Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Akhir-akhir ini banyak bermunculan kendaraan bermotor di jalan raya,
dan juga semakin bertambahnya angkutan umum di jalan raya yang membawa
pengaruh besar terhadap lingkungan. Terutama asap kendaraan tersebut dapat
mengakibatkan pencemaran udara di lingkungan sekitar kita. Di banyak kota
besar, gas buang kendaraan bermotor menyebabkan ketidaknyamanan pada
orang yang berada di tepi jalan dan menyebabkan masalah pencemaran udara
pula.
Disamping itu, asap kendaraan bermotor juga membawa dampak yang
membahayakan bagi kita terhadap kesehatan terutama pada proses pernapasan
manusia dan juga lingkungan khususnya kendaraan bermotor dengan bahan
bakar fosil-bensin dan solar. Karena asap tersebut mengandung CO yaitu hasil
pembakaran yang tidak sempurna, sehingga dapat mengganggu proses
pernapasan bagi manusia.
Dampak Terhadap Kesehatan Senyawa-senyawa di dalam gas buang
terbentuk selama energi diproduksi untuk mejalankan kendaraan bermotor.
Beberapa senyawa yang dinyatakan dapat membahayakan kesehatan akibat
dari emisi gas buang kendaraan adalah berbagai oksida sulfur, oksida nitrogen,
dan oksida karbon, hidrokarbon, logam berat tertentu dan partikulat.
Pembentukan gas buang tersebut terjadi selama pembakaran bahan bakar fosil-
bensin dan solar didalam mesin. Dibandingkan dengan sumber stasioner seperti
industri dan pusat tenaga listrik, jenis proses pembakaran yang terjadi pada
mesin kendaraan bermotor tidak sesempurna di dalam industri dan
menghasilkan bahan pencemar pada kadar yang lebih tinggi, terutama berbagai
senyawa organik dan oksida nitrogen, sulfur dan karbon. Selain itu gas buang
kendaraan bermotor juga langsung masuk ke dalam lingkungan jalan raya yang
sering dekat dengan masyarakat, dibandingkan dengan gas buang dari
cerobong industri yang tinggi.
Beberapa studi epidemiologi dapat menyimpulkan adanya hubungan
yang erat antara tingkat pencemaran udara perkotaan dengan angka kejadian
(prevalensi) penyakit pernapasan.

B. Tujuan
1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh asap kendaraan bermotor
terhadap lingkungan.

1
2. Untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat akan dampak yang
ditimbulkan oleh asap kendaraan bermotor.

C. Manfaat
Manfaat dari makalah ini, baik bagi penyusun maupun pembaca dapat
menjadi sarana penambah wawasan serta pengetahuan tentang pencemaran
udara akibat kendaraan bermotor beserta hal – hal yang terkait dengan
pencemaran udara lainnya.

D. Rumusan Masalah
1. Apa yang menjadi penyebab terjadinya polusi udara di lingkungan?
2. Mengapa asap kendaraan bermotor dapat menyebabkab terjadinya polusi
udara di lingkungan?
3. Dampak apa saja yang ditimbulkan oleh asap kendaraan bermotor terhadap
lingkungan?
4. Bagaimana upaya manusia untuk mengurangi dampak asap kendaraan
bermotor terhadap lingkungan?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pencemaran Udara


Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia,
atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan
mahkluk hidup, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.
Pencemaran udara dapat diartikan sebagai hadirnya satu atau beberapa
kontaminan di dalam udara atmosfir, seperti antara lain oleh debu, busa, gas,
kabut, bau-bauan, asap atau uap dalam kuantitas yang banyak, dengan berbagai
sifat maupun lama berlangsungnya di udara tersebut, hingga dapat
menimbulkan gangguan-gangguan tehadap kehidupan manusia , tumbuhan,
atau hewan maupun benda, atau tanpa alasan jelas sudah dapat memepengaruhi
kelestarian kehidupan organisme.
Menurut UU No. 32 tahun 2009, pencemaran lingkungan hidup adalah
masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, atau komponen lain ke
dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku
mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan.
Menurut Salim yang dikutip oleh Utami (2005) pencemaran udara
diartikan sebagai keadaan atmosfir, dimana satu atau lebih bahan-bahan polusi
yang jumlah dan konsentrasinya dapat membahayakan kesehatan mahluk
hidup, merusak properti, mengurangi kenyamanan di udara. Berdasarkan
definisi ini maka segala bahan padat, gas dan cair yang ada di udara yang dapat
menimbulkan rasa tidak nyaman disebut polutan udara.
Sedangkan menurut Mukono (2006), yang dimaksud pencemaran udara
adalah bertambahnya bahan atau substrat fisik atau kimia ke dalam lingkungan
udara normal yang mencapai sejumlah tertentu, sehingga dapat dideteksi oleh
manusia (atau yang dapat dihitung dan diukur) serta dapat memberikan efek
pada manusia, binatang, vegetasi dan material karena ulah manusia (man
made).
Pencemaran udara diartikan sebagai adanya bahan-bahan atau zat-zat
asing di dalam udara yang menyebabkan perubahan susunan (komposisi) udara
dari keadaan normalnya (Wisnu, Dampak pencemaran lingkungan : 27).
Jadi, Pencemaran udara adalah masuknya, atau tercampurnya unsur-
unsur berbahaya ke dalam atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya
kerusakan lingkungan, gangguan pada kesehatan manusia secara umum serta
menurunkan kualitas lingkungan. Pencemaran dapat terjadi dimana-mana. Bila
pencemaran tersebut terjadi di dalam rumah, di ruang-ruang sekolah ataupun di
ruang-ruang perkantoran maka disebut sebagai pencemaran dalam ruang

3
(indoor pollution). Sedangkan bila pencemarannya terjadi di lingkungan
rumah, perkotaan, bahkan regional maka disebut sebagai pencemaran di luar
ruang (outdoor pollution).
Umumnya, polutan yang mencemari udara berupa gas dan asap. Gas dan
asap tersebut berasal dari hasil proses pembakaran bahan bakar yang tidak
sempurna, yang dihasilkan oleh mesin-mesin pabrik, pembangkit listrik dan
kendaraan bermotor. Selain itu, gas dan asap tersebut merupakan hasil oksidasi
dari berbagai unsur penyusun bahan bakar, yaitu: CO2 (karbon dioksida), CO
(karbon monoksida), SO (belerang oksida) dan NO (nitrogen oksida).
Manusia bukan hanya menderita sakit karena pencemaran udara, tetapi
juga akibat mengasup makanan yang tercemar logam berat. Sumbernya sayur-
sayuran dan buah-buahan yang ditanam di lingkungan yang tercemar atau
daging dari ternak yang makan rumput yang sudah mengandung logam berat
yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia.
Beberapa faktor penyebab pencemaran udara telah banyak diteliti oleh
para ahli dalam upaya mereduksi dampak yang dapat ditimbulkannya.
Penelitian yang dilakukan terhadap pengaruh timbal yang masuk ke tubuh
manusia atau hewan ternyata membuktikan bahwa bahan tersebut tidak bisa
diurai oleh tubuh, maka timbal dapat merusak jaringan tubuh siapa pun yang
diendapinya. Proses masuknya Pb ke dalam tubuh dapat melalui beberapa jalur,
yaitu melalui makanan dan minuman, udara dan perembasan atau penetrasi
pada selaput atau lapisan kulit.
Timbal secara umum dikenal dengan sebutan timah hitam, biasa
digunakan sebagai campuran bahan bakar bensin. Fungsinya, selain
meningkatkan daya pelumasan, juga meningkatkan efisiensi pembakaran.
Sehingga kinerja kendaraan bermotor meningkat. Bahan kimia ini bersama
bensin dibakar dalam mesin. Sisanya ± 70% keluar bersama emisi gas buang
hasil pembakaran. Dan timbal yang terbuang lewat knalpot itu adalah satu
diantara zat pencemar udara.
Timbal banyak digunakan oleh industri otomotif, karena setiap tambahan
0,1 gram timbal/liter mampu meningkatkan oktan sebesar 1,5 hingga 2 satuan.
Timbal dan persenyawaannya dapat berda di dalam badan perairan secara
alamiah dan sebagai dampak dari aktifitas manusia. Secara alamiah, Pb dapat
masuk kedalam badan perairan melalui pengkristalan Pb di udara dengan
bantuan air hujan. Disamping itu, proses korofikasi dari batuan mineral akibat
hempasan gelombang dan angin, juga merupakan salah satu sumber Pb yang
akan masuk kedalam perairan.
Untuk menentukan kadar atau jumlah logam Pb yang masuk kedalam
badan perairan tersebut dapat digunakan metoda AAS (Atomic Absorption
Spectrophotometer) yaitu salah satu cara analisa unsur-unsur kimia
berdasarkan pengukuran absorbsi oleh suatu larutan yang mengandung unsur

4
yang akan ditetapkan terhadap cahaya yang dihasilkan pada panjang
gelombang tertentu.

B. Klasifikasi Pencemaran Udara


Banyak faktor yang dapat menyebabkan pencemaran udara, diantaranya
pencemaran yang ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan
manusia atau kombinasi keduanya. Pencemaran udara dapat mengakibatkan
dampak pencemaran udara bersifat langsung dan lokal, regional, maupun
global atau tidak langsung dalam kurun waktu lama. Pencemar udara
dibedakan menjadi pencemar primer dan pencemar sekunder :
1. Polutan primer
Polutan primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung
dari sumber pencemaran udara atau polutan yang dikeluarkan langsung dari
sumber tertentu, dan dapat berupa polutan gas yang terdiri dari:
a. Senyawa karbon, yaitu hidrokarbon, hidrokarbon teroksigenasi, dan
karbon oksida (CO atau CO2) karena ia merupakan hasil
dari pembakaran
b. Senyawa sulfur, yaitu oksida.
c. Senyawa halogen, yaitu flour, klorin, hydrogen klorida, hidrokarbon
terklorinasi, dan bromin.
d. Partikel yang di atmosfer mempunyai karakteristik yang spesifik, dapat
berupa zat padat maupun suspense aerosol cair sulfur di atmosfer.
Bahan partikel tersebut dapat berasal dari proses kondensasi, proses
(misalnya proses menyemprot/ spraying) maupun proses erosi bahan
tertentu.
2. Polutan Sekunder

5
Polutan sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi
pencemar-pencemar primer di atmosfersekunder biasanya terjadi karena
reaksi dari dua atau lebih bahan kimia di udara, misalnya reaksi foto kimia.
Sebagai contoh adalah disosiasi NO2 yang menghasilkan NO dan O radikal.

C. Bahaya Asap Kendaraan Bermotor


Pencemaran udara terutama di kota-kota besar telah menyebabkan
turunnya kualitas udara sehingga mengganggu kenyamanan lingkungan bahkan
telah menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan. Menurunnya kualitas udara
tersebut terutama disebabkan oleh penggunaan bahan bakar fosil yang tidak
terkendali dan tidak efisien pada sarana transportasi dan industri yang
umumnya terpusat di kota-kota besar, disamping kegiatan rumah tangga dan
kebakaran hutan.
Hasil penelitian di beberapa kota besar (Jakarta, Bandung, Semarang dan
Surabaya) menunjukan bahwa kendaraan bermotor merupakan sumber utama
pencemaran udara. Hasil penelitian di Jakarta menunjukan bahwa kendaraan
bermotor memberikan kontribusi pencemaran CO sebesar 98,80%, NOx
sebesar 73,40% dan HC sebesar 88,90% (Bapedal, 1992).
Gas-gas yang terdapat dalam asap kendaraan bermotor banyak yang
dapat menimbulkan kerugian, diantaranya adalah karbon dioksida, karbon
monoksida, oksida nitrogen dan oksida belerang. Berikut ini kerugian yang
ditimbulkan gas-gas tersebut:
1. Karbon dioksida
Karbon dioksida tergolong gas rumah kaca, sehingga peningkatan kadar
karbon dioksida di udara dapat mengakibatkan peningkatan suhu permukaan
bumi.
2. Karbon monoksida
Gas ini bersifat racun, dapat menyebabkan rasa sakit pada mata,
saluran pernafasan dan paru-paru. Jika masuk ke dalam darah melalui
pernafasan, karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin dalam darah
membentuk COHb (karboksihemoglobin).
3. Belerang Oksida
Belerang oksida, apabila terisap oleh pernapasan, akan berekasi dengan
air dalam sluran pernapasan dan membentuk asam sulfat yang akan merusak
jaringan dan menimbulkan rasa sakit. Oksidasi belerang juga dapat larut
dalam air hujan dan menyebabkan hujan asam.
4. Nitrogen Oksida
Nitrogen oksida bereaksi dengan bahan-bahan pencemar lain dan
menimbulkan fenomena asap-kabut atau smog. Smog menyebabkan
berkurangnya daya pandang, iritasi pada mata dan saluran pernapasan,
membuat tanaman layu, serta menurunkan kualitas materi.

6
Penyakit-penyakit yang dapat disebabkan oleh pencemaran udara
adalah:
a. Bronchitis kronika, pengaruh pada wanita maupun pria kurang lebih
sama. Hal ini membuktikan prevalensinya tak dipengaruhi oleh macam
pekerjaan sehari-hari. Dengan membersihkan udara dapat terjadi
penurunan 40% dari angka mortalitas.
b. Emphysema pulmonum
c. Bronchopneumonia
d. Asthma bronchiale
e. Cor pulmonale kronikum
f. Kanker paru-paru.
g. Penyakit jantung, juga ditemukan dua kali lebih besar morbiditasnya di
daerah dengan polusi udara tinggi. Karbon-monoksida ternyata dapat
menyebabkan bahaya pada jantung, apalagi bila telah ada tanda-tanda
penyakit jantung ischemik sebelumnya. Afinitas CO terhadap
hemoglobin adalah 210 kali lebih besar daripada O2 sehingga bila kadar
CO Hb sama atau lebih besar dari 50%, akan dapat terjadi nekrosis otot
jantung. Kadar lebih rendah dari itu pun telah dapat mengganggu faal
jantung.
h. Kanker lambung, ditemukan dua kali lebih banyak pada daerah dengan
polusi tinggi.
i. Penyakit-penyakit lain, umpamanya iritasi mata, kulit dan sebagainya
banyak juga dihubungkan dengan polusi udara. Juga gangguan
pertumbuhan anak dan kelainan hematologik pernah diumumkan. Di
Rusia pernah ditemukan hambatan pembentukan antibodi terhadap
influenza vaccin di daerah kota dengan tingkat polusi tinggi, sedangkan
di daerah lain pembentukannya normal.

D. Dampak Pencemaran Udara Terhadap Lingkungan Alam


Terhadap Lingkungan Alam Pencemaran udara dapat menimbulkan
dampak terhadap lingkungan alam, antara lain: hujan asam, penipisan lapisan
ozon dan pemanasan global.
1. Hujan Asam
a. Mempengaruhi kualitas air permukaan
b. Merusak tanaman
c. Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga
mempengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan
d. Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan.

2. Penipisan Lapisan Ozon


Ozon adalah senyawa kimia yang memiliki 3 ikatan yang tidak stabil.
Di atmosfer, ozon terbentuk secara alami dan terletak di lapisan stratosfer

7
pada ketinggian 15-60 km di atas permukaan bumi. Fungsi dari lapisan ini
adalah untuk melindungi bumi dari radiasi sinar ultraviolet yang
dipancarkan sinar matahari dan berbahaya bagi kehidupan.
Namun, zat kimia buatan manusia yang disebut sebagai ODS (Ozone
Depleting Substances) atau BPO (Bahan Perusak Ozon) ternyata mampu
merusak lapisan ozon sehingga akhirnya lapisan ozon menipis. Hal ini dapat
terjadi karena zat kimia buatan tersebut dapat membebaskan atom klorida
(Cl) yang akan mempercepat lepasnya ikatan O3 menjadi O2.

3. Pemanasan Global
Kadar CO2 yang tinggi di lapisan atmosfer dapat menghalangi pantulan
panas dari bumi ke atmosfer sehingga permukaan bumi menjadi lebih panas.
Peristiwa ini disebut dengan efek rumah kaca (green house effect). Efek
rumah kaca ini mempengaruhi terjadinya kenaikan suhu udara di bumi
(pemanasan global). Pemanasan global adalah kenaikan suhu rata-rata di
seluruh dunia dan menimbulkan dampak berupa berubahnya pola iklim.

E. Dampak Pencemaran Udara Terhadap Mahkluk Hidup


Ada beberapa dampak dari pencemaran udara terhadap mahkluk hidup:
1. Dampak kesehatan
Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam
tubuh melalui sistem pernapasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam
tubuh bergantung kepada jenis pencemar. Partikulat berukuran besar dapat
tertahan di saluran pernapasan bagian atas, sedangkan partikulat berukuran
kecil dan gas dapat mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar
diserap oleh sistem peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh.
Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISPA (infeksi
saluran pernapasan akut), termasuk di antaranya, asma, bronkitis, dan
gangguan pernapasan lainnya.
Partikel yang mencemari udara dapat merusak lingkungan, manusia,
tanaman, dan hewan. Udara yang telah tercemar oleh partikel dapat
menimbulkan berbagai penyakit saluran pernapasan atau pneumokoniosis
yang merupakan penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh adanya
partikel yang masuk atau mengendap di dalam paru-paru akan menentukan
letak penempelan atau pengendapannya. (Wardhana, Wisnu Arya 1999).
Penyakit pneumoconiosis banyak jenisnya, tergantung dari jenis
partikel yang masuk atau terhisap ke dalam paru-paru. Adapun jenis-jenis
penyakit pneumoniosis seperti :
a. Penyakit Antrakosis
Penyakit Antrakosis merupakan penyakit saluran pernapasan yang
disebabkan oleh pencemaran debu batubara. Penyakit ini biasanya
dijumpai pada pekerja tambang batubara atau pekerja yang banyak

8
mlibatkan penggunaan batubara seperti power plant (pembangkit listrik
tenaga uap. Masa inkubasi penyakit ini antara 2-4 tahun yang ditandai
dengan sesak napas.

b. Penyakit Silikosis
Penyakit ini disebabkan oleh pencemaran debu silica bebas, berupa
SiO2, yang terhisap masuk ke dalam paru-paru dan kemudian
mengendap. Debu silica ini banyak terdapat di industri besi baja,
keramik, pengecoran beton, dan lain-lain, samping itu debu silica juga
terdapat di penambangan bijih besi, timah putih, dan tambang batu bara.

c. Penyakit silikosis
Penyakit silikosis akan lebih buruk lagi, kalau penderita
sebelumnya sudah menderita penyakit TBC paru-paru, bronchitis kronis,
astma broonchiale dan penyakit pernapasan lainnya. Pada awalnya,
penyakit silikosis ditandai dengan sesak napas yang disertai dengan
batuk-batuk tanpa dahak.
d. Penyakit Asbestosis
Penyakit Asbestosis merupakan penyakit akibat kerja yang
disebabkan oleh debu atau serat asbes yang mencemari udara. Asbes
merupakan campuran berbagai macam silikat.
Selain mempengaruhi keadaan lingkungan alam, pencemaran udara
juga membawa dampak negatif bagi kehidupan makhluk hidup
(organisme), baik hewan, tumbuhan dan manusia

2. Dampak pencemaran udara bagi manusia, antara lain:


a. Karbon monoksida (CO)
Mampu mengikat Hb (hemoglobin) sehingga pasokan O2 ke
jaringan tubuh terhambat. Hal tersebut menimbulkan gangguan kesehatan
berupa; rasa sakit pada dada, nafas pendek, sakit kepala, mual,
menurunnya pendengaran dan penglihatan menjadi kabur. Selain itu,
fungsi dan koordinasi motorik menjadi lemah. Bila keracunan berat (70 –
80 % Hb dalam darah telah mengikat CO), dapat menyebabkan pingsan
dan diikuti dengan kematian.
b. Nitrogen dioksida (SO2)
Dapat menyebabkan timbulnya serangan asma.
c. Hidrokarbon (HC)
Menyebabkan kerusakan otak, otot dan jantung.
d. Chlorofluorocarbon (CFC)
Menyebabkan melanoma (kanker kulit) khususnya bagi orang-
orang berkulit terang, katarak dan melemahnya sistem daya tahan tubuh.
e. Timbal (Pb)

9
Menyebabkan gangguan pada tahap awal pertumbuhan fisik dan
mental serta mempengaruhi kecerdasan otak.
f. Ozon (O3)
Menyebabkan iritasi pada hidung, tenggorokan terasa terbakar dan
memperkecil paru-paru.
g. Nitrogen Oksida
Menyebabkan iritasi pada paru-paru, mata dan hidung.

3. Dampak pencemaran udara bagi kehidupan hewan


a. Penipisan lapisan ozon
Menimbulkan kanker mata pada sapi, terganggunya atau bahkan
putusnya rantai makanan pada tingkat konsumen di ekosistem perairan
karena penurunan jumlah fitoplankton.
b. Hujan asam
Menyebabkan pH air turun di bawah normal sehingga ekosistem air
terganggu.
c. Pemanasan global
Penurunan hasil panen perikanan. Selain membawa dampak negatif
pada kehidupan hewan, pencemaran udara juga mampu merusakkan
bangunan dan candi-candi. Iklim dunia yang berubah polanya
mengakibatkan timbulnya kemarau panjang, bencana alam dan naiknya
permukaan laut. Kemarau panjang memicu terjadinya kebakaran hutan
dan menurunnya produksi panen, bencana alam (banjir, gempa, tsunami)
banyak terjadi dan permukaan laut yang meninggi akan mengakibatkan
tenggelamnya pulau-pulau kecil dan daerah-daerah pesisir pantai.

4. Dampak Pencemaran Udara Bagi Tumbuhan


Dampak pencemaran udara terhadap kehidupan tumbuhan, antara lain:
a. Hujan Asam
1. Merusak kehidupan ekosistem perairan, menghancurkan jaringan
tumbuhan (karena memindahkan zat hara di daun dan menghalangi
pengambilan Nitrogen) dan mengganggu pertumbuhan tanaman.
2. Melarutkan kalsium, potasium dan nutrient lain yang berada dalam
tanah sehingga tanah akan berkurang kesuburannya dan akibatnya
pohon akan mati.
3. Penipisan Lapisan Ozon
4. Merusak tanaman, mengurangi hasil panen (produksi bahan makanan,
seperti beras, jagung dan kedelai), penurunan jumlah fitoplankton
yang merupakan produsen bagi rantai makanan di laut.
5. Pemanasan global
6. Penurunan hasil panen pertanian dan perubahan keanekaragaman
hayati. Keanekaragaman hayati dapat berubah karena kemampuan

10
setiap jenis tumbuhan untuk bertahan hidup berbeda-beda sesuai
dengan kebutuhannya.
7. Gas CFC
8. Mengakibatkan tumbuhan menjadi kerdil, ganggang di laut punah,
terjadi mutasi genetik (perubahan sifat organisme).

F. Upaya Penangulangan Pencemaran Udara Akibat Kendaraan Bermotor


Untuk dapat menanggulangi terjadinya pencemaran udara dapat
dilakukan beberapa usaha antara lain: mengganti bahan bakar kendaraan
bermotor dengan bahan bakar yang tidak menghasilkan gas karbon monoksida
dan diusahakan pula agar pembakaran yang terjadi berlangsung secara
sempurna, selain itu pengolahan/daur ulang atau penyaringan limbah asap
industri, penghijauan untuk melangsungkan proses fotosintesis (taman
bertindak sebagai paru-paru kota), dan tidak melakukan pembakaran hutan
secara sembarangan, serta melakukan reboisasi/penanaman kembali pohon-
pohon pengganti yang penting adalah untuk membuka lahan tidak dilakukan
pembakaran hutan, melainkan dengan cara mekanik.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pencemaran udara adalah masuknya, atau tercampurnya unsur-unsur
berbahaya ke dalam atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan
lingkungan, gangguan pada kesehatan manusia secara umum serta menurunkan
kualitas lingkungan.Pencemaran dapat terjadi dimana-mana. Bahaya asap
kendaraan bermotor Pencemaran udara terutama di kota-kota besar telah
menyebabkan turunnya kualitas udara sehingga mengganggu kenyamanan
lingkungan bahkan telah menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan.
Menurunnya kualitas udara tersebut terutama disebabkan oleh penggunaan
bahan bakar fosil yang tidak terkendali dan tidak efisien pada sarana
transportasi. Dampak pencemaran udara yaitu terhadap lingkungan
alam pencemaran udara dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan
alam, antara lain: hujan asam, penipisan lapisan ozon dan pemanasan global.
Dampak pencemaran udara yaitu terhadap lingkungan alam pencemaran udara
dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan alam, antara lain: hujan
asam, penipisan lapisan ozon dan pemanasan global.

B. Saran
Sebaiknya kita mengurangi pemakaian kendaraan bermotor secara
berlebih-lebihan serta lebih banyak melakukan penghijauan terhadap
lingkungan dan berusaha menjaga lingkungan agar tetap bersih dan sehat.

12
DAFTAR PUSTAKA

Ekasatya, N. 1991 Pencegahan dan Penanggulangan Pencemaran Lingkungan.


Jakarta : Departemen Perindustrian R.I.
Fahmi, N. 2016. Makalah Pencemaran Udara Akibat Gas. (Online)
http://nurulfahmikesling.blogspot.co.id/2016/09/makalah-pencemaran-
udara-akibat-gas.html. (Diakses pada tanggal 15 Maret 2017).

Rahmawaty. 2002. Dampak Pencemar Udara Terhadap Tumbuhan. (Online).


http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/857/1/hutan-
rahmawaty2.pdf . (Diakses pada tanggal 15 Maret 2017).

Saeni. 1989. Kimia Lingkungan. Bogor : PAU-IPB.


Wicaksosno, A. 2010. Pencemaran Udara Akibat Kendaraan Bermotor. (Online).
https://id.scribd.com/doc/44395525/Pencemaran-Udara-Akibat-
Kendaraan-Bermotor-Drh-Sunu. (Diakses pada tanggal 15 Maret 2017).

13

Anda mungkin juga menyukai