Anda di halaman 1dari 12

PERSIAPAN DAN PENYALURAN

1. (Kebijakan), (pedoman), dan SPO penyiapan dan penyaluran obat/produk


steril
Obat dipersiapkan dan dikeluarkan dalam lingkungan yang
aman dan bersih. Maksud dan tujuan dari MPO ini yaitu agar
pelayanan dalam farmasi dapat menyiapkan dan mengeluarkan
dalam lingkungan yang bersih dan aman sesuai pada Undang-
Undang, peraturan dan standar praktek profesional. Rumah
sakit mengidentifikasi standar praktek bagi lingkungan
penyiapan dan penyaluran obat yang aman dan bersih. Obat
yang disimpan dan dikeluarkan dari area luar farmasi,
misalnya unit pelayanan pasien, harus memenuhi langkah
yang sama dalam hal keamanan dan kebersihan. Staf yang
mempersiapkan produk campuran yang steril (seperti i.v. dan
epidural) dilatih prinsip teknik aseptik. Demikian pula,
tersedia lubang angin yang bertudung yang menangkap udara
dan digunakan bilamana dibutuhkan untuk praktek profesional
(misalnya mencampur obat cytotoxic).
Elemen penilaian dari MPO ini yaitu:
 Obat dipersiapkan dan disalurkan dalam area yang
bersih dan aman dengan peralatan dan supplai yang
memadai (SPO, Pedoman)
 Persiapan dan penyaluran obat harus memenuhi
Undang-Undang, peraturan dan standar praktek
profesional (Pedoman, Kebijakan)
 Staf yang menyiapkan produk steril dilatih dalam hal
tekhnik aseptik (W. Staf, DP, Program Kerja)
2. Dokumen: Sertifikat pelatihan tekhnik aseptik untuk
petugas yang terkait menyiapkan obat.
3. (Kebijakan), (pedoman) dan SPO telaah obat (7
elemen: ketepatan obat, dosis, frekwensi, dan route; duplikasi
therapy; alergi; varias kriteria penggunaan; BB dan informasi
fisiologis; kontra indikasi)
Resep atau pesanan obat ditelaah ketepatannya. Maksud dan tujuan
dari MPO ini agar farmalisist berlisensi, teknisi berlisensi, atau
profesional yang terlatih dapat menelaah ketepatan setiap resep atau
pesanan obat, obat yang baru saja diresepkan atau dipesan, atau
bilamana kedapatan adanya perubahan dosis atau faktor penting yang
lain. Rumah sakit menjabarkan informasi pasien yang spesifik apa saja
yang dibutuhkan untuk penelaahan yang efektif terhadap pemesanan
obat atau penulisan resep.
Hal ini dilakukan sebelum penyaluran obat bila obat disalurkan dari
lokasi diluar farmasi. Bila timbul pertanyaan, petugas yang meresepkan
atau memesan obat segera dihubungi.
Proses untuk menelaah suatu pesanan obat atau resep
termasuk evaluasi oleh petugas yang terlatih terhadap:
 Ketepatan obat, dosis, frekwensi, dan route;
 Duplikasi therapy;
 Alergi atau reaksi sensitivitas yang sesungguhnya maupun yang
potensial;
 Interaksi yang sesungguhnya maupun potensial antara obat
dengan obat-obatan lain atau makanan;
 Variasi dari kriteria penggunaan yang ditentukan rumah sakit;
 Berat Badan pasien dan informasi fisiologis lain dari pasien;dan
 Kontra indikasi yang lain
Mereka yang menelaah pesanan obat atau resep memang
kompeten untuk melakukannya baik secara pendidikan
maupun latihan, sesuai dengan kewenangan atau telah
membuktikan kompetensinya dalam proses review. Sebagai
tambahan, penelaahan ketepatan ini tidak perlu pada keadaan
darurat atau bila dokter yang memesan hadir (misal di Kamar
Bedah atau di IGD) atau dalam tindakan radiologi
intervensional atau proses pencitraan diagnostik imajing
dimana obat merupakan bagian dari prosedur.
Untuk memfasilitasi penelaahan, ada profil dari semua obat
yang diberikan kepada seorang pasien kecuali pengobatan
darurat dan yang diberikan sebagai bagian dari prosedur.
Bila menggunakan program komputer untuk melakukan
cross-check obat atau interaksi obat dan alergi obat, software
harus di update sesuai jadwal.
Elemen penilaian dari MPO ini yaitu:
 Rumah sakit menjabarkan informasi spesifik pasien
apa yang dibutuhkan untuk proses penelaahan yang
efektif (Pedoman, Kebijakan)
 Kecuali ada perkecualian yang terdapat pada maksud
serta tujuan, setiap resep atau pesanan obat ditelaah
ketepatannya dan meliputi 7 hal-hal yang telah
disebutkan di halaman sebelumnya. Jadi, setiap resep
dan pesanan obat dievaluasi untuk ditelaah
ketepatannya (Pedoman, Kebijakan, Evaluasi)
 Ada proses untuk menghubungi petugas yang
menuliskan resep atau memesan obat bila timbul
pertanyaan (SPO)
 Petugas yang diijinkan untuk menelaah pesanan obat
atau resep dinilai kompetensinya untuk tugas ini (W.
Staf, DP)
 Penelaahan difasiliitasi dengan catatan atau profil dari
semua pasien yang menerima obat (W. Px, W. Kelg.,
W. Staf, DP, Evaluasi)
 Bila digunakan software komputer, untuk meng-cross-
check obat, untuk interaksi obat dan alergi, harus di
update secara berkala (W. Staf, DP)
4. Dokumentasi: Profil pasien penerima obat, proses
telaah resep sebelum pemberian dan proses klarifikasi ke
penulis resep bila perlu, form telaah resep
5. Dokumen : SK Direktur : penunjukaan daftar petugas
penelaah resep yang kompeten.
6. Dokumentasi: Sertifikat kompetensi petugas telaah
resep
7. Dokumen: SK Direktur: pemilihan aplikasi software
tertentu untuk telaah interaksi obat dan updatenya
8. (Kebijakan), (Pedoman), dan SPO Penyaluran dan
distribusi obat (metode seragam, termasuk penyaluran obat
dalam bentuk yang paling siap diberikan dan tepat waktu).
Digunakan suatu sistem untuk menyalurkan obat dengan
dosis yang tepat dan kepada pasien yang tepat di saat yang
tepat. Maksud dan tujuan dari MPO ini yaitu rumah sakit
menyalurkan obat melalui pengisian formulir yang paling
sederhana untuk memperkecil kemungkinan terjadinya
kesalahan selama pendistribusian dan pemberian. Ketika suatu
obat dikeluarkan dari kemasannya atau disiapkan dan
disalurkan dalam bentuk yang beda/ container dan tidak segera
diberikan obat harus diberi label dengan nama obat,
dosis/konsentrasi obat, tanggal penyiapan, dan tanggal
kadaluarsa. Farmasi sentral dan titik distribsui obat yang lain
di seluruh rumah sakit menggunakan sistem yang sama.
Sistem yang menunjang pengeluaran obat dengan akurat dan
tepat waktu.
Elemen yang dinilai pada MPO ini:
 Ada sistem yang seragam di rumah sakit dalam
penyaluran dan pendistribusian obat (SPO, Pedoman,
Kebijakan)
 Obat diberi label secara tepat setelah disipapkan (SPO,
Pedoman, Kebijakan)
 Obat dikeluarkan dengan form yang sederhana (SPO,
Pedoman, Kebijakan)
 Sistem mendukung penyaluran obat secara akurat (DP,
SPO, Pedoman, Kebijakan)
 Sistem mendukung penyaluran obat tepat waktu (DP,
Kebijakan)
9. (Kebijakan), (pedoman) dan SPO pelabelan obat
10. Dokumentasi: pencapaian indikator mutu akurasi
penyaluran dan ketepatan waktu layanan rawat jalan dan rawat
inap

Indikator Rawat Jalan


Indikator Rawat Inap

Anda mungkin juga menyukai