Anda di halaman 1dari 1

Berbicara tentang kepemimpinan memang menarik.

Kepemimpinan tidak hanya


berbicara tentang posisi seseorang yang lebih tinggi dalam sebuah organisasi, namun
berbicara tentang bagaimana ia mampu mempengaruhi orang-orang yang
dipimpinnya demi mewujudkan cita-cita bersama, dan bukan orang yang dengan
kedudukannya meraup manfaat untuk dirinya sendiri dan kelompoknya. Polemik
kepemimpinan di Negeri ini memberikan banyak pengajaran kepada kita bagaimana
sulitnya menyatukan masyarakat Indonesia yang majemuk, berbeda suku, bahasa,
budaya, bahkan warna kulit. Keberpihakan kepada satu golongan atau kelompok
tertentu dan mengabaikan tujuan bersama menjadikan seorang pemimpin gagal
dalam memimpin. Mungkin ia akan menjadi pahlawan dalam kelompoknya, namun
menjadi benalu yang dengan pelan tapi pasti mematikan dan menghancurkan mereka
yang tidak sepaham dan sejalan.
Perbedaan tidak bisa dinafikkan di Negeri ini. Indonesia dengan ragam budaya dan
pemahaman membutuhkan sosok pemimpin yang dapat menyatukan, setidaknya
mencegah perpecahan di Negeri ini. Sosok pemimpin yang moderat dibutuhkan di
Negeri ini. Sosok pemimpin ynag tidak ekstrim dalam mengambil sikap dan kebijakan,
sehingga setiap tindakan yang diambil tidak menimbulkan benturan-benturan
kepentingan di masyarakat.
Selanjutnya seorang pemimpin haruslah memiliki sikap open mind atau berfikir
terbuka. Seorang pemimpin yang tidak hanya mendengar satu sumber suara dalam
proses penentuan kebijakan. Namun pemimpin yang dengan ketegasan, pemikiran
dan wawasannya yang luas mampu menerima saran dan kritik dari berbagai sumber,
menyaringnya dan melahirkannya dalam sebuah keputusan untuk kepentingan
bersama.
Objektif, menjadi sikap dan keyakinan yang juga harus dimiliki oleh seorang
pemimpin. Pemimpin harus tetap fokus pada tujuan bersama kenapa ia diberi amanah
untuk menjadi seorang pemimpin. Setiap keputusan yang diambil benar-benar
berdasarkan fakta yang sebenarnya tanpa dipengaruhi pendapat atau pandangan
pribadinya, apalagi demi kepentingan kelompoknya.
Terakhir yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin, yakni religiusitas. Seorang
pemimpin harus memiliki iman yang kuat, menjadi pegangan yang akan menjaga
setiap langkah dan sikap yang diambilnya. Jika seorang pemimpin yang dengan
kekuatan iman ia melangkahkan kakinya, maka setiap keputusan yang ia ambil akan
selalu dilandaskan pada hati nurani, fikiran yang jernih, dan tujuan yang mulia. Demi
Indonesia yang lebih baik dan bermartabat.

Anda mungkin juga menyukai