PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Akhir-akhir ini banyak bermunculan kendaraan bermotor di jalan raya,
dan juga semakin bertambahnya angkutan umum di jalan raya yang membawa
pengaruh besar terhadap lingkungan. Terutama asap kendaraan tersebut dapat
mengakibatkan pencemaran udara di lingkungan sekitar kita. Di banyak kota
besar, gas buang kendaraan bermotor menyebabkan ketidaknyamanan pada
orang yang berada di tepi jalan dan menyebabkan masalah pencemaran udara
pula.
Disamping itu, asap kendaraan bermotor juga membawa dampak yang
membahayakan bagi kita terhadap kesehatan terutama pada proses pernapasan
manusia dan juga lingkungan khususnya kendaraan bermotor dengan bahan
bakar fosil-bensin dan solar. Karena asap tersebut mengandung CO yaitu hasil
pembakaran yang tidak sempurna, sehingga dapat mengganggu proses
pernapasan bagi manusia.
Dampak Terhadap Kesehatan Senyawa-senyawa di dalam gas buang
terbentuk selama energi diproduksi untuk mejalankan kendaraan bermotor.
Beberapa senyawa yang dinyatakan dapat membahayakan kesehatan akibat
dari emisi gas buang kendaraan adalah berbagai oksida sulfur, oksida nitrogen,
dan oksida karbon, hidrokarbon, logam berat tertentu dan partikulat.
Pembentukan gas buang tersebut terjadi selama pembakaran bahan bakar fosil-
bensin dan solar didalam mesin. Dibandingkan dengan sumber stasioner seperti
industri dan pusat tenaga listrik, jenis proses pembakaran yang terjadi pada
mesin kendaraan bermotor tidak sesempurna di dalam industri dan
menghasilkan bahan pencemar pada kadar yang lebih tinggi, terutama berbagai
senyawa organik dan oksida nitrogen, sulfur dan karbon. Selain itu gas buang
kendaraan bermotor juga langsung masuk ke dalam lingkungan jalan raya yang
sering dekat dengan masyarakat, dibandingkan dengan gas buang dari
cerobong industri yang tinggi.
Beberapa studi epidemiologi dapat menyimpulkan adanya hubungan
yang erat antara tingkat pencemaran udara perkotaan dengan angka kejadian
(prevalensi) penyakit pernapasan.
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh asap kendaraan bermotor
terhadap lingkungan.
1
2. Untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat akan dampak yang
ditimbulkan oleh asap kendaraan bermotor.
C. Manfaat
Manfaat dari makalah ini, baik bagi penyusun maupun pembaca dapat
menjadi sarana penambah wawasan serta pengetahuan tentang pencemaran
udara akibat kendaraan bermotor beserta hal – hal yang terkait dengan
pencemaran udara lainnya.
D. Rumusan Masalah
1. Apa yang menjadi penyebab terjadinya polusi udara di lingkungan?
2. Mengapa asap kendaraan bermotor dapat menyebabkab terjadinya polusi
udara di lingkungan?
3. Dampak apa saja yang ditimbulkan oleh asap kendaraan bermotor terhadap
lingkungan?
4. Bagaimana upaya manusia untuk mengurangi dampak asap kendaraan
bermotor terhadap lingkungan?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
(indoor pollution). Sedangkan bila pencemarannya terjadi di lingkungan
rumah, perkotaan, bahkan regional maka disebut sebagai pencemaran di luar
ruang (outdoor pollution).
Umumnya, polutan yang mencemari udara berupa gas dan asap. Gas dan
asap tersebut berasal dari hasil proses pembakaran bahan bakar yang tidak
sempurna, yang dihasilkan oleh mesin-mesin pabrik, pembangkit listrik dan
kendaraan bermotor. Selain itu, gas dan asap tersebut merupakan hasil oksidasi
dari berbagai unsur penyusun bahan bakar, yaitu: CO2 (karbon dioksida), CO
(karbon monoksida), SO (belerang oksida) dan NO (nitrogen oksida).
Manusia bukan hanya menderita sakit karena pencemaran udara, tetapi
juga akibat mengasup makanan yang tercemar logam berat. Sumbernya sayur-
sayuran dan buah-buahan yang ditanam di lingkungan yang tercemar atau
daging dari ternak yang makan rumput yang sudah mengandung logam berat
yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia.
Beberapa faktor penyebab pencemaran udara telah banyak diteliti oleh
para ahli dalam upaya mereduksi dampak yang dapat ditimbulkannya.
Penelitian yang dilakukan terhadap pengaruh timbal yang masuk ke tubuh
manusia atau hewan ternyata membuktikan bahwa bahan tersebut tidak bisa
diurai oleh tubuh, maka timbal dapat merusak jaringan tubuh siapa pun yang
diendapinya. Proses masuknya Pb ke dalam tubuh dapat melalui beberapa jalur,
yaitu melalui makanan dan minuman, udara dan perembasan atau penetrasi
pada selaput atau lapisan kulit.
Timbal secara umum dikenal dengan sebutan timah hitam, biasa
digunakan sebagai campuran bahan bakar bensin. Fungsinya, selain
meningkatkan daya pelumasan, juga meningkatkan efisiensi pembakaran.
Sehingga kinerja kendaraan bermotor meningkat. Bahan kimia ini bersama
bensin dibakar dalam mesin. Sisanya ± 70% keluar bersama emisi gas buang
hasil pembakaran. Dan timbal yang terbuang lewat knalpot itu adalah satu
diantara zat pencemar udara.
Timbal banyak digunakan oleh industri otomotif, karena setiap tambahan
0,1 gram timbal/liter mampu meningkatkan oktan sebesar 1,5 hingga 2 satuan.
Timbal dan persenyawaannya dapat berda di dalam badan perairan secara
alamiah dan sebagai dampak dari aktifitas manusia. Secara alamiah, Pb dapat
masuk kedalam badan perairan melalui pengkristalan Pb di udara dengan
bantuan air hujan. Disamping itu, proses korofikasi dari batuan mineral akibat
hempasan gelombang dan angin, juga merupakan salah satu sumber Pb yang
akan masuk kedalam perairan.
Untuk menentukan kadar atau jumlah logam Pb yang masuk kedalam
badan perairan tersebut dapat digunakan metoda AAS (Atomic Absorption
Spectrophotometer) yaitu salah satu cara analisa unsur-unsur kimia
berdasarkan pengukuran absorbsi oleh suatu larutan yang mengandung unsur
4
yang akan ditetapkan terhadap cahaya yang dihasilkan pada panjang
gelombang tertentu.
5
Polutan sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi
pencemar-pencemar primer di atmosfersekunder biasanya terjadi karena
reaksi dari dua atau lebih bahan kimia di udara, misalnya reaksi foto kimia.
Sebagai contoh adalah disosiasi NO2 yang menghasilkan NO dan O radikal.
6
Penyakit-penyakit yang dapat disebabkan oleh pencemaran udara
adalah:
a. Bronchitis kronika, pengaruh pada wanita maupun pria kurang lebih
sama. Hal ini membuktikan prevalensinya tak dipengaruhi oleh macam
pekerjaan sehari-hari. Dengan membersihkan udara dapat terjadi
penurunan 40% dari angka mortalitas.
b. Emphysema pulmonum
c. Bronchopneumonia
d. Asthma bronchiale
e. Cor pulmonale kronikum
f. Kanker paru-paru.
g. Penyakit jantung, juga ditemukan dua kali lebih besar morbiditasnya di
daerah dengan polusi udara tinggi. Karbon-monoksida ternyata dapat
menyebabkan bahaya pada jantung, apalagi bila telah ada tanda-tanda
penyakit jantung ischemik sebelumnya. Afinitas CO terhadap
hemoglobin adalah 210 kali lebih besar daripada O2 sehingga bila kadar
CO Hb sama atau lebih besar dari 50%, akan dapat terjadi nekrosis otot
jantung. Kadar lebih rendah dari itu pun telah dapat mengganggu faal
jantung.
h. Kanker lambung, ditemukan dua kali lebih banyak pada daerah dengan
polusi tinggi.
i. Penyakit-penyakit lain, umpamanya iritasi mata, kulit dan sebagainya
banyak juga dihubungkan dengan polusi udara. Juga gangguan
pertumbuhan anak dan kelainan hematologik pernah diumumkan. Di
Rusia pernah ditemukan hambatan pembentukan antibodi terhadap
influenza vaccin di daerah kota dengan tingkat polusi tinggi, sedangkan
di daerah lain pembentukannya normal.
7
pada ketinggian 15-60 km di atas permukaan bumi. Fungsi dari lapisan ini
adalah untuk melindungi bumi dari radiasi sinar ultraviolet yang
dipancarkan sinar matahari dan berbahaya bagi kehidupan.
Namun, zat kimia buatan manusia yang disebut sebagai ODS (Ozone
Depleting Substances) atau BPO (Bahan Perusak Ozon) ternyata mampu
merusak lapisan ozon sehingga akhirnya lapisan ozon menipis. Hal ini dapat
terjadi karena zat kimia buatan tersebut dapat membebaskan atom klorida
(Cl) yang akan mempercepat lepasnya ikatan O3 menjadi O2.
3. Pemanasan Global
Kadar CO2 yang tinggi di lapisan atmosfer dapat menghalangi pantulan
panas dari bumi ke atmosfer sehingga permukaan bumi menjadi lebih panas.
Peristiwa ini disebut dengan efek rumah kaca (green house effect). Efek
rumah kaca ini mempengaruhi terjadinya kenaikan suhu udara di bumi
(pemanasan global). Pemanasan global adalah kenaikan suhu rata-rata di
seluruh dunia dan menimbulkan dampak berupa berubahnya pola iklim.
8
mlibatkan penggunaan batubara seperti power plant (pembangkit listrik
tenaga uap. Masa inkubasi penyakit ini antara 2-4 tahun yang ditandai
dengan sesak napas.
b. Penyakit Silikosis
Penyakit ini disebabkan oleh pencemaran debu silica bebas, berupa
SiO2, yang terhisap masuk ke dalam paru-paru dan kemudian
mengendap. Debu silica ini banyak terdapat di industri besi baja,
keramik, pengecoran beton, dan lain-lain, samping itu debu silica juga
terdapat di penambangan bijih besi, timah putih, dan tambang batu bara.
c. Penyakit silikosis
Penyakit silikosis akan lebih buruk lagi, kalau penderita
sebelumnya sudah menderita penyakit TBC paru-paru, bronchitis kronis,
astma broonchiale dan penyakit pernapasan lainnya. Pada awalnya,
penyakit silikosis ditandai dengan sesak napas yang disertai dengan
batuk-batuk tanpa dahak.
d. Penyakit Asbestosis
Penyakit Asbestosis merupakan penyakit akibat kerja yang
disebabkan oleh debu atau serat asbes yang mencemari udara. Asbes
merupakan campuran berbagai macam silikat.
Selain mempengaruhi keadaan lingkungan alam, pencemaran udara
juga membawa dampak negatif bagi kehidupan makhluk hidup
(organisme), baik hewan, tumbuhan dan manusia
9
Menyebabkan gangguan pada tahap awal pertumbuhan fisik dan
mental serta mempengaruhi kecerdasan otak.
f. Ozon (O3)
Menyebabkan iritasi pada hidung, tenggorokan terasa terbakar dan
memperkecil paru-paru.
g. Nitrogen Oksida
Menyebabkan iritasi pada paru-paru, mata dan hidung.
10
setiap jenis tumbuhan untuk bertahan hidup berbeda-beda sesuai
dengan kebutuhannya.
7. Gas CFC
8. Mengakibatkan tumbuhan menjadi kerdil, ganggang di laut punah,
terjadi mutasi genetik (perubahan sifat organisme).
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pencemaran udara adalah masuknya, atau tercampurnya unsur-unsur
berbahaya ke dalam atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan
lingkungan, gangguan pada kesehatan manusia secara umum serta menurunkan
kualitas lingkungan.Pencemaran dapat terjadi dimana-mana. Bahaya asap
kendaraan bermotor Pencemaran udara terutama di kota-kota besar telah
menyebabkan turunnya kualitas udara sehingga mengganggu kenyamanan
lingkungan bahkan telah menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan.
Menurunnya kualitas udara tersebut terutama disebabkan oleh penggunaan
bahan bakar fosil yang tidak terkendali dan tidak efisien pada sarana
transportasi. Dampak pencemaran udara yaitu terhadap lingkungan
alam pencemaran udara dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan
alam, antara lain: hujan asam, penipisan lapisan ozon dan pemanasan global.
Dampak pencemaran udara yaitu terhadap lingkungan alam pencemaran udara
dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan alam, antara lain: hujan
asam, penipisan lapisan ozon dan pemanasan global.
B. Saran
Sebaiknya kita mengurangi pemakaian kendaraan bermotor secara
berlebih-lebihan serta lebih banyak melakukan penghijauan terhadap
lingkungan dan berusaha menjaga lingkungan agar tetap bersih dan sehat.
12
DAFTAR PUSTAKA
13