Anda di halaman 1dari 14

PRESENTASI KASUS UJIAN

GANGGUAN PSIKOTIK
GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR EPISODE KINI MANIK
DENGAN GEJALA PSIKOTIK

Penguji:
dr. Tri Rini Budi S., Sp. KJ

Disusun oleh:
Rizka Oktaviana P G4A014129
Mumtaz Maulana Hidayat G4A014130
Qurrotu ‘Aini G4A015086

SMF ILMU KESEHATAN JIWA


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO
PURWOKERTO

2016
LEMBAR PENGESAHAN

PRESENTASI KASUS UJIAN


GANGGUAN PSIKOTIK
“GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR EPISODE KINI MANIK
DENGAN GEJALA PSIKOTIK”

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti Ujian


Kepaniteraan Klinik di Bagian Ilmu Kesehatan Jiwa
RS Prof Dr Margono Soekarjo

Disusun oleh :
Rizka Oktaviana P G4A014129
Mumtaz Maulana Hidayat G4A014130
Qurrotu ‘Aini G4A015086

Disetujui dan disahkan


Purwokerto, November 2016

Penguji,

dr. Tri Rini Budi S., Sp.KJ

2
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT atas berkah,
rahmat, dan hidayah Nya, sehingga Presentasi Kasus Ujian berjudul Gangguan
Afektif Bipolar Episode Kini Manik ini dapat diselesaikan. Presentasi kasus ujian
ini merupakan salah satu tugas di SMF Ilmu Kesehatan Jiwa. Penyusun menyadari
benyak kekurangan dalam penulisan kasus ini. Oleh karena itu penyusun
mengharapkan saran dan kritik untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada : dr. Tri Rini Budi. S., Sp.
KJ selaku dosen penguji, para dokter spesialis jiwa di SMF Ilmu Kesehatan Jiwa
RS Margono Soekardjo Purwokerto, orang tua, keluarga, sahabat, rekan ko-
asisten di bagian Ilmu Kesehatan Jiwa atas dorongan serta bantuannya.
Semoga presentasi kasus ini dapat memberikan manfaat untuk semua
pihak.

Purwokerto, November 2016

3
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Sdr. A
Tanggal Lahir : 01 Juni 1997
Usia : 19 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa
Status Pernikahan : Belum Menikah
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Tidak bekerja
Alamat : Banyumas
Tanggal Masuk RS : 16 November 2016
Tanggal Periksa : 17 November 2016

II. ANAMNESIS (Alloanamnesis dan Autoanamnesis)


Diambil dari : Bangsal Bima Kamar F1 RSUD Banyumas
Tanggal : 17 November 2016
Narasumber
Nama Ny. J
Umur 45Tahun
Jenis Kelamin Perempuan
Pekerjaan Buruh Tani
Pendidikan SD
Alamat Banyumas
Hubungan Ibu Kandung

A. Keluhan Utama
Pasien berbicara tidak nyambung sejak 1 minggu sebelum masuk RS.

B. Keluhan Tambahan
1. Sering mondar-mandir tanpa tujuan yang jelas
2. Bicara banyak dengan topik tidak jelas

4
C. Riwayat Penyakit Sekarang

Pertengahan Pertengahan 1 minggu sebelum Pasien


tahun 2015 tahun 2015 masuk RS (11 Masuk RS
November (16
Beberapa hari Pada tahun 2015, 2016) November
sebelum pasien pasien pernah 2016)
Pasien mulai bicara
sering diam dan dirawat di RSUD
Banyumas di tidak nyambung Pasien masuk
malas beraktivitas, setelah pulang dari
bangsal bima dan dirawat
ibu pasien bercerita karena sering diam, jakarta. Pasien pulang di RSUD
bahwa teman- bicara sangat ke rumah setelah Banyumas
temannya tidak sedikit, sering dipecat oleh karena
hadir di acara melamun, sering majikannya dimana ia menurut
latihan hadroh di murung dan malas pengakuan
bekerja sebagai
rumah pasien. melakukan aktivitas keluarga,
yang biasa tukang penjual es. pasien sering
Padahal segala dilakukan sehari- Pasien bercerita jika berbicara
sesuatunya seperti hari. Dari majikannya kasar dan tidak
makanan dan keterangan ibu sering memarahinya. nyambung.
miniman sudah pasien, pasien Pasien diberhentikan Pasien juga
dipersiapkan oleh mengalami sulit sering
dari pekerjaannya
pasien. Kemudian tidur dan nafsu mondar-
makan berkurang. karena melakukan mandir dan
pasien merasa sedih banyak kesalahan.
Pasien dirawat kadang
dan merasa selama 2 minggu Semakin hari pasien mendengar
dikucilkan oleh setelah itu semakin banyak bisikan,
teman-temannya. diperbolehkan bicara dan sering
pulang dengan mondar-mandir.
melanjutkan kontrol
Menurut pengakuan
rutin ke poliklinik
jiwa selama 6 ibunya, gejala yang
bulan. Setelah dialami pasien saat ini
bebas dari obat lebih parah dari
pasien melakukan sebelumnya. Pasien
aktifitas seperti bercerita jika dirinya
biasanya. mendengar bisikan
berupa suara laki-laki
yang menasihati untuk
berbuat kebaikan dan
menjauhi perbuatan
yang dilarang Tuhan.

5
D. Riwayat Penyakit Dahulu
1. Riwayat Penyakit Jiwa Sebelumnya
Pasien tidak memiliki riwayat penyakit jiwa sebelumnya.
2. Riwayat Penyakit Sistemik
Riwayat trauma kepala (-), riwayat kejang/epilepsi (-), tumor otak
(-), riwayat nyeri kepala (-)
3. Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif
Riwayat penggunaan zat psikoaktif baik rokok dan alkohol maupun
obat-obatan terlarang disangkal.
4. Riwayat Medis Umum
Pasien tidak memiliki gangguan kesehatan.

E. Riwayat Penyakit Keluarga


Tidak ada anggota keluarga pasien yang mengalami keluhan yang
sama atau mengalami gangguan jiwa lain.

F. Silsilah Keluarga

Keterangan:

: Pasien
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal Dunia

6
G. Hal-hal yang Mendahului Penyakit
1. Faktor Pencetus
Pasien dipecat dari pekerjaannya. Selama bekerja, pasien merasa
tertekan oleh atasannya, karena sering dimarahi oleh atasannya. Ibu
pasien mengatakan atasan pasien galak, jika pasien melakukan
kesalahan sedikit majikanya langsung memarahinya.
2. Faktor Predisposisi
a. Jenis kelamin laki-laki
b. Usia 19 tahun
c. Belum menikah
d. Kepribadian introvert

H. Faktor Organik
Pasien tidak mengalami gangguan organik

I. Faktor Obat-obatan dan Alkohol


Tidak didapatkan riwayat penggunaan alkohol, obat-obatan, dan zat
adiktif lainnya.

J. Riwayat Kehidupan Pribadi


1. Riwayat Kehamilan dan Kelahiran
Ibu pasien mengatakan selama hamil tidak pernah mengalami
darah tinggi maupun infeksi. Ibu pasien tidak rutin memeriksakan
kehamilan pada bidan. Ibu pasien mengandung ketika berusia
sekitar 30 tahun. Pasien lahir dalam usia kehamilan 10 bulan.
Pasien lahir di rumah, dengan berat badan sekitar 3 kilogram,
dibantu oleh nenek pasien. Pasien langsung menangis begitu lahir,
dan kulitnya pun kemerahan. Tidak ada keluhan kejang maupun
kebiruan setelah lahir.

7
2. Riwayat Perkembangan Awal
a. Masa Kanak-kanak (0-3 tahun)
Menurut ibu pasien, tumbuh kembang pasien sama dengan
anak sebayanya, imunisasi lengkap, diberi ASI oleh ibunya
selama 2 tahun. Umur waktu tengkurap: 3 bulan, berjalan: 13
bulan, bicara: 24 bulan, serta tidak ada gejala gangguan pada
masa kanak-kanak.
b. Masa Pertengahan (3-11 tahun)
Menurut ibu pasien, pasien merupakan seorang yang pendiam
dan tidak terlalu sering bergaul dengan tetangga sekitar.
3. Riwayat Perkembangan Jiwa
Semenjak lahir hingga usia 19 tahun, pasien tinggal di lingkungan
keluarga sendiri. Pasien adalah pribadi yang pendiam
4. Riwayat Perkembangan Seksual
Pasien tidak mengalami gangguan dalam perkembangan
seksualnya.
5. Riwayat Pendidikan
Ibu pasien tidak terlalu mengingat umur berapa pasien pertama kali
sekolah. Ibu pasien mengatakan pasien pernah tinggal kelas saat
berada di kelas 3 SD. Pendidikan terakhir pasien adalah SMP.
6. Riwayat Pekerjaan
Setelah SMP pasien tidak melanjutkan ke jenjang SMA, tetapi
pasien memilih bekerja. Pasien bekerja di Jakarta sebagai penjual
es di suatu tempat perbelanjaan. Pasien bekerja sekitar 1 bulan.
Hubungan pasien dengan rekan kerjanya baik. Pasien juga merasa
betah bekerja disana, hanya saja atasan pasien galak,dan sering
memarahi pasien. Pasien merasa tertekan oleh sikap atasanya
tersebut. Pasien pulang ke rumah pada hari Jumat, 10 November
2016 karena telah diberhentikan dari pekerjaanya. Sejak saat itulah
pasien mulai sering mondar- mandir, dan bicara tidak nyambung.

8
7. Riwayat Perkawinan
Berapa kali menikah : Belum pernah menikah
8. Kegiatan Moral Spiritual
Pasien merupakan seorang muslim dan sebelum sakit termasuk
dalam taat beribadah. Jika ada kegiatan pengajian di masjid, pasien
mengikuti kegiatan pengajian bersama dengan teman-temannya di
masjid.
9. Aktivitas Sosial
Sebelum sakit, pasien memiliki hubungan yang cukup baik dengan
anggota keluarga lainya, namun pasien cenderung tertutup dan
hanya bercerita dengan ibunya. Hubungan pasien dalam
lingkungan sekitar sehari-hari cukup baik, meskipun pasien lebih
sering memilih untuk berada di rumah.
10. Kesan Alloanamnesis : Dapat dipercaya.

III. KESIMPULAN ANAMNESIS


1. Seorang laki-laki berusia 19 tahun, beragama Islam, suku Jawa,
pendidikan terakhir SMP.
2. Pasien dibawa ke RSUD Banyumas oleh keluarga dikarenakan bicara
tidak nyambung, bicara banyak dengan topik tidak jelas, sering
mondar mandir tanpa tujuan yang jelas, dan mendengar bisikan.
3. Keluhan pasien muncul sejak 1 minggu yang lalu.
4. Faktor pencetus : dipecat dari pekerjaan.
5. Pasien memiliki kepribadian yang tertutup.
6. Pasien pernah dirawat tahun 2015 selama 2 minggu dikarenakan sering
diam, bicara sedikit, sering melamun, sering murung, dan malas
melakukan aktivitas.

IV. PEMERIKSAAN FISIK


Kesan Umum : Tampak sakit jiwa
Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital

9
a. Tekanan darah : 110/70 mmHg
b. Nadi : 84 x/menit, regular
c. RR : 24 x /menit
d. Suhu : 36,3 O C
e. Berat badan : 50 kg
f. Tinggi badan : 165 cm
Kepala : Simetris, mesocephal
Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil
isokor 3 mm/3 mm, refleks cahaya +/+
Hidung : Tidak ada napas cuping hidung, tidak ada discharge, tidak
ada deviasi septum nasi
Mulut : Bibir tidak kering, lidah tidak kotor
Telinga : Bentuk normal, simetris, tidak ada discharge
Leher : Tidak ada deviasi trakea, tidak ada benjolan yang terlihat
atau teraba
Thoraks :
Pulmo
Inspeksi : Simetris, tidak ada retraksi, tidak ada massa, tidak ada
jejas
Palpasi :Vocal fremitus kanan sama dengan kiri
Perkusi : Sonor di seluruh lapang paru kanan dan kiri
Auskultasi : Suara dasar vesikular normal, tidak ada suara tambahan
Jantung
Inspeksi : Iktus kordis terlihat di SIC V LMC sinistra
Palpasi : Iktus kordis tidak kuat angkat
Perkusi : Batas kanan atas SIC II LPS dekstra
Batas kiri atas SIC II LPSsinistra
Batas kanan bawah SIC IV LPSdekstra
Batas kiri bawah SIC V 1 jari medial LMC sinistra
Auskultasi : S1>S2, reguler,bising jantung tidak ada
Abdomen

10
Inspeksi :Datar, simetris, tidak ada venektasi, tidak ada massa, tidak
ada jejas
Auskultasi :Bising usus normal
Perkusi :Timpani
Palpasi :Tidak ada defans muskular, tidak ada nyeri tekan, tidak
teraba massa,hepar tidak teraba, lien tidak teraba
Ekstremitas : Edemaekstrimitas superior et inferior (-/-), akral hangat

V. PEMERIKSAAN PSIKIATRI
1. Kesan Umum : Tampak sakit jiwa
2. Kesadaran : Compos mentis
3. Orientasi
Orang : baik
Waktu : buruk
Tempat : baik
Situasi : baik
4. Sikap : grandius
5. Tingkah Laku : hiperaktif
6. Proses Pikir
Bentuk Pikir : Non realistik
Isi Pikir : waham -
Progresi Pikir : Flight of ideas
7. Roman Muka : Banyak mimik
8. Afek : Elasi
9. Persepsi : halusinasi auditorik + ,menasihati kepada
kebaikan dan menjauhi hal yang dilarang Tuhan
10. Perhatian : Mudah ditarik mudah dicantum
11. Hubungan Jiwa : Agak sukar
12. Insight : Buruk

11
VI. SINDROM-SINDROM
1. Sindrom Manik
a. Sikap grandius
b. Tingkah laku hiperaktif
c. Afek elasi
d. Roman muka banyak mimik
e. Progresi pikir flight of ideas
2. Sindrom Psikotik
a. Bentuk pikir non realistik
b. Halusinasi auditorik yang menasihati kepada kebaikan dan
menjauhi hal yang dilarang Tuhan.

VII. DIAGNOSIS BANDING


1. Gangguan Afektif Bipolar Episode Kini Manik dengan Gejala Psikotik
2. Gangguan Afektif Episode Manik dengan Gejala Psikotik
3. Gangguan Skizoafektif Tipe Manik

VIII. DIAGNOSIS KERJA


Axis I : Gangguan Afektif Bipolar Episode Kini Manik dengan
Gejala Psikotik
Axis II : Z 03.2 Tidak Ada Diagnosis Axis II
Axis III : Tidak ada
Axis IV : Masalah pekerjaan
Axis V : GAF 60-51

IX. PENATALAKSANAAN
1. Terapi Farmakologis
a. Antipsikotik Atipikal
Risperidon 2x1 mg
b. Mood Stabilizer
Lithium carbonat 1x300 mg

12
2. Terapi Non-farmakologis
a. Terapi Kejang Listrik
b. Intervensi psikososial
1) Psikoterapi individual melakukan pendekatan secara
psikologis pada pasien dengan memberikan edukasi pada
pasien mengenai penyakitnya, faktor yang berperan terhadap
penyakitnya, bagaimana cara supaya mencegah kekambuhan
penyakitnya, rencana terapi, serta pentingnya kepatuhan untuk
meminum obat secara rutin.
2) Terapi berfokus keluarga (family focused therapy)  terapi ini
melibatkan peran keluarga. Keluarga diberikan edukasi
mengenai penyakit pasien, faktor yang berperan terhadap
munculnya penyakit pasien, rencana terapi, komplikasi, dan
prognosis. Keluarga diberi edukasi dan motivasi untuk selalu
mendukung proses pengobatan (keluarga sebagai caregiver
utama), edukasi tentang tanda-tanda kekambuhan supaya lekas
dibawa ke rs untuk mendapat pengobatan, mengajarkan
keluarga untuk memahami kondisi pasien, mengajarkan
keluarga untuk mengatasi situasi stres.
3) CBT (Cognitive Behavioural Therapy)
4) Sosioterapi
Meminta keluarga untuk memberikan penjelasan kepada
lingkungan sekitar rumah ataupun teman-temannya di
lingkungan kerja agar tidak menganggap pasien mengalami
gangguan jiwa

X. PROGNOSIS
PREMORBID PROGNOSIS
Riwayat penyakit keluarga Tidak ada Baik
Pola asuh keluarga Diperhatikan Baik
Kepribadian premorbid Introvert Buruk
Stressor psikososial Permasalahan dengan Buruk

13
pekerjaan
Sosial ekonomi Menengah ke bawah Buruk
Riwayat keluhan yang sama Tidak ada Baik

MORBID PROGNOSIS
Onset usia dewasa muda Ya Baik
Jenis penyakit Psikotik Buruk
Perjalanan penyakit Akut Baik
Kelainan organik Tidak ada Baik
Respon terapi Tidak diketahui Buruk

Kesimpulan : Prognosis Dubia ad bonam

XI. KESIMPULAN KASUS


1. Seorang laki-laki berusia 19 tahun, beragama Islam, suku Jawa,
pendidikan terakhir SMP.
2. Pasien dibawa ke RSUD Banyumas oleh keluarga dikarenakan bicara
tidak nyambung, bicara banyak dengan topik tidak jelas, sering
mondar mandir tanpa tujuan yang jelas, dan mendengar bisikan yang
muncul sejak 1 minggu sebelum masuk RS..
3. Sindrom yang ditemukan pada pasien adalah sindrom manik dan
sindrom psikotik.
4. Diagnosis pasien adalah gangguan afektif bipolar episode kini manik
dengan gejala psikotik
5. Terapi pada pasien meliputi terapi farmakologis dan non farmakologis.

14

Anda mungkin juga menyukai