1. Biaya mahal
2. Bukan merupakan pendirian terbaik dari masing-masing anggota
3. Lebih sulit dicapai keputusan karena timbulnya perbedaan atau pertentangan
4. Tanggung jawab terpecah
5. Tirani minoritas
6. Mengekalkan diri
Agar satuan organisasi khusus yang telah dibentuk dapat bekerja dengan lancar serta berhasil baik
mencapai tujuannya perlu diperhatikan berbagai pedoman berikut:
1. Tiap-tiap pembentukan satuan organisasi khusus apapun namanya harus dirumuskan dengan
jelas tujuannya
2. Tiap-tiap satuan organisasi khusus yang dibentuk harus ditentukan dengan tegas kedudukannya,
misalnya harus ditentukan dengan tegas apakah satuan organisasi yang dibentuk itu kedudukan
langsung dibawah pucuk pimpinan organisasi yang membentuk atau berkedudukan dibawah
pimpinan satuan organisasi dari organisasi yang membentuk.
3. Dilakukan pemilihan atau pengangkatan yang seksama terhadap para calon anggotanya
sehingga dapat dihindarkan pemilihan atau pengangkatan berdasarkan selera pembentuk atau
selera calon anggota. Sebagai ukuran pemilihan atau pengangkatan anggota antara lain misalnya
kemampuannya memang dibutuhkan atau bidang kerjanya tersangkut.
4. Jumlah anggota sebaiknya tidak terlalu banyak. Dalam hal jumlah ini Ernest Dole mengatakan:
“jumlah anggota satuan organisasi khusus sebaiknya berkisar antara 6 orang sampai 16 orang”
5. Kepada tiap satuan organisasi khusus dibentuk harus diberikan suatu tata kerja yang sederhana
agar dapat menjalankan aktivitasnya dengan lancar.
6. Kepada tiap satuan organisasi khusus yang dibentuk harus diberikan bantuan fasilitas
secukupnya.
7. Terhadap satuan organisasi khusus yang dibentuk harus dilakukan pengontrolan secara
kontinyu.
8. Tiap satuan organisasi khusus yang dibentuk harus diwajibkan membuat laporan secara berkala
tentang aktivitas yang dilakukan.
9. Memilih ketua dengan tepat. Dalam hal ini jangan sampai terjadi asal “saya bersedia” atau
sebaliknya asal “bukan saya”, melainkan dapat digunakan sebagai pedoman di samping syarat-
syarat kepemimpinan pada umumnya yang perlu kemampuannya atau bidang kerjanya
tersangkut.
1. Henry Fayol:
Henry Fayol menamakan asasnya dengan “Principles of Management” (asas-asas manajemen)
yaitu:
a. Division of work(pembagian kerja)
b. Authority and responsibility (wewenang dan tanggung jawab)
c. Disiplin (disiplin)
d. Unity of command (kesatuan perintah)
e. Unity of direction (kesatuan arah)
f. Sub ordination of individual interest to general interest (kepentingan individu dibawah
kepentingan umum)
g. Remuneration (pay) of personnel (gaji pegawai)
h. Centralization (sentralisasi)
i. Scalar chain (rangkai/rantai jenjang)
j. Order (keteraturan/ketertiban)
k. Equity (keadilan)
l. Stability of tenure of personnel (kestabilan masa kerja pegawai)
m. Initiative (inisiatif)
n. Esprit de corp (kesatuan jiwa korp)