Pengobatan Malaria - BT 2015.ppsx
Pengobatan Malaria - BT 2015.ppsx
PENDERITA MALARIA
DR MINERVA THEODORA, MKM
Disampaikan Pada Pelatihan Managemen Program Malaria
Hotel Acacia Jakarta, 29 September 2015
Hp.087876578320
Email : minervasima@gmail.com
TPU & TPK
1. TPU : Peserta mampu melakukan pengobatan malaria
2. TPK : Peserta mampu memahami dan melakukan
• Anamnesis terhadap suspek malaria
• Konfirmasi Laboratorium
• Pengobatan Malaria
• Pemantauan Pengobatan
• Pencatatan dan pelaporan
1. Anamnesis terhadap Suspek Malaria
DISKUSI :
MALARIA SUSPEK vs MALARIA KLINIS
Hal-hal apa yang perlu digali dari
suspek?
MALARIA SUSPEK / TERSANGKA MALARIA :
• Seseorang yang tinggal di daerah endemis malaria , atau
• mempunyai riwayat bepergian ke daerah endemis malaria dalam 4
minggu terakhir
SEBELUM
menderita sakit dengan gejala demam atau riwayat demam dalam
48 jam terakhir
DETEKSI KASUS
MALARIA
Deteksi dini
Malaria ?
2. MELAKUKAN KONFIRMASI LABORATORIUM
DISKUSI :
TUJUAN…?
CARA…….?
KATA KUNCI…..?
KONFIRMASI LABORATORIUM :
• kepastian diagnosis malaria melalui pemeriksaan sediaan darah
• mendapatkan pengobatan yang tepat
DETEKSI DINI : pemeriksaan dan pengobatan malaria pada 24-48
jam
pertama setelah kejadian penyakit
PEMERIKSAAN LABORATORIUM, MELALUI
1. Mikroskop GOLD STANDAR
membuat SD tebal dan tipis untuk melihat ada/tidaknya parasit,
spesies parasit dan kepadatan parasit
2. RDT deteksi dini
tidak untuk pemantauan pengobatan
3. Molekuler seperti PCR, Genotyping penting untuk yang sub
mikroskopis
dapat membedakan parasit impor atau indigenous
DISKUSI
Pemeriksaan SD tebal, tipis atau tebal tipis ?
SD tebal untuk apa…..?
SD tipis untuk apa…..?
Implementasinya……..?
3. MELAKUKAN PENGOBATAN MALARIA
DISKUSI :
TUJUAN PENGOBATAN…?
APA SAJA OAM YANG DIGUNAKAN…….?
PRINSIP PENGOBATAN…….?
PENGOBATAN MALARIA TANPA
KOMPLIKASI
Pengobatan radikal membunuh semua stadium parasit dalam tubuh
manusia memutus rantai penularan
ARTEMETHER I.M
1 Amp = 80mg
1 Fl = 60 mg
23
STUDI KASUS
Seorang perempuan umur 35 thn, tinggal di Sungai Mas, Aceh Barat yang
merupakan daerah endemis malaria. Saat ini sakit kepala hebat dan datang berobat
ke Puskesmas sekaligus kontrol kehamilan yang kedua kalinya.
- Apa yang harus dilakukan petugas kesehatan? Terangkan dengan lengkap.
- Jika Pf (+) dan tidak ada ACT, apa yang harus dilakukan? dan jelaskan alasannya.
4. MELAKUKAN PEMANTAUAN PENGOBATAN
FOLLOW UP
HARI HASIL PENGOBATAN KRITERIA KETERANGAN
KE KLINIS PARASIT
4 - - Sembuh
4 - << F.U s.d hari 14
4 + Tetap atau >>> Gagal pengobatan Pindah lini 2
4 memburuk << atau >> Malaria Berat Rujuk ke RS
14 - - Sembuh
14 - << F.U s.d hari 28
14 + tetap atau >>> Gagal pengobatan Pindah lini 2
14 memburuk << atau >> Malaria berat Rujuk ke RS
28 - - Sembuh
28 - << Gagal pengobatan Pindah Lini 2
Antara 5-13 dan 15-27 + Tetap atau >>> Gagal pengobatan Pindah lini 2
memburuk Tetap atau >>> Malaria Berat Rujuk
5. MELAKUKAN PENCATATAN DAN PELAPORAN
Ketaatan Minum Obat
Anda harus mengingatkan pasien-pasien anda untuk
menghabiskan obat sesuai dengan dosis. apapun jenis obat
yang diminum: ACT atau kina. Mereka harus minum semua
pil yang anda berikan. Ingatkan mereka jika mereka tidak
meminumnya, parasit malaria di dalam tubuh mereka akan
semakin kuat dan kebal terhadap obat jika kita tidak
membunuhnya. Itu artinya, nanti kita harus menemukan
kembali obat baru PMO
5. MELAKUKAN PENCATATAN DAN PELAPORAN
Mencatat dan melaporkan kejadian sampingan yang
berbahaya dalam pengobatan dimaksudkan untuk
memonitor kejadian sampingan yang berbahaya yang
dijumpai dalam pengobatan
DISKUSIKAN
DEFENISI :
a. SEMBUH
jika klinis membaik, parasit tidak ditemukan pada folow up Pf hari ke 4,Pv H ke 4 atau
H-7 atau H-14, Obat diminum habis
b. PENGOBATAN LENGKAP
jika bisa dipastikan pasien meminum obat secara lengkap melalui PMO, hasil lab(-)
c. FOLLOW UP TIDAK LENGKAP
Jika tidak dilakukan follow up.
d. GAGAL
- Jika masih ada parasit pada hari ke 4 (meningkat >25%), klinis memberat. – Jika s.d
H-28 masih ditemukan parasit lanjut lini ke-2, pakai kartu baru
e. RUJUK/PINDAH
f. MENINGGAL
KLASIFIKASI RESPON PENGOBATAN
Kegagalan Pengobatan Dini - Berkembangnya menjadi malaria berat pada hari H1,
( ETF = Early Treatment Failure) H2, H3 disertai parasitemia
- Parasitemia pada H3 dengan temperatur aksiler>37.5C
- Parasitemia H2 > H0, Parasitemia H3 >= 25% H0
- Ditemukan parasit aseksual pada H3 disertai demam
Kegagalan Pengobatan Kasep - Berkembangnya tanda bahaya malaria berat setelah
( LCF = Late Clinical ) H3 dan parasitemia ( jenis parasit = H0)
- Parasitemia (aseksual) dan temp. aksiler >37.5C pada H4 - H28
( LPF = Late Parasitological Failure )
-Parasitemia (aseksual) H7, H14, H21, dan H28 ( Parasit = H0)
-Demam (-)
Respon Klinis & Parasitologis Adekuat ( - Tidak ada parasitemia sampai D28 dengan abaikan
ACPR = Adequate Clinical and temp. aksiler, tidak sesuai dengan kriteria ETF/
Parasitological Response) LCF/LPF.
KESIMPULAN
1. Suspek malaria harus dilakukan pemeriksaan SD untuk malaria
untuk memastikan diagnosis deteksi dini dan pengobatan
yang cepat dan tepat
2. Pengobatan yang diberikan adalah pengobatan radikal malaria
dengan membunuh semua stadium parasit yang ada di dalam
tubuh manusia. Adapun tujuan pengobatan radikal untuk
mendapat kesembuhan klinis dan parasitologik serta
memutuskan rantai penularan.
3. OAM (PMK No.5/2013) : ACT (artesunat-amodiakuin atau DHP),
kina, plus Primakuin
4. Pemantauan pengobatan penting untuk mengetahui efektifitas
obat dan keberhasilan pengobatan
DISKUSI
1. Bagaimana memastikan pasien untuk patuh minum OAM program sampai
3 hari sesuai anjuran?
4. Jika pada pemantauan hari ke-4 pada SD masih positif apa yang harus
dilakukan?
KASUS
1. Bpk.A : Pf(+) sudah makan OAM (ACT), dilakukan pemantauan
pengobatan. Pada hari 4, demam (+), parasit (+)
a. Apa yang akan anda lakukan terhadap Bpk A
b. Seandainya pada hari ke-4 parasit masih (+) namun berkurang dibanding
pertama periksa, demam tidak ada, apa saran anda terhadap Bpk.A