Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Bissmillahirahmanirahim

Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatu

Rasa syukur patut kami panjatkan kehadirat ALLAH S.W.T yang telah mengijinkan dan
memberi nikmat kemudahan kepada kami dalam menyusun dan menulis makalah Ilmu Sosial
Budaya Dasar yang berjudul Pengantar Ilmu Sosial Budaya Dasar.

Hal yang paling mendasar yang mendorong saya menyusun makalah ini adalah tugas dari
mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD), untuk mencapai nilai yang memenuhi syarat
perkuliahan.

Pada kesempatan ini saya mengucapkan banyak terimakasih yang tak terhingga atas
bimbingan dosen dan semua pihak sehingga makalah ini dapat saya selesaikan dengan baik

Andai ada kekurangan dalam makalah ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh

Palu , 4 Februari 2018

penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................. i
DAFTAR ISI................................................................ ii
BAB I........................................................................... 1
PENDAHULUAN....................................................... 1
a. Latar Belakang Masalah............................................ 1
b. Rumusan Masalah...................................................... 2
c. Tujuan Penulisan......................................................... 3
d. Manfaat Penulisan...................................................... 3
BAB II ......................................................................... 4
PEMBAHASAN......................................................... 4
a. Hakikat , Tujuan dan Ruang Lingkup ISBD.............. 4
b. ISBD di Dalam Kehidupan Bermasyarakat............. 7
c. Komponen Ilmu Sosial Budaya Dasar...................... 7
d. Masalah Sosial dan Pendekatan ISBD.................... 8
BAB III.......................................................................... 11
PENUTUP................................................................... 11
a. Kesimpulan ................................................................ 11
b. Saran – saran .............................................................11
DAFTAR PUSTAKA................................................. 12
BAB I
PENDAHULUAN

1) Latar Belakang Masalah


Ilmu sosial budaya dasar adalah suatu rangkaian pengetahuan mengenai aspek – aspek yang
paling mendasar dan menonjol yang ada di dalam kehidupan manusia sebagai makhluk sosial yang
memiliki budaya dan permasalahan – permasalahan yang bersifat ada .
Aspek lain dari pengantar ilmu sosial budaya dasar merupakan pengenalan teori – teori ilmu
sosial dan kebudayaan sehngga diekspektasikan seseorang dapat memiliki wawasan keilmuan
yang bersifat multidipsliner yang bersangkutan dengan keagamaan, kesetaraan , dan manusia di
dalam kehidupan bersosialisasi.
Secara umum, ilmu sosial budaya dasar bertujuan untuk mengembangkan kepribadian
manusia sebaga makhluk sosial ( zoon politicon ) dan sebagai makhluk budaya ( homo humanus
), sehingga mampu menghadapi secara kritis dan berwawasan luas masalah yang mengenai sosial
budaya dan permasalahan lingkungan sosial budaya, serta dapat menyelesaikannya dengan baik,
tujuan umum ilmu sosial budaya dasar ada beberapa yaitu yang pertama pengembangan
kepribadian manusia sebagai makhluk sosial dan makhlik berbudaya, yang kedua kemampuan
seseorang menanggapi secara kritis dan berwawasan luas terhadap permasalahan sosial budaya
dan permasalahan lingkungan sosial budaya, dan yang terakhir ketiga adalah kemampuan di dalam
menyelesaikan secara baik, bijaksana dan obyektif permasalahan – permasalahan di dalam
kehidupan bermasyarakat.
Sehingga secara umum kita harus memahami konsep – konsep dasar mengenai manusia
sebagai makhluk sosial, dan manusia sebagai makhluk berbudaya memlki daya kritis, wawasan
yang luas terhadap permasalahan lingkungan sosial budaya.
Manusia sebagai makhluk berbudaya ( homo humanus ) artinya , manusia itu makhluk
ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang paling sempurna, karena sejak lahir sudah di bekali dengan
unsure akal (ratio), rasa (sense) yang membedakannya dengan makhluk lainnya.
Manusia sebagai makhluk sosial ( zoon politicon ) artinya , manusia sebagai individu tidak
akan mampu hidup sendiri dan berkrmbang sempurna tanpa hidup bersama dengan individu
manusia lainnya. Manusia harus hidup bermasyarakat saling berhubungan dan berinteraksi satu
sama lain dalam kelompoknya dan juga dengan individu di luar kelompoknya guna
memperjuangkan dan memenuhi kepentingannya.
2) Rumusan Masalah
Dari penjelasan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
a. Bagaimana hakikat, tujuan dan ruang lingkup ilmu sosial budaya dasar ?
b. Bagaimana ilmu sosial budaya dasar di dalam kehidupan bermasyarakat ?
c. Apa sajakah komponen-komponen ilmu sosial budaya dasar ?
d. Apakah masalah sosial dan pendekatan ilmu sosial budaya dasar ?
3) Tujuan Penulisan
Dari perumusan masalah di atas. Tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui hakikat, tujuan dan ruang lingkup ilmu sosial budaya dasar
b. Untuk mengetahui ilmu sosial budaya dasar di dalam kehidupan bermasyarakat
c. Memahami komponen-komponen ilmu sosial budaya dasar
d. Mengetahui masalah sosial dan pendekatan ilmu sosial budaya dasar
4) Manfaat Penulisan
Manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan makalah ini mencakup beberapa diantaranya
sebagai berikut :
a. Mengerti hakikat, tujuan dan ruang lingkup ilmu sosial budaya dasar
b. Mengetahui ilmu sosial budaya dasar di dalam kehidupan bermasyarakat
c. Memahami komponen-komponen ilmu sosial budaya dasar
d. Mengerti akan masalah sosial dan pendekatan ilmu sosial budaya dasar
BAB II
PEMBAHASAN

1) Hakikat , Tujuan dan Ruang Lingkup Ilmu Sosial Budaya Dasar


Ilmu sosial budaya dasar adalah bertujuan untuk mengembangkan kepribadian manusia
sebagai makhluk sosial dan sebagai makhluk budaya yang berwawasan luas dan kritis serta dapat
menyelesaikan sebuah masalah dengan baik , memahami konsep – konsep dasar tentang manusia
sebagai makhluk sosial .
Manusia sebagai makhluk sosial ( zoon politicon ) artinya , manusia sebagai individu tidak
akan mampu hidup sendiri dan berkrmbang sempurna tanpa hidup bersama dengan individu
manusia lainnya. Manusia harus hidup bermasyarakat saling berhubungan dan berinteraksi satu
sama lain dalam kelompoknya dan juga dengan individu di luar kelompoknya guna
memperjuangkan dan memenuhi kepentingannya.
Manusia sebagai makhluk berbudaya ( homo humanus ) artinya , manusia itu makhluk
ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang paling sempurna, karena sejak lahir sudah di bekali dengan
unsure akal (ratio), rasa (sense) yang membedakannya dengan makhluk lainnya. Sebagai makhluk
berbudaya, manusia hanya mampu mengembangkan diri dan budayanya apabila berhubungan
dengan manusia lain.
Berdasarkan hakikat keilmuan, maka tujaun ilmu sosial budaya dasar sebagai bagian dari
berkehidupan bermasyarakat adalah :
a. Mengembangkan kesadaran mahasiswa menguasai pengetahuan tentang keanekaragaman,
kesetaraan, dan kemartabatan manusia sebagai individu dan makhluk sosial dalam kehidupan
bermasyarakat.
b. Menumbuhkan sikap kritis, peka, dan arif dalam memahami keragaman, kesederajatan, dan
kemartabatan manusia dengan landasan nilai estetika, etika, dan moral dalam kehidupan
bermasyarakat.
c. Memberikan landasan pengetahuan dan wawasan yang luas serta keyakinan kepada mahasiswa
sebagai bekal bagi hidup bermasyarakat, selaku individu dan makhluk sosial yang beradab dalam
memperaktekkan pengetahuan akademik, dan keahliannya serta mampu memberikan problem
solving sosial budaya secara bijaksana.
Ilmu sosial budaya dasar selalu membantu perkembangan wawasan pemikiran yang lebih
luas dan cirri-cir kepribadian yang diharapkan dari setiap anggota golongan pelajar Indonesia
khususnya berkenan dengan sikap dan tingkah laku serta pola piker manusia dalam menghadapi
manusia lain termasuk pula sikap dan tingkah laku serta pola piker manusia terhadap manusia yang
bersangkutan. Berpangkal dari tujuan pembelajaran matakuliah ilmu sosial budaya dasr
sebagaimana diungkapkan di atas, maka ada 2 (dua) permasalahan yang dapat dijadikan sebagai
bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup pembahasan, yaitu :
a. Adanya berbaga aspek panda kenyataan-kenyataan yang bersama-sama merupakan suatu masalah
sosial, bias ditanggapi dengan pendekatan yang berbeda – beda oleh bidang – bidang pengetahuan
keahlian yang berbeda – beda sebagai pendekatan tersendiri maupun gabungan.
b. Adanya keanekaragaman golongan dan satuan sosial dalam masyarakat yang masing – masing
mempunyai kepentingan kebutuhan serta pola – pola pemkiran dan pola pola tingkah laku sendiri,
tetapi ada juga persamaan kepentingan kebutuhan serta persamaan dalam pola pemikiran dan pola
tingkah laku yang menyebabkan adanya pertentangan – pertentangan maupun hubungan –
hubungan kesetiakawanan dan kerjasama dalam masyarakat.
Berdasrkan ruang lingkup kajian sebagaimana tersebut di atas kiranya masih memerlukan
penjabaran lebih lanjut untuk bias di oprasionalkan ke dalam pokok pembahasan dan sub pokok
bahasan :
a. Mempelajari dan menyadari adanya berbagai masalah kependudukan dalam hubungannya dengan
perkembangan masyarakat dan kebudayaan.
b. Mempelajari dan menyadari adanya masalah – maslah individu, keluarga, dan masyarakat.
c. Mengkaji masalah – masalah kependudukan dan sosialsasi serta menyadari identitasnya sebagai
pemuda dan mahasiswa penerus bangsa dan bernegara.
d. Mempelajari hubungan antara warga Negara dan Negara.
e. Mempelajari hubugan antara pelapisan sosial dan persamaan derajat.
f. Mempelajari masalah – masalah yang dihadapi oleh masyarakat perkotaan dan masyarakat
pedesaan.
g. Mempelajari dan menyadari adanya pertentangan – pertentangan sosial bersamaan dengan adanya
integrasi masyarakat.
h. Mempelajari usaha pengembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi oleh manusia untuk
memenfaatkan kemakmuran dan pengurangan kemiskinan.
2) Ilmu Sosial Budaya Dasar di Dalam Kehidupan Bermasyarakat
Ilmu sosial budaya dasar sebagai bagian dari kehidupan bermasyarakat mempunyai tema
pokok sebagaimana dikemukakan oleh Temanggor dkk (2010), yaitu hubungan timbal balik antara
manusia dengan lingkungannya. Dengan wawasan tersebut agar dapat menghasilkan tiga jens
kemampuan secara simultan diantaranya adalah :
a. Kemampuan personal artinya, yaitu para tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan sehingga
mampu menunjukkan sikap, tingkah laku, dan tindakan yang mencerminkan kepribadian
Indonesia, memahami dan mengenal nilai – nilai keagamaan, kemasyarakatan dan
keanekaragaman, serta memiliki pandangan yang luas dan kepekaan terhadap berbagai masalah
yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia.
b. Kemampuan akademik artinya, yaitu kemampuan untuk berkomunikasi secara ilmiah baik lisan
maupun tulisan, menguasai peralatan analisis maupun berfikir logis, kritis, sistematis, analitis,
memiliki kemampuan konsepsional untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang di
hadapi serta mampu menawarkan alternative pemecahannya.
c. Kemampuan professional artinya, yaitu kemampuan dalam bidang profesi sesuia keahlian
bersangkutan, para ahli diharapkan memiliki pengetahun dan keterampilan yang tinggi dalam
bidang profesinya.
3) Komponen Ilmu Sosial Budaya Dasar
Ilmu sosial budaya dasar sebagai komponen yaitu sebagai proses pembelajaran dilaksanakan
dengan mempertimbangkan guna menjadi penunjang atau penopang bidang keahlian, sehingga out
putnya mampu membentuk mahasiswa yang memiliki kemampuan professional ( natural
science ).
Wawasan, sikap, dan perilaku melalui ilmu sosial budaya dasar diharapkan mahasiswa yang
mempelajarinya dapat menjadi manusia yang memiliki kemampuan personal, kemampuan
akademik, dan kemampuan professional. Oleh karena itu, para lulusan akan mampu menjabarkan
permasalahan dan mengatasi permasalahan tersebut dengan kearifan. Dengan demikian maka
problematika kemanusiaan dan peradaban manusia merupakan fakta obyektif yang penting
dikenali secara akademik, rasional, bukan common sense dan sekaligus tetap menjunjung tinggi
pemikiran serta nilai – nilai luhur tradisi yang member kebijaksanaan.
4) Masalah Sosial dan Pendekatan Ilmu Sosial Budaya Dasar
Kehidupan manusia sebagai makhluk sosial selama dihadapkan kepada masalah sosial yang
tak dapat dipisahkan dalam kehidupan. Masalah sosial ini timbul sebagai akibat dan hubungannya
dengan sesama manusia lainnya dan akibat tingkah lakunya. Masalah sosial ini tidaklah sama
antara masyarakat yang satu dengan masyarakat lainnya karena adanya perbedaan dalam tingkat
perkrmbangan kebudayaannya, sifat kependudukannya, dan keadaan lingkungan alamnya.
Disiplin – disiplin ilmu pengetahuan yang tergolong ke dalam ilmu sosial telah mempelajari
hakikat masyarakat dengan perspektif yang berbeda – beda, maka terhadap keanekaragaman dalam
melihat dan mempelajarinya. Masalah – masalah sosial merupakan hambatan dalam usaha untuk
mencapai sesuatu yang diinginkan. Pemecahannya menggunakan cara yang diketahuinya dan yang
berlaku, tetapi aplikasinya menghadapi kenyataan, hal yang biasanya berlaku telah berubah, atau
terhambat pelaksanaanya. Masalah – masalah tersebut dapat terwujud sebagai masalah sosial,
masalah moral, masalah politik, masalah ekonomi, masalah agama, atau masalah – masalah
lainnya.
Yang membedakan masalah sosial dengan masalah lainnya adalah bahwa masalah sosial
selalu ada kaitannya yang dekat dengan nilai – nilai moral dan pranata – pranata sosial, serta ada
kaitannya dengan hubungan – hubungan manusia itu terwujud ( nisbet, 1961 ). Pengertian masalah
sosial memiliki dua pendenefisian, yang pertama itu adalah menurut umum atau warga
masyarakat, segala sesuatu yang menyangkut kepentingan umum adalah masalah soial, dan yang
kedua yaitu menurut para ahli masalah sosial adalah suatu kondisi atau perkembangan yang
terwujud dalam masyarakat yang berdasarkan atas studi, mempunyai sifat yang dapat
menimbulakan kekacauan terhadap kehidupan warga masyarakat secara keseluruhan.
Salah satu contoh yang kami ambil d buku masalah seorang pedagang kaki lima. Menurut
defenisi umum pedagang kaki lima bukan masalah sosial karena merupakan upaya mencari nafkah
untuk kelangsungan hidupnya, dan pelayanan bag warga masyarakat pada taraf ekonomi tertentu
sebaliknya para ahli perencanaan kota masyarakat pedagang kaki lima sebagai sumber kekacauan
lalu lintas dan peluang kejahatan.
Sehingga ada beberapa pakar ilmu yang mengemukakan pendapatnya diantaranya oleh
Leslie ( 1949 ) dan Cohen ( 1964 ),
a. Menurut Leslie ( 1949 ), bahwa masalah – masalah sosial adalah suatu kondisi yang mempunyai
pengaruh kepada kehidupan sebagian besar warga masyarakat sebagai sesuatu yang tidak di
inginkan atau tidak di sukai, oleh karena itu dirasakan perlunya untuk diatasi atau diperbaiki.
Batasan masalah sosial sebenarnya agak rumit, mengingat maslah sosial berkaitan dengan system
nilai yang berlaku di masyarakat yang bersangkutan.
b. Menurut Cohen ( 1964 ), bahwa masalah sosial adalah terbatas pada masalah keluarga, kelompok,
atau tingkah laku individual yang menuntut adanya campur tangan dari masyarakat yang teratur
agar masyarakat dapat meneruskan fungsinya.jadi masalah sosial adalah suatau cara bertingkah
laku yang dapat dipandang sebagai tingkah laku yang menentang norma – norma yang telah
disepakati bersama oleh warga masyarakat. Batasan ini, masih mengandung aspek obyektif dan
subyektif. Tetapi yang jelas, tidak ad satupun tingkah laku manusia yang dapat dianggap sebaga
suatu masalah sosial, apabila tdak dianggap suatu penyimpangan secara moral dari norma – norma
yang telah diterima secara umum.
Masalah dan kenyataan sosial yang beraneka ragam itu, maka untuk memahami dan
mendalami masalahnya perlu ditelusuri dengan berbagai pendekatan yaitu : pendekatan antar
bidang ( interdicipline approach ) dan pendekatan beragam ( multidicipline approach ) hal seperti
in disebabkan oleh keanekaragaman golongan dan kesatuan sosial yang ada di dalam masyarakat
yang masing – masing mempunayai kepentingan, kebutuhan, pola pemikiran dan tingkah laku
yang berbeda – beda. Tetapi di balik itu tetap ada persamaan, tetapi tidak kurang menimbulkan
pertentangan dan hubungan kesetiakawanan.
BAB III
PENUTUP
1) Kesimpulan
Dari beberapa penjelasan mengenai pengantar ilmu sosial budaya dasar saya menyimpulkan
bahwa manusia itu tidak dapat hidup sendiri manusia adalah zoon politicon yang berarti di dalam
berkembang kita harus saling melengkapi saling tolong menolong dan tidak dapat hidup sendiri
butuh kerja sama bersosialisasi di ruang lingkup masyarakat, manusai juga sebagai makhluk yang
berbudaya atau homo humanis yaitu manusia diciptakan memiliki ratio dan sense, manusia juga
dapat mengembangkan budaya yang iya miliki dengan cara berbaur atau bergaul dengan suatu
kelompok atau di dalam kehidupan berkeluarga.
Di dalam kehidupan juga kita tidak luput dari sebuah permasalahan yang ada di mulai dari
masalah sosial, masalah keluarga, masalah budaya,masalah tingkah laku itu semua disebabkan
akibat tingkah laku seseorang sendiri,sementara masalah sosial disebabkan karena adanya
perbedaan dalam tingkat perkembangan kebudayaan, sifat kependudukannya dan keadaan
lingkungan sekitarnya sehngga kita harus menempatkan diri dengan sebaik – baiknya berbaur
dengan yang bak agar dapat berfikir dan mengarjakan sesuatu denga cara positif.
2) Saran – saran
Semoga dengan tersusunnya makalah ini dapat memberikan gambaran dan menambah
wawasan kita tentang Ilmu Sosial Budaya Dasar serta perkembangannya dari waktu ke waktu,
lebih jauhnya penyusun berharap dengan memahami kebudayaan kita semua dapat menyikapi
segala kemajuan dan perkembangannya sehingga dapat berdampak positif bagi kehidupan kita
semua .
DAFTAR PUSTAKA
Leslie, White. 1949. The Science of Culture. Strauss: Penerbit Farrar.
Cohen, 1964. Social Work and Social Problem. New York: Penerbit NSW.
Ahmadi, Abu. 1991. Ilmu Sosial Dasar. Jakarta: Rineka Cipta.
Al-Attas, S.M, Al-Naquib. 1981. Islam dan Sukalarisme. Bandung: Pustaka.
Sumber:DISINI

Anda mungkin juga menyukai