Anda di halaman 1dari 7

DEFINISI

Atropi papil merupakan kerusakan pada saraf optik yang mengakibatkan


degenerasi saraf optik yang terjadi sebagai hasil akhir suatu proses patologik yang
merusak akson pada sistem penglihatan anterior.Atropi papil dapat bersifat primer
atau sekunder. Atropi papil merupakan suatu tanda yang penting dari suatu penyakit
saraf optik lanjut.(Skuta 2010,Khurana 2007) Atropi papil tidak terjadi dengan segera
tetapi umumnya terjadi 4-6 minggu setelah terjadinya kerusakan akson(Skuta, 2010).

EPIDEMIOLOGI

Di Amerika menurut penelitian Tielsch dkk,prevalensi kebutaan akibat atropi


papil adalah 0,8%. Menurut penelitian Munoz dkk prevalensi gangguan penglihatan
dan kebutaan akibat atropi papil adalah 0,04% dan 0,12%.Atropi papil bukanlah suatu
penyakit,tetapi merupakan suatu tanda dari berbagai proses penyakit,sehingga
morbiditas dan mortalitasnya sangat tergantung pada penyebabnya. Atropi papil lebih
banyak dijumpai pada orang Afrika Amerika (0,3%) dibanding pada kulit putih
(0,05%). Atropi papil dapat terjadi pada wanita dan laki-laki, dan dapat terjadi pada
semua umur(Gandhi Rashmin, 2012).

ANATOMI DAN FISIOLOGI

Visual pathway bermula di retina, dan terdiri dari saraf optik,chiasma


optikus,traktus optikus,lateral geniculate bodies,optic radiations dan kortex visual.
Panjang saraf optik ± 45-70 mm,terdiri atas 4 bagian yaitu intra okuli (1mm), intra
orbita (30 mm),intra kanalikuli (6-9mm), dan intra kranial (10mm). Optic nerve
head,oleh Brigss (1688) disebut ˝papil˝,berbentuk oval dengan diameter 1,5mm dan
aksis vertikal yang lebih panjang. Aliran darah saraf optik dan papil sangat kompleks
(Khurana A K,2007; Andra Pradesh,2009).
Gambar 1. Visual Pathway

Saraf optik, anatominya bermula di diskus optikus tetapi menurut fisiologi dan
fungsinya bermula di ganglion cell layer retina. Saraf optik terdiri dari 1-1,2 juta
ganglion sel akson.Kehidupan akson saraf optik sangat tergantung pada produksi
metabolik di dalam ganglion sel retina,merupakan suatu sistem yang bergantung pada
konsentrasi oksigen di dalamnya. Sistem transport aksonal sangat peka terhadap
proses iskemik,inflamasi dan kompresi.Terputusnya transport aksonal akibat berbagai
penyebab akan menyebabkan gangguan pada diskus optik.

PATOFISIOLOGI

Degenerasi saraf optik berhubungan dengan kegagalan regenerasi,di mana


terjadi proliferasi astrosit dan jaringan glial. Akson saraf optik ditutupi oleh
oligodendrosit, jika sekali akson ini rusak maka tidak akan dapat beregenerasi.

Terdapat 3 teori patogenesis

1. Degenerasi serabut saraf yang berhubungan dengan gliosis berlebihan.Perubahan


ini merupakan tanda patologis dari consecutive optic atrophy dan postneuritic optic
atrophy.

2. Degenerasi serabut saraf dan gliosis dalam keadaan normal,di mana astrosit
berproliferasi dengan sendirinya dan tersusun pada kolum longitudinal mengganti
serabut saraf (columnar gliosis).Keadaan ini terjadi pada atropi papil primer.
3. Degenerasi serabut saraf yang berhubungan dengan gliosis yang tidak
berfungsi.Hal ini terjadi akibat berkurangnya aliran darah.Perubahan patologi ini
disebut sebagai cavernous optic atrophy dan merupakan ciri dari glaukoma dan
ischaemic optic atrophy.

KLASIFIKASI

Klasifikasi atropi papil dibuat berdasarkan etiologi,gambaran oftalmoskop dan


patofisiologi

A. Klasifikasi berdasarkan Etiologi

1. Atropi Papil Primer

Atropi papil primer disebabkan oleh adanya lesi yang mengenai jalur visual
pada bagian retrolaminar saraf optik ke badan genikulatum lateral. Lesi yang
mengenai saraf optik akan menghasilkan atropi papil yang unilateral,sedang lesi yang
mengenai chiasma dan traktus optikus akan menyebabkan atropi papil yang bilateral.

Penyebab:

a. Neuritis retrobulbar

b. Lesi yang menekan saraf optik,seperti tumor (pituitary adenoma,


craniopharyngioma dan suprasellar meningioma),aneurisma,chiasmal arachnoiditis.

c. Toxic neuropati : methanol (spritus),ethambutol,isoniazid,penyebab yang jarang


amiodaron,streptomisin,chlorpropamide.

d. Nutritional Optik neuropathy

- Defisiensi thiamine (vitamin B1)

- Defisiensi vitamin B12

- Defisiensi niacin (vitamin B6)

e. Traumatic optic neuropathy

f. Atropi papil herediter


Gambaran papil :

- Papil putih,datar dengan gambaran batas yang jelas

- Penurunan jumlah pembuluh darah kecil pada papil

- Pengecilan pembuluh darah peripapiler dan penipisan lapisan sarabut saraf retina.
Atropi papil dapat difus atau sektoral tergantung penyebab dan tingkatan lesi.

2. Atropi Papil Sekunder

Didahului oleh pembengkakan optic nerve head.

Penyebab :

a. Papil edema kronis

b. Anterior Ischaemic Optic Neuropathy

c. Papillitis

Gambaran papil : bervariasi tergantung dari penyebabnya

Gambaran utama :

- Papil putih,meninggi dengan gambaran batas yang berhubungan dengan gliosis

- Penurunan jumlah pembuluh darah kecil pada papil

Gambar 2. Atropi papil,(a) primer (b) sekunder


B. Klasifikasi berdasarkan Ophthalmoskop

1. Primary (simple) optic atrophy

Lesi proksimal optik disk tanpa didahului papil edema. Sering terjadi pada multiple
sklerosis,retrobulbar neuritis (idiopatik),Leber’s dan herediter papil atropi
lainnya,tumor intrakranial yang menekan visual pathway anterior (tumor
pituitary),trauma atau avulsi saraf optik,toxic amblyopias (neuritis retrobulbar kronis)
dan tabes dorsalis.Papil putih seperti kapur,batas tegas,pembuluh darah retina
normal. Lamina kribrosa jelas terlihat.

2. Consecutive optic atrophy

Terjadi akibat destruksi sel ganglion akibat proses degenerasi atau inflamasi koroid
dan atau retina. Penyebab tersering adalah korioretinitis difus,retinal pigmentary
dystrophies (retinitis pigmentosa),patologik myopia dan oklusi arteri retina sentral.
Papil pucat dengan margin yang normal,arteri tipis,dan cup yang normal.

3. Post Neuritic Optic Atrophy

Terjadi akibat dari papillitis atau papil oedem yang luas.

4. Glaucomatous Optic Atrophy

Terjadi karena peningkatan tekanan bola mata yang berlangsung lama. Juga disebut
sebagai cavernous optic atrophy.

5. Vascular (ischaemic) optic atrophy

Terjadi akibat keadaan iskemik pada disk seperti pada giant cell arteritis,severe
haemorrhage,anemia berat dan keracunan quinine.

C. Klasifikasi berdasarkan Patofisiologi

1. Ascending Optik Atrophy

Kerusakan sel ganglion atau lapisan serabut saraf akibat penyakit pada retina atau
papil.Degenerasi serabut saraf berjalan dari bola mata ke arah badan
genikulatum.Penyebab tersering toksik retinopati dan glaukoma kronis simpleks.
Dijumpai penebalan dan degerasi akson di badan genikulatum lateral dalam waktu 24
jam.
2. Descending atau Retrograde Optik Atrophy

Prosesnya dari traktus optikus,kiasma atau bagian posterior dari saraf optik ke arah
optik disk(kompresi saraf optik akibat tumor intrakranial)

GAMBARAN KLINIS

1. Hilangnya penglihatan,dapat terjadi secara tiba-tiba atau perlahan-lahan


(tergantung pada penyebab atropi papil) dan bersifat parsial atau total
(tergantung derajat atropi papil).
2. Pupil semi dilatasi dan reflex cahaya langsung sangat sedikit atau tidak ada
sama sekali
3. Hilangnya lapang pandangan akan bervariasi dengan distribusi serabut-
serabut saraf yang rusak.
4. Gambaran funduskopi dari papil bervariasi tergantung dari tipe atropi papil
5. Gangguan penglihatan warna

PENGOBATAN

Papil atropi komplit yang sudah mengganggu fungsi penglihatan tidak dapat
dipulihkan kembali. Penanganan terhadap penyebab yang mendasarinya dapat
membantu mempertahankan penglihatan pada pasien dengan atropi papil parsial
DAFTAR PUSTAKA

1. Vaughan, Daniel G. 2000 Oftalmologi Umum. Edisi ketiga. Widya Medika:


Jakarta.

2. Ilyas, Prof. Dr. H. Sidarta. 2006. Ilmu Penyakit Mata. Edisi Ketiga. Balai Penerbit
FKUI. Jakarta.

3. Yogiantoro, et al. 2006. Papil Atrofi. Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Penyakit
Mata Edisi III. Surabaya: RSU Dokter Soetomo. Hal: 54-55.

4. Atrofi Papil Nervus Optikus Primer


http://www.acponline.org/mobile/ophthalmologywaxman2011/oda.html

5. “Optic Atrophy” Lecture by Prof. V. Rajaram at Regional Institute of


Ophthalmology, Chennai. September 16, 2006.

Anda mungkin juga menyukai