Anda di halaman 1dari 2

SKENARIO 2

BAYI LAHIR MERINTIH

Seorang perempuan baru saja melahirkan bayinya ditolong bidan di puskesmas, bayi lahir berat
3500 gram, merintih, tali pusat tampak layu, ari-ari menurut bidan ada pengapuran. Perempuan tersebut
kontrol rutin di bidan 3x selama kehamilan, tekanan darah terakhir saat kontrol 150/90 MHg.

STEP 1 : TERMINOLOGI

1. Bidan :
- Seorang yang telah menyelesaikan program pendidikan bidan yang diakui oleh negara serta
memperoleh kualifikasi dan diberi izin untuk menjalankan praktek kebidanan di negara itu.
2. Ari-ari :
- Plasenta : organ bentuk kantung sebagai rumah janin yang berfungsi untuk tempat
pertumbuhan dan perkembangan janin serta sebagai tempat pertukaran produksi
metabolisme , produksi gas, pertukaran hormon serta untuk melindungi janin dari virus dan
kuman yang mungkin terdapat dalam tubuh ibu.
3. Merintih :
- KBBI : Mengerang karena kesakitan/ hal lainnya. Atau mengeluh dan mengesah.
4. Tali Pusat :
- Jaringan pengikat yang menghubungkan plasenta dengan janin.

STEP 2 : RUMUSAN MASALAH

1. Mengapa terjadi pengapuran pada plasenta ?


2. Hubungan plasenta mengalami pengapuran dengan hipertensi ibu ?
3. Mengapa tali pusat tampak layu ?
4. Mengapa bayi lahir merintih ?
5. Bagaiman interpretasi kontrol rutin ibu 3x selama kehamilan ?
6. Apa langkah awal yang bisa kita lakukan jika menerima kasus seperti ini ?
7. Bagaimana interpretasi berat bayi lahir 3500 gram ?

STEP 3 : ANALISA MASALAH

1. - Ibu normal  sel trofoblas menginvasi lapisan otot di arteri spiralis sehingga bisa terdistensi
dan mengalami dilatasi agar sirkulasi tetap tercukupi .
- Hipertensi ibu  sel trofoblas tidak bisa menginvasi lapisan otot sehingga suplai darah
menjadi berkurang  bagian plasenta ada yang mati dan tergantikan jaringan ikat 
kalsifikasi.
2. - Hipertensi ibu  sel trofoblas tidak bisa menginvasi lapisan otot sehingga suplai darah
menjadi berkurang  bagian plasenta ada yang mati dan tergantikan jaringan ikat 
kalsifikasi.
3. – Plasenta mati  penurunan pasokan darah dari ibu ke janin  penurunan pasokan ke plasenta
 hambatan pertumbuhan janin/ intrauterine growth retardation  plasenta lebih kecil dan tali
pusat tampak layu karena pasokan darah tidak cukup BBLR < 2500 gram.
- BBLR 3500 gr  kalau bayi transversal posisi bayinya  akan terlilit ke tubuh bayi 
tertekan  vena umbilicalis terhambat alirannya  lama-lama akan layu.
4. – Merintih : kekurangan energi  karena hambatan peredaran darah dari ibu ke bayi  bayi
saat lahir tidak menangis
- Tali pusat melilit leher  pita suara tertekan  langkah awal : selamatkan area pernafasan
bayi.
- Asfiksia neonatorum kegagaglan nafas spontan dan teratur saat bayi baru lahir/ beberapa
saat setelah bayi lahir . Untuk mengetahuinya dilakukan APGAR Score dilihat dari tanda
denyut jantung,usaha nafas, tonus otot, kepekaan dan warna . penilaian dari 0-2. Interpretasi
: asfiksia ringan = apgar score 7-10, sedang = 4-6, berat = 0-3
5. - Pada asuhan antenatal meruupakan program preventif untuk optimalisasi maternal dan
neonatal . px antenatal lengkap terdiri atas K1, K2, K3 dan K4 yang artinya seorang ibu
hamil minimal melakukan sekali kunjungan antenatal hingga uk 28 minggu , sekali
kunjungan mulai dari uk 28 -36 minggu , dan dua kali kunjungan diatas usia 36 minggu.
- TD ibu : hipertensi  tergantung usia gestasi. Kalau kurang dari 20 minggu  hipertensi
kronik, kalau lebih dari 20 minggu  HT Gestasional.
- Hiper : harus memperoleh asuhan antenatal untuk mencegah komplikasi.
6. – Jangan menunggu apgar score  langsung resusitasi .
- Ibu hipertensi  bila sudah tau  siapkan tim resusitasi saat proses persalinan.
- Pengapuran  hal fisiologis  namun faal jika terjadi saat TM 3 . Pengapuran ada 4 derajat
maturasi yaitu : 0,1,2,3 . Pada kehamilan 30 minggu biasa terjadi derajat matirasi 1 Tu 2 ,
jika ada peningkatan grade perlu pemeriksaan lain (indeks cairan ketuban, BB janin sesuai
usia kehamilan/ tidak , aliran darah mengalami resistensi atau tidak,USG  terlihat ada titik
putih yang menyebar dari dasar plasenta hingga permukaan).
- Faktor Resiko : ibu merokok aktif, hamil usia muda.
- Nilai cukup bulan/ tidak, menangis/tidak, tonus otot baik/tidak  hangatkan bayi  isap
lendir.
7. - BB 3500 gram  normal pre obese.
- Jika TFU lebih dari normal  kemungkinan bayi obese/keguguran.

STEP 4 : SKEMA
-BBBL 3500 gr -Definisi
-Merintih Diagnosis :
Ibu Baru -Faktor Resiko
-Tali Pusat Tampak Layu Asfiksia -Patofisiologi
Melahirkan -Ari-ari ada Pengapuran Neonatorum -Tatalaksana
-Ibu kontrol bidan 3x
-Edukasi
-TD ibu 150/90

STEP 5 : SASARAN BELAJAR

1. Definisi dan Penggolongan Asfiksia(2: nida , kamil)


2. Faktor Resiko Asfiksia(2:vivi, nila)
3. Patofisiologi Asfiksia (2: candra , debby)
4. Langkah Awal Penanganan Asfiksia dan Edukasi pada Keluarga(3: susan, anggun, rova)
5. Penilaian APGAR Score (1: kevin)

STEP 6 : BELAJAR MANDIRI

Anda mungkin juga menyukai