Anda di halaman 1dari 10

DAFTAR OBAT WAJIB APOTEK

Daftar Obat Wajib Apotek (DOWA), yaitu obat keras yang dapat diperoleh tanpa
resep dokter dan diserahkan oleh apoteker di apotek. Obat bebas adalah obat yang
dijual bebas di pasaran dan dapat dibeli tanpa resep dokter. Tanda khusus untuk obat
bebas adalah berupa lingkaran berwarna hijau dengan garis tepi berwarna hitam.
Contoh dari obat bebas adalah parasetamol, vitamin dan mineral, dll.
Obat bebas terbatas adalah obat yang dijual bebas dan dapat dibeli tanpa dengan
resep dokter, tapi disertai dengan tanda peringatan. Tanda khusus untuk obat ini adalah
lingkaran berwarna biru dengan garis tepi hitam. Contoh dari obat bebas terbatas
adalah obat flu, obat batuk yang mengandung antihistamin. Selain tanda khusus obat
bebas terbatas, terdapat pula tanda peringatan.
Tanda peringatan ini diberikan karena hanya dengan takaran dan kemasan tertentu
obat ini aman dipakai untuk pengobatan sendiri. Tanda peringatan berupa empat
persegi panjang dengan huruf putih pada dasar hitam yang terdiri dari 6 macam, yaitu:
a. P no.1 awas! Obat keras
Bacalah aturan memakainya
b. P no.2 awas! Obat keras
Hanya untuk kumur, jangan ditelan
c. P no.3 awas! Obat keras
Hanya untuk bagian luar badan
d. P no.4 awas! Obat keras
Hanya untuk dibakar
e. P no.5 awas! Obat keras
Tidak boleh ditelan
f. P no.6 awas! Obat keras
Obat wasir, jangan ditelan
Selanjutnya, obat yang dapat disarankan kepada konsumen oleh apoteker untuk
pengobatan sendiri adalah Obat Wajib Apotek, yaitu obat-obatan yang dapat
diserahkan tanpa resep dokter, namun harus diserahkan oleh apoteker di apotek. Disini
terdapat daftar obat wajib apotek yang dikeluarkan berdasarkan keputusan Menteri
Kesehatan. Sampai saat ini sudah ada 3 (tiga) daftar obat yang diperbolehkan
diserahkan tanpa resep dokter. Seperti telah kita ketahui bersama, peraturan mengenai
Daftar Obat Wajib Apotek tercantum dalam:
1. Keputusan Menteri Kesehatan No. 347/MenKes/SK/VII/1990 tentang Obat Wajib
Apotek, berisi Daftar Obat Wajib Apotek No. 1
2. Keputusan Menteri Kesehatan No. 924/Menkes /Per/X /1993 tentang Daftar Obat
Wajib Apotek No. 2
3. Keputusan Menteri Kesehatan No. 1176/Menkes/SK/X/1999 tentang Daftar Obat
Wajib Apotek No. 3
Dalam peraturan ini disebutkan bahwa untuk meningkatkan kemampuan
masyarakat dalam menolong dirinya sendiri guna mengatasi masalah kesehatan, dirasa
perlu ditunjang dengan sarana yang dapat meningkatkan pengobatan sendiri secara
tepat, aman dan rasional. Peningkatan pengobatan sendiri secara tepat, aman dan
rasional dapat dicapai melalui peningkatan penyediaan obat yang dibutuhkan disertai
dengan informasi yang tepat sehingga menjamin penggunaan yang tepat dari obat
tersebut.
Obat yang dapat diserahkan tanpa resep harus memenuhi kriteria:
1. Tidak dikontraindikasikan untuk penggunaan pada wanita hamil, anak dibawah
usia 2 tahun dan orang tua diatas 65 tahun.
2. Pengobatan sendiri dengan obat dimaksud tidak memberikan risiko pada
kelanjutan penyakit
3. Penggunaannya tidak memerlukan cara dan atau alat khusus yang harus dilakukan
oleh tenaga kesehatan.
4. Penggunaannya diperlukan untuk penyakit yang prevalensinya tinggi di Indonesia.
5. Obat dimaksud memiliki rasio khasiat keamanan yang dapat
dipertanggungjawabkan untuk pengobatan sendiri.
Lampiran 1 Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI
Nomor : 347/MenKes/SK/VII/1990
Tanggal : 16 Juli 1990
Tentang : Daftar Obat Wajib Apotik No. 1

DAFTAR OBAT KERAS YANG DAPAT DISERAHKAN TANPA RESEP DOKTER


OLEH APOTEKER DI APOTIK
(DAFTAR OBAT WAJIB APOTIK NO. 1)

NO KELAS NAMA OBAT INDIKASI JUMLAH TIAP CATATAN

TERAPI JENIS OBAT

PER PASIEN

I Oral Tunggal
Kontrasepsi Linestrenol Kontrasepsi 1 siklus • Untuk siklus
pertama harus
dengan resep
dokter
• Akseptor
dianjurkan
kontrol ke
dokter tiap 6
bln

Kombinasi Kontrasepsi 1 siklus • Akseptor


Etinodiol diasetat – mestranol dianjurkan
Norgestrel – etinil estradiol kontrol ke
Linestrenol – etinil estradiol dokter tiap 6
Levonorgestrel – etinil estradiol bulan
Norethindrone – mestranol • Untuk
Desogestrel – etinil estradiol akseptor
tingkatan baru
wajib
menunjukkan
kartu

II Obat Saluran A. Antacid + Sedativ / Spasmodik

Cerna • Al. Hidroksida, Mg. Hipreasiditas Maksimal 20

trisilikat + Papaverin HCl, lambung, tablet

Klordiazepoksida gastritis

• Mg. trisilikat, Al. yang

Hidroksida + Papaverin disertai

HCl, Klordiazepoksida + dengan

diazepam + sodium ketegangan

bikarbonat
• Mg. tisilikat, Al. hidroksida
+ Papaverin HCl, diazepam
• Mg. Al. silikat + beladona
+ Klordiazepoksid
+ diazepam
• Al. oksida, Mg. oksida + Hipermotilitas
hiosiamin HBr, atropine dan kejang Maksimal 20
SO4, hiosin HBr sa luran tablet
• Mg. trisilikat, Al. cerna akibat
hidroksida + Papaverin HCl hiperasiditas
• Mg. trisilikat, Al.hidroksida lambung
+ papaverin HCl, gastritis
Klordiazep oksida +
beladona
• Mg. Karbonat, Mg. oksida,
Al. hidroksida + Papaverin
HCl,beladona
NO KELAS NAMA OBAT INDIKASI JUMLAH TIAP CATATAN
TERAPI JENIS OBAT
PER PASIEN
• Mg. oksida, Bi. Subnitrat +
beladona, papaverin,
klordiazepoksida
• Mg. oksida, Bi. Subnitrat +
beladona, klordiazepoksida
• Mg. trisilikat, alukol +
papaverin HCl, beladona,
klordiazepoksida

B. Anti Spasmodik
Papaverin/Hiosin butil-bromide/ Kejang Maksimal 20
Altropin SO4/ekstrak beladon saluran cerna tablet

C. Anti Spasmodik – analgesik


• Metamizole, Fenpiverinium Kejang Maksimal 20
bromide saluran cerna tablet
• Hyoscine N-butilbromide, yang disertai
dipyrone nyeri hebat
• Methampyrone, beladona,
papaverin HCl
• Methampyrone, hyoscine
butilbromide, diazepam
• Pramiverin, metarnizole
• Tremonium metil sulfat,
sodium noramidopyrin
methane sulphonate
• Prifinium bromide, sulpyrin

• Anti mual
Metoklopramid HCl Mual, muntah Maksimal 20 Bila mual
tablet muntah
berkepanjangan,
pasien dian-
jurkan agar
kontrol ke dokter
Bisakodil Supp.
supp.

III Obat Mulut A. Hexetidine Sariawan, Maksimal 1


dan radang botol
Tenggorokan tenggorokan

B. Triamcinolone acetonide Sariawan Maksimal 1


berat tube

IV Obat Saluran A. Obat Asma


Nafas 1. Aminofilin supp Asma Maksimal 3 supp • Pemberian
2. Ketotifen Asma Maksimal 10 tablet obat-obat
Sirup 1 botol asma hanya
3. Terbutalin SO4 Asma Maksimal 20 tablet atas dasar
Sirup 1 botol pengobatan
ulangan dari
dokter
4. Sabutamol
Asma Inhaler 1 tabung

Lampiran 1 Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI


Nomor : 924/Menkes/Per/X/1993
Tentang : Daftar Obat Wajib Apotik No. 2

DAFTAR OBAT KERAS YANG DAPAT DISERAHKAN TANPA RESEP DOKTER


OLEH APOTEKER DI APOTIK
(DAFTAR OBAT WAJIB APOTIK NO. 2)

JUMLAH MAKSIMAL
No NAMA GENERIK OBAT TIAP JENIS OBAT PEMBATASAN
PER PASIEN
1 Albendazol tab 200 mg, 6 tab
tab 400 mg, 3 tab

2 Bacitracin 1 tube Sebagai obat luar untuk


infeksi bakteripada kulit
3 Benorilate 10 tablet

4 Bismuth subcitrate 10 tablet

5 Carbinoxamin 10 tablet

6 Clindamicin 1 tube Sebagai obat luar untuk


acne
7 Dexametason 1 tube Sebagai obat luar untuk
inflamasi
8 Dexpanthenol 1 tube Sebagai obat luar untuk
kulit
9 Diclofenac 1 tube Sebagai obat luar untuk
inflamasi
10 Diponium 10 tablet

11 Fenoterol 1 tabung Inhalasi

12 Flumetason 1 tube Sebagai obat luar untuk


inflamasi
13 Hydrocortison butyrat 1 tube Sebagai obat luar untuk
inflamasi
14 Ibuprofen tab 400 mg, 10 tab
tab 600 mg, 10 tab

15 Isoconazol I tube Sebagai obat luar untuk


infeksi jamur lokal

16 Ketokonazole Kadar < 2 % Sebagai obat luar untuk


* krim I tube infeksi jamur lokal
* scalp sol. 1 btl.

17 Levamizole tab 50 mg, 3 tab

18 Methylprednisolon 1 tube Sebagai obat luar untuk


inflamasi
19 Niclosamide tab 500 mg, 4 tab

20 Noretisteron 1 siklus

21 Omeprazole 7 tablet

22 Oxiconazole Kadar 2%, 1 tube Sebagai obat luar untuk


infeksi jamur lokal

23 Pipazetate Sirup 1 botol

24 Piratiasin Kloroteofilin 10 tablet

25 Pirenzepine 20 tablet

26 Piroxicam 1 tube Sebagai obat luar untuk


inflamasi
27 Polymixin B Sulfate 1 tube Sebagai obat luar untuk
infeksi jamur lokal

28 Prednisolon 1 tube Sebagai obat luar untuk


inflamasi
29 Scopolamin 10 tablet

30 Silver Sulfadiazin 1 tube Sebagai obat luar untuk


infeksi bakteri pada kulit

31 Sucralfate 20 tablet

32 Sulfasalazine 20 tablet

33 Tioconazole 1 tube Sebagai obat luar untuk


infeksi jamur lokal

34 Urea 1 tube Sebagai obat luar untuk


hiperkeratosis

Lampiran 1 Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI


Nomor : 1176/Menkes/SK/X/1999
Tanggal : 7 Oktober 1999
Tentang : Daftar Obat Wajib Apotik No. 3

DAFTAR OBAT KERAS YANG DAPAT DISERAHKAN TANPA RESEP DOKTER


OLEH APOTEKER DI APOTIK
(DAFTAR OBAT WAJIB APOTIK NO. 3)

JUMLAH
NAMA GENERIK MAKSIMAL TIAP
NO KELAS TERAPI INDIKASI CATATAN
OBAT JENIS OBAT PER
PASIEN
1 Saluran 1. Famotidin Antiulkus Peptik Maksimal 10 tablet Pemberian obat
pencernaan dan 20 mg/ 40 mg hanya atas dasar
metabolisme pengobatan
ulangan dari
dokter

2. Ranitidin Antiulkus Peptik Maksimal 10 tablet Pemberian obat


150 mg hanya atas dasar
pengobatan
ulangan dari
dokter
2 Obat kulit 1. Asam Azeleat Antiakne Maksimal 1 tube 5 g
2. Asam fusidat Antimikroba Maksimal 1 tube 5 g
3. Motretinida Antiakne Maksimal 1 tube 5 g
4. Tolsiklat Antifungi Maksimal 1 tube 5 g
5. Tretinoin Antiakne Maksimal 1 tube 5 g
3 Antiinfeksi 1. Kategori Antituberkulosa Satu paket Kategori I :
Umum (2HRZE/4H3R3) - Penderita baru
Kombipak II BTA positif
- Isoniazid 300 mg - Penderita baru
- Rifampisin 450 mg BTA negatif dan
- Pirazinamid 1500 rontgen positif
mg yang sakit berat
- Etambutol 750 mg - Penderita ekstra
paru berat

Kombipak III Sebelum fase


Fase lanjutan lanjutan,penderit
- Isoniazid 600 mg a harus kembali
- Rifampisin 450 mg ke dokter

2.Kategori II Satu paket Kategori II :


(2HRZES/HRZE/5H - Penderita
3R3E3) kambuh (relaps)
BTA positif
Kombipak II - Penderita gagal
Fase awal pengobatan BTA
- Isoniazid 300 mg positif
- Rifampisin 450 mg
- Pirazinamid 1500
mg
- Etambutol 750 mg
- Streptomisin 0,75
mg

Kombiak IV
Fase lanjutan Sebelum fase
- Isoniazid 600 mg lanjutan,penderit
- Rifampisin 450 mg a harus kembali
- Etambutol 1250 mg ke dokter
3.Kategori III Satu paket
(2HRZ/4H3R3)
Kombipak I Kategori III
Fase awal - Penderita baru
- Isoniazid 300 mg BTAnegatif/ront
- Rifampisin 450 mg gent positif
- Pirazinamid 1500 - Penderita ekstra
mg paru ringan

Kombipak III Sebelum fase


Fase lanjutan lanjut , penderita
- Isoniazid 600 mg harus kembali ke
- Rifampisin 450 mg dokter
4 Sistem 1. Alopurinol Antigout Maksimal 10 tablet Pemberian obat
Muskuloskeletal 100 mg hanya atas dasar
pengobatan
ulangan dari
dokter

2. Diklofenak Antiinflamasi Maksimal 10 tablet Pemberian obat


natrium dan antirematik 25 mg hanya atas dasar
pengobatan
ulangan dari
dokter

3. Piroksikam Antiinflamasi Maksimal 10 tablet Pemberian obat


dan antirematik 10 mg hanya atas dasar
pengobatan
ulangan dari
dokter
5 Sistem Saluran 1. Klemastin Antihistamin Maksimal 10 tablet Pemberian obat
Pernafasan hanya atas dasar
pengobatan
ulangan dari
dokter

2. Mequitazin Antihistamin Maksimal 10 tablet Pemberian obat


atau botol 60 ml hanya atas dasar
pengobatan
ulangan dari
dokter

3. Orsiprenalin Antiasma Maksimal 1 tube Pemberian obat


inhaler hanya atas dasar
pengobatan
ulangan dari
dokter

4. Prometazin Antihistamin Maksimal 10 tablet Pemberian obat


teoklat atau botol 60 ml hanya atas dasar
pengobatan
ulangan dari
dokter

5. Setirizin Antihistamin Maksimal 10 tablet Pemberian obat


hanya atas dasar
pengobatan
ulangan dari
dokter

6. Siproheptadin Antihistamin Maksimal 10 tablet Pemberian obat


hanya atas dasar
pengobatan
ulangan dari
dokter

6 Organ-organ 1. Gentamisin Obat Mata Maksimal 1 tube 5 gr Pemberian obat


Sensorik atau botol 5 ml hanya atas dasar
pengobatan
ulangan dari
dokter

2. Kloramfenikol Obat Mata Maksimal 1 tube 5 gr Pemberian obat


atau botol 5 ml hanya atas dasar
pengobatan
ulangan dari
dokter

3. Kloramfenikol Obat Telinga Maksimal 1 botol 5 Pemberian obat


ml hanya atas dasar
pengobatan
ulangan dari
dokter

Anda mungkin juga menyukai