Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemahaman materi manajemen di Indonesia adalah wajib. Pengetahuan


mengenai manajemen pada umumnya perlu dimiliki oleh setiap individu, sebab
keberhasilan suatu organisasi ditentukan oleh fleksibelitas, kepekaan dan kemampuan
responsif organisasi terhadap perubahan. Dan fungsi manajemen merupakan
generalisasi berdasarkan pengalaman serta analisis mengenai studi kasus. Fungsi
manajemen secara umum berlaku universal yang mana artinya dapat diterapkan dimana
saja, dana tidak bersifat kaku. Fungsi tersebut memungkinkan perubahan disesuaikan
dengan keadaan setempat.fungsi manajemen ini merupakan alat yang ampuh untuk
melakukan tugasnya, karena sifat ini merupakan hasil dari kenyataan bahwa fungsi-
fungsi manajemen adalah sama saja, dalam seluruh organisasi dan waktu kapan saja.
Fungsi-fungsi manajerial ini sama untuk perusahaan-perusahaan besa, kecil ataupun
multinasional, organisasi kemasyarakatan atau ksemi kemasyarakatan, dan sebagainya.
Walaupun mungkin diterapkan secara berbeda oleh manajer-manajer yang berbeda pula
dalam hal ini tergantung pada variable-variabel seperti tipe organisasi, kebudayaan dan
tipe anggota (karyawan) maka fungsi ini tetap sama. Dengan begitu manajemen
dibutuhkan oleh semua organisasi, karena tanpa manejemen, semua usaha akan sia-sia
dan pencapaian tujuan akan lebih sulit. Alasan utama diperlukannya manajemen adalah
untuk mencapai tujuan, untuk menjaga keseimbangan di antara tujuan-tujuan yang
saling bertentangan, dan untuk mencapai efisiensi dan efektivitas.

Dalam perkembangan menejemen, Luther Gulick mengemukakan bahwa


manejemen dianggap sebagai ilmu dan seni, dimana Luther Gulick mendefinisikan
manajemen sebagai suatu bidang ilmu pengetahuan (Science) yang berusaha secara
sistematis untuk memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja bersama untuk
mencapai tujuan dan membuat sistem kerjasama ini lebih bermanfaat bagi
kemanusiaan, karena telah dipelajari untuk waktu yang lama dan telah diorganisasi

1
menjadi suatu rangakaian teori. Dan manajemen dapat berarti pencapaian tujuan
melalui pelaksanaan fungsi-fungsi tertentu, tetapi dalam hal ini belum ada persamaan
pendapat dari para ahli manajemen tentang fungsi-fungsi itu.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut, maka kami mengangkat


beberapa rumusan masalah sebagai berikut :

1. Apa definisi dari planning (perencanaan) ?

2. Apa definisi dari organizing (pengorganisasian) ?

3. Apa definisi dari staffing (penyusunan pegawai) ?

4. Apa definisi dari directing (pengarahan) ?

5. Apa definisi dari coordinating (koordinasi) ?

6. Apa definisi dari budgeting (pembuatan anggaran) ?

7. Apa definisi dari evaluating (penilaian) ?

1.3 Tujuan
Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Administrasi Rumah Sakit II dalam menambah wawasan serta pengetahuan mengenai
hal-hal yang terkait dengan Fungsi Manajemen menurut teori Luther Gulick.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Manajemen

Istilah “manajemen” yang digunakan ini berasal dari istilah bahasa Inggris
“management”. Di Indonesia hingga kini belum ada keseragaman dalam
menterjemahkan istilah management kedalam bahasa Indonesia.

Luther Gulick mendefinisikan manajemen sebagai satu bidang ilmu


pengetahuan (Science) yang berusaha secara sistematik untuk memahami mengapa dan
bagaimana manusia bekerjasama untuk mencapai tujuan dan membuat sistem
kerjasama ini lebih bermanfaat bagi kemanusian. Menurut Gulick manajemen telah
memenuhi persyararatan untuk disebutkan bidang ilmu pengetahuan, karena telah
dipelajari untuk waktu yang lama dan telah diorganisasi menjadi suatu rangkaian teori.
Teori-teori ini masih terlalu umum dan subjektif. Tetapi teori manajemen selalu diuji
dalam praktek, sehingga manajemen sebagai ilmu akan terus berkembang. Hubungan
antara teori dan praktek manajemen dapat dijelaskan bahwa praktek manajemen
seharusnya selalu didasarkan atas prinsip-prinsip teori.

Hubungan tersebut adalah praktek -> menimbulkan suatu teori -> menghasilkan
prinsip-prinsip -> yang akan menjadi kaidah-kaidah -> dasar pengembangan kegiatan
manajemen dalam praktek.

Manajemen bukan hanya merupakan ilmu atau seni, tetapi kombinasi dari
keduannya. Kombinasi ini tidak dalam proporsi tetap akan tetapi dalam proporsi yang
bermacam-macam. Pada umumnya para manajer efektif mempergunakan pendekatan
ilmiah dalam pembuatan keputusan, apabila dengan berkembangnya peralatan
komputer. Di lain pihak dalam banyak aspek perencanaan, kepemimpinan, komunikasi,
dan segala sesuatu yang menyangkut unsur manusia, dan bagaimanapun seorang
manajer harus juga menggunakan pendekatan artistik (seni).

Manajeman dikatakan baik apabila memiliki tujuan dan sasaran yang jelas dan
diketahui oleh semua orang yang terlibat dalam kegiatan. Selanjutnya, menyusun
3
langkah-langkah untuk mencapai tujuan dengan memanfaatkan segala sumber daya
(manusia, dana, sarana, kesempatan, sumber alam dan lainnya) secara optimal, efektif
dan efesien. Tiap elemen-elemen ditata agar tidak tumpang tindih.

Dan Luther Gulick memperkenalkan istilah yang terkenal dalam dunia proses
manajemen yaitu POSDCORB singkatan dari: Planning, Organising, Staffing,
Directing, Coordinating, Reporting, dan Budgeting. POSDCORB adalah akronim
banyak digunakan dalam bidang Manajemen dan Administrasi Publik yang
mencerminkan pandangan klasik manajemen administrasi. Sebagian besar diambil dari
karya industrialis Perancis Henri Fayol, pertama kali muncul dalam sebuah kertas 1937
staf dengan Luther Gulick dan Lyndall Urwick ditulis untuk Komite Brownlow. Selain
itu istilah POSDCORB ada yang mengatakannya sebagai Planning, Organizing,
Motivating, dan Controlling, namun klasifikasi Gulick lebih dikenal.

2.2 Fungsi Manajemen Menurut Luther Gulick

Adapun fungsi manajemen menurut Luther Gulick adalah :

1. Planning (Perencanaan)
Perencanaan yang kata dasarnya “rencana” pada dasarnya merupakan tindakan
memilih dan menetapkan segala aktifitas dan sumber daya yang akan dilaksanakan dan
digunakan di masa yang akan datang untuk mencapai tujuan tertentu. Perencanaan
mengacu pada pemikiran dan penentuan apa yang akan dilakukan di masa depan,
bagaimana melakukannya, dan apa yang harus disediakan untuk melaksanakan aktivitas
tersebut untuk mencapai tujuan secara maksimal.
Fungsi dari perencanaan tersebut adalah sebagai berikut :
a) Menjelaskan berbagai masalah.
b) Menentukan prioritas masalah.
c) Menentukan tujuan dan indikator keberhasilan.
d) Mengkaji hambatan dan kendala.
e) Menyusun rencana kerja operasioanal.

4
Sedangkan manfaat perencanaan tersebut adalah sebagai berikut:
a) Mengurangi ketidakpastian serta perubahan pada waktu mendatang.
b) Dimungkinkan melakukan pilihan dari berbagai alternatif tindakan.
c) Mengarahkan perhatian pada tujuan.
d) Merupakan sarana untuk mengadakan pengawasan.
e) Memudahkan melakukan koordinasi diantara berbagai organisasi
f) Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti, sehingga menghemat waktu dan usaha.

Langkah-langkah dalam perencanaan :


a. Menyadari adanya peluang, meskipun datangnya lebih dahulu daripada apa yang
biasanya dianggap sebagai perencanaan yang sebenarnya, kesadaran akan suatu
kesempatan adalah titik awal yang sebenarnya untuk perencanaan. Hal itu meliputi
suatu pandangan pendahuluan terhadap kemungkinan adanya peluang-peluang di
hari depan dan kemampuan untuk melihanya dengan jelas dan lengkap.
b. Menentukan sasaran, langkah kedua dalam perencanaan itu sendiri ialah menetapkan
sasaran-sasaran bagi seluruh perusahaan dan kemudian bagi setiap unit bawahannya.
c. Menentukan premis, suatu langkah logis ketiga dalam perencanaan adalah
menetapkan, mendapat persetujuan untuk memanfaatkan, dan menyebarkan premis-
premis perencanaan kritis. Hal itu adalah data yang dapat diramaikan dari sifat
sesungguhnya, kebijakan pokok yang bisa diaplikasikan, dan rencana-rencana
perusahaan yang ada. Premis adalah asumsi-asumsi perencanaan – dengan kata lain,
lingkungan yang diharapkan dari rencana-rencana yang sedang dilaksanakan.
d. Menentukan arah tindakan alternatif, langkah keempat ialah mencari dan memeriksa
arah-arah alternatif dalam tindakan, khususnya yang tidak Nampak dengan segera.
e. Mengevaluasi arah tindakan alternatif, setelah menemukan arah tindakan alternatif
dan memeriksa titik kuat dan lemahnya, langkah kelima ialah mengevaluasi arah
tindakan itu dengan menimbang berbagai factor dari sudut premis dan tujuan.
f. Memilih satu arah tindakan, yaitu titik dimana suatu rencana diterima, titik
sesungguhnya mengenai pengambilan keputusan.

5
g. Merumuskan rencana turunan, pada titik dimana suatu keputusan diambil,
perencanaannya jarang lengkap dan langkah lain diusulkan. Biasanya selalu
diperlukan rencana turunan (derivatif) untuk mendukung rencana pokok.
h. Menurutkan rencana berdasarkan anggaran, setelah keputusan diambil dan rencana
telah ditentukan, langkah terakhir untuk memberikan arti kepada rencana itu,
sebagaimana telah digambarkan dalam pembicaraan di atas mengenai jenis-jenis
rencana, ialah memberi nomor kepada rencana-rencana itu dengan merubah rencana
itu menjadi anggaran.

Persyaratan perencanaan terdiri dari :


a) Harus didasarkan pada tujuan yang jelas, maksudnya semua komponen perencanaan
dikembangkan dengan berorientasi pada tujuan yang jelas.
b) Bersifat sederhana, realistis, dan praktis, maksudnya perencanaan yang dibuat tidak
bersifat muluk-muluk.
c) Terperinci, maksudnya harus memuat segala uraian dan klasifikasi rangkaian
tindakan yang akan dilaksanakan.
d) Memiliki fleksibilitas artinya perencanaan yang dibuat tidak bersifat kaku.
e) Terdapat perimbangan antara unsur atau komponen yang terlibat dalam pencapaian
tujuan.
f) Diupayakan adanya penghematan sumber daya serta kemungkinan diadakannya
sumberdaya tersebut di masa-masa aktivitas sedang berlangsung.
g) Diusahakan agar tidak terduplikasi dalam pelaksanaan.

2. Organizing (Pengorganisasian)
Pengoganisasian diartikan sebagai kegiatan pembagi tugas-tugas pada orang
yang terlibat dalam kerja sama di suatu institusi. Kegiatan pengorganisasian
menentukan siapa yang akan melaksanakan tugas sesuai prinsip pengorganisasian.
Sehingga pengorganisasian dapat disebut sebagai keseluruhan proses memilih orang-
orang serta mengalokasikannya sarana dan prasarana untuk memunjang tugas orang-
orang itu dalam organisasi dan mengatur mekanisme kerjanya sehingga dapat
menjamin pencapaian tujuan.

6
Dengan memandang pengorganisasian sebagai suatu proses, jelaskan bahwa
banyak input dasar harus diperhatikan. Pertama-tama, struktur itu harus
mencerminkan tujuan-tujuan dan rencana-rencana karena aktivitas suatu institusi
diturunkan dari situ. Kedua, struktur itu harus mencerminkan otoritas yang tersedia
bagi manajer-manajer institusi. Jadi, otoritas dalam organisasi tertentu adalah hal
yang ditentukan secara sosial untuk menjalankan kebijakan; dengan demikian,
organisasi demikian itu dapat diubah. Ketiga, struktur organisasi seperti setiap
rencana mana pun, harus mencerminkan lingkungannya. Keempat, organisasi itu
harus diisi dengan staf yang terdiri dari orang-orang.

3. Staffing (Penyusunan Pegawai)


Pengisian jabatan (staffing) akan mempengaruhi “kepemimpinan dan
pengendalian”. Pengisian jabatan mengharuskan adanya pendekatan dengan sistem
terbuka (open-system approach). Pengisian jabatan dilaksanakan di dalam institusi,
yang pada gilirannya mempunyai hubungan dengan lingkungan luarnya. Oleh karena
itu faktor-faktor intern perusahaan, seperti kebijaksanaan personalia, iklim
organisasi dan sistem imbalan, harus diperhitungkan. Jelasnya, tanpa imbalan yang
mencukupi, mustahillah untuk menarik manajer dengan kualitas yang tinggi dan
menahannya, untuk tetap bekerja di perusahaan tersebut. Lingkungan luar juga tak
dapat diabaikan; teknologi tinggi membutuhkan para manajer yang terlatih baik,
berpendidikan cukup, ini dapat menghambat perusahaan untuk berkembang dengan
kecepatan yang diinginkan.
Seperti fungsi-fungsi manajemen lainnya, staffing juga merupakan fungsi yang
tidak kalah pentingnya. Tetapi agak berbeda dengan fungsi lainnya, penekanan dari
fungsi ini lebih difokuskan pada sumber daya yang akan melakukan kegiatan-
kegiatan yang telah direncakan dan diorganisasikan secara jelas pada fungsi
perencanaan dan pengorganisasian. Aktifitas yang dilakukan dalam fungsi ini, antara
lain menentukan, memilih, mengangkat, membina, membimbing sumber daya
manusia dengan menggunakan berbagai pendekatan dan atau seni pembinaan
sumber daya manusia.

7
Penyediaan staf merupakan pengarahan dan latihan sekelompok orang yang
mengerjakan sesuatu tugas, dan memelihara kondisi kerja yang menyenangkan. Dalam
upaya mengembangkan staf metode yang dapat dipergunakan, antara lain: latihan
jabatan, penugasan khusus, simulasi, permainan peranan, satuan tugas penelitian,
pengembangan diri dan seterusnya. Sementara itu ada tiga tipe program pengembangan
staf yang terdiri dari: presupervisory programs, middle management programs dan
executive development programs.
4. Directing (Pengarahan)
Pengarahan adalah penjelasan, petunjuk, serta pertimbangan dan bimbingan
terdapat para petugas yang terlibat, baik secara struktural maupun fungsional agar
pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan lancar, dengan pengarahan staff yang telah
diangkat dan dipercayakan melaksanakan tugas di bidangnya masing-masing tidak
menyimpang dari garis program yang telah ditentukan.
Pengarahan (orientasi) meliputi mengenalkan pegawai baru kepada perusahaan,
fungsinya, tugasnya, dan orang-orangnya. Perusahaan besar biasanya mempunyai
program pengarahan yang formal yang menerangkan hal-hal ini: sejarah, produk dan
jasa, kebijaksanaan umum, organisasi (divisi, departemen, dan lokasi), tunjangan
(asuransi, pension, cuti), persyaratan kerahasiaan dalam kontrak pertahanan, dan
peraturan keamanan ,dan lain-lain.
Dalam pelaksanaannya pengarahan ini seringkali dilakukan bersamaan dengan
controlling sambil mengawasi, manajer sering kali memberi petunjuk atau bimbingan
bagaimana seharusnya pekerjaan dikerjakan. Jika pengarahan yang disampaikan
manajer sesuai dengan kemauan dan kemampuan dari staf, maka staf pun akan
termotivasi untuk memberdayakan potensinya dalam melaksanakan kegiatannya.
Pengarahan pada hakikatnya adalah keputusan-keputusan pimpinan yang
direncanakan dapat berjalan dengan baik. Dengan pengarahan (directing) diharapkan :
1. Adanya kesatuan perintah (unity of command), artinya dengan pengarahan ini
akan diperoleh kesamaan bahasa yang harus dilaksanakan oleh para pelaksana.
Sehingga tidak terjadi kesimpangsiuran yang dapat membingungkan para pelasana.

8
2. Adanya hubungan langsung antara pimpinan dengan bawahan, artinya dengan
pengarahan yang berupa petunjuk atau perintah oleh atasan yang langsung kepada
bawahan, tidak akan terjadi mis komunikasi. Di samping itu pengarahan yang langsung
ini dapat mempercepat hubungan antara atasan dan bawahan.
3. Adanya umpan balik yang langsung, artinya pimpinan dengan cepat
memperoleh umpan balik terhadap kegiatan yang dilaksanakan. Selanjutnya umpan
balik ini dapat segera digunakan untuk perbaikan.
5. Coordinating (Koordinasi)
Coordinating atau pengkoordinasian merupakan satu dari beberapa fungsi
manajemen untuk melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan,
percekcokan, kekosongan kegiatan dengan jalan menghubungkan, menyatukan dan
menyelaraskan pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerja sama yang terarah dalam
upaya mencapai tujuan organisasi. Koordinasi adalah mengimbangi dan menggerakkan
tim dengan memberikan lokasi kegiatan pekerjaan yang cocok dengan masing-masing
dan menjaga agar kegiatan itu dilaksanakan dengan keselarasan yang semestinya di
antara para anggota itu sendiri.
Pengkoordinating merupakan suatu aktivitas manajer membawa orang-orang
yang terlibat organisasi ke dalam suasana kerja sama yang harmonis. Dengan adanya
pengoordinasian dapat dihindari kemungkinan terjadinya persaingan yang tidak sehat
dan kesimpangsiuran di dalam bertindak antara orang-orang yang terlibat dalam
mencapai tujuan organisasi.
Koordinasi ini mengajak semua sumber daya manusia yang tersedia untuk
bekerjasama menuju ke satu arah yang telah ditentukan. Koordinasi diperlukan untuk
mengatasi kemunginan terjadinya duplikasi dalam tugas, perebutan hak dan wewenang
atau saling merasa lebih penting di antara bagian dengan bagian yang ada dalam
organisasi. Pengorganisasian dalam suatu organisasi , termasuk organisasi pendidikan,
dapat dilakukan melalui berbagai cara seperti :
a) Melaksanakan penjelasan singkat
b) Mengadapat rapat kerja
c) Memberikan balikan tentang hasil suatu kegiatan

9
6. Budgetting (Pembuatan Anggaran)
Luther Gullick mengemukakan bahwa penganggaran termasuk salah satu fungsi
manajemen. Penganggaran adalah fungsi yang berkenaan dengan pengendalian
organisasi melalui perencanaan fiskal dan akuntansi. Sesuatu anggaran, baik APBN
maupun APBD, menunjukkan dua hal: pertama sebagai satu pernyataan fiskal dan
kedua sebagai suatu mekanisme. APBN merupakan kependekan dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara. APBN adalah anggaran pendapatan dan belanja negara
Republik Indonesia setiap tahun yang telah disetujui oleh anggota DPR (Dewan
perwakilan Rakyat).
APBD merupakan kependekan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
APBD adalah anggaran pendapatan dan belanja daerah setiap tahun yang telah disetujui
oleh anggota DPRD (Dewan perwakilan Rakyat Daerah). Dalam penyusunan anggaran
dipertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut :
a) Pengetahuan tentang tujuan dan kebijakan umum perusahaan.
b) Data masa lalu.
c) Kemungkinan perkembangan kondisi ekonomi.
d) Pengetahuan tentang taktik, strategi pesaing, dan gerak-gerik pesaing.
e) Kemungkinan adanya perubahan kebijakan pemerintah.
f) Penelitian untuk pengembangan perusahan.

7. Evaluating (Penilaian)
Evaluasi adalah suatu proses bersistem dan objektif menganalisis sifat dan ciri
pekerjaan di dalam suatu organisasi atau pekerjaan. Levey (1973) mengatakan : “To
evaluate is to make a value judgment, it involves comparing something with another
and then making either choise or decision”.

Dalam kegiatan evaluasi itu mencakup langkah-langkah, yaitu :

a) Menetapkan atau memformulasikan tujuan evaluasi, yakni tentang apa yang akan
dievaluasi terhadap program yang dievaluasi.

10
b) Menetapkan kriteria yang akan digunakan dalam menentukan keberhasilan program
yang akan dievaluasi.
c) Menetapkan cara atau metode evaluasi yang akan digunakan.
d) Melaksanakan evaluasi, mengolah dan menganalisis data atau hasil pelaksanaan
evaluasi tersebut.
e) Menentukan keberhasilan program yang dievaluasi berdasarkan kriteria yang telah
ditetapkan tersebut, serta memberikan penjelasan-penjelasannya.
f) Menyusun rekomendasi atau saran-saran tindakan lebih lanjut terhadap program
berikutnya berdasarkan hasil evaluasi tersebut.

Dilihat dari implikasi hasil evaluasi bagi suatu program dibedakan adanya jenis
evaluasi, yakni evaluasi formatif dan evaluasi sumatif. Evaluasi formatif dilakukan
untuk mendiagnosis suatu program, yang hasilnya digunakan untuk pengembangan atau
perbaikan program. Biasa formatif dilakukan pada proses program (program masih
berjalan). Sedangkan evaluasi sumatif adalah suatu evalusi yang dilakukan untuk
menilai hasil akhir dari suatu program. Biasanya evaluasi sumatif ini dilakukan pada
waktu program telah selesai (akhir program).

Evaluasi suatu program kesehatan masyarakat dilakukan terhadap tiga hal, yakni :
a) Evaluasi proses ditujukan terhadap pelaksanaan program, yang menyangkut
penggunaan sumber daya, seperti tenaga, dana, dan fasilitas yang lain.
b) Evaluasi hasil program ditujukan untuk menilai sejauh mana program tersebut
berhasil, yakni sejauh mana tujuan-tujuan yang telah ditetapkan tercapai.
Misalnya, meningkatnya cakupan imunisasi, meningkatnya ibu-ibu hamil yang
memeriksakan kehamilannya, dan sebagainya.
c) Evaluasi dampak program ditujukan untuk menilai sejauh mana program ini
mempunyai dampak terhadap peningkatan kesehatan masyarakat. Dampak
program-program kesehatan ini tercemin dari membaiknya atau meningkatnya
indikator-indikator kesehatan masyarakat.

11
2.3 Fungsi Managemen menurut George Terry.

Berikut ini adalah Empat fungsi manajemen menurut George Terry:


a. Perencanaan (Planning).
Perencanaan (planning) yaitu sebagai dasar pemikiran dari tujuan dan
penyusunan langkah-langkah yang akan dipakai untuk mencapai tujuan.
Merencanakan berarti mempersiapkan segala kebutuhan, memperhitungkan
matang-matang apa saja yang menjadi kendala, dan merumuskan bentuk
pelaksanaan kegiatan yang bermaksuud untuk mencapai tujuan.
b. Pengorganisasian (Organization).
Pengorganisasian (Organization) sebagai cara untuk mengumpulkan
orang-orang dan menempatkan mereka menurut kemampuan dan keahliannya
dalam pekerjaan yang sudah direncanakan.
c. Penggerakan (Actuating).
Penggerakan (actuating) yaitu untuk menggerakan organisasi agar
berjalan sesuai dengan pembagian kerja masing-masing serta menggerakan
seluruh sumber daya yang ada dalam organisasi agar pekerjaan atau kegiatan
yang dilakukan bisa berjalan sesuai rencana dan bisa mencapai tujuan.
d. Pengawasan (Controlling).
Pengawasan (controlling) yaitu untuk mengawasi apakah gerakan dari
organisasi ini sudah sesuai dengan rencana atau belum. Serta mengawasi
penggunaan sumber daya dalam organisasi agar bisa terpakai secara efektif dan
efisien tanpa ada yang melenceng dari rencana.

2.4 Fungsi Managemen menurut Hendry Fayol.

Lima fungsi manajemen telah diringkas sedetail mungkin oleh Hendry Fayol yaitu:
a. Planning atau perencanaan

Merupakan pemilihan atau penetapan tujuan-tujuan organisasi dan penentuan


strategi kebijaksanaan proyek, program, prosedur, metode, sistem, anggaran dan
standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.

12
b. Organizing (Pengorganisasian).
1) Penentuan sumber daya dan kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan untuk
mencapai tujuan organisasi.
2) Perancangan dan pengembangan suatu organisasi atau kelompok kerja yang
akan dapat membawa hal-hal tersebut ke arah tujuan.
3) Penugasan tanggung jawab tertentu.
4) Pendelegasian wewenang yang diperlukan kepada individu-individu untuk
melaksanakan tugasnya.

c. Staffing (Penyusunan).

Staffing atau penyusunan personalia adalah penarikan (recruitment) latihan dan


pengembangan serta penempatan dan pemberian orientasi pada karyawan dalam
lingkungan kerja yang menguntungkan dan produktif.

d. Leading (Pengarahan).

Adalah bagaimana membuat atau mendapatkan para karyawan melakukan apa


yang diinginkan dan harus mereka lakukan.

e. Controlling (Pengawasan).

Adalah penemuan dan penerapan cara dan alat untuk menjamin bahwa rencana
telah dilaksanakan sesuai dengan yang telah ditetapkan.

2.5 Fungsi Manajemen menurut Harold Koontz dan Cyril O’Donnell

Lima macam fungsi manajemen menurut Harold Koontz dan Cyril O’Donnell,
terdiri dari :
a. Planning (Perencanaan).

Proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi


kecenderungan dimasa yang akan datang dan penentuan starategi dan taktik yang
tepat untuk mewujudkan target dan tujuan organisasi.

13
b. Organizing (Pengorganisasian).

Proses yang menyangkut bagaimana starategi dan taktik yang telah dirumuskan
dalam perencanaan diatur dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan dapat
bekerja secara efektif.
c. Staffing (Penyusunan).

Merupakan suatu fungsi manajemen berupa penyusunan personalia pada suatu


organisasi sejak dari merekrut tenaga kerja, pengembangannya sampai dengan
usaha agar setiap tenaga memberi daya guna maksimal kepada organisasi.
d. Directing (Pengarahan).

Proses pelaksanaan program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam
organisasi serta proses memotivasinya.
e. Controlling (Pengendalian dan pengawasan).

Proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah
direncanakan dan dilaksanakan bisa berjalan sesuai target yang diharapkan.

14
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Contoh Penerapan Fungsi Manajemen Menurut Luther Gullick di Rumah
Sakit

Rumah sakit sebagai salah satu subsistem pelayanan kesehatan


menyelenggarakandua jenis pelayanan untuk masyarakat yaitu pelayanan kesehatan dan
pelayanan administrasi.Pelayanan kesehatan mencakup pelayanan medik, pelayanan
penunjang medik, rehabilitasimedik dan pelayanan perawatan. Pelayanan tersebut
dilaksanakan melalui unit gawat darurat,unit rawat jalan, dan unit rawat inap. Dalam
perkembangannya pelayanan rumah sakit tidakterlepas dari pembangunan ekonomi
masyarakat.

Perkembangan ini tercermin padaperubahan fungsi klasik RS yang pada


awalnya hanya memberikan pelayanan yang bersifatpenyembuhan (kuratif) terhadap
pasien melalui rawat inap.Pelayangan RS kemudian bergeser karena kemajuan ilmu
pengetahuan khususnya ilmu kedokteran, peningkatan pendapatan dan pendidikan
masyarakat. Pelayanan kesehatandi RS saat ini tidak saja bersifat kuratif
(penyembuhan), tetapi juga bersifat pemulihan(rehabilitatif). Keduanya dilaksanakan
secara terpadu melalui upaya promosi kesehatan(promotif) dan pencegahan (preventif).

Dengan demikian, sasaran pelayanan kesehatan RS bukan hanya untuk individu


pasien, tetapi juga berkembang untuk keluarga pasien danmasyarakat umum. Fokus
perhatiannya memang pasien yang datang atau yang dirawatsebagai individu dan
bagian dari keluarga. Atas dasar sikap seperti itu pelayanan kesehatan di RS merupakan
pelayanan kesehatan yang paripurna (komperhensif dan holistik). Untuk menciptakan
sebuah rumah sakit yang baik dan bermutu tinggi, makadiperlukan manajemen rumah
sakit yang terprogram, terarah dan terpadu.

15
Contoh Penerapan Fungsi Manajemen Menurut Luther Gullick di Rumah Sakit sebagai
berikut :

1. Planning (perencanaan)

Merupakan salah satu fungsi manajemen yang penting, karena perencanaan


memegang peranan yang sangat strategis dalam keberhasilan upaya pelayanan
kesehatan di RS.

Terdapat beberapa jenis perencanaan spesifik yang dilaksanakan di RS, yaitu :

a. perencanaan pengadaan obat dan logistik, yang disusun berdasarkan pola konsumsi
dan pola epidemiologi
b. perencanaan tenaga professional kesehatan, dalam menentukan kebutuhan tenaga
tersebut misalnya ; tenaga perawat dan bidan, menggunakan beberapa pendekatan,
antara lain ; ketergantungan pasien, beban kerja, dll.

2. Organizing (Pengorganisasian)

Diartikan sebagai kegiatan pembagi tugas-tugas pada orang yang terlibat dalam
kerja sama di suatu institusi. Kegiatan pengorganisasian menentukan siapa yang akan
melaksanakan tugas sesuai prinsip pengorganisasian.

Sehingga pengorganisasian dapat disebut sebagai keseluruhan proses memilih


orang-orang serta mengalokasikannya sarana dan prasarana untuk memunjang tugas
orang-orang itu dalam organisasi dan mengatur mekanisme kerjanya sehingga dapat
menjamin pencapaian tujuan merupakan upaya untuk menghimpun semua sumber daya
yang dimiliki RS dan memanfaatkannya secara efisien untuk mencapai tujuannya.
Pengorganisasian dalam manajemen pelayanan kesehatan di rumah sakit, sama hal
dengan di organisasi lainnya.

3.Staffing (Penyusunan Pegawai)

Staffing juga merupakan fungsi yang tidak kalah pentingnya. Tetapi agak
berbeda dengan fungsi lainnya, penekanan dari fungsi ini lebih difokuskan pada sumber

16
daya yang akan melakukan kegiatan-kegiatan yang telah direncakan dan
diorganisasikan secara jelas pada fungsi perencanaan dan pengorganisasian.

Aktifitas yang dilakukan dalam fungsi ini, antara lain menentukan, memilih,
mengangkat, membina, membimbing sumber daya manusia dengan menggunakan
berbagai pendekatan dan atau seni pembinaan sumber daya manusia.

Contoh :

1) Direktur

2) Wakil Direktur Administrasi dan Keuangan, membawahi : Bagian Administrasi dan


Umum; Bagian Keuangan; dan Bagian Bina Program dan Publikasi.

3) Wakil Direktur Pelayanan membawahi : Bidang Pelayanan Medis ; Bidang


Pelayanan Keperawatan ; dan Bidang Pelayanan Penunjang,

4) Bagian Administrasi dan Umum, membawahi : Sub Bagian Ketatausahaan; Sub


Bagian Kepegawaian dan Diklat; dan Sub Bagian Rumah Tangga dan Perlengkapan.

5) Bagian Keuangan, membawahi : Sub Bagian Akuntansi dan Pelaporan; Sub Bagian
Perbendaharaan; dan Sub Bagian Verifikasi dan Anggaran.

6) Bagian Bina Program dan Publikasi, membawahi : Sub Bagian Perencanaan dan
Evaluasi ; Sub Bagian Hukum dan Humas; dan Sub Bagian Promosi Kesehatan Rumah
Sakit.

7) Bidang Pelayanan Medis, membawahi : Seksi Pelayanan Medis; dan Seksi Rekam
Medis dan Sistem Informasi Rumah Sakit.

8) Bidang Pelayanan Keperawatan, membawahi : Seksi Pelayanan dan Asuhan


Keperawatan; dan Seksi Etika dan Pengembangan Mutu Keperawatan.

9) Bidang Pelayanan Penunjang, membawahi : Seksi Penunjang Medis; dan Seksi


Penunjang Non Medis

17
10) Kelompok Jabatan Fungsional Sebagai upaya pemberdayaan pegawai dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya selalu di upayakan untuk meningkatkan
pengetahuan dan ketrampilan melalui pendidikan dan pelatihan secara
berkesinambungan. Saat ini jumlah pegawai berjumlah 559 orang terdiri dari Pegawai
Negeri Sipil 347 orang, Tenaga Kontrak 129 orang, dan Tenaga Abdi 83 orang.

4. Directing (Pengarahan)

Pengarahan (orientasi) meliputi mengenalkan pegawai baru kepada perusahaan,


fungsinya,tugasnya,danorang-orangnya. Perusahaan besar biasanya mempunyai
program pengarahan yang formal yang menerangkan hal-hal ini: sejarah, produk dan
jasa, kebijaksanaan umum, organisasi (divisi, departemen, dan lokasi), tunjangan
(asuransi, pension, cuti), persyaratan kerahasiaan dalam kontrak pertahanan, dan
peraturan keamanan ,dan lain-lain.

Contoh :

A. Bidang Keperawatan

Bidang keperawatan mempunyai tugas :

1. Merencanakan dan menetapkan kebijakan/tata tertib pelayanan keperawatan sesuai


dengan kebijakan direktur.
2. Merencanakan usulan kebutuhan tenaga keperawatan dan pembinaan serta
pengembangan karier tenaga keperawatan melalui pendidikan/latihan berjenjang
dengan institusi lain untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta mutu
asuhan keperawatan.
3. Menyusun usulan kebutuhan sarana,prasarana dan logistik unit perawatan.
4. Mengumpulkan ,mengelola serta menganalisa data tentang prosedur asuhan
keperawatan, ketenagaan dan peralatan untuk pengembangan pelayanan
keperawatan.

18
5. Coordinating (Koordinasi)

Pengkoordinating merupakan suatu aktivitas manajer membawa orang-orang


yang terlibat organisasi ke dalam suasana kerja sama yang harmonis. Dengan adanya
pengoordinasian dapat dihindari kemungkinan terjadinya persaingan yang tidak sehat
dan kesimpangsiuran di dalam bertindak antara orang-orang yang terlibat dalam
mencapai tujuan organisasi.

Contoh :

 DIREKTUR

Tugas: Mengkoordinasikan pelaksanaan upaya kesehatan secara berdaya guna dan


berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan yang
dilaksanakan secara serasi, terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan,
melaksanakan upaya rujukan serta pelaksanaan pelayanan yang bermutu sesuai standar
pelayanan rumah sakit.

Fungsi:

a. Pengkoordinasian pelayanan medis;


b. Pengkoordinasian pelayanan penunjang medis dan non medis;
c. Pengkoordinasian pelayanan dan asuhan keperawatan;
d. Pengkoordinasian pelayanan rujukan medis, non medis dan lainnya:
e. Pengkoordinasian pelaksanaan pendidikan dan pelatihan;
f. Pengkoordinasianpelaksanaanpenelitian dan pengembangan dan pemasaran, dan;
g. Pengkoordinasian pengelolaan administrasi, keuangan, hukum dan kehumasan.

 WADIR PELAYANAN

Tugas: Mengkoordinasikan bidang pelayanan medis, penunjang medis dan


pengendalian.

Contoh Anggaran Pendapatan Rumah Sakit dengan Line Item Budgeting per Unit Kerja
2007 2008 % Unit Kerja Rp Jutaan Rp Jutaan Naik/Turun Rawat jalan 200 210 5 Rawat

19
Inap 350 385 10 UGD 130 143 10 Administrasi 20 24 20 Laboratorium medik 500 550
10 Farmasi 700 770 10 Penunjang Medik lainnya 300 345 5

 WADIR ADMINISTRASI DAN KEUANGAN

Tugas: Mengkoordinasikan bagian pengembangan, keuangan dan umum.

6.Budgetting (Pembuatan Anggaran)

Contoh Anggaran Pendapatan Program Kesehatan Ibu Rumah Sakit X dengan Zero
Based Budgeting Tahun 2007 Sub Program Program Jenis Layanan Jenis kegiatan
Satuan (Rp) Rencana Tingkat Sub Total Capaian / tahun (Rp Jutaan) Kesehatan Ibu
Rawat Jalan ibu hamil Pemeriksaan Ibu hamil 150.000 15.000 pasien 2.250 Kebugaran
ibu hamil Senam Ibu hamil 250.000 50 kali 12,5 Promosi ibu Hamil Seminar ibu Hamil
1.000.000 12 kali 12 Emergency persalinan Operasi Persalinan 10.000.000 1.000 pasien
10.000 Persalinan biasa Persalinan normal 3.000.000 14.000 pasien 52.000 Rawat Inap
persalinan Perawatan Persalinan 1.000.000 15.000 pasien 15.000

Contoh Anggaran Pendapatan Program Kesehatan Ibu di Rumah Sakit X tahun 2007
dengan Performance Budgeting Program/ Uraian Indikator Kinerja Output Rencana
Tingkat Volume Satuan Rencana Realisasi Capaian / tahun (Rp) (Rp jutaan) (Rp
jutaan) Pemeriksaan Ibu hamil Kesehatan bumil 15.000 x 12 100% bumil 150.000 x 10
150.000 27.000 22.500 terkontrol dengan terkontrol 10 kali frekuensi minimal 12 kali
Senam Ibu hamil Semua bumil mengikuti 15.000 75 % bumil 11.250 250.000 3.750
2.812,5 senam hamil melakukan senam Hamil Seminar ibu Hamil Semua ibu hamil ikut
15.000 80% diikuti bumil 12.000 1.000.000 15.000 12.000 seminar Operasi Persalinan
Maksimal 3 % bumil 450 Maksimal 5 % dari 750 10.000.000 4.500 7.500 resiko tinggi
yang ibu hamil dioperasi (zero BBLR) Persalinan normal 97% Bumil persalinan 14.550
95% bumil 14.250 3.000.000 43.650 42.750 normal (Zero BBLR) persalinan normal
Perawatan Persalinan Semua bumil rawat 15.000 100% bumil rawat 15.000 1.000.000
15.000 15.000 inap pasca persalinan inap pasca persalinan

20
7.Evaluasi

a. Evaluasi proses ditujukan terhadap pelaksanaan program, yang menyangkut


penggunaan sumber daya, seperti tenaga, dana, dan fasilitas yang lain.
b. Evaluasi hasil program ditujukan untuk menilai sejauh mana program tersebut
berhasil, yakni sejauh mana tujuan-tujuan yang telah ditetapkan tercapai.
Misalnya, meningkatnya cakupan imunisasi, meningkatnya ibu-ibu hamil yang
memeriksakan kehamilannya, dan sebagainya.
c. Evaluasi dampak program ditujukan untuk menilai sejauh mana program ini
mempunyai dampak terhadap peningkatan kesehatan masyarakat. Dampak
program-program kesehatan ini tercemin dari membaiknya atau meningkatnya
indikator-indikator kesehatan masyarakat. Penilaian kinerja pegawai di RS meliputi
tenaga yang memberikan pelayanan langsung kepada pasen, seperti ; perawat,
bidan dan dokter maupun tenaga administratif. Adanya indikator kinerja, akan
memudahkan dalam melakukan koreksi apabila ada penyimpangan.

21
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan

Manajemen merupakan bidang pengetahuan yang berusaha secara sistematis


untuk memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja sama untuk menghasilkan
sesuatu yang bermanfaat bagi kemanusiaan. Definisi manajemen yang disampaikan
oleh Gullick ini merupakan pengertian manajemen jika dilihat dari segi ilmu
pengetahuan. Ini adalah fungsi manajemen menurut Luther Gulick yang biasa dikenal
dengan singkatan POSDCORB.
1. Planning (perencanaan)
Perencanaan yang kata dasarnya “rencana” pada dasarnya merupakan tindakan
memilih dan menetapkan segala aktifitas dan sumberdaya yang akan dilaksanakan dan
digunakan di masa yang akan datang untuk mencapai tujuan tertentu. Perencanaan
mengacu pada pemikiran dan penentuan apa yang akan dilakukan di masa depan,
bagaimana melakukannya, dan apa yang harus disediakan untuk melaksanakan aktivitas
tersebut untuk mencapai tujuan secar maksimal.
2. Oraganizing (pengorganisasian)
Pengorganisasian dapat disebut sebagai keseluruhan proses memilih orang-
orang serta mengalokasikannya sarana dan prasarana untuk memunjang tugas orang-
orang itu dalam organisasi dan mengatur mekanisme kerjanya sehingga dapat
menjamin pencapaian tujuan.
3. Staffing (penyusunan pegawai)
Pengisian jabatan (staffing) akan mempengaruhi “kepemimpinan dan
pengendalian”. Pengisian jabatan mengharuskan adanya pendekatan dengan sistem
terbuka (open-system approach). Pengisian jabatan dilaksanakan di dalam institusi,
yang pada gilirannya mempunyai hubungan dengan lingkungan luarnya.
4. Directing (pengarahan)
Pengarahan adalah penjelasan, petunjuk, serta pertimbangan dan bimbingan
terdapat para petugas yang terlibat, baik secara struktural maupun fungsional agar
pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan lancar, dengan pengarahan staff yang telah
22
diangkat dan dipercayakan melaksanakan tugas di bidangnya masing-masing tidak
menyimpang dari garis program yang telah ditentukan.
5. Coordinating (koordinasi)
Coordinating atau pengkoordinasian merupakan satu dari beberapa fungsi
manajemen untuk melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan,
percekcokan, kekosongan kegiatan dengan jalan menghubungkan, menyatukan dan
menyelaraskan pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerja sama yang terarah dalam
upaya mencapai tujuan organisasi.
6. Budgetting (pembuatan anggaran)
Penganggaran adalah fungsi yang berkenaan dengan pengendalian organisasi
melalui perencanaan fiskal dan akuntansi. Sesuatu anggaran, baik APBN maupun
APBD, menunjukkan dua hal: pertama sebagai satu pernyataan fiskal dan kedua
sebagai suatu mekanisme.
7. Evaluating (penilaian)
Evaluasi adalah suatu proses bersistem dan objektif menganalisis sifat dan
cirri pekerjaan di dalam suatu organisasi atau pekerjaan. Levey (1973) mengatakan :
“To evaluate is to make a value judgment, it involves comparing something with
another and then making either choise or decision”.

4.2 Saran

Saran yang dapat kami berikan, yaitu :


1. Pengorganisasian akan lebih tepat kalau mereka mengeri teori dasar dan
menilainya sebagai suatu alat diagnosis dan pembimbing untuk menciptakan
sebuah struktur yang akan paling baik melayani kebutuhan-kebutuhan dalam
keadaan tertentu.
2. Penyusunan pegawai berdasarkan kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh
seorang pegawai.
3. Pengarahan dilakukan oleh seseorang yang telah menguasai dan mengenal betul
perusahaan atau institusi tersebut.

23

Anda mungkin juga menyukai