Anda di halaman 1dari 7

KEMAS 8 (1) (2012) 23-29

Jurnal Kesehatan Masyarakat


http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kemas

METODE FOCUS GROUP DISCUSSION DAN SIMULATION GAME TERHADAP


PENINGKATAN PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI

Nanda Aditya Rizki 

Laboratorium Mitra Keluarga Semarang, Indonesia

Info Artikel Abstrak


Sejarah Artikel: Hasil studi pendahuluan di SMK Hidayah Semarang menyebutkan dari 101 siswa kelas XI, hanya 9 siswa
Diterima Maret 2012 (8,9%) yang berpengetahuan baik tentang KRR, 19 siswa (18,8%) yang berpengetahuan cukup, dan 73
Disetujui April 2012 siswa (72,2%) berpengetahuan kurang. Permasalahan pada penelitian ini adalah adakah perbedaan
Dipublikasikan Juli 2012 pengaruh antara metode Focus Group Discussion (FGD) dan metode Simulation Game (SIG) terhadap
peningkatan pengetahuan siswa. Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan pengaruh antara
metode FGD dan metode SIG terhadap peningkatan pengetahuan siswa. Metode penelitian eksperimen
Keywords: semu dengan rancangan penelitian non randomized pretest-postest with control group. Populasi dalam
Discussion; penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMK Hidayah Semarang berjumlah 172 siswa dan sampel
Simulation; 60 siswa dengan teknik propportional stratified sampling. Pengumpulan data dengan pretest dan posttes.
Knowledge Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan pengaruh antara metode FGD dan metode SIG terhadap
peningkatan pengetahuan siswa kelas XI tentang Kesehatan Reproduksi Remaja (p=0,001). Metode SIG
lebih berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan KRR dibandingkan dengan metode FGD, karena
rata-rata skor SIG lebih tinggi dari rata-rata skor FGD (38,18>22,82). Simpulan penelitian adalah metode
SIG lebih efektif daripada metode FGD.

FOCUS GROUP DISCUSSION METHOD AND GAME SIMULATION TO INCREASE


REPRODUCTIVE HEALTH KNOWLEDGE

Abstract
The results of preliminary study in SMK Hidayah Semarang mentioned from101 students of class XI, only 9
students (8.9%) had good knowledge about reproduction, 19 students (18.8%) had good enough knowledge,
and 73 students (72.2%) had less knowledge. Problem research was how difference between Focus Group
Discussion (FGD) and Simulation Game (SIG) effect to improve students’ knowledge. The purpose of the study
was to determine the effect of FGD and SIG methods to improve students’ knowledge. A quasi-experimental
research method was used by non randomized pretest-posttest with control group. The population in this
study was all students of class XI Hidayah high school Semarang amounts 172 students and 60 students as
samples by proportional stratified sampling. Data were collected by pretest and posttest. The results showed no
difference between FGD and SIG effect to improve student’s knowledge about reproductive health (p=0.001).
SIG method has more influence to increase reproduction knowledge compared with FGD, because SIG mean
scores higher than FGD mean score (38.18 > 22.82). Conclusion, SIG was more effective than FGD.

© 2012 Universitas Negeri Semarang


Alamat korespondensi: ISSN 1858-1196
Jalan Lamongan Raya No. 16 Semarang
Nanda Aditya Rizki / KEMAS 8 (1) (2012) 23-29

Pendahuluan aktif secara seksual, yaitu telah melakukan


hubungan seksual pra nikah. Berdasarkan hasil
Masa remaja adalah salah satu periode penelitian yang ada, seperti Penelitian yang di-
dari perkembangan manusia. Masa ini meru- lakukan PILAR pada tahun 2006 menemukan
pakan masa peralihan dari masa kanak-kanak hasil 7% , penelitian yang dilakukan oleh Sha-
ke masa dewasa yang meliputi perubahan bi- huliyah tahun 2003 menyebutkan 22 % remaja
ologik, perubahan psikologik, dan perubahan telah melakukan hubungan seksual pranikah.
sosial (CERIA BKKBN, 2002). Salah satu resiko dari perilaku seksual
Remaja pada masa perkembangannya pra nikah yaitu tertular penyakit menular sek-
dihadapkan pada tuntutan yang sering berten- sual (PMS) dan HIV/AIDS (Ng, 2008; Stein-
tangan, baik dari orangtua, guru, teman sebaya, feld, 2012; Carbone, 2010). Data dari Dinas
maupun masyarakat di sekitar. Sehingga mere- Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, menyebutkan
ka juga sering dihadapkan pada berbagai ke- bahwa angka kasus PMS mengalami kenaikan
sempatan dan pilihan, yang semuanya itu da- tiap tahunnya dari tahun 2003 sampai dengan
pat menimbulkan permasalahan bagi mereka. 2007, dari 1215 kasus pada tahun 2003 men-
Permasalahan tersebut salah satunya yaitu jadi 7556 kasus pada tahun 2007. Jumlah kasus
resiko-resiko kesehatan reproduksi. Resiko- HIV/AIDS di Jawa Tengah, data Dinas Keseha-
resiko itu adalah seks bebas, kehamilan yang tan Provinsi Jawa Tengah menyebutkan bahwa
tidak diinginkan (KTD), aborsi, penyakit me- pada tahun 2007 kasus HIV/AIDS telah men-
nular seksual (PMS), HIV/AIDS, kekerasan capai angka kumulatif yaitu 428 kasus.
seksual, serta masalah keterbatasan akses ter- Kota Semarang yang merupakan ibu
hadap informasi dan pelayanan kesehatan kota dari Provinsi Jawa Tengah juga mengalami
(Holt, 2009; Felix, 2011; Karna, 2011). permasalahan yang sama. Berdasarkan surve
Jumlah remaja di Indonesia semakin oleh Pilar PKBI pada 5000 remaja di Semarang
meningkat, pada tahun 2008 ada sekitar 28% tahun 2005, sebagian besar telah melakukan
sampai 30% penduduk adalah remaja yang kissing dan necking, 22% diantaranya telah
berusia 15 sampai 24 tahun, dari banyaknya melakukan petting dan 6% melakukan inter-
jumlah remaja tersebut, diantaranya mereka course atau hubungan seksual. Dan jumlah
mengalami permasalahan mengenai kesehatan kasus kehamilan pranikah (KTD) meningkat
reproduksi. Berdasarkan penelitian yang ada, dari tahun ke tahun. Data Pilar PKBI pada ta-
menyebutkan bahwa sebagian remaja telah me- hun 2002 sedikitnya terdapat 50 kasus, pada
lakukan hubungan seksual pra nikah. Penelitian tahun 2003, jumlahnya meningkat menjadi 92
oleh BKKBN dan IYARSH tahun 2004 mem- kasus. Selanjutnya pada tahun 2004, kasus yang
peroleh hasil 7 %, BKKBN tahun 2002 mem- dilaporkan ke Pusat Layanan dan Informasi
peroleh hasil 38 %, yang melakukan hubungan Remaja (Pilar) PKBI telah mencapai angka 101
seksual pra nikah (Shaluhiyah, 2008). kasus (Suara Merdeka, 2004).
STingkat aborsi remaja cukup tinggi, Permasalahan Kesehatan Reproduksi
yaitu sekitar 2,3 juta per tahun dan 1,5 juta ang- Remaja yang ada tersebut, terjadi sebagai akibat
ka aborsi di Indonesia berkontribusi terhadap dari kurangnya pengetahuan remaja mengenai
30 % sampai 50 % Angka Kematian Ibu dan Kesehatan Reproduksi.Survei yang dilakukan
Anak. Selanjutnya dari survey yang dilakukan Youth Center Pilar PKBI Jawa Tengah tahun
oleh Departemen Kesehatan Indonesia, angka 2004 di Semarang mengungkapkan bahwa
Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD) mencapai dengan pertayaan-pertanyaan tentang proses
5,3 juta per tahun. terjadinya bayi, Keluarga Berencana, cara-ca-
Jawa Tengah selama tahun 2005 jumlah ra pencegahan HIV/AIDS, anemia, cara-cara
total penduduknya yang disebutkan oleh Badan merawat organ reproduksi, dan pengetahuan
Pusat Statistik mencapai 31.896.114 jiwa. Dari fungsi organ reproduksi, diperoleh informasi
jumlah tersebut 5% di antaranya adalah remaja bahwa 43,22 % pengetahuannya rendah.
umur 10 sampai 14 tahun dan 8,9 % berumur Berdasarkan studi pendahuluan yang
15 sampai 19 tahun. Seperti yang telah disebut- telah dilakukan di SMK Hidayah Semarang,
kan, remaja di Jawa Tengah juga banyak yang hasil yang didapat yaitu dari 101 siswa kelas

24
Nanda Aditya Rizki / KEMAS 8 (1) (2012) 23-29

XI hanya 9 siswa (8,9 %) yang berpengetahuan Populasi pada penelitian ini yaitu seluruh siswa
baik tentang KRR, 19 siswa (18,8 %) yang ber- kelas XI SMK Hidayah Semarang yang berjum-
pengetahuan cukup, dan 73 siswa (72, 2 %) lah 172 siswa.
berpengetahuan kurang. Hal ini dimungkin- Teknik Pengambilan sampel pada pe-
kan karena di sekolahan, penyampaian materi nelitian ini yaitu dengan menggunakan teknik
tentang reproduksi pada siswa hanya melalui Propportional stratified sampling dengan besar
mata pelajaran biologi. Bimbingan Konseling di sample pada tiap kelompok pada penelitian ini
sekolahan yang seharusnya dapat memfasilitasi yaitu berjumlah 30, karena pada penelitian ini
siswa untuk mendapatkan info tentang keseha- terdapat dua kelompok yaitu kelompok ekspe-
tan reproduksi, juga belum berjalan optimal, rimen dan kelompok pembanding, jadi jumlah
karena tidak ada jadwal tatap muka dengan keseluruhan sampelnya berjumlah 60.
siswa di kelas. Oleh karena itu, perlu adanya Analisis data yang dilakukan dalam pe-
upaya penyuluhan kesehatan reproduksi pada nelitian ini adalah analisis univariat dan analisis
remaja khususnya siswa SMK. bivariat dengan mengunakan uji statistik yaitu
Berdasarkan uraian tersebut maka diten- uji normalitas data untuk mengetahui apakah
tukan metode Focus Group Discussion (FGD) data tersebar secara normal atau tidak yaitu
dan metode Simulation Game (SiG) sebagai dengan uji Shapiro-Wilk. Karena data tidak ter-
metode penyuluhan kesehatan reproduksi re- sebar secara normal maka uji yang digunakan
maja (KRR). yaitu uji mann-whitney. Variabel penelitian
FGD atau diskusi kelompok terarah, yang digunakan terdiri dari variabel terikat
merupakan metode yang sudah ada dan bi- yaitu: peningkatan pengetahuan siswa tentang
asanya digunakan dalam proses pengambilan KRR sedangkan variabel bebasnya adalah pe-
data, akan tetapi dalam penelitian ini FGD nyuluhan kesehatan dengan metode FGD dan
dijadikan metode untuk penyampaian materi SIG. Dalam penelitian ini juga terdapat vari-
KRR (Dewi, 2010). abel perancu yaitu: keterampilan penyuluh dan
SIG merupakan modifikasi dari metode Pengalaman Siswa tentang materi KRR. Varia-
permainan simulasi, dimana setiap peserta atau bel perancu ini sudah dikendalikan agar penga-
anggota kelompok akan melakukan permainan ruh yang timbul terhadap validitas internal dan
ular tangga yang di dalamnya terdapat pesan- eksternal penelitian sangat kecil.
pesan dan pertanyaan tentang kesehatan re- Pada penelitian ini Kelompok eksperi-
produksi remaja yang nantinya akan didiskusi- men yaitu kelompok yang mendapatkan penyu-
kan oleh peserta diskusi kelompok. luhan dengan metode SIG. Akan melaksanakan
Tujuan dari penelitian ini yaitu mengeta- pretest, mendapat intervensi, dan posttest sesuai
hui perbedaan pengaruh antara metode FGD jadwal. Pretest dan posttest dilaksanakan se-
dengan metode SIG terhadap peningkatan lama 30 menit. Dan intervensi yaitu permainan
pengetahuan siswa kelas XI di SMK Hidayah ular tangga akan dilaksanakan selama 60 me-
Semarang tentang KRR dalam penyuluhan nit. Sedangkan Kelompok Pembanding yaitu
kesehatan dan mengetahui apakah metode kelompok yang mendapatkan penyuluhan den-
SIG dalam penyuluhan lebih efektif untuk gan metode FGD. Akan melaksanakan pretest,
meningkatkan pengetahuan siswa SMK Hi- mendapat intervensi, dan post-test sesuai jad-
dayah Semarang kelas XI tentang KRR dalam wal. Pretest dan Posttest dilaksanakan selama 30
penyuluhan kesehatan dibandingkan dengan menit. Dan intervensi yaitu diskusi kelompok
metode FGD. terarah akan dilaksanakan selama 60 menit.

Metode Hasil dan Pembahasan

Jenis dan rancangan penelitian yang Distribusi skor pengetahuan KRR awal
digunakan pada penelitian ini adalah eksperi- (pretest) kelompok eksperimen dapat digam-
men semu atau Quasi Eksperimental dengan barkan pada Tabel 1.
menggunakan pendekatan rancangan Non
randomized Pretest-Postest with Control Group.

25
Nanda Aditya Rizki / KEMAS 8 (1) (2012) 23-29

Tabel 1 Distribusi Frekuensi Skor Pengetahuan tertinggi pengetahuan KRR awal pada kelom-
KRR Awal (Pretest) Kelompok Eksperimen pok eksperimen (SIG) adalah 23, sedangkan
(SIG) skor terendah adalah 7. Adapun rata-rata skor
pengetahuan KRR awal kelompok eksperimen
Skor Prosentase sebesar 15,53, sedangkan simpangan bakunya
Jumlah (standar deviasi) sebesar 4,191.
Pengetahuan (%)
Distribusi skor pengetahuan KRR awal
7 2 6,7
(pretest) kelompok pembanding (FGD) dapat
8 1 3,3
digambarkan pada Tabel 2.
11 1 3,3 Skor tertinggi pengetahuan KRR awal
12 1 3,3 kelompok pembanding (FGD) adalah 25, se-
13 4 13,3 dangkan skor terendah adalah 11. Dan skor
14 5 16,7 yang paling banyak jumlahnya ada dua skor
15 1 3,3 yaitu 16 dan 19. Rata-rata skor pengetahuan
16 1 3,3 KRR awal kelompok pembanding sebesar
17 3 10,0 16,53, sedangkan simpangan bakunya 3,55.
18 5 16,7 Distribusi skor pengetahuan KRR akhir
19 1 3,3 (posttest) kelompok eksperimen dapat digam-
21 1 3,3 barkan pada Tabel 3.
22 3 10,0
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Skor Pengetahuan
23 1 3,3
KRR Akhir (Posttest) Kelompok Eksperimen
Jumlah 30 100
(SIG)
Rata-rata 15,53
Simpangan Baku 4,191
Skor Prosentase
Jumlah
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Skor Pengeta- Pengetahuan (%)
huan KRR Awal (Pretest) Kelompok Pemband- 17 3 10
ing (FGD) 18 2 6,7
19 1 3,3
Skor Prosentase 20 6 20
Jumlah 21 2 6,7
Pengetahuan (%)
11 3 10,0 22 3 10
12 3 10,0 23 4 13,3
14 3 10,0 24 3 10
15 1 3,3 25 2 6,7
16 5 16,7 26 1 3,3
17 3 10,0 27 3 10
18 3 10,0 Jumlah 30 100
19 5 16,7 Rata-rata 21,83
21 1 3,3 Simpangan Baku 3,030
22 2 6,7
25 1 3,3 Berdasarkan Tabel 3, tentang distribusi
skor pengetahuan kesehatan reproduksi re-
Jumlah 30 100
maja (KRR) akhir (posttest) kelompok eksperi-
Rata-rata 16,53
men (SIG) di atas, terlihat bahwa skor tertinggi
Simpangan Baku 3,55 pengetahuan KRR akhir pada kelompok eks-
perimen adalah 27, skor terendah adalah 17.
Distribusi skor pengetahuan Keseha-
Dan skor yang paling banyak jumlahnya adalah
tan Reproduksi Remaja (KRR) awal (pretest)
20. Sedangkan rata-rata skor pengetahuan KRR
kelompok eksperimen, terlihat bahwa skor

26
Nanda Aditya Rizki / KEMAS 8 (1) (2012) 23-29

akhir (posttest) kelompok eksperimen sebesar Berdasarkan Tabel 5, terlihat bahwa se-
21,83, dengan simpangan bakunya (standar de- mua variabel penelitian memiliki nilai p > 0,05.
viasi) sebesar 3,030. Hal ini berarti semua variabel di atas terdistri-
Distribusi skor pengetahuan KRR akhir busi secara normal.
(posttest) kelompok pembanding dapat digam- Uji statistik t-test berpasangan (pretest
barkan pada Tabel 4. dan posttest) pada masing-masing kelompok
penelitian. Uji t-test berpasangan (pretest dan
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Skor Pengetahuan posttest) pada kelompok eksperimen (SIG) da-
KRR Akhir (Posttest) Kelompok Pembanding pat diketahui bahwa terdapat perbedaan peng-
(FGD) etahuan KRR siswa SMK kelas XI yang signifi-
kan antara pretest dan posttest, nilai p (0,000) <
Skor Prosentase 0,05. Hal yang sama juga terjadi pada kelom-
Jumlah pok pembanding (FGD), dimana terdapat per-
Pengetahuan (%)
bedaan signifikan antara pengetahuan KRR
13 1 3,3
siswa SMK kelas XI pretest dan posttest, karena
17 5 16,7 nilai p (0,000) < 0,05.
18 2 6,7 Untuk mengetahui perbedaan pengaruh
19 2 6,7 antara metode FGD dan SIG maka dilakukan
20 4 13,3 Uji Mann-Whitney antara selisih skor pengeta-
21 7 23,3 huan KRR pre test dan posttest kelompok eks-
22 4 13,3 perimen dengan kelompok pembanding dan
23 3 10,3 diperoleh nilai p (0,001) < 0,05 dan diperoleh
24 1 3,3 means (rata-rata) selisih skor pengetahuan KRR
26 1 3,3 posttest dan pretest kelompok eksperimen yaitu
Jumlah 30 100 38,18 dan kelompok pembanding yaitu 22,82.
Rata-rata 20,20 Berdasarkan hasil analisis t-test berpa-
Simpangan Baku 2,657 sangan antara pretest dan posttest pada kelom-
pok eksperimen (SIG) nilai p (0,000) < 0,05,
Berdasarkan Tabel 4 tentang distribusi dan pada kelompok pembanding nilai p (0,000)
skor pengetahuan KRR akhir (posttest) kelom- < 0,05, maka dapat diketahui bahwa, terdapat
pok pembanding (FGD) di atas, terlihat bahwa perbedaan pengetahuan kesehatan reproduksi
skor tertinggi pengetahuan KRR akhir kelom- remaja pada siswa SMK kelas XI yang signifikan
pok pembanding adalah 26, sedangkan skor antara pretest dan posttest kelompok eksperi-
terendah adalah 13. Dan skor yang paling ba- men (SIG) dan kelompok pembanding (FGD).
nyak jumlahnya adalah 21. Rata-rata skor Artinya, bahwa metode Simulation Game (SIG)
pengetahuan KRR akhir kelompok pemban- dan metode Focus Discussion Group (FGD)
ding sebesar 20,20, sedangkan simpangan ba- sama-sama berpengaruh terhadap peningka-
kunya 2,657. tan pengetahuan siswa kelas XI tentang KRR di
Adapun beberapa tahapan uji statistik SMK Hidayah Semarang Tahun 2009.
pada penelitian ini adalah Uji Normalitas Data. Akan tetapi, berdasarkan hasil anali-
Berikut ini adalah tabel rangkuman hasil uji sis Uji Mann-Whitney antara selisih skor pe-
normalitas data menggunakan Shapiro Wilk: ngetahuan KRR posttest dan pre test kelompok
eksperimen dengan kelompok pembanding
Tabel 5. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data diperoleh nilai p (0,001) < 0,05, maka dapat
diketahui bahwa terdapat perbedaan peningka-
tan pengetahuan kesehatan reproduksi remaja
Kelompok Observasi Nilai P
siswa SMK kelas XI yang signifikan antara se-
Pretest 0,305 lisih skor pengetahuan KRR posttest dan pretest
Eksperimen (SIG)
Posttest 0,207 kelompok eksperimen (SIG) dengan kelompok
Pretest 0,333 pembanding (FGD). Berdasarkan means ti-
Pembanding (FGD)
Posttest 0,285 ap-tiap kelompok yaitu kelompok eksperimen

27
Nanda Aditya Rizki / KEMAS 8 (1) (2012) 23-29

yaitu 38,18 dan kelompok pembanding 22,82 tode FGD. Untuk dapat meningkatkan penge-
maka dapat diketahui bahwa metode Simula- tahuan siswa tentang kesehatan reproduksi,
sion Game (SIG) lebih berpengaruh terhadap secara khusus pihak sekolah disarankan dapat
peningkatkan pengetahuan siswa kelas XI ten- memasukkan materi tentang pendidikan kese-
tang KRR di SMK Hidayah Semarang diban- hatan reproduksi remaja dalam mata pelajaran
dingkan dengan metode Focus Group Discussi- atau melalui kegiatan konseling yang diadakan
on (FGD). di luar jam pelajaran. Metode SIG dapat digu-
Metode Simulation Game (SIG) lebih nakan sebagai metode penyampaian materi
berpengaruh dibandingkan dengan metode tentang pendidikan kesehatan reproduksi re-
Focus Group Discussion (FGD). Hal ini dikare- maja.
nakan metode Simulation Game (SIG) dalam
penyuluhan memungkinkan; penyuluh atau Ucapan Terimakasih
fasilitator lebih mudah dalam menyampaikan
materi, peningkatan minat siswa saat penyulu- Ucapan terimakasih disampaikan ke-
han karena penyampaian materi dengan me- pada Kepala Sekolah SMK Hidayah Semarang
tode ini mengunakan media permainan ular atas kerjasama dan ijin melakukan penelitian.
tangga, motivasi siswa menjadi meningkat ka- Terimakasih juga disampaikan kepada Siswa
rena terdapat unsur kompetisi pada metode ini, Kelas XI SMK Hidayah Semarang, khususnya
adanya umpan balik langsung. yang terlibat pada penelitian ini.
Berdasarkan keunggulan - keunggulan
tersebut diatas, maka sangat meyakinkan seka- Daftar Pustaka
li apabila metode Simulation Game (SIG) lebih
berpengaruh terhadap peningkatan pengeta- Carbone, Lopez, K. 2010. Correlates and consequ-
huan Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) di- ences of peer cistimation: Gernder differen-
bandingkan dengan metode Focus Group Dis- ces in direct forms of bullying. Youth Violen-
cussion (FGD) sehingga dapat diketahui bahwa ce Juvenil Justise. 8:332-350
Ceria BKKBN. 2002. Tanya Jawab Kesehatan Repro-
ada perbedaan pengaruh antara metode FGD
duksi Remaja. http://www.bhawikarsu.net/
dengan metode SIG terhadap peningkatan pen- article. Diakses 16 Februari 2009.
getahuan kesehatan reproduksi remaja (KRR) Dewi, Erlis Kusuma., E.R. Rustiana. 2010. Efektifitas
pada siswa kelas XI di SMK Hidayah Semarang Penyuluhan dengan Metode Diskusi Kelom-
tahun 2009. pok terhadap Motivasi Berpartisipasi Ibu Ba-
Mengingat penelitian ini dilakukan le- lita pada Kegiatan Posyandu di Desa Karang-
bih dari satu kali yaitu dua kali pada kelompok dowo Kecamatan Weleri Kabupaten Kendal.
eksperimen dan dua kali pada kelompok pem- Jurnal KEMAS, 5(2):148-155
banding, sehingga peluang untuk hilangnya Felix, E. M. R. 2011. Prevalencia y aspector diferen-
subyek penelitian dikarenakan jenuh atau mo- ciales relavitos al genero del fenomeno bully-
ing en paises probes. Psicothema, 23:624-629
tivasi yang rendah semakin besar. Namun ma-
Holt, M.K. 2009. Parent/child concordance about
salah tersebut dapat diatasi melalui cara sebagai bullying involment and family characteristics
berikut yaitu meningkatkan kordinasi dengan related to bullying and peer victimation. J.
guru bimbingan konseling dan kontak dengan Sch. Violence, 8:42-63
subyek penelitian. Ng, J. W. Y. 2008. School bullying and the mental
health of junior secondary school student in
Penutup Hongkong. J. Sch. Violence, 7:3-20
Karna, A. 2011. A Large-scale evaluation of the KiVa
Ada perbedaan pengaruh antara metode antibullying program: grade 4-6. Child Deve-
Focus Discussion Group (FGD) dengan metode lop, 82:311-330
Olweus, D. 1989. Prevelance and incidence in the
Simulation Game (SIG) terhadap peningka-
study of Anti-social Behaviuor: Devinition
tan pengetahuan kesehatan reproduksi remaja and measurement. Cross-national Research
(KRR) pada siswa. Metode SIG lebih berpe- in Self-reported Crime and Deliqency
ngaruh terhadap peningkatan pengetahuan Shaluhiyah, Z. 2008. Perilaku Seksual Remaja Resiko
KRR pada sisswa dibandingkan dengan me- KTD dan Transmisi HIV-AIDS di Jawa Ten-

28
Nanda Aditya Rizki / KEMAS 8 (1) (2012) 23-29

gah. Makalah disajikan dalam Temu Nasion- al atmosphere. Psycol. Men Masc,13:430-353
al Kesehatan Seksual. UNIKA Soegijoprano- Suara Merdeka. 2004. Liburan, Hamil Pranikah
to, Semarang, Mei 2009. Bertambah, http://www.suaramerdeka.com/
Steifedlt, J. A. 2012. Bullying among adolencent harian/0406/27/kot05.htm. Diakses 11 Juni
football player: Role of masculinity and mor- 2009.

29

Anda mungkin juga menyukai