Anda di halaman 1dari 15

Serat Acitya – Jurnal Ilmiah

UNTAG Semarang

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010 - 2012
Drs. SUROTO, SE, MM
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Semarang
srt.smpg@yahoo.co.id

Abstraksi
Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi Dividend payout ratio pada
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2012. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2012. Teknik sampel
yang digunakan adalah purposive sampling dan didapat jumlah observasi sebanyak 97 perusahaan.
Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda. Persamaan regresi yang diperoleh adalah
DPR = 7,371 - 0,074LN INSD - 0,175LN DER – 0,268LN ROE - 2,033LN FS + 0.435LN IOS + e.
Proporsi variasi Dividend payout ratio dari rata-ratanya yang dijelaskan oleh Insider ownership, Debt to
equity ratio , Return on equity , Firm size dan Investment opportunity set sebesar 20,4%. Sedangkan
sisanya sebesar 79,6% dijelaskan variabel lain di luar penelitian .
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa variabel Insider ownership, Debt to equity ratio dan Firm
size berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap Dividend payout ratio . Return on equity berpengaruh
negatif signifikan dan Investment opportunity set berpengaruh positif signifikan terhadap Dividend
payout ratio.
Kata kunci : Insider ownership, Debt to equity ratio, Return on equity , Firm size , Investment opportunity
set dan Dividend payou ratio.
Abstract
The aim of this study is to examine the factors which is influence Dividend Payout Ratio campenies listed
on the Indonesia Stock Exchange in the period 2010 to 2012. The population in this study are
allcompanies listed on the Indonesia Stock Exchange in the period of 2010-2012. The research sample
was determined by purposive sampling to obtain sum observation of 97companies.
Technick analysis is a multiple regression. Regression equation obtained is DPR = 7,371 - 0,074LN INSD
- 0,175LN DER – 0,268LN ROE - 2,033LN FS + 0.435LN IOS + e . Coefficient of determination is 20,40
% which means the proportion of variation in the DPR of the average described by INSD, DER, ROE and
IOS is 20,40%, where as the remaining balance of 79,60% is explained by other variable not prensented
in the study.
This study showed that the insider ownership, debt to equity ratio and fime size have a negative not
significant effect on the dividend payout ratio, return on equity ratio has negative significant on the
dividend payout ratio and investment opportunity set has positif and significant on the dividend payout
ratio.
Keywords: Insider ownership, Debt to equity ratio, Return on equity, Firm size , Investment opportunity
set dan Dividend payout ratio.

atas saham yang mereka miliki di


suatu perusahaan dalam jangka
1. PENDAHULUAN waktu tertentu. Kebijakan dividen
dapat memberi kesan terhadap para
1.1. Latar Belakang Masalah investor bahwa perusahaan
Kebijakan dividen bagi perusahaan
memiliki prospek yang baik di masa
yang sudah go public adalah hal
yang akan datang (Riyanto, 2001).
yang penting kita perhatikan dan
Bagi pihak manajemen perusahaan,
kaji lebih lanjut. Dividen menjadi
dividen adalah kewajiban yang
salah satu faktor yang menarik
harus dipenuhi atas saham yang
minat investor untuk menanamkan
para investor miliki di perusahaan
modalnya di suatu perusahaan. Bagi
tersebut.
para investor, dividen adalah return
Para investor yang menanamkan

18
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah
UNTAG Semarang

modalnya di suatu perusahaan pasti gap) antara hubungan variabel yang


berkeinginan untuk mendapatkan diteliti pada semua perusahaan yang
pengembalian dalam bentuk dividen tercatat di Bursa Efek Indonesia
maupun capital gain dalam rangka periode 2010-2012. Data terakhir
meningkatkan kesejahteraaannya. menunjukkan bahwa hubungan
Namun di lain pihak, perusahaan antara variabel yang diteliti seperti
berkeinginan untuk mendapatkan tampak pada tabel 1 berikut:
profit atas investasi oleh para Tabel 1
investor yang mereka kelola untuk Rata-rata INSD, DER, ROE, FS, IOS
pembiayaan kegiatan operasional dan DPR Perusahaan Yang Terdaftar
perusahaan. Perusahaan harus Di Bursa Efek Indonesia
Periode 2010-2012
cermat dalam memutuskan apakah Tahun
laba yang diperoleh perusahaan itu No Variabel
2010 2011 2012
akan digunakan sebagai laba yang 1 INSD (%) 2.71 6.73 2.93
ditahan untuk diinvestasikan 2 DER (x) 1.57 1.73 1.26
3 ROE (%) 15.44 15.44 17.29
kembali untuk menghasilkan
4 FS (%) 6.53 6.40 6.46
capital gain atau akan dibagikan 5 IOS (x) 2.22 1.59 2.29
kepada para pemegang saham 6 DPR(%) 33.43 26.35 35.03
dalam bentuk dividen. Sumber: ICMD 2011-2013 yang telah diolah
Perusahaan harus melakukan Tabel 1 tersebut di atas
kebijakan dividen yang tepat untuk menunjukkan bahwa rata-rata
mencapai hasil yang optimal. Insider ownership mengalami
Kebijakan dividen yang optimal perubahan yang berfluktuatif pada
adalah kebijakan dividen yang tahun 2010 adalah 2.71, tahun 2011
menciptakan keseimbangan antara adalah sebesar 6.73 dan pada tahun
dividen saat ini dan pertumbuhan di 2012 adalah sebesar 2.93.
masa mendatang sehingga Sedangkan rata-rata Dividend
memaksimalkan harga saham Payout Ratio pada tahun 2010
perusahaan (Brigham dan Houston, adalah 33.43, tahun 2011 adalah
2001). 26.35 dan pada tahun 2012 sebesar
Kebijakan dividen yang ditempuh 35.03. Dividend Payout Ratio pada
oleh perusahaan sering tahun 2011 cenderung mengalami
menimbulkan konflik antara penurunan sebesar 7.08 dan pada
kepentingan manajer dengan tahun 2012 mengalami peningkatan
pemegang saham. Manajer lebih sebesar 8.68. Seharusnya jika
memprioritaskan agar laba yang Insider ownership mengalami
diperoleh perusahaan atau kas yang penurunan, Dividend Payout Ratio
dimiliki perusahaan justru mengalami penurunan.
direinvestasikan untuk Rata-rata Return on Equity pada
meningkatkan keuntungan jauh tahun 2010 sebesar 15.44, pada
lebih besar, sering disebut dengan tahun 2011 sebesar 15.44 dan pada
laba ditahan. Sedangkan investor tahun 2012 sebesar
cenderung lebih menginginkan agar 17.29. Pada tahun 2011 Return on
kas tersebut dibagikan sebagai Equity konstan. Sedangkan
dividen untuk meningkatkan Dividend Payout Ratio mengalami
kesejahteraan mereka. penurunan sebesar 7.08. Seharusnya
Penelitian ini dilatarbelakangi jika Return on Equity konstan,
adanya inkonsistensi (phenomena Dividend Payout Ratio juga

19
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah
UNTAG Semarang

konstan. periode 2010-2012.


Berdasarkan tabel 1 mengenai rata- Penelitian ini juga dilatarbelakangi
rata INSD, DER, ROE dan IOS dengan research gap antara hasil
dapat diambil kesimpulan bahwa penelitian terdahulu, secara ringkas
terdapat phenomena gap pada tampak pada tabel 2

Hasil penelitian yang dikemukan Dividend Payout Ratio?


tersebut di atas, menunjukkan bahwa 4. Adakah pengaruh negatif dan
berkaitan dengan Dividend payout signifikan Investment
ratio, terdapat beberapa faktor yang Opportunity Set terhadap
mempengaruhinya. Faktor-faktor Dividend Payout Ratio?
tersebut adalah Insider Ownership,
Debt to equity ratio, Return on equity, 1.3. Tujuan Penelitian
Firm size dan Investment opportunity Setiap penelitian yang dilakukan akan
set . Namun hasil penelitian tersebut mempunyai tujuan tertentu, tujuan
masih memberikan hasil yang berbeda, dalam penelitian ini adalah untuk
sehingga perlu diteliti lebih lanjut. menemukan bukti empiris mengenai
Berdasarkan uraian tersebut di atas, variabel-variabel yang mempengaruhi
maka dalam penelitian ini peneliti dividend payout ratio. Secara khusus,
tertarik untuk meneliti kembali tentang penelitian ini dimaksudkan untuk:
faktor-faktor yang mempengaruhi 1. Menganalisis pengaruh negatif dan
Dividend payout ratio pada signifikan insider ownership
perusahaan yang terdaftar di Bursa terhadap dividend payout ratio
Efek Indonesia periode 2010-2012, 2. Menganalisis pengaruh negatif dan
seperti Insider Ownership, Debt to signifikan debt to equity ratio
equity ratio, Return on equity, Firm berpengaruh negatif terhadap
size dan Investment opportunity set. dividend payout ratio
3. Menganalisis pengaruh positif dan
1.2. Rumusan Masalah signifikan return on equity terhadap
Adanya inkonsistensi pada variabel dividend payout ratio
yang diteliti (phenomena gap) dan 4. Menganalisis pengaruh positif dan
perbedaan pendapat yang terdapat di signifikan terhadap dividend payout
dalam penelitian-penelitian terdahulu ratio
(research gap), secara rinci dari 5. Menganalisis pengaruh negatif dan
permasalahan-permasalahan penelitian signifikan investment opportunity
ini dapat diajukan pertanyaan set terhadap dividend payout ratio.
penelitian (research question), Adakah
pengaruh negatif dan signifikan
Insider ownership terhadap Dividend 2. KAJIAN TEORI
Payout Ratio?
1. Adakah pengaruh negatif dan Teori Dasar Kebijakan Dividen
Kebijakan dividen (dividend policy)
signifikan Debt to Equity Ratio
menurut Martono dan Agus Harjito
terhadap Dividend Payout Ratio?
(2003) adalah keputusan apakah laba
2. Adakah pengaruh positif dan
yang diperoleh perusahaan akan
signifikan Return on Equity
dibagikan kepada pemegang saham
terhadap Dividend Payout Ratio?
sebagai dividen atau akan ditahan dalam
3. Adakah pengaruh positif dan
bentuk laba ditahan guna pembiayaan
signifikan Firm size terhadap

20
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah
UNTAG Semarang

investasi di masa datang. Apabila dapat terjadi antara manajer dengan


perusahaan memilih untuk membagikan pemegang saham, antara manajer
laba sebagai dividen, maka akan bersama-sama pemegang saham
mengurangi laba yang ditahan dan mayoritas dengan pemegang saham
selanjutnya akan mengurangi total sumber minoritas, antara pemegang saham
dana internal atau internal financing dengan para kreditur, juga antara manajer
(Sartono, 2001). Namun di sisi lain dengan stakeholders lainnya.
dengan pembagian dividen yang 2. Signaling Theory
dilakukan oleh perusahaan kepada para Adalah suatu teori yang menyatakan
investor akan berdampak pada bahwa investor akan menganggap bahwa
meningkatnya kesejahteraan para investor besaran dividen yang mereka terima
itu sendiri sehingga akan berdampak juga adalah sebagai sinyal mengenai besaran
pada kepercayaan para investor untuk manajemen atas laba di perusahaan
berinvestasi di perusahaan yang tersebut, sehingga semakin besar dividen
bersangkutan. yang mereka terima, mereka akan
Ada beberapa teori kebijakan dividen menganggap bahwa pertumbuhan
yang dapat diangkat, sebagaimana uraian manajemen atas laba semakin meningkat.
berikut : Sebaliknya jika semakin kecil dividen
1. Agency Theory yang mereka terima maka mereka akan
Kebijakan dividen selalu berkaitan menganggap bahwa pertumbuhan
proporsi dari laba yang akan dibagikan manajemen atas laba memburuk. Pihak
sebagai dividen dan yang akan ditahan manajemen akan membayarkan dividen
untuk diinvestasikan kembali dalam untuk memberikan sinyal mengenai
bentuk laba ditahan yang akan digunakan keberhasilan perusahaan membukukan
untuk pembiayaan operasional di masa profit (Wirjolukito et al dalam Suharli,
yang akan datang maupun kegiatan 2006).
investasi yang jauh lebih menguntungkan.
Hal ini menimbulkan perbedaan Dividend Payout Ratio
kepentingan antara para pemegang saham Dividen dibagikan kepada para pemegang
dengan perusahaan. Para pemegang saham saham sebagai earning after tax atau
cenderung memilih agar laba yang pendapatan setelah pajak dari laba
diperoleh perusahaan dibagikan dalam perusahaan. Besaran atau persentase dari
bentuk dividen kepada mereka, laba atau pendapatan yang akan
sedangkan manajemen lebih cenderung dibayarkan oleh perusahaan kepada para
agar laba yang diperoleh perusahaan pemegang saham sebagai dividen tunai
digunakan sebagai laba ditahan untuk disebut dividend payout ratio. Sehingga
menambah pembiayaan internal demi dapat kita disimpulkan bahwa semakin
kegiatan operasional perusahaan. tinggi DPR suatu perusahaan, maka
Jensen dan Meckling (1976) semakin tinggi pula jumlah laba yang
mengemukakan teori keagenan dibayarkan sebagai dividen kepada
menjelaskan bahwa kepentingan pemegang saham.
manajemen dan kepentingan pemegang Menurut Robert Ang (1997), dividen
saham seringkali bertentangan, sehingga payout ratio merupakan perbandingan
bisa menyebabkan terjadinya konflik di antara dividen per share dengan earning
antara keduanya. per share. Jadi secara perspektif yang
Masalah pertentangan antara pemegang dilihat adalah pertumbuhan dividen per
saham dan manajemen perusahaan dapat share terhadap pertumbuhan earning per
menimbulkan konflik agensi. Konflik pun share.

21
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah
UNTAG Semarang

Insider Ownership diperuntukan para pemegang saham


Jika suatu perusahaan memiliki saham (earning for stockholders equity) atau
yang dimiliki oleh pihak insider dalam laba setelah pajak (EAT).
jumlah besar, maka manajemen sekaligus Pemilihan ROE sebagai proksi dari
pemilik perusahaan memiliki sebagian profitabilitas adalah karena dalam ROE
besar informasi mengenai segala sesuatu dapat dilihat, semakin tinggi ROE
tentang perusahaan tersebut. Sehingga hal menunjukkan bahwa semakin efisien
tersebut akan menurunkan biaya agensi perusahaan dalam menggunakan modal
atau agency cost, karena biaya sendiri untuk menghasilkan laba investor
pengawasan berkurang. Hal ini akan yang ditanam pada perusahaan. (Horne
membawa pengaruh yang besar dalam dan John, 2005 dalam Nugraha, A.D,
penetapan kebijakan dividen. 2012).
Jensen dan Meckling (1976) Pihak manajemen akan membayarkan
mengemukakan bahwa semakin besar dividen untuk memberikan sinyal
kepemilikan oleh manajemen, maka mengenai keberhasilan perusahaan
semakin berkurang kecenderungan membukukan profit (Wirjolukito et al
manajemen untuk tidak mengoptimalkan dalam Suharli, 2006).
penggunaan sumber daya yang dapat
memaksimalkan nilai perusahaan. Firm Size
Ukuran perusahaan adalah suatu skala di
Debt to Equity Ratio mana dapat diklasifikasikan besar
Debt to equity ratio dihitung dengan rasio kecilnya perusahaan menurut berbagai
total hutang dibagi dengan total ekuitas. cara, antara lain : total aktiva, log size,
Rasio ini mencerminkan kemampuan nilai pasar saham dan Iain-lain. Total
perusahaan dalam memenuhi seluruh aktiva merupakan salah satu dasar
kewajibannya yang ditunjukkan oleh penentu ukuran perusahaan. Total aktiva
beberapa bagian modal sendiri yang adalah harta yang dimiliki perusahaaan
digunakan untuk membayar hutang, di yang berperan penting dalam operasional
mana semakin tinggi nilai rasio ini sesuai dengan kelompok dari aktiva
menggambarkan gejala yang kurang baik tersebut. Besar kecilnya perusahaaan
bagi perusahaan (Sartono 2001: 66). dapat mempengaruhi kemampuan
Semakin besar proporsi hutang yang manajemen untuk mengoperasikan
digunakan untuk struktur modal suatu perusahaan dengan berbagai situasi dan
perusahaan, maka akan semakin besar kondisi yang dihadapinya.
pula jumlah kewajibannya (Ang, 1997). Menurut Machfoedz (1999), pada
Peningkatan hutang pada suatu dasarnya ukuran perusahaan hanya
perusahaan akan mempengaruhi besar terbagi dalam 3 kategori, yaitu :
kecilnya dividen yang akan dibagikan perusahaan besar (large firm), perusahaan
kepada para pemegang saham, karena sedang (medium firm), dan perusahaan
manajemen cenderung lebih kecil (small firm).
memprioritaskan pemenuhan kewajiban Julia Halim, Carmel Meiden dan
daripada pembagian dividen. Rudolf Lumban Tobing (2005)
menyatakan bahwa : Ukuran perusahaan
Return on Equity diukur dari market capitalization yaitu
Return On Equity menunjukkan laba yang jumlah lembar saham beredar akhir tahun
diperoleh suatu perusahaan dengan dikalikan dengan harga saham penutupan
pengelolaan modal yang dimilikinya. akhir tahun kemudian hasilnya di-log agar
Laba yang dimaksud adalah laba yang nilai tidak terlalu besar untuk masuk ke

22
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah
UNTAG Semarang

model persamaan. Pengaruh Insider Ownership


terhadap Dividen Payout Ratio
Investment Opportunity Set
Myers dan Majluf, (1984), menyatakan Dalam agency theory dijelaskan bahwa
bahwa perusahaan yang profitable terdapat komposisi kepemilikan saham
memiliki dorongan membayar dividen yang dimiliki oleh pihak tertentu dalam
relatif rendah dalam rangka memiliki suatu perusahaan. Pemegang saham dari
dana internal lebih banyak untuk kalangan outsider ini akan meminta
membiayai proyek-proyek investasinya. pengembalian dari investasi yang
Apabila perusahaan berada dalam kondisi dilakukan pada suatu perusahaan dalam
yang baik maka manajemen perusahaan bentuk dividen. Sementara itu pihak
cenderung akan mengalokasikan laba manajemen akan lebih cenderung untuk
yang didapat untuk dijadikan sumber menggunakan keuntungan yang diperoleh
pembiayaan internal dalam bentuk laba untuk memperluas kegiatan operasi
ditahan untuk investasi baru daripada perusahaan. Jensen dan Meckling (1976)
membayar dividen yang tinggi kepada mengemukakan teori keagenan
pemegang saham. Dana yang seharusnya menjelaskan bahwa kepentingan
dapat dibayarkan sebagai dividen tunai manajemen dan kepentingan pemegang
kepada pemegang saham oleh perusahaan saham seringkali bertentangan, sehingga
akan digunakan untuk pembelian investasi bisa menyebabkan terjadinya konflik di
yang menguntungkan, bahkan untuk antara keduanya. Secara empiris Jensen et
mengatasi masalah underinvestment. all (1992) menemukan bahwa
Sebaliknya, perusahaan yang mengalami kepemilikan manajerial berpengaruh
pertumbuhan lambat cenderung terhadap kebijakan dividen. Rozeff
membagikan dividen lebih tinggi untuk (1982) mengemukakan bahwa
mengatasi masalah overinvestment kepemilikan manajerial yang tinggi
(Suharli, 2006). menyebabkan dividen yang dibayarkan
Gaver dan Gaver (1993) dalam Nugroho pada pemegang saham rendah.
(2010) menyatakan bahwa opsi investasi Berdasarkan hal tersebut, maka dapat
di masa yang akan datang tidak hanya dirumuskan hipotesis pertama sebagai
semata-mata ditunjukkan dengan proyek- berikut:
proyek yang didukung dengan H1 :Ada pengaruh negatif dan signifikan
pengembangan dan riset saja, tetapi juga insider ownership terhadap dividend
dengan kemampuan perusahaan yang payout ratio.
lebih dalam mengeksploitasi kesempatan
mengambil keuntungan dibandingkan Pengaruh Debt to Equity Ratio
dengan perusahaan yang setara dalam Terhadap Dividend Payout Ratio
suatu kelompok industri. Perusahaan yang memiliki rasio hutang
Tarjo dan Jogiyanto Hartono (2003) yang lebih besar akan membagikan
menyatakan bahwa rasio market to book dividen dalam jumlah yang kecil kepada
value mencerminkan bahwa pasar menilai pemegang saham karena laba yang
return dari investasi perusahaan di masa didapat akan digunakan untuk melunasi
depan dari return yang diharapkan dari kewajiban-kewajibannya lebih dulu.
ekuitasnya. Adanya perbedaan antara Investor dapat mempelajari kewajiban
nilai pasar dan nilai buku ekuitas perusahaan untuk memperkirakan
menunjukkan kesempatan investasi pendapatan dari investasi berupa dividen
perusahaan. di masa yang akan datang (Suharli, 2006).
Prihantoro (2003) mengungkapkan

23
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah
UNTAG Semarang

semakin tinggi tingkat Debt to Equity perusahaan besar cukup berarti untuk
Ratio, berarti komposisi utang juga fleksibilitas dan kemampuannya untuk
semakin tinggi, sehingga akan berakibat memperoleh dana yang lebih besar,
pada semakin rendahnya kemampuan sehingga perusahaan mampu memiliki
perusahaan untuk membayar dividen rasio pembayaran dividen yang lebih
kepada pemegang saham, sehingga rasio tinggi daripada perusahaan kecil.
pembayaran dividen semakin rendah. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat
Berdasarkan hal tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis keempat sebagai
dirumuskan hipotesis kedua sebagai berikut:
berikut: H4 : Ada pengaruh positif dan signifikan
H2 : Ada pengaruh negatif dan signifikan firm size terhadap dividend payout
debt to equity ratio terhadap dividend ratio.
payout ratio.
Pengaruh Investment
Pengaruh Return On Equity Opportunity Set Terhadap
Terhadap Dividend Payout Ratio Dividend Payout Ratio
Menurut Suad Husnan (2004), Perusahaan dengan pertumbuhan
profitabilitas merupakan faktor pertama penjualan yang tinggi diharapkan
yang biasanya menjadi pertimbangan memiliki kesempatan investasi yang
manajemen dalam pembayaran tinggi. Untuk meningkatkan pertumbuhan
dividen. Meningkatnya profitabilitas yang penjualan, perusahaan memerlukan dana
tercermin pada return on equity akan yang besar yang dibiayai dari sumber
meningkatkan perusahaan dalam internal. Penurunan pembayaran dividen
membayar dividen. Hal tersebut sejalan menyebabkan perusahaan memiliki
dengan penelitian yang dilakukan oleh sumber dana internal untuk keperluan
Suharli (2006) menyatakan bahwa Return investasi (Myers dan Majluf, 1984).
On Equity dan harga saham memiliki Dalam kaitannya dengan kebijakan
hubungan positif signifikan terhadap dividen, Fitri Ismiyanti dan M.Hanafi
dividend payout ratio. (2003) menyatakan bahwa pengaruh IOS
Berdasarkan hal tersebut, maka dapat terhadap kebijakan dividen adalah
dirumuskan hipotesis ketiga sebagai negatif.
berikut: Berdasarkan hal tersebut, maka dapat
H3 : Ada pengaruh positif dan signifikan dirumuskan hipotesis kelima sebagai
return on equity ratio terhadap dividend berikut:
payout ratio. H5 : Ada pengaruh negatif dan signifikan
inivestment opportunity set terhadap
Pengaruh Firm Size Terhadap dividend payout ratio.
Dividend Payout Ratio
Besarnya size perusahaan Model Penelitian
menggambarkan besarnya total aktiva Berdasarkan kajian teori dan penelitian
yang dimiliki perusahaan sehingga dapat terdahulu, maka model penelitian ini
dengan mudah memperoleh pendanaan dapat dilihat pada gambar berikut.
dari eksternal perusahaan, sehingga laba
yang diperoleh perusahaan tersebut dapat
digunakan untuk keputusan pembayaran
dividen. Menurut Chang dan Rhee (1990)
yang dikutip oleh Puspita (2009) karena
kemudahan akses ke pasar modal

24
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah
UNTAG Semarang

2. Perusahaan yang membagikan


dividen positif dan memiliki data
yang lengkap selama periode 2010-
INSD 2012.
H1 (-)
Pengumpulan data dilakukan dengan
DER metode dokumentasi yaitu dilakukan
dengan cara mengumpulkan data sekunder
H2 (-)
yang dipublikasikan oleh Bursa Efek
ROE Indonesia (BEI) berupa laporan keuangan
H3 (+) dan ringkasan kinerja perusahaan yang
DPR terdapat dalam JASICA dan ICMD tahun
FS
H4 (+) 2011-2013.
H5 (-) Alat analisis data yang digunakan untuk
IOS
mengukur hasil penelitian adalah regresi
Gambar 1. Model Penelitian berganda. Secara matematis adalah
sebagai berikut:
Y = a + b1INSD + b2DER + b3ROE +
3. METODE PENELITIAN b4FS + b5IOS + e
Populasi penelitian ini adalah seluruh
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia dari tahun 2010 sampai dengan 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
2012 sebanyak 478 perusahaan. Adapun
yang menjadi sampel penelitian ini adalah
4.1. Hasil Penelitian
Pada model regresi, perlu dilakukan
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
uji normalitas, uji asumsi klasik dan
Indonesia dari tahun 2010 sampai dengan
uji goodness of fit.
2012 yang secara rutin menerbitkan
laporan keuangan tahunan auditan dan
Uji Normalitas
disampaikan kepada Bursa Efek Uji normalitas dilakukan dengan uji
Indonesia. Sedangkan yang menjadi Kolmogorov Smirnov. Hasil pengolahan
subyek atau unit analisis dalam penelitian model regresi menunjukkan ada masalah
ini adalah laporan keuangan tahunan normalitas, karena asymp.sig < 0.05 seperti
auditan perusahaan yang tepilih menjadi tampak pada tabel berikut.
sampel.
Ukuran sampel penelitian ini sebanyak 66 Tabel 4
perusahaan dengan jumlah observasi Hasil Uji Normalitas
sebanyak 97. Adapun teknik pengambilan
sampel yang digunakan untuk mengambil
66 perusahaan sebagai anggota sampel
adalah proposive sampling, dengan
kriteria sebagai berikut:
1. Perusahaan yang terdaftar di Bursa
Efek selama periode 2010-2012 dan
Untuk mengatasi masalah dalam model ini,
secara rutin menerbitkan laporan
maka dilakukan transform data dengan
keuangan tahunan auditan beserta
logaritma natural pada semua variabel dan
pengukuran kinerja perusahaan dalam
diperoleh model revisi pertama, model ini
bentuk rasio keuangan selama tahun
sudah bebas uji asumsi normalitas, karena
2010-2012.
asymp.sig > 0.05. seperti tampak pada

25
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah
UNTAG Semarang

tabel berikut. pada tabel berikut.

Tabel 5 Tabel 8
Hasil Uji Normalitas (Transform LN) Hasil Uji Multikolinearitas (Outlier Data)

Uji Asumsi Klasik Untuk menguji apakah ada korelasi antara


Untuk mendeteksi ada tidaknya kesalahan pengganggu pada periode t
heteroskedastisitas digunakan Glejser test, dengan kesalahan pengganggu pada
hasilnya seperti tampak pada tabel berikut. periode t-1 (sebelumnya) digunakan Run
Tabel 6 test . Pada model revisi kedua ini tidak
Hasil Uji Heteroskedastisitas terjadi autokorelasi, karena diperoleh nilai
(Transform LN)
asymp.sig > 0,05. Hasilnya seperti pada
tabel berikut.
Tabel 9
Hasil Uji Autokorelasi (Outlier Data)

Berdasarakan tabel di atas terlihat bahwa


pada model revisi pertama ini masih
terdapat masalah heteroskedastisitas pada
variabel LN_DER, maka dilakukan outlier
data sebanyak 20 data pengamatan dan
diperoleh model revisi kedua, pada model
Uji Model
Untuk mengukur seberapa dekatkah garis
ini varibel LN_DER sudah bebas dari
regresi yang diestimasi terhadap data yang
heteroskedastisitas, karena nilai sig. > 0.05
sebenarnya, maka digunakan ukuran
seperti tampak pada tabel berikut.
Goodness of fit yang dilihat dari koefisien
Tabel 7
determinasi dan uji F.
Hasil Uji Heteroskedastisitas
(Outlier Data) Model revisi kedua adalah model final,
karena sudah bebas dari uji asumsi
normalitas, uji asumsi klasik serta uji dari
Goodness of fit. Model tersebut
menunjukkan model fit, karena koefisien
determinasi sebesar 0,204 mempunyai nilai
signifikansi F = 0,005 < α = 0,05 seperti
Untuk mendeteksi ada tidaknya tampak pada tabel berikut.
multikolinearitas antar variabel independen
dapat dilihat dengan nilai tolerance atau
VIF. Pada model revisi kedua ini tidak
terjadi multikolinearitas, karena diperoleh
nilai tolerance > 0,1 dan VIF < 10 seperti

26
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah
UNTAG Semarang

4.2. Pembahasan
Tabel 10 Pengaruh Insider Owership
Koefisien Determinasi (Outlier Data) terhadap Dividend Payout Ratio
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kehadiran insider ownership dalam
perusahaan berpengaruh negatif terhadap
dividend payout ratio. Hasil penelitian ini
sesuai dengan Agency Theory, menyatakan
Tabel 11
bahwa masalah keagenan antara pemegang
Hasil Uji F (Outlier Data)
saham dengan manejer, potensial terjadi jika
manajer memiliki kurang dari 100% saham
perusahaan, karena tidak semua keuntungan
akan dinikmati oleh manajer, mereka tidak
akan hanya berkonsentrasi pada maksimisasi
kemakmuran pemegang saham (Brigham,
1996). Secara empiris data fenomena bisnis
Uji Hipotesis menunjukkan bahwa perusahaan yang
Uji ini bertujuan untuk mengetahui
terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama
pengaruh secara parsial variabel bebas
periode pengamatan 2010-2012 yang terdapat
terhadap variabel dependen. Adapun hasil
insider ownership dan rata-rata persentase
uji hipotesis dapat dilihat pada tabel
kepemilikan yang sangat kecil yaitu 3,77%.
berikut.
Selain itu data empiris juga menunjukkan
Tabel 12
arah negatif pengaruh insider ownership
Hasil Uji Hipotesis (Outlier Data)
terhadap dividend payout ratio, yaitu tahun
2011 rata-rata INSD naik sedangkan rata-
rata DPR turun, sebaliknya tahun 2012 rata-
rata INSD turun sedangkan rata-rata DPR
naik (lihat tabel 1).
Namun, insider ownership tidak memiliki
Berdasarkan tabel 12 di atas, menghasilkan pengaruh yang signifikan terhadap dividend
persamaan regresi sebagai berikut. payout ratio. Hal ini menunjukkan bahwa
LNDPR = 7,371 - 0,074 LNINSD - 0,175 perusahaan dengan menetapkan persentase
LNRDER – 0,268 LNROE – kepemilikan manajerial yang besar, akan
2,033 LNFS + 0,435 LNIOS + e. membayar dividen dalam jumlah yang besar
Hasil uji hipotesis di atas, menunjukkan sedangkan pada persentase kepemilikan yang
bahwa secara parsial insider ownership, kecil, akan cenderung menetapkan dividen
debt to equity ratio, firm size berpengaruh dalam jumlah yang kecil.
negatif tidak signifikan terhadap dividend Hasil penelitian ini selaras dengan penelitian
payout ratio, sedangkan return on equity Sariwati (2011), menyimpulkan bahwa
berpengaruh negatif signifikan. Namun, insider ownership berpengaruh negatif tidak
investment opportunity set berpengaruh signifikan terhadap dividend payout ratio.
positif signifikan terhadap dividend payout Hasil penelitian ini juga mendukung
ratio. penelitian yang dilakukan Yuniningsih
(2008), menyimpulkan bahwa insider
ownership berpengaruh negatif tidak
signifikan terhadap dividend payout ratio.
Sedangkan hasil penelitian Putri A.D (2013)

27
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah
UNTAG Semarang

dan Nugraha (2012), menyimpulkan bahwa diiringi dengan peningkatan laba


insider ownership berpengaruh positif dan perusahaan. Hal ini sesuai dengan teori
signifikan terhadap dividend payout ratio. keuangan yang menyatakan jangan lakukan
Hasil penelitian Jensen dan Mackling (1976), utang baru jika tidak menghasilkan
menyatakan bahwa semakin besar tambahan laba.
kepemilikan oleh manajemen, maka semakin Hasil penelitian ini konsisten dengan
berkurang kecenderungan manajemen untuk penelitian Swastyastu W.M dkk (2014) dan
tidak mengoptimalkan penggunaan sumber Hadiwidjaja D.R (2007), menyimpulkan
daya yang dapat memaksimalkan nilai bahwa debt to equity ratio berpengaruh
perusahaan. Ketidak konsistenan hasil negatif tidak signifikan. Sedangkan hasil
penelitian ini mungkin disebabkan karena penelitian Marlina L dan Danica C (2009)
tidak memasukkan variabel keputusan dan Mulyono B (2009), menyimpulkan
finansial. Jensen et all (1992), bahwa debt to equity ratio berpengaruh
menghubungkan interaksi antara kebijakan positif dan signifikan terhadap dividend
dividen dan insider ownership untuk payout ratio.
menunjukkan ketidaksimetrisan antara
insider dan outsider, temuannya menyatakan Pengaruh Return on Equity
bahwa keputusan finansial perusahan dengan Terhadap Dividend Payout Ratio
insider ownership memiliki ketergantungan Hasil penelitian menunjukkan bahwa
antara satu dengan lainnya. LN_ROE berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap LN_DPR. Hal ini menunjukkan
Pengaruh Debt to Equity Ratio bahwa keuntungan setelah pajak yang
Terhadap Dividend Payout Ratio diperoleh perusahaan tidak sepenuhnya
Hasil penelitian menunjukkan bahwa digunakan untuk membayar dividen kepada
LN_DER berpengaruh negatif terhadap pemegang saham. Namun keuntungan
LN_DPR. Menurut Sartono (2001), semakin setelah pajak yang diperoleh perusahaan
tinggi debt to equity ratio semakin sebagian dijadikan sebagai laba ditahan
berkurang kemampuan perusahaan yang dimaksudkan untuk ekspansi di masa
membayar dividen sebaliknya semakin mendatang, akibatnya dividen yang
turun debt to equity ratio semakin tinggi dibayarkan kepada pemegang saham turun.
kemampuan perusahaan membayar dividen. Hasil penelitian ini didukung hasil
Secara empiris data fenomena bisnis penelitian Gill A, dkk (2010) , Rahmawati
menunjukkan bahwa tahun 2011 rata-rata dan Akram (2007) dan Akhmadi (2006),
debt to equity ratio naik, sedangkan rata- menyimpulkan bahwa return on equity
rata dividend payut ratio turun, sebaliknya berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
tahun 2012 rata-rata debt to equity ratio dividend payout ratio.
turun, sedangkan rata-rata dividend payout Namun hasil penelitian tidak didukung
ratio naik. dengan penelitian yang dilakukan oleh
Namun, LN_DER tidak memiliki pengaruh Nugroho F.R (2010) dan Suharli (2006),
yang signifikan terhadap LN_DPR. Hal ini menyimpulkan bahwa reutrn on equity
menunjukkan bahwa komitmen perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
untuk melakukan pembayaran dividen dividend payout ratio. Menurut Suad
secara teratur menyebabkan kemampuan Husnan (2004), profitabilitas merupakan
pembayaran dividen tidak dipengaruhi oleh faktor pertama yang biasanya menjadi
besar kecilnya utang perusahaan bahkan pertimbangan manajemen dalam
kenaikan utang dapat meningkatkan pembayaran dividen. Meningkatnya
kemampuan perusahaan membayar dividen profitabilitas yang tercermin pada return on
selama penggunaan utang harus selalu equity akan meningkatkan perusahaan

28
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah
UNTAG Semarang

dalam membayar dividen. pendapatan setelah pajak dan


mengharapkan kinerja yang lebih baik
Pengaruh Firm Size Terhadap dalam investment opportunity set secara
Dividend Payout Ratio keseluruhan. Dengan demikian perusahaan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa LN_FS bisa memperoleh laba yang besar dan
berpengaruh negatif tidak signifikan makin besar laba yang diperoleh
terhadap LN_DPR. Hal ini menunjukkan perusahaan, maka makin besar pula dividen
bahwa firm size suatu perusahaan belum yang dibayarkan ke pemegang saham.
bisa menjamin perusahaan tersebut Brigham dan Houston (2011), menyatakan
membagikan laba kepada pemilik bahwa selama satu tahun mungkin
perusahaan dalam bentuk dividen atau dana perusahaan membayar nol dividen karena
tunai, perusahaan lebih memilih menahan perusahaan membutuhkan uang untuk
laba di mana laba ditahan (retained mendanai peluang investasi yang baik tetapi
earning) merupakan salah satu dari sumber pada tahun berikutnya perusahaan mungkin
dana internal yang paling penting untuk membayarkan dividen dalam jumlah besar
membiayai pertumbuhan perusahaan. karena peluang investasi yang buruk dan
Hasil penelitian ini sesuai penelitian yang tidak perlu menahan banyak uang.
dilakukan Pratomo NI (2014), Hasil penelitian Marpaung & Hadianto
menyimpulkan bahwa return on equity (2009) dan Andriyani M (2008),
berpengaruh negatif tidak signifikan menyimpulkan bahwa investment
terhadap dividend payout ratio. Sedangkan opportunity set berpengaruh positif dan
hasil penelitian Alfatah S (2014), Puspita, signifikan terhadap dividend payout ratio.
F (2009) dan Chasanah N. A (2008), Sedangkan hasil penelitian Nugroho F. R
menyimpulkan bahwa firm size bahwa (2010) dan Mulyono B (2009),
berpengaruh positif dan signifikan terhadap menyimpulkan bahwa investment
dividend payout ratio. Menurut Weston dan opportunity set berpengaruh negatif dan
Copeland (1996), menyatakan bahwa signifikan terhadap dividend payout ratio.
perusahaan yang sudah besar atau mapan Keown et al, (2010), menyatakan bahwa
cenderung untuk memberi tingkat ketika peluang investasi naik, rasio
pembayaran dividen yang lebih tinggi pembayaran dividen harus turun.
daripada perusahaan kecil atau baru.
Sedangkan Keown et al, (2010),
menyatakan bahwa pada perusahaan kecil 5. PENUTUP
atau baru umumnya perusahaan akan Berdasarkan hasil pengujian statistik
membayarkan dividen yang kecil untuk dapat disimpulkan sebagai berikut:
perusahaan karena tidak mempunyai akses 1. Insider ownership mempunyai
ke pasar modal sehingga harus pengaruh negatif tidak signifikan
mengandalkan dana internal. terhadap dividend payout ratio pada
perusahaan yang terdaftar di Bursa
Pengaruh Investment Efek Indonesia periode 2010-2012.
Opportunity Set Terhadap 2. Debt to equity ratio mempunyai
Dividend Payout Ratio pengaruh negatif tidak signifikan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terhadap dividend payout ratio pada
LN_IOS berpengaruh positif dan signifikan perusahaan yang terdaftar di Bursa
terhadap LN_DPR. Hal ini menunnjukkan Efek Indonesia periode 2010-2012.
bahwa manajer dalam bisnis perusahaan 3. Return on equity mempunyai pengaruh
dengan memperhatikan pertumbuhan lebih negatif dan signifikan terhadap
menyukai untuk menginvestasikan dividend payout ratio pada

29
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah
UNTAG Semarang

perusahaan yang terdaftar di Bursa variabel dependen dari rata-ratanya yang


Efek Indonesia periode 2010-2012. dijelaskan variabel independen hanya
4. Firm size mempunyai pengaruh sebesar 20,4%.
negatif tidak signifikan terhadap
dividend payout ratio pada perusahaan
yang terdaftar di Bursa Efek DAFTAR PUSTAKA
Indonesia periode 2010-2012. Alfatah, S 2014. Analisis Pengaruh Cash
5. Investment opportunity set Position, Debt to Equity Ratio, Sales
Growth, Return on Assets dan Size
mempunyai pengaruh positif dan
Terhadap Dividned Payout Ratio
signifikan terhadap dividend payout (Studi Empiris pada Perusahaan
ratio pada perusahaan yang terdaftar Manufaktur yang Terdaftar di BEI
di Bursa Efek Indonesia periode Periode 2009-2012). Skripsi,
2010-2012. Universitas Diponegoro.
6. Proporsi variasi dividen payout ratio Andriyani, M, 2008. Analisis Pengaruh Cash
Ratio, Debt To Equity Ratio, Insider
dari rata-ratanya yang dijelaskan oleh
Ownership, Investment Opportunity
insider ownership, debt to equity Set dan Profitabiliti Terhadap
ratio, return on equity, firm size dan Kebijakan Dividen. Tesis. Semarang:
investment opportunity set dividend Universitas Diponegoro.
payout ratio pada perusahaan yang Brigham, Eugene F dan Joel F. Houston. 2011.
terdaftar di Bursa Efek Indonesia Manajemen Keuangan, buku 2 Edisi
periode 2010-2012 sebesar 20,4%. 11 . Jakarta: Erlangga
Sedangkan sisanya yang 79,6% Brigham, Eugene F. and Gapenski Louise C.,
dijelaskan oleh variabel lainnya yang Intermediate Financial
Management, 5 th Edition, The
tidak termasuk dalam model regresi
Dryden Press, New York, 1996.
yang terangkum dalam kesalahan Chasanah N.A, 2008. Faktor-Faktor Yang
random. Mempengaruhi Dividend Payout
Penelitian ini mempunyai keterbatasan Ratio Pada Perusahaan Yang Listed
sebagai berikut : (1) Penelitian ini hanya Di Bursa Efek Indonesia
menggunakan faktor fundamental, yaitu (Perdandingan Pada Perusahaan
Yang Sebagian Sahamnya Dimiliki
INSD, DER, ROE, FS dan IOS dan (2)
Oleh Manajemen Dan Yang Tidak
Penelitian ini menggunakan 66 ukuran Dimiliki Manajemen). Tesis.
sampel perusahaan yang terdaftar di Bursa Semarang: Universitas Diponegoro.
Efek Indonesia serta menggunakan Gill A, Biger N, Tibrewala R, 2010.
periode pengamatan 3 tahun, yaitu 2010- Determinants of Dividend Payout
2012. Ratios: Evidence From United
Dengan memperhatikan hasil penelitian di States, The Open Business Journal,
Vol 3. Page 8-14.
atas, maka: (1) investor sebelum
Hadiwidjaja D.R, 2007. Analisis Faktor-
mengambil keputusan investasi sebaiknya Faktor Yang Mempengaruhi
memperhatikan nilai return on equity dan Dividend Payout Ratio Pada
invetsment opportunity set (2) Bagi Perusahaan Manufaktur Di
emiten, apabila ingin meningkatkan nilai Indonesia, Tesis. Medan : Sekolah
dividend payout ratio perusahaan, maka Pasca Sarjana Universitas Sumatera
disarankan juga memperhatikan faktor- Utara.
Halim, J, dkk, 2005. Pengaruh Manajemen
faktor yang mempengaruhi dividend
Laba Pada Tingkat Pengungkapan
payout ratio diantaranya faktor INSD, Laporan Keuangan Pada
DER, ROE, FS dan IOS dan (3) Bagi Perusahaan Manufaktur Yang
akademisi, mengingat hasil penelitian termasuk Dalam Indeks LQ-45.
menyatakan bahwa proporsi variasi SNA. VIII Solo, 15-16 September

30
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah
UNTAG Semarang

2005. Periode Tahun 2005-2007). Tesis.


Harjito, Agus dan Martono, 2003. Manajemen Semarang: Universitas Diponegoro.
Keuangan . Edisi Pertama, Ekonosia, Myers, S. dan N. Majluf, 1984. Corporate
Jogjakarta. borrowing. Journal of finance
Husnan, Suad, Dasar-dasar Teori Portofolio economics, 5, 147-176.
dan Analisis Sekuritas, UPP-AMP Nugraha A.D, 2012. Analisis Pengaruh
YKPN, Yogyakarta, 2004. Insider Ownership, Debt to Equity
Ismiyanti, Fitri dan Mamduh Hanafi. 2003. Ratio, Return on Equity, Firm Size
Kepemilikan Manajerial, dan Investment of Opportunity Set
Kepemilikan Institutional, Risiko, Terhadap Dividend Payout Ratio
Kebijakan Hutang dan Kebijakan (Studi Kasus pada Perusahaan
Dividen: Analisa Persamaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia Tahun 2007-2010),
Simultan, Makalah Seminar,
Skripsi. Semarang:Universitas
Simposium Nasional Akuntansi VI, Diponegoro.
Ikatan Akuntansi Indonesia, 260-276 Nugroho, F.R, 2010. Analisis Return on
Jensen et al, 1992, Simultaneous Equity, Insider Ownership,
Determination of Insider Ownership, Investment Opportunity Set, Firm
Debt, and Dividend Policies, Journal Size, Cash Flow dan Debt Ratio
of Financial and Quantitative Terhadap Dividend Payout Ratio
Analysis Vol 27 No 2. 247- 263. (Studi Empiris Perusahaan
Jensen, M., and W. Meckling 1976. Theory of Manufaktur periode 2004-2007).
the Firm : Managerial Behavior, Skripsi. Semarang: Universitas
Agency, and Ownership Structure, Diponegoro.
Journal of Financial Economics, Pratomo, NI, 2014. Pengaruh Debt To Equity
(1976), 305-360. Ratio, Net Profit Margin, Asset
Keown, Arthur J. et al. 2010. Dasar- Growth , Firm Size, Return on Asset
dasar Manajemen Terhadap Dividend Payout Ratio
Keuangan.(Terjemahan).Jakar (Studi Empiris Perusahaan
ta : Salemba Empat. Manufaktur Yang Terdafar di BEI
Machfoedz, 1999. Financial Ratio Analysis Periode 2009-2011). Skripsi.
and the Prediction of Earning Surakarta: Universitas Muhamadiyah
Change In Indonesia. Kelola: Gajah Surakarta.
Mada University Business Review, Prihantoro. 2003. Estimasi Pengaruh Dividend
no.7/III/1999. Payout Ratio Pada Perusahaan
Marlina L, Danica C, 2009. Analisis Pengaruh Publik di Indonesia, Jurnal Ekonomi
Cash Position, Debt to Equity Ratio & Bisnis. Vol. 8. No. 1
dan Return on Assets Terhadap Puspita, F, 2009. Analisis Faktor-Faktor Yang
Dividend Payout Ratio, Jurnal Mempengaruhi Dividend Payout
Manajemen Bisnis, Vol 2, No.1, Ratio (Studi Kasus Pada Perusahaan
Januari. Hal. 1-6. Yang Terdaftar di Bursa Efek
Marpaung, E.I dan Hadianto B, 2009. Indonesia Periode 2005-2007),
Pengaruh Profitabilitas dan Tesis. Semarang: Universitas
Kesempatan Investasi Terhadap Diponegoro.
Kebijakan Dividen: Studi Empirik Putri A.D, 2013. Pengaruh Investment
pada Emiten Pembentuk Indeks Opportunity Set, Kebijakan Utang
LQ45 di Bursa Efek Indonesia, dan Ukuran Perusahaan Terhadap
Jurnal Akuntansi Vol.1 No.1 Mei Kebijakan Dividen Pada Perusahaan
Mulyono, B, 2009. Pengaruh Debt To Equity Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa
Ratio, Insider Ownership, Size dan Efek Indonesia Periode 2008-2011.
Investment Opportunity Set Skripsi. Padang: Universitas Negeri
Terhadap Kebijakan Dividen (Studi Padang.
Pada Industri Manufaktur Yang Rahmawati I, Akram 2007. Analisis Faktor-
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Faktor Yang Mempengaruhi
Kebijakan Dividen dan Pengaruhnya

31
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah
UNTAG Semarang

Terhadap Nilai Perusahaan di BEJ (Studi pada Perusahaan yang


Periode 2000-2004, Jurnal Riset Terdaftar di Bursa Efek Jakarta
Akuntansi (AKSIOMA), Vol 6, Periode 2002-2003), Jurnal Maksi
No,1. Tesis. Semarang: Universitas Vol.6 No.2 . Hal.243-256.
Diponegoro Swastyastu W.D dkk, 2014. Analisis Faktor-
Robbert Ang,1997. Buku Pintar Pasar Modal Faktor Yang mempengaruhi
Indonesia, Edisi 1, Mediasoft Kebijakan Dividend Payout Ratio
Indonesia, 1997 Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Rozeff, M.1982. Beta and Agency Cost as Indonesia (BEI). e – Jurnal SI Ak
Determinants of Payout Ratio, Universitas Pendidikan Ganesha
Journal of Financial Research, Fall Jurusan Akuntansi Program S1. Vol
1982, 249-259. 2. No.1 Tahun 2014.
Sariwati I, 2011. Analisis Pengaruh Insider Weston, J. Fred dan Thomas E. Copeland.
Ownership, Free Cash Flow Dan 1996. Manajemen Keuangan, Jilid
Profitabilitas Terhadap Dividend Satu, Edisi Kesembilan, Terjemahan
Payout Ratio Pada Perusahaan oleh Jaka Wasana dan
Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Kibrandoko,1997, Bina Rupa
Efek Indinesia (BEI), Skripsi.
Aksara, Jakarta.
Surabaya: Sekolah Tinggi Ilmu
Yuniningsih, 2008. Insider Ownership, Free
Ekonomi Perbanas.
Cash Flow Dan Dividend Policy
Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan
Perusahaan Manufaktur Terdaftar
Teori dan Aplikasi. Edisi Keempat.
Di BEJ. Jurnal Riset Ekonomi Dan
Yogyakarta: BPFE.
Bisnis. Vol. 8 No. 1.
Suharli, Michell, 2006. Studi Empiris
Mengenai Pengaruh Profitabilitas,
Leverage dan Harga Saham
Terhadap Jumlah Dividen Tunai

Lampiran
Tabel 2 Research Gap
Research Gap Hasil Peneliti
Terdapat perbedaan hasil penelitian pengaruh Insider Positif dan Putri A.D (2013), Nugraha
Ownership terhadap Dividend payout ratio. signifikan (2012).
Negatif tidak Sariwati I (2011), Yuniningsih
signifikan (2008).
Terdapat perbedaan hasil penelitian pengaruh Debt to Positif dan Marlina L, Danica C (2009),
Equity Ratio terhadap Dividend payout ratio. Signifikan Mulyono B (2009)
Negatif tidak Swastyastu W.M dkk (2014),
signifikan Hadiwidjaja D.R (2007).
Terdapat perbedaan hasil penelitian pengaruh Retur on Positif dan Nugroho F.R (2010), Suharli
Equity terhadap Dividend Payout Ratio. Signifikan (2006)
Negatif dan Gill A dkk (2010) , Rahmawati
signifikan dan Akram (2007),
Terdapat perbedaan hasil penelitian pengaruh Firm Positif dan Alfatah S (2014), Puspita, F
Size terhadap Dividend payout ratio. Signifikan (2009), Chasanah N. A (2008).
Negatif tidak Pratomo NI (2014),
signifikan
Terdapat perbedaan hasil penelitian pengaruh Positif dan Marpaung & Hadianto (2009),
Investment Opportunity Set terhadap Dividend payout signifikan Andriyani M (2008).
ratio. Negatif dan Nugroho F. R (2010), Mulyono
Signifikan B (2009)
Sumber: Disarikan Dari Berbagai Penelitian.

32

Anda mungkin juga menyukai