Anda di halaman 1dari 54

BAB 1

PEDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan menuju indonesi sehat 2015 adalah

meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi

setiap orang agar terwujud drajat kesehatan masyarakat yang optimal

melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan Negara Indonesia yang di

tandai penduduk yang hiduup dengan prilaku dan dalam lingkungan sehat,

memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang

bermutu secara adil dan merata (hhtp:kemenkes.kompas.com/di askes 25

februari 2009)

Sasaran pembangunan tersebut di fokuskan pada generasi muda

atau remaja.hal ini merupakan upaya yang strategis mengingat besarnya

jumlah penduduk usia remaja dan berbagai masalah yang menimpa

remaja.remaja merupakan tumpuan bagi Negara karena akan berperan

sebagai generasi penerus bangsa.ketika dalam masa perkembangannya

remaja mengalami hambatan. Dapat di perkirakan nasib suatu bangsa akan

mengalami hambatan dan tidak akan berkembang secara optimal.

(hhtp://kemenkes.kompas.com/di askes 25 februari 2009)

Remaja putri adalah sosok yang sedang berkembang baik dari segi

fisik maupun seksual.pada masa remaja,seorang remaja belum mempunyai


tempat yang dalam rangkain proses perkembangannya. Perkembangan

fisik dan seksual pada remaja merupakan hal yang sangat tidak dapat di

pisahkan justru karena pemasakan seksualitas genital harus di pandang

dalam hubungan dengan perkembangan fisik seluruhnya.(kusmiran 2012)

Masih derasnya arus informasi tentang perilaku seksual yang dapat

menimbulkan rangsangan seksual remaja terutama yang mendorong

remaja melakukan hubungan seksual pernikahan yang dapat menimbulkan

beberap permasalahan ynag di akibatkan oleh perilaku seks pernikahan

seperti kehamilan tidak di inginkan (manuaba,2008)

Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak kanak ke

masa dewasa.batasan usia remja menurut world health organization

(WHO) adalah 12-19 tahun.seringkali remaja dapat diharapkan dapat

berprilaku seperti orang dewasa walaupun belum siap dalam psikologi (

sarwono,2011).

Pada masa remaja, banyak remaja mengalami perubahan baik secar fisik

maupun psikologis. Bnyak remaja kurang mendapatkan informasi tentang

kesehatan reproduksi.hanya 17,1% perempuan dan 10,4% laki-laki

mengetahui secara benar tentang kesehatan reproduksi

(BKKNBN,2008). Sebagai akibat dari kurangnya informasi mengenai

kesehatan reproduksi.resiko terjadinya keamilan yang tidak di inginkan

(KTD),Abortus,dan infeksi menular seksual akan meningkat(Irianto,2010).


Tingginya presentase remaja melakukan hubungan sekksual pranikah

yang berakibat terjadinya kehamilan yang tidak di inginkan (KTD) serta

aborsi yang berujung pada kematian ibu dan bayi menjadi persoalan serius

yang harus perhatikan. Pada tahun 2012 angka kematian ibu mengalami

peningkatan yaitu 359 per 100.000kelahiran hidup di bandingkan tahun

2007 hanya 228 per 100.000 kelahiran hidup (BPS et al.,2013) hasil

laporan perkembangan pencapaian millennium development Goals

(MDGS) Indonesia tahun 2007 menunjukan bahwa aborsi yang tidak

aman ini biasanya terjadi karena kehamilan tidak di inginkan (

UNDP,2007).

Berdasarkan survey demografi kesehatan Indonesia (SDKI) TAHUN 2012

) angka kematian ibu (AKI) di Indonesia masih sebesar 359/100.000

kelahiran hidup,sedangkan angka kematian bayi (AKB) mencapai

32/1000 kelahiran hidup.(Wiknjosastro,2007)

Berdasrkan data dari dinas kesehatan provinsi jawa barat jumlah angka

kematian ibu (AKI) di jawa barat pada tahun 2014 angka kejadian

kematian ibu (AKI) tercatat11,6/1.000 kelahiran hidup (

www.dinkes.jabarprov.go.id di askes tanggal 9 april 2014)

Di kota sukabumi sendiri jumlah angka kematian ibu (AKI) tercatat

9/6895 kelahiran hidup dan angka kejadian kematian bayi (AKB) tercatat

7,1/1000 kelahiran hidup.(dinkes kota sukabumi ,2014)


Kehamilan jika di inginkan merupakan proses yang sehatan dan ternyata

kehamilan itu tidak di inginkan ia merupakan suatu penyakit .kehamilan

merupakan proses secara normal terjadi pada manusia sebagai insting

untuk mempertahankan keturunannya di bumi .oleh karenanya kehamilan

sebagai tanda yang akan hadirnya anggota baru dan penerus keturunan

pada umumnya akan di sambut dengan gembira .kegembiraan t sendiri

yang sering menutupi resiko yang di hadapi oleh perempuan hamil

.mereka pada umumnya , tidak sadar bahwa keamilan dapat

mempengaruhi kesehatan bahkan dapat mengancam jiwa si calon ibu.dan

ternyata tidak semua kehamilan di sambut dengan kegembiraan oleh orang

tuanya .beberapa kehamilan justru tidak di inginkan (kumiran 2013)

Akibat prilaku seks remaja /seks bebas pada remaja antara lain terjadinya

KTD ( kehamilan tidak diinginkan ) hingga tindakan aborsi ,terjangkitnya

penyakit menular seksual ,beresiko terkena kankr serviks dan HIV/AIDS

,juga dampak psikologi seperti rasa bersalah ,marah sedih,menyesal,malu

bahkan depresi (soetjiningsih,2010)

Pada akhirnya 2008 tercatat 22,3% puskesmas di seluruh indonesia telah

melaksanakan ( pelayanan kesehatan peduli remaja )PKPR,jenis kegiatan

dalam PKPR adalah pemberian informasi dan edukasi pelayanan klinis

medis termasuk pemeriksaan penunjang, konseling, pendidikan

keterampilan hidup sehat, pelatihan peer counselor/konselor sebaya dan

pelayanan rujukan social dan medis ( Fadhilina, 2012).


Berdasarkan data dari lapoan PKPR dinas kesehatan kota

sukabumi tahun 2014 di temukan angka kejadian seks pranikahan dan

kehamilan tidak di inginkan yaitu dapat di lihat pada tabel.

Tabel 1.1 Angka Kejadian Seks Pranikah dan Kehamilan Tidak

diInginkan (KTD) Tahun 2014

Wilayah Kerja Seks Pranikah KTD

Puskesmas

Selabatu 0 0

Sukabumi 0 1

Cipelang 1 0

Karang Tengah 0 0

Benteng 3 0

Sukakarya 0 0

Pabuaran 0 0

Tipar 0 0

Gedong Panjang 0 0

Nanggeleng 1 1

Cibeureum 1 1

Limus Nunggal 0 0

Baros 0 0

Cikundul 13 9

Lembur Situ 0 0
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Sukabumi 2012

Berdasarkan tabel 1.1 diketahui bahwa tahun 2014 wilayah kerja

puskesmas cikundul memiliki angka kejadian kehamilan tidak

diinginkan sebanyak, terdapat 13 kejadian seks pranikah 9

kejadian kehamilan tidak diinginkan.

Wilayah puskesmas cikundul membina 3 kelurahan yaitu, keluhaean

cipanengah, sindang sari, dan cikundul. Dari ketiga wilayah tersebut

kelurahan sindang sari memiliki remaja putri terbanyak. Berikut adalah data

remaja putri perkelurahan jumlah remaja yang ada dikelurahan sindang sari.

Tabel 1.2 Distribusi Frekuesi Jumlah Remaja Putri Perkelurahan di

wilayah kerja Cikundul Periode Tahun 2015

No Kelurahan Jumlah Remja

1 Kelurahan Cikundul 453

2 Kelurahan Cipanengah 357

3 Kelurahan Sindangsari 587

Sumber ; (laporan tahunan puskeamas cikundul tahun 2015)

Berdasakan tabel 1.2 diketahui jumlah remaja putri yang paling banyak

adalah di kelularahn sindangsari.beikut jumlah data remaja putri di kelurahan

sindangsari bulan juni tahun 2015,dapat dilihat dari tabel 1.3


Tabel 1.3 distribusi frekuensi jumlah remaja putri di kelurahan

sindangsari wilayah kerja cikundul priode tahun 2015

NO RW JUMLAH REMAJA

PUTRI

1 RW.1 130

2 RW.2 54

3 RW.3 66

4 RW.4 75

5 RW.5 88

6 RW.6 87

terjadinya kehmilan tidak diinginkan ikalangan remaja degan diakibatkan

oleh beberapa factor ,saah satu diantaranya adalah kuragnya pengetahuan

tentang kesehatan reproduksi .

menurut informasi dari petugas puskesmas bahwa dalam meningatkan

pengetaguan remaja putri terkait dengan kehamilan tidak di inginkan

.puskesmas cikundul sudah melakukan upaya yang telah dillakukan

puskesmas untuk menanggulangi kejadian KTD adalah dengan melakukan

promosi kesehatan dan penyuluhan di setiap wilayah binaan puskesmas

cikundul namun upaya puskesmas belum cukup efektif sehingga

penyuluhan di daerah tersebut harus lebih ditekankan kembali. Khususnya


pada remaja putri karena dalam kehamilan tidak diinginkan ini lebih besar

dampaak resikonya untuk perempuan.

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti di RW 01 RT

02 Kelurahan sindang sari pada tanggal 05 juni 2015 melalui wawancara

dengan memberikan 10 pertnyaan meliputi pengertian kehamilan tidak

diinginkan ,penyebab KTD ,dampak KTD ,Pencegahan Terhadap KTD ,dari

10 remaja putri di dapatkan hasil bahwa 4 dari 10 remaja putri dapat

menjawab dengan benar tentang kehamilan tidak di inginkan .sedangkan

sisanya yaitu 6 remaja putri tidak dapat menjawab dengan benar pertanyaan

yang di ajukan oleh peneliti tentang kehamilan tidak di inginkan .10 orang

menyatakan meeka tida mendukung terrhadap KTD namun berdasarkan

wawancara yang telah peneliti lakukan sebelumnya pada bagian PKPR

puskesmas cikundul ,masih di temukan remaja putri yang mengalami KTD (

kehamilan tidak diinginkan )

Berdasarkan latar belang tersebut ,peneliti tertarik melakukan penelitian

dengan judul “Gambaran pengetahuan remaja putri tentang

kehamilan tidak diinginkan di RW 01 kelurahan sindangsari wilayah

kerja puskesmas cikundul kota sukabumi”

B. Rumusan Masalah

berdasarkaan latar belakang di atas ,maka penulis merumuskan masalah

yaitu bagaimana “gambaran pengetahuan remaja putri tentang kehamilan


tida di inginkan di RW 01 kelurahan sindangsari wilayah kerja puskesmas

cikundul kota sukabumi”

C. Tujuan Penelitian

1. Tjuan umum

Mengetahui gambaran pengetahuan remaja putri tentang kehamilan tidak

diinginkan di RW 01 kelurahan sindangsari wilayah kerja puskesmas

cikundul kota sukabumi .

2.Tujuan khusus

Secara khusus peneliti ini, di harapkan dapat:

a. mengetahui gambaran pengetahuan remaja putri tentang pengertian KTD di

Rw 01 keluahan sindangsari wilayah kerja puskesmas cikunduul

b. mengetahui gambaran pengetahuan remaja putri tentang penyebab KTD di

Rw 01 kelurahan sindangsari wilayah kerja puskesmas cikundul

c. . mengetahui gambaran pengetahuan remaja putri tentang dampak dan

resiko KTD di Rw 01 kelurahan sindangsari wilayah kerja puskesmas

cikundul

d. mengetahui gambaran pengetahuan remaja tentang cara penanggulaangan

KTD di Rw 01 kelurahan sindangsari wilayah kerja puskesmas cikundul

D.Manfaat Penelitian

1.bagi peneliti
penelitian ini di harapkan akan mendapatkan tambahan ilmu

,pengalam an sehingga dapat meningkatkan kopetensi bidan untuk

mengaplikasikan segala ilmu yng dimilikiagar memberikan manfaat bagi

para remaja putri di RW01 kelurahan sidingasari wilayah kerja puskesmas

cikundul kota suabumi

2. bagi institusi pendidikan (STIKESMI)

penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi lembaga

pendidikan untuk menambah wawasan mahasiswa serta menjadi sumber

informasi yang bermanfat bagi lulusan berikutnya agar mmotivasi untuk

membuat peneltian yang lebih baik lagi.

3.bagi instansi puskesmas cikundul kota sukabumi

Penelitian ini di harapkan dapat menjadi masukan dan bahan evaluasi

khususnya bagi puskesmas cikundul dalam menyusun rencana kegiatan

promkes atau penyuluhan pada masyarakat khususnya remaja putri

E. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran merupakan penjelasan sementara terhadap gejala

yang menjadi objek permasalahan .seorang peneliti harus menguasai teori

teori ilmiah sebagai dasar menyusun kerangka pemikiran yang membuahkan

hipotesis (Sugiono , 2009).

Banyaknya remaja putri yang terjerumus terhadap pergaulan bebas,maka

akan semkinn banyak juga remaja yang melakukan hal hal menyimpang
seperti melakukan seks pranikah yang tadinya di anggap tabu tapi sekarang

bukan hal yang tabu lagi menurut remaja. Akibat dari banyaknya remaja

yang melakukan seks pranikah maka akan memicu terjadinya kehamilan

tidak diinginkan maka akan menyebabkan seorang remaja putri melakukan

abortus mungkin karna takut diketahui oleh orang tuanya ,pakasaan

pasangannya atau kaena takut di keluarkan dari sekolah jika kehamilannya

di ketahui .

Kurannya pengetahuan tentang kehamilan tidak di inginkan pada masa

remaja amayt merugikan bagi remaja itu sendiri. Termasuk kelurganya,

sebab pada masa ini remaja megalami perkembangan yang penting yaitu

kognitif,emosi,social dan seksual,pengetahuan tentang KTD pada remaja

putri sangat penting dengan tujuan agar sikap remaja tidak keluar dari

kaidah atau aturan yang berlaku,dengan demikian penulis tertarik untuk

melakukan penelitian remaja putri tentang kehamilan tidak di inginkan di

Rw 01 kelurahan sindangsari wilayah kerja puskesmas cikundul kota

sukabumi.

Berdasarkan uraian tersebut dapat dibuat bagan kerangka pemikiran

tentang “Gambaran pengetahuan remaja putri tentang kehamilan tdak

diinginka di Rw 01 kelurahan sindangsari wilayah kerja puskesmas

cikundul kota sukabumi” adalah sebagai berikut :


Bagan 1.1 kerangka pemikiran “gambaran pengetahuan remaja putri

tentang kehamilan tidak diinginkan di RW 01 kelurahan

sindangsari wilayah kerja puskesmas cikundul”

Pengetahuan Remaja Putri Tentanng Kehamilan Tidak Di Inginkan

1.pengertian kehamilan tidak diinginkan

2.penyebab kehamilan idak diinginkan

3.dampak dan resiko kehamilan tidak diinginkan

4. cara penanggulangan kehamilan tidak diingnkan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
A.Pengetahuan

1.pengertian pengetahuan

Pengethuaan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang

melakukan pengindraan pada suatu objek tertentu . pengindraan terjadi

melalui panca indra manusia yaitu indra penglihatan

,pendengaran,penciuman,rasa dan raba,sebagian besar pengetahuan manusia

di proleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo.2005)

Pengetahuan atau ranah kongnitif merupakan dominan yang sangat

penting dalam membentuk tindakan seseorang (overt beluivior),

(Notoatmodjo,2002).

Pengetahuan jugaa di definisikansebagai fakta atau informasi yang kita

anggap benar berdasarkan pemikiran yang melibatkan pengujian empiris

(pemikiran fenomena yang di observasi secara langsung) atau berdasarkan

atas proses berfikir lainnya seperti pembeerian aasan logis atau penyelesaian

masalah ( Hidayat ,2007)

Jika dari definisi di atas dapa disimpulkan pengetahuan adalah hasil dari

seseorang yang di dapatkan melalui pancaindra bahkan juga bias didapatkan

melalui informasi yang kita dapatkan secara logis dan dapat di ercaya

kebenarannya

2. Tingkat Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2005) pengetahuan yang tercakup di dalam domain

kognitif mempunyai 6 tingkat,yaitu :

a.tahu (know)

tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah di pelajari

sebelumnya.termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah meningkat

kembali terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang di pelajari

atau rangsangan yang telah di terima.

b.Memahami (komprehension)

mmahami diartikan sebaai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara

benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginprestasikan materi

tersebut secara benar.orang yang teelah paham terhadap objek atau materi

harus dapat menjelaskan ,menyebutkan contoh,menyimpulkan,

meramalkan,dan sebagainya terhadap objek yang di pelajari.

c.Aplikasi (application)

aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami objek yang

dimaksud dapat menggunakan atau mengaplikasikan prinsip yang diketahui

orang tersebut pada situasi lain.

d.Analisis (analysis)

analisis adalah suatu kemampuan unntuk menjabarkan materi atau suatu

objek kedalam komponen komponen, tetapi masih di dalam suatu struktur


organisasi tersebut,dan masih ada kaitannya satu sama lain.kemampuan

analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja seperti dapat

menggambarkan,membedakan,memisahkan,mengelompkan,dan sebagainya.

e. Sintesis (synthesis)

sintesis menunjukan kepada suatu kemampuan untuk meletakan atau

menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang

baru.dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun

formulasi-formulasi yang ada

f.Evaluasi (evaluation)

evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi

atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.penilaian-penilaian itu di

dasarkan pada suatu kriteria yang di tentukan sendiri atau menggunakan

kriteria-kriteria yang telah ada.

3.faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2005), faktor-faktor yang mempengaruhi

pengetahuan adalah :

a.umur

umur adalah variabel yang selalu di perhatikan dalam penyelidikan

epidemiologi,angkat-angka kesaktiaan dan kematian didalam hamper semua

kesadaran menunjukkan hubungan umur.dengan cara ini orang dapat


membacanya dengan mudah dan melihat pola kesakitan maupun kematian

menurut golongan umur personal yang dihadapi adalah apakah umur yang

di laporkan tepat,apakah panjang interval dalam pengelompokan cukup

umur tidak menyembunyikan peranan umur pada pola kesakitan dan

kematian,atau apakah pengelompokan umur dapat dibandingkan dengan

pengelompokan umur pada penelituian orang lain

b.Pendidikan

secara luas pendidikan mencakup seluruh proses kehidupan individu sejak

dalam ayunan liang lahat,berupa interaksi individu dengan

lingkungannya,baik secara formal maupun informal.proses dan kegiatan

pendidikan pada dasarnya melibatkan masalah prilaku individu maupun

kelompok

.kegiatan pendidikan formal maupun informal berfokus pada proses

belajar mengajar dengan tujuan akan terjadi perubahan perilaku,yaitu dari

tidak tahu menjadi tahu,dari tidak mengerti menjadi mengerti dan dari tidak

dapaat menjadi dapat.

c.Sumber-sumber informasi

sumber informasi adalah semua bentuk informasi yang dapat

meningkatkan pengetahuan pasien,sumber informasi kesehatan biasanya

berasal dari petugas kesehatan.stimulasi tenang suatu penyakit dan

melakukan sosialisasi tentang pemakaiaan produk-produk baru

kesehatan,sedangkan informasi melalui media masa adalah media


elektronik,media cetak,maupun billboard (berisi informasi kesehatan yang

di pasang di pinggir jalan).sumber informasi kesehatan yang tepat

mempunyai peran yang besar dalam meningkatkan pengetahuan individu

seseorang.

B.Konsep Remaja

1.pengertian

Secara etimiologi,remaja berarti “tubuh menjadi dewasa” definisi remaja

(adolescence) menurut organisasi kesehatan dunia ( WHO) adalah

periode usia antara 10 tahun sampai 19 tahun.

Menurut the health resource and services administrations guidelines

amerika serikat,tentang usia remaja adalah 11-21 tahun dan terbagi menjadi

3 tahap,yaitu remaja awal (11-14 tahun),remajaa menengah (15-17),dan

remaja akhir (18-21 tahun).

Masa remaja adalah masa transisi yang di tandai oleh adanya perubahan

fisik,emosi dan fisikis,masa remaja yakni antara usia 10-19 tahun,adalah

suatu priode masa pematangan organ reproduksi manusia,dan sering di

sebut masa pubertas.

Definisi remaja sendiri dapat di tinjau dari 3 sudut pandang,yaitu:

a.secara kronologis,remaja adalah individu yang berusia antara 11-12 tahun

sampai 20-21 tahun,


b.secara fisik, remaja ditandai oleh ciri perubahan pada penampilan fisik dan

fungsi fisiologis,terutama yang terkait dengan kelenjar seksual.

c.secara fisikologis,remaja merupakan masa dimana individu mengalami

perubahan perubahan dalam aspek kongnitif ,emosinal,social, dan

moral,diantara masa anak-anak menuju masa dewasa.

Meurut depkes RI (2009) masa remaja adalah antara 10-19 tahun dan

belum kawin.menurut BKKBN remaja adalah 10-19tahun.

Remaja berpariasi menurut beberapa ahli.usia remaja merupakan priode

transisi perkembangan dari masa anak ke masa dewasa, usia remaja antra

10-24tahun (kusmiran,2013)

2.karakteristik remaja

Pada masa remaja tejadi perubahan suatu organ-organ

fisik(organobiologik)secara cepat,dan perubahan tersebut tidak seimbang

dengan perubahan kewajiban (mental emosional).terjadinya perubahan besar

ini umumnya membingungkan remaja yang mengalaminya.dalam hal inilah

bagi para ahli dalam bidang ini,memandang perlu akan adanya

pengertian,bimbingan dan dukungan dari lingkungan sekitarnya ,agar dalam

system perubahan tersebut terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang

sehat sedemikian rupa sehingga kelak remaja tersebut menjadi manusia

dewasa yang sehat secara jasmani,rohani dan social.


Terjadinya kematangan seksual atau alat-alat reproduksi,merupakan suatu

bagian penting dalam kehidupan remaja sehingga perlu perhatian

khusus,karena bila timbul dorongan-dorongan seksual yang tidak sehat akan

menimbulkan prilaku seksual yang tidak bertanggung jawab.inilah sebabnya

maka para ahli dalam bidang ini berpendapat bahwa kesetaraan perlakuan

terhadap remaja pria dan wanita diperlakukan dan mengatasi masalah

kesehatan reproduksi remaja, agar dapat tertangani secara tuntas

(Widyastuti,2009).

3. Tahap perkembagan remaja berdasarkan usia

Tahap perkembangan remaja menurut Kumalasari,dkk (2012) yaitu:

a. Masa remaja awal ( 13-15 tahun)

1. Mencari identitas diri

2. Timbul keinginan untuk berkencan

3. Mempunyai rasa cinta yang mendalam

4. Mengembangkan kemampuan berfikir abstrak

5. Berkhayal tentang aktifitas seks

b. Remaja akhir (17-21 tahun)

1. Pengungkapan kebebasan diri

2. Lebih selektif dalam memilih teman sebaya

3. Mempunyai citra tubuh (body image) terhadap dirinya sendiri

4. Dapat mewujudkan rasa cinta


4.Ciri-ciri kewajiban dan psikososial remaja

Menurut Kusmiran (2005) usia remaja terbagi dalam:

a. Usia remaja muda (12-15 tahun)

1. Sikap protes terhadap orangtua

Remaja pada usia ini cenderung menyetujui nilai-nilai hidup orangtuanya,

sehingga sering menunjukan sikap protes terhadap orangtua. Mereka

berusaha mencari identitas diri dan sering kali disertai dengan menjauhan

diri dari orangtuanya. Dan upaya pencarian identitas diri, remaja cenderung

melihat kepada tokoh-tokoh diluar lingkungan keluarga yaitu guru, figur

ideal yang terdapat di film atau tokoh idola.

2. Preokupasi dengan badan sendiri

Tubuh seorang remaja pada usia ini mengalami perubahan yang cepat

sekali. Perubahan-perubahan ini menjadi perhatian khusus bagi diri remaja.

3. Ketidaksekawanan dengan kelompok seusia

Para remaja kelompok umur ini merupakan keterikatan dan kebersamaan

dengan kelompok seusia dalam upaya mencari kelompok senasib hal ini

tercermin dalam cara berfikir social.


4. Kemampuan untuk berifikir secara abstrak

Daya kemampuan berfikir seorang remaja mulai berkembangan dan di

manifestasikan dalam bentuk diskusi dan mempertajam kepercayaan diri.

5. Perilaku yang labil dan berubah-ubah

Remaja sering memperlihatkan perilaku yang berubah-ubah. Pada suatu

waktu tampak bertanggung jawab, tetapi pada waktu lain tampak masa

bodoh dan tidak bertanggung jawab. Remaja merasa cemas akan perubahan

pada dirinya. Perilaku demikiann menunjukan bahwa dalam diri remaja

terdapat konflik yang memerlukan pengertian dan penanganan yang

bijaksana.

b. Usia remaja penuh (16-19 tahun)

1. Kebebasan dari orangtua

Doronga untuk menjauhkan diri dari orangtua menjadi realitas. Remaja

mulai merasakan kebebasan, tetapi juga merasa kurang menyenangkan.

Pada diri remaja timbul kebutuhna untuk terikat dengan orang lain melalui

ikatan cinta yang stabil.

2. Ikatan terhadap pekerjaan atau tugas


Sering kali remaja menunjukan minat pada suatu tugas yang tertentu yang

ditekuni secara mendalam. Terjadi perkembangan akan cita-cita masa depan

yang mulai memikirkan melanjutkan sekolah atau langsung bekerja untuk

mencari nafkah.

3. Pembangunan nilai moral dan etis yang mantap

Remaja mulai menyusun nilai-nilai moral dan etis sesuai dengan cita-cita.

4. Pembangunan hubungan pribadi yang labil

Adanya tokoh panutan dan hubungan cinta yang stabil menyebabkan

terbentuknya kestabilan diri remaja

5. Penghargaan kembali kepada orangtua dan kedudukan yang sejajar

5.Masa transisi remaja

Masa transisi remaja menurut Kusmiran (2013) sebagai berikut :

a. Transisi fisik berkaitan dengan perubahan bentuk tubuh

Bayak tubuh sudah berbeda dengan anak-anak, tetapi belum sepenuhnya

penampilan bentuk tubuh orang dewasa. Hal ini menyebabkan kebingungan

peran, di dukung pula dengan sikap masyarakat yang kurang konsisten.

b. Transisi dalam keadaan emosional

Perubahan hormonal dalam tubuh remaja berhubungan erat dengan

peningkatan kehidupan emosi. Remaja sering memperlihatkan


ketidakstabilan emosi. Remaja tampak sering gelisah, cepat tersinggung,

melamun, dan sedih, tetapi dilain sisi akan gembira, tertawa, ataupun marah-

marah.

c. Transisi dalam kehidupan sosial

Lingkungan sosial anak semakin bergeser keluar dari keluarga, dimana

lingkungan tema sebaya mulai memegang peran penting. Pergeseran ikatan

pada teman sebaya merupakan upaya remaja untuk mandiri (melepas ikatan

dengan keluarga)

d. Transisi dalam nilai-nilai moral

Remaja mulai meningkatkan nilai-nilai yang dianutnya dan menuju niai-

nilai yang dianut oleh orang dewasa. Saat ini remaja mulai meragukan nilai-

nilai yang diterima pada waktu anak-anak dan mulai mencari nilai sendiri

e. Transisi dalam pemahaman

Remaja mengalami perkembangan kognitif yang pesat sehingga mulai

mengembangkan kemampuan berfikir seniri.

6. Tugas-tugas perkembagan remaja

Deskripsi tugas perkembangan berisi harapan lingkungan yang

merupakan tuntutan bagi remaja dalam bertingkah laku. Adapun tugas

perkembangan pada remaja menurut Kusmiran(2013) adalah sebagai berikut

a) Menerima keadaan dan penampilan diri, serta menggunakan tubuhnya

secara efektif
b) Belajar berperan sesuai dengan jenis kelamin (sebagai laki-laki atau

perempuan)

c) Mencapai relasi yang baru dan lebih matang dengan teman sebaya, baik

sejenis maupun

d) lawan jenis

e) Mengharapkan dan mencapai perilaku sosial yang bertanggung jawab

f) Mencapai kemandirian secara emosional terhadap orangtua dan orang

dewasa lainnya

g) Mempersiapkan karir dan kemandirian secara ekonomi

h) Menyiapkan diri (fisik dan psikis) dalam menghadapi perkawinan dan

kehidupan

i) keluarga

j) Mengembangkan kemampuan dan keterampilan intelektual untuk hidup

bermasyarakat

k) dan untuk masa depan (dalam bidang pendidikan atau pekerjaan)

l) Mencapai nilai-nilai kedewasaan

7. Tujuan Perkembangan Remaja

Tujuan perkembangan remaja menuurut Kusmiran,(2013) sebagai berikut :

a. Perkembangan pribadi

a. Keterampilan kognitif dan non kognitif yang dibutuhkan agar dapat mandiri

secara ekonomi maupun dalam bidang pekerjaan tertentu.


b. Kecakapan dalam mengelola dan mengatasi masalah-masalah pribadi secara

efektif

c. Kecakapan-kecakapan sebagai seorang pengguna kekayaan kultural dan

peradaban bangsa.

d. Kecakapan untuk dapat terkait dalam suatu keterlibatan yang intensif pada

suatu kegiatan.

b. Perkembangan sosial

a. Pengalaman bersama pribadi-pribadi yang berbeda dengan dirinya, baik

dalam kelas sosial, subcultural, maupun usia.

b. Pengalaman dimana tindakannya dapat mempengaruhi pada orang lain.

c. Kegiatan saling tergantung yang di arahkan pada tujuan-tujuan bersama

(interaksi kelompok)

Tugas perkembangan pada masa remaja adalah mencapai nilai-nilai

kedewasaan adapun ciri-ciri kedewasaan menurut kusmiran (2013)antara

lain:

a. Emosional relative lebih stabil (mampuh mengendalikan emosi)

b. Mandiri (baik secara ekonomi,social,dan emosi)

c. Mampu melakukan upaya menyerahkan sumbur daya dalam diri dan

lingkngan untuk memecahkan masalah.

d. Adanya interdependensi (saling ketergantungan) dalam hubungan sosial

e. Memiliki tanggung jawab

f. Memiliki control diri yang adekuat (mampu menunda kepuasan,melawan

godaan,serta mengembangkan standar prestasi mandiri)


g. Memiliki tujuan hidup yang realistis

h. Memiliki dan menghayati nilai-nilai keagamaan yang di anut

i. Peka terhadap kepentingan orang lain

j. Mampu meenyesuaikan diri dengn lingkungan (bersikap luwes),bertindak

secara tepat sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada.

C konsep dasar KTD

1.pengertian KTD

Kehamilan tidak diinginkan (unwanted pregnancy) merupakan

terminology yang bisa dipakai untuk memberi istilah adanya kehamilan

yang tidak di ketahaui oleh wanita bersangkutan maupun

lingkungannya,kehamilan tidak diinginkan (KTD) adalah suatu kehamilan

yang terjadi dikarenakan sebab sehingga ke berdayaaan tidak di inginkan

oleh salah satu atau kedua orang tua bayi tersebut.(kusmiran,2013)

Kehamilan tidak diinginkn adalah salah satu kondisi dimana pasangan

tidak menhendaki adanya proses kkelahiran akibat dari

kehamilan.kehamilan juga merupakan akibat dari suatu prilaku seksual yang

bisa di sengaja maupun tidak di sengaja. Banyak kasus yang menunjukan

bahwa tidak sedikit orang yag tidak bertanggung jawab atas kondisi

ini.kehamilan tidak diinginkan ini dapat dialami,baik oleh pasangan yang

sudah menikah maupun belum menikah.(PKBI,2012)

2.penyebab kehamilan tidak diinginkan


Terdapat banyak alas an bagi seorang perempuan tidak menginginkan

kehadiran seorang anak pada saat tertentu dalam hidupnya.menurut kartono

Mahamad,ada beberapa alas an yang membuat kehamilan itu tidak

diinginkan,yaitu(mohamad,2011:122-126)

a.kehamilan yang terjad akibat pemerkosaan

pemerkosaan meruppkan peristwa yang tromatis dan meninggalkan aib

pada perempuan yang di perkosa.dampak psikologis dari perkosaan ini

cukup dalam dan akan menetap seumur hidup,jika perkosaan juga

mengakibatkan kehamilan,aib itu tidak hanya akan dialami oleh si korban

saja tetapi juga seluruh keluarganya.seandainya kamilan itu di

teruskan,maka anak yg akan dilahirkan kelak yang akan mengalami tekanan

sosial baik dari keluarga orang tuanya sendiri,maupun dari masyarakat

sekitar.bahkan ibnya sendiri mungkin akan melihat anak itu sebagai

penjelmaan laki-laki yang memperkosanya atau mungkin juga menjadi

sasaran balas dendam yang sebenarnya ia tunjukan kepada laki-laki yang

memperkosanya

b.kehamilan yng terjadi akibat hubungan seksual di luar nikah

hubungan seks diluar ikatan perkawinan,menurut norma sosial dan

masyarakat serta agama dianggap buruk.dalam masyarakat yang lebih

modernpun,hubungan seks diluar nikah dan terus berlangsung semacam

itu,memb uat kehamilan yang terjadi sebenarnya bukan merupakan

kehamilann yang di inginkan


sedanngkan menuurut PKBI (2005),banyak alasan yang dikemukakan

mengapa kehamilan tidak diinginkan adalah sebagai berikut:

a.ketidakk tahuan atau minimnya pengetahuan tentang prilaku seksual yang

dapat mengakibatkan kehamilan

b.tiddak menggunakan alat kontrasepsi,terutama untuk perempuan yang

sudah meniakh

c.kehamilan yang di akibatkan oleh pemerkosaan.

3.Faktor-faktor yang mempengaruhi KTD

Menurut kusmiran (2013),kehamilan tidak diinginkan remaja disebabkan

oleh faktor-faktor sebagai berikut:

a. Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi

b. Factor dari dalam diri remaja sendiri yang kurang memahami swadarmanya

sebagai remaja.

c. Faktor dari luar,yaitu pergaulan bebas tanpa kendali orang tua yang

menyebabkan remaja merasa bebas untuk melakukan apa saja yang

diinginkan.

d. Memperkembangkan teknologi komunikasi yang semakin canggih yang

memperbesar kemungkinan remaja untuk mengakses apa saja termasuk hal-

hal yang negative

4.Dampak kehamilan tidak diinginkan

Dampak jika seorang remaja mengalami KTD dapat dilihat dari berbagai

aspek terkait denagan kesiapan remaja dalam menjalani kehamilan.remaja


yang mengalami KTD banyak diantaranya yang tidak dapat mendapat

dukungan lingkungan sosialnya,KTD yang terjadi pada remaja kerapkali

berujung pada pengguguran kandungan yang tidak aman dan berisiko

a.Obserti

 Abortus

 BBLR

 Prematur

 Tindakan Medis yang terlambat

b.Psikolog

 Kesepian

 Perasaan malu

 Perasaan bersalah

 Depresi

 Menimbulkan konflik

 Kecewa terhadap keluarga

c.Sosial

 Dikeluarkan dari sekolah

 Penerimaan keluarga yang kurang

 Dikucilkan

d.Meningkatkanya AKI dan AKB


4.Resiko yang timbul akibat KTD

Beberapa resiko yang timbul kibat kehamilan yang tidak diinginkan

adalah sebagai berikut:

1.Resiko medis

a. akibat aborsi tidak aman berkontribusi pada kematian dan esakitan ibu

b.gangguan kesehatan

2. Psikologis

a.Rasa bersalah

b.Depresi

c.Marah dan agresi

d.remaja calon ibu merasa tidak ingin dan tidak siap hamil

3.Psikososial

a.Ketegangan mental dan kebingungan akan peran sosial yang tiba-tiba

berubah

b.Tekanan dari masyarakat yang mencela dan menolak keadaan tersebut

c.di kucilkan dari masyarakat dan hilangnya kepercayaan diri.

5.Cara menanggulangi kehamilan tidak diinginkan

Memberikan penyuluhan kepada para remaja tentang seks education

khususnya dan kepada masyarakat umumnya.memberikan penyuluhan

keppada para orang tua yang mempunyai anak untuk mengawasi mereka
agar tidak memberikan kesempatan untuk memasuki pergaulan bebas. Serta

untuk tetap memperhatikan setiap perkembangan anak dan pembentukan

kepribadiannya.

6. Masa depan remaja dan janin

a.terganggunya kesehatan

b.resiko kelainan janin

c.pernikahan remaja dan pengguguran kandungan

d.putus sekolah

e. bila bayi dilahirkan,masa depan anak mungkin saja terlantur

f.perkembangan bayi yang tertahan

g.bayi lahir dengan berat badan rendah

Ada dua hal yang bisa dan biasa dilakukan remaja jika mengalami KTD

menurut (soetjiningsih,2010)yaitu:

a. Mempertahankan kehamilan

b. Mengakhiri kehamilan(aborsi)

7.Bila kehamilan di pertahankan

 Resiko fisik, kehamilan pada usia dini bisa menimbulkan kesulitan dalam

persalina seperti pendarahan,bahka bisa sampai pada kematian.

 Resiko pisikis atau psikologis.ada kemungkinan pihak perempuan menjadi

ibu tunggal karena pasangn tidak mau menikahinya atau tidak

mempertanggung jawabkan perbuatannya.


 Resiko sosial.salah satu resiko sosial adalah berhenti atau putus sekolah atas

kemauan sendiri dikaraenakan rasa malu atau cuti melahirkan.kemungkinan

lain dikeluarkan dari sekolah

 Resiko ekonomi.merawat kehamilan,melahirkan dan membesarkan bayi

atau anak membutuhkan biaya besar.

8.Billa kehamilan diakhiri (aborsi)

a.Abortus provokatus (abortus yang disengaja) ialah pengguguran

kandungan yang dilakukan secara sengaja.mnurut kusmiran (2013)

pengguguran jenis ini dibedakan lagi mejadi 2 bagian yaitu:

1) Abortus provokatus therapeticus,yaitu jika terdapat indikasi bahwa

kehamilan dapat membahayakan atau mengancam nyawa ibu apabila

kehamilan itu berlanjut

2) Abortus provokatus criminalis, yaiu pengguguran kandungan yang

dilakukan secara sengaja tanpa mempunyai alasan kesehatan (medis)

 Resiko. Perdarahan dan komplikasi lain merupakana salah satu resiko

aborsi.aborsi yang dilakukan secara tidak aman bisa berakibat fatl yitu

kemtian

 Resiko secara medis,aborsi adalah berakhir atau gugurmya kehamilan

sebelumnya kandungan mencapai usia 20 minggu,yaitu sebelum janin dapat

hidup diluar kandungan secara mandiri.

 Resiko pisikis. Pelaku aborsi sering kali mengalami perasaan takut, panik,

trauma mengingat proses aborsi dan kesakitan.kecemasan karena rasa


bersalah, ata dosa akibat aborsi bisa berlangsung lama, selain itu pelaku

aborsi juga seringkali kehilangan kepercayaan diri.

 Resiko sosial.ketergantungan pada pasangan seringkali mnjadi lebih besar

karena perempuan merasa sudah tidak perawan,pernah mengalami KTD dan

aborsi.selanjutnya remaja perempuan lebih suka menolak ajaka seksual

pasangan.resiko lain adalah pendidikan terputus atau masa depan terganggu

 Resiko ekonomi.biaya aborsi cukup tinggi bila terjadi komplikasi maka

biaya semakin tinggi.

BAB III

METODE PENELITIAAN

A. Desain Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

bersifta deskriptif ,yaitu suatu penelitian yang digunakan untuk

mendeskriptifkan atau menggambarkan suatu phenomena yang terjadi di

dalam suatu populasi atau masyarakat (Notoatmodja,2012).

Peelitian deskriptif juga merupakan enelitian dimana

pengumpulan data untuk mengetes pertanyaan penelitian atau hipotesis

yang berkatan dengan keadaaan dan kejadian sekarang.mereka melaporkan

keadaan objek atau subjek yang diteliti sesuai dengan apa

adanya.(Best,1982:119).

Penelitia ini mengetahui gambaran pengetahuan remaja putri

tentang kehamilan tidak diinginkan di RW 01 kelurahan sindangsari

wilayah kerja puskesmas cikundul kota sukabumi

B.Lokasi Waktu Penelitian

Lokasi dan waktu penelitian merupakan rencana tentang tempat

dan waktu dilaksanakannya kegiatan penelitian (Hidayat,2011).

1.Lokasi Penelitian

Penelitian ini dalakukan di RW 01 kelurahan sindangsari wilayah

kerja puskesmas cikundul kota sukabumi.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan mulai bulan April-agustus 2015.

C. Variable penelitian

Variable adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau

ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang


sesuatu konsep pengertian tertentu misalnya umur, jenis

kelamin,pendidikan,pekerjaan status perkawinan,

pengetahuan,pendapatan,penyakit dan sebagainya(Notoatmodjo,2010)

Variable dan penelitian ini adalah pengetahuan remaja putri

tentang kehamilan tidak diingnkan di RW 01 kelurahan sindangsari

wilayah kerja puskeesmas cikundul kota sukabumi.

D.Definisi Konseptual dan Definisi Operasional

1.Definisi Konseptual

Definisi konseptual merupakan model konseptual yang berkaitan

dengan bagaimana seorang peneliti menyusun teori atau menghubungkan secara

logis beberapa faktor yang di anggap pennting untuk masalah (Hidayat,2007).

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu,dan ini terjadi setelah

seseorang melakukan pengindraan terhadap suatu oobjek tertentu, yakni indra

penglihatan,pendengaran,rasa dan raba.sebagian besar pengetahuan manusia di

proleh melalui mata dan telinga.pengetahuan atau kongnitif merupakan dominan

yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (Notoatmodjo,2006)

Remaja putri adalah sosok yang sedang berkembang baik dari segi

fisik maupun seksual,pada masa remaja,seorang remaja belum mempunyai tempat

yang jelas dalam rangkaian proses perkembangannya.perkembangan fisik dan

seksual pada remaja merupakan hal yang sangat tidak dapat dipisahkan justru
karena pemasakan seksualitas genital harus dipandanng dalam hubungan dengan

perkembangan fisik seluruhnya.

Kehamilan tdak diinginkan merupakan suatuu kondisi dimana

pasangan tidak menghendaki adanya proses kelahiran akibat dari

kehamilan.kehamilan juga merupakan akibat dari suatu perilaku seksual yang bisa

disengaja maupun tidak disengaja.banyak kasus yang menunjukkan bahwa tidak

sedikit orang yang tidak bertanggung jawab atas kondisi ini.(BKKBN,2007)

Pengetahuan remaja putri tentang kehamilan tidak diinginkan

adalah pemahaman dari remaja tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan

kehamilan tidak diinginkan yaitu dampak atau bahaya KTD yang akan muncul

pada kesehatan reproduksi yang mengancam jiwa atau nyawa.

2.Definisi Oprasional

Define oprasional adalah uraian tentang batasan variable yang

dimaksud, atau tentang apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan

(Notoatmodjo,2010)

Definisi oprasional ini adalah segala sesuatu yang diketahui oleh

remaja putri tentang kehamilan tidak diinginkan.definisi oprasional pengetahuan

kehamilantidak diinginkan, pengertian KTD, penyebab KTD, dampak resiko

terhadap KTD,dan cara penanggulangan KTD.


Tabel 3.1 definisi oprasional gambaran pengetahuan remaja putri tentang

kehamilan tidak diinginkan di RW 01 kelurahan sindangsari wilayah kerja

puskesmas cikundul kota sukbumi

Tabel 3.1 Definisi Operasional

Variabel Definisi Cara Hasil ukur Skala

oprasional ukur

Pengetahuan Segala sesuatu Kuisioner 1) Baik,jika 76- Ordinal

remaja yang diketahui 100%(14-18)

tentang ata yang bisa pertanyaan

kehamilan dijawab oleh dijawab

tidak remaja tentang dengan benar

diinginkan kehamilan tidak 2) Cukup,jika 56-

diinginkan 75% (10-

meliputi: 13)pertanyaan

1.pengertian dijawab

KTD dengan benar

2.penyebab 3) Kurang,jika <

melakukan 55%

KTD (<10%)pertany

3.Dampak dan aan di jawab

resiko terhadap dengan benar

KTD
4.cara

penanggulangan

KTD

E. Populasi dann Sempel

1.Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian.apabila seseorang ingin

meneliti semua elemen yang ada di dalam wilayah penelitian.maka penelitiannya

merupakan penelitian populasi (Arikunto,2010).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaj putri yang da di RW 01

kelurahn sindangsari wilayah kerja puskesmas cikundul kota sukabumi yang

berjumlah 130,kemudian dikurangi study pendahuluan 10 remaja putri,sehingga

jumlah populasi menjadi 120.

2.Sampel

Sempel merupakan bagian dari populasi yang dipilih atau dengan

sampling tertentu bisa mewakili atau memenuhi populasi.sempel adalah sebagian

yang diambil dari keseluruhan objek yang di teliti yang dianggap mewakili

seluruh populasi (Notoatmodjo,2010).


Teknik pengambilan sempel dalam penelitian ini menggunakan sampling

jenuh, pengambilan sempel secara sampling jenuh ini dilakukan dengan

mengambil semua anggota populasi (Hidayat,2007)

Sampel dalam penelitian ini adalah semua remaja putri yang berada di RW

01 kelurahan sindangsari wilayah kerja puskesmas Cikundul kota sukabumi pada

saat penelitian berjumlah 120 remaja putri yang sudah memenuhi kiteria inklusi.

Sempel yang diambil sesuai dengan kriteria inklusi,yaitu merupakan

kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh setiap anggota populasi yang dapat

diambil sebagai sempel (Notoatmodjo,2010)

Adapun kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Remaja putri yang ada diwilayah RW 01 kelurahan sindangsari

b. Remaja putri yang berusia 10-19 tahun

c. Remaja putri yang berada dikelurahan sindangsari pada saat penelitian

Remaja putri yang bersedia menjadi responden

3. Teknik Pengambilan Simpel

Teknik pengambilan sampel atau sampling adalah istilah yang digunakan

dalam melakukan penarikan sampel.penarikan sampel mmerupakan cara unntuk

memilih sampel dari suatu populasi untuk dipelajari atau

diteliti(Notoatmodjo,2010).
Teknik pengambilan data dalam penelitian ini adalah seluruh remaja putri

yang berada di RW 01 kelurahan sindangsari kota sukabumi.

F. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan suatu proses pengadaan data primer untuk

keperluan penelitian (Arikunto,2010)

Pengumpulan data adalah pencatatan peristiwa-peristiwa atau hal-hal atau

keteranga-keterangan atau karateristik-karateristik sebagian atau seluruh elemen

populasi yang akan menunjang atau mendukung penelitian (Hidayat,2007).

a. Data pimer

Dikatakan data primer apabila penguumpulan data dilakukan secara

langsung oleh peneliti terhadap sasaran (Budiarto,2005)

Data primer pada penelitian ini adalah data yang langsung didapatkan dari

responden melalui kuisioner yang diberikan kepada remaja putri di RW 01

kelurahan sindangsari wilayah kerja puskesmas cikundul kota sukabumi

b.Data Sekunder

dikatakan data skunder apabila pengumpulan data yang diinginkan

diproleh dari orang lain atau dari tempat lain dan bukan dilakukan oleh peneliti

sendiri (Budiarto,2002)
data skunder dalam peneltian ini akan didapatkan dari instansi yang

terkait meiuti data tentang angka kejadian seks pranikah dan kehamilan tidak

diinginkan (KTD) dari dinas kesehatan kota sukabumi dan literatur-literatur yang

terkait dengan materi penelitian.

2. Metode pengumpulan data

Metode pengumpulan data merupakan cara peneliti mengumpulkan data

yang akan dilakukan dalam penelitian. Metode pengumpulan data dalam

penelitian ini adalah dengan memberikan beberapa pertanyaan dengan

menggunakan kuisioner.

Kuisioner adalah suatu alat pengumpulan data atau suatu metode

pengumpulan data yang berupa pertanyaan tertulis. kuisioner ini dapat diartikan

daftar pertanyaan yang sudah disusun dengan baik,sudah matang, dimana

responden memberikan jawaban atau dengan memberikan tanda-tanda tertentu

(Notoatmodjo,2010)

Kuisioner ini digunakan untuk mengukurr variabel pengetahuan responde.

G. Instrumen Penelitian

Instrument penelitian adalah alat ukur atau fasilitas yang digunakan oleh

peneliti dalam pengumpulan data agar pekerjanya lebih mudah dan hasilnya lebih

baik,dalam arti lebih cerrmat,lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah di olah

(Arikunto 2010)

1. Skala pengukuran
Skal pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

Skala pengukuran untuk tingkat pengetahuan dengan menggunakan

skala guttman yaitu,pada umumnya dibuat seperti checklist dengan

interprestasi penilaian,apabila benar nilainya satu (1) dan apabila salah

nilainya 0,ini berlaku untuk pertanyaan positif dan negative.

a. Untuk uuntuk pertanyaan positif

1 : untuk jawaban “benar”

0: untuk jawaban “salah”

b: Untuk pertanyaan negative

1: untuk jawaban “salah”

0: untuk jawaban “benar” (arikunto,2010)

2. Uji instrument penelitian

Dalam penelitian ini instrument akan di uji dengan melakukan uji

validitas dan reliabilitas.

1) Uji validitas

validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan kegiatan-kegiatan

kevalidan atau kesahihan mempunyai validitas tinggi. Sebaiknya,

instrument yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.

Sebuah instrument dikatakan valid apabila dapat

mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat,tinggi

rendahnya validitas menunjukan sejauh mana data yang terkumpul


tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud

(arikunto,2010)

Uji vadilitas dalam penelitian ini menggunakan korelasi

person poduct moment, denangan rumus sebagai berikut :

𝑟 𝑁 (∑𝑋𝑌)−(∑𝑋)(∑𝑌)
𝑥𝑦=
√[(𝑁∑𝑋 2 −(∑𝑋)2 ][𝑁∑𝑌 2 −(∑𝑌)2 ]

Keterangan:

𝑟𝑥𝑦 :koefisien korelasi

∑X : jumlah skor item

∑Y :jumlah skor total

N : jumlah responden

Alat ukur valid jika nilai P-value <0,05,penghitungan

dengan menggunakan bantuan program SPSS (statistical product

and sevice solution)16.0 for window (arikunto,2010)

Perhitungan uji validitas ini melalui kolerasi person product

moment,terhadap pengetahuan remaja putri dari 20 soal pertanyaan

yang diuji setelah dilakuan analisis diproleh 18 pertanyaan yang

valid karena nilai P value < 0,05.item yang tidak valid adalah

pertanyaan no.9 dengan nilai 0,974 dan pertanyaan no .10 dengan

nilai 0,402 sehingga tidak diikutsertakan lagi dalam pengolahan

data karena nilai P value > 0,05(terlampir)


2) Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah suatu indeks yang menunjukan sejauh

mana alat pengukur dapat dicapai atau andalkan. hal ini berarti

menunjukan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten atau

tetap asas apabila dilakukan menggunakan dua kali atau lebih

terhadap gejala yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang

sama (Notoatmodjo,2010)

Dalam penelitian ini teknik untuk menghitung indeks

reliabilitas yaitu dengan teknik cronbach alpha. Rumus untuk

menghitung koefisien reabilitas instrument dengan menggunakan

cronbach alpha adalah sebagai berikut :

𝑘 ∑ℴ𝒾 2
𝑟 = [(𝑘−1)] [1 − ]
ℴ𝑡 2

Keterangan :

r : koefisien realibilitas instrument

k : banyaknya butir pertanyaan

∑𝓸𝑏 2 : total varians butir

ℴ 2t : total varians

Uji reliabilitas pada penelitian ini mengacu kepada

aturan Guilford.

Tabel 3.2 indeks Realibilitas menurut aturan Guilford


(Guilford’s Empirical Rule)

0,00 – 0,19 Reliabilitas sangat lemah

0,20 – 0,39 Reliabilitas lemah

0,40 – 0,69 Reliabilitas cukup kuat

0,70 – 0,89 Reliabilitas kuat

0,90 – 1,00 Reliabilitas sangat kuat

Instrument dikatakan reliable jika memiliki nilai minimal >0,40 yang

berarti reliabilitas cukup kuat menurut atura Guildford

Berdasarkan uji reliabilitas instrument variabael pengetahuan remaja putri

tentang kehamilan tidak diinginkan, maka didapatkan hasil cronbach alpha yaitu

0.662 sehinngga dapat dikatakan reliabilitas cukup kuat.

H. Pengolahan data

Setelah data terkumpul dalam angket atau kuisioner,maka dilakuka

pengolahan data yang melalui beberapa tahap sebagai berikut :

1. Editing

Editing adalah suatu upaya untuk mememriksa kembali kebenaran

data yang diproleh atau dikumpulkan.editing dapat dilakukan pada tahap

pengumpulan data atau setelah data terkumpul.proses editing dalam


penelitian ini adalah pengumpulan kelengkapan jawaban responden pada

kuisioner.

Pada penelitian ini dilakukan pengeditan dengan cara mengecek

pekerjaan responden segera setelah responden selesai mengisi kuisioner

dan pengecekan ini dilakukan dihadapan responden.pada saat editing

semua responden mengisi semua pernyataan dengan lengkap.

2. Coding

Coding merupakan kegiatan pemberian kode numeric (angka)

terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori.pemberian kode ini

sangat penting apabila pengolahan atau analisis data menggunakan

computer. Dalam pemberian kode dibuat juga daftar kode dan artinya

dalam satu buku (code book) untuk memudahkan kembali melihat lokasi

dan arti suatu kode dari suatu variabel.

Pada penelitian ini digunakan pengkodean saat memasukan data

demografi untuk memudahkan pengolahan data.pengkodean yang

digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Usia responden ( 0 = 10 – 14 tahun,1 = 15 – 19 tahun)

2. Pendidikan responden ( 0 = SD,2 = SMP,3 = SMA )

3. Pekerja responden ( 0 = tidak bekerja, 1 = bekerja)

4. Sumber informasi ( 0 = petugas kesehatan, 1 = media elektronik, 2 =

teman atau keluarga,3 = media massa, 4 = guru atau dosen

3. Scoring
Pertanyaan yang diberrikan scor hanya pertanyaan yang berhubungan

dengan pengetahuan tentang kehamilan tidak diinginkan,tahap ini meliputi

nilai untuk masing-masing pertanyaan dan penjumlahan hasil scor dari

semua pertanyaan. Scoring yang diberikan pada setiap jawaban yaitu :

untuuk pernyataan positif, 1 = untuk jawaban benar,0 = untuk jawaban

salah. Untuk pernyataan negative, 1 = untuk jawaban salah, 0 = untuk

jawaban benar.

4. Data entry/ prossecing

Data entry adalah kegiatan memasukan data yang telah

dikumpulkan kedalam master tabel atau data base computer, kemudian

membuat distribusi frekuensi sederhanaatau dengan membuat tabel

kontingensi. Data entry pada penelitian ini sudah melewati proses

pengkodingan kemudian dimasukann kedalam software SPSS 16.0 for

windows dan kemudian dibuat tabel distribusi frekuensi dan data

demografi yang meliputi usia, pendidikan, pekerjaan,dan sumber

informasi.

5. Cleaning

Cleaning merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah

di entry apakah ada kesalahan atau tidak.

D. Teknik Analisis Data

Analisis univariat
Analisis univariat berrtujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan

karakteristik setiap variabel penelitian dengan distribusi frekuensi dari proporsi

dari variabel yang diteliti ( hidayat,2011)

Teknik analisi data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

univariat.analisi univariat dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi

variabel yang diteliti ( Arikunto,2010), yaitu pengetahuan remaja tentang

kehamilan tidak diinginkan dengan menggunakan perhitungan presentase:

𝑎
𝑝= x 100%
𝑏

Keterangan :

P : presentase

a : jumlah pertanyaan yang dijawab dengan benar

b : jumlah seluruh pertanyaan

Berdasarkan ( Nursalam,2008) skoor yang sering digunakan untuk

mempermudah dalam mengkatagorikan jenjang peringkat pengetahuan dalam

penelitian biasanya dituliskan dalam presentase :

1. Baik : apabila presentase 76-100%

2. Cukup : apabila presentase 56-75%

3. Kurang : apabila presntase < 56 % jawaban benar ( Arikunto,2010)

Pada hasil pennelitian ini cara mengintrepestasikan data

menggunakan skala menurut Arikunto (2010) sebagai berikut :


1. 0% - tidk satupun

2. 1% - 25% = sebagian kecil

3. 26% - 49 % = hammpir sebagian responden

4. 50% = setengahnya

5. 51% - 75% = sebagian besar responden

6. 76% - 99% = hampir seluruh responden

7. 100% = seluruhmya responden

Analisis data dilakukan dengan menggunakan safware program

SPSS versi 16.0 untuk mendapatkan distribusi frekuensi dari

tiap-tiap variabel.hasil dari penelitian akan ditampilkan dalam

bentuk tabel frekuensi.

Kriteria variabel pengetahuan dalam penelitian ini

disesuainkan dengan jumlah pertanyaan instrument penelitian

variabel pengetahuan yang valid berdasarkan uji validitas yaitu

sebanyak 20 pertanyaan

Berdasarrkn hasil perhitungan presentase, diaku kriteria

variabel pengetahuan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

a. Pengetahuan baik, jika jumlah jawaban benar 14

sampai 20 pertanyaan

b. Pengetahuan cukup, jika jumlah jawaban benar 10

sampai 13 pertanyaann
c. Pegetahuan kurang,jka jumlah jawaban benar < 10

pertanyaan

Menurut Arikunto 2006,untuk pengukuran

pengetahuan,menurut Guttman digunakan

pertanyaan tertutup dengan dua pilihan jawaban

yaitu “ya” dan “tidak”

1 : untuk jawaban “ya”

0 : untuk jawaban “tidak”

Sedangkan untuk mendeskripsikan tiap kategori pada variabel

pengetahuan dilakukan dengan ruumus sebagai berikut :

𝑎
𝑝𝑏 = 𝑏 𝑥 100%

Keterangan :

a. : jumlah responden pada kategori

b. : jumlah respoonden

𝑝𝑏 : Responden tiap kategori

1. Prosedur penelitian

Prosedur penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam penelitian

ini antara lain melalui tiga tahap yaitu :

1. Tahapan persiapan
Tahap persiapan untuk memperoleh gambaran yang jelas dan

lengkap mengenai masalah yang hendak diteliti.

Diawali dengan penjajakan lapangan untuk menentukan

perrmasalahan dan focus penelitian yang meliputi :

a. Memilih lahan penelitian

b. Melakukan pendekatan pada instansi dilokasi penelitian

c. Bekerjasama dengan lahan penelitian untuk studi kasus

pendahuluan

d. Melakukan sttudi kepustakaan tentang hal-hal yang berkaitan

dengan masalah penelitian.

e. Menyusun proposal penelitian

f. Seminar proposal penelitian atau mengadakan uji coba instrument

2. Tahap pelaksanaan

Pengumpulan data sesuai dengan focus dan tujuan penelitian.

Pengumpulan data atau pengumpulan informasi melalui kuisioner.

a. Pemohonan izin penelitian

b. Melakukan informed consent dengan responden

c. Membagikan kuisioner

d. Mengumpulkan kuisioner

e. Melakukan pengolahan data dan analisa data.

f. Menarik kesimpula

3. Tahap pelaporan
Merupakan kegiatan akhir dalam penyusunan karya tulis

ilmiahyang kemudian diikuti dengan pencetakan dan pengadaan

laporan untuk dikomunikasikan pada pihak lain.

a. Menyusun laporan

b. Menyajikan hasil penelitian

c. Sidang penelitian

d. Perbaikan sidang

J. Etika Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian jika yang menjadi subjek adalah

manusia,maka penelitian harus memahami hak-hak dasar manusia. Manusia

memiliki kebebasan akan menentukan dirinya sehingga penelitian yang

dilaksanakan benar-benar menjungjung tinggi kebebasan manusia.menurut (

Hidayat,2010). Beberapa prinsip penelitian pada manusia yang harus dipahami

adalah sebagai berikut :

1. Informed consent

Prinsip informed consent pada penelitian ini,penelitian

mempersiapkan formulir persetujuan subjek (informed consent) yang

bertujuan agar remaja putri mengetahui tujuan dan manfaat

dilaksanakannya penelitian,dan persetujuan remaja putri untuk menjawab

setiap pertanyaan yang diajukan oleh penelitian.

2. Tanpa nama (anoominity)


Penelitian yang dilakukan harus mampu menjaga kerahasiaan nama

maupun identitas lainnya dan juga tidak berpihak terhadap perlakuan

kepada manusia. Untuk itu pnelitian tidak menampilkan nama remaja putri

sebagai respoonden dalam penelitian ini.

3. Kerahasiaan (confidensial)

Penelitian yang dilakukan harus menjungjung tinggi kerahasiaan

tentang subjek penelitian subjek penelitian sehingga tidak melanggar hak

asasi manusia. Untuk menjalankan prinsip kerahasiaan dalam penelitian ini

peneliti tidak menampilkan informasi mengenai identitas remaja putri

sebagai responden dan peneliti menggunakan coding sebagai identitas

responden.

4. Asas kemanfaatan

Segala bentuk penelitian yang dilaksanakan harus dapat

memberikan manfaat terhadap mausia dan mempertimbangkan resiko yang

akan terjadi. Untuk menjalankan prinsip manfaat dalam penelitian ini

terlebih dahulu peneliti menjelaskan kepada remaj putri manfaat

dilaksanakannya penelitian dan juga manfaat yang akan didapatkan oleh

remaja putri sebagai responden.

5. Menghormati martabat

Prinsip menghormati manusia dalam penelitian ini peneliti

memberikan penjelasan kepada remaja putri tentang tujuan

dilaksanakannya penelitian,memberikan penjelasan kepada remaja putri

tentang kemungkinan ketidaknyamanan yang ditimbulkan dari penelitian


ini,dan memberikan kebebasan kepada remaja putri untuk menjadi

responden ataupun menolak untuk menjadi responden.

6. Berkeadilan

a. Penelitian yang dilakukan harus menjungjung tinggi keadilan

dengan menghargai hak subjek dan hak menjaga privasi

manusia.oleh karena itu dalam penelitian remaja putri memperoleh

perlakuan yang sama dari peneliti tanpa membedakan

ras,agama,dan lainnya,namun tetap mengacu kepada kriteria

inklusi.

Anda mungkin juga menyukai