Laporan PKL Tem PDF
Laporan PKL Tem PDF
Disusun Oleh :
Fajar ahmad fauzi
20133010032
Mengetahui
Direktur Utama RSU PKU Muhammadiyah Bantul
Mengetahui
Direktur Program Vokasi
Dr. Sukamta,S.T.,M.T.
NIP. 19700502199603 123 02
KATA PENGANTAR
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
E. Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan dalam penyusunan laporan ini adalah :
a. Metode Literatur
Yaitu metode pengumpulan data dengan cara mengumpulkan data-data
dari buku dan gambar yang dapat menunjang dalam penulisan laporan.
b. Metode Interview
Yaitu metode pengumpulan data dengan cara melakukan wawancara
secara langsung kepada pihak-pihak yang sekiranya dapat memberikan
informasi data laporan ini.
c. Metode Observasi
Yaitu metode pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan
secara langsung kepada objek yang akan dijadikan sebagai bahan
laporan.
6
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT DAN MANAJEMEN IPSRS
7
7
12. Ketenangan
13. Profesionalisme
14. Bertanggung jawab
15. Kepedulian
16. Keberkatan
17. Istiqomah
18. Kasih sayang
19. Adil
C. Pelayanan
a. Pelayanan 24 jam
1. Instalasi gawat darurat
2. Rawat inap
3. ICU
4. Pelayanan operasi
5. Pelayanan rukti jenazah
6. Ambulan
7. Laboratorium
8. Gizi
9. Radiologi
b. Rawat jalan
1. Poliklinik bedah
a) Bedah umum
b) Bedah orthopedi
c) Bedah anak
d) Bedah mulut
e) Bedah urologi
f) Bedah digestive
2. Poliklinik kebidanan dan penyakit kandungan
3. Poliklinik tumbuh kembang anak
4. Poliklinik penyakit dalam
5. Poliklinik kulit dan kelamin
9
6. Poliklinik syaraf
7. Poliklinik jiwa
8. Poliklinik anak
9. Poliklinik THT
10. Poliklinik gigi
11. Poliklinik umum
12. Poliklinik fisioterapi
13. Poliklinik kosmetik medik
c. Rawat inap
1. Bangsal VIP, Bangsal kelas I, Bangsal kelas II, Bangsal kelas III,
Bangsal anak, Bangsal perinatal resiko tinggi (Peristi), Kamar
bersalin, Bangsal nifas.
2. ICU
3. ICCU
4. HDNC
d. Pelayanan masyarakat
1. Kegiatan sosial
2. Ngudi mardhotilah
3. Khitan gratis
4. Club lansia
5. Club diabetes
6. Club ibu hamil
e. Pelayanan penunjang
1. Laboratorium klinik
2. Pemeriksaan endoscopy
3. Radiologi : CT scan multislise, Rontgen, USG 3D
4. Ambulan 118, PKU DMC, Trauma center
5. Hemodialisa
f. Pelayanan unggulan
1. Kamar operasi
2. PICU
10
3. Pelayanan IGD
f. Pelayanan lain
Test bebas napza
D. Daftar perusahaan relasi
a. BPJS kesehatan
b. BPJS ketenagakerjaan
c. Admedika
d. Hallo dokter
e. MU mediacare
f. ABDA
g. AIA
h. AVIVA
i. AVRIST
j. AXA general
k. BNI life
l. Generali
m. MNC life
n. PAN pacific
o. Reliance
p. Relife
q. Sinar mas
r. Jasindo
s. Takaful
t. Tugu mandiri
u. Rasapala
E. IPSRS medis, non medis, dan perbengkelan
Adalah suatu instalasi kerja yang merupakan unsur pelaksana dalam
organisasi rumah sakit, yang bertugas melakukan pemeliharaan peralatan
medis, peralatan non medis, dan pekerjaan perbengkelan di rumah sakit.
Berikut adalah struktur organisasi IPSRS yang ada di rumah sakit PKU
Muhammadiyah Bantul.
11
Gambar 1.1
Struktur organisasi IPSRS PKU Muhammadiyah Bantul
a. Koordinator RT, IPSRS, ELMED
Adalah pimpinan instalasi pemeliharaan rumah sakit, yang
mengkoordinir pemeliharaan preventif dan korektif terhadap
permasalahan medis dan non-medis. Melaksanakan pemantauan dan
pengendalian peralatan medis, non-medis dan perbengkelan.
Tanggung jawab kepala IPSRS adalah melaksanakan kegiatan
persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi terhadap pemeliharaan preventif
dan korektif peralatan medis, non-medis, dan perbengkelan, melakukan
pembinaan dan pengembangan terhadap seluruh staf IPSRS, menelaah
terhadap pemakaian peralatan medis dan non-medis serta
menyelenggarakan laporan atas kegiatan IPSRS kepada direktur umum
dan operasional.
Wewenang kepala IPSRS adalah memberikan masukan untuk
pengadaan peralatan medis, non-medis, dan perbengkelan kepada
direktur, memutuskan kelayakan pengoperasian peralatan medis dan non-
12
BAB III
PELAKSANAAN
Gambar 3.1
Infus pump terumo TE-172
13
14
1. Spesifikasi alat
Merek : Infus pump Terumo
Tipe : TE-172
Tegangan volt : 20V resistansi range 1Ω
Frekuensi : 500 KHz
Pressure gauge : 0~970 kPa
2. Langkah-langkah perbaikan alat
a) Kerusakan : Tombol rusak
b) Analisa : Keypad kotor, sambungan pada keypad putus
c) Langkah-langkah : Diuji terlebih dahulu
d) Hasil : Setelah di cek ternyata alat berfungsi normal,
hanya perlu sedikit penekanan pada tombol
e) Penyelesaian : memberikan informasi yang jelas pada operator
tentang penggunaan.
3. Perawatan alat
a) Membersihkan alat dengan kuas lembut untuk bagian-bagian yang
kotor.
b) Bagian-bagian yang terdapat bercak dibersihkan dengan kain lap basah
menggunakan alkohol.
c) Memeriksa kondisi batu baterai, sensor, dan fuse.
d) Memerikasa fungsi alat seperti kontrol di main panel.
b. Syringe pump Terumo TE-331
Melakukan perawatan alat syringe pump.
15
Gambar 3.2
Syringe pump TE-331
1. Spesifikasi alat
Merek : Terumo
Tipe : TE-331
Tegangan input : 100 - 240 VAC
SN : 07030104
2. Prinsip kerja
(Terlampir bagian A)
3. Perawatan alat
a) Membersihkan alat dengan kuas lembut untuk bagian-bagian yang
kotor seperti bagian infus set.
b) Bagian-bagian yang terdapat bercak dibersihkan dengan kain lap
basah menggunakan alkohol.
c) Memeriksa kondisi batu baterai, sensor, dan fuse.
d) Memerikasa fungsi alat seperti kontrol di main panel.
c. Inkubator bayi
Melakukan perbaikan alat inkubator bayi.
16
Gambar 3.3
Control panel baby inkubator YP-100
1. Spesifikasi alat
Type : YP-100
Tegangan input : 220V/50Hz
Merk : David Group
Frekuensi : 50/60 Hz
2. Langkah-langkah perbaikan alat
a) Alat perbaikan : Obeng, taspen, adan alat pengukur suhu
b) Kerusakan : Heater tidak maksimal
c) Analisa : Heater tidak bekerja dengan baik, kipas lambat.
d) Langkah-langkah : Mengecheck kecepatan kipas, mengganti heater
(Tidak ada heater dipasaran).
d) Hasil : Belum berhasil.
B. Peralatan radiologi
Dirumah sakit PKU Bantul yang kami amati hanya ada beberapa alat
radiologi seperti X-ray konvensional, X-ray mobile, mesin APF, dan Alat
CT-Scan. Untuk penanganan alat-alat jika ada kerusakan yang insidental
biasanya teknisi rumah sakit akan memanggil teknisi dari luar. Namun,
jika kerusakan tidak terlalu rumit, perbaikan akan dilakukan sendiri dari
17
teknisi dari rumah sakit sendiri. Berikut alat-alat radiologi yang kami
amati :
a. Pesawat Radiologi X-ray Konvensional (General X-Ray)
Melakukan pemasangan instalasi kabel alat rontgen.
Gambar 3.4
X-ray konvensional
1. Spesifikasi alat
Type : X-Ray DR 1603
Merk : Toshiba
Tegangan Input : 220 Volt
Frekuensi : 50/60 Hz
2. Prinsip kerja
(Terlampir pada bagian A)
3. Perbaikan instalasi jalur kabel HTT pada pesawat radiology
a) Alat perbaikan : Obeng, tang, gunting, dan kabel.
b) Kerusakan : Pelindung Kabel HTT Rusak
c) Analisa : Penahan siku yang terlalu kuat
d) Langkah-langkah : Mengganti pelindung tersebut dengan kabel
fleksibel.
e) Hasil : Kabel HTT sudah terisolasi
18
b. X-ray mobile
Pemeriksaan/inventarisasi alat x-ray mobile. Sehingga kami hanya akan
memaparkan spesifikasi alat dari x-ray mobile.
Merek : Siemens
Type : Polimobile 350 mA
Tegangan Input : 220 Volt
Frekuensi : 50/60 Hz
c. APF (Automatic Proccesing Film)
Melakukan troubleshooting atau perbaikan dan pemeliharaan alat APF.
Gambar 3.5
Alat pencetak film otomatis fuji FPM-100A
1. Spesifikasi alat
Merek : Fuji Medical Film
Tipe : FPM 100-A
Tegangan input : 220-240 Volt AC single phase
Daya : 5 Ampere
Frekuensi : 50/60 Hz
2. Pemeliharaan
19
Gambar 3.6
Spigmomanometer
20
1. Spesifikasi alat
Merek : Riester
Type Standing : Standing
SN : 140974110
2. Prinsip kerja
(Terlampir pada bagian A)
3. Perawatan alat
a) Bersihkan seluruh bagian alat dari debu dan kotoran.
b) Cek fungsi manset, ganti bila perlu.
c) Cek fungsi bulb, ganti bila perlu.
d) Cek posisi air raksa pada posisi nol.
e) Bersihkan air raksa dan tabung air raksa dengan menggunakan kapas.
f) Lakukan pengujian kinerja alat
g) Simpan ditempat yang aman.
4. Langkah-langkah perbaikan alat tensimeter
a) Air raksa tidak dapat naik tetapi ada gelembung-gelembungnya,
langkah perbaikannya :
(1) Bersihkan air raksa dengan kapas.
(2) Bersihkan tabung glassmeter dengan kapas.
(3) Tambahkan air raksa sesuai dengan kabutuhan.
b) Air raksa tidak dapat bergerak menunjukkan skalanya, langkah
perbaikannya :
(1) Periksa karet pemompa awal.
(2) Periksa kran penutup dan pembuka tekanan udara yang masuk.
(3) Selang yang menuju ke manset (karet yang menggelembung udara
yang berfungsi untuk menekan terhadap lengan pasien yang akan
diperiksa).
(4) Periksa mansetnya.
(5) Filter di atas tabung glassmeter, harus ada celah udara yang keluar,
bila tertutup rapat maka air raksa tidak dapat naik.
21
Gambar 3.7
EKG
1. Spesifikasi alat
Merk : Cardi suny Fukuda
Type : C100
Tegangan input : 220 Volt
Frekuensi : 50/60 Hz
SN : 208808384
2. Pemeliharaan
a) Melakukan pembersihan pada bagian tutup.
b) Memeriksa keutuhan kertas EKG.
c) Membersihkan bagian sensor dengan kain lembut.
22
Gambar 3.8
Alat fettal doppler
1. Spesifikasi alat
Merek : Huheigh
Tipe : FD2 0588
Frekuensi : 50/60 Hz
Tegangan input : 220 Volt
23
2. Prinsip kerja
(Terlampir pada bagian B)
3. Pemeliharaan
a) Cek dan bersihkan bagian – bagian alat.
b) Cek baterai, ganti bila perlu.
c) Cek dan bersihkan probe dengan kain halus dan gunakan air hangat
atau sabun lunak.
d) Cek pengatur volume/sound level.
e) Cek suara keluaran.
f) Cek konektor probe dan dibersihkan bila perlu.
D. Peralatan bedah dan anaesthesi
Berikut berapa alat yang kami amati selama PKL diruangan bedah (OK).
A. ESU (elektro surgical unit)
Melakukan perbaikan dan perawatan alat ESU.
Gambar 3.9
Alat ESU
24
1. Spesifikasi alat
Merek : Meditom
Tipe : DT-300
Frekuensi : 400-500 KHz
Tegangan input : 110/220 Volt
2. Prinsip kerja alat
( Terlampir pada bagian B)
3. Langkah-langkah perbaikan alat
a) Alat perbaikan : Obeng, taspen, soldier, timah, gunting,
solatif, dan avometer.
b) Kerusakkan alat : Elektroda grounding tidak dapat berfungsi.
c) Analisa kerusakkan : Check kabel jack male dan female (tempat
dudukan), check kondisi kabel.
d) Langkah perbaikkan : Kabel elektroda putus, menyambungkan
kembali.
d) Hasil : Kabel elektrode dapat digunakan kembali.
B. Lampu operasi
Melakukan pemeliharaan alat lampu operasi.
Gambar 4.0
Lampu operasi
25
1. Spesifikasi alat
Merek : Oacmed
Tipe : Aeomed OL9000
Model : Ceilling
2. Pemeliharaan
a) Lakukan pengechekan berkala selama 3 bulan sekali.
b) Lakukan check sekrup-sekrup pada lampu operasi setiap service rutin.
c) Memberikan oli disetiap engsel siku pergerakan agar lampu operasi
dapat bergerak leluasa.
d) Lakukan tes kekuatan intensitas cahaya setiap service rutin.
e) Melakukan pembersihan bagian-bagian lampu operasi yang kotor agar
tidak menimbulkan bercak-bercak, misal: darah,debu dll.
C. Autoclave
Melakukan perbaikan alat autoclave.
Gambar 4.1
Autoclave bertekanan uap
26
1. Spesifikasi alat
Merek : Speedy Autoclave
Model : SUN-MO 11
Chamber : 300 mm
Working Depth : 700 mm
Kapasitas : 49,5 Liter
Tegangan input : 220 Volt AC / 2KW
Frekuensi : 50/60 Hz
2. Prinsip kerja
(Terlampir pada bagian C)
3. Perbaikan alat autoclave digital merek Hiclave HVP-50
a) Alat perbaikan : Obeng, taspen, dan avometer.
b) Kerusakan : Display autoclave tidak muncul atau off
c) Analisa : Tidak ada sumber tegangan dari power supply,
tegangan yang masuk ke mainboard tidak ada, butuh restart ulang
mesin autoclave.
d) Langkah-langkah : mematikan mesin kemudian menghidupkan
kembali mesin autoclave (restart ulang).
e) Hasil : Hidup kembali.
E. Peralatan laboratorium klinik
Berikut beberapa alat laboratorium klinik yang kami amati selama PKL.
A. Centrifuge
Melakukan perbaikan alat centrifuge.
27
Gambar 4.2
Alat centrifuge
1. Spesifikasi alat
Merek :Table TOP Centrifuge
Model : PLC-05
Buatan : Taiwan
Tegangan input : 220 Volt
Frekuensi : 50 Hz /0,7A
Serial nomer : 1417268
2. Prinsip kerja
(Terlampir dibagian D)
3. Troubleshooting
a) Alat perbaikan : Obeng, dan avometer.
b) Kerusakan : motor tidak berputar.
c) Analisa : bagian pemantik (abu arang) sudah habis.
d) langkah-langkah : mengganti sparepart motor yang baru.
e) kesimpulan : belum bisa digunakan karena sparepart motor
digudang barang tidak ada dan harus memesan ke supplier.
B. Spektrofotometer
28
Gambar 4.3
Alat spektrofotometer
1. Spesifikasi alat
Merek : Diagnostica Stago
Model : Start®
Frekuensi : 50-60 Hz
Tegangan : 90-230 Volt
Fuse : T3.15A
Daya : 110 W
Serial nomer : BT3058839
2. Prinsip kerja
(Terlampir dibagian E)
3. Pemeliharaan
a) Bersihkan spektrofotometer secara eksternal, termasuk, layar kontrol
atau pengukuran meter. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan
sepotong kain halus (mirip dengan tekstur yang digunakan dalam
saputangan) dibasahi dengan air suling.
b) Periksa dan bersihkan kabel listrik sumber.
29
c) Pastikan lampu yang bersih dan dalam kondisi baik. Jika tidak
berfungsi, ganti yang baru dengan spesifikasi yang sama seperti
aslinya.
d) Periksa sekering.
C. Urine analizer
Kami hanya melakukan pengechekan alat analizer urine.
Gambar 4.4
Alat urine analizer UroMeter 720
1. Spesifikasi alat
Merek : SD Urine Chemistry Analizer
Tipe : UroMeter 720
Tegangang input : 80-250 V
Frekuensi : 50/60 Hz
Tegangan adaptor : DC 12V 3A
F. Peralatan terapi
Alat-alat terapi yang kami amati di PKU Bantul hanya ada 5 alat yaitu
elektrostimulator, SWD, inframerah, nebulizer, dan sepeda jalan.
A. Elektrostimulator
Melakukan perbaikan alat elektrostimulator.
30
Gambar 4.5
Alat elektrostimulator
1. Spesifikasi alat
Merek : Ying Di (China)
Type : KWD-808i (KWD HWATO)
Frekuensi : 50/60 Hz
Tegangan : 110-220 V (DC:9V/Baterai A2)
Volume : 220x170x75
2. Langkah-langkah perbaikan alat
a) Alat perbaikan : Obeng, avometer. dan DC sumber 12V.
b) masalah : Layar tengah output seven indikator tidak hidup
c) Solusi : Mencari penyebab layar tersebut mati, dengan
mengecheck sumber tegangan dan arus listrik bagian yang mati.
d) Hasil : Belum berhasil.
B. Nebulizer
Melakukan perbaikan alat nebulizer dan perawatan.
31
Gambar 4.6
Alat nebulizer omron
1. Spesifikasi alat
Merek : Omron Nebulizer
Tipe : MC 29
Tegangan : 110/220 Volt
Frekuensi : 50/60Hz
SN : 4000885
2. Prinsip kerja
(Terlampir dibagian F)
3. Perawatam alat
a) Tutup kompressor dengan menggunakan penutup yang bersih. Jaga
agar tetap kering dengan menyeka dengan kain bersih dan lembab.
b) Jangan meletakkan kompressor udara dilantai.
c) Periksa filter kompressor udara secara langsung.
d) Obat-obatan harus diletakkan pada tempat yang kering dan dingin.
Periksa beberapa kali. Apabila terjadi perubahan warna atau menjadi
kristal, segera buang dan anti dengan obat yang baru.
4. Troubleshooting
a) Alat perbaikan : Obeng, gunting, dan oli.
32
Gambar 4.7
Alat SWD BTL-6000
1. Spesifikasi alat
Merek : BTL-6000 shortwave 400
Tegangan input : 100 – 240 V
Frekuensi : 50/60 Hz
Pulsa frekuensi : 100-1500 Hz
Output daya : 200 W 50 Ohm
2. Pemeliharaan
a) Lakukan pembersihan seluruh bagian alat.
b) Lakukan pelumasan pada bagian-bagian yang bergerak.
33
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah penulis mengikuti dan mengamati langsung praktik kerja
lapangan di RSU PKU Muhammadiyah Bantul penulis merasakan sangat
banyak manfaat serta masukan yang didapatkan selama 4 minggu (30 hari
kerja). Yaitu mengaplikasikan ilmu yang didapat dibangku kuliah baik
yang berupa teori maupun praktek. Namun, masih banyak ilmu yang tidak
penulis dapatkan dibangku perkuliahan justru didapat pada saat PKL.
Dari pengalaman yang penulis dapat selama Praktik Kerja
Lapangan (PKL), diantaranya adalah banyak peralatan rumah sakit yang
masih baru, dan dalam kondisi yang masih baik. Ada beberapa alat yang
sering banyak perbaikan diantaranya tensimeter. Beberapa peralatan
canggih dengan teknologi tinggi seperti CT-scan, ventilator, dan pasien
monitor masih baik dan laik digunakan.
Perbaikan-perbaikan alat medis dengan teknologi sedang seperti
tensimeter, stetoskop, suction pump dll dapat dilakukan oleh teknisi dari
dalam. Sedangkan peralatan medis teknologi tinggi jika terjadi kerusakan
terkadang harus memanggil teknisi dari luar.
Bagian-bagian unit IPSRS PKU Bantul, bekerja dengan sub bidang
masing-masing. Bagian teknisi non-medis bekerja pada bidang instalasi
listrik, perbaikan alat-alat elektronik penunjang, dan sarana prasarana
rumah sakit. Sedangkan bagian alat medis, teknisi elektromedik bekerja
pada perbaikan, pemeliharaan, dan maintenance peralatan medis.
Sehingga penulis sepakat bahwa untuk menjadi seorang teknisi
medis maupun non-medis yang baik dan profesional, seorang lulusan
Teknik Elektromedik harus berusaha mencari ilmu pengetahuan yang lebih
banyak dari manapun. Khusunya informasi mengenai teknologi alat-alat
kesehatan yang berkembang sangat pesat.
34
35
B. Kesan
Penulis merasa senang PKL di RSU Muhammadiyah Bantul,
Yogyakarta dan mengucapkan terima kasih kepada pihak rumah sakit
PKU Muhammadiyah Bantul yang mana telah memberikan kesempatan
kepada penulis untuk dapat mengikuti PKL di RSU PKU Muhammadiyah
Bantul, Yogyakarta selama kurang lebih 1 bulan (30 hari kerja). Dan juga
kepada instruktur-instruktur di RSU PKU Muhammadiyah Bantul yang
telah memberikan bimbingan dan pengalaman yang sebelumnya pernah
didapatkan oleh penulis sehingga menambah pengetahuan dan ilmu
penulis untuk lebih mengenal dunia kerja di RS, dan juga pihak lain yang
tidak bisa disebut satu persatu. Terima kasih atas kerja samanya selama
ini.
C. Saran
Berdasarkan pengamatan penulis setelah mengikuti PKL di RSU
PKU Muhammadiyah Bantul yaitu terdapat beberapa hal yang harus
diperhatikan seperti kekurang pahaman user dalam menghadapi alat
misalnya peletakan alat atau penggunaan alat. Oleh karena itu, sosialisasi
kepada user semestinya harus diadakan terkait dengan penggunaan alat-
alat kesehatan tersebut.
Disamping itu kerja sama antar profesi dibutuhkan juga karena
dapat mengurangi beban masing-masing profesi. Contohnya pembersihan
elektroda, penggantian kertas EKG tidak harus teknisi, itu dapat dilakukan
oleh user. Penulis harapkan untuk mempertahankan rasa kekeluargaan
yang telah kami rasakan di RSU PKU Muhammadiyah Bantul khususnya
Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit serta selalu berharap rumah
sakit ini selalu menerapkan motto “Layananku Ibadahku” agar rumah
sakit ini tetap maju, unggul dan jaya terus.
36
DAFTAR PUSTAKA
[1] http://analissolo.blogspot.com/2012/10/vbehaviorurldefaultvmlo_10.html
[2] Hariadi.Arsyad.PRINSIP SPEKTROFOTOMETER-UV-VIS.
[3] www.google.protap lamp operasi.htm
[4] Http://www2.umdnj.edu/eohssweb/aiha/technical/labequipment.htm #
Autoclave
[5] Http://ehs.uky.edu/biosafety/autoclave.htm
[6] http://perawat-hitech.blogspot.com/2012/06/elektrocardiogram-ecg.html
[7] http://nyakgue.blogspot.com/2012/05/makalah-doppler.html
[8] http://tasalimrian.blogspot.com/2011/04/pemeriksaan-denyut-jantung-
janin.html
[9] http://www.scribd.com/doc/48853985/Cara-mengukur-tekanan-darah
[10] http://gaaraatem08.blogspot.com/2011/06/pembahasan-alat-
centrifuge.html
[11] http://www.elektromedik.info/2008/12/centrifuge.html
[12] http://elisa1.ugm.ac.id/files/agusarif/C1Ekyfja/Unit%20Sentrifugasi
[13] http://sarang-sehat.blogspot.com/2014/09/short-wave-diathermy-
swd.html
[14] http://www.scribd.com/doc/83724752/SLIDE-HFC#scribd
[15] https://ml.scribd.com/doc/299078608/Automatic-Processing-Film
[16] http://ikatemijateng.org/pemeriksaan-urine-dengan-alat-urine-analyzer/
37
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 : Teori-teori penunjang (Bagian A)
2. Sistem kerja alat syringe pump
Obat di dorong dengan mekanisme penggerak motor dan sistem
elektronik/komputer canggih.
Catatan : Dosis obat diberikan berdasarkan volume dan interval waktu
yang sudah ditentukan.
2. Prinsip kerja rontgen
Pesawat rontgen adalah pesawat yang berfungsi untuk penunjang
diagnosa suatu penyakit dengan memanfaatkan sinar-x. Sinar-x yang telah
mengenai pasien/objek akan diserap dan dihamburkan sehingga intensitas sinar
yang melewati objek menjadi berkurang. Kemudian sinar-x itu akan di tangkap
oleh detector (screen) yang dapat mengemulsikan sebuah film. Selanjutkan
film tersebut akan diproses lebih lanjut di dalam kamar gelap dengan cairan
fixer dan developer, sehingga menghasilkan suatu rekaman objek yang telah
dipotret untuk kepentingan diagnose.
2. Prinsip kerja tensimeter
Sistem kerja tekanan pada alat spigmomanometer.
Gambar 2
Prinsip kerja tensimeter
(Bagian B)
38
(Bagian C)
39
Gaya bobot
Gambar 6
Diagram blok alat spektrofotometer
Bagian-bagian alat ini terdiri dari beberapa bagian yang paling penting
diantaranya sebagai berikut :
a) Sumber cahaya
Tergantung pada jenis spektrofotometer, sumber cahaya dapat
menjadi lampu tungsten untuk cahaya tampak atau busur lampu
deuterium untuk sinar ultraviolet. Beberapa produsen telah merancang
spektrofotometer dengan cahaya yang tahan lama seperti lampu xenon
yang mampu memancarkan dalam rentang terlihat dan ultraviolet. Lampu
buatan prabrik telah dirancang mampu untuk berada dalam kondisi posisi
yang tetap, untuk menjaga penyesuaian optik dan fokus ketika sedang
beroperasi atau mengganti bohlam lampu. Energi yang dipancarkan dari
lampu tungsten adalah sekitar 2600 dan 3000 derajat (K).
b) Monokromator
Monokromator berfungsi untuk mengubah cahaya polikromatik
menjadi cahaya monokromatik. Monokromator adalah peralatan optik
44
yang dapat mengisolasi suatu berkas sinar dari sumber kontinyu dengan
kemurnian spektral yang tinggi untuk semua panjang gelombang. Unsur
terpenting pada sebuah monokromator adalah sistem celah masuk,
kemudian dikumpulkan oleh sebuah lensa atau cermin sehingga sinar
pararel jatuh pada prisma atau kisi difraksi, selanjutnya melalaui jalan
optik monokromatis melewati contoh yang diperiksa.
Ada 2 jenis monokromator, yang satu menggunakan prisma dan
yang lainnya menggunakan grating (kisi) sebagai pendispersi cahaya.
(1) Monokromator prisma
Komponen ini dibuat dari bahan quartz untuk daerah
ultraviolet (UV), visible dan dan infra red (IR) dekat. Prinsip kerja
sebuah prisma adalah apabila seberkas sinar melewati dua medium
yang berbeda, maka berkas sinar tersebut akan mengalami
pembelokan (refraksi). Besarnya refraksi tergantung pada index bias
ini berubah-ubah dengan panjang gelombang yang berbeda, cahaya
biru akan dibelokkan dari pada cahaya yang merah.
(2) Monokromator grating (Kisi)
Dispersi radiasi ultraviolet dapat diperoleh dengan
menjatuhkan sinar polikromatis pada grating transmisi atau pada
permukaan grating refleksi yang lebih praktis dan sering digunakan.
Tahap pertama pada pembuatan grating yaitu penyediaan master
grating yang tersusun dari lekukan paralel dengan jarak rapat
disusun pada permukaan keras yang telah dilapisi dengan peralatan
seperti intan.
c) Pembawa sampel
Menurut DAY dan UNDERWOOD (1993), larutan yang akan
diperiksa dengan spektrofotometer ditempatkan dalam contoh cuvet.
Tempat contoh tersebut harus terbuat dari bahan yang dapat
meneruskan sinar. Dari daerah spektrum yang dipakai, kaca silika
biasa digunakan untuk daerah panjang gelombang antara 350 sampai 3
µm. Pada daerah 300 nm sampai daerah tampak dapat digunakan sel
45
dari bahan kaca pyrex. Tetapi bahan demikian tidak boleh digunakan
untuk daerah ultraviolet (UV), karena bersifat menyerap radiasi sinar
UV. Sehingga pengukuran daerah ultraviolet di bawah 350 nm,
digunakan cuvet yang terbuat dari bahan quartz dan leburan silika
(fused silica). Kedua bahan tersebut dapat digunakan juga di daerah
sinar tampak (visible) sampai 3 µm, tetapi harganya juga cukup mahal.
Bahan yang lebih murah, seperti cuvet plastik dapat digunakan untuk
daerah tampak. Syarat- syarat terpenting untuk cuvet, Yaitu :
(1) Mempunyai ketebalan permukaan yang sama.
(2) Harus transparan, sehingga dapat mentransmisikan sinar dengan
baik.
(3) Tahan terhadap senyawa kimia.
d) Sistem detektor
Detektor berfungsi mengubah cahaya menjadi arus listrik. Detektor
yang biasa digunakan adalah Foto Tube dan Layar Cell. Sinyal listrik
yang diberikan oleh detektor selanjutnya diubah oleh prosesor
sehingga dapat ditampilkan oleh alat baca.
Prinsip kerja detektor pada spektropotometer adalah energi foton
sinar yang jauh mengenai dan mengubah energi tersebut menjadi
suatu besaran yang dapat diukur, misalnya penghitaman pelat foto,
arus listrik atau perubahan-perubahan panas. Sifat –sifat detektor yang
ideal harus mempunyai kepekaan yang tinggi, perbandingan sinyal
dan noise tinggi, dan mempunyai respon tetap pada daerah panjang
gelombang pengamatan.
e) Sistem pembacaan
(1) Filter
Filter disini berfungsi untuk menyerap dan menerus panjangkan
gelombang pada suatu sampel yang diketahui. pada filter ini
(Bagian F)
46
...............,.................20
Dosen pembimbing,