Waktu : 35 menit
Memberikan salaam
Perkenalan
Kontrak waktu
1. Membuka pembelajaran
Menjelaskan tujuan
Apersepsi
1. Kegiatan inti
1. Penutup
1. Melakukan post test
2. Menyimpulkan materi
3. Memberi salam
2. SUMBER : http://id.wikipedia.org/wiki/ispa
http://www.datastatistik-
indonesia.com/content/view/330/330/
1. Pengertian ispa
Pengertian ISPA
ISPA merupakan singkatan dari infeksi saluran pernafasan akut, istilah ini
diadaptasi dari istilah dalam bahasa Inggris Acute Respiratory Infections (ARI).
Istilah ISPA meliputi tiga unsur yakni infeksi, saluran pernafasan dan akut,
dengan pengertian sebagai berikut (Indah, 2005):
a. Infeksi adalah masuknya kuman atau mikroorganisma ke dalam tubuh manusia
dan berkembang biak sehingga menimbulkan gejala penyakit.
b. Saluran pernafasan adalah organ mulai dari hidung hingga alveoli beserta organ
adneksanya seperti sinus-sinus, rongga telinga tengah dan pleura. ISPA secara
anatomis mencakup saluran pernafasan bagian atas, saluran pernafasan bagian
bawah (termasuk jaringan paru-paru) dan organ adneksa saluran pernafasan.
Dengan batasan ini, jaringan paru termasuk dalam saluran pernafasan (respiratory
tract)
c. Infeksi akut adalah infeksi yang berlangsung sampai dengan 14 hari. Batas 14
hari diambil untuk menunjukkan proses akut meskipun untuk beberapa penyakit
yang dapat digolongkan dalam ISPA proses ini dapat berlangsung lebih dari 14
hari.
Jadi ISPA adalah infeksi pada bagian organ pernapasan yang disebabkan oleh
masuknya kuman atau mikroorganisme ke dalam tubuh manusia yang
berlangsung sekitar 14 hari.
1. Penyebab ispa
Infeksi saluran pernafasan akut merupakan kelompok penyakit yang komplek dan
heterogen, yang disebabkan oleh berbagai penyebab. Kebanyakan infeksi saluran
pernafasan akut disebabkan oleh virus dan mikroplasma. Penyebab ISPA terdiri
dari 300 lebih jenis bakteri, virus,dan jamur. Bakteri penyebab ISPA misalnya:
Streptokokus Hemolitikus, Stafilokokus, Pneumokokus, Hemofilus Influenza,
Bordetella Pertusis, dan Korinebakterium Diffteria (Achmadi dkk., 2004). Bakteri
tersebut di udara bebas akan masuk dan menempel pada saluran pernafasan bagian
atas yaitu tenggorokan dan hidung. Biasanya bakteri tersebut menyerang anak-
anak yang kekebalan tubuhnya lemah misalnya saat perubahan musim panas ke
musim hujan (PD PERSI, 2002).
Untuk golongan virus penyebab ISPA antara lain golongan miksovirus (termasuk
di dalamnya virus para-influensa, virus influensa, dan virus campak), dan
adenovirus. Virus para-influensa merupakan penyebab terbesar dari sindroma
batuk rejan, bronkiolitis dan penyakit demam saluran nafas bagian atas. Pada bayi
dan anak-anak, virus-virus influenza merupakan penyebab terjadinya lebih banyak
penyakit saluran nafas bagian atas daripada saluran nafas bagian bawah (Siregar
dan Maulany, 95).
3). Gejala ISPA berat jika ada gejala ISPA ringan atau sedang disertai satu atau
lebih gejala sebagai berikut:
a). Bibir atau kulit membiru
b). Lubang hidung kembang kempis (dengan cukup lebar) pada waktu bernapas
c). Tidak sadar atau kesadarannya menurun
d). Pernafasan berbunyi mengorok dan tampak gelisah
e). Sela iga tertarik ke dalam pada waktu bernapas
f). Tenggorokan berwarna merah
1. Penanganan ispa
1. Ispa ringan
Jika ada yang menderita ISPA ringan maka perawatan cukup dilakukan di rumah
tidak perlu dibawa ke dokter atau Puskesmas. Di rumah dapat diberi obat penurun
panas yang dijual bebas di toko-toko atau Apotik tetapi jika dalam dua hari gejala
belum hilang, anak harus segera di bawa ke dokter atau Puskesmas terdekat.
1. Ispa sedang
Jika ada yang menderita ISPA sedang ini, perlu hati-hati, sedangkan badan panas
lebih dari 39’C, penderita ISPA sedang harus mendapat pertolongan petugas
kesehatan.
1. Ispa berat
Penderita ISPA berat harus dirawat di rumah sakit atau puskesmas karena perlu
mendapat perawatan dengan peralatan khusus seperti oksigen dan infus.
1. Pencegahan ispa
Pencegahan ISPA. Berbagai cara yang dapat dilakukan untuk pencegahan dan
pemberantasan ISPA oleh masyarakat di antaranya adalah :
Bayi dan anak balita yang mempunyai gizi baik jarang yang menderita penyakit
yang serius oleh karena tubuhnya dapat menangkal infeksi. Penyakit ispa yang
menyerang bayi yang mendapat susu botol ialah 2 x lipat banyaknya dibanding
bayi yang mendapat ASI. Diet makanan yang mengandung Vitamin A dari buah-
buahan berwarna kuning serta sayuran juga dapat mencegah infeksi.
Pemberian imunisasi lengkap harus sudah selesai pada bayi umur 1 tahun. Apabila
karena sesuatu alasan, hal ini tidak tercapai maka bayi/anak harus di imunisasi
sesegera mungkin. Penyakit ringan yang sering menyertai anak bukan merupakan
alasan bagi ibu untuk tidak membawa anaknya kepada petugas imunisasi. Ada
beberapa penyakit saluran nafas yang serius, diantaranya ialah batuk rejan,
tuberkulosis dan campak.
1. Kebersihan Lingkungan