Anda di halaman 1dari 3

A.

aDefinisi
Vaginitis adalah inflamasi vagina yang di cirikan oleh perubahan sekresi cairan
vagina, yang dapat banyak, berbau, dan urulen, dan dapat diikuti oleh disuria
dan pendarahan vagina. Sering tterdapat gatal pada vulva, dan klien umumnya
mengeluh ketidaknyamanan saat berkemih juga dispareunia.
( black and hawks. 2009)
Vaginitis adalah suatu keadaan pada lapisan vagina. Vulvitis adalah suatu
peradangan pada vulva (organ kelamin luar wanita). (purwoastuti,endang.
Walyani, Elisabeth siwi, 2015)
Vaginitis adalah peradangan pada mukosa vagina yang dapat disebabkan oleh
mekanisme infeksi maupun noninfeksi. Vaginitis ditandai dengan pengeluaran
cairan abnormal yang sering disertai rasa ketidaknyamanan pada vulvovagina.

B. Etiologi
Penyebab bisa berupa :
a. Infeksi
1. Bakteri (misalnya klamidia, gonokokus)
Chlamydia merupakan bakteri obligat intraselular, hanya dapat
berkembang biak di dalam sel eukariot hidup dengan membentuk
semacam koloni atau mikrokoloni yang disebut Badan Inklusi (BI).
Chlamydia membelah secara benary fision dalam badan intrasitoplasma.
C. trachomatis berbeda dari kebanyakkan bakteri karena berkembang
mengikuti suatu siklus pertumbuhan yang unik dalam dua bentuk yang
berbeda, yaitu berupa Badan Inisial. Badan Elementer (BE) dan Badan
Retikulat (BR) atau Badan Inisial. Badan elementer ukurannya lebih
kecil (300 nm) terletak ekstraselular dan merupakan bentuk yang
infeksius, sedangkan badan retikulat lebih besar (1 um), terletak
intraselular dan tidak infeksius. Chlamydia trachomatis menyerang epitel
silindris mukosa serviks. Tidak ada gejala-gejala yang khas membedakan
servisitis karena C. trachomatis dan servisitis karena organisme lain.
(Anonim, 2004, Klamidia, http://www.pppl.depkes.go.id, diakses tanggal
11 Mei 2008.)
2. Jamur (misalnya kandida), terutama pada penderita diabetes, wanita
hamil, pemakai antibiotik.
Kandidiasis (candidia albicans), trichomonas vaginalis, dan vaginosis
bakterial adalah penyebab vaginitis yang paling umum. Dimana
Trichomonas vaginalis tidak memiliki stadium kista tetapi hanya
ditemui dalam stadium Tropozoit Bentuknya oval atau piriformis,
memiliki 4 buah flagel anterior, flagel ke 5 menjadi axonema dari
membran bergelombang (membrana undulant), pada ujung pasterior
terdapat axonema yang keluar dari badan yang diduga untuk
melekatkan diri pada jaringan sehingga menimbulkan iritasi, memiliki
1 buah inti, memiliki sitostoma pada bagian anterior untuk mengambil
makanan, perkembangbiakan dengan cara belah pasang. Penyebab lain
meliputi perubahan flora normal dan PH vagina serta invasi oleh
organisme yang virulen, kondisi yang dapat disebabkan iritasi mekanis,
pengobatan antibiotik yang berlebihan, terapi steroid jangka panjang,
diabetes militus yang tidak terkontrol, dan sindrom imunodefisiensi
didapat (AIDS). ( black and hawks. 2009)
3. Protozoa (misalnya trichomonas vaginalis)
4. Virus (misalnya virus papiloma manusia dan virus herpes)

b. Zat atau benda yang bersifat iritatif


1. Spermisida, pelumas, kondom, diafragma, penutup serviks dan spons.
2. Sabun cuci dan pelembut pakaian
3. Deodoran
4. Zat didalam air mandi
5. Pembilas vagina
6. Pakaian dalam yang terlalu ketat, tidak berpori-pori, dan tidak menyerap
keringat
7. Tinja
c. Tumor ataupun jaringan abnormal lainnya
d. Terapi penyinaran obat-obatan
e. Perubahan hormonal
f. Vaginitis dapat juga disebabkan karena kurangnya pengetahuan remaja
putri tentang perawatan genetalia seperti cara mencebok yang benar yaitu
dari arah depan ke belakang, hal ini dilakukan untuk mencegah
berpindahnya kuman-kuman dari anus ke vagina, memakai pembilas
secara berlebihan, menggunakan celana dalam yang tidak menyerap
keringat, jarang mengganti celana dalam (Aulia, 2012). Vaginitis terjadi
ketika flora vagina terganggu oleh adanya mikroorganisme patogen atau
perubahan lingkungan vagina yang memungkinkan mikroorganisme
berkembang biak/berproliferasi. Iritasi perineal (vulvovaginitis) pada remaja
umumnya terjadi karena perineal hygiene yang tidak adekuat (Leipert
dan Peipert, 2004 diposkan http://eprints.umpo.ac.id/977/2/BAB%201.pdf )

Dapus
Purwoastuti dan walyani, (2015). Panduan materi kesehatan reproduksi dan
keluarga berencana, yogyakarta : pustaka baru press
Black dan hawks,(2009).Keperawatan Medikal Bedah Manajemen Klinis Untuk
Hasil Yang Diharapkan. Alih bahasa : Mulyanto,Etall.Ed.8.Buku 2. Singapore:
Elsevier

Anda mungkin juga menyukai