dan posterior maksila serta linggir flabby pada anterior maksila. Drg. Prostoro
kemudian menjelaskan diagnosis, rencana perawatan yang akan dilakukan serta
prognosisnya.
Bagaimana anda membantu drg. Prostoro membuat desain gigi tiruan yang tepat
dengan memanfaatkan anatomi jaringan pendukung GTP untuk meningkatkan retensi dan
stabilisasi gigi tiruan?
B. TERMINOLOGI
- Linggir flabby : kondisi jaringan lunak yang berlebih di atas alveolar ridge dan
sering terdapat pada anterior mandibula karena masih adanya gigi anterior
pada mandibula
- Stabilisasi : ketahanan gigi tiruan yang dapat diketahui pada saat gigi
tiruan berfungsi atau terhadap gaya horizontal, kualitas gigi tiruan agar tetap
pada tempatnya
C. MENENTUKAN MASALAH
1. Apa yang menyebabkan mandibula Pak Bono menjadi maju?
2. Mengapa telinga Pak Bono berdenging?
3. Apa yang menyebabkan terjadinya resorbsi linggir menyeluruh pada mandibula
dan posterior maksila?
4. Apa tujuan dibuat GTP?
5. Apa saja indikasi dan kontraindikasi GTP?
6. Bagaimana syarat GTP yang baik?
7. Seperti apakah struktur anatomi yang adekuat untuk pembuatan GTP?
8. Faktor apa saja yang mempengaruhi retensi GTP?
9. Faktor apa saja yang mempengaruhi stabilisasi GTP?
10. Mengapa dapat terbentuk flabby?
D. IDENTIFIKASI MASALAH
1. Penyebab mandibula Pak Bono maju
kehilangan gigi bawah pak bono menyebabkan dimensi vertikal berubah, dimana otot pipi
menjadi turun dan tidak berpenyangga padahal gigi pak bono tetap digunakan untuk
mengunyah sehingga saat mengunyah rahang bawah berusaha berkontak akan tetapi
karena dimensi vertikal berubah menyebabkan posisi sentrik salah
Mandibula Pak Bono maju semenjak tidak memakai GTSL RB menyebabkan terjadinya
resorbsi pada tulang alveolar rahang atas dan rahang bawah , pada rahang atas
2. Penyebab telinga Pak Bono berdenging
Jarak dimensi vertikal berubah yang disebabkan meningkatnya resorbsi rahang
atas dan rahang bawah dapat menyebabkan gangguan pada TMJ sehingga terjadi
telinga berdenging.
Karena oklusi yang disebabkan GTP atas dan GTSL bawah tadi salah sehingga
menyebabkan pak bono terbiasa dengan oklusi yng salah akibatnya TMJ menjadi
tidak sesuai dan posisinya tidak di tempatnya. Karena itu terjadlah gesekan yang
menyebabkan telinga berdenging
3. Penyebab resorbsi linggir menyeluruh pada mandibula dan posterior maksi
Karena adanya tekanan berlebih dan traumatic oklusi dari gigi tiruan yang lama
4. Tujuan pembuatan GTP
a. Mengganti seluruh gigi yang hilang
b. Membantu fungi pengunyahan
c. Membantu fungsi bicara
d. Membantu fungsi estetik
e. Mempertahankan kesehatan jaringan yang tinggal
f. Mencegah berubahnya dimensi vertikal
5. Indikasi dan kontraindikasi GTP
Indikasi
a. Seluruh gigi sudah tanggal
b. Usia masih memungkinkan
c. Kondisi umum pasien baik
d. Kemauan pasien
e. Prognosis saat pembuatan GTSL buruk
Kontraindikasi
a. pasien tidak setuju dibuatkan GTP
b. masih ada gigi yang bisa dipertahankan
c. memiliki penyakit sistemik seperti diabetes,dll
6. syarat GTP yang baik
a. material tidak berbau, halus, bersih
b. stabilisasi dan retensi baik
c. tidak toksis
d. estetik baik
e. untuk mendapatkan stabilitas yang baik dengan pencetakan yang sesuai
dengan mukosa jaringan pendukung
f. plat/ basis pas dan tidak terlalu menekan
g. tidak mudah terpengaruh zat lain seperti makanan
h. tidak berubah warna
i. awet/ tahan lama
7. Struktur anatomi yang adekuat untuk pembuatan GTP
a. Alveolar ridge cukup
b. Tidak ada tulang yang tajam pasca pencabutan
c. Palatum yang berbentuk u lebih kuat dari pada yang sempit
d. Ketebalan dan keratinisasi mukosa yang sehat
e. Tidak ada jaringan hiperplastik diatas tulang alveolar yang telah
mengalami resorbsi
8. Faktor yang mempengaruhi retensi GTP
a. Periheral seal tyaitu kontak antara mukosa dengan jaringan luna yang baik,
terdapat disekeliling tepi Gigi tiruan pada anterior posterior dan lateral
b. Adaptasi yang baik dengan gigi tiruan
c.
9. Faktor yang mempengaruhi stabilisasi GTP
a. Kohesi dan adhesi
b. Tekanan yang merata
c. Kontak oklusi
d. Stabilisasi yang diperoleh dari otot-otot sekitar
Tidak bisa menggunakan Mandibula maju dan telinga Resorbsi menyeluruh RB dan
GTSL RB yang lama berdenging posterior RA
Pembuatan GTP
Full Edentulous
Komponen
Edentulus penuh merupakan kondisi kesehatan gigi yang biasa terjadi pada usia
lanjut, walaupun banyak survey yang menyatakan bahwa prevalensi kejadian ini
mengalami penurunan.20,21 Di Amerika terjadi penurunan edentulus penuh
sebesar 10% setiap dekade dalam 30 tahun terakhir namun diperkirakan akan
terdapat kenaikan kejadian edentulus penuh karena kedepannya diduga jumlah
lansia juga bertambah.21 Perawatan terhadap edentulus penuh ini tidak dapat
diabaikan karena berdampak pada kemampuan pengunyahan, estetik dan fungsi
fungsional mulut lainnya.21
a. Dampak Fisik Jumlah gigi telah dipilih sebagai kunci dalam menentukan
fungsi mulut dan status kesehatan mulut.Beberapa penelitian menunjukkan
bahwa indikator yang penting untuk efisiensi pengunyahan adalah jumlah
gigi.Riadiani dkk (2014) menyatakan bahwa penurunan kemampuan
pengunyahan paling signifikan terdapat pada populasi lansia dengan keadaan
edentulus penuh.
b. . Dampak Mental Kehilangan tulang merupakan proses yang terjadi terus
menerus karena edentulus.7Pada edentulus penuh ditemukan efek yang
signifikan pada resorpsi tulang alveolar, yang mengacu pada pengurangan
tinggi tulang alveolar dan ukuran dari denture bearing area.7Pengurangan ini
memberikan efek pada tinggi wajah dan tampilan fasial yang berubah karena
edentulus, sehingga dapat dikatakan bahwa edentulus memberikan efek yang
kurang baik terhadap tampilan estetik seseorang.Hal ini tentunya akan
berpengaruh terhadap mental penderita edentulus penuh.
c. Kehilangan gigi dapat menurunkan fungsi bicara karena gigi memiliki
peranan yang penting dalam proses berbicara. Beberapa huruf dihasilkan
melalui bantuan bibir dan lidah yang berkontak dengan gigi-geligi. Huruf-
huruf yang dibentuk melalui kontak antara lidah dan gigi-geligi adalah huruf
konsonan seperti s, z, x, d, n, l, j, t, th, ch dan sh.Sedangkan huruf yang
dibentuk melalui kontak antara bibir dan gigi-geligi yaitu f dan v.Individu
yang mengalami kehilangan gigi akan
sulit menghasilkan huruf-huruf tersebut terutama pada gigi di
bagiananterior.Hal tersebut akan mengganggu proses bicara dan
berkomunikasi. Menurut Palmer (1974), pada individu yang masih memiliki
gigi-geligi yang lengkap maka gigi posterior berperan dalam membantu
pergerakan lidah saat berbicara.
d. Sistem pengunyahan merupakan suatu unit fungsional yang terdiri dari gigi,
jaringan pendukung gigi, sendi temporomandibula, otot-otot termasuk bibir,
pipi, lidah, palatum, sekresi saliva dan peredaran darah serta
persarafan.Kehilangan gigi juga merupakan penyebab paling sering pada
gangguan fungsi pengunyahan.Jumlah gigi yang sedikit akan menurunkan
efisiensi pengunyahan makanan sehingga akan memengaruhi
status makan dan status nutrisi. Kida dkk (2008) melaporkan bahwa pada
individu yang kehilangan gigi posterior akan memiliki empat kali lebih banyak
masalah dalam pengunyahan.
e. Sendi temporomandibula adalah sendi engsel yang menghubungkan
mandibula dengan tulang temporalyang berada tepatdi depan teling. Sendi
temporomandibula terdiri atas ligamen dan tendon. Ligamen
merupakanjaringan ikat yang berbentuk seperti pita. Ligamen, tendon dan otot
mendukung persendian serta bertanggung jawab atas pergerakan kondilus.
Sendi temporomandibula memiliki tanda-tanda struktural yang membuatnya
sebagai diartrosis yang unik. Keadaan ini dikarenakan sendi
temporomandibula memiliki aktivitas fungsional yang rumit namun dapat
melakukannya dengan sangat baik.Sendi temporomandibula merupakan sendi
yang kompleks yang dapat melakukan gerakan meluncur dan rotasi pada saat
mandibula berfungsi. Mekanismenya unik karena sendi kiri dan kanan harus
bergerak secara sinkron pada saat berfungsi.Artikulasi temporomandibula
berbeda dengan artikulasi sendi pada umumnya, karena sendi ini melakukan
gerakan engsel yang disebut dengan gerakan ginglymoiddan gerakan meluncur
yang disebut dengan gerakan
arthrodial pada waktu yang bersamaan sehingga gerakan ini disebut gerakan
gingylmoarthrodial. Artikulasi ini diliputi oleh jaringan fibrous yang avaskuler
sedangkan pada artikulasi yang lain diliputi oleh tulang rawan hialin.
b. Komponen
Pemeriksaan Subjektif
Dalam pemeriksaan subjektif beberapa hal yang dievaluasi adalah:
1. Usia
Usia adalah umur seseorang yang penentunya dihitung menurut ulang
tahun terakhir. Usia pasien penting diketahui untuk dijadikan pedoman
dalam pemilihan dan penyusunan gigi serta memprediksi prognosis
perawatan.10 Kondisi jaringan pada pasien dengan usia tua kurang
resilien serta keadaan mukosa dan submukosa yang tipis. Selain itu
terdapat beberapa penyakit yang terbatas pada usia tertentu.
2. Jenis kelamin
Jenis kelamin pasien penting diketahui untuk dijadikan pedoman dalam
pemilihan dan penyusunan gigi selain itu dalam perawatan yang akan
diterima, pasien laki-laki umumnya lebih mementingkan kenyamanan
sedangkan perempuan lebih mementingkan aspek estetis. Perempuan pada
tahap menopause lebih sulit untuk dirawat karena masalah psikologis,
mulut kering, sensasi rasa terbakar dalam mulut dan kondisi lain yang
dipengaruhi oleh masa menopause Selain itu terdapat beberapa penyakit
pada jenis kelamin tertentu yang dapat memberi pengaruh pada perawatan
gigitiruan penuh seperti hemofilia, osteomalasia dan anemia defisiensi
besi.
3. Lama edentulus Lama edentulus adalah data mengenai durasi antara
pencabutan gigi terakhir sampai dilakukannya perawatan pada pasien.
Data ini akan memberikan informasi mengenai bentuk resorpsi tulang
alveolar.
Pemeriksaan Objektif
Pemeriksaan Ekstra Oral
Bibir Restorasi dari dukungan bibir dan lebar vermillion border harus
dipertimbangkan pada saat penyusunan gigi anterior.8,10 Beberapa hal
yang diperiksa dari bibir adalah8-10: 1. Ketebalan bibir yang dibedakan
atas tiga yaitu tebal, sedang dan tipis. 2. Panjang bibir diperiksa karena
berperan dalam faktor estetik dan diklasifikasikan atas tiga yaitu panjang,
sedang (normal) dan pendek. 3. Dukungan bibir yang dibedakan atas
dukungan adekuat dan tidak ada dukungan.
Pemeriksaan ini dapat dilihat dari letak kondilus yang normal. Dalam
posisi oklusi sentrik aspek anterosuperior dari kepala kondilus akan
berartikulasi melewati perantara meniskus dengan bagian dari fossa
dibentuk oleh tulang squamus temporal.26 Ketika mulut terbuka kemudian
bergerak protrusi dan lateral maka kondilus akan bergerak ke bawah
articular eminence.
Neuromuskular Pasien diobservasi mulai dari waktu masuk klinik. Gaya
berjalan pasien, koordinasi pergerakan, bagaimana kenyamanan pasien
bergerak dan kestabilannya adalah poin yang penting untuk
dipertimbangkan.9 Koordinasi neuromuskular dapat diklasifikasikan atas
tiga kelas yaitu kelas I (baik sekali), kelas II (sedang) dan kelas III
(buruk).9
Mukosa Terdapat beberapa hal penting yang perlu dicatat dari mukosa
yaitu:
1. Warna mukosa Warna membran mukosa yang normal adalah merah
muda.Jika terdapat variasi warna lain hal ini perlu untuk dilakukan
pemeriksaan. Variasi yang umumnya ditemui adalah peningkatan warna
merah yang berkaitan dengan adanya inflamasi yang disebabkan oleh
iritasi baik iritasi mekanik, kimia maupun bakteri.
2. Kondisi mukosa Diklasifikasikan berdasarkan House yaitu kelas
Imenunjukkan kondisi yang baik, kelas II yang menunjukkan adanya iritasi
dan kelas III terdapat keadaan patologi.
3. Ketebalan mukosa Kualitas mukoperiosteum mungkin berbeda-beda
pada tiap bagian dari lengkung rahang.Mukosa dengan ketebalan sedang
disertai dengan resilien yang sama akan memberikan prognosis yang
baik.10 Ketebalan mukosa diklasifikasikan berdasarkan House yaitu kelas
I untuk normal/sama, kelas II untuk dua kali ukuran normal dan kelas III
untuk ketebalan yang berlebih.
Linggir Alveolus Kontur linggir dapat diklasifikasikan atas linggir yang
tinggi, linggir yang rendah dan linggir seperti mata pisau.9 Bentuk linggir
ada 3 macam yaitu28: 1. Bentuk “U”, bila permukaan labial/bukal sejajar
permukaan lingual/palatal. 2. Bentuk “V”, berpuncak sempit, kadang-
kadang sempit seperti pisau. 3. Bentuk “jamur”/”bulbous”, bentuknya
membesar atau melebar di puncaknya. Bentuk jamur berleher dan
menimbulkan gerong.
Lidah Lidah terdiri atas otot-otot intrinsik yang berada dalam lidah itu
sendiri dan otot-otot ekstrinsik yang memasuki lidah seperti otot
stiloglosus, palatoglosus, hyoglosus dan genioglosus berfungsi untuk
menggerakkan lidah pada posisi yang bervariasi.Lidah memiliki banyak
fungsi, tidak hanya sebagai indra pengecapan lidah juga berguna untuk
mengontrol makanan selama pengunyahan dan penelanan.30 Lidah dengan
bantuan bibir, gigi dan palatum juga berperan dalam mengontrol dan
mengatur getaran aliran udara dari laring untuk pembentukan suara dalam
artikulasi berbicara.