Anda di halaman 1dari 4

Program Kesehatan Kerja

Kesehatan kerja adalah bagian dari departemen SHE di sebuah perusahaan. Peranan
kesehatan kerja sangat penting dalam pemeliharaan kesehatan tenaga kerja di sebuah
perusahaan.

PROGRAM KESEHATAN KERJA

Departemen kesehatan kerja di pimpin oleh seorang dokter kesehatan kerja yang telah
memiliki sertifikat Hiperkes dari Depnaker ataupun seorang dokter spesialis Okupasi. Dokter
kesehatan kerja dibantu oleh paramedik/nurse yang juga telah memiliki sertifikat Hiperkes.
Lebih ideal lagi bila sebuah perusahaaan memiliki seorang Industrial Hieginis yang berperan
dalam pengukuran bahaya-bahaya dalam dunia kerja seperti pengukuran : Noise,
Vibration,Debu, Suhu, Cahaya, Pencatatan bahan kimia MSDS, dll.
Program Kesehatan kerja di sebuah perusahaan bisa sangat banyak atau sedikit tergantung
daripada hazard/bahaya yang dijumpai di sebuah perusahaan.Perusahaan yang memiliki
hazard yang banyak, tentunya harus memiliki program kesehatan kerja yang banyak pula.

Dibawah ini akan dibahas beberapa program kesehatan kerja yang sering dijalankan:

1. Hearing Conservation Program

Adalah program untuk melindungi pendengaran dari tenaga kerja yang terpapar oleh
noise/kebisingan > 80 dB. Diperlukan peranan dokter kesehatan kerja dalam mereview hasil
Audiometry setiap tahun. Tujuannya adalah untuk mencegah timbulnya penyakit NIHL (
Noise Induced Hearing Loss), yaitu ketulian syaraf yang disebabkan paparan bising > 80db
selama bertahun-tahun.

2. Respiratory Protection Program

Adalah program untuk melindungi paru-paru tenaga kerja dari debu/uap yang bersifat
berbahaya. Disini peranan dokter kesehatan kerja penting dalam mereview hasil Chest X-Ray
dan Hasil spirometry untuk diperbandingkan setiap tahun.

3. Ergonomi

Adalah program untuk melindungi otot dan tulang tenaga kerja dari bahaya manual handling.
Departemen yang paling sering bermasalah dengan otot dan tulang adalah Ware House,
dikarenakan banyak kegiatan manual handling disana. Peranan dokter kesehatan kerja adalah
untuk rutin inspeksi ergonomi dan melakukan penyuluhan ergonomi rutin.

4. Dan banyak program lainnya.

Untuk membuat program kesehatan kerja , haruslah dilakukan dahulu kegiatan Health Risk
Assesment yang dilakukan dokter kesehatan kerja.

Website ini menyediakan jasa untuk memberikan Training Program Kesehatan Kerja dan
Training Health Risk Assesment di sebuah perusahaan. Untuk informasi lebih lanjut email ke
: ajuanda_id@yahoo.com.
Program Pelayanan Kesehatan Kerja.

Sebagaimana pelayanan kesehatan masyarakat pada umumnya, dalam perusahaan juga memiliki
program pelayanan dalam kesahatan krayawannya. Program ini dilaksanakan denganpendekatan
menyeluruh (komprehensif) yaitu meliputi pelayanan preventif, promotif,kuratif dan rehabilitatif.
Ikuti penjelasan
selngkapnya dibawah ini..

a. Pelayanan Preventif.
Pelayanan ini diberikan guna mencegah terjadinya penyakit akibat kerja, penyakitmenular
dilingkungan kerja dengan menciptakan kondisi pekerja dan mesin atau tempatkerja agar
ergonomis, menjaga kondisi fisik maupun lingkungan kerja yang memadai dantidak menyebabkan
sakit atau mebahayakan pekerja serta menjaga pekerja tetap sehat.

Kegiatannya antara lain meliputi:

1. Pemeriksaan kesehatan yang terdiri atas:


 Pemeriksaan awal/sebelum kerja.
 Pemeriksaan berkala.
 Pemeriksaan khusus.
2. Imunisasi.
3. Kesehatan lingkungan kerja.
4. Perlindungan diri terhadap bahaya dari pekerjaan.
5. Penyerasian manusia dengan mesin dan alat kerja.
6. Pengendalian bahaya lingkungan kerja agar ada dalam kondisi aman (pengenalan,pengukuran dan
evaluasi).

b. Pelayanan Promotif.
Peningkatan kesehatan (promotif) pada pekerja dimaksudkan agar keadaan fisik danmental pekerja
senantiasa dalam kondisi baik. Pelayanan ini diberikan kepada tenaga kerjayang sehat dengan tujuan
untuk meningkatkan kegairahan kerja, mempertinggi efisiensi dandaya produktifitas tenaga
kerjaKegiatannya antara lain meliputi:
1. Pendidikan dan penerangan tentang kesehatan kerja.

2. Pemeliharaan dan peningkatan kondisi lingkungan kerja yang sehat.

3. Peningkatan status kesehatan (bebas penyakit) pada umumnya.

4. Perbaikan status gizi.

5. Konsultasi psikologi.

6. Olah raga dan rekreasi.

c. Pelayanan Kuratif.
Pelayanan pengobatan terhadap tenaga kerja yang menderita sakit akibat kerjadengan pengobatan
spesifik berkaitan dengan pekerjaannya maupun pengobatan umumnyaserta upaya pengobatan
untuk mencegah meluas penyakit menular dilingkungan pekerjaan.Pelayanan ini diberikan kepada
tenaga kerja yang sudah memperlihatkan gangguankesehatan/gejala dini dengan mengobati
penyakitnya supaya cepat sembuh dan mencegahkomplikasi atau penularan terhadap keluarganya
ataupun teman kerjanya.

Kegiatannya antara lain meliputi:

1. Pengobatan terhadap penyakit umum.

2. Pengobatan terhadap penyakit dan kecelakaan akibat kerja.

d. Pelayanan Rehabilitatif.
Pelayanan ini diberikan kepada pekerja karena penyakit parah atau kecelakaan parahyang telah
mengakibatkan cacat, sehingga menyebabkan ketidakmampuan bekerja secarapermanen, baik
sebagian atau seluruh kemampuan bekerja yang baisanya mampu dilakukansehari-hari.

Kegiatannya antara lain meliputi:

1. Latihan dan pendidikan pekerja untuk dapat menggunakan kemampuannya yang masihada secara
maksimal.
2. Penempatan kembali tenaga kerja yang cacat secara selektif sesuai kemampuannya.
3. Penyuluhan pada masyarakat dan pengusulan agar mau menerima tenaga kerja yangcacat akibat
kerja.

Anda mungkin juga menyukai