EPIDEMIOLOGI
Saraf optik, anatominya bermula di diskus optikus tetapi menurut fisiologi dan
fungsinya bermula di ganglion cell layer retina. Saraf optik terdiri dari 1-1,2 juta
ganglion sel akson.Kehidupan akson saraf optik sangat tergantung pada produksi
metabolik di dalam ganglion sel retina,merupakan suatu sistem yang bergantung pada
konsentrasi oksigen di dalamnya. Sistem transport aksonal sangat peka terhadap
proses iskemik,inflamasi dan kompresi.Terputusnya transport aksonal akibat berbagai
penyebab akan menyebabkan gangguan pada diskus optik.
PATOFISIOLOGI
2. Degenerasi serabut saraf dan gliosis dalam keadaan normal,di mana astrosit
berproliferasi dengan sendirinya dan tersusun pada kolum longitudinal mengganti
serabut saraf (columnar gliosis).Keadaan ini terjadi pada atropi papil primer.
3. Degenerasi serabut saraf yang berhubungan dengan gliosis yang tidak
berfungsi.Hal ini terjadi akibat berkurangnya aliran darah.Perubahan patologi ini
disebut sebagai cavernous optic atrophy dan merupakan ciri dari glaukoma dan
ischaemic optic atrophy.
KLASIFIKASI
Atropi papil primer disebabkan oleh adanya lesi yang mengenai jalur visual
pada bagian retrolaminar saraf optik ke badan genikulatum lateral. Lesi yang
mengenai saraf optik akan menghasilkan atropi papil yang unilateral,sedang lesi yang
mengenai chiasma dan traktus optikus akan menyebabkan atropi papil yang bilateral.
Penyebab:
a. Neuritis retrobulbar
- Pengecilan pembuluh darah peripapiler dan penipisan lapisan sarabut saraf retina.
Atropi papil dapat difus atau sektoral tergantung penyebab dan tingkatan lesi.
Penyebab :
c. Papillitis
Gambaran utama :
Lesi proksimal optik disk tanpa didahului papil edema. Sering terjadi pada multiple
sklerosis,retrobulbar neuritis (idiopatik),Leber’s dan herediter papil atropi
lainnya,tumor intrakranial yang menekan visual pathway anterior (tumor
pituitary),trauma atau avulsi saraf optik,toxic amblyopias (neuritis retrobulbar kronis)
dan tabes dorsalis.Papil putih seperti kapur,batas tegas,pembuluh darah retina
normal. Lamina kribrosa jelas terlihat.
Terjadi akibat destruksi sel ganglion akibat proses degenerasi atau inflamasi koroid
dan atau retina. Penyebab tersering adalah korioretinitis difus,retinal pigmentary
dystrophies (retinitis pigmentosa),patologik myopia dan oklusi arteri retina sentral.
Papil pucat dengan margin yang normal,arteri tipis,dan cup yang normal.
Terjadi karena peningkatan tekanan bola mata yang berlangsung lama. Juga disebut
sebagai cavernous optic atrophy.
Terjadi akibat keadaan iskemik pada disk seperti pada giant cell arteritis,severe
haemorrhage,anemia berat dan keracunan quinine.
Kerusakan sel ganglion atau lapisan serabut saraf akibat penyakit pada retina atau
papil.Degenerasi serabut saraf berjalan dari bola mata ke arah badan
genikulatum.Penyebab tersering toksik retinopati dan glaukoma kronis simpleks.
Dijumpai penebalan dan degerasi akson di badan genikulatum lateral dalam waktu 24
jam.
2. Descending atau Retrograde Optik Atrophy
Prosesnya dari traktus optikus,kiasma atau bagian posterior dari saraf optik ke arah
optik disk(kompresi saraf optik akibat tumor intrakranial)
GAMBARAN KLINIS
PENGOBATAN
Papil atropi komplit yang sudah mengganggu fungsi penglihatan tidak dapat
dipulihkan kembali. Penanganan terhadap penyebab yang mendasarinya dapat
membantu mempertahankan penglihatan pada pasien dengan atropi papil parsial
DAFTAR PUSTAKA
2. Ilyas, Prof. Dr. H. Sidarta. 2006. Ilmu Penyakit Mata. Edisi Ketiga. Balai Penerbit
FKUI. Jakarta.
3. Yogiantoro, et al. 2006. Papil Atrofi. Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Penyakit
Mata Edisi III. Surabaya: RSU Dokter Soetomo. Hal: 54-55.