Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL DAN LAPORAN HASIL

KUNJUNGAN RUMAH PADA TN. L

DENGAN HARGA DIRI RENDAH


DI RUMAH JIWA ISLAM KLENDER JAKARTA

Di Susun Oleh :
DESI IKA FADILAWATI

KEPERAWATAN JIWA
PROGRAM PROFESI NERS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
TAHUN 2017
A. Identitas Klien
Inisial klien : Tn. L
Usia : 18 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : STM
Nomor Reg : 01216
Masuk RSJSH : 26-03-2017
Nama Keluarga : Tn. Umar Hamdan (Alm)
Nama Penanggung Jawab : Ny. Siti Lestari ( Ibu Kandung )
Alamat : Jl. Kaliabang Dukuh Jaya Rt 05 Rw 09 Bekasi Barat
Tanggal kunjungan : 1 April 2017
Diagnosa Keperawatan : Harga Diri Rendah

B. Tujuan Kunjungan Rumah


1. Tujuan umum
Keluarga dapat menerima dan merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan
jiwa dan menjadi sistim pendukung yang efektif.
2. Tujuan khusus
a. Memberikan informasi kepada keluarga tentang perkembangan kondisi klien
selama di Rumah Sakit
b. Memvalidasi data dan melengkapi data yang diperoleh dari klien dan data
sekunder (rekam medik) mengenai:
1) Alasan masuk atau dirawat di Rumah Sakit
2) Faktor predisposisi dan presipitasi
3) Genogram keluarga
4) Persepsi keluarga terhadap penyakt yang diderita klien
5) Support sistem dalam keluarga
6) Tindakan yang telah dilakukan keluarga
3. Mengkaji pengetahuan keluarga tentang perawatan klien gangguan jiwa di rumah
dikaitkan dengan 5 fungsi keluarga, yaitu :
a. Keluarga dapat mengenal masalah yang menyebabkan klien kambuh
b. Keluarga dapat mengambil keputusan dalam melakukan perawatan terhadap klien
c. Keluarga dapat merawat klien di rumah
d. Keluarga dapat memodifikasi lingkungan yang terapeutik dalam merawat klien
e. Keluarga dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat untuk
merawat kesehatan klien.
4. Memberikan pendidikan kepada keluarga sesuai dengan masalah yang ditemukan
saat pengkajian.
5. Memotivasi keluarga untuk melanjutkan perawatan di rumah.

C. Rencana Tindakan Keperawatan


1. Fase Orientasi
a. Salam teraupertik
1) Ucapan salam
2) Perkenalkan nama, asal, tujuan dan lama kunjungan
3) Beri informasi bahwa klien mulai dirawat oleh mahasiswa sejak tanggal 29-
03-2017 dimulai pada pukul 17.00-21.00 WIB.
b. Validasi informasi tentang klien
1) Menanyakan tentang prilaku klien dirumah yang menyebabkan keluarga
memutuskan untuk membawa klien ke rumah sakit
2) Menanyakan kepada keluarga faktor apakah yang menyebabkan klien seperti
yang dialami klien.
3) Menanyakan tentang keluarga klien (orang tua, suami, anak)
4) Menanyakan kepada klien tentang tanggapan keluarga mengenai penyakit
yang diderita klien.
5) Menanyakan harapan keluarga terhadap kesembuhan klien
6) Menanyakan dan mengobservasi kondisi lingkungan tempat tinggal klien.
7) Menanyakan kepada keluarga mengenai cara perawatan dan pengobatan yang
telah dilakukan keluarga selama klien dirumah
c. Kontrak
Selama 1 jam (jam 10.00 – 11.00 WIB) perawat dan keluarga akan berdiskusi
tentang cara perawatan klien yang seharusnya dilakukan keluarga selama dirumah,
memberi informasi tentang kondisi klien di rumah sakit, validasi data dari keluarga
dan kesiapan keluarga terhadap kepulangan klien

2. Fase Kerja
Tindakan keperawatan sesuai dengan diagnosa keperawatan
a. Harga Diri Rendah
SP 4 K : Klien mendapat dukungan dari keluarga dan diharapkan keluarga dapat
merawat pasien dengan harga diri rendah di rumah.
Tindakan Keperawatan : Diskusikan masalah yang dihadapi keluarga dalam
merawat pasien HDR:
 Jelaskan kepada keluarga tentang pengertian HDR yang ada pada pasien
 Tanda dan gejala HDR
 Cara merawat pasien HDR
 Mendemonstrasikan cara merawat pasien dengan HDR
 Memberikan kesempatan pada keluarga untuk mempraktekkan cara merawat
pasien HDR.
 Cara memberi obat
 Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat pasien dengan masalah HDR

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi respon keluarga
1) Evaluasi Subjektif
 Menanyakan perasaan kepada bapak / ibu setelah
berbincang – bincang
 Menanyakan kembali kepada keluarga tentang hal – hal yang baru “saja
didiskusikan

b. Evaluasi Objektif
 Menayakan kembali kepada keluarga tentang tanda dan gejala serta
penyebab Harga diri rendah, akibat yang akan terjadi apabila tidak
ditangani, cara keluarga untuk memberikan dukungan kepada klien dalam
merawat klien
 Mengobservasi ekpresi keluarga selama pembicaraan dan respon perilaku
terhadap kunjungan
 Meminta keluarga untuk mendemonstrasikan kembali cara merawat serta
dukungan kelurga dengan klien.
c. Rencana tindak lanjut
 Menanyakan kepada keluarga tentang harapan dan keinginan selanjutnya
 Meminta keluarga menjelaskan kembali yang telah didiskusikan dan tetap
berkonsultasi dengan dokter

D. Strategi komunikasi
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik ;
“Selamat pagi pak/bu, nama saya Desi Ika Fadilawati saya dapat tugas ”dari
Rumah Sakit Jiwa Islam Klender untuk mengunjungi keluarga Tn. L, yang pada
saat ini sedang saya rawat. Sebagai tanda bukti, ada surat tugas dari Rumah Sakit
Jiwa Islam Klender. nama Ibu/Bapak siapa? Baiklah Pak/Bu, saya akan
menjelaskan kedatangan saya kesini.
b. Evaluasi Validasi :
Bapak/Ibu bagaimana kondisi Tn.L sebelum dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Islam
Klender?
c. Kontrak
Topik : Berbincang-bincang dengan keluarga klien tentang pengertian Harga Diri
Rendah (HDR), tanda dan gejala dari HDR dan cara merawat pasien HDR.
Waktu : Bapak/ Ibu mau berapa lama kita berbincang-bincang ?
Tempat : Bapak/Ibu, dimana kira – kira kita dapat berbincang – bincang ? Di
teras, apa diruang tamu ?Tujuan : Keluarga mampu merawat klien di rumah
dengan HDR.

2. Fase Kerja
a. ”Apa yang bapak/ibu ketahui tentang masalah L?”
”ya, memang benar sekali pak/bu, L itu memang terlihat tidak percaya ”diri dan
sering menyalahkan dirinya sendiri, misalnya pada L sering menyalahkan dirinya
dan mengatakan dirinya adalah orang yang tidak berharga. Dengan kata lain anak
bapak/ibu memiliki HDR yang ditandai dengan munculnya pikiran-pikiran yang
selalu negatif terhadap dirinya sendiri. Bila keadaan L itu terus menerus seperti
itu, L bisa mengalami masalah yang lebih berat lagi misalnya, L menjadi malu
bertemu orang ”lain dan memilih mengurung diri”. ”Sampai disini bapak/ibu
mengerti apa yang dimaksud dengan HDR?”.
”Bagus sekali, bapak/ibu sudah mengerti.” setelah kita mengerti masalah ”L,
dapat menjadi masalah serius maka kita perlu memberikan perawatan ”yang baik
untuk L.” Bapak/ibu apa saja kemampuan yang dimiliki L?” ”Ya benar bu, dia
juga mengatakan hal yang sama.” L itu telah berlatih 3 ”kegiatan yaitu:
merapikan tempat tidur, menyapu lantai dan ”membersihkan meja makan, serta
telah dibuat jadwal untuk ”melakukannya. Untuk itu bapak/ibu dapat
mengingatkan L untuk ”melakukan kegiatan tersebut sesuai dengan jadwal.
Tolong bantu ”menyiapkan alat-alatnya ya pak/bu, dan jangan lupa memberikan
pujian ”agar kepercayaan dirinya meningkat. Ajar pula memberi tanda checklist
pada ”jadwal dan kegiatannya.
Selain itu bapak/ibu tetap perlu memantau ”perkembangan L jika masalah
HDRnya kembali muncul dan jika tidak ”tertangani lagi, bapak/ibu dapat
membawanya kembali ke rumah sakit.” ”Nah bagaimana kalau sekarang kita
praktekkan cara memberi pujian kepada L .” ”Bagus sekali L, kamu sudah
semakin terampil merapikan tempat tidur. ”Baiklah bu, tolong L sering diingatkan
untuk tetap ”minum ’obat secara rutin dan cepat kontrol jika obat habis.”

3. Fase Terminasi
Evaluasi respon keluarga

4. Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan bapak/ibu setelah kita berdiskusi tentang pengertian HDR,
tanda dan gejala dan cara merawat pasien “dengan HDR.”

5. Evaluasi Objektif
“Dapatkah bapak/ibu menjelaskan kembali masalah tentang “pengertian HDR, tanda
dan gejala dan cara merawat pasien “dengan HDR serta memberikan dukungan
kepada klien dalam “mengontrol HDR.

6. Rencana tindak lanjut


Memotivasi kepada keluarga untuk minum obat secara teratur dan kontrol sebelum
obat habis.
Memberikan jadwal kegiatan yang dapat dilanjutkan di rumah

7. Terminasi Akhir
“Pak/bu, saya mengadakan kunjungan rumah ini hanya satu kali, mudah-“mudahan
bapak/ibu dapat menerapkan semua yang telah kita diskusikan, “saya “permisi..”
LAPORAN HASIL KUNJUNGAN RUMAH

Berdasarkan surat tugas dari tim Pendidikan dan Pelatihan RS Jiwa Islam Klender tanggal 1
April 2017, mahasiswa kemudian melakukan kunjungan rumah dalam rangka memberikan
pelayanan kesehatan jiwa kepada keluarga klien sebagai berikut:

I. Identitas klien
Inisial klien : Tn. L
Usia : 19 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : : Jl. Kaliabang Dukuh Jaya Rt 05 Rw 09 Bekasi Barat
Tanggal kunjungan : 1 April 2017
Tanggal masuk RS : 26 Maret 2017
NO RM : 01216
Diagnosa keperawatan : Harga Diri Rendah

II. Keluarga Yang Dikunjungi


Nama keluarga : Ny. Siti Lestari
Jenis kelamin : Perempuan
Hubungan dengan klien : Ibu Kandung
Alamat : Jl. Kaliabang Dukuh Jaya Rt 05 Rw 09 Bekasi Barat
Tanggal kunjungan : 1 April 2017

III. Tujuan Kunjungan


1. Tujuan Umum
Keluarga dapat menerima dan merawat anggota keluarga yang mengalami
gangguan jiwa.
2. Tujuan Khusus
a. Memberikan informasi tentang perkembangan kondisi klien selama di rumah
sakit.
b. Memvalidasi data dan melengkapi data yang di peroleh dari klien dan data
sekunder (rekam medik) tentang alasan masuk atau dirawat di rurnah sakit,
faktor predisposisi, faktor presipitasi, genogram keluarga, psikososial dan
lingkungan, persepsi keluarga terhadap penyakit yang diderita serta support
sistem dalam keluarga.
c. Melakukan implementasi diagnosa keperawatan yang terkait dengan diagnosa
keperawatan serta melakukan pendidikan kesehatan sesuai dengan masalah
yang ditentukan.
d. Memotivasi keluarga untuk mengunjungi klien dirumah sakit dan melanjutkan
tindakan keperawatan.

IV. Hasil Kunjungan Rumah


Mahasiswa berkunjung kerumah keluarga klien pada hari Sabtu tanggal 1 April 2017.
Hasil yang didapat dari kunjungan rumah :
1. Memberikan informasi kepada keluarga tentang perkembangan klien selama di
rawat dirumah sakit, klien dirawat diruang perawatan pada tanggal 26 Maret 2017
klien mengatakan pesan kepada keluarga untuk menjengguknya karena klien
kangen dan mau dijemput pulang klien juga mengatakan sudah sehat. Perawat
menyampaikan kepada keluarga klien bahwa klien sudah mampu melakukan
perawatan diri seperti mandi, memakai pakaian yang rapih, membereskan tempat
tidur , membersihkan meja makan, klien juga mengikuti kegiatan senam di
Rumah Sakit, klien sudah mau bergabung dengan teman - temannya dan klien
juga sudah bisa berkomunikasi dengan baik dengan perawat maupun teman -
temannya walaupun harus dimotivasi secara teratur, klien bersedia minum obat
secara teratur, klien bisa mengontrol kerpercayaan dirinya dengan melakukan
aktivitas sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya, walaupun harus dimotivasi
dahulu.

2. Memvalidasi data
a. Alasan masuk rumah sakit,
Ibu klien mengatakan klien sering melamun, sering menyendiri di
kamar tidak mau berkumpul dengan saudara-saudara yang masih tinggal
serumah dengan klien. Klien sering bicara dan tertawa sendiri sambil
mengaca, klien juga malas untuk melakukan kegiatan di rumah dan melakukan
tingkah laku yang tidak sewajarnya, bahkan klien pernah mengatakan kepada
keluarganya untuk dicabut arwahnya saja dan diganti dengan yang baru, ibu
klien mengatakan lingkungan klien sangat mempengaruhi klien.

b. Faktor predisposisi dan presipitasi


Sebelumnya klien tinggal bersama neneknya kurang lebih dari 10 tahun
dan kembali kerumah ibunya, nenek klien merupakakan orang berada sehingga
kehadiran klien selalu dimanja oleh neneknya bahkan menurut pengakuan adik
kandung klien, makanan untuk klien pun selalu diantrakan ke kamarnya. Porsi
makan klien ketika di rumah neneknya lebih dari 6 porsi dalam sehari,
sehingga ketika klien kembali pulang ke rumah ibunya, klien tidak bisa
mandiri, karena kebiasaan yang selalu dimanja oleh neneknya, hubungan klien
saat di rumah neneknya dengan saudara-saudaranya (Sepupu), pun kurang
harmonis, klien selalu di lecehkan oleh saudara-saudara, bahwa badan klien
gemuk sekali dan kehadirannya mengganggu, sehingga timbul rasa kurang
percaya diri pada diri klien dengan persepsi klien malu dengan tubuhnya yang
gemuk dan merasa hidupnya tidak berguna, dari sejak itu klien mulai sering
menyendiri dan melamun, dan tidak mau melakukan aktivitas. Bahkan klien
sempat mengatakan kepada keluarganya untuk dicabut arwahnya dan diganti
dengan jasad yang baru, pada tahun 2016, klien pernah di rawat di rumah sakit
Jiwa Islam Klender dan kembali lagi pada tanggal 26 Maret 2017.
c. Genogram

Keterangan

Klien tinggal bersama ibunya, Klien merupakan anak ke tiga dari tujuh
bersaudara Klien belum menikah, hubungan klien dengan kakak-kakak dan
adik-adiknya baik – baik saja meski kakak dan adik klien ada yang sudah
berkeluarga dan tidak tinggal satu rumah dengan klien.

d. Psikologi dan lingkungan


Keluarga klien mendukung kesembuhan klien. Keluarga mengatakan
untuk sementara klien tinggal di Rumah Sakit dulu. Karena kalau di rumah
klien banyak pengaruh negatif dari lingkungan, salah satunya adalah klien
tidak banyak melakukan aktifitas dan lingungan sekelilingnya yang
melecehkan terhadap tingkah laku klien, Ibu klien mengatakan bila klien ada
di rumah ibu klien tidak dapat berpikir Fokus untuk kesembuhan klien karena
klien dirumah tidak mau melakukan aktifitas apapun, serta lingkungan yang
selalu memojokan terhadap diri klien, sehingga ibu klien memutuskan akan
membawa klien nanti ke Riau untuk ikut bersama adik dari ibunya. Sehingga
yang diharapkan ibu klien, klien disana dapat banyak melakukan aktivitas dan
lingkungan yang dapat menumbuhkan kepercayaan dirinya.

e. Persepsi Keluarga Tentang penyakit


Keluarga merasa apa yang dialami klien disebabkan oleh karena klien
terlalu dimanja oleh neneknya dan pengaruh dari lecehan sepupunya yang
tinggal dengan nenek klien, sehingga klien tidak dapat mandiri dan kurang
percaya diri terhadap kondisi tubuhnya. Keluarga klien bisa menerima kalau
klien mengalami gangguan jiwa. Keluarga berharap Rumah Sakit Jiwa Islam
dapat menyembuhkan klien sehingga dapat berkumpul lagi bersama keluarga.

f. Support sistem dalam keluarga


Keluarga klien mengatakan klien sangat sayang dan dekat dengan
ibunya (Ny SL, karena di rumah hanya ada ibu dan klien akan tetapi kakak
klien yang sudah pisah rumah suka datang kerumah ibu klien dan klien suka
minta uang dengan kakak klien, Keluarga sangat mengharapkan klien dapat
segera sembuh terlebih ibu kandung klien. Keluarga mengatakan membesuk
klien sudah 1 kali semenjak klien di rawat di ruang perawatan. Dan kakak
klien 1 kali waktu itu klien masih di ruang yang sama Keluarga mengatakan
rencananya pada hari senin tanggal 3 April 2017, mau menjengguk klien
karena keluarga ingin tahu bagaimana keadaan kondisi klien sekarang dan
ingin mengetahui perkembangan klien.

g. Usaha yang telah dilakukan


Semenjak terdapat tanda-tanda klien mengalami gangguan jiwa,
keluarga berusaha membawa klien berobat ke RSJ Islam Klender, dan ketika
klien pulang pun keluarga klien selalu mengontrol dan menganjurkan klien
untuk minum obat. Dan juga keluarga klien sudah banyak memberikan arahan
kepada klien baik. Untuk tidak banyak menyendiri dan melamun.

V. Melakukan Implemantasi Berdasarkan Diagnosa Keperawatan


1. Diagnosa keperawatan : Harga Diri Rendah
SP 4 K : Klien mendapat dukungan dari keluarga dan diharapkan keluarga dapat
merawat pasien dengan harga diri rendah di rumah
Implementasi :
 Mendiskusikan masalah yang dihadapi keluarga dalam merawat pasien HDR:
 Menjelaskan kepada keluarga tentang pengertian HDR yang ada pada pasien
 Tanda dan gejala HDR
 Cara merawat pasien HDR
 Mendemonstrasikan cara merawat pasien dengan HDR
 Memberikan kesempatan pada keluarga untuk mempraktekkan cara merawat
pasien HDR.
 Cara memberi obat
 Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat pasien dengan masalah HDR

Evaluasi
- Subjektif
 Keluarga mengatakan mengerti tentang tanda - tanda harga diri rendah
 Keluarga mengatakan akan memberikan dorongan pada klien untuk melatih
dan mengerjakan klien melakukan kegiatan sehari – hari
 Keluarga mengatakan akan berusaha meningkatkan peranannya dalam
merawat klien
 Keluarga mengatakan akan berusaha menciptakan suasana rumah dan
lingkungan yang harmonis, dimana satu sama lainnya saling menerima apa
adanya, saling menghargai dan membina suasana komunikasi dua arah.
- Objektif
 Keluarga mendengarkan penjelasan perawat dengan penuh perhatian
 Keluarga kooperatif selama kunjungan
 Keluarga mampu menyebutkan tanda - tanda harga diri rendah

Analisa
SP 4 K tercapai, keluarga mengerti tentang harga diri rendah

Planning
 Menganjurkan keluarga untuk menerapkan prinsip - prinsip cara merawat klien
harga diri rendah yang sudah diketahui keluarga
 Menyampaikan kepada perawat ruangan apa yang sudah dilakukan oleh
keluarga.

2. Diagnosa keperawatan : Koping Keluarga Inefektif


TUK 1 : Keluarga dapat mengenal masalah yang menyebabkan klien ‘kambuh
Implementasi:
 Mengkaji persepsi keluarga tentang perilaku klien yang maladaptif
 Mendiskusikan dengan keluaga beberapa masalah yang dapat menjadi faktor
penyebab klien kambuh
 Mendiskusikan dengan keluarga tentang sikap yang harus dilakukan oleh
keluarga, masyarakat dan individu terhadap perilaku maladaptif dari klien
 Membantu keluarga mengenal sikap dan perilakunya yang dapat memicu dan
menyebabkan klien kambuh.

Evaluasi
 Subjektif
a. Keluarga mengatakan klien tidak pernah terbuka kalau punya masalah
dipendam sendiri
b. Keluarga mengatakan akan berusaha untuk mencoba bersikap lebih sabar dan
menerima serta mengajak klien untuk berkomunikasi.
- Objektif
a. Keluarga terdengar sedih dan agak takut ketika bercerita tentang hal - hal
yang dilakukan klien
b. Keluarga dapat menyebutkan dan mengenal sikap dan perilaku yang dapat
memicu dan menyebabkan klien kambuh

Analisa
TUK 1 tercapai, keluarga dapat mengenal sikap dan perilaku klien yang dapat
memicu dan menyebabkan klien kambuh
Planning
Mengharapkan bantuan keluarga dalam memperhatikan kebutuhan klien dan
ikut memecahkan masalah yang dihadapi klien.

TUK 2 : Keluarga dapat mengambil keputusan dalam melakukan perawatan


terhadap klien

Implementasi :
Mendiskusikan dengan kelaurga bahwa keluarga merupakan penanggung jawab
utama dalam merawat klien dirumah.
 Menjelaskan pada keluarga bahwa keluarga merupakan pengambil keputusan
dalam keperawatan keluarga

Evaluasi
Subjektif
 Keluarga mengatakan bahwa semua yang terjadi pada klien dan keluarga
juga merasa tanggung jawab dan akan berusaha membantu klien
 Keluarga juga mengetahui hal - hal yang harus dilakukan dengan segera
apabila klien mengalami kekambuhan

Objektif
 Keluarga mampu mengungkapkan cara menangani klien jika dirumah
kambuh

Analisa
TUK 2 tercapai keluarga mengatakan akan merawat klien jika klien pulang
Planning
Tetap motivasi keluarga dalam memberikan reinforcement positif apa yang
sudah keluarga lakukan untuk merawat klien.

TUK 3 : keluarga dapat merawat klien dirumah

Implementasi
Mendiskusikan dengan keluarga cara merawat klien dirumah dan
medemonstrasikan seperti :
a. Membantu klien dalam memenuhi kebutuhan sehari – hari
b. Melibatkan klien dalam kegiatan sehari - hari yang dilakukan oleh keluarga
c. Mendengar keluhan yang dirasakan klien
d. Memberikan jalan keluar setiap klien mengalami masalah
e. Mendiskusikan dengan keluarga tentang pentingnya klien minum obat secara
teratur
Evaluasi
Subjektif
 Keluarga mengatakan peran keluarga sangat diperlukan dalam proses
pemulihan klien
 Keluarga mengatakan sangat penting sekali masalah obat dan kelaurga juga
mengatakan akan mendukung klien supaya minum obat secara teratur.

Objektif
Keluarga dapat mendemonstrasikan cara merawat klien dirumah

Analisa
TUK 3 tercapai keluarga mengatakan akan merawat klien sesuai cara yang telah
didiskusikan bersama perawat

Planning
Pertahankan sikap keluarga untuk tetap memberi support kepada klien.

TUK 4 : Keluarga dapat memodifikasi lingkungan yang terapeutik dalam


merawat klien

Implementasi
 Memberi informasi pada keluarga tentang fasilitas kesehatan yang ada
dimasyarakat dan dapat digunakan keluarga sebelum klien dibawa kerumah
sakit jiwa bila mengalami kambuh
 Mendiskusikan dengan keluarga, tentang pentingnya pemanfaatan fasilitas
tersebut serta serta tahu prosedur yang harus dilakukan keluarga
 Menganjurkan kepada keluarga, sebagai alternatif pemecahan masalah bila
klien kambuh untuk memanfaatkan fasilitas yang ada didekat rumah

Evaluasi
Subjektif
 Keluarga mengatakan mengerti dan mengetahui manfaat fasilitas kesehatan
 Keluarga mengatakan akan membawa klien apabila kambuh ke fasilitas
kesehatan yang ada didekat rumah sebelum ke RSJ

Objektif
Keluarga dapat menyebutkan kembali manfaat fasilitas kesehatan terdekat

Analisa
TUK 4 tercapai keluarga mengatakan akan berusaha menciptakan lingkungan
rumah yang kondusif untuk kesembuhan klien dan keluarga akan memanfaatkan
fasilitas yang ada.
TUK 5 : Klien dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada dimasyarakat
untuk merawat kesehatan yang ada dimasyarakat untuk merawat kesehatan klien

Implementasi
 Mengkaji pandangan keluarga tentang keberadaan puskesmas dalam
perawatan klien
 Mendorong keluarga untuk memanfaatkan puskesmas dalam perawatan klien

Evaluasi
Subjektif
 Keluarga mengatakan tidak pernah membawa klien ke pengobatan alternatif
 Keluarga mengatakan akan berusaha memanfaatkan fasilitas kesehatan
apabila klien terlihat tanda dan gejala kekambuhan akan langsung dibawa ke
pelayanan kesehatan terdekat

Objektif
Keluarga mampu menyebutkan kembali manfaat fasilitas kesehatan

Analisa
TUK 5 tercapai keluarga akan memanfaatkan kesehatan demi kesehatan dan
kesembuhan klien

Planning
Tetap memberi informasi tentang fasilitas kesehatan yang ada disekitar keluarga
yang dapat segera dimanfaatkan apabila dalam keadaan darurat.

VI. Terminasi
Evaluasi
Subjekti :
Keluarga mengatakan merasa senang karena telah diberi informasi tentang
bagaimana merawat klien dan apa saja yang dipersiapkan untuk mendukung
pemulihan klien selama di rumah

Objektif
 Keluarga sangat senang setelah memperoleh informasi tentang perawatan klien
 Keluarga akan menerapkan apa yang telah didapat dari kunjungan kerumah setelah
klien pulang dari rumah sakit.
VII. Kesimpulan
Kunjungan rumah pada keluarga Tn, L pada dasarnya keluarga dapat
menerima klien apa adanya dan berinteraksi dengan perawat yang berarti bagi
keluarga. Keluarga dapat merasakan dan mendapatkan informasi yang sangat
bermanfaat tentang cara perawatan dirumah.

Jakarta, 1 April 2017


Mahasiswa

Desi Ika Fadilawati


DAFTAR PUSTAKA

Keliat, Budi Anna. 1996. Hubungan Terapeutik Perawat – Klien. Jakarta : EGC

Keliat, Budi Anna dkk. Basic Course Community Mental Health nursing (CMHN), Modul IV
(B3) Asuhan Keperawatan Klien Dewasa Dengan Halusinasi

Stuart, Gail Wisdcarz. 1998. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Ed.3. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai