Di Susun Oleh :
DESI IKA FADILAWATI
KEPERAWATAN JIWA
PROGRAM PROFESI NERS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
TAHUN 2017
A. Identitas Klien
Inisial klien : Tn. L
Usia : 18 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : STM
Nomor Reg : 01216
Masuk RSJSH : 26-03-2017
Nama Keluarga : Tn. Umar Hamdan (Alm)
Nama Penanggung Jawab : Ny. Siti Lestari ( Ibu Kandung )
Alamat : Jl. Kaliabang Dukuh Jaya Rt 05 Rw 09 Bekasi Barat
Tanggal kunjungan : 1 April 2017
Diagnosa Keperawatan : Harga Diri Rendah
2. Fase Kerja
Tindakan keperawatan sesuai dengan diagnosa keperawatan
a. Harga Diri Rendah
SP 4 K : Klien mendapat dukungan dari keluarga dan diharapkan keluarga dapat
merawat pasien dengan harga diri rendah di rumah.
Tindakan Keperawatan : Diskusikan masalah yang dihadapi keluarga dalam
merawat pasien HDR:
Jelaskan kepada keluarga tentang pengertian HDR yang ada pada pasien
Tanda dan gejala HDR
Cara merawat pasien HDR
Mendemonstrasikan cara merawat pasien dengan HDR
Memberikan kesempatan pada keluarga untuk mempraktekkan cara merawat
pasien HDR.
Cara memberi obat
Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat pasien dengan masalah HDR
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi respon keluarga
1) Evaluasi Subjektif
Menanyakan perasaan kepada bapak / ibu setelah
berbincang – bincang
Menanyakan kembali kepada keluarga tentang hal – hal yang baru “saja
didiskusikan
b. Evaluasi Objektif
Menayakan kembali kepada keluarga tentang tanda dan gejala serta
penyebab Harga diri rendah, akibat yang akan terjadi apabila tidak
ditangani, cara keluarga untuk memberikan dukungan kepada klien dalam
merawat klien
Mengobservasi ekpresi keluarga selama pembicaraan dan respon perilaku
terhadap kunjungan
Meminta keluarga untuk mendemonstrasikan kembali cara merawat serta
dukungan kelurga dengan klien.
c. Rencana tindak lanjut
Menanyakan kepada keluarga tentang harapan dan keinginan selanjutnya
Meminta keluarga menjelaskan kembali yang telah didiskusikan dan tetap
berkonsultasi dengan dokter
D. Strategi komunikasi
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik ;
“Selamat pagi pak/bu, nama saya Desi Ika Fadilawati saya dapat tugas ”dari
Rumah Sakit Jiwa Islam Klender untuk mengunjungi keluarga Tn. L, yang pada
saat ini sedang saya rawat. Sebagai tanda bukti, ada surat tugas dari Rumah Sakit
Jiwa Islam Klender. nama Ibu/Bapak siapa? Baiklah Pak/Bu, saya akan
menjelaskan kedatangan saya kesini.
b. Evaluasi Validasi :
Bapak/Ibu bagaimana kondisi Tn.L sebelum dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Islam
Klender?
c. Kontrak
Topik : Berbincang-bincang dengan keluarga klien tentang pengertian Harga Diri
Rendah (HDR), tanda dan gejala dari HDR dan cara merawat pasien HDR.
Waktu : Bapak/ Ibu mau berapa lama kita berbincang-bincang ?
Tempat : Bapak/Ibu, dimana kira – kira kita dapat berbincang – bincang ? Di
teras, apa diruang tamu ?Tujuan : Keluarga mampu merawat klien di rumah
dengan HDR.
2. Fase Kerja
a. ”Apa yang bapak/ibu ketahui tentang masalah L?”
”ya, memang benar sekali pak/bu, L itu memang terlihat tidak percaya ”diri dan
sering menyalahkan dirinya sendiri, misalnya pada L sering menyalahkan dirinya
dan mengatakan dirinya adalah orang yang tidak berharga. Dengan kata lain anak
bapak/ibu memiliki HDR yang ditandai dengan munculnya pikiran-pikiran yang
selalu negatif terhadap dirinya sendiri. Bila keadaan L itu terus menerus seperti
itu, L bisa mengalami masalah yang lebih berat lagi misalnya, L menjadi malu
bertemu orang ”lain dan memilih mengurung diri”. ”Sampai disini bapak/ibu
mengerti apa yang dimaksud dengan HDR?”.
”Bagus sekali, bapak/ibu sudah mengerti.” setelah kita mengerti masalah ”L,
dapat menjadi masalah serius maka kita perlu memberikan perawatan ”yang baik
untuk L.” Bapak/ibu apa saja kemampuan yang dimiliki L?” ”Ya benar bu, dia
juga mengatakan hal yang sama.” L itu telah berlatih 3 ”kegiatan yaitu:
merapikan tempat tidur, menyapu lantai dan ”membersihkan meja makan, serta
telah dibuat jadwal untuk ”melakukannya. Untuk itu bapak/ibu dapat
mengingatkan L untuk ”melakukan kegiatan tersebut sesuai dengan jadwal.
Tolong bantu ”menyiapkan alat-alatnya ya pak/bu, dan jangan lupa memberikan
pujian ”agar kepercayaan dirinya meningkat. Ajar pula memberi tanda checklist
pada ”jadwal dan kegiatannya.
Selain itu bapak/ibu tetap perlu memantau ”perkembangan L jika masalah
HDRnya kembali muncul dan jika tidak ”tertangani lagi, bapak/ibu dapat
membawanya kembali ke rumah sakit.” ”Nah bagaimana kalau sekarang kita
praktekkan cara memberi pujian kepada L .” ”Bagus sekali L, kamu sudah
semakin terampil merapikan tempat tidur. ”Baiklah bu, tolong L sering diingatkan
untuk tetap ”minum ’obat secara rutin dan cepat kontrol jika obat habis.”
3. Fase Terminasi
Evaluasi respon keluarga
4. Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan bapak/ibu setelah kita berdiskusi tentang pengertian HDR,
tanda dan gejala dan cara merawat pasien “dengan HDR.”
5. Evaluasi Objektif
“Dapatkah bapak/ibu menjelaskan kembali masalah tentang “pengertian HDR, tanda
dan gejala dan cara merawat pasien “dengan HDR serta memberikan dukungan
kepada klien dalam “mengontrol HDR.
7. Terminasi Akhir
“Pak/bu, saya mengadakan kunjungan rumah ini hanya satu kali, mudah-“mudahan
bapak/ibu dapat menerapkan semua yang telah kita diskusikan, “saya “permisi..”
LAPORAN HASIL KUNJUNGAN RUMAH
Berdasarkan surat tugas dari tim Pendidikan dan Pelatihan RS Jiwa Islam Klender tanggal 1
April 2017, mahasiswa kemudian melakukan kunjungan rumah dalam rangka memberikan
pelayanan kesehatan jiwa kepada keluarga klien sebagai berikut:
I. Identitas klien
Inisial klien : Tn. L
Usia : 19 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : : Jl. Kaliabang Dukuh Jaya Rt 05 Rw 09 Bekasi Barat
Tanggal kunjungan : 1 April 2017
Tanggal masuk RS : 26 Maret 2017
NO RM : 01216
Diagnosa keperawatan : Harga Diri Rendah
2. Memvalidasi data
a. Alasan masuk rumah sakit,
Ibu klien mengatakan klien sering melamun, sering menyendiri di
kamar tidak mau berkumpul dengan saudara-saudara yang masih tinggal
serumah dengan klien. Klien sering bicara dan tertawa sendiri sambil
mengaca, klien juga malas untuk melakukan kegiatan di rumah dan melakukan
tingkah laku yang tidak sewajarnya, bahkan klien pernah mengatakan kepada
keluarganya untuk dicabut arwahnya saja dan diganti dengan yang baru, ibu
klien mengatakan lingkungan klien sangat mempengaruhi klien.
Keterangan
Klien tinggal bersama ibunya, Klien merupakan anak ke tiga dari tujuh
bersaudara Klien belum menikah, hubungan klien dengan kakak-kakak dan
adik-adiknya baik – baik saja meski kakak dan adik klien ada yang sudah
berkeluarga dan tidak tinggal satu rumah dengan klien.
Evaluasi
- Subjektif
Keluarga mengatakan mengerti tentang tanda - tanda harga diri rendah
Keluarga mengatakan akan memberikan dorongan pada klien untuk melatih
dan mengerjakan klien melakukan kegiatan sehari – hari
Keluarga mengatakan akan berusaha meningkatkan peranannya dalam
merawat klien
Keluarga mengatakan akan berusaha menciptakan suasana rumah dan
lingkungan yang harmonis, dimana satu sama lainnya saling menerima apa
adanya, saling menghargai dan membina suasana komunikasi dua arah.
- Objektif
Keluarga mendengarkan penjelasan perawat dengan penuh perhatian
Keluarga kooperatif selama kunjungan
Keluarga mampu menyebutkan tanda - tanda harga diri rendah
Analisa
SP 4 K tercapai, keluarga mengerti tentang harga diri rendah
Planning
Menganjurkan keluarga untuk menerapkan prinsip - prinsip cara merawat klien
harga diri rendah yang sudah diketahui keluarga
Menyampaikan kepada perawat ruangan apa yang sudah dilakukan oleh
keluarga.
Evaluasi
Subjektif
a. Keluarga mengatakan klien tidak pernah terbuka kalau punya masalah
dipendam sendiri
b. Keluarga mengatakan akan berusaha untuk mencoba bersikap lebih sabar dan
menerima serta mengajak klien untuk berkomunikasi.
- Objektif
a. Keluarga terdengar sedih dan agak takut ketika bercerita tentang hal - hal
yang dilakukan klien
b. Keluarga dapat menyebutkan dan mengenal sikap dan perilaku yang dapat
memicu dan menyebabkan klien kambuh
Analisa
TUK 1 tercapai, keluarga dapat mengenal sikap dan perilaku klien yang dapat
memicu dan menyebabkan klien kambuh
Planning
Mengharapkan bantuan keluarga dalam memperhatikan kebutuhan klien dan
ikut memecahkan masalah yang dihadapi klien.
Implementasi :
Mendiskusikan dengan kelaurga bahwa keluarga merupakan penanggung jawab
utama dalam merawat klien dirumah.
Menjelaskan pada keluarga bahwa keluarga merupakan pengambil keputusan
dalam keperawatan keluarga
Evaluasi
Subjektif
Keluarga mengatakan bahwa semua yang terjadi pada klien dan keluarga
juga merasa tanggung jawab dan akan berusaha membantu klien
Keluarga juga mengetahui hal - hal yang harus dilakukan dengan segera
apabila klien mengalami kekambuhan
Objektif
Keluarga mampu mengungkapkan cara menangani klien jika dirumah
kambuh
Analisa
TUK 2 tercapai keluarga mengatakan akan merawat klien jika klien pulang
Planning
Tetap motivasi keluarga dalam memberikan reinforcement positif apa yang
sudah keluarga lakukan untuk merawat klien.
Implementasi
Mendiskusikan dengan keluarga cara merawat klien dirumah dan
medemonstrasikan seperti :
a. Membantu klien dalam memenuhi kebutuhan sehari – hari
b. Melibatkan klien dalam kegiatan sehari - hari yang dilakukan oleh keluarga
c. Mendengar keluhan yang dirasakan klien
d. Memberikan jalan keluar setiap klien mengalami masalah
e. Mendiskusikan dengan keluarga tentang pentingnya klien minum obat secara
teratur
Evaluasi
Subjektif
Keluarga mengatakan peran keluarga sangat diperlukan dalam proses
pemulihan klien
Keluarga mengatakan sangat penting sekali masalah obat dan kelaurga juga
mengatakan akan mendukung klien supaya minum obat secara teratur.
Objektif
Keluarga dapat mendemonstrasikan cara merawat klien dirumah
Analisa
TUK 3 tercapai keluarga mengatakan akan merawat klien sesuai cara yang telah
didiskusikan bersama perawat
Planning
Pertahankan sikap keluarga untuk tetap memberi support kepada klien.
Implementasi
Memberi informasi pada keluarga tentang fasilitas kesehatan yang ada
dimasyarakat dan dapat digunakan keluarga sebelum klien dibawa kerumah
sakit jiwa bila mengalami kambuh
Mendiskusikan dengan keluarga, tentang pentingnya pemanfaatan fasilitas
tersebut serta serta tahu prosedur yang harus dilakukan keluarga
Menganjurkan kepada keluarga, sebagai alternatif pemecahan masalah bila
klien kambuh untuk memanfaatkan fasilitas yang ada didekat rumah
Evaluasi
Subjektif
Keluarga mengatakan mengerti dan mengetahui manfaat fasilitas kesehatan
Keluarga mengatakan akan membawa klien apabila kambuh ke fasilitas
kesehatan yang ada didekat rumah sebelum ke RSJ
Objektif
Keluarga dapat menyebutkan kembali manfaat fasilitas kesehatan terdekat
Analisa
TUK 4 tercapai keluarga mengatakan akan berusaha menciptakan lingkungan
rumah yang kondusif untuk kesembuhan klien dan keluarga akan memanfaatkan
fasilitas yang ada.
TUK 5 : Klien dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada dimasyarakat
untuk merawat kesehatan yang ada dimasyarakat untuk merawat kesehatan klien
Implementasi
Mengkaji pandangan keluarga tentang keberadaan puskesmas dalam
perawatan klien
Mendorong keluarga untuk memanfaatkan puskesmas dalam perawatan klien
Evaluasi
Subjektif
Keluarga mengatakan tidak pernah membawa klien ke pengobatan alternatif
Keluarga mengatakan akan berusaha memanfaatkan fasilitas kesehatan
apabila klien terlihat tanda dan gejala kekambuhan akan langsung dibawa ke
pelayanan kesehatan terdekat
Objektif
Keluarga mampu menyebutkan kembali manfaat fasilitas kesehatan
Analisa
TUK 5 tercapai keluarga akan memanfaatkan kesehatan demi kesehatan dan
kesembuhan klien
Planning
Tetap memberi informasi tentang fasilitas kesehatan yang ada disekitar keluarga
yang dapat segera dimanfaatkan apabila dalam keadaan darurat.
VI. Terminasi
Evaluasi
Subjekti :
Keluarga mengatakan merasa senang karena telah diberi informasi tentang
bagaimana merawat klien dan apa saja yang dipersiapkan untuk mendukung
pemulihan klien selama di rumah
Objektif
Keluarga sangat senang setelah memperoleh informasi tentang perawatan klien
Keluarga akan menerapkan apa yang telah didapat dari kunjungan kerumah setelah
klien pulang dari rumah sakit.
VII. Kesimpulan
Kunjungan rumah pada keluarga Tn, L pada dasarnya keluarga dapat
menerima klien apa adanya dan berinteraksi dengan perawat yang berarti bagi
keluarga. Keluarga dapat merasakan dan mendapatkan informasi yang sangat
bermanfaat tentang cara perawatan dirumah.
Keliat, Budi Anna. 1996. Hubungan Terapeutik Perawat – Klien. Jakarta : EGC
Keliat, Budi Anna dkk. Basic Course Community Mental Health nursing (CMHN), Modul IV
(B3) Asuhan Keperawatan Klien Dewasa Dengan Halusinasi
Stuart, Gail Wisdcarz. 1998. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Ed.3. Jakarta : EGC