PEMAKAIAN CPAP
PROFESI
Dr. Dewi Basmala Gatot, MARS
PENGERTIAN CPAP (Continous Positive Airway Pressure) adalah alat bantu napas memberikan
oksigen bertekanan positif terus menerus pada saluran napas penderita yang
menggunakannya.
TUJUAN Membantu usaha napas pada pasien dengan memberikan oksigen dengan kadar
yang dibutuhkan dengan tekanan positif terus menerus yang bertujuan
meringankan usaha napas dan memenuhi kebutuhan oksigen penderita.
KEBIJAKAN CPAP dipakai pada penderita yang masih bernapas spontan dan membutuhkan
bantuan napas dengan oksigen bertekanan secara terus menerus.
PROSEDUR Langkah-Langkah
1. Identifikasi pasien yang membutuhkan CPAP
2. Terangkan pada pasien/keluarganya tentang perlunya pasien menggunakan
CPAP, termasuk kelebihan dan kekurangannya, serta komplikasi
pemakaiannya
3. Terangkan biaya yang akan dibutuhkan selama pemakaian CPAP
4. Siapkan alat-alat yang akan dipakai, periksa kelengkapannya dan apakah
alat berfungsi baik
5. Siapkan pasien
6. Pasang peralatan pada pasien
7. Periksa kembali apakah peralatan bekerja dengan baik setelah terpasang
pada pasien.
Interface Pasien
1. Tutup kepala harus sesuai dengan ukuran kepala bayi dipasangkan sampai
menutup telinga serta bagian selang belakangnya menyentuh leher, bagian
depan harus diatas atau tepat di alis
2. Pasangkan prong yang telah ditentukan pada selang hidung dengan
memberri sedikit tekanan pada kedua sisi prong. Lalu tekan sampai prong
terkunci di selang hidung
3. Pasangkan selang napas pada selang hidung. Selang inspirasi biru
disambungkan ke selang extention biru
4. Sambungkan selang expirasi putih pada selang extention putih
5. Bersihkan lender-lendir sebelum memasukan nasal prong. Prong harus masuk
ke lubang hidung tanpa menarik kulit. Sisakan jarak sedikit 2 mm antara
prong dan lubang hidung
6. Pastikan posisi foam tepat di velco strap biru di tutup kepala. Pasangkan
strap mengelilingi foam dan kencangkan supaya sleng tidak kendur. Posisi
selang harus parallel dengan wajah bayi
7. Pastikan klip yang terletak pada sisi tutup kepala ke glendir
8. Tarik kedua strap bersamaan
9. Rekatkan ujung strap pada velcor di kedua sisi tutup kepala.
RS MEDIKA DRAMAGA
PELAYANAN KESEHATAN ANAK
PEMAKAIAN CPAP
No.Dokumen : No.Revisi : Halaman :
SPO PROFESI
- - 2/2
Set Up Sistem
1. Pasangkan chamber ke humidifier base dan lepaskan tutup plastic biru
2. Lepaskan selang air dan sambungkan ke water bag. Ketinggian water bag
minimum 50 cm di atas chamber
3. Gantung generator di tiang dibawah posisi bayi. Sambungkan pressure
manifold, selang napas, temperature probe, dan heater wire adaptor sesuai
gambar.
4. Dengan menggunakan corong isi CPAP generator sampai air melewati
overflow container. Pilih tekanan CPAP yang dikehendaki dengan mengatur
ketinggian CPAP probe
5. Sambungkan oxygen tubing antara pressure manifold dangan sumber aliran.
Flow Rate yang disaranakan 6-9 L/menit dan maksimum 15 L/menit. Uji
kebocoaran dengan menggunakan Flow Elbow. Set CPAP generator probe di
10 dan input Flow Rate 1 L/menit. Jika gelembungan air (bubble) terlihat,
maka kebocoran masih dalam batas normal. Jika bubble tidak ada maka
seluruh system harus di cek ulang
6. Lepaskan Flow Elbow dan sambungkan selang hidung dengan selang napas
menurut warnanya
1. Perawat Ruang Bayi
UNIT TERKAIT
2. Dokter Spesialis Anak
PELAYANAN MEDIK
PROFESI
Dr. Dewi Basmala Gatot, MARS
Punksi Lumbal adalah suatu tindakan diagnostik dengan mengambil sedikit cairan
PENGERTIAN
liquor di daerah lumbal.
Untuk mengetahui ada tidaknya suatu infeksi keganasan pada sistim saraf pusat
TUJUAN
atau perdarahan subarachnoid.
KEBIJAKAN Punksi lumbal dilakukan bila ada kecurigaan infeksi sistim saraf pusat
(Ensefalitis, Meningitis), perdarahan subarachnoid, proses keganasan
mengenai meningenda pada penderita kejang demam pertama kali pada bayi
usia kurang dari 12 bulan,
Tindakan punksi lumbal dilakukan oleh dokter didampingi oleh perawat.
PROSEDUR 1. Persiapan Alat dan Bahan
Lidokain 1%
Larutan antiseptic batadine dan alcohol 70%
Kain steril berlubang (duk steril)
Sarung tangan steril
Tabung steril
Reagen untuk pemeriksaan (Nonne dan Pandy) masing-masing dalam
satu tabung
Kassa steril/kapas steril
Jarum punksi lumbal (No 22,20) atau Needle (No 23,25,27)
Plester
2. Pemilihan Lokasi Pungsi Lumbal
Tentukan garis melalui titik tertinggi antara kedua ujung tulang iliaka
(SIAS) melalui L4
Lakukan palpasi, garis tangan prosesus sinosus l3 hingga L5, tentukan
ruang antara L3 dan L4 atau antara L4 dan L5
Lokasi penusukan : - Pada bayi antara L2 dan L3
- Pada bayi antara L3 dan L4 atau L4 dan L5
3. Posisi Pasien
Pasien berbaring miring
Posisi duduk
4. Langkah-langkah Tindakan
Pasien diposisikan untuk tindakan,
Cuci tangan dan gunakan sarung tangan steril,
Kassa steril/kapas steril dicelupkan ke dalam larutan betadine kemudian
dioleskan ke daerah pungsi lumbal dari tengah melingkari ke arah luar
sekitar 10-15 cm. kemudian dibersihkan dengan alcohol 70% dengan
cara yang sama. Pasang duk steril berlubang,
Tandai lokasi yang dipilih dengan penekanan kuku,
Lakukan anestesi local dengan menggunakan likodain, tunggu 3-5 menit.
Tindakan ini bias dilakukan atau tidak dilakukan tergantung
pertimbangan operatot,
PELAYANAN KESEHATAN ANAK
RS MEDIKA DRAMAGA
TINDAKAN PUNKSI LUMBAL PADA ANAK
PROFESI
Dr. Dewi Basmala Gatot, MARS
PENGERTIAN Imunisasi adalah proses untuk menimbulkan kekebalan (imunitas) pada
bayi dan anak terhadap suatu penyakit.
Imunisasi Ada Dua Jenis :
1. Imunisasi Aktif
Memberikan suatu antigen (vaksin) untuk merangsang timbulnya
kekebalan pada bayi dan balita sehat terhadap suatu penyakit
2. Imunisasi pasif
Kekebalan (antibody) yang didapat selama dalam kandungan smapai ia
lahir dan biasanya tidak bertahan lama.
TUJUAN Umum
1. Memberi kekebalan terhadap suatu penyakit
2. Mengurangi angka kesakitan (morbilitas) dan angka kematian
(mortalitas) pada bayi akibat suatu penyakit.
Khusus
1. VAKSIN BCG : untuk mencegah penyakit TBC
2. VAKSIN DPT : untuk mencegah penyakit Dipteri, Pertusi, dan
Tetanus
3. VAKSIN POLIO : untuk mencegah penyakit lumpuh (Polio)
4. VAKSIN CAMPAK : untuk mencegah penyakit campak
5. VAKSIN HEPATITIS : untuk mencegah penyakit Hepatitis B
KEBIJAKAN 1. Vaksin BCG diberikan 0.05 cc intracutan dipangkal lengan kanan atas
2. Vaksin DPT diberikan 0.05 intra muskuler dibagian paha selama 3
bulan berturut-turut
3. Vaksin Polio diberikan sebanyak 2 tetes kedalam mulut selama 4 bulan
berturut-turut
4. Vaksin Campak diberikan pada usia 9 bulan secara intra maskuler
dengan dosis 0.5 cc
5. Vaksin Hepatitis diberikan secara inra maskuler/subcutan didaerah
paha/lengan atas dengan dosis :
Suntikan I : 0.5 cc pada saat akan pulang dari RS
Suntikan II : 0.5 cc satu bulan setelah suntikan I
6. Suntikan III : 0.5 cc lima bulan setelah suntikan II
PROSEDUR Persiapan
1. Obat-obatan yang diperlukan sesuai dengan jenis imunisasi yang akan
diberikan
2. Kapas dengan air hangat
3. Jarum suntik sesuai kebutuhan
4. Tempat sampah
5. Sarung tangan/hanschun, jika diperlukan
6. Cairan desinfektan dalam tempatnya untuk merendam alat yang sudah
digunakan
PELAYANAN KESEHATAN ANAK
RS MEDIKA DRAMAGA
IMUNISASI
Cara Penyuntikan
1. Intramaskuler : posisi jarum 90 derajat
2. Subcutan : posisi jarum 45 derajat
3. Intracutan : posisi jarum 15 derajat
PROFESI
Dr. Dewi Basmala Gatot, MARS
Nebulisasi adalah pemberian obat secara langsung ke dalam saluran napas
PENGERTIAN melalui pengasapan/inhalasi dengan menggunakan alat nebulizer.
Agar anak yang mengalami bronkokonstrikssi (baik karena proses infeksi maupun
TUJUAN inflamasi) dapat segera diperbaiki.
1. Setiap anak yang mengalami Bronkokonstriksi dapat diberikan nebulisasi
KEBIJAKAN 2. Tindakan nebulisasi dilakukan oleh dokter atau perawat atau tenaga ahli
PROSEDUR 1. Masukan obat ke alat nebulizer
2. Posisikan pasien (duduk, tidur, atau digendong)
3. Pasangkan sungkup yang dihubungkan dengan selang kea lat nebulizer
4. Nyalakan alat nebulizer
5. Tunggu sampai obat habis
6. Matikan alat nebulizer
7. Lepaskan sungkup
UNIT TERKAIT 1. Installasi Rawat Jalan
2. Installasi Rawat inap
3. IGD
4. Poliklinik Fisioterapi
PELAYANAN MEDIK
PROFESI
Dr. Dewi Basmala Gatot, MARS
Neopuff adalah alat bantu napas yang memberikan oksigen bertekanan tertentu
PENGERTIAN dan kadar tertentu secara intermitten.
Memberikan bantuan napas pada pasien yang tidak benapas atau yang usaha
TUJUAN
napasnya tidak adekuat untuk mencukupi kebutuhan oksigennya.
Neopuff dipakai pada pasien yang tidak bernapas atau yang usaha napasnya tidak
KEBIJAKAN adekuat sebagai alat resusitasi maupun dlam transportasi.
PROSEDUR Langkah-Langkah
1. Siapkan peralatan dan periksa kelengkapan serta fungsinya
2. Siapkan pasien. Posisi pasien terlentang dan leher sedikit ekstensi. Bersihkan
jalan napas. Bila perlu pasang pipa endotrakeal
3. Pasang neopuff pada pasien. Periksa apakah alat berfungsi baik pada pasien.
Operasional
1. Atur gas supply sesuai dengan flow yang di inginkan
2. Pasangkan masker bayi ke T-piece dan letakkan masker pada mulut dan/atau
hidung. Atau pasangkan T-piece ke ETT
3. Atur resusitasi dengan jalan menutup dan melepas jempol pada pengatur
PEEP.
Setup
1. Sambungkan supply gas (O₂ atau campurkan O₂/udara)
2. Sambungkan supply line untuk pasien
Sambungkan supply gas/breathing circuit dan T-piece ke gas outlet
Pasangkan tes lung ke T-piece.
3. Check Settings
Atur gas supply flow antara 5-15 LPM
Pengecekan Maksimum Pressure
o Tutup/blok PPEP cap dan putar tombol PIP ke kanan sampai
habis
o Atur maksimum tekanan yang di inginkan dengan memutar
tombol PIP ke kiri/kanan
Setting PIP → Tutup PEEP cap sambil memutar tombol PIP ke
kanan/kiri sesuai dengan PIP yang diinginkan
Setting PEEP
o Putar PEEP cap ke kanan/kiri sesuai dengan PEEP yang di
inginkan
o Matikan/putuskan gas supply dan lepaskan test lung dari T-
piece
UNIT TERKAIT 1. Perawat Ruang Bayi
2. Dokter Spesialis Anak
PELAYANAN MEDIK
PROFESI
Dr. Dewi Basmala Gatot, MARS
Resusitasi bayi baru lahir/Neonatus adalah tindakan resusitasi yang dilakukan
PENGERTIAN segera setelah bayi baru lahir agar bayi dapat bernapas spontan dan teratur,
frekuensi jantung > 100 x/menit dan kulit tampak kemerahan.
Setiap bayi yang lahir di RS PMI Bogor harus dilakukan tindakan resusitasi
Tindakan resusitasi bayi baru lahir/neonates dilakukan denga tenaga
KEBIJAKAN
medis yang terampil, yaitu : Perawat, Bidan, Dokter Umum, Dokter
Spesialis Anak, Dokter Obsgyn
1. Persiapan Pelaksanaan
PROSEDUR Informed Consent
Risiko pada ibu dan bayi
Universal perawatan
2. Persiapan Alat-Alat dan Obat-Obatan
Alat-Alat
o Radiant warna/infuse warna dipasang paling lambat 15 menit
sebelumnya
o Selimut/kain (minimal 2 buah)
o Suction + kateter penghisap
o Sumber oksigen (tabung/dinding) + flowmeter + selang
oksigen
o Balon mengembung sendiri + sungkup
o Laryngoskop (blaka usus)
o Pipa endotrakeal
o Oral gastric tube
o Spuit 1, 3, 10, 20, 50 ml
o Plaster dan gunting
o Umbilial klem
o Kops sekbul
o Stetoskop (bayi)
o Sarung tangan steril
Obat-Obatan
o Adionli 1/10.000
o Natrium bikabornat (myelin 8,1)
o NGOK
o Cairan NaCl 0.9 %
Perawatan rutin :
Bersih dari mekonium ? YA
Memberikan kehangatan
Bernapas atau menangis ? Membersihkan jalan
Tonus otot baik ? napas
Warna kulit kemerahan ? mengeringkan
Cukup bulan ?
TIDAK
Berikan kehangatan
Posisikan, bersihkan jalan napas*
(bila perlu)
Keringkan, rangsang, posisikan lagi
Beri oksigen (bila perlu)
Perawatan suportif
di ruang
Bernapas perinatologi untuk
Evaluasi pernapasan, frekuensi di evaluasi lebih
jantung, warna kulit lanjut
FJ ≥100 &
kemerahan
APNOE atau FJ <100
Bernapas
Perawatan
Berikan VTP*
berlanjut di ruang
FJ ≥100 & perinatologi untuk
kemerahan dilakukan
FJ <60 FJ ≥60 pengawasan terus
menerus
Berikan VTP*
Lakukan kompresi dada
FJ ≥60
FJ <60
Berikan efinefrin*
Pertimbangan
Penekanan reflex neuromuscular
Nilai efektifitas pernapasan
Ventilasi Malformasi jalan napas
Kompresi dada Gangguan pada napas, seperti :
Intubasi endotrakea Pnemotoraks, Hernia diafragmatika
Pemberian adrenalin Penyakit jantung bawaan
Pertimbangan kemungkinanan
Hipovolemia
Asidosis metabolik berat