PEMBAHASAN
1. Pengertian Media Tiga Dimensi
Media pembelajaran tiga dimensi, yaitu media yang tampilannya dapat diamati dari
arah pandang mana saja dan mempunyai dimensi panjang, lebar,dan tinggi/tebal. Media tiga
1
dimensi juga dapat diartikan sekelompok media tanpa proyeksi yang penyajiannya secara
visual tiga dimensi. Kelompok media ini dapat berwujud sebagai benda asli baik hidup
maupun mati, dan dapat berwujud sebagai tiruan yang mewakili aslinya. 2
Benda asli ketika akan difungsikan sebagai media pembelajaran dapat dibawa
langsung ke kelas, atau siswa sekelas dikerahkan langsung ke dunia sesungguhnya di mana
benda asli itu berada. Apabila benda aslinya sulit untuk dibawa ke kelas atau kelas tidak
mungkin dihadapkan langsung ke tempat di mana benda itu berada, maka benda tiruannya
dapat pula berfungsi sebagai media pembelajaran yang efektif.
Menurut Nana Sudjana dkk, model dapat dikelompokkan kedalam enam kategori
yaitu model padat (solid model), model penampang (cutaway model), model susun (builed-up
model), model kerja (working model), mock-up, dan diorama.masing-masing kategori model
tersebut mungkin mempunyai ukuran yang sama persis dengan ukuran aslinya atau mungkin
dengan skala yang lebih besar atau lebih kecil dari pada objek yang sesungguhnya. Berikut
5
5. Mock-up
Mosk-up adalah suatu penyederhanaan sususnan bagian pokok dari suatu proses atau
sistem yang lebih ruwet. Susunana nyata dari bagian-bagian pokok itu diubah sehingga
aspek-aspek utama dari suatu proses mudah dimengerti oleh siswa. Contoh: penggunaan
susunan perangkap tikus.
6. Diorama
Diorama adalah sebah pandangan tiga dimensi mini bertujuan untuk menggambarkan
pemandangan sebenarnya. Diorama biasanya terdiri atas bentuk-bentuk sosok atau objek-
objek ditempatkan di pentas yang berlatar belakang lukisan yang disesuaikan dengan
penyajian. Contoh: interior pada gua.
Dari pembagian diatas ada juga yang menambahkan dengan model lain, yaitu:
1. widya wisata.
Widya wisata adalah kegiatan belajar yang dilaksanakan melalui kunjungan ke suatu
tempat di luar kelas sebagai bagian integral dari seluruh kegiatan akademis dalam rangka
pencapaian tujuan pendidikan.
2. Boneka
Boneka adalah tiruan dari bentuk manusia dan bahkan sekarang termasuk tiruan dari
bentuk binatang. Jadi sebenarnya boneka merupakan salah satu model padat juga. Sekalipun
demikian, karena boneka dalam penampilannya memiliki karakteristik khusus, maka dalam
bahasan ini dibicarakan tersendiri. Dalam penggunaan boneka dimanfaatkan sebagai media
pembelajaran dengan cara dimainkan dalam sandiwara boneka. 6
Fungsi dari model ini adalah menggantikan objek sesungguhnya. Selain itu model
penampang bisa memperjelas objek yang sebenarnya, karena bisa diperbesar atau diperkecil.
Yang perlu diperhatikan dalam membuat model penampang adalah, hanya bagian-bagian
terpenting saja yang harus ditonjolkan, biasanya dibubuhi warna-warna yang kontras,
sedangkan rincian yang tidak begitu penting dihilangkan. 9
5. Mock-Up
Mock-up adalah alat tiruan tiga dimensi yang dapat memperlihatkan fungsi atau
gerakan dari aspek tertentu saja dari benda, alat atau obyek yang akan diterangkan. Pada
mock-up hanya nampak bagian yang penting yang perlu diperagakan gerakannya atau proses
kerjanya kepada siswa, sedang bagian kecil lainnya yang dianggap tidak penting atau yang
dapat mengganggu perhatian siswa dihilangkan.
Jadi sebenarnya mock-up terletak ditengah-tengah model tiruan dengan benda sebe-
narnya. Dikatakan model tidak tepat, karena dapat memperlihatkan fungsi sebenarnya dari
bagian alat itu, sebaliknya disebut benda sebenarnya juga tidak tepat, karena bagian-bagian
lain dari bentuk benda aslinya yang tidak diterangkan, dihilangkan. Selain itu bahan baku
yang dibuat untuk alat ini bisa dibuat dari bahan yang lain dari benda atau peralatan aslinya.
Misalnya siswa waktu belajar tentang fungsi bel listrik. Pertama dapat dibuat model rumah
yang sederhana, kemudian dibuat perangkat bel listrik yang sebenarnya dan dihubungkan
dengan listrik (battery atau accu). Bel listrik ditempelkan pada dinding rumah-rumahan
tersebut. Dengan demikian siswa dapat melihat proses kerjanya bel listrik dan tahu cara
meletakkan bel listrik dan tahu cara meletakkan bel listrik yang baik. Contoh lain misalnya
dibuat mock-up traffick light ukuran kecil yang dapat menyala. Kemudian dibuatkan model
lapangan yang menggambarkan perempatan jalan dan traffick light tadi dipasang pada posisi
yang tepat.
Dengan menggunakan mobil-mobilan kecil anak dapat bermain lalu-lintas dengan
menggunakan traffick light tiruan tadi. Khusus untuk mock-up traffic light-nya dapat dibuat
dari bahan yang nantinya benar-benar dapat memperagakan seperti keadaan yang sebenarnya.
Lampunya benar-benar dapat menyala (warna merah, kuning dan hijau).
6. Diorama
Diorama adalah merupakan gabungan antara model dengan gambar prespektif dalam
suatu penampilan yang utuh. Dengan diorama kesan visual yang diperoleh siswa lebih hidup.
Peragaan melalui medium diorama bisa dilengkapi dengan lampu warna tertentu sehingga
lebih memberikan kesan hidup dan dramatis. Diorama dapat dibuat dalam ukuran yang
diperkecil, tetapi dapat pula dibuat dalam ukuran yang sebenarnya.
Adapun objek yang dapat dibuat diorama, misalnya kampung nelayan di pantai,
rumah adat atau perkampungan tradisional suku tertentu dengan aktivitas penghuninya atau
dapat pula dibuat diorama yang menggambarkan suatu peristiwa penting masa lalu yang
dicatat dalam sejarah. Diorama yang dibuat dengan ukuran besar/sebenarnya dapat anda
temukan misalnya di lantai dasar Monumen Nasional (Monas), museum Lobang Buaya,
Museum Stratria Mandala Jakarta, di samping diorama tersebut dibuat dengan ukuran besar
juga dilengkapi dengan lampu sebagai pemberi suasana agar berkesan hidup. Selain sebagai
hiasan juga berfungsi sebagai pendukung suasana, sehingga menjadi nampak lebih hidup. 12
7. widya wisata.
Widya wisata adalah suatu cara nyajikan bahan pelajaran dengan membawa siswa
langsung kepada obyek yang akan dipelajariyag terdapat diluar kelas.
Pada umumnya memakai metode ini adalah karena obyek yang akan dipelajari hanya
ada ditempat dimana obyek itu berada. Selain itu, pengalan langsung pada umumnya lebih
baik dari pada tidak langsung.
Keuntungan-keuntungan yang diperoleh dengan belajar melalui widya wisata adalah:
siswa memperoleh pengalaman langsung sehingga proses belajar menjadi lebih bermakna,
membangkitkan minat siswa untuk menyelidiki, melatih seni hidup bersama dan tanggung
jawab bersama, menciptakan kepribadian yang komplit bagi guru dan siswa,
mengintegrasikan pengajaran di kelas dengan kehidupan dunia nyata. Sedangkan kelemahan-
kelemahannya adalah: sulit dalam pengaturan waktu, memerlukan biaya dan tanggung jawab
ekstra, obyek wisata yang jarang memberikan peluang yang tepat dengan tujuan belajar.
8. Boneka
Penggunaan boneka dalam pendidikan telah populer sejak tahun 1940-an di Amerika.
Di Indonesia, penggunaan boneka sudah lumrah, misalnya wayang golek (di Jawa Barat)
digunakan untuk memainkan ceritera Mahabarata dan Ramayana. Macam-macam boneka
dibedakan atas: boneka jari (dimainkan dengan jari tangan), boneka tangan (satu tangan
memainkan satu boneka), boneka tongkat seperti wayang-wayangan, boneka tali sering
disebut marionet (cara menggerakkan melalui tali yang menghubungkan kepala, tangan, dan
kaki), boneka bayang-bayang (shadow puppet) dimainkan dengan cara mempertontonkan
gerak bayang-bayangnya. Agar penggunaannya menjadi efektif, maka harus memperhatikan
hal-hal: merumuskan tujuan pengajaran secara jelas, didahului dengan pembuatan naskahnya,
lebih banyak mementingkan gerak ketimbang verbal, dimainkan sekitar 10-15 menit,
diselingi dengan nyanyian, ceritera disesuaikan dengan umur anak, diikuti dengan tanya
jawab, siswa diberi peluang memainkannya. 13
5. Mock-up
1. Kelebihan dari model mock-up
1. Memberikan pengalaman secara langsung
2. Dapat menunjukkan obyek secara utuh secara utuh baik kontruksi maupun
cara kerja
3. Dapat memperlihatkan struktur organisasi secara jelas
4. Dapat menunjukkan alur suatu proses secara jelas
2. Kekurangan dari model mock-up
1. Tidak dapat menjangkau sasaran dalam jumlah besar
2. Penyimpanannya memerlukan ruang yang besar dan perawatan yang rumit
3. Untuk membuat alat perga membutuhkan biaya yang besar
4. Anak tunanetra sulit untuk membandingkannya
6. Diorama
1. Kelebihan dari model diorama
1. Untuk memberikan pemandangan/gambaran visual dari pokok yang
sebenarnya dalam bentuk kecil.
2. Membawa ke dalam kelas sebagian kecil dari pada dunia dalam bentuk
diperkecil dan tiga dimensi.
3. Dapat menggambarkan peristiwa yang terjadi disuatu tempat, waktu tertentu
dilihat ari posisi atau arah tertentu pula secara lebih hidup
2. Kekurangan dari model diorama
1. Tidak dapat menjangkau sasaran dalam jumlah besar.
2. Dalam pembuatan membutuhkan waktu dan biaya .
3. Dan membutuhkan kreativitas guru maupun siswa. 14
7. Widya Wisata
1. Kelebihan dari widya wisata
Keuntungan-keuntungan yang diperoleh dengan belajar melalui widya wisata adalah:
siswa memperoleh pengalaman langsung sehingga proses belajar menjadi lebih bermakna,
membangkitkan minat siswa untuk menyelidiki, melatih seni hidup bersama dan tanggung
jawab bersama, menciptakan kepribadian yang komplit bagi guru dan siswa,
mengintegrasikan pengajaran di kelas dengan kehidupan dunia nyata.
2. Kelemahan dari widya wisata
kelemahan-kelemahannya adalah: sulit dalam pengaturan waktu, memerlukan biaya
dan tanggung jawab ekstra, obyek wisata yang jarang memberikan peluang yang tepat dengan
tujuan belajar.
8. Boneka
1. Kelebihan dari boneka
Keuntungan menggunakan boneka adalah: efisien terhadap waktu, tempat, biaya, dan
persiapan; tidak memerlukan keterampilan yang rumit; dapat mengembangkan imajinasi dan
aktivitas anak dalam suasana gembira.
2. Kekurangan dari boneka
Kekurangan menggunakan boneka adalah: 15
IV.ANALISIS
Dilihat dari pemaparan diatas pemakalah dapat menganalisa bahwa:
1. Semua dari jenis dan model-model diatas mulai dari awalnya ada tiga dimensi
hingga sekarang, media tiga dimensi sering digunakan dalam media pembelajaran,.
Waulaupun terkadang terkendala oleh kekurangan dari media tiga dimensi itu sendiri.
2. Hampir semua jenis dan model tiga dimensi digunakan untuk
memnyampaikan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan setiap mata pelajaran.
Seperti halnya mata pelajaran PAI, yang mana menurut saya lebih banyak
menggunakan model kerja, widya wisata, boneka, padat, dan penampang. Seperti
halnya model kerja, yang mana seorang pendidik dapat memerintahkan peserta
didiknya untuk melakukan sholat jenazah. Pada model widya wisata, peserta didik
dapat dibawa ke museum ranggawarsito untuk mengenal bangunan-bangunan masjid
di Indonesia. Model boneka, dapat digunakan sebagai alat peraga dalam menceritakan
sebuah kisah.
3. Dan dalam penyampaian pelajaran yang menggunakan media tiga dimensi,
saya rasa sampai sekarang pun masih efektif, karena dilihat begitu menarik, dan
mempermudah pemahaman siswa dalam pembelajaran.
3.Menurut Gagne
b. Komunikasi lisan,
c. Media cetak,
d. Gambar diam,
e. Gambar bergerak,
f. Film bersuara,
g. Mesin belajar.
4.Menurut Allen
a. Visual diam,
b. Film, televisi,
c. Obyek 3 D,
d. Rekaman,
e. Pelajaran berprogram,
f. Demonstrasi,
a. Media Audio
Media audio berfungsi untuk menyalurkan pesan audio dari sumber pesan ke
penerima pesan. Media audio berkaitan erat dengan indra pendengaran.contoh media yang
dapat dikelompokkan dalam media audio diantaranya : radio, tape recorder, telepon,
laboratorium bahasa, dll.
b. Media Visual
Media visual yaitu media yang mengandalkan indra penglihat. Media visual
dibedakan menjadi dua yaitu: Media visual diam contohnya foto, ilustrasi, flashcard,gambar
pilihan dan potongan gambar, film bingkai, film rngkai,OHP, grafik, bagan, diagram, poster,
peta, dan lain- lain. Media visual gerak contohnya gambar-gambar proyeksi bergerak seperti
film bisu dan sebagainya.
Media audiovisual merupakan media yang mampu menampilkan suara dan gambar.
Ditinjau dari karakteristiknya media audio visual dibedakan menjadi 2 yaitu:
Media audiovisual diam diantaranya TV diam, film rangkai bersuara, halaman bersuara, buku
bersuara. Media audio visual gerak diantaranya film TV, TV, film bersuara, gambar bersuara,
dll.
d. Media Serbaneka
Media serbaneka merupakan suatu media yang disesuaikan dengan potensi di suatu
daerah, di sekitar sekolah atau di lokasi lain atau di masyarakat yang dapat dimanfaatkan
sebagai media pengajaran. Contoh media serbaneka diantaranya : Papan tulis, media tiga
dimensi, realita, dan sumber belajar pada masyarakat. Papan (board) yang termasuk dalam
media ini diantaranya : papan tulis, papan buletin, papan flanel, papan magnetik, papan
listrik, dan papan paku. Media tiga dimensi diantaranya : model, mock up, dan drama.
Realita adalah benda-benda nyata seperti apa adanya atau aslinya . contoh pemanfaatan
realita misalnya guru membawa kelinci, burung, ikan atau dengan mengajak siswanya
langsung ke kebun sekolah atau ke peternakan sekolah. Sumber belajar pada masyarakat
diantaranya dengan karyawisata dan berkemah.
2. Media Visual
Adalah media yang hanya mengandalkan indera penglihatan. Media ini ada yang
menampilkan gambar diam seperti film strip (film rangkaian), slides (bingkai) foto, gambar,
atau lukisan, cetakan. Ada pula media visual yang menampilkan gambar atau symbol yang
bergerak seperti film bisu, film kartun.
Kelebihan media berbasis visual:
Lebih menarik karena ada gambar, sehingga memberikan pengalaman nyata untuk siswa.
Lebih mudah mengingat dengan visual peta konsep, maid mapping dan singkatan.
Media visual dapat memperlancar pemahaman (misalnya melalui elaborasi struktur dan
organisasi) dan memperkuat ingatan siswa.
Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi
materi pelajaran dengan dunia nyata.