FILOSOFI OF CARING
A. PENDAHULUAN
B. TINJAUAN TEORI
1. Konsep Caring
a. Definisi
Caring adalah fenomena universal yang mempengaruhi cara manusia berpikir, merasa dan
mempunyai hubungan dengan sesama. (Potter&Perry, 2009).
Benner dan Wrubel (1989) dalam potter & Perry (2009), mengatakan ;”Caring membuat
kemungkinan”. Perhatian seseorang terhadap orang lain, kejadian atau sesuatu memberikan
motivasi dan petunjuk kepada individu untuk peduli. Caring sebagai struktur mempunyai
implikasi praktis untuk mengubah praktek keperawatan (Boykin,et al.2003).
Caring sebagai bentuk dasar praktek keperawatan dimana perawat membantu klien pulih dari
sakitnya, memberikan penjelasan tentang penyakitnya, dan mengelola atau membangaun
kembali hubungan. Caring membantu perawat mengenali intervensi yang baik, dan
kemungkinan menjadi perhatian dan petunjuk untuk memberikan caring nantinya.
b. Caring dalam Praktek Keperawatan
Saat perawat berurusan dengan kesehatan dan penyakit dan penyakit dalam prakteknya,
kemapuan mereka dalam pelayanan semakin berkembang. Sikap keperawatan yang berhubungan
dengan caring adalah kehadiran, sentuhan kasih sayang, dan selalu mendengarkan klien. Perawat
melakukan caring dengan menggunakan pendekatan pelayanan dalam setiap pertemuan dengan
klien.
1) Kehadiran
Kehadiran adalah suatu pertemuan orang dengan orang yang merupakan sarana untuk lebih
mendekatkan dan menyampaikan manfaat caring. Fredriksson (1999) menjelaskan bahwa
kehadiran berarti “ada di” dan “ada dengan”. “Ada di” tidak hanya berarti kehadiran secara fisik,
tetapi juga termasik komunikasi dan pengertian. Hubungan interpersonal dari istilah “ada di”
sepertinya bergantung pada fakta kalau perawat sangat memperhatikan klien (Cohen,et.,al,1994).
Jenis kehadiran merupakan sesuatu yang ditawarkan perawat kepada klien dengan maksud untuk
mendapatkan dukungan, kenyamanan, dorongan, mengurangi intensitas perasaan yang tidak
diinginkan, atau untuk menenangkan hati (Fareed,1996; Pederson,1993).
2) Sentuhan
Sentuhan akan membawa perawat dan klien kedalam suatu hubungan. Sentuhan dapat berupa
kontak dan non-kontak (Frdikkson, 1999). Sentuhan kontak seperti kontak langsung kulit dengan
kulit, sedangkan sentuhan non kontak adalah kontak mata. Sulit utnuk membedakan keduanya.
Keduanya digambarkan dalam tiga kategori : sentuhan berorientasi tugas, sentuhan pelayanan,
sentuhan perlindungan (Frdrikkson,1999)
3) Mendengarkan
Caring melibatkan interaksi interpersonal dan bukan sekedar percakapan resiprokal antara dua
orang. Dalam suatu hubungan pelayanan perawat membangun kepercayaan, membuka topic
pembicaraan, dan mendengarkan apa yang klien katakana. Mendengarkan merupakan kunci
karena hal itu menunjukkan perhatian penuh dan ketertarikan perawat. Mendengarkan termasuk
“mengerti” apa yang klien katakana, dengan memahami dan mengerti maksud klien serta
memberikan respon balik terhadap lawan bicaranya (Kemper,1992)
4) Memahami Klien
Salah satu proses caring yang dikembangkan swanson adalah memahami klein. Konsep tersebut
terdiri atas pemahaman perawat terhadap klien tertentu dan pemilihan intervensi berikutnya.
2. Teori Caring
a. Teori Watson
Caring science merupakan suatu orientasi human science dan kemanusiaan terhadap proses,
fenomena, dan pengalaman human caring. Caring science, seperti juga science lainnya, meliputi
seni dan kemanusiaa. Transpersonal Caring mengakui kesatuan dalam hidup dan hubungan-
hubungan yang terdapat dalam lingkaran caring yang konsentrik – dari individu, pada orang lain,
pada masyarakat, pada dunia, pada planet Bumi, pada alam semseta (Watson, 2004).
Watson (1988) dalam George (1990) mendefinisikan caring lebih dari sebuah exisestensial
philosophy, ia memandang sebagai dasar spiritual, baginya caring adalah ideal moral dari
keperawatan. Manusia akan eksistensi bila dimensi spiritualnya meningkat ditunjukkan dengan
penerimaan diri, tingkat kesadaran diri yang tinggi, kekuatan dari dalam diri, intuitif. Caring
sebagai esensi dari keperawatan berarti juga pertanggungjawaban hubungan antara perawat-
klien, dimana perawat membantu partisipsi klien, membantu memperoleh pengetahuan dan
meningkatkan kesehatan.
Teori human caring yang dikembangkan oleh Watson antara tahun 1975-1979, hanya berkisar
pada sepuluh carative factors sebagai suatu kerangka untuk memberikan suatu bentuk dan focus
terhadap fenomena keperawatan. Watson menganggap istilah “factors” terlalu stagnant terhadap
sensibilitasnya di masa kini. Ia pun kemudian menawarkan suatu konsep yang lebih sesuai
dengan evolusi teorinya dan arahnya di masa depan. Konsep tersebut adalah “clinical caritas”
dan “caritas processes”, yang dianggapnya lebih cocok dengan ide-ide dan arah perkembangan
teorinya (Watson, 2004).
“Theory of Human Caring” (Watson), mempertegas jenis hubungan dan transaksi yang
diperlukan antara pemberi dan penerima asuhan untuk meningkatkan dan melindungi pasien
sebagai manusia yang mempengaruhi kesanggupan pasien untuk sembuh. Watson
mengemukakan bahwa caring merupakan inti dari keperawatan. Dalam hal ini caring merupakan
perwujudan dari semua faktor yang digunakan perawat dalam memberikan pelayanan kesehatan
pada klien. Kemudian caring juga menekankan harga diri individu, artinya dalam melakukan
praktik keperawatan, perawat senantiasa selalu menghargai klien dengan menerima kelebihan
maupun kekurangan klien. Watson juga mengemukakan bahwa respon setiap individu terhadap
suatu masalah kesehatan unik, artinya dalam praktik keperawatan, seorang perawat harus mampu
memahami setiap respon yang berbeda dari klien terhadap penderitaan yang dialaminya dan
memberikan pelayanan kesehatan yang tepat dalam setiap respon yang berbeda baik yang sedang
maupun akan terjadi. Selain itu, caring hanya dapat ditunjukkan dalam hubungan interpersonal
yaitu hubungan yang terjadi antara perawat dengan klien, dimana perawat menunjukkan caring
melalui perhatian, intervensi untuk mempertahankan kesehatan klien dan energi positif yang
diberikan pada klien. Watson juga berpendapat bahwa caring meliputi komitmen untuk
memberikan pelayanan keperawatan yang didasarkan pada ilmu pengetahuan. Dalam praktiknya,
perawat di tantang untuk tidak ragu dalam menggunakan pengetahuan yang dimilikinya dalam
praktik keperawatan.
Keperawatan
Keperawatan adalah penerapan art dan human science melalui transaksi transpersonal caring untuk
membantu manusia mencapai keharmonisan pikiran,jiwa dan raga yang menimbulkan
selfknowlegde, self-control, self-care, dan selfhealing.
Klien
Klien adalah individu atau kelompok yang mengalami ketidakharmonisan pikiran, jiwa dan raga,
yang membutuhkan banuan terhadap pengambilan keputusan tentang kondisi sehat-sakitnya
untuk meningkatkan harmonisasi, self-control, pilihan dan selfdetermination.
Kesehatan
Kesehatan adalah kesatuan dan keharmonisan didalam pikiran, jiwa dan raga antara diri dengan
orang lain dan antara diri dengan lingkungan.
Lingkungan
Lingkungan adalah dimana interaksi transpersonal caring terjadi antara klien dan perawat.
Watson mengidentifikasi banyak asumsi dan beberapa prinsip dasar dari transpersonal caring.
Watson meyakini bahwa jiwa seseorang tidak dapat dibatasi oleh ruang dan waktu. Watson
menyatakan tujuh asumsi tentang science of caring. Asumsi dasar tersebut yaitu:
Original carative factors kemudian dikembangkan oleh Watson menjadi clinical caritas
processes yang menawarkan pandangan yang lebih terbuka (Watson,2004), yaitu:
4) Perilaku Caring
Daftar dimensi caring (Caring DimensionsnInventory = CDI) yang didesain oleh Watson dan
Lea (1997) merupakan instrumen yang dikembangkan untuk meneliti perilaku perawat (perilaku
caring). Daftar dimensi caring tersebut antara lain:
Watson (1979) menekankan bahwa proses keperawatan memiliki langkah-langkah yang sama
dengan proses riset ilmiah, karena kedua proses tersebut mencoba untuk menyelesaikan masalah
dan menemukan solusi yang terbaik. Lebih lanjut Watson menggambarkan kedua proses tersebut
sebagai berikut (tulisan yang dimiringkan menandakan proses riset yang terdapat dalam proses
keperawatan)
Pengkajian
Meliputi observasi, identifikasi, dan review masalah; menggunakan pengetahuan dari liteRiskare
yang dapat diterapkan, melibatkan pengetahuan konseptual untuk pembentukan dan
konseptualisasi kerangka kerja yang digunakan untuk memandang dan mengkaji masalah dan
pengkajian juga meliputi pendefinisian variable yang akan diteliti dalam memecahkan masalah
Watson (1979) dalam Julia (1995) menjelaskan kebutuhan yang harus dikaji oleh perawat yaitu:
Lower order needs (biophysical needs) yaitu kebutuhan untuk tetap hidup meliputi kebutuhan
nutrisi, cairan, eliminasi, dan oksigenisasi.
Lower order needs (psychophysical needs) yaitu kebutuhan untuk berfungsi, meliputi
kebutuhan aktifitas, aman, nyaman, seksualitas.
Higher order needs (psychosocial needs), yaitu kebutuhan integritas yang meliputi kebutuhan
akan penghargaan dan beraffiliasi.
Higher order needs (intrapersonalinterpersonal needs), yaitu kebutuhan untuk aktualisasi
diri.
Perencanaan
Perencanaan membantu untuk menentukan bagaimana variable-variabel akan diteliti atau diukur,
meliputi suatu pendekatan konseptual atau design untuk memecahan masalah yang mengacu
pada asuhan keperawatan serta meliputi penentuan data apa yang akan dikumpulkan dan pada
siapa dan bagaimana data akan dikumpulkan
Implementasi
Merupakan tindakan langsung dan implementasi dari rencana serta meliputi pengumpulan data
Evaluasi
Merupakan metoda dan proses untuk menganalisa data, juga untuk meneliti efek dari intervensi
berdasarkan data serta meliputi interpretasi hasil, tingkat dimana suatu tujuan yang positif
tercapai, dan apakah hasil tersebut dapat digeneralisasikan
Teori Kari Marie Martinsen mengutamakan fokus pada caring termasuk didalamnya bagaimana
merawat dan peduli pada orang lain (Tomey & Alligood, 2006). Ada tiga hal yangharus diperhatikan dalam
caring menurut Kari Marie Martinsen yaitu: caring harus berkaitan dengan hubungan, praktik dan moral.
1) Konsep Dasar Dan Definisi
Perawatan
Perawatan adalah suatu bentuk yang bukan hanya sekedar nilai dasar keperawatan,tetapi juga
merupakan nilai dasar hidup kita. Perawatan ialah perkembangan positif individu ke arah yang
lebih baik. Perawatan berbentuk trinitas, terdiri dari hubungan, praktik, dan moral yang terjadi
secara simultan. Perawatan mempunyai arah untuk menuju situasi orang lain. Dalam konteks
professional, perawatan memerlukan pendidikan dan latihan. Tanpa pengetahuan professional,
hubungan dengan pasien akan berubah menjadi sentimental. Tanpa perwakilan, tidak da
kelalaian, dan tidak sentimental merupakan ekspresi dari perawatan..
Penilaian professional
Penilaian profesional menunjukkan kualitas suatu hubungan yang sebenarnya. Hal ini bisa
dicapai melalui latihan menilai secara profesional baik dalam praktik maupunkehidupan sehari-
hari berdasarkan observasi klinis kita. Penilaian profesional tidak hanya dilatih dengan melihat,
mendengar dan menyentuh secara klinis, tetapi juga perlu dilatih bagaimana melihat, mendengar,
dan menyentuh secara klinis dengancara yang baik dan benar.Pasien memberikan kesan yang
berbeda-beda pada kita (perawat) karena persepsiseseorang memiliki analog dengan variasi
karakter yang ditimbulkannya dan bergantung pada situasi tertentu. Satu hal yang perlu diingat
dan direnungkan adalahadanya hubungan antara kesan dengan situasi, pengetahuan profesional
yang dimiliki,dan pengalaman sebelumnya. Kebijaksanaan menunjukkan pengetahuan
profesionalmelalui kepekaan alami dan bahasa sehari-hari.
Praktik Moral
Ditemukan Dalam PerawatanPraktik moral dapat terjadi bila empati dan refleksi ditampilkan
secara bersama-samasaat bekerja sehingga
caring dapat diekspresikan dalam tindakan keperawatan. Moralitu ada dalam situasi nyata yang
harus diperhitungkan. Tindakan kita perludipertanggungjawabkan, yang didasarkan pada empati
dan refleksi
Vokasi
Vokasi adalah suatu kebutuhan hidup yang membuat manusia merasa sempurna dalam
berhubungan dan merawat (peduli) terhadap orang lain.
Mata Hati
Hati bicara tentang eksistensi individu, derita orang lain dan situasi yang ada didalamnya. Mata
hati berhubungan dengan perhatian yang didasarkan pada hubungan resiprokal yang saling
memahami.
Keperawatan
Asumsi dasar philosophical caring termasuk dalam hal praktik keperawatandimana perawat
memberikan asuhan keperawatan merawat dan peduli pada oranglain. Hal yang harus
diperhatikan ketika melakukan caring ke pasien yaitu : caring berkaitan dengan hubungan,
praktik, dan moral. Caring dapat praktikkan dalam kasusnyata dimana caring melibatkan
setidaknya dua orang atau lebih yang saling berinteraksi. Caring yang berkaitan dengan moral
dapat diartikan sebagai situasi dalam mencapai tujuan yang diinginkan didasarkan pada evaluasi
tindakankeperawatan
Manusia
Menurut Martinsen (1975), manusia tidak dapat dipisahkan dari lingkungansosial dan
komunitasnya. Martinsen berpendapat bahwa terdapat hubungan yang paralel antara manusia
dengan tubuhnya. Sebagai tubuh, manusia berhubungandengan diri sendiri, orang lain, dan
dunia, sedangkan manusia adalah tubuh itu sendiridimana sebagai tubuh, manusia mempunyai
persepsi dan pemahaman. Tubuh terdiridari jasmani dan jiwa
Kesehatan
Kesehatan adalah refleksi dari kondisi organisme, selain itu juga merupakan ekspresitingkat
kompetensi dalam pengobatan. Dampak yang membahayakan dari pengobatan dan pelayanan
yang tidak adekuat bagi orang yang menderita penyakitkronis menyebabkan Martinsen kembali
berpikir ke konsep konservatif yaitu sehat secara ideal
Manusia
Manusia selalu berada dalam situasi yang berbeda dari satu tempat ke tempatyang lain dan dalam
ruang yang satu ke ruang yang lain (berada dalam tempat danruang khusus). Dilihat dari dimensi
ruang terdapat waktu, ambience dan kekuatan.Martinsen menyatakan bahwa waktu, arsitektur,
dan pengetahuan dapat bekerjaterhadap ambience suatu dimensi ruang. Arsitektur, hubungan
dengan orang lain, penggunaan obyek, kata-kata, pengetahuan, keberadaan kita di dalam
ruangan,semuanya tersusun teRiskar dalam ruang dan situasi. Manusia masuk dalam
ruanguniversal, ruang alami, tetapi melalui penciptaan ruang budaya. Kita membangun rumah
dengan ruangan-ruangan dan aktivitas pelayanan kesehatan menempatiruangan yang berbeda.
1) Caritas
Mengandung maknacinta dan kemurahan hati, merupakan motif dasar dari ilmu caring, artinya
bahwa keyakinan, harapan dan cinta dicapai dengan perantaraan caring melalui tindakan
pemeliharaan, pelaksanaan dan pembelajaran
2) Caring Communion
Mengandung konteks pengertian dari caring dan menjadi struktur yang menentukan realitas
caring, yang terdiri dari intensitas dan vitalitas yaitu kehangatan, keakraban, ketenangan,
ketanggapan, kejujuran dan toleransi. Caring comunion adalah apa yang menyatukan dan
mengikat individu/manusia tersebut sehingga membuat caring itu berarti
3) Tindakan caring
Merupakan suatu seni/cara menjadikan sesuatu yang kurang spesial menjadi sangat special
4) Etika Caritative Caring
Etika caring menitik beratkan pada hubungan dasar antara pasien dan perawat, dimana saat
perawat menemui pasien memenuhi batasan-batasan etika yang jelas. Sikap yang ditampakkan
dilakukan melalui pendekatan- pendekatan yaitu tanpa ada prasangka dan tetap melihat manusia
sebagai makhluk yang bermartabat.
5) Martabat
Dalam berinteraksi dengan pasien perlu diperhatikan martabat pasien. Ada dua jenis martabat,
yaitu martabat yang mutlak dan martabat yang relatif. Martabat yang relatif dipengaruhi/dapat
diperoleh dari budaya.
6) Menerima panggilan/undangan/invitasi
Perawat datang mengunjungi pasien dan memberikan tindakan perawatan atas permintaan atau
undangan dari pasien/keluarga sendiri.
7) Penderitaan
a) Penderitaan ada yang dihubungkan dengan kondisi sakit, perawatan, dan kehidupan.
b) Penderitaan yang dihubungkan dengan kondisi sakit dimana pasien mengalami penderitaan karena
kondisi sakitnya tersebut.
c) Penderitaan yang dihubungkan dengan perawatan, dimana kadang pasien mengalami penderitaan akibat
pada saat diberi tindakan perawatan, kurang dipertimbangkan masalah martabat pasien, kurangnya
keramahan petugas, adanya kesalahan tindakan, dan terapi latihan yang menyiksa.
8) Penderitaan manusia
Keadaan yang digambarkan oleh pasien saat dia mengalami sakit dimana pada saat itu ia
memikul penderitaan
9) Rekonsiliasi
Merupakan suatu bentuk drama dari penderitaan dimana seseorang yang menderita ingin memastikan
penderitaan yang dialaminya dan diberi kesempatan untuk mencapai rekonsoliasi/kedamaian
10) Budaya caring
Merupakan konsep dimana Erikson menggunakan lingkungan berdasar pada elemen budaya
sebagai tradisi, ritual dan nilai-nilai dasar. Budaya yang berbeda memiliki dasar perubahan nilai
etos. Bila suatu comunion muncul berdasarkan etos, budaya menjadi lebih menarik. Budaya
caring menunjukkan sikap tanggap terhadap manusia, martabat dan kesuciannya dalam
membentuk tujuan communion
C. PENUTUP
A. Simpulan
Setelah dilakukan telaah dari teori maka dengan ini penulis menyimpulkan beberapa hal :
George, Julia B. (1995). Nursing theories: the base for professional nursing practice, 4th edition.
Connecticut: Apleton & Lange
Potter & Perry. (2009). Fundamental Keperawatan ed. 7. Jakatra : Salemba Medika
Watson, Jean. (2004). Theory of human caring. Http://www2.uchsc.edu/son/caring.
Watson J. (2003). Love and caring : Ethics of face and hand An Invitation to return to the Heart
and soul of nursing and Our Deep Humanity. Nurs Adm Q
Kathleen koenig Blais (2007 )Professional Nursing Practice : concepts and Perspectives ed 4
,EGC