Peralatan Penyimpanan
Peralatan Penyimpanan
Yang terkait dengan sifat bahan, flowability (kemampuan bahan untuk meluncur
dengan sendirinya) bahan padat sangat terkait dengan ukuran bahan. Flowability
bahan dibedakan menjadi:
- sangat free flowing, yaitu bahan padat yang memiliki sudut gelincir bahan
(angle of repose) < 300,
- free flowing, yaitu bahan padat yang memiliki sudt gelincir antara 300 – 450,
- sluggish material, yaitu bahan padat yang lamban untuk menggelincir, angle
of repose > 450.
Bahan padat yang tergolong “dry and loose” material pada umumnya bessifat free
flowing.Angle repose bahan adalah sudut kemiringan papan terhadap posisi datar
(horizontal) sedemikian sehingga bahan padat diatas papan mulai menggelincir
dengan sendirinya. Di industri tingkat kekasaran bahan/abrasivitas bahan padat akan
mempengaruhi terhadap pemilihan alat transport bahan yang akan dipakai.
Abrasiveness bahan dibedakan menjadi tiga yaitu:
- non abrasive, permukaan bahan halus pada umumnya untuk bahan halus dan
granular,
- abrasive, permukaan bahan kasar,
- sangat abrasive, permukaan bahan kasar dan tajam atau runcing, contohnya
pecahan batu.
Selain sifat-sifat di atas karakteristik bahan padat juga dapat ditinjau dari sifat kimia
atau yang lainnya, antara lain:
- korosifitas bahan, dibedakan menjadi highly corrosive dan middle corrosive,
- harm-full to life, yaitu berdebu, berasap, beracun, explosive.
Sifat-sifat bahan diatas akan mempengaruhi terhadap pemilihan alat atau sistem
penyimpanan ataupun storing/ delivering equipment dan juga jenis alat transport yang
dipakai.
D. PENYIMPANAN BAHAN
Semua masalah yang berhubungan dengan pengankutan atau perpindahan
bahan juga meliputi masalah penyimpanan bahan. Sehingga perlu diketahui
metode yang umum dipakai untuk penyimpanan bahan didalam industri kimi,
dan harus menunjukkan bagai mana sistem penyimpanan (storing system)
pengambilan bahan dari alat penyimpanan teersebut (delivering equipments).
Bahan yang dapat disimpansebagai berikut:
a. bahan padat, yang terbagi dalam : - Jumlah banyak;
- jumlah sedikit (dalam container).
b. bahan cair, yang terbagi dalam : - Jumlah banyak;
- jumlah sedikit (dalam container).
c. bahan gas.
Tujuan dilakukan penyimpanan bahan (padat, cair, gas) baik sebagai bahan baku
( raw material) ataupun bahan hasil (product) adalah untuk menjaga
kelangsungan produksi, yang diartikan sebagai kelangsungan produksi ialah
pabrik tetap dapat mengeluarkan/ menjual produknya ke konsumen dalam batas
waktu tertentu walaupun terjadi hambatan/ kemacetan supply raw material
ataupun terjadi kerusakan alat-alat pabriki. Penyimpanan bahan di dalam proses
industri biasa dijumpai di tiga tempat yaitu:
- Pada permulaan/ awal proses, untuk penyimpanan bahan baku
- Ditenggah-tenggah proses, disini untuk penyimpanan bahan setengah jadi,
- Diakhir proses, untuki penyimpanan bahan jadi.
3. Overhead sistem.
Sistem ini dipakai untuk jarak jauh. Ini dilakukan dengan monorial car”,
“cable way car” dan sebagainya, yang dilengkapi dengan bucket.
A. SILO
Silo adalah struktur yang digunakan untuk menyimpan bahan curah (bulk
materials). Istilah silo pun merupakan turunan dari bahasa Yunani, siros, yang
berarti "lubang penyimpan biji-bijian". Silo modern pertama yang dibangun
dengan kayu dan diisi dengan biji-bijian, dibuat pertama kali oleh Fred Hatch di
McHenry County, Illinois, Amerika Serikat pada tahun 1873. Silo umumnya
digunakan di bidang pertanian sebagai penyimpan biji-bijian hasil pertanian
dan pakan ternak. Di luar bidang pertanian, silo digunakan untuk menyimpan batu
bara, semen, potongan kayu, dan serbuk gergaji. Ada tiga jenis silo yang banyak
digunakan hingga saat ini, yaitu tipe menara, bunker, dan karung. Dalam memuat
bahan curah ke dalam silo, diperlukan mekanisme elevator biji-
bijian seperti konveyor (konveyor sabuk, konveyor udara, konveyor ember), auger,
dan hopper tergantung pada jenis bahan curah yang dimuat. Pengisian dilakukan
dari tingkat paling atas, sehingga yang masuk lebih dulu akan berada di bawah.
Sedangkan pengambilan bahan curah dilakukan dari bawah.Tergantung pada
bahan yang dimuat, pengendalian lingkungan di dalam bisa bervariasi.
Pengendalian kadar air di udara diperlukan dan disesuaikan dengan kadar air
kesetimbangan bahan jika menginginkan waktu penyimpanan yang lama.
Pengendalian jenis dan kadar gas di dalam silo diperlukan jika bahan mudah
bereaksi dengan gas tertentu seperti oksigen. Pengendalian kadar gas juga
diperlukan jika silo digunakan untuk prosesfermentasi, aerob maupun anaerob.
- Alat ini prinsipnya sama dengan BIN hanya ukurannya lebih besar (+_40 m)
- Cocok untuk menyimpan bahan seperti lime, semen, dll
- Penumpanan bahan melalui bagian atas dan karena ketinggiannya digunkaan
pengumpan berupa elevator, bucket atau sistem pneumatics.
Gambar 1. Silo
B. Storage Piles
Storage Piles Merupakan cara penyimpanan yang murah dan sederhana.
Prinsip Kerja : bahan yang akan disimpan dibuat dalam tumpukan-tumpukan
(piles) ditempat terbuka. Tumpukan-tumpukan tersebut dibuat langsung dari
bahan–bahan yang keluar dari belt conveyor (alat ini terdiri dari endless belt /
sabuk yang membawa solid dari satu tempat ketempat yang lain. Belt conveyor
membutuhkan tenaga yang kecil dan dapat mengangkut material yang cukup jauh).
Bahan-bahan yang dapat disimpan dengan cara seperti ini adalah bahan-bahan
padat yang tak berpengaruh terhadap keadaan cuaca. Contoh dari bahan tersebut
adalah batubara, kerikil, pasir.
C. Bin
Alat ini berupa bejana berbentuk silinder atau segi empat terbuat dari beton atau
baja yang biasanya tidak terlalu tinggi dan agak besar.
Prinsip Kerja : Pengeluaran zat padat pada bin dapat melalui setiap bukaan yang
terdapat di dekat dasar bin, dimana tekanan pada sisi keluar lebih kecil dari
tekanan vertikal pada ketinggian yang sama sehingga bukaan tidak dapat
tersumbat.
- banyak dipakai dan sangat menguntungkan bila feeding berlangsung secara
gravity
- Bahan yang disimpan bersifat free flowing
- Pengumpanan bahan melalui bagian atas bin yang terbuka menggunakan
monorail crane yang dilengkapi dengan tripper
- Pengeluaran bahan berlangsung secara gravity untuk bahan yang bersifat free
flowing sedangkan untuk bahan yang cenderung menyumbat dipakai
mechanical agitator
D. Hopper
Hopper adalah bin kecil dengan dasar agak miring dan digunakan untuk
menumpuk sementara sebelum zat diumpan ke dalam proses Alat Penyimpan Zat
Cair.
Prinsip Kerja : Mempermudah aliran padatan keluar dengan memberi getaran
dengan arah : Gyrating Hooper ,yaitu getaran yang dikenakan tegak lurus terhadap
saluran arus dan Whirpool Hooper, yaitu mempunyai arah getaran kombinasi dari
gerak memulir dan mengangkat.
GAMBAR HOPPER