Anda di halaman 1dari 41

Dampak Negatif Stress pada Kesehatan Anda

Akibat tingginya tingkat aktivitas, semakin banyaknya jadwal waktu kerja yang
padat, menyebabkan wanita sering dirundung stres berat.

Stres tidak hanya menjengkelkan, jika dialami terus menerus dari waktu ke waktu
bahkan dapat mendatangkan malapetaka yang akan memperburuk emosi dan
kesehatan fisik Anda.

"Respon perilaku dan biologis terhadap stres memiliki potensi untuk


mempengaruhi kesehatan Anda,” kata Sheldon Cohen, Ph.D, seorang psikolog di
Carnegie Mellon University.

Jika terlalu lama mengalami stres kronis bisa berefek buruk bagi kesehatan. Stres
juga bisa memicu seseorang untuk melakukan tindakan-tindakan tidak sehat seperti
terganggunya aktivitas tidur, malas berolahraga, lebih sering mengonsumsi
makanan siap saji (junk food) dan merokok.

Tubuh kita bereaksi terhadap stres dengan melepaskan hormon kortisol, serta
memerangi hormon epinefrin dan norepinefrin. Seiring waktu, hormon ini
mengganggu sistem kekebalan tubuh, jantung dan metabolisme, yang membuat
kita lebih rentan terhadap berbagai kondisi dan penyakit.

"Stres psikologis dapat dianggap sebagai polutan sosial yang dapat 'bernapas' di
dalam tubuh, mengganggu sejumlah jalur fisiologis mirip dengan polusi udara dan
racun fisik lainnya," kata Rosalind Wright, asisten profesor di Harvard School of
Health Public.

Berikut adalah 10 masalah kesehatan yang timbul akibat stres :

1. Depresi

Seperempat dari orang yang mengalami stres berat bisa menjadi depresi. “Stres
berat kronis akan mengganggu kemampuan kita untuk mengatur emosi," kata
Cohen.

2. Obesitas

Berdasarkan penelitian yang diterbitkan di Nature Medicine pada 2008


menyatakan bahwa, ketika stres, tubuh melepaskan molekul yang disebut
neuropeptide Y, yang mensimulasikan sel-sel lemak untuk tumbuh baik dalam
ukuran dan jumlah yang tinggi. Selain itu, stres kronis yang dialami seseorang
cenderung membuat diet jadi tidak sehat.
3. Demensia (kemerosotan daya ingat)

Sebuah studi 2009 Neurology melaporkan bahwa para orang tua yang sering
tertekan dan terisolasi, 50 persen lebih mungkin mengembangkan penyakit
demensia pada rekan-rekan mereka yang lebih tenang dan jarang stres.

l dibanding orang tanpa stres. (dar)


4. Sering infeksi

Berdasarkan analisa tahun 2004, dari 293 penelitian yang diterbitkan dalam
Psychological Bulletin, stres kronis bisa menekan sistem kekebalan tubuh yang
membuat orang lebih mudah terserang penyakit flu.

5. Kanker payudara

Wanita yang terkena kanker payudara metastatik, yakni kanker yang telah
menyebar, dua kali lebih sering kambuh jika mereka sedang stres, menurut
penelitian 2007 di Psychosomatic Research.

Selain itu, berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap tikus pada tahun 2009,
seekor tikus yang mengalami stres akan tiga kali lebih besar untuk
mengembangkan kanker payudara di tempat pertama dibandingkan dengan tikus
yang tenang. Penelitian ini dilakukan di Prosiding National Academy of Sciences.

6. Insomnia

Menurut penelitian yang dilakukan di Clayton Sleep Institute di St Louis, orang


dengan stres kronis lebih sering mengalami gangguan tidur (insomnia), mereka
cenderung melakukan aktivitas tidur lebih sedikit, dibandingkan dengan orang-
orang yang mengalami kelelahan.

7. Penyakit jantung

Sebuah makalah yang diterbitkan Scandinavian Journal of Work Environment and


Health tahun 2006, melaporkan bahwa orang-orang yang secara teratur mengalami
stres, 50 persen berisiko terhadap penyakit jantung.

"Stres kronis mengaktifkan sistem saraf simpatik yang menyebabkan kerusakan


lapisan dalam arteri dan juga membantu pembentukan gumpalan darah, yang
menjadi penyebab serangan jantung," kata Cohen.

8. Alergi
Berdasarkan penelitian di Universitas Ohio State, stres bisa mengakibatkan orang
yang terkena alergi jadi bertambah lebih parah. Reaksi alergi bisa bertahan lebih
lama daripada orang yang tidak mengalami stres.

9. Mengurangi kesuburan

Dua hormon stress, kortisol dan hormon gonadotropin menghambat pelepasan


hormon seks utama dalam tubuh, yang menyebabkan pengurangan jumlah sperma,
ovulasi dan hasrat seksual. Hal ini dinyatakan pada sebuah studi 2009 yang
dilaporkan dalam Prosiding National Academy of Sciences.

10. Stroke

Orang-orang yang secara teratur mengalami stres 50 persen lebih mungkin untuk
menderita penyakit stroke fatal dibanding orang tanpa stres.

Kondisi cemas, letih, dan selalu berada di bawah tekanan mengakibatkan tubuh
rentan terkena penyakit. Seperti dilansir laman Shape, berikut adalah akibat
buruk stres bagi kesehatan.

1. Otak semakin menyusut.

Studi dari Yale University mengungkap bahwa stres bisa berpengaruh kepada otak
meski seseorang dalam kondisi sehat sekalipun. Dalam laporan jurnal Biological
Psychiatry, stres sesungguhnya bisa menyusutkan otak dengan mengurangi area
abu-abu yang terkait dengan emosi serta fungsi psikologis.

Para peneliti pun memperingatkan bahwa perubahan pada area abu-abu di otak
bisa menjadi sinyal kemungkinan terjadinya masalah kejiwaan di masa depan.

2. Berpeluang depresi.

Dalam studi yang dilakukan National Institute on Mental Health AS terhadap tikus,
stres ternyata bisa membuka peluang terjadinya depresi. Hal ini terlihat ketika
tikus menyerah berenang dalam silender plastik dan lama merespons untuk
makan.
"Saya kira temuan ini cocok dengan gagasan bahwa stres bisa menyebabkan
depresi," ujar peneliti Heather Cameron kepada TIME.

3. Meningkatkan risiko terkena penyakit kronis.

Peneliti dari Pennsylvania State University menemukan bahwa reaksi seseorang


terhadap stres bisa berdampak pada kesehatan. Dalam penelitian yang
dipublikasikan jurnal Annals of Behavioral Medicine tersebut terungkap, orang-
orang yang sering stres dan cemas dalam kehidupan sehari-hari lebih berpotensi
mengalami masalah kesehatan kronis sepuluh tahun kemudian.

4. Meningkatkan risiko stroke.

Orang yang sering mengalami stres memiliki risiko terkena stroke lebih tinggi dari
pada orang yang jarang stres. Hal ini terungkap dalam sebuah studi yang
dipublikasikan di Journal of Neurology, Neurosurgery and Psychiatry.

Hubungan stres dan kesehatan


Posted by angga on 08/02/2010 in Tips SehatNo comments
Diketahui bahwa stres dapat mempengaruhi kita secara mental dan emosional. Hal
ini dapat membuat kita merasa cemas dan kewalahan. Dapat membuat emosi kita
pendek dan menyebabkan kita merasa tertekan.Tapi bagaimana stres
mempengaruhi kesehatan Anda?
Ketika Anda merasa stres, hormon stres tertentu, seperti adrenalin dan kortisol,
dilepaskan ke sistem anda. Ini bagus dalam dosis kecil. Bahkan dapat bermanfaat.
Tapi jika Anda stres berkepanjangan dan hormon-hormon ini terus dipompa ke
dalam sistem, mereka benar-benar dapat menyebabkan kerusakan pada tubuh dan
kesehatan Anda.

Ini pengetahuan umum bahwa terlalu banyak stres dapat berdampak negatif
pada tekanan darah Anda. Tetapi hal itu dapat mempengaruhi kesehatan dalam
cara negatif lainnya juga.
Sistem Immun
Ketika Anda dalam keadan stres, tubuh Anda bisa mematikan atau menekan
beberapa sistem anda. Ini adalah cara memberikan Anda lebih sedikit hal-hal yang
perlu dikhawatirkan. Sebagai contoh, banyak wanita dalam situasi stres akan
terlambat dalam siklus menstruasi selama sebulan atau dua, atau bahkan lebih
lama.

Sayangnya, stres yang berkepanjangan dapat juga ikut menekan sistem kekebalan
Anda, yang dapat membuat Anda rentan terhadap penyakit dan infeksi.

Orang yang stres sering berakhir sakit. Yang membuatnya lebih sulit untuk
menghadapi tantangan sehari-hari, dan membuat mereka merasa lebih tertekan.

Masalah Pencernaan
Masalah pencernaan, umum terjadi pada mereka yang berada di bawah tekanan
yang ekstrim. Mereka merasa stres tidak perlu kaget untuk mendapatkan diri mereka
menderita diare, mulas atau gangguan pencernaan.

Peningkatan Berat Badan


Orang-orang menghadapi situasi stres, seperti perceraian atau break-up, kehilangan
orang yang dicintai, atau pekerjaan mereka benci, sering menemukan diri mereka
makan lebih banyak dan berat badan bertambah. Banyak yang menganggap ini
adalah karena orang kadang-kadang makan lebih banyak untuk menghibur diri
mereka sendiri. Tapi, sementara ini dapat benarkan, ada juga alasan fisik untuk
penambahan berat badan.

Stres menyebabkan perubahan hormonal dalam tubuh. Dan perubahan hormon ini
benar-benar dapat meningkatkan nafsu makan. Makan lebih banyak bukan hanya
karena seseorang merasa sedih, tetapi juga karena tubuh memberitahu bahwa
memang perlu makan lebih banyak.

Masalah lain
Stres juga dapat menyebabkan masalah lain seperti insomnia, kelelahan, disfungsi
seksual dan suasana hati tak menentu. Hal ini dapat membuat sulit untuk
berkonsentrasi di tempat kerja dan bahkan lebih sulit untuk mengingat tanggal
penting dan janji. Juga dapat membuat kondisi kulit seperti jerawat, eksim,
dan psoriasesbahkan lebih buruk.
Informasi kesehatan.net
8 Efek stress bagi tubuh yang
jarang terungkap
8 Efek stress bagi tubuh yang jarang terungkapReviewed by JangglengonTuesday, February 19th,
2013.This Is Article About8 Efek stress bagi tubuh yang jarang terungkapStress memiliki pengaruh
yang sangat besar bagi kesehatan kita terlebih di zaman modern seperti sekarang ini. Orang mudah
terserang stress, depresi dan tekanan batin lainnya. Hal ini tidak terlepas dari berbagai target dan
beban yang secara statistik lebih banyak dialami oleh manusia di zaman modern. Pada masa lampau,
kita mungkin sulit menemukan gangguan ini. Berbagai [...]

Stress memiliki pengaruh yang sangat besar bagi kesehatan kita terlebih di zaman modern
seperti sekarang ini. Orang mudah terserang stress, depresi dan tekanan batin lainnya.
Hal ini tidak terlepas dari berbagai target dan beban yang secara statistik lebih banyak
dialami oleh manusia di zaman modern. Pada masa lampau, kita mungkin sulit menemukan
gangguan ini.
Berbagai tekanan biasanya didapat orang di tempat kerja mereka, atau bisa juga karena beban
ekonomoi yang kian hari kian berat dirasakan. Inilah yang memicu banyaknya kejadian
bunuh diri di kalangan masyarakat modern.
Jika stress yang sudah dialami sudah sangat akut, maka dapat menyebabkan gangguan emosi
seseorang dan tentunya akan berimbas langsung pada kesehatan tubuhnya.
Berikut ini merupakan 8 efek stress bagi tubuh yang jarang terungkap dan kurang diketahui
oleh masyarakat banyak.
Keringat berlebih
Hal yang mudah dikenali saat seseorang mengalami stress adalah keluarnya keringat berlebih.
Keluarnya keringat berlebih ini dipengaruhi oleh detak jantung.
Ketika seseorang mengalami tekanan yang berat maka denyut jantung akan berdetak lebih
kencang dan akan merasakan mati rasa di bagian tangan dan kaki.
Kesulitan dalam memutuskan sesuatu
Karena emosi yang terganggu, maka secara langsung dapat mengakibatkan seseorang
kehilangan konsentrasinya. Inilah alasan utama kenapa seseorang yang terserang stress akan
lebih kesulitan dalam memutuskan sesuatu.
Daya pikir seseorang juga akan mengalami gangguan, tingkat keparahan bergantung penuh
pada tekanan dan depresi yang dialami.
Perubahan suasana hati
Jika emosional seseorang terganggu maka suasana hatinya pun akan ikut terganggu.
Perubahan suasana hati yang tidak terduga dapat berpengaruh pada orang disekitarnya.
Selain perubahan mood, stress juga dapat memicu munculnya kepanikan yang tidak
beralasan. Jika hal ini sudah ditemukan, maka itu menjadi tanda bahwa depresi yang dialami
seseorang sudah parah dan perlu segera mendapat pertolongan.
Nyeri otot
Banyak yang tidak menyadari bahwa nyeri otot yang dirasakan disebabkan oleh tekanan
mental yang begitu kuat. Selain dapat memicu nyeri pada otot, stress juga dapat
menimbulkan kejang dan kaku.
Letih dan lesu
Efek lain dari stress yang berakibat pada tubuh adalah letih dan lesu. Selain letih dan lesu,
biasanya sering ditemukan pusing dan sakit kepala.
Kehilangan kepercayaan diri
Rasa frustasi yang ditimbulkan dan mengarah pada kehilangan kepercayaan diri pada
seseorang. Pada tingkat ini, seseorang akan lebih mudah marah dan sangat sensitif.
Kerontokan rambut
Dibanding pria, kerontokan rambut yang dialami wanita karena stress lebih tinggi.
Kerontokan dan masalah penipisan pada rambut pada kaum hawa seringkali disebabkan oleh
gangguan ini.
Gangguan pada kulit
Stress berlebihan dapat memicu tubuh memproduksi hormon adrenalin dalam jumlah banyak.
Hormon ini bertanggung jawab atas munculnya jerawat di wajah dan bagian tubuh lainnya.
Selain masalah jerawat, stress juga dapat memicu munculnya keriput dan ruam pada kulit.
Hal ini karena hormon yang diproduksi saat stress mengganggu produksi hormon kolagen
yang berperan penting pada kesehatan kulit.
Efek stress bagi tubuh di atas dapat segera diatasi dengan melakukan beberapa langkah yang
tepat. Kami pernah mengulas tentang cara mengatasi gangguan kejiwaan ini.

Cara menghilangkan stress

Setelah menjadi dewasa dan banyak hal yang harus kita pertanggung jawabkan, kita seakan-
akan sudah sangat susah untuk bersenang-senang. Secara lahiriah kita mungkin terlihat
senang, namun secara pshikis kita tertekan dengan berbagai macam hal yang harus kita
penuhi.
Ketika kita sudah tidak mampu melepaskan pikiran kita dari berbagai masalah tersebut,
secara tidak sadara kita sudah mulai mengalami stress. Stress memang umumnya dialami
oleh orang-orang dewasa, banyak sebab yang menjadi pemicunya, namun secara garis besar
pemicu utama stress adalah memikirkan beban hidup secara berlebihan, bahkan pada saat
sebelum tidur.
Stres yang tidak terkontrol dapat menyebabkan penyakit fisik atau mental dan memicu
munculnya tekanan darah tinggi dan penyakit berbahaya lainnya seperti yang pernah kami
tulis di bawah ini.

 Efek samping stress bagi tubuh

Jika anda sudah mulai kesulitan berkonsentrasi dan merasa frustrasi dengan dengan berbagai
hal yang menimpa anda, maka besar kemungkinan anda sudah dilanda stress.
Stress bisa ditangani dengan berbagai macam cara, anda pun bisa menemukan tips dan
panduannya di dunia online mau pun di dunia offline, tinggal bagaimana anda menyikapinya,
tips tetaplah merupakan sebuah tips, tidak berarti lebih jika anda tidak menjalankannya.
Jika anda berniat atau memang sedang mencari cara menghilangkan stress, maka anda
beruntung karena blog ini merangkum berbagai macam tips untuk meredakan stress yang
anda derita, berikut hal-hal yang perlu anda lakukan untuk meringankan stress anda :
Berjalan kaki
Cara ini terbukti manjur, yang perlu anda lakukan adalah bangun pagi kemudian pergi ke
tempat di sekitar lingkungan anda dengan berjalan kaki, ini sedikit meringankan beban yang
ada di fikiran anda. Udara segar di pagi hari dapat meningkatkan mood anda.
Mengatur nafas
Tariklah nafas sekuat-kuatnya secara perlahan, lalu tahan hingga anda merasa tidak mampu
lagi menahannya. Keluarkan nafas anda secara perlahan. Ulangi lagi dari awal, lakukan
hingga sepuluh putaran.
Berolahraga
Dengan berolahraga anda bisa menghilangkan atau paling tidak mengurangi stress yang
sedang menimpa anda. Tubuh yang bugar bisa membantu pikiran anda jernih dan tenang,
lakukan olahraga secara teratur agar anda bisa merasakan manfaatnya.
Bukan saja bagi mental anda, namun tubuh juga akan lebih sehat dan bugar.
PSIKOSOMATIK PENYAKIT FISIK AKIBAT FIKIRAN DAN
PERASAAN NEGATIF
Written by chapila | August 5, 2011 | 2

Klinik Ochsner di New Orleans menerbitkan laporan yang menyatakan bahwa dari 500 pasien yang dirawat di
klinik mereka 74 persennya menderita penyakit karena gangguan mental/emosi. Departemen Medis Universitas
Yale yang menangani pasien berobat jalan juga melaporkan bahwa 76 % dari pasien yang datang ke klinik
mereka terbukti menderita penyakit karenafikiran dan perasaan negatif yang mempengaruhi emosi mereka.

Tidak dapat kita pungkiri bahwa fikiran dan perasaansangat besar pengaruhnya terhadap metabolisme tubuh .
Jika kita sedang makan tiba tiba diberi tahu bahwa anak yang kita kasihi meninggal akibat kecelakaan , dijamin
anda tidak bisa meneruskan makan anda. Tubuh anda segera bereaksi, nafas menjadi sesak selera makan
kontan menghilang, otot dan saraf anda menjadi tegang. Pada kondisi tertentu juga diikuti naiknya tekanan darah
yang kadangkala menyebabkan pecahnya pembuluh darah tertentu. Kadangkala juga diikuti denganrasa mulas
pada bagian perut.

Pola hidup dikota besar yang cenderung materialistis dan penuh persaingan menyebabkan tekanan yang berat
pada fikiran dan perasaan sebagian orang. Mereka yang tidak terampil memenage fikiran dan perasaannya
dalam menghadapi tekanan dan kesibukan pekerjaan, cenderung untuk mengalami gangguan psykosomatik,
yaitu penyakit fisik yang muncul akibat gangguan mental/emosi. Umumnya mereka tidak menyadari bahwa
penyakit fisik yang mereka derita adalah akibat gangguan emosi yang mereka alami. Mereka hanya sibuk
mengobati penyakit fisik yang timbul dan tidak memperhatikan masalah fikiran dan perasaan yang menyadi
penyebab dari penyakit tersebut.

Beberapa penyakit fisik yang sering muncul mengiringi gangguan emosi antara lain, Nyeri dileher, Radang
tenggorokan, Gatal dan luka pada kulit, Kesemutan dan bengkak, Pusing dan sakit kepala, Sembelit, Diare,
Gangguan lambung, Keletihan . Kadangkala gangguan emosi ini juga bisa memicu beberapa penyakit ganas
seperti tumor dan kanker. Menangani gangguan penyakit fisikakibat gangguan emositidak cukup hanya dengan
mengobati gejala fisik yang timbul, tapi harus dibarengi dengan mengatasi gangguan emosi tersebut. Usaha
mengobati gangguan fisikakan sia- siajika tidak diiringi dengan usaha mengatasi gangguan emosi. Obat-obatan
medis yang diberikan hanya untuk mengurangi rasa sakit atau mengurangi efek buruk penyakit tersebut , namun
tidak akan mampumenyembuhkan secara sempurna jika penyebab utama nya yaitu gangguan emosi tidak
segera diatasi.

Penyakit yang timbul akibat gangguan psykosomatik ini kadang kala tidak bisa dideteksi secara fisik maupun
medis. Penderita merasakan keluhan rasa sakit dantidak nyaman ditubuhnya yang kadangkala lokasinya
berpindah pindah, namun pemeriksaan medis tidak menemukan kelainan pada organ tubuh yang dikeluhkan itu.
Menghadapi hal ini biasanya dokter menyarankan pasiennya untuk konsultasi pada psikiater, namun sayangnya
banyak pasienyang menolak saran ini:” Emangnya saya gila dok…” . Selanjutnya ia akan mencari dokter lain
untuk menyembuhkan keluhannya itu. Orang ini akhirnya akan sering gonta-ganti dokter namun penyakitnya
tidak juga kunjung sembuh.

Pengaruh Fikiran dan perasaan negatif pada gen dan sel tubuh

Fikiran dan perasaan negatif mempunyai andil yang besar sebagai penyebab gangguan psykosomatik yang
dialami banyak orang. Seseorang yang berada dalam keadaan tertekan, stres berkepanjangan atau menghadapi
masalah dan problem berat yang tidak pernah terselesaikan , biasanya memiliki fikiran dan perasaan yang
negatif.Fikiran dan perasaan negatif ini akan mempengaruhi gen dan sel tubuhnya, yang pada akhirnya akan
memunculkan berbagai keluhan pada tubuh dan fisik yang bersangkutan.
Allah menciptakan manusia dari sebutir sel yang dibuahi, kemudian sel tersebut membelah diri menjadi 2, 4, 8,
16 dan terus membelah diri hingga berjumlah triliunan. Setiap sel memiliki Genyang berisi program atau cetak
biru dari sel tersebut. Gen inilah yang mengendalikan sel untuk menjadi bagian-bagiandari tubuh manusia. Gen
mengendalikan sel untuk menjadi tulang, daging, rambut, pembuluh darah , gigi , kuku hingga membentuk ujud
manusia. Terdapat satu triliun sel dalam setiap kilogram berat badan manusia, sehingga bayi yang baru lahir saja
terdiri atas kurang lebih 3 triliun sel, dan manusia dewasa memiliki 50 sampai 70 triliun sel.

SEL DAN UNTAIAN DNA


Dalam setiap sel manusia terdapat Nukleusyang mengandung zat asam deoksiribonukleat atau
Deoxyrribonucleic acid (DNA), yaitu zat yang kita sebut sebagai Gen. DNA terdiri dari dua untai berbentuk spiral
yang mengandung molekul –molekul yang namanya dapat disingkat dengan huruf A,T,C dan G. Ini adalah kode
genetik kita, yang mengandung semua informasi untuk membentuk kehidupan. Nukleus dari sebuah sel tubuh
manusia memiliki tiga miliar huruf-huruf seperti tersebut diatas. Bentuk tubuh dan hidup kita dibentuk oleh
informasi yang dibentuk dari kombinasi tiga milyar huruf tersebut dan disimpan didalam DNA kita . Instruksi pada
DNA itulah yang membentuk bagian tubuh kita menjadi darah, tulang , daging, mata dan lain sebagainya.

Sel tubuh kita akan berfungsi sesuai instruksi yang aktif didalam gen yang ada didalam sel tersebut. Para ahli
genetika menyebut instruksi instruksi ini sebagai mekanisme nyala-padam (on-off). Tubuh kita akan dibentuk
menurut gen yang sedang nyala (aktif). Seluruh informasi yang baik maupun buruk untuk pembentukan tubuh
kita terdapat dalam triliunan gen yang ada didalam tubuh kita. Jika gen yang menyala banyak mengandung
unsur negatif kita akan mengalami kekacauan pada metabolisme tubuh, namun jika gen yang nyala adalah gen
yang baik insya Allah tubuh kita akan merasa baik dan nyaman .

Para ilmuwan mengatakan bahwa dari triliunan gen yang ada didalam tubuh kita yang aktif terus menerus hanya
antara 5 sampai 10 persen saja, sisanya dalam keadaan pasif dan siap untuk diaktifkan sewaktuwaktu.
Pengaruh luar dapat memicu gen yang pasif atau tidur itu untuk menyala dan aktif.Pengaruh luar dapat memicu
gen yang buruk atau baik untuk menyala dan mulai mengatur sel tubuh untuk mengikuti instruksi gen yang nyala
tersebut. Jika gen yang aktif merupakan gen yang buruk ia mulai menimbulkan berbagai masalah didalam tubuh
kita,jika gen yang aktif merupakan gen yang baik ia akan memberi kenyaman dan kebaikan pula pada tubuh dan
kehidupan kita.

Tubuh kita memilki gen yang berpotensi untuk menimbulkan penyakit, dan pada saat yang sama juga memiliki
gen yang dapat menyembuhkan penyakit. Pada saat gen yang berpotensi menimbulkan penyakit menyala ,
kondisi ini akan diimbangi oleh menyalanya gen yang berpotensi menyembuhkan penyakit , sehingga dicapai
keadaan yang seimbang dan tubuh kita tetap berada dalam keadaan sehat. Namun begitu keseimbangan
tersebut terganggu , penyakit itu akan mulai menyebar keman mana.

Orang yang mempunyai fikiran dan perasaan negatif dan berada dalam keadaan stres berkepanjangan dapat
memicu aktifnya gen yang berpotensi untuk menimbulkan penyakit. Emosi yang labil menyebabkan menyalanya
gen yang berpotensi untuk menimbulkan penyakit namun tidak diimbagi oleh sel yang mampu menyembuhkan
penyakit. Hal tersebut menyebabkan orang tersebut sangat rentan terhadap gangguan berbagai penyakit. Gejala
inilah yang umumnya menimbulkan gangguan psykosomatik pada kebanyak orangdewasa ini.

James K Van Fleet dalam bukunya ‘” The Powwer within , tap your inner for and program yaourself for succsess”
mengisahkan bagaimana John Hunter seorang ahli fisiologi terkenal mengalami nasib buruk karena dia mederita
kelainan pada pembuluh arteri. Ia selalu berkata bahwa orang pertama yang membuat ia benar benar marah
akan menyebabkan kematiannya. Istrinya pernah mencoba membuatnya marah beberap kali namun tidak
pernah berhasil. Akhirnya orang yang ditunggu tunggu muncul juga , dalam salah satu rapat medis Dr Hunter
sangat marah, sehingga ia terjatuh dan meninggal disaat itu juga karena mengalami oklusi jantung. Kejadian
seperti ini banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari hari bagaimana emosi yang memuncak dapat
mendatangkan kematian pada seseorang akibat menyempitnya pembuluh darah dijantung atau pecahnya
pembuluh darah diotak. Demikianlah perasaan negatip dan emosi yang memuncak bahkan dapat mendatangkan
kematian pada seseorang.

Merasa dan berfikir positip


Orang yang selalu merasa dan berfikir positip memiliki emosi yang stabil, bebas dari rasa stress dan tertekan
yang berkepanjangan , mampu meredam aktifnya gen yang berpotensi menimbulkan penyakit. Orang seperti ini
mempunyai daya tahan yang tinggi terhadap berbagai penyakit. Bahkan kadangkala makanan yang menurut
perhitungan ilmu kedokteran dapat membahayakannyatidak berpengaruh sedikitpun padanya.

Dalam kehidupan sehari hari kita jumpai orang yang kuat merokok namun sampai usia hampir 90 tahun masih
tetap sehat tidak mengalami gangguan apapun. Adapula orang yang banyak mengkonsumsi gula dan garam
namun tidak mengalami gangguan penyakit diabet maupun darah tinggi. Fikiran dan perasaan positip yang
dimilikinya merangsang gen positipnya untuk meredam semua efek negatif yang muncul dari makanan tersebut.
Selalu merasa dan berfikir positip sangat penting untuk mempertahankan tubuh tetap sehat dan bugar.

Perasan dan fikirandapat mengaktifkan gen kita, sebagian besar gen kita yang sedang tidur dapat diaktifkan oleh
kekuatan fikiran dan perasaan . Kazuo Murakami Ph D seorang ahli genetika dari Jepang menyatakan dalam
bukunya “The Divine Message of the DNA” bahwa faktor faktor positip seperti kegembiraan, sukacita,keyakinan
dan do’a dapat mengaktifasi gen gen yang bermanfaat. Sementara faktor negatif seperti kegelisahan , stress,
kesedihan, rasa takut, dapat menon-aktifkan gen yang bermanfaat dan nsebaliknya mengaktifkan gen yang tidak
bermanfaat (buruk).

Untuk membuktikan hipotesanya ini ia bergabung dengan raksasa bisnis hiburan jepang Yoshimoto Kogyo Co
untuk mempelajari pengaruh tawa danperasaansenang pada ekspresi gen. Secara sfesifik ia meneliti bagaimana
tawa mempengaruhi tingkat glukosa darah pada orang yang mengidap diabetes type 2.Dalam penelitian itu ia
mengukur glukosa darah setelah puasa (fasting blood clucose) pada subyek tes. Kemudian sebagian mereka
mendengarkan kuliah yang tidak lucu dan membosankan sementara yang lain menonton pertunjukan komedi
yang lucu dan menyenangkan.Kemudian makanan dihidangkan kepada mereka setelah itu Kazuo Murakami
mengukur gula darah setelah makan(post –prandial blood glucose ) mereka. Dalam percobaan itu ia mendapati
glukosa darah mereka yang mengikuti kuliah yang membosankan itu meningkat 123 mg/dl sedang pada mereka
yang menonton komedi hanya meningkat sebesar 77 mg/dl. Penelitian tersebut menunjukan bahwa tawa
memiliki efek menguntungkan bagi tingkat glukosa darah

28- (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah,
hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram. (Ar Ra’d 28)

Menyembuhkan penyakit dengan kekuatan do’a, fikiran dan perasaan positip


Do’a yang dipanjatkan dengan sungguh-sungguh dan penuh keyakinan serta harapan merupakan gelombang
fikiran dan perasaan positip yang dapat mengaktifkan gen yang baik untuk memperbaiki berbagai kerusakan
tubuh yang muncul akibat penyakit yang diderita.

Morris Goodman seorang pengarang dan pembicara internasional mengalami kecelakaan yang amat parah Ia
terbaring dirumah sakit dalam keadaan lumpuh total, tulang punggungnya remuk, tulang leher pertama dan
kedua patah, reflek menelannya tidak berfungsi sehingga ia tidak dapat makan dan minum, diafragmanya rusak
sehingga sulit untuk bernafas, ia hanya bisa mengedipkan mata. Secara medis sulit baginya untuk sembuh
normal kembali. Dalam keadaan demikian ia tetap menjaga fikiran dan perasaannya untuk tetap positip , ia
membayangkan dirinya sehat dan normal kembali, ia tetap memelihara fikiiran dan perasaannya demikian .
Akhirnya apa yang dibayangkannya itupun terjadi , ia keluar dari rumah sakit berjalan tanpa alat bantu sesuai
dengan apa yang dibayangkannya. Kisah Morris Goodman ini diangkat kedalam film The Secret karena
membayangkan kekuatan dahsyat dari berfikir dan merasa positip.
KH Arifin Ilham pendiri majelis Dzikiir Adzikra pernah dipatuk ular yang hampir merenggut nyawanya. Ia terbaring
dirumah sakit dengan tubuh membiru akibat pengaruh racun ular yang menggigitnya. Dokter yang merawatnya
mengatakan bahwa harapan hidupnya tinggal satu persen . Dokter hanya menganjurkan kepada keluarganya
untuk berdo’a dan mengharap keajaiban dari yang Maha Kuasa. Secara ajaib akhirnya KH Arifin Ilham berhasil
lolos dari maut dan sampai saat ini masih aktif memimpin Majelis Dzikir Adzikra.

Saya juga pernah mengalami keajaiban dari do’a pada saatputra pertama saya mengalami gangguan pada
saluran pembuangan air matanya. Sejak lahir sampai usiaenam bulan airmatanya selalu mengalir dipipi, hingga
menimbulkan iritasi pada pipinya. Dokter ahli mata yang saya datangi menjelaskan bahwa saluran pembuangan
airmata kerongga hidungnya tersumbat, untuk perbaikan diperlukan tindakan operasi. Berhubung anak saya
masih bayi untuk tindakan operasi tersebut ia menganjurkan agar saya berkonsultasi dahulu kedokter spesialis
anak dan ahli anastesi.

Istri saya panik dan terus menerus menangis, saya minta kepada dokter agar memberikan obat apa saja untuk
menyembuhkan penyakit mata anak saya tersebut. Dokter ahli penyaklit mata itu memberi resep salep mata dan
surat pengantar untuk konsultasi kepada dokter ahli anak. Setiap malam saya bertahajud memohon kesembuhan
bagi mata anak saya sambil mengoleskan salep mata yang diberikan dokter sesuai petunjuk yang diberikan.
Sungguh ajaib setelah beberapa hari airmata yang mengalir dipipi anak saya terus berkurang, dan setelahsatu
minggu air mata yang meleleh dipipi itu sudah berhenti sama sekali. Kejadian ini betul betul merupakan surprise
bagi kami sekeluarga.

Kejadian seperti tersebut diatas banyak kita temui dalam kehidupan sehari hari. Bagaimana do’a dan berfikir
serta merasa positip dapat menyembuhkan berbagai penyakit yang secara medis sulit disembuhkan. Do’a ,
fikiran dan perasaan positip ini akan memicu gen yang baik untuk mengaktifkan sel yang mempunyai
kemampuan memperbaiki berbagai kerusakan tubuh dan mengalahkan berbagai virus yang merusak
jaringantubuh. Obat2an medis yang diberikan bukan hal utama dalam proses penyembuhan, obat obatan hanya
membantu mekanisme tubuh secara kimiawi. Semua obat yang diberikan tidak akan banyak manfaatnya jika
tidak diiringi do’a dan fikiran serta perasaan positip.

Menjaga agar fikiran dan perasaan tetap positip dan optimis


Telah kita ketahui bahkan sebagian besar penyakit yang timbul diakibatkan oleh fikiran dan perasaan negatif
yang muncul didalam diri seseorang. Banyak cara dilakukan orang untuk menjaga agar fikiran dan perasaan
selalugembira dan tetap positip.Hiburan, tamasya, bercengkerama dengan teman dan keluarga, Meditasi,
membaca al-Qur’an, Dzikir yang dilakukan secarabersama maupun sendiri .

Rasa nyaman, bahagia dan tentram juga dapat membangkitkan kekuatan berfikir dan merasa positip bagi setiap
orang. Ada beberapa aktifitas yang dapatmenimbulkan rasa bahagia nyaman dan tentram didalam hati antara
lain, bersyukur, memberi dan bersedekah, ridho dengan apa yang dialami, tawakkal, menyebar salam dan
berbagi kasih sayang, selalu ingat dan menyebut nama Allah setiap saat.

Sebaliknya rasa cemas, kawatir, gelisah, takut, jengkel, dendam, dengki dapat membangkitkan kekuatan berfikir
dan merasa negatif . Bersihkan diri dari berbagai perasaan tersebut diatas , jangan biarkan diri dikuasai
perasaan buruk itu. Berbagai perasaan buruk tersebut akan mendatangkan berbagai bencana, kejadian buruk
dan penyakit bagi kita. Jika orang yang memiliki perasaan diatas mengalami gangguan suatu penyakit akibat
kecelakaan atau gangguan virus biasanya sangat sulit untuk sembuh. Obat2an yang diberikan hanya
menghilangkan penyakit untuk sementara, dan pada akhirnya ia kan mengalami ketergantungan obat yang
dalam jangka panjang malah menimbulkan kerusakan pada organ tubuh lainnya seperti jantung, lambung, liver
maupun ginjal.

Dalam persaingan hidup pada era globalisasi ini sangat penting bagi kita untuk menjaga agar fikiran dan
perasaan selalu positip. Jangan biarkan diri berada dalam keadaan stress dan tertekan berkepanjangan. Fikiran
dan perasaan negatif hanya akan mendatangkan berbagai penyakit , bencana dan kejadian buruk bagi
kehidupan kita.

62- Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka
bersedih hati. (Yunus 62)

Incoming search terms:

 penyakit psikosomatik
 penyebab psikosomatik
 arti psikosomatik
 mengatasi psikosomatik
 penyakit perasaan
 definisi psikosomatik
 Cara menyembuhkan psikosomatik
 akibat stress berkepanjangan
 pengertian penyakit psikosomatik
 cara mengobati psikosomatik

http://www.energibiosel.org

Penyakit yang satu ini dapapt timbul karena berbagai faktor, baik itu karena faktor lingkungan, psikis, atau faktor
lainnya.
Namun dapatkah kita mengenali tanda-tanda bila kita diserang Stress?? Dan apakah kita tahu apa
dampak/pengaruh Stress bagi tubuh kita?

Berikut jawabannya!

TANDA-TANDA STRESS
OTAK & SYARAF
- Sakit kepala, rasa putus asa, kurang energi, sedih, khawatir, marah, mudah tersinggung, naiknya ato turunnya
nafus makan, susah berkonsentrasi, masalah ingatan, susah tidur, masalah kesehatan mental (seperti serangan
panic yang tiba-tiba, gelisah, dan depresi)

KULIT
- Jerawat dan masalah kulit lainnya

OTOT & PERSENDIAN


- Sakit otot/urat dan tegang (terutama di daerah leher, bahu, dan punggung), naiknya resiko keropos tulang

JANTUNG
- Detak jantung semakin cepat, naiknya tekanan darah, naiknya resiko kolesterol tinggi dan serangan jantung

PERUT
- Mual, sakit perut, nyeri pada jantung, dan naiknya berat badan

PANKREAS
- Naiknya resiko diabetes

USUS
- Diare, susah buang air besar, dan masalah pencernaan lainnya
SISTEM REPRODUKSI
- Untuk wanita – datang bulan yang tidak teratur dan sakit, menurunkan gairah seksual
Untuk pria – impotensi, berkurangnya produksi sperma, menurunnya gairah seksual

SISTEM KEKEBALAN
- Menurunnya kemampuan untuk melawan atau sembuh dari penyakit

DAMPAK/PENGARUH STRESS
- Menaikkan kolesterol dan asam lemak dalam darah untuk sistem produksi energi
- Menaikkan tekanan darah
- Iritasi pada daerah tertentu (memerah, bengkak, meradang dan nyeri)
- Menaikkan produksi gula darah untuk energi
- Menurunkan kekebalan usus dalam mencerna protein sintesis dan sistem respon alergi tubuh
- Naiknya metabolisme, seperti detak jantung yang semakin cepat, atau pernafasan yang semakin cepat
- Mempercepat pembekuan darah
- Menaikkan asam dalam perut (asam lambung)
Regulasi Suhu Tubuh

8 hours ago ago by kelompok3aplikom. Spam? Tags: kesehatan

42-18002180

Suhu tubuh manusia cenderung berfluktuasi setiap saat. Banyak faktor yang dapat menyebabkan fluktuasi suhu
tubuh. Untuk mempertahankan suhu tubuh manusia dalam keadaan konstan, diperlukan regulasi suhu tubuh.
Suhu tubuh manusia diatur dengan mekanisme umpan balik (feed back) yang diperankan oleh pusat pengaturan
suhu di hipotalamus. Apabila pusat temperatur hipotalamus mendeteksi suhu tubuh yang terlalu panas, tubuh
akan melakukan mekanisme umpan balik. Mekanisme umpan balik ini terjadi bila suhu inti tubuh telah melewati
batas toleransi tubuh untuk mempertahankan suhu, yang disebut titik tetap (set point). Titik tetap tubuh
dipertahankan agar suhu tubuh inti konstan pada 37°C. Apabila suhu tubuh meningkat lebih dari titik tetap,
hipotalamus akan merangsang untuk melakukan serangkaian mekanisme untuk mempertahankan suhu dengan
cara menurunkan produksi panas dan meningkatkan pengeluaran panas sehingga suhu kembali pada titik tetap.
Upaya-upaya yang kita dilakukan untuk menurunkan suhu tubuh yaitu mengenakan pakaian yang tipis, banyak
minum, banyak istirahat, beri kompres, beri obat penurun panas (Harold S. Koplewich, 2005). Ada beberapa
teknik dalam memberikan kompres dalam upaya menurunkan suhu tubuh antara lain kompres hangat basah,
kompres hangat kering (buli-buli), kompres dingin basah, kompres dingin kering (kirbat es), bantal dan selimut
listrik, lampu penyinaran, busur panas (Anas Tamsuri, 2007). Dalam postingan kali ini, kita akan berfokus pada
penggunaan teknik kompres hangat dalam upaya menurunkan suhu tubuh.
Mengapa Fokus Pembahasan Kita Tentang Anak ?

Karena peningkatan suhu tubuh pada anak sangat berpengaruh terhadap fisiologis organ tubuhnya, karena luas
permukaan tubuh relatif kecil dibandingkan pada orang dewasa, menyebabkan ketidakseimbangan organ
tubuhnya. Peningkatan suhu tubuh yang terlalu tinggi dapat menyebabkan dehidrasi, letargi, penurunan nafsu
makan sehingga asupan gizi berkurang termasuk kejang yang mengancam kelangsungan hidupnya, lebih lanjut
dapat mengakibatkan terganggunya proses tumbuh kembang anak.
Definisi Pireksia

1. Menurut kamus keperawatan, pireksia ( fever ) adalah kenaikan suhu tubuh diatas suhu normal ( Christine
Hancock, ed 17, 1999 )

2. Menurut kamus kedokteran, pireksia ( febris, fever, demam ) adalah peningkatan suhu tubuh di atas normal;
setiap penyakit yang ditandai dengan peningkatan suhu tubuh ( Dorland, 2002 )
Asal Panas Pada Tubuh Manusia

Tubuh manusia merupakan organ yang mampu menghasilkan panas secara mandiri dan tidak tergantung pada
suhu lingkungan. Tubuh manusia memiliki seperangkat sistem yang memungkinkan tubuh menghasilkan,
mendistribusikan, dan mempertahankan suhu tubuh dalam keadaan konstan. Panas yang dihasilkan tubuh
sebenarnya merupakan produk tambahan proses metabolisme yang utama.

Adapun suhu tubuh dihasilkan dari :

1. Laju metabolisme basal (basal metabolisme rate, BMR) di semua sel tubuh.

2. Laju cadangan metabolisme yang disebabkan aktivitas otot (termasuk kontraksi otot akibat menggigil).
3. Metabolisme tambahan akibat pengaruh hormon tiroksin dan sebagian kecil hormon lain, misalnya hormon
pertumbuhan (growth hormone dan testosteron).

4. Metabolisme tambahan akibat pengaruh epineprine, norepineprine, dan rangsangan simpatis pada sel.

5. Metabolisme tambahan akibat peningkatan aktivitas kimiawi di dalam sel itu sendiri terutama bila temperatur
menurun.

Berdasarkan distribusi suhu di dalam tubuh, dikenal suhu inti (core temperatur), yaitu suhu yang terdapat pada
jaringan dalam, seperti kranial, toraks, rongga abdomen, dan rongga pelvis. Suhu ini biasanya dipertahankan
relatif konstan (sekitar 37°C). selain itu, ada suhu permukaan (surface temperatur), yaitu suhu yang terdapat
pada kulit, jaringan sub kutan, dan lemak. Suhu ini biasanya dapat berfluktuasi sebesar 20°C sampai 40°C.
Sistem Pengaturan Suhu Tubuh

Suhu tubuh manusia cenderung berfluktuasi setiap saat. Banyak faktor yang dapat menyebabkan fluktuasi suhu
tubuh. Untuk mempertahankan suhu tubuh manusia dalam keadaan konstan, diperlukan regulasi suhu tubuh.
Suhu tubuh manusia diatur dengan mekanisme umpan balik (feed back) yang diperankan oleh pusat pengaturan
suhu di hipotalamus. Apabila pusat temperatur hipotalamus mendeteksi suhu tubuh yang terlalu panas, tubuh
akan melakukan mekanisme umpan balik. Mekanisme umpan balik ini terjadi bila suhu tubuh inti telah melewati
batas toleransi tubuh untuk mempertahankan suhu, yang disebut titik tetap (set point). Titik tetap tubuh
dipertahankan agar suhu tubuh inti konstan pada 37°C. apabila suhu tubuh meningkat lebih dari titik tetap,
hipotalamus akan terangsang untuk melakukan serangkaian mekanisme untuk mempertahankan suhu dengan
cara menurunkan produksi panas dan meningkatkan pengeluaran panas sehingga suhu kembali pada titik tetap.
Mekanisme Tubuh Ketika Suhu Tubuh Berubah

1. Mekanisme tubuh ketika suhu tubuh meningkat yaitu :

a. Vasodilatasi

Vasodilatasi pembuluh darah perifer hampir dilakukan pada semua area tubuh. Vasodilatasi ini disebabkan oleh
hambatan dari pusat simpatis pada hipotalamus posterior yang menyebabkan vasokontriksi sehingga terjadi
vasodilatasi yang kuat pada kulit, yang memungkinkan percepatan pemindahan panas dari tubuh ke kulit hingga
delapan kali lipat lebih banyak.

b. Berkeringat

Pengeluaran keringat melalui kulit terjadi sebagai efek peningkatan suhu yang melewati batas kritis, yaitu 37°C.
pengeluaran keringat menyebabkan peningkatan pengeluaran panas melalui evaporasi. Peningkatan suhu tubuh
sebesar 1°C akan menyebabkan pengeluaran keringat yang cukup banyak sehingga mampu membuang panas
tubuh yang dihasilkan dari metabolisme basal 10 kali lebih besar. Pengeluaran keringat merupakan salh satu
mekanisme tubuh ketika suhu meningkat melampaui ambang kritis. Pengeluaran keringat dirangsang oleh
pengeluaran impuls di area preoptik anterior hipotalamus melalui jaras saraf simpatis ke seluruh kulit tubuh
kemudian menyebabkan rangsangan pada saraf kolinergic kelenjar keringat, yang merangsang produksi
keringat. Kelenjar keringat juga dapat mengeluarkan keringat karena rangsangan dari epinefrin dan norefineprin.

c. Penurunan pembentukan panas

Beberapa mekanisme pembentukan panas, seperti termogenesis kimia dan menggigil dihambat dengan kuat.

2. Mekanisme tubuh ketika suhu tubuh menurun, yaitu :

a. Vasokontriksi kulit di seluruh tubuh

Vasokontriksi terjadi karena rangsangan pada pusat simpatis hipotalamus posterior.

b. Piloereksi

Rangsangan simpatis menyebabkan otot erektor pili yang melekat pada folikel rambut berdiri. Mekanisme ini
tidak penting pada manusia, tetapi pada binatang tingkat rendah, berdirinya bulu ini akan berfungsi sebagai
isolator panas terhadap lingkungan.
c. Peningkatan pembentukan panas

Pembentukan panas oleh sistem metabolisme meningkat melalui mekanisme menggigil, pembentukan panas
akibat rangsangan simpatis, serta peningkatan sekresi tiroksin.
Penjalaran Sinyal Suhu Pada Sistem Saraf

Sinyal suhu yang dibawa oleh reseptor pada kulit akan diteruskan ke dalam otak melalui jaras spinotalamikus
(mekanismenya hamper sama dengan sensasi nyeri). Ketika sinyal suhu sampai di tingkat medulla spinalis ,
sinyal akan menjalar dalam traktus Lissauer beberapa segmen di atas atau di bawah, dan selanjutnya akan
berakhir terutama pada lamina I, II dan III radiks dorsalis.

Setelah mengalami percabangan melalui satu atau lebih neuron dalam medulla spinalis, sinyal suhu selanjutnya
akan dijalarkan ke serabut termal asenden yang menyilang ke traktus sensorik anterolateral sisi berlawanan, dan
akan berakhir di tingkat reticular batang otak dan komplek ventrobasal thalamus. Beberapa sinyal suhu pada
kompleks ventrobasal akan diteruskan ke korteks somatosensorik.
Faktor Yang Mempengaruhi Suhu Tubuh

1. Kecepatan metabolisme basal

Kecepatan metabolisme basal tiap individu berbeda-beda. Hal ini memberi dampak jumlah panas yang
diproduksi tubuh menjadi berbeda pula. Sebagaimana disebutkan pada uraian sebelumnya, sangat terkait
dengan laju metabolisme.

2. Rangsangan saraf simpatis

Rangsangan saraf simpatis dapat menyebabkan kecepatan metabolisme menjadi 100% lebih cepat. Disamping
itu, rangsangan saraf simpatis dapat mencegah lemak coklat yang tertimbun dalam jaringan untuk
dimetabolisme. Hamper seluruh metabolisme lemak coklat adalah produksi panas. Umumnya, rangsangan saraf
simpatis ini dipengaruhi stress individu yang menyebabkan peningkatan produksi epineprin dan norepineprin
yang meningkatkan metabolisme.

3. Hormone pertumbuhan

Hormone pertumbuhan ( growth hormone ) dapat menyebabkan peningkatan kecepatan metabolisme sebesar
15-20%. Akibatnya, produksi panas tubuh juga meningkat.

4. Hormone tiroid

Fungsi tiroksin adalah meningkatkan aktivitas hamper semua reaksi kimia dalam tubuh sehingga peningkatan
kadar tiroksin dapat mempengaruhi laju metabolisme menjadi 50-100% diatas normal.

5. Hormone kelamin

Hormone kelamin pria dapat meningkatkan kecepatan metabolisme basal kira-kira 10-15% kecepatan normal,
menyebabkan peningkatan produksi panas. Pada perempuan, fluktuasi suhu lebih bervariasi dari pada laki-laki
karena pengeluaran hormone progesterone pada masa ovulasi meningkatkan suhu tubuh sekitar 0,3 – 0,6°C di
atas suhu basal.

6. Demam ( peradangan )

Proses peradangan dan demam dapat menyebabkan peningkatan metabolisme sebesar 120% untuk tiap
peningkatan suhu 10°C.

7. Status gizi

Malnutrisi yang cukup lama dapat menurunkan kecepatan metabolisme 20 – 30%. Hal ini terjadi karena di dalam
sel tidak ada zat makanan yang dibutuhkan untuk mengadakan metabolisme. Dengan demikian, orang yang
mengalami mal nutrisi mudah mengalami penurunan suhu tubuh (hipotermia). Selain itu, individu dengan lapisan
lemak tebal cenderung tidak mudah mengalami hipotermia karena lemak merupakan isolator yang cukup baik,
dalam arti lemak menyalurkan panas dengan kecepatan sepertiga kecepatan jaringan yang lain.
8. Aktivitas

Aktivitas selain merangsang peningkatan laju metabolisme, mengakibatkan gesekan antar komponen otot /
organ yang menghasilkan energi termal. Latihan (aktivitas) dapat meningkatkan suhu tubuh hingga 38,3 – 40,0
°C.

9. Gangguan organ

Kerusakan organ seperti trauma atau keganasan pada hipotalamus, dapat menyebabkan mekanisme regulasi
suhu tubuh mengalami gangguan. Berbagai zat pirogen yang dikeluarkan pada saai terjadi infeksi dapat
merangsang peningkatan suhu tubuh. Kelainan kulit berupa jumlah kelenjar keringat yang sedikit juga dapat
menyebabkan mekanisme pengaturan suhu tubuh terganggu.

10. Lingkungan

Suhu tubuh dapat mengalami pertukaran dengan lingkungan, artinya panas tubuh dapat hilang atau berkurang
akibat lingkungan yang lebih dingin. Begitu juga sebaliknya, lingkungan dapat mempengaruhi suhu tubuh
manusia. Perpindahan suhu antara manusia dan lingkungan terjadi sebagian besar melalui kulit.

Proses kehilangan panas melalui kulit dimungkinkan karena panas diedarkan melalui pembuluh darah dan juga
disuplai langsung ke fleksus arteri kecil melalui anastomosis arteriovenosa yang mengandung banyak otot.
Kecepatan aliran dalam fleksus arteriovenosa yang cukup tinggi (kadang mencapai 30% total curah jantung)
akan menyebabkan konduksi panas dari inti tubuh ke kulit menjadi sangat efisien. Dengan demikian, kulit
merupakan radiator panas yang efektif untuk keseimbangan suhu tubuh.
Mekanisme Kehilangan Panas Melalui Kulit

1. Radiasi

Radiasi adalah mekanisme kehilangan panas tubuh dalam bentuk gelombang panas inframerah. Gelombang
inframerah yang dipancarkan dari tubuh memiliki panjang gelombang 5 – 20 mikrometer. Tubuh manusia
memancarkan gelombang panas ke segala penjuru tubuh. Radiasi merupakan mekanisme kehilangan panas
paling besar pada kulit (60%) atau 15% seluruh mekanisme kehilangan panas.

Panas adalah energi kinetic pada gerakan molekul. Sebagian besar energi pada gerakan ini dapat di pindahkan
ke udara bila suhu udara lebih dingin dari kulit. Sekali suhu udara bersentuhan dengan kulit, suhu udara menjadi
sama dan tidak terjadi lagi pertukaran panas, yang terjadi hanya proses pergerakan udara sehingga udara baru
yang suhunya lebih dingin dari suhu tubuh.

2. Konduksi

Konduksi adalah perpindahan panas akibat paparan langsung kulit dengan benda-benda yang ada di sekitar
tubuh. Biasanya proses kehilangan panas dengan mekanisme konduksi sangat kecil. Sentuhan dengan benda
umumnya memberi dampak kehilangan suhu yang kecil karena dua mekanisme, yaitu kecenderungan tubuh
untuk terpapar langsung dengan benda relative jauh lebih kecil dari pada paparan dengan udara, dan sifat
isolator benda menyebabkan proses perpindahan panas tidak dapat terjadi secara efektif terus menerus.

3. Evaporasi

Evaporasi ( penguapan air dari kulit ) dapat memfasilitasi perpindahan panas tubuh. Setiap satu gram air yang
mengalami evaporasi akan menyebabkan kehilangan panas tubuh sebesar 0,58 kilokalori. Pada kondisi individu
tidak berkeringat, mekanisme evaporasi berlangsung sekitar 450 – 600 ml/hari.

Hal ini menyebabkan kehilangan panas terus menerus dengan kecepatan 12 – 16 kalori per jam. Evaporasi ini
tidak dapat dikendalikan karena evaporasi terjadi akibat difusi molekul air secara terus menerus melalui kulit dan
system pernafasan.

keseimbangan-produksi-pengeluaran-panas3Gambar Keseimbangan antara produksi panas dan pengeluaran


panas (Tamsuri Anas, 2007)
Selama suhu kulit lebih tinggi dari pada suhu lingkungan, panas hilang melalui radiasi dan konduksi. Namun
ketika suuhu lingkungan lebih tinggi dari suhu tubuh, tubuh memperoleh suhu dari lingkungan melalui radiasi dan
konduksi. Pada keadaan ini, satu-satunya cara tubuh melepaskan panas adalah melalui evaporasi.

Memperhatikan pengaruh lingkungan terhadap suhu tubuh, sebenarnya suhu tubuh actual ( yang dapat diukur )
merupakan suhu yang dihasilkan dari keseimbangan antara produksi panas oleh tubuh dan proses kehilangan
panas tubuh dari lingkungan.

4. Usia

Usia sangat mempengaruhi metabolisme tubuh akibat mekanisme hormonal sehingga memberi efek tidak
langsung terhadap suhu tubuh. Pada neonatus dan bayi, terdapat mekanisme pembentukan panas melalui
pemecahan (metabolisme) lemak coklat sehingga terjadi proses termogenesis tanpa menggigil (non-shivering
thermogenesis). Secara umum, proses ini mampu meningkatkan metabolisme hingga lebih dari 100%.
Pembentukan panas melalui mekanisme ini dapat terjadi karena pada neonatus banyak terdapat lemak coklat.
Mekanisme ini sangat penting untuk mencegah hipotermi pada bayi.

suhu-terhadap-usia1Tabel Perbedaan derajat suhu normal pada berbagai kelompok usia (Tamsuri Anas, 2007)
Menurut Tamsuri Anas (2007), suhu tubuh dibagi menjadi :

* Hipotermi, bila suhu tubuh kurang dari 36°C


* Normal, bila suhu tubuh berkisar antara 36 – 37,5°C
* Febris / pireksia, bila suhu tubuh antara 37,5 – 40°C
* Hipertermi, bila suhu tubuh lebih dari 40°C

healthmoslemcommunity.wordpress.com

STRESS http://www.psychologymania.com

Pengertian Stress

Stress adalah bentuk ketegangan dari fisik, psikis, emosi maupun mental. Bentuk ketegangan
ini mempengaruhi kinerja keseharian seseorang. Bahkan stress dapat membuat produktivitas
menurun, rasa sakit dan gangguan-gangguan mental. Pada dasarnya, stress adalah sebuah bentuk
ketegangan, baik fisik maupun mental. Sumber stress disebut dengan stressor dan ketegangan yang
di akibatkan karena stress, disebut strain.

Menurut Robbins (2001) stress juga dapat diartikan sebagai suatu kondisi yang menekan
keadaan psikis seseorang dalam mencapai suatu kesempatan dimana untuk mencapai kesempatan
tersebut terdapat batasan atau penghalang. Dan apabila pengertian stress dikaitkan dengan
penelitian ini maka stress itu sendiri adalah suatu kondisi yang mempengaruhi keadaan fisik atau
psikis seseorang karena adanya tekanan dari dalam ataupun dari luar diri seseorang yang dapat
mengganggu pelaksanaan kerja mereka.

Menurut Woolfolk dan Richardson (1979) menyatakan bahwa adanya system kognitif,
apresiasi stress menyebabkan segala peristiwa yang terjadi disekitar kita akan dihayati sebagai suatu
stress berdasarkan arti atau interprestasi yang kita berikan terhadap peristiwa tersebut, dan bukan
karena peristiwa itu sendiri.Karenanya dikatakan bahwa stress adalah suatu persepsi dari ancaman
atau dari suatu bayangan akan adanya ketidaksenangan yang menggerakkan, menyiagakan atau
mambuat aktif organisme.

Sedangkan menurut Handoko (1997), stress adalah suatu kondisi ketegangan yang
mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi seseorang. Stress yang terlalu besar dapat
mengancam kemampuan seseorang untuk menghadapi lingkungannya.

Sedangkan berdasarkan definisi kerja stress, stress dapat diartikan sebagai:

 Suatu tanggapan adaptif, ditengahi oleh perbedaan individual dan atau proses psikologis,
yaitu suatu konsekuensi dari setiap kegiatan (lingkungan), situasi atau kejadian eksternal
yang membebani tuntunan psikologis atau fisik yang berlebihan terhadap seseorang.
 Sebagai suatu tanggapan penyesuaian, dipengaruhi oleh perbedaan individu dan atau proses
psikologis yang merupakan suatu konsekuensi dari setiap tindakan dari luar ( lingkungan )
situasi atau peristiwa yang menetapkan permintaan psikologis dan atau fisik berlebihan pada
seseorang.

Menurut Mason (1971 ) membantah konsep yang mengatakan bahwa stress hanyalah
merupakan badaniah saja. Ditunjukkkannya bahwa daya adaptasi seseoarang itu tergantung pada
faktor-faktor kejiwaan atau psikologiknya yang menyertai stresor. Stres bukanlah konsep faal saja,
lebih banyak dilihat sebagai konsep perilaku, setiap reaksi organisme terhadap stresor
memungkinkan sekali terlebih dahulu dimulai oleh kelainan perilaku dan kemudian mungkin baru
terjadi akibat faal, kemudian Mason (1976 ) menunjukkan bahwa terdapat pola hormonal yang
berbeda terhadap stresor fisik yang berbeda.
Pada penelitain Wolf dan Goodel ( 1968 ) bahwa individu-individu yang mengalami kesukaran
dengan suatu sistem organ, cenderung akan bereaksi etrhadap stresor dengan gejala dan keluhan
dalam sistem organ yang sama.Kondisi sosial, perasaan dan kemampuan untuk menanggulangi
masalah, ternyata mempengaruhi juga aspek yang berbeda-beda dari reaksi terhadap stres.

Menurut Selye (Bell, 1996) stress diawali dengan reaksi waspada (alarm reaction) terhadap
adanya ancaman, yang ditandai oleh proses tubuh secara otomatis, seperti: meningkatnya denyut
jantung, yang kemudian diikuti dengan reaksi penolakan terhadap stressor dan akan mencapai tahap
kehabisan tenaga (exhaustion) jika individu merasa tidak mampu untuk terus bertahan.

Lazarus (1984) menjelaskan bahwa stress juga dapat diartikan sebagai:

 Stimulus, yaitu stress merupakan kondisi atau kejadian tertentu yang menimbulkan stress
atau disebut juga dengan stressor.
 Respon, yaitu stress merupakan suatu respon atau reaksi individu yang muncul karena
adanya situasi tertentu yang menimbulkan stress. Respon yang muncul dapat secara
psikologis, seperti: takut, cemas, sulit berkonsentrasi dan mudah tersinggung.

 Proses, yaitu stress digambarkan sebagai suatu proses dimana individu secara aktif dapat
mempengaruhi dampak stress melalui strategi tingkah laku, kognisi maupun afeksi.
Jadi, stress dapat mempengaruhi fisik, psikis mental dan emosi. Tetapi, stress dapat
mempunyai dua efek yang berbeda, bisa negatif ataupun positit, tergantung bagaimana kuatnya
individu tersebut menghadapi stress atau bagaimana individu tersebut mempersepsikan stress yang
sedang dihadapinya.

http://www.psychologymania.com

Inilah Pengaruh Stres Bagi Tubuh Anda


Kelola tingkat stress Anda. Stres yang berkepanjangan membuat kondisi tubuh
tidak baik. Bahkan, banyak system tubuh Anda akan merasakan efek samping dari
stress. Agar Anda dapat waspada, perhatikan pengaruh stres bagi sistem di tubuh
seperti dikutip dari She Knows berikut ini:

Saraf. Stres membuat saraf simpatik otak memberikan sinyal pada kelenjar adrenal
untuk mengeluarkan beberapa zat kimia kimia. Misalnya epinefrin (adrenalin) dan
kortisol. Kalau zat ini jumlahnya berlebihan bisa merusak memori dan konsentrasi.
Bisa pula menyebabkan depresi.

Endokrin. Hormon stres dapat menyetimulasi liver untuk menghasilkan gula darah
yang berlebih. Kalau ini berlangsung dalam jangka lama, dikhawatirkan
menyebabkan penyakit diabetes tipe 2.

Pernapasan. Orang yang stress seringkalia bernapas lebih cepat, merasa napas
berat, hingga sesak. Jika terbiasa dengan kondisi ini, membuat Anda lebih
gampang kena infeksi saluran pernafasan atas.

Kardiovaskular. Orang diserang kecemasan atau stress, kerap merasakan detak


jantung lebih cepat. Tekanan darah ikut naik. Inilah salah satu faktor pemicu
serangan jantung, penyakit jantung, hingga stroke. Jika Anda pemilik kolesterol
tinggi, peluang terkena penyakit tersebut semakin tinggi dengan menyempitnya
pembuluh darah.

Reproduksi. Buat wanita, stress dapat memperpanjang atau memperpendek siklus


menstruasi Anda. Bisa pula membuatnya berhenti sama sekali, atau mengalami
haid yang lebih menyakitkan. Selain itu, bakteri vaginosis yang menyerang selama
kehamilan saat Anda stres, dapat meningkatkan potensi bayi mengalami asma atau
alergi di kemudian hari.

Kekebalan tubuh. Stres jangka pendek dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh
dalam memerangi berbagai infeksi. Tapi, kalau stres sudah keterlaluan, bisa
memperlambat penyembuhan luka, rentan terhadap infeksi, dan memburuknya
kondisi kulit. Misalnya terkena eksim, gatal-gatal, dan jerawat.

Pencernaan. Stres dapat menganggu pencernaan. Misalnya mengakibatkan mulut


kering, gangguan pencernaan, mual, gasthritis, dan merangsang otot-otot usus.
Kadang dapat menyebabkan diare atau sembelit. Kalau keadaan sudah kronis,
meningkatkan risiko iritasi usus, mulas parah, dan bisul.

Muskuloskeletal. Stres juga membawa pengaruh pada otot. Stres berkepanjangan


menyebabkan sakit kepala dan leher, bahu, dan nyeri punggung. Dalam keadaan
kronis memicu osteoporosis.

sumber:

Inilah Pengaruh Stres Bagi Tubuh Anda

Intinya stress menggangu dan merubah gelombang otak menjadi kacau sehingga
menggangu kerja otak, efeknya juga perintah dari otak ke seluruh jaringan dan
organ tubuh menjadi terganggu. Gak heran kalau bisa timbul berbagai macam
penyakit hanya gara-gar stress.

Kelola tingkat stress Anda. Stres yang berkepanjangan membuat kondisi tubuh tidak baik.
Bahkan, banyak system tubuh Anda akan merasakan efek samping dari stress. Agar Anda dapat
waspada, perhatikan pengaruh stres bagi sistem di tubuh seperti dikutip dari She Knows berikut
ini:

 Saraf. Stres membuat saraf simpatik otak memberikan sinyal pada kelenjar adrenal untuk
mengeluarkan beberapa zat kimia kimia. Misalnya epinefrin (adrenalin) dan kortisol.
Kalau zat ini jumlahnya berlebihan bisa merusak memori dan konsentrasi. Bisa pula
menyebabkan depresi.
 Endokrin. Hormon stres dapat menyetimulasi liver untuk menghasilkan gula darah yang
berlebih. Kalau ini berlangsung dalam jangka lama, dikhawatirkan menyebabkan
penyakit diabetes tipe 2.
 Pernapasan. Orang yang stress seringkalia bernapas lebih cepat, merasa napas berat,
hingga sesak. Jika terbiasa dengan kondisi ini, membuat Anda lebih gampang kena
infeksi saluran pernafasan atas.
 Kardiovaskular. Orang diserang kecemasan atau stress, kerap merasakan detak
jantung lebih cepat. Tekanan darah ikut naik. Inilah salah satu faktor pemicu serangan
jantung, penyakit jantung, hingga stroke. Jika Anda pemilik kolesterol tinggi, peluang
terkena penyakit tersebut semakin tinggi dengan menyempitnya pembuluh darah.
 Reproduksi. Buat wanita, stress dapat memperpanjang atau memperpendek siklus
menstruasi Anda. Bisa pula membuatnya berhenti sama sekali, atau mengalami haid yang
lebih menyakitkan. Selain itu, bakteri vaginosis yang menyerang selama kehamilan saat
Anda stres, dapat meningkatkan potensi bayi mengalami asma atau alergi di kemudian
hari.
 Kekebalan tubuh. Stres jangka pendek dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh
dalam memerangi berbagai infeksi. Tapi, kalau stres sudah keterlaluan, bisa
memperlambat penyembuhan luka, rentan terhadap infeksi, dan memburuknya kondisi
kulit. Misalnya terkena eksim, gatal-gatal, dan jerawat.
 Pencernaan. Stres dapat menganggu pencernaan. Misalnya mengakibatkan mulut kering,
gangguan pencernaan, mual, gasthritis, dan merangsang otot-otot usus. Kadang dapat
menyebabkan diare atau sembelit. Kalau keadaan sudah kronis, meningkatkan risiko
iritasi usus, mulas parah, dan bisul.
 Muskuloskeletal. Stres juga membawa pengaruh pada otot. Stres berkepanjangan
menyebabkan sakit kepala dan leher, bahu, dan nyeri punggung. Dalam keadaan kronis
memicu osteoporosis.

Beberapa Akibat Stress Pada Manusia


Kategori : Dampak Stress

Stress erat kaitannya dengan tekanan hidup yang semakin hari semakin tinggi.
Masyarakat urban biasanya menjadi objek yang rentan terhadap serangan stress. Hal ini
wajar mengingat kompleksitas hidup di perkotaan lebih rumit dan tidak sesederhana di
kota. Selain itu, pola perilaku sosial di kota juga sangat berbeda dengan desa. Meski
demikian, stress sesungguhnya bisa menyerang seseorang dimana dan kapanpun. Stress
terlihat sangat sederhana dan sering ditangani sejak dini. Padahal,akibat stress cukup
serius dan dalam kondisi tertentu bisa berujung pada kematian.
Beberapa Akibat Stress Pada Manusia

Stress menampakkan diri dengan cara yang berbeda-beda. Para ahli bahkan
mengelompokkan akibat stress untuk mempermudah mempelajari berbagai efek
penyakit ini. Akibat stress dikelompokkan ke dalam tiga kategori yakni akibat secara
fisiologis, psikologis dan perilaku. Berdasarkan riset berkelanjutan, secara fisiologis
stress bisa mengakibatkan perubahan pada fisik atau organ pada manusia. Akibat ini
bisa berupa perubahan dalam sistem metabolisme manusia, meningkatkan detak
jantung, membuat nafas lebih berat, menaikkan tekanan darah, menimbulkan sakit
kepala tanpa sebab, serta memicu serangan jantung.
Sementara itu, akibat yang tercakup dalam kategori psikologis berkaitan erat dengan
masalah kejiwaan dan emosional seseorang. Adapun akibat stress dalam lingkup
psikologis antara lain munculnya perasaan menyalahkan diri sendiri, selau merasa
tegang dan cemas secara berlebihan, sukar untuk memusatkan pikiran, takut pada hal-
hal yang tidak jelas, mudah jenuh, selalu berprasangkan buruk, mood yang mudah drop,
dan masih banyak lagi lainnya. Biasanya efek psikologis ini muncul pada tingkatan awal
stress.

Untuk lingkup perilaku, stress bisa mengakibatkan berubahnya habit seseorang.


Misalnya produktifitas kerja yang menurun drastis, cederung susah untuk mengambil
sebuah keputusan, pola konsumsi yang terbalik dari biasanya, sukar tidur, pemilihan
kata seerta gaya bicara yang berubah, dan masih banyak lagi lainnya. Penderita stress
juga cenderung suka melamun dan seolah menarik diri dari pergaulan sosial.

Stress Berujung Pada Kematian

Stress tingkat akut bisa mengakibatkan kematian. Hal ini sejalan dengan penelitian para
ahli di Amerika Serikat yang menemukan fakta mengejutkan bahwa enam penyebab
kematian utama ternyata memiliki keterkaitan yang erat dengan penyakit stress.
Adapun enam penyebab kematian tersebut antara lain:
· Penyakit jantung koroner.
· Kangker.
· Paru-paru.
· Pengerasan hati.
· Bunuh diri.

Di Negara seperti Jepang dan Korea, tingkat kematian yang merupakan akibat stress
cukup tinggi. Budaya bunuh diri kedua Negara ini dahulu terkait dengan harga diri dan
rasa malu. Tetapi kini, bunuh diri lazim dilakukan karena ketidakmampuan mengolah
permasalahan. Berbagai tekanan yang berujung pada stress membuat banyak dari rakyat
Korea dan juga Jepang yang memilih mengakhiri hidup mereka. Pada titik ini, stress tak
lagi bisa dipandang remeh. Penanggulangan dini jauh lebih baik ketimbang mengobati.
Stres
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

Stres adalah suatu kondisi anda yang dinamis saat seorang individu dihadapkan pada peluang, tuntutan,
atau sumber daya yang terkait dengan apa yang dihasratkan oleh individu itu dan yang hasilnya dipandang
tidak pasti dan penting.[1] Stress adalah beban rohani yang melebihi kemampuan maksimum rohani itu
sendiri, sehingga perbuatan kurang terkontrol secara sehat. (ref:edy64).

Stres tidak selalu buruk, walaupun biasanya dibahas dalam konteks negatif, karena stres memiliki nilai
positif ketika menjadi peluang saat menawarkanpotensi hasil.[2] Sebagai contoh,
banyak profesional memandang tekanan berupa beban kerja yang berat dan tenggat waktu yang mepet
sebagaitantangan positif yang menaikkan mutu pekerjaan mereka dan kepuasan yang mereka dapatkan
dari pekerjaan mereka. [2].

Stres bisa positif dan bisa negatif.[2] Para peneliti berpendapat bahwa stres tantangan, atau stres yang
menyertai tantangan di lingkungan kerja, beroperasi sangat berbeda dari stres hambatan, atau stres yang
menghalangi dalam mencapai tujuan.[3] Meskipun riset mengenai stres tantangan dan stres hambatan baru
tahap permulaan, bukti awal menunjukan bahwa stres tantangan memiliki banyak implikasi yang lebih
sedikit negatifnya dibanding stres hambatan.[3]

Daftar isi

 1 Sumber-sumber potensi stres

o 1.1 Faktor lingkungan


o 1.2 Faktor organisasi

o 1.3 Faktor pribadi

 2 Akibat Stres

 3 Referensi

 4 Pranala Luar

Sumber-sumber potensi stres [sunting]


Faktor lingkungan [sunting]
Selain memengaruhi desain struktur sebuah organisasi, ketidakpastian lingkungan juga memengaruhi
tingkat stres para karyawan dan organisasi.[2] Perubahan dalam siklus bisnis menciptakan ketidakpastian
ekonomi, misalnya, ketika kelangsungan pekerjaan terancam maka seseorang mulai khawatir ekonomi
akan memburuk.[2]

Faktor organisasi [sunting]


Banyak faktor di dalam organisasi yang dapat menyebabkan stres. [4] Tekanan untuk menghindari
kesalahaan atau menyelesaikan tugas dalam waktu yang mepet, beban kerja yang berlebihan, atasan
yang selalu menuntut dan tidak peka, dan rekan kerja yang tidak menyenangkan adalah beberapa di
antaranya.[2] Hal ini dapat mengelompokkan faktor-faktor ini menjadi tuntutan tugas, peran, dan
antarpribadi.[4]

Faktor-faktor Penyebab Stres Kerja (Stressor) Karyawan

Stres kerja yang dialami seseorang dipengaruhi oleh faktor penyebab stres baik yang berasal dari dalam
pekerjaan maupun dari luar pekerjaan. Faktor penyebab stres kerja yang dibahas dalam penelitian ini
hanya faktor organisasional, yakni faktor yang berasal dari dalam pekerjaan yang mencakup tuntutan
tugas, tuntutan peran, tuntutan hubungan antarpribadi, struktur organisasi, kepemimpinan organisasi, dan
tahap hidup organisasi.

Tuntutan tugas adalah faktor yang terkait dengan pekerjaan seseorang.[4] Tuntutan tersebut meliputi desain
pekerjaan individual, kondisi kerja, dan tata letak fisik pekerjaan.[4] Sebagai contoh, bekerja di ruangan
yang terlalu sesak atau di lokasi yang selalu terganggu oleh suara bising dapat meningkatkan kecemasan
dan stres.[5] Dengan semakin pentingnya layanan pelanggan, pekerjaan yang menuntut
faktor emosional bisa menjadi sumber stres.[5]

Tuntutan peran berkaitan dengan tekanan yang diberikan kepada seseorang sebagai fungsi dari peran
tertentu yang dimainkannya dalam organisasi.[4] Konflik peran menciptakan ekspektasi yang mungkin sulit
untuk diselesaikan atau dipenuhi.[4]
Tuntutan antarpribadi adalah tekanan yang diciptakan oleh karyawan.[4] Tidak adanya dukungan dari
kolega dan hubungan antarpribadi yang buruk dapat meyebabkan stres, terutama di antara para karyawan
yang memiliki kebutuhan sosial yang tinggi.[4]

Faktor pribadi [sunting]


Faktor-faktor pribadi terdiri dari masalah keluarga, masalah ekonomi pribadi, serta kepribadian dan
karakter yang melekat dalam diri seseorang.[2]

Survei nasional secara konsisten menunjukkan bahwa orang sangat mementingkan


hubungan keluarga dan pribadi. berbagai kesulitan dalam hidup perkawinan, retaknya hubungan, dan
kesulitan masalah disiplin dengan anak-anak adalah beberapa contoh masalah hubungan yang
menciptakan stres.[6]

Masalah ekonomi karena pola hidup yang lebih besar pasak daripada tiang adalah kendala pribadi lain
yang menciptakan stres bagi karyawan dan mengganggu konsentrasi kerja karyawan.[2]Studi terhadap
tiga organisasi yang berbeda menunjukkan bahwa gejala-gejala stres yang dilaporkan sebelum memulai
pekerjaan sebagian besar merupakan varians dari berbagai gejala stres yang dilaporkan sembilan bulan
kemudian.[7] Hal ini membawa para peneliti pada kesimpulan bahwa sebagian orang memiliki
kecenderungan kecenderungan inheren untuk mengaksentuasi aspek-aspek negatif dunia secara
umum.[7] Jika kesimpulan ini benar, faktor individual yang secara signifikan memengaruhi stres adalah sifat
dasar seseorang.[7] Artinya, gejala stres yang diekspresikan pada pekerjaan bisa jadi sebenarnya berasal
dari kepribadian orang itu.[7]

Akibat Stres [sunting]

Merokok berkaitan dengan gejala stres


Stres menampakkan diri dengan berbagai cara. Sebagai contoh, seorang individu yang sedang stres berat
mungkin mengalami tekanan darah tinggi, seriawan, jadi mudah jengkel, sulit membuat keputusan yang
bersifat rutin, kehilangan selera makan, rentan terhadap kecelakaan, dan sebagainya.[8]Akibat stres dapat
dikelompokkan dalam tiga kategori umum: gejala fisiologis, gejala psikologis, dan gejala perilaku.[8]

Pengaruh gejala stres biasanya berupa gejala fisiologis.[8] Terdapat riset yang menyimpulkan bahwa stres
dapat menciptakan perubahan dalammetabolisme, meningkatkan detak jantung dan tarikan napas,
menaikkan tekanan darah, menimbulkan sakit kepala, dan memicu serangan jantung.[8]

Stres yang berkaitan dengan pekerjaan dpat menyebabkan ketidakpuasan terkait dengan
pekerjaan.[9] Ketidakpuasan adalah efek psikologis sederhana tetapi paling nyata dari stres.[9] Namun stres
juga muncul dalam beberapa kondisi psikologis lain, misalnya, ketegangan, kecemasan, kejengkelan,
kejenuhan, dan sikap yang suka menunda-nunda pekerjaan.[9]

Gejala stres yang berkaitan dengan perilaku meliputi perubahan dalam tingkat produktivitas, kemangkiran,
dan perputaran karyawan, selain juga perubahan dalam kebiasaan makan, pola merokok,
konsumsi alkohol, bicara yang gagap, serta kegelisahan dan ketidakteraturan waktu tidur.[10] Ada banyak
riset yang menyelidiki hubungan stres-kinerja.[10] Pola yang paling banyak dipelajari dalam literatur stres-
kinerja adalah hubungan U-terbalik.[10] Logika yang mendasarinya adalah bahwa tingkat stres rendah
sampai menengah merangsang tubuh dan meningkatkan kemampuannya untuk bereaksi.[10] Pola U-
terbalik ini menggambarkan reaksi terhadap stres dari waktu ke waktu dan terhadap perubahan dalam
intensitas stres

Pengertian Stress

Pengertian Stress yang dibahas dalam artikel ini dikaji berdasarkan literatur. sebelum memahami bagaimana
treatment untuk mengurangi stress, kita perlu memahami Pengertian Stress terlebih dahulu.

Istilah stres berasal dari bahasa latin, yaitu strictus yang berarti ketat atau sempit, dan menjadi kata kerja stringere yang
artinya “mengetatkan” (tighten). Cooper (1988; Skripsi Margaretha Mega, 2001:34) menyatakan bahwa stres pada
penggunaannya mengalami berbagai variasi dalam pemaknaan kata stres itu sendiri. Pada sekitar abad ke-17, stres
digunakan untuk menggambarkan adanya kesulitan, penderitaan, atau kemalangan.
Pengertian Stress

Kemudian di akhir abad ke-18, stres digunakan untuk menggambarkan penggunaan dorongan, tekanan, ketegangan,
usaha yang keras yang memberikan dampak baik secara fisik maupun mental. Setelah itu, Cannon (Lazarus &
Folkman, 1984:2) menggambarkan stres sebagai suatu keadaan keseimbangan yang terganggu dan orang yang
mengalami stres adalah orang yang berada di bawah tekanan (under stress), Lazarus & Folkman juga mengemukakan
bahwa tingkat atau derajat stres dapat diukur. Dalam Kamus Psikologi, stres diartikan sebagai (ketegangan, tekanan,
tekanan batin, tegangan, konflik) :

1. Satu stimulus yang menegangkan kapasitas-kapasitas (daya) psikologis atau fisiologis dari suatu organisme.
2. Sejenis frustasi, dimana aktivitas yang terarah pada pencapaian tujuan telah diganggu atau dipersukar, tetapi
tidak terhalang-halangi; peristiwa ini biasanya disertai oleh perasaan waswas kuatir dalam pencpaian tujuan.
3. Kekuatan yang diterapkan pada suatu sistem; tekanan-tekanan fisik dan psikologis yang dikenakan pada
tubuh dan pada pribadi.
4. Suatu kondisi ketegangan fisik atau psikologis disebabkan oleh adanya persepsi ketakutan dan kecemasan.

Sementara itu beberapa ahli berpendapat bahwa stres itu adalah :

1. Respon (reaksi) fisik dan psikis, yang berupa perasaan tidak enak, tidak nyaman, atau tertekan terhadap
tekanan atau tuntutan yang dihadapi. Diartikan juga sebagai reaksi fisik yang dirasakannya tidak nyaman
sebagai dampak dari persepsi yang kurang tepat terhadap sesuatu yang mengancam keselamatan dirinya,
merusak harga dirinya, menggagalkan keinginan atau kebutuhannya. (Dadang Hawari, 1997 : 44-55 ; Syamsu
Yusuf, 2004 : 93)
2. Pengalaman emosional yang negatif yang disertai perubahan-perubahan biokimia, fisik, kognitif, dan tingkah
laku yang diarahkan untuk mengubah peristiwa stres tersebut atau mengakomodasi dampak-dampaknya. (A.
Baum (Shelley E. Taylor, 2003)
3. Perasaan tidak enak, tidak nyaman, atau tertekan, baik fisik maupun psikis sebagai respon atau reaksi
individu terhadap stressor (stimulus yang berupa peristiwa, objek, atau orang) yang mengancam,
mengganggu, membebani, atau membahayakan keselamatan, kepentingan, keinginan, atau kesejahteraan
hidupnya. (Syamsu Yusuf, 2004 : 93-94)

Teten Karina http://www.te2n.com/pengertian-stress

10 peyakit akibat stress

http://majalahkesehatan.com/10-penyakit-akibat-stress/

Stress adalah ketegangan mental yang melebihi kondisi biasanya. Dalam kadar yang wajar, stress
bermanfaat untuk membuat kita lebih awas dan konsentrasi. Namun, stress yang terus-menerus dapat
berbahaya. Banyak penyakit yang timbul karena stress, seperti penyakit maag, reaksi alergi, sakit
kepala, dll. Bila Anda mengalami gejala berikut, gunakanlah teknik-teknik manajemen stress untuk
membebaskan pikiran Anda:
1. Sakit kepala akhir pekan
Penurunan tingkat stress secara tiba-tiba dapat menyebabkan migren. Karena itu, disarankan agar pola
tidur, pola makan Anda tidak banyak berubah di akhir pekan.

2. Kram menstruasi
Wanita yang mengalami stress dua kali lebih mungkin terkena kram menstruasi yang menyakitkan.
Berolah raga ringan dan berekreasi dapat mengurangi serangannya.
3. Ngilu rahang
Rasa sakit ini dapat terjadi bila Anda tanpa sadar mengadu rahang-rahang Anda saat tertidur.
Menggunakan pelindung gigi saat tidur dapat mengatasi masalah ini.

4. Mimpi aneh
Mimpi biasanya adalah hal positif karena Anda akan merasa lebih baik setelah bangun. Namun, ketika
Anda stress Anda sering terbangun dari tidur sehingga prosesnya terputus-putus. Mimpi buruk atau
menyeramkan bisa terjadi di sela-selanya. Anda dapat mengurangi risiko ini dengan kebiasaan tidur
yang baik dan tidak minum kopi menjelang tidur.

5. Gusi berdarah
Orang yang stress lebih berisiko mengalami gusi berdarah. Pelepasan banyak hormon stress yang
disebut cortisol melemahkan sistem kekebalan tubuh sehingga bakteri mudah menyerang gusi.
Jagalah kebersihan gigi dengan tetap menggosok gigi secara teratur dan benar, bahkan ketika Anda
sedang stress.

6. Jerawat
Stress membuat ketidakseimbangan hormon yang memicu timbulnya jerawat. Anda perlu menjaga
kebersihan kulit untuk mencegah infeksi sekunder sehingga jerawat tidak meradang.
7. Keranjingan makan manis
Stress dapat membuat orang menjadi suka makan yang manis-manis. Hati-hati bila Anda
memiliki penyakit diabetes.
8. Kulit gatal
Orang yang stress dua kali lebih berisiko mengalami gatal-gatal di kulit dan terkena dermatitis, eksim
atau psoriasis yang lebih parah.

9. Alergi yang parah


Hormon stres memicu produksi IgE, protein yang menyebabkan reaksi alergi.

10. Sakit perut


Kecemasan dan stress dapat menyebabkan nyeri lambung, sakit kepala dan punggung serta dapat
menyebabkan insomnia. Kenaikan hormon stress dapat memicu penyakit maag.
Stres dan kesehatan
25OKT2011 5 Komentar
by pujiarohman in Psikologi Kesehatan Kaitkata:artiket, artritis, diabetes, diare
kronis, gangguan menstruasi, hipertensi, hormon, impotensi, insulin, jantung,ketehangan
otot, osteoporosis, penyakit jantung, psikologi kesehatan, sakit kepala,stres, tukak
lambung, Umum
Setiap manusia menginginkan kebahagiaan. Setiap hari ingin bisa tersenyum dan
tertawa untuk mengekspresikan kebahagiaan di dalam hati, namun di dalam
hidup ini hal itu tidak bisa dinikmati seratus persen. Ada emosi sedih, marah,
jengkel dan berbagai emosi negatif lain yang datang bergantian. Ini sering kali
muncul akibat proses emosi manusia yang kita sebut dengan stres. Stres adalah
suatu keadaan dimana seseorang menghadapi ataupun menghindari suatu
pengalaman yang berupa tuntutan untuk dirinya, stres adalah stimulus atau
situasi yang menimbulkan distres dan menciptakan tuntutan fisik dan psikis pada
seseorang dan berbagai macam pengertian yang lainnya.

Stres berasal dari tiga sumber yaitu lingkungan, tubuh dan pikiran kita.
Lingkungan menuntut kita untuk bisa menyesuaikan diri. Beradaptasi dengan
cuaca, suara, kepadatan, tuntutan interpersonal, tekanan waktu, standar
penampilan dan berbagai ancaman rasa aman dan harga diri. Sumber stres yang
kedua adalah fisiologis. Pertumbuhan yang cepat pada remaja, menopause pada
wanita, proses menua, penyakit, kecelakaan, kurangnya latihan (gerak badan),
nutrisi yang buruk, dan gangguan tidur, semuanya membebani tubuh. Reaksi kita
pada ancaman dan perubahan lingkungan juga menyebabkan perubahan dalam
tubuh yang menyebabkan keadaan stres. Sumber stres yang ketiga adalah
pikiran. Otak akan menafsirkan dan menterjemahkan perubahan yang kompleks
pada lingkungan. Cara kita menafsirkan, mempersepsikan dan melabel
pengalaman kita saat ini dan apa yang diperkirakan pada masa yang akan datang
menentukan apakah kita relaks atau stres.

Berdasarkan penyebab stres tersebut, setiap orang memiliki respon yang


beragam. Ada yang berani menghadapi stres atau tekanan yang dihadapi, namun
ada juga yang lari dari sumber stres sehingga permasalahan menjadi tidak
selesai. Cara kita merespon inilah yang mempengaruhi kesehatan fisik kita. Pada
saat kita mengalami tekanan atau stres, korteks selebri (bagian berpikir dari otak)
mengirim tanda bahaya ke hipotalamus (tempat utama pemberi respon stres,
terletak pada otak tengah). Hipotalamus kemudian menstimulus sistem saraf
simpatis untuk membuat serangkain perubahan pada tubuh kita sehingga denyut
jantung, curah jantung, tekanan darah semua meninggi.

Sementara semua ini berlangsung, hal lain terjadi yang dapat member dampak
negatif pada jangka panjang jika diabiarkan tanpa dikontrol. Kelenjar adrenal
mulai mengeluarkan kortikoid (adrenalin, epineprin, noreprineprin) yang
menghambat pencernaan, reproduksi, pertumbuhan dan perbaikan jaringan, dan
respon imun dan implamasi. Dengan kata lain beberapa fungsi sangat penting
untuk menjaga agar tetap merasa sehat mulai tertutup.

Orang yang menderita gangguan berkaitan dengan stress cendrung


memperlihatkan hiperaktivitas pada sistem tubuh tertentu seperti sistem otot-
skeletal, kardiovaskular, atau pencernaan. Sebagai contoh, fakta memeprlihatkan
bahwa stress kronis dapat menyebabkan kelemahan otot (miopati) pada beberapa
orang. Bagi orang lain peningkatan tekanan darah dapat menimbulkan
hipertensi, merusak jantung dan pembuluh nadi. Selain itu stress juga
berkembang menjadi penyakit tukak lambung, colitis, dan diare kronis jika stres
menghambat fungsi pencernaan tubuh.

Selain itu, hampir semua sistem tubuh dapat dirusak oleh stress. tekanan pada
sistem reproduksi dapat mnyebabkan amenore (penekanan menstruasi) dan
kegagalan ovulasi pada wanita, impoten pada pria, dan kehilangan birahi pada
keduanya. Stress juga bisa sebagai pencetus perubahan pada paru-paru yang
memungkinkan terjadinya asma, bronchitis dan kondisi pernapasan lain.
Kehilangan insulin selama respon stress dapat menambah kemungkinan
terjadinya diabet. Stres menghambat perbaikan dan pembentukan sel yang
menyebabkan gangguan proses pengapuran (dekalsifikasi) pada tulang,
osteoporosis, dan mudah terjadi patah tulang. Hambatan pada sistem kekebalan
dan peradangan membuat anda lebih mudah terserang penyakit. Sebagai
tambahan stress telah diketahui berhubungan dengan penyakit lain seperti sakit
kepala, ketegangan otot, kelelahan dan artritis.
 1. I. STRESSPENGERTIAN STRESSYang dimaksud dengan stress
menurut:Hans Selye (1950) adalah respon tubuh yang bersifat
nonspesifik terhadap setiap tuntutan bebanatasnya.Morgan and
KingStress adalah suatu keadaan yang bersifat internal yang
disebabkan oleh fisik, lingkungan atau situasisocial yang bisa
berpotensi merusak dan tidak terkontrol.Cooper (1994)Stress adalah
tanggapan atas proses internal dan eksternal yang mencapai tingkat
ketegangan fisik danpsikologis tertentu sampai batas atau melebihi
batas kemampuan subjekLazarus dan Safarino (1998)Stress adalah
stress muncul akibat terjadinya kesenjangan tuntutan yang terjadi
diantara individu danlingkungan dengan sumber daya biologis,
psikologis dan social yang dimiliki individu tersebut.Lahey dan
CimineroStress adalah penekanan pada peristiwa dan situasi negative
yang dialami individu yang dapatmenimbulkan efek tidak teratur pada
perilakunya.STRESSOR Yaitu keadaan yang menyebabkan
perubahan dalam kehidupan seseorang sehingga dia terpaksauntuk
mengadakan adaptasi untuk menanggulanginya.Menurut para ahli,
dikemukakan beberapa stressor sebagai berikut:Mental
(pikiran)Potensi stess utama bisa datang dari pikiran kita yang terus
menerus menginterpretasikan isyarat-isyaratdari lingkungan yang
bersifat negative, hitam putih, terlalu tergenarilasasi, tidak bersifat fakta
yangcukup dan terlalu dianggap pribadi.

 2. Sosial (lingkungan)Lingkungan merupakan sumber stress yang


potensial karena membuat kita harus memenuhi tuntutandan
tantangan.Contoh : Bencana pekerjaan, rumah tangga, dikejar
deadline, kemacetan lalu lintas atau bahkan karenakehilangan orang
yang kita cintai.Fisik (tubuh)Sumber stress yang utama juga disebaban
dari tuntuan dari tubuh kita untuk menyesuaikan diriterhadap
perubahan faal yang terjadi.Contoh : perubahan fase yang terjadi saat
memasuki fase remaja, datangnya penyakit, makanan yangtidak
teratur, kurang tidur.POTENSI STRESS Tidak semua stressor
psikosocial akan menyebabkan seseorang mengalami stress.
Seseorangmempunyai type kepribadian A( “A”type personality)
ternyata lebih rentan dalam mengalami stress dariseseorang yang
mempunyai tipe kepribadian B (“B”type personality). Namun tidak
berarti orang dengankepribadian diluar type diatas tidak bisa
mengalami stress, namun orang dengan type kepribadian Alebih
rentan dalam mengalami stress.Menurut Rosenmen dan Chesney
(1980) menggambarkaN orang dengan type kepribadian A
adalahsebagai berikut: 1. Ambisius, agresif, kompetitif, banyak jabatan
rangkap 2. Kurang sabar, mudah tegang, mudah tersinggung dan
marah 3. Kewaspadaan berlebihan, control diri kuat, percaya diri
berlebihan 4. Cara bicara cepat, bertindak serba cepat, hiperaktif, tidak
bisa diam 5. Bekerja tidak mengenal waktu (workaholic) 6. Pandai
bernegosiasi, memimpin dan memerintah 7. Lebih suka bekerja
sendirian bila ada tantangan

 3. 8. Kaku terhadap waktu, tidak dapat tenang(relaks), serba tergesa-


gesa 9. Mudah bergaul, pandai menimbulkan perasaan empati, dan
mudah bersikap bermusuhan bila tidak mencapai sesuatu 10. Tidak
mudah dipengaruhi, kaku( tidak fleksibel) 11. Bila berlibur pikirannya ke
pekerjaan tidak bisa santai 12. Berusaha keras untuk membuat segala
sesuatu terkendaliTIPE KEPRIBADIAN YANG RAWAN STRESSAda 4
tipe kepribadian yang rawan stress : 1. Orang yang sangat hati – hati
Tipe orang seperti sangat perfeksionis, kaku, dan kurang memiliki
toleransi terhadap perbedaan. Sehingga sedikit saja perbedaan atau
kurang saja dari standarnya bisa mebimbulkan kecemasan baginya.
Kecermatannya berlebihan dan bisa menjadi obsesif kompulsif. 2.
Pencemas Tipe orang seperti ini sering merasa tidak aman, cederung
kurang tenang dan sering meresahkan segala sesuatu. Inilah yang
membuatnya jadi cepat panik dalam menghadapi suatu masalah. 3.
Orang yang kurang percaya diri Tipe orang seperti ini merasa tidak
mampu sehngga kurang usaha untuk mengoptimalkan diri dalam
mengatasi masalah yang dihadapinya. Selalu berusaha lari dari
masalah dan mencari pelarian. 4. Temperamental Emosinya cepat
terpancing. Masalah kecil bisa brakibat besar karena
kecenderungannya yang mudah meledak ledak.Namun gambaran
diatas tidaklah mutlak terjadi pada diri seseorang, namun bisa terjadi
overlapping.JENIS-JENIS STRESS 1. Eustress yaitu hasil dari respon
yang bersifat sehat, positif, dan konstruktif. Hal itu termasuk dalam
kesejahteraan indivudu atau kelompok yang diasosiasikan dalam
pertumbuhan, fleksibilitas, kemampuan adaptasi dan tingkat
performance yang tinggi 2. Distress yaitu hasil dari response terhadap
stress yang tidak sehat, negative dan destruktif. Hal tersebut termasuk
konsekuensi individu yang diasosiasikan sebagai keadaan sakit,
penurunan dan kematian

 4. GEJALA STRESS Biasanya orang lain sukar untuk mengetahui


apakah seseorang mengalami stress ataupun tidak,bila orang tersebut
tidak menceritakannya. Dan kecenderungan orang untukmenyangkal
bahwa diastress sangat besar. Namun, manifestasi dari seseorang
yang mengalami stress dapat dilihat dari perubahan perilaku(behavior
change) yang terjadi. Menurut Dr.O. Connor (1979) dalam makalah
berjudul “Penyesuaian Diri Manusia DalamPergaulan Modern” beiau
membahas juga behavior change yang terjadi pada saat seseorang
mengalamistress dalam pergaulan modern. Perubahan tersebut
adakah: 1. Minum minuman keras dan merokok berlebihan dari
sebelumnya 2. Gangguan fungsi seksual, libido bisa meningkat,
maupun menurun disbanding sebelumnya 3. Kesulitan mengambil
keputusan yang semula mampu dan percaya diri 4. Keputusan yang
diambil selalu yang paling aman dan paling baik (safety player) dan
biasanya tidak konsisten 5. Gangguan affective, antara lain mudah
tersinggung dan mudah marah 6. Terjadi perubahan bert badan yang
mencolok, yaitu bertambahnya berat badan maupun menurun 7.
Perubahan pola makan yang tiba-tiba 8. Perubahan etika dan moral,
yang semula jujur menjadi cenderung berbohong 9. Menghindari
tanggung jawab 10. Sering berlebihan dalam menghadapi masalah
dan reaktif(bereaksi tidak proporsional) 11. Suka mengemukakan
khayalan(wishful thinking), yang semula adalah orang yang reaiistis 12.
Banyak melakukan kekeliruan, padahal semula merupakan orang yang
teliti dan terpercaya.TAHAP STRESS Stress pada diri seseorang
sering tidak begitu disadari sampai stress tersebut mengganggufungsi
kehidupan dari seseorang di rumah, di tempat kerja, serta di
lingkungan social.Menurut penelitian dari Dr. Robert j. Van Amberg
(1979) tahapan stress bisa dibagi sebagai berikut 1. Stress tahap 1,
merupakan tahap stress paling ringan. Ditandai dengan: a) Semangat
bekerja keras, cenderung berlebihan(overacting) b) Penglihatan
“tajam”, tidak seperti biasanya c) Merasa mampu bekerja lebih baik,
namun yang sebenarnya terjadi adalah pengerahan energy berlebihan,
disertai gugup yag berlebihan pula

 5. d) Merasa senang dengan pekerjaannya, dan semakin


bersemangat, padahal energy sudah mulai habis.2. Stress tahap 2,
dalam tahap ini, perasaan senang yang masih timbul pada tahap 1
mulai berubah menjadi keluhan-keluhan dikarenakan cadangan energy
mulai habis. Keluhan-keluhan yang sering dikemukakan antara lain: a)
Merasa letih sewaktu bangun pagi, yang mestinya merasa segar b)
Merasa mudah lelah sesudah makan siang c) Lekas merasa capai
menjelang sore d) Sering merasa lambung atau perut kurang nyaman
(bowel discomfort) e) Detakan jantung lebih keras dari biasanya f) Otot
punggung dan tngkuk terasa tegang g) Tidak bisa santai3. Stress
tahap 3, akan dialami bila stress tahap 2 tidak bisa segera diatasi.
Keluhan ditahap ini antara lain: a) Gangguan lambung dan usus
semakin nyata, misal gastritis da buang air besar tidak teratur b)
Ketegngan otot semakin terasa c) Perasaan ketegangan dan ketidak
tenangan emosional mulai meningkat d) Gangguan pola tidur seperti
insomnia e) Koordinasi tubuh terganggu Pada tahap ini seseorang
sudah harus menghubungi dokter untuk mendapat terapi dan berusaha
mengurangi beban stress dengan beistirahat yang cukup untuk
mengembalikan energy kembali4. Stress tahap 4, tahap ini biasa
disebabkan bila klien menghubungi dokter, dan dokter tidak menemukn
kelainan secara fisik. Lalu klien tidak melakukan istirahat karena
merasa tidak ada yang salah dengan tubuhnya tanpa istirahat cukup.
Maka akan timbul gejala stress tahap 4 berikut: a) Untuk bertahan
sehari-hari saja sudah sangat sukit b) Pekerjaan yang semula
menyenangkan menjadi sulit c) Kehilangan kemampuan respon
terhadap situasi d) Ketidakmampuan melakukan kegiatan rutin sehari-
hari e) Gangguan pola tidur disertai dengan mimpi yag tidajk
menyenangkan f) Sering menolak ajakan karena tidak adanya
kegairahan g) Aya konsentrasi dan daya ingat menurun h) Timbul
ketakutan yang tidak dapat diketahui penyebabnya5. Stress tahap 5,
akan terjadi bila stress tahap 4 tidak bisa diatasi. Gejalanya sebagai
berikut a) Kelelahan fisik dan mental (physical and psychological
exhaustion) b) Ketidakmampuan untuk menyelesaikan hal-hal
sederhana c) Gangguan system pencernaan semakin berat(gastro-
intestinal disorder) d) Timbul ketakutan dan kecemasan yang
meningkat sehingga timbul perasaan panic

 6. 6. Stress tahap 6, merupakan tahap tertinggi dari stress. Biasanya


pada tahap ini klien harus dibawa ke ICU untuk mendapat perawatan
karena mengalami panic attack dan perasaan takut mati. Gejalanya
sebagai berikut a) Debaran jantung teramat keras b) Susah bernapas
c) Sekujur tubuh gemetar, dingin dan keringat bercucuran d) Ketiadaan
tenaga untuk hal-hal ringan e) Pingsan atau collapseGANGGUAN
PSIKOSOMATIS Menurut WHO, di beberapa Negara berkembang 30-
50% pasien yang berobat ke fasilitaskesehatan ternyata tidak benar-
benar menderita penyakit tetapi menderita gangguan kesehatan
jiwa.Hal ini ditemukan juga pada data dri DEPKES RI pada tahun 1984
di Puskesmas Tambora Jakarta Selatan28,73% pasien dewasa
menderita gangguan kesehatan jiwa yang sering muncul sebagai
gangguankesehatan fisik (Depkes RI, 1995) Gangguan ini
menggambarkan interaksi erat antara psycho(jiwa) dan soma(badan),
atau bisadisebut pula psikofisiologis. Psychosomatic disorder suatu
penyakit yang disebabkan oleh suatu kombinasi factor organisdan
psikologis (J.P Chaplin) Jadi, dapat kami simpulkan bahwa gangguan
psikosomatis adalah gangguan yang disebabkanoleh factor psikologis
yang berakibat adanya perubahan jaringan-jringan tubuh sehingga
penderitamerasa terjadi sebuah penyakit. Cirri utama dari gangguan
psikosomatis adalah permintaan pemeriksaan berulang oleh
pasienyang biasanya kemudian dokter tidak menemukan gangguan
yang dikeluhkan secara fisiologis. Namun,biasanya pasien menolak
diagnose dokter. Yang kemudian pasien diindikasi menderita anxietas
maupundepresi.Psikosomatis dalah gangguan psikologis yang
menjadikan factor psikologi berkontribusi terhadapgangguan fisiologis
atau berkontribusi terhadap perubahan fungsi tubuh.Gangguan yang
sering muncul dari psikosomatis adalah masalah pencernaan dan
pernapasan.
 7. II. KESEHATANPSIKONEUROIMUNOLOGI
(Psychoneuroimmunology) Studi penting dibidang kesehatan yang
berhubungan dengan stress adalah kerentanan terhadappenyakit-
penyakit infeksi, yang selama itu belum menyentuh aspek psikologis.
Lalu diawal 1980an mulaiberkembang bidang baru yaitu
psikoneuroimunologi yang merupakan studi yang mempelajari
hubungansistem psikologis, system syaraf, dan system imun (Fleshner
dan Laudenslager, 2004).1.Sistem kekebalan System kekebalan pada
mamalia umumnya dibagi dua yaitu system kekebalan bawaan
dansystem kekebalan adaptif (O’Neill,2005). Kekebalan bawaan
merupakan benteng pertama tubuh dalammenghadang pathogen(agen
penyebab sakit). Bila kekebalan bawaan tidak bisa melawan,
kekebalanadaptif mulai berperan. Salah satu fitur kekebalan adaptif
adalah memiliki ingatan, dimana bila masuk pathogen yangpernah
dihancurkan maka akan langsung ditangani. Ingatan system kekebalan
adaptif adalahmekanisme yang vaksinasinya memiliki efek
profilaktik(preventif atau pencegahan). Pengaktifanimunitas dengan
vaksinasi disebut imunisasi.2.Efek Stress Terhadap Sistem Kekebalan
Ada dua landasan yang dipakai dalam teori ini. Teori pertama adalah
meta-analisis dariSegerstorm dan Miller (2004) yang merupakan
analisis dari penelitian terdahulu dari stress dan fungsikekebalan.
Mereka mengemukakan bahwa efek stress tergantung pada jenis
stressornya. Merekamengemukakan bahwa stressor singkat/stressor
akut yanag berlangsung kurang dari 100menit misaltampil didepan
umum dan melihat konser music sebenarnya memberikan perbaikan
pada fungsikekebalan. Sebaliknya stressor kronis yang biasanya
berlangsung lama seperti merawat orang yang kitasayangi dalam
keadaan sakit mempengarui kekebalan tubuh secara adversif. (Robles,
Glaser, danKiecolt-Glaser, 2005) Teori kedua adalah tidak tidak semua
stress buruk untuk kesehatan. Stress dalam jangka pendekakan
membantu tubuh menangkal infeksi, hanya stress jangka panjag yang
akan menghaslkankonsekuensi kesehatan yang adversif. Dengan
analisis segerstorm dan Miller diatas diperoleh anggapan baru, yaitu
interaksi kompleksantara stress dan fungsi kekebalan yang tidak selalu
diasumsika akan membawa dampak adversif(Robles, Glaser, dan
Kiecolt-Glaser, 2005). Maka, didapati dari kedua teori diatas bahwa
tidak semua stressor akan menghasilkan reaksiyang sama pada setiap
orang. Bahkan pada orang yang sama sekalipun sebuah stressor
bisamenghasilkan rangsangan adversif dan menguntungkan secara
bersamaan.

 8. 3.Stress Terhadap Kerentanan Terhadap Penyakit Diatas telah


dijelaskan bagaimana stress mempengaruhi kekebalan, namun tidak
serta mertakekebalan tersebut berpengaruh terhadap ketahanan pada
penyakit infeksi. Ada 3 alasan, yaitu: 1. Kekebalan mempunyai banyak
sekali komponen, sehingga destruksi pada satu komponen tidak bisa
dipastikan langsung mempengaruhi kerentanan terhadap infeksi 2.
Perubahan akibat stress pada system kekebalan mungkinterlalu
singkat untuk mempengaruhi ketahanan terhadap infeksi 3.
Menurunnya aspek fungsi kekebalan dapat menginduksi peningkatan
kompensatorik pada aspek lain. Banyak studi yang melaporkan
k0mpensasi antara stress dan sakit.seperti contohnyameningkatnya
infeksi pernapasan yang diderita siswa selama ujian akhir (Glaser et
al,1987). Interpretasiantara keduanya dipahami karena kemungkinan
subjek mengekspektasi keadaan tersebut saat masa-masa dimana
mereka terkena stressor tidak menyenangkan, atau karena perilaku
yang berubah selamamengalami stress tersebut, sehingga rentan
terhadap serangan infeksi. Memang cukup sulit untuk membuktikan
hubungan kausal secra langsung. Namun ada buktiyang cukup kuat
dalam hubungan tersebut, yaitu: 1. Studi-studi korelasional pada
manusia 2. Penelitian pada hewan dilaboratorium yang menemukan
stress meningkatkan kemungkinan terhadap kerentanan infeksi, namun
tidak ditemukan langsung pada manusia 3. Studi-studi yag terkontrol
pada manusia, yang dilandasi dengan alas an etik namun cukup
berperan dalam mendukung bukti yang ada Salah satu studi yang
dikontrol secara parsial dilakukan oleh Cohen dan rekan-rekannya.
Yaitudengan menggunakan kuesioner pada 394 responden sehat. Lalu
tiap partisipan diberikan larutamgaram yang mengandung virus
respiratorik pada hidung. Hasilnya, responden yang mendapat skor
stresslebih tinggi didapati menderita salesma.
 9. III.COPINGDEFINISI COPINGStrategi pengatasan masalah atau
dikenal dengan istilah CopingBerasal dari kata to cope yang artinya
menanggulangi, mengatasi. Menurut Retnowati (2004) copingadalah
stratagi mengatasi masalah.Menurut Miller (Lazarus & Folkman, 1994)
strategi pengatasan masalah adalah sebagian dari perilakuperilaku
yang dipelajari dan yang membantu kelangsungan hidup dalam
menghadapi bahaya yangmengancam individu.Strategi pengatasan
masalah juga digambarkan sebagai cara seseorang mengatasi
tuntutan – tuntutanyng dirasa menekan, sehingga individu harus
melakukan penyeimbangan dalam usaha untukmenyesuaikan diri dari
lingkungan (Sarafino 1990)Jadi Coping atau strategi pengatasan
masalah adalah suatu usaha yang dilakukan individu untukmengurangi
stress yang berasal dari dalam individu ataupun lingkungan melalui
usaha kognitif maupunperilakuyang bersifat dinamis.BENTUK
STRATEGI DALAM PENYELESAIAN MASALAHStrategi pengatasan
masalah terbagi menjadi dua yaitu strategi pengatasan yang
berorientasi padamasalah dan strategi masalah yang berorientasi pada
emosi.Strategi pengatasan masalah yang berorientasi pada masalah
(Problem focused coping)Aspek strategi pengatasan masalah yang
berorientasi pada masalah adalah :Kehati-hatian (Cauitoness)

 10. Ketika mendapatkan masalah individu mempertimbangkan secara


matang beberapa alternatifpemecahan masalah dan meminta
pendapat ataupun pandangan dari orang lain tentang masalah
yangdihadapinya serta berhati hati dalam mengambil
keputusan.Tindakan Instumental (Instrumental Action)Individu
menngambil tindakan untuk menyelesaikan masalah secara langsung
serta menyusun rencanayang diperlukan.Negosiasi
(Negotiation)Individu melakukan usaha usaha yang ditujukan kepada
orang lain yang terlibat untuk ikut sertamemikirkan atau menyelesaikan
masalah.Perilaku Aktif (Active Coping)Merupakan proses pengambilan
aktif untuk menghindari tekanan dan memperbaiki dampaknya.Strategi
pengatasan masalah yang berorientasi pada emosi (Emotion-focused
coping)Digunakan untuk mengurangi respon respon emosional pada
stres dengan mengubah pikiran atauperasaan individu terhadap
sumber stresor.Aspek-aspel strategi pengatasan masalah yang
berorientasi pada emosi antara lain :Pelarian diri dari masalah
(Escapism)Berusaha menghindari masalah dengan sesuatu yang
dianggap bisa melupakan masalahnya sepertimakan, tidur, merokok,
minum alkohol atau mengadaikan dirinya sedang berada pada tempat
yangmenyenangkan

 11. Pengurangan beban masakah (Minimization)Usaha yang disadari


untuk tidak memikirkan masalah dan bersikap seolah olah tidak ada
sesuatu yangterjadi.Menyalahkan diri sendiri (Self Blame)Lebih
mengarahkan kedalam daripada berusaha untuk keluar dari
masalah.Pencarian makna (Seeking Meaning)Usaha pencarian makna
kegagalan yang dialami dan mencoba untuk menemukan rujawaban
darimasalah dengan melihat segi-segi penting dalam
kehidupan.Penerimaan (Acceptable)Individu menerima kenyataan
yang penuh tekanan dan berupaya untuk menghadapi situasi yang
terjadi.Kembali pada agama (turning to religion)Upaya yang dilakukan
individu untuk kembali pada agama. Agama dapat berperan sebagai
dukunganmoral saat berada dalam tekanan, sarana untuk memperkuat
sikap berpikir yang positif.Berfokus pada pengekspresian perasaannya
(focus on and vending emotion)Upaya yang dilakukan individu dengan
cara mengekspresikan perasaannya.Penyimpangan perilaku
(behavioral disengagement)Kecendrungan untuk menyerah atau
menghentikan upaya untuk mencapai tujuan. Penyimpanganperilaku
disebut ketidakberdayaan (helplessness).Penyimpangan mental
(mental disengagement)

 12. Menggunakan aktifitas alternatif untuk menyelesaikan


permasalahan, seperti melamun, tidur ataumelarutkan diri dengan
menonton TV.

 13. DAFTAR PUSTAKAPinel, John P.J .2009. Biopsychology. Boston:


Pearson Education Inc.Hawari, Dadang. 2001. STRESS, CEMAS, dan,
DEPRESI. Jakarta: Fakultas Kedokteran
UniversitasIndonesiawww.rumahbelajarpsikologi.com

 14. KESEHATAN, STRESS, dan COPING Kelompok 12: Ardi Ashary


Wahyu Pradita

Anda mungkin juga menyukai