Anda di halaman 1dari 7

PELAYANAN MEDIK

PELAYANAN KESEHATAN ANAK


IMUNISASI
RS MEDIKA DRAMAGA
No.Dokumen : No. Revisi : Halaman :
- - 1/2
Tanggal diterbitkan : Ditetapkan oleh : Direktur,
SPO

PROFESI
Dr. Dewi Basmala Gatot, MARS
PENGERTIAN Imunisasi adalah proses untuk menimbulkan kekebalan (imunitas) pada bayi
dan anak terhadap suatu penyakit.
Imunisasi Ada Dua Jenis :
1. Imunisasi Aktif
Memberikan suatu antigen (vaksin) untuk merangsang timbulnya kekebalan
pada bayi dan balita sehat terhadap suatu penyakit
2. Imunisasi pasif
Kekebalan (antibody) yang didapat selama dalam kandungan smapai ia
lahir dan biasanya tidak bertahan lama.
TUJUAN Umum
1. Memberi kekebalan terhadap suatu penyakit
2. Mengurangi angka kesakitan (morbilitas) dan angka kematian (mortalitas)
pada bayi akibat suatu penyakit.

Khusus
1. VAKSIN BCG : untuk mencegah penyakit TBC
2. VAKSIN DPT : untuk mencegah penyakit Dipteri, Pertusi, dan
Tetanus
3. VAKSIN POLIO : untuk mencegah penyakit lumpuh (Polio)
4. VAKSIN CAMPAK : untuk mencegah penyakit campak
5. VAKSIN HEPATITIS : untuk mencegah penyakit Hepatitis B
KEBIJAKAN 1. Vaksin BCG diberikan 0.05 cc intracutan dipangkal lengan kanan atas
2. Vaksin DPT diberikan 0.05 intra muskuler dibagian paha selama 3 bulan
berturut-turut
3. Vaksin Polio diberikan sebanyak 2 tetes kedalam mulut selama 4 bulan
berturut-turut
4. Vaksin Campak diberikan pada usia 9 bulan secara intra maskuler dengan
dosis 0.5 cc
5. Vaksin Hepatitis diberikan secara inra maskuler/subcutan didaerah
paha/lengan atas dengan dosis :
 Suntikan I : 0.5 cc pada saat akan pulang dari RS
 Suntikan II : 0.5 cc satu bulan setelah suntikan I
6. Suntikan III : 0.5 cc lima bulan setelah suntikan II
PROSEDUR Persiapan
1. Obat-obatan yang diperlukan sesuai dengan jenis imunisasi yang akan
diberikan
2. Kapas dengan air hangat
3. Jarum suntik sesuai kebutuhan
4. Tempat sampah
5. Sarung tangan/handschun, jika diperlukan
6. Cairan desinfektan dalam tempatnya untuk merendam alat yang sudah
digunakan
RS MEDIKA PELAYANAN KESEHATAN ANAK
DRAMAGA IMUNISASI

No.Dokumen : No.Revisi : Halaman :


SPO PROFESI
- - 2/2
PROSEDUR Langkah-Langkah
1. Siapkan obat-obatan yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan
2. Orang tua bayi/keluarga diberitahu
3. Petugas mencuci tangan, sesuai protap
4. Bayi/anak dipangku orang tua
5. Bila dilengan baju digulung ke atas, lalu daerah yang akan disuntik
dibersihkan dengan kaps yang sudah direndam air hangat
6. Obat yang sudah disediakan disuntikan sesuai dengan aturannya,
sebelumnya dilakukan aspirasi untuk mengetahui apakah ada darah atau
tidak. jika ada darah, jarum suntik dicabut dan disuntikan ditempat lain
sesuai protap/yang sudah ditentukan
7. Jarum suntik dicabut, lalu direndam selama 10 menit dalam tempat yang
sudah disediakan, lalu dibuang ke tempat sampah
8. Jarum suntik dicabut, lalu direndam selama 10 menit dalam tempat yang
sudah disediakan, lalu dibuang ke tempat sampah
9. Catat dalam kartu pasien
10. Jika ada kelainan segera laporkan ke dokter yang bertanggung jawab.

Cara Penyuntikan
1. Intramaskuler : posisi jarum 90 derajat
2. Subcutan : posisi jarum 45 derajat
3. Intracutan : posisi jarum 15 derajat

Pelaksanaan Iminisasi Di Poliklinik Anak


1. Imunisasi BCG dan Campak
2. Imunisasi Hepatitis
3. Imunisasi DPT dan Polio

UNIT TERKAIT 1. Poliklinik Anak


2. Ruangan Bayi/Perinatologi
3. Ruang Rawat Kebidanan
4. SMF Anak
PELAYANAN MEDIK

PELAYANAN KESEHATAN ANAK


NEBULISASI
No.Dokumen : No. Revisi : Halaman :
RS MEDIKA DRAMAGA 0 1/1
Tanggal diterbitkan : Ditetapkan oleh : Direktur,
SPO

PROFESI
Dr. Dewi Basmala Gatot, MARS
Nebulisasi adalah pemberian obat secara langsung ke dalam saluran napas
PENGERTIAN melalui pengasapan/inhalasi dengan menggunakan alat nebulizer.
Agar anak yang mengalami bronkokonstriksi (baik karena proses infeksi maupun
TUJUAN inflamasi) dapat segera diperbaiki.
1. Setiap anak yang mengalami Bronkokonstriksi dapat diberikan nebulisasi
KEBIJAKAN 2. Tindakan nebulisasi dilakukan oleh dokter atau perawat atau tenaga ahli
PROSEDUR 1. Masukan obat ke alat nebulizer
2. Posisikan pasien (duduk, tidur, atau digendong)
3. Pasangkan sungkup yang dihubungkan dengan selang ke alat nebulizer
4. Nyalakan alat nebulizer
5. Tunggu sampai obat habis
6. Matikan alat nebulizer
7. Lepaskan sungkup
UNIT TERKAIT 1. Installasi Rawat Jalan
2. Installasi Rawat Inap
3. IGD
4. Poliklinik Fisioterapi
PELAYANAN MEDIK
PELAYANAN KESEHATAN ANAK
PEMAKAIAN NEOPUFF
No.Dokumen : No. Revisi : Halaman :
0 1/1
RS MEDIKA DRAMAGA
Tanggal diterbitkan : Ditetapkan oleh : Direktur,
SPO

PROFESI
Dr. Dewi Basmala Gatot, MARS
Neopuff adalah alat bantu napas yang memberikan oksigen bertekanan
PENGERTIAN tertentu dan kadar tertentu secara intermitten.
Memberikan bantuan napas pada pasien yang tidak benapas atau yang usaha
TUJUAN
napasnya tidak adekuat untuk mencukupi kebutuhan oksigennya.
Neopuff dipakai pada pasien yang tidak bernapas atau yang usaha napasnya
KEBIJAKAN tidak adekuat sebagai alat resusitasi maupun dalam transportasi.
PROSEDUR Langkah-Langkah
1. Siapkan peralatan dan periksa kelengkapan serta fungsinya
2. Siapkan pasien. Posisi pasien terlentang dan leher sedikit ekstensi.
Bersihkan jalan napas. Bila perlu pasang pipa endotrakeal
3. Pasang neopuff pada pasien. Periksa apakah alat berfungsi baik pada
pasien.
Operasional
1. Atur gas supply sesuai dengan flow yang di inginkan
2. Pasangkan masker bayi ke T-piece dan letakkan masker pada mulut
dan/atau hidung. Atau pasangkan T-piece ke ETT
3. Atur resusitasi dengan jalan menutup dan melepas jempol pada pengatur
PEEP.
Setup
1. Sambungkan supply gas (O₂ atau campurkan O₂/udara)
2. Sambungkan supply line untuk pasien
 Sambungkan supply gas/breathing circuit dan T-piece ke gas outlet
 Pasangkan tes lung ke T-piece.
3. Check Settings
 Atur gas supply flow antara 5-15 LPM
 Pengecekan Maksimum Pressure
o Tutup/blok PPEP cap dan putar tombol PIP ke kanan sampai
habis
o Atur maksimum tekanan yang di inginkan dengan memutar
tombol PIP ke kiri/kanan
 Setting PIP → Tutup PEEP cap sambil memutar tombol PIP ke
kanan/kiri sesuai dengan PIP yang diinginkan
 Setting PEEP
o Putar PEEP cap ke kanan/kiri sesuai dengan PEEP yang di
inginkan
o Matikan/putuskan gas supply dan lepaskan test lung dari T-
piece
UNIT TERKAIT 1. Perawat Ruang Bayi
2. Dokter Spesialis Anak
PELAYANAN MEDIK

PELAYANAN KESEHATAN ANAK


RESUSITASI BAYI BARU LAHIR/NEONATUS
No.Dokumen : No. Revisi : Halaman :
RS MEDIKA DRAMAGA 0 1/2
Tanggal diterbitkan : Ditetapkan oleh : Direktur,
SPO

PROFESI
Dr. Dewi Basmala Gatot, MARS
Resusitasi bayi baru lahir/Neonatus adalah tindakan resusitasi yang dilakukan
PENGERTIAN segera setelah bayi baru lahir agar bayi dapat bernapas spontan dan teratur,
frekuensi jantung > 100 x/menit dan kulit tampak kemerahan.

TUJUAN Tercapainya tindakan resusitasi bayi baru lahir/neonates secara optimal.

 Setiap bayi yang lahir di RS Medika Dramaga harus dilakukan tindakan


resusitasi
KEBIJAKAN  Tindakan resusitasi bayi baru lahir/neonates dilakukan oleh tenaga
medis yang terampil, yaitu : Perawat, Bidan, Dokter Umum, Dokter
Spesialis Anak, Dokter Obsgyn
1. Persiapan Pelaksanaan
PROSEDUR  Informed Consent
 Risiko pada ibu dan bayi
 Universal perawatan
2. Persiapan Alat-Alat dan Obat-Obatan
 Alat-Alat
o Radiant warna/infuse warna dipasang paling lambat 15
menit sebelumnya
o Selimut/kain (minimal 2 buah)
o Suction + kateter penghisap
o Sumber oksigen (tabung/dinding) + flowmeter + selang
oksigen
o Balon mengembung sendiri + sungkup
o Laryngoskop (blaka usus)
o Pipa endotrakeal
o Oral gastric tube
o Spuit 1, 3, 10, 20, 50 ml
o Plaster dan gunting
o Umbilial klem
o Kops sekbul
o Stetoskop (bayi)
o Sarung tangan steril
 Obat-Obatan
o Adionli 1/10.000
o Natrium bikabornat (myelin 8,1)
o NGOK
o Cairan NaCl 0.9 %

Prosedur Resusitasi lihat bagan pada lampiran.


RS MEDIKA PELAYANAN KESEHATAN ANAK
DRAMAGA RESUSITASI BAYI BARU LAHIR/NEONATUS

No.Dokumen : No.Revisi : Halaman :


SPO PROFESI
- - 2/2
1. Kamar bersalin/VK
2. Instalasi OK
UNIT TERKAIT 3. IGD
4. Ruang perawatan bayi/Perina
5. Ruang rawat gabung
PROSEDUR RESUSITASI BAYI BARU LAHIR/NEONATUS

BAYI LAHIR

Perawatan rutin :
 Bersih dari mekonium ? YA
 Memberikan kehangatan
 Bernapas atau menangis ?  Membersihkan jalan
 Tonus otot baik ? napas
 Warna kulit kemerahan ?  mengeringkan
 Cukup bulan ?

TIDAK

 Berikan kehangatan
 Posisikan, bersihkan jalan napas*
(bila perlu)
 Keringkan, rangsang, posisikan lagi
 Beri oksigen (bila perlu)

Perawatan suportif
di ruang
Bernapas perinatologi untuk
Evaluasi pernapasan, frekuensi di evaluasi lebih
jantung, warna kulit FJ ≥100 & lanjut
kemerahan
APNOE atau FJ <100
Bernapas
Perawatan
Berikan VTP* berlanjut di ruang
FJ ≥100 & perinatologi untuk
dilakukan
kemerahan
FJ <60 FJ ≥60 pengawasan terus
menerus
 Berikan VTP*
 Lakukan kompresi dada
FJ ≥60
FJ <60

Berikan efinefrin*

 Pertimbangan
 Penekanan reflex
Nilai efektifitas neuromuscular pernapasan
 Ventilasi  Malformasi jalan napas
 Kompresi dada  Gangguan pada napas,
 Intubasi endotrakea seperti : Pnemotoraks,
 Pemberian adrenalin Hernia diafragmatika
Pertimbangan kemungkinanan  Penyakit jantung bawaan
 Hipovolemia
 Asidosis metabolik berat

Anda mungkin juga menyukai