S2 2014 278172 Chapter1 PDF
S2 2014 278172 Chapter1 PDF
PENDAHULUAN
definisi epilepsi tentang sebuah epilepsi jinak (sindrom) adalah "Sebuah sindrom yang
ditandai oleh serangan epilepsi yang mudah diobati, atau tidak memerlukan pengobatan,
dan mengampuni tanpa gejala sisa" (1). Pada sekitar 60% anak dengan kejang epilepsi
akan berhenti, obat antiepilepsi (AED) dapat ditarik, dan kejang tidak akan terulang
kembali (2) Hal ini menunjukkan. Bahwa mayoritas anak-anak dengan epilepsi memiliki
kondisi benigna. Pada tahun 2001 skema diagnostik, ILAE yang terdaftar sindrom
epilepsi sekitar 40 dan kondisi dengan serangan epilepsi berulang (3). Hanya sejumlah
kecil dari mereka memenuhi kriteria ILAE untuk diagnosis epilepsi benigna (Ferrie et al.,
2008).
terminologi Rolandik epilepsi digunakan luas pada dokter spesialis anak, spike
muncul pada elektroda temporal, spikes centrotemporal dapat terjadi tanpa spike
pada daerah centrotemporal dan sebaliknya spike terdapat pada anak tanpa kejang,
BECTS atau epilepsi benign dengan Rolandik spike), merupakan sindrom epilepsi
idiopatik anak paling sering setelah kejang demam. Puncak onset usia pada 5-8
1
2
tahun dan 80% kasus pada usia 4-10 tahun (Shorvon, 2005). Insidensi benign
rolandic epilepsy in childhood (BREC) adalah epilepsi fokal paling sering pada
anak kurang dari 15 tahun (Hejbel et al., 1975; Cavazutti, 1980; Wirrell &
Hamiwka, 2006). Tercatat sebagai 13 sampai 23 % epilepsi pada anak (Wirrell &
epilepsi fokal yang paling sering jinak di masa kecil dan mewakili sekitar 20%
dari sindrom epilepsi pada anak-anak muda dari 15 tahun. Gambaran klinis yang
tipikal adalah usia onset antara 4 dan 10 tahun dan kejang berkaitan dengan tidur
dengan durasi pendek (30-120 detik) yang memiliki semiologi berupa tanda
discharge tersebut. Perbedaan nyata antara jarang munculnya kejang dan aktivitas
perubahan EEG yang khas pada saat iktal diketahui sebagai kelemahan diagnosis
EEG (Gestaut & Tassinari, 1975; Niedermeyer, 2005). Hal tersebut dapat terjadi
Pada sebagian besar kasus, spike iktal repetitif berasal dari korteks
sampai yang disebut spike fokal, dimana secara insidental, paling sering pada
secara statistik dianalisis dan dirubah menjadi pola berwarna dari fungsi otak.
gambaran gangguan serebral minor atau yang disebut “mild diffuse epileptogenic
epilepsi Rolandik pada daerah Rolandik C3, C4 dibanding individu normal atau
gambaran analisis power pada brain mapping di daerah C3-C4, dapat membantu
Rolandik. Terdapat beberapa penelitian yang meneliti qEEG pada epilepsi dan
pemeriksaan EEG pada epilepsi Rolandik seperti yang tertera pada tabel 1 berikut;