Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bahan listrik dalam sistem tenaga listrik merupakan salah satu elemen penting yang akan
menentukan kualitas penyaluran energi listrik itu sendiri. Bahan listrik yang sangat popular
selama ini meliputi konduktor, semi konduktor dan isolator. Satu lagi yang dikenal dengan
super konduktor, namun masih dalam penelitian intensif para ahli. Ketiga bahan tadi secara
integrative dalam system kelistrikan dimanfaatkan secara optimal. Seperti misalnya
konduktor adalah salah material paling besar yang dipakai dalam penyaluran tenaga listrik
baik alumunium maupun tembaga atau campuran dengan bahan lain. Demikian pula isolator
dipakai banyak sekali untuk menyekat bagian bagian bertegangan dengan bagian yang kontak
langsung dengan manusia.
Dalam teknik listrik, khususnya pada pelajaran praktek, mempelajari dan memahami
bermacam-macam bahan beserta sifat-sifatnya merupakan hal yang sangat penting, guna
memilih suatu bahan penyekat misalnya, bahan tadi perlu disesuaikan dengan
penggunaannya, umpamanya penyekat harus memiliki sifatsifat tahanan jenis yang besar,
tahan terhadap lembab, panas, reaksi bahan kimia dan sebagainya.Selain sifat, bahan juga
mempunyai bermacam -macam bentuk.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan kami membuat makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari dosen
kami yaitu Dra. Pintauli Saragih M.Pd dalam mata kuliah Ilmu Bahan Listrik. Makalah yang
bertemakan “Bentuk Bahan Listrik” ini merupakan keharusan dari dosen kami yang
mewajibkan membuat makalah dengan tema tersebut. Hal ini bertujuan untuk menambah
wawasan dan ilmu pengetahuan bagi penyusun dan pembaca tentang bentuk-bentuk bahan
listrik yaitu bahan listrik berbentuk padat, cair dan gas beserta sifat masing-masing bentuk.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 BENTUK BAHAN LISTRIK


2.1.1 Padat
Benda padat mempunyai bentuk yang tetap (mempunyai bentuk sendiri). Pada suhu yang
tetap benda padat mempunyai isi yang tetap pila.Isi akan bertambah, atau disebut benda akan
memuai jika mengalami kenaikan suhu dan sebaliknya benda akan menyusust jika suhunya
menurun. Karena berat benda tetap, maka kepadatan benda akan berubah. Jika isi (volume)
bertambah (memuai), kepadatanya berkurang. Jika isinya berkurang (menyusut),
kepadatannyabertambah. Jadi benda lebih padat dalam keadaan dingin daripada dalam
keadaan panas. Untuk lebih jelas lagi, rumusnya dapat kita tulis sebagai berikut:
P = M/V
P = Kepadatan dengan satuan gram/cm3
M = Massa dengan satuan gram.
V = Isi (volume) dengan satuan cm3
Pemuaian benda yang satu dengan yang lain berbeda. Koefisien muai ruang dapat dilihat
dengan tabel. Koefisien muai-ruang suatu benda ialah bilangan yang menunjukkan
pertambahan ruang dalam cm3 suatu benda yang isinya 1 cm3, bila mana suhunya dinaikan
10C.
Benda padat dapat dilukiskan dalam bentuk kristal, karena letak atom-atom berdekatan
dan beraturan, maka hal ini akan saling mempengaruhi antara yang satu terhadap yang
lainnya. Sehingga dapat menyebabkan masing-masing energi level pecah menjadi beberapa
level yang banyaknya tergantung dari jumlah atomnya. Selain itu benda padat juga
mempunyai sifat-sifat zat padat yang semata-mata tidak ditentukan oleh atom-atom
pembentuknya.
Ciri-ciri benda padat antara lain :
1. Bentuk dan volumenya tetap
Karakteristik benda padat yaitu mempunyai bentuk dan volume yang tetap, contohnya
sebuah gelas diambil dari meja makan kemudian dipindahkan kedalam kardus, bagaimanakah
bentuk dan volumenya.bentuk dan volume dari gelas tetap. Ruang yang dibutuhkan sebuah
benda disebut volume. Volume diukur dalam sentimeter kubik (cm3) yaitu panjang x lebar x
tinggi.

2
2. Mempunyai berat
Berat dalam kehidupan sehari-hari dikenal dengan satuan kg (kilogram) dan dapat diukur
menggunakan timbangan. Sebuah buku dan batu bila ditimbang dengan timbangan akan
terlihat berapa kg beratnya. Hal ini menunjukkan bahwa benda padat mempunyai berat. Sama
seperti zat cair tadi benda padat juga memiliki berat, contohnya sekarung beras akan
ditimbang maka akan terlihat berapa berat dari sekarung beras.berarti benda pada mempunyai
berat.
3. Bisa berubah wujud menjadi cair dan gas
Benda padat bisa berubah menjadi cair apabila terjadi proses peleburan atau melebur
contohnya es batu mencair karena suhu yang panas, seadngkan untuk benda padat berubah
menjadi gas apabila terjadi proses penyubliman atau menyublim, contohnya kapur barus yang
ditaruh didalam almari lama kelamaan akan habis kapur barusnya.
Sifat-sifat benda padat, yaitu :
 Sifat Mekanis
Sifat Mekanis, yaitu perubahan bentuk dari suatu benda padat akibat adanya gaya-gaya
dari luar yang bekerja pada benda tersebut. Jadi adanya perubahan itu tergantung kepada
besar kecilnya gaya, bentuk benda, dan dari bahan apa benda tersebut dibuat.
Jika tidak ada gaya dari luar yang bekerja, maka ada tiga kemungkinan yang akan terjadi
pada suatu benda:
• Bentuk benda akan kembali ke bentuk semula, hal ini karena benda mempunyai sifat kenyal
(elastis)
• Bentuk benda sebagian saja akan kembali ke bentuk semula, hal ini hanya sebagian saja
yang dapat kembali ke bentuk semula karena besar gaya yang bekerja melampaui batas
kekenyalan sehingga sifat kekenyalan menjadi berkurang.
• Bentuk benda berubah sama sekali, hal ini dapat terjadi karena besar gaya yang bekerja jauh
melampaui batas kekenyalan sehingga sifat kekenyalan sama sekali hilang.
 Sifat Fisis
Benda padat mempunyai bentuk yang tetap (bentuk sendiri), dimana pada suhu yang
tetap benda padat mempunyai isi yang tetap pula. Isi akan bertambah atau memuai jika
mengalami kenaikkan suhu dan sebaliknya benda akan menyusut jika suhunya menurun.
Karena berat benda tetap, maka kepadatan benda akan bertambah, sehingga dapat
disimpulkan sebagai berikut :
a. Jika isi (volume) bertambah (memuai), maka kepadatannya akan berkurang

3
b. Jika isinya berkurang (menyusut), maka kepadatan akan bertambah
c. Jadi benda lebih padat dalam keadaan dingin daripada dalam keadaan panas
 Sifat Kimia
Berkarat adalah termasuk sifat kimia dari suatu bahan yang terbuat dari logam. Hal ini
terjadi karena reaksi kimia dari bahan itu sendiri dengan sekitarnya atau bahan itu sendiri
dengan bahan cairan. Biasanya reaksi kimia dengan bahan cairan itulah yang disebut berkarat
atau korosi. Sedangkan reaksi kimia dengan sekitarnya disebut pemburaman.
Pengujian sifat mekanis bahan perlu dilakukan untuk mendapatkan informasi spesifikasi
bahan. Melalui pengujian tarik akan diperoleh besaran-besaran kekuatan tarik, kekuatan
mulur, perpanjangan, reduksi penampang, modulus elastis, resilien, keuletan logam, dan lain-
lain.
Selain sifat-sifat tersebut dengan tidak secara terlalu teknis, perlu diperhatikan kekerasan
(hardness) dan kemampuan menahan goresan (abrasion). Contoh sifat fisis yang sering
diperlukan adalah berat jenis, titik lebur, titik didih, titik beku, kalor lebur, dan sebagainya.
Juga sifat perubahan volume, wujud, dan panjang terhadap perubahan suhu. Perkaratan
adalah contoh sifat bahan akibat reaksi kimia; reaksi antara logam dengan oksigen yang ada
di udara. Sifat kimia juga termasuk sifat bahan yang beracun, kemungkinan mengadakan
reaksi dengan garam, asam, dan basa.

2.1.2 Cair
Cairan adalah benda yang pada suhu biasa berbentuk cair. Cairan ini banyak sekali
macam dan sifatnya. Umumnya tidak dalam keadaan murni, tetapi merupakan perseyawaan
macam-macam unsur. Pemakaian cairan sebagai bahan penyekat tidaklah banyak jenisnya
.Umumnya digunakan sebagai bahan pengering dan pelarut.
Air yang berbentuk cair memiliki banyak jenis:
1) air hujan yang sifatnya agak murni
2) air sumur ,rawa dan sungai
3) air tambang atau mineral
4) air laut terutama mengandung garam dapur (NaCl)
Kesemuanya itu bukan merupakan bahan penyekat ,tapi justru kehadirannya akan
membahayakan penyekat karena sifatnya yang dapat merusak yaitu terjadinya karat karena
korosi atau karena beroksidasi dengan air.
Jenis jenis bahan listrik berbentuk cair:

4
A. Minyak transformator
Minyak transformator adalah hasil pemurnian minyak bumi minyak ini sangat
diperlukan sebagai pendingin sebab transformator, tahanan pengasut, penghubung tenaga,
utamanya yang bekerja pada tegangan tinggi sangat membutuhkan pendinginan, karena tanpa
pendinginan yang baik maka akan merusak penyekat pada bagian inti, lilitan, dan pada
bagian lain yang perlu. Contoh yaitu pada penampang transformator dengan pendinginan
minyak yang dipompakan apabila suhunya meningkat tinggi maka akan terjadi hal–hal
sebagai berikut :
1) suhu naik maka besar tahanan naik pula.
2) karena terdiri atas campuran logam maka akan menimbulkan retaknya penyekat.
3) karena suhu yang terlampau tinggi sehingga dapat merubah susunan dan bentuk bahan.
Inti dan belitan pada trasformator atau seluruh kotak pada pemutus arus seluruhnya
dimasukan ke dalam bak yang berisi minyak, karena itu minyak harus merupakan bahan
penyekat, syarat–syarat mutlak yang dibutuhkan sebagai minyak transformator yaitu:
1) minyak harus cair dan jernih tidak berwarna
2) bebas dari air ,asam, alkali, aspal ,dan ret.
3) boleh mengandung campuran abu, asam, apabila memenuhi takaran tertentu
B. Minyak kabel
Minyak kabel juga merupakan salah satu hasil pemurnian minyak bumi. Minyak kabel
digunakan untuk memadatkan penyekat kertas pada kabel tenaga ,kabel tanah, dan terutama
kabel tegangan tinggi, kecuali untuk menguatkan baik daya sekat mekanisnya, penyekat
kertas, juga untuk menjaga atau menahan air supaya tidak meresap. sekaligus sebagai
elektrikum .
Pada dasarnya penyekat bentuk cair digunakan sebagai bahan pembersih pada alat-alat
listrik misalnya pada reustak. Hal ini banyak difungsikan sebagai pengisolasi atau bahan
pengisi seperti pada minyak trafo yang merupakan pemurni bahan- bahan mineral. Oleh
karena itu bahan isolasi bentuk cair banyak digunakan karena memiliki daya tembus tinggi
dan daya hantar yang kuat. Adapun kendala–kendala yang biasa menghambat kerja yaitu
misalnya pada minyak trapo biasa terdapat air dan asam .
C. Cairan sintesis

Di samping bahan–bahan tersebut di atas terdapat pula isolasi cair sintesis yang juga
digunakan pada teknik listrik. Isolasi cair sintesis yang sering digunakan pada teknik listrik
adalah cairan yang berisi chloor (hidrokarbon) seperti difenil (C H ) dimana 3 sampai 5.

5
Atom hydrogen diganti dengan atom chloor .Bahan–bahan ini diantaranya adalah sovol,
askarel, araclor, pyralen, shibanol.
Sovol adalah bahan cair yang agak kental ,tidak berwarna, massa jenisnya. Lebih besar
dari minyak trafo. dan tegangan tembusnya hampir sama dengan minyak trafo dan
permiabilitasnya lebih tinggi .
Sovol yang dicampur dengan sedikit trichlobenzena (C H CL )untuk mengurangi
kekentalannya sehingga diperoleh bahan baru yang disebut sovtol. Karena sovol dan sovtol
tidak terbakar bila dengan udara dan tidak menyebabkan ledakan. Maka itu trafo yang diisi
sovtol tidak berisiko kebakaran dan ledakan sehingga sovtol tidak digunakan pada isolasi
pada pemutus dan juga bahan ini beracun sehingga penggunaanya harus hati –hati.
.D. Air Raksa
Air raksa adalah satu-satunya logam berbentuk cair pada suhu kamar.Resistivitasnya
0
0,95 ? .mm2/m, koefisien suhu 0,00027 per C. Pada pemanasan diudara air raksa sangat
mudah terjadi oksidasi. Air raksa dan campurannya khusus uap air raksa adalah beracun.
Penggunaan air raksa antara lain : gas pengisi tabung elektronik, penghubung pada sakelar air
raksa, cairan pada pompa diffusi, elektroda pada instrumen untuk mengukur sifat elektris
bahan dielektrik padat. Logan lain yang juga banyak digunakan pada teknik listrik, antara lain
: tantalum dan niobium. Tantalum dan niobium yang dipadukan dengan aluminium banyak
digunakan sebagai kapasitor elektrolitik.
E. Miyak Silikon
Bahan ini lebih mahal harga daripada minyak transformator. Tetapi mempunyai
kelebihan antara lain sudut kerugian dielektrik kecil, higroskopisitasnya dapat diabaikan dan
resistivitas panasnya relative tinggi.

2.1.3 Gas
Bahan-bahan listrik berbentuk gas diantaranya :
a. Udara
Udara merupakan bahan isolasi yang mudah didapat dan mempunyai tegangan tembus
yang cukup besar yaitu 30kV/cm. Susunan udara di muka bumi, terdiri atas 79% Nitrogen
(N2) dan 20% Oksigen (O2), sedangkan sisanya adalah sekitar 1% terdiri dari: Argon,
Helium, Neon, Kripton, karbondioksida dan lain-lain. Pada sistem jaringan tenaga listrik,
maka udara merupakan bahan penyekat antara kawat konduktor atau antara kawat konduktor
dengan tanah. Pada tekanan yang tidak terlalu tinggi, udara merupakan bahan penyekat yang

6
baik, kebocoran melalui udara adalah kecil sekali. Tetapi pada tekanan yang cukup tinggi,
maka akan terjadi loncatan elektron di udara. Udara sering juga digunakan sebagai pendingin.
b. Hidrogen
Sifat-sifatnya adalah: tidak berwarna dan tidak berbau,merupakan gas yang
teringan,mudah terbakar tetapi tidak memelihara pembakaran,bila bercampur dengan udara
mudah meletustegangan tembusnya 18 kV/cmgas hidrogen ekonomis bila dipergunakan pada
mesin-mesin kapasitas 15 MW ke atas. Keuntungan pengunaan gas hidrogen dibandingkan
dengan udara :
Kebisingan suara berkurangTemperatur pendinginan yang dibutuhkan relatif
rendahEfisiensi dapat naik antara 0,7 sampai 1% lebih tinggi dengan kepekatan Hidrogen 8
sampai 10 kali lebih rendah daripada udara. Daya hantar panas hidrogen 6 sampai 7 kali lebih
besar daripada udara. Tidak membutuhkan pengamanan terhadap bahaya kebakaran
(hidrogen tidak memelihara kebakaran).
c. Sulfur Heksafluorida (SF6)
Sifat-sifatnya : Merupakan gas terberat (massa jenisnya 6,14 kg/m3 atau sekitar 5 kali
berat udara )Tidak mudah terbakarTidak larut dalam airTidak beracunTidak berwarna dan
tidak berbauTegangan tembusnya sangat tinggi yaitu 75 kV/cmTepat sekali digunakan
sebagai pendingin pada peralatan listrik yang menimbulkan panas atau bunga api.

7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
 Benda padat mempunyai bentuk yang tetap (mempunyai bentuk sendiri). Pada suhu yang
tetap benda padat mempunyai isi yang tetap pila.Isi akan bertambah, atau disebut benda
akan memuai jika mengalami kenaikan suhu dan sebaliknya benda akan menyusust jika
suhunya menurun.
 Karakteristik benda padat yaitu mempunyai bentuk dan volume tetap, mempunyai berat
dan bisa berubah wujud menjadi cair dan gas.
 Sifat benda padat yaitu sifat mekanis, sifat fisis dan sifat kimia.
 Dalam sifat mekanis Jika tidak ada gaya dari luar yang bekerja, maka ada tiga
kemungkinan yang akan terjadi pada suatu benda: pertama, bentuk benda akan kembali
ke bentuk semula, hal ini karena benda mempunyai sifat kenyal (elastis). Kedua, bentuk
benda sebagian saja akan kembali ke bentuk semula, hal ini hanya sebagian saja yang
dapat kembali ke bentuk semula karena besar gaya yang bekerja melampaui batas
kekenyalan sehingga sifat kekenyalan menjadi berkurang. Ketiga, bentuk benda berubah
sama sekali, hal ini dapat terjadi karena besar gaya yang bekerja jauh melampaui batas
kekenyalan sehingga sifat kekenyalan sama sekali hilang.
 Jenis-jenis bahan listrik berbentuk cair, diantaranya :
a. Minyak transformator
b. Minyak kabel
c. Cairan sintesis
d. Air raksa
e. Minyak silikon
 Bahan-bahan listrik berbentuk gas diantaranya udara, hidrogen, dan sulfur hexafluorida.

3.2 Saran
1. Diharapkan kepada mahasiswa (i) dapat untuk lebih memahami materi yang disampaikan
agar dapat menghasilkan makalah yang lebih baik pada penyusun makalah yang akan
datang.
2. Sangat diperlukan kreatifitas dan kerjasama dalam pembuatan makalah ini agar tidak
adanya kefakuman dalam kelompok.

8
DAFTAR PUSTAKA

Muhaimin, 1999, Bahan-Bahan Listrik Untuk Politeknik, Pradnya Paramita, Jakarta


Soelaeman, T.M., Samsudin, dan A. Rida Ismu, 1977, Ilmu Bahan Listrik 1, Direktorat
Pendidikan Menegah Kejuruan, Departemen P dan K, Jakarta
Muhaimin, 1999, Bahan-Bahan Listrik Untuk Politeknik, Pradnya Paramita, Jakarta.
Tata Sardia, dan Shinraku Saito, 2000, Pengetahuan Bahan Listrik, Pradnya Paramita, Jakarta
https://ancharyu.wordpress.com/2010/02/27/isolator-cair
http://faizalnizbah.blogspot.co.id/2013/06/isolator-bentuk-cair.html

Anda mungkin juga menyukai