Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP

HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR

Supardi U.S.
FTMIPA Universitas Indraprasta PGRI Jakarta
(email: supardi@unindra.ac.id / supardiuki@yahoo.com)

Abstrak: Pengaruh Pembelajaran Matematika Realistik terhadap Hasil Belajar


Matematika Ditinjau dari Motivasi Belajar. Penelitian eksperimen ini ditujukan
untuk mengungkap pengaruh pembelajaran matematik realistik (RME) dipandang
dari tingkat motivasi belajar terhadap hasil belajar Matematika. Data dianalisis
menggunakan two-day anova. Temuan penelitian menunjukkan: (1) hasil belajar
siswa yang diajar dengan menggunakan RME lebih tinggi daripada hasil belajar
siswa yang diajar secara konvensional; (2) terdapat efek interaksi pendekatan
pendidikan dan motivasi belajar terhadap hasil belajar.

Kata Kunci: pembelajaran realistik Matematik, hasil belajar

Abstract: The Influence of Realistic Mathematic Teaching on Mathematics


Learning Achievement Viewed from Learning Motivation. This experimental
research was aimed to reveal the influence of Realistic Mathematics Educational
Approach (RME) viewed from the learning motivation level toward students’
learning achievement on mathematics. The data were analyzed using the two-way
anova. The findings showed: (1) The learning achievement of the students taught
using RME was higher than that of those taught conventionally; (2) there was an
interaction effect of the educational approach and learning motivation toward the
learning achievement.

Key words: realistic Mathematics teaching, learning achievement

PENDAHULUAN Zulkardi (2003) menyatakan bahwa


Hasil belajar matematika merupa- hasil belajar matematika siswa yang
kan salah satu indikator keefektifan rendah disebabkan oleh banyak hal, se-
pembelajaran matematika. Hasil belajar perti: kurikulum yang padat, media b-
matematika yang tinggi menunjukkan elajar yang kurang efektif, strategi dan
bahwa proses belajar matematika ter- metode pembelajaran yang dipilih oleh
sebut efekti. Sebaliknya, hasil belajar guru kurang tepat, sistem evaluasi yang
matematika rendah menunjukkan indi- buruk, kemampuan guru yang kurang
kasi ketidakefektifan proses belajar ma- dapat membangkitkan motivasi belajar
tematika. Banyak faktor yang mempe- siswa, atau juga karena pendekatan
ngaruhi hasil belajar matematika siswa. pembelajran yang masih bersifat kon-

244
245

vensional sehingga siswa tidak banyak Suharta (2006:2) mengatkan bahwa


terlibat dalam proses pembelajaran. RME merupakan teori belajar mengajar
Berdasarkan berbagai faktor penye- dalam pendidikan matematika yang
bab rendahnya hasil belajar matematika harus dikaitkan dengan realita karena
tersebut, dapat diasumsikan bahwa fak- matematika merupakan aktivitas manu-
tor utama yang menyebabkan rendah- sia. Hal ini berarti matematika harus
nya mutu pembelajaran matematika ka- dekat dengan anak dan relevan dengan
rena kekurangtepatan guru dalam me- kehidupan sehari-hari. Senada dengan
milih pendekatan pembelajaran dan ke- ini, Zulkardi (2005:2) mengemukakan
kurangmampuan guru dalam memoti- dua pandangan penting tentang Freu-
vasi belajar siswa. Faktor pendekatan denthal dalam pembelajaran matemati-
belajar dan motivasi merupakan faktor ka, yaitu, mathematics must be connected
utama yang mempengaruhi hasil bela- to reality and mathematics as human acti-
jar, terlebih lagi untuk pembelajaran vity.”
matematika di tingkat Sekolah Dasar Menurut Suharta (2006:3), terdapat
(SD). Hal ini dikarenakan objek yang lima karakteristik pembelajaran mate-
dipelajari dalam matematika bersifat matika realistik (PMR), yaitu: konteks
abstrak, sementara daya pikir siswa SD ‘dunia nyata’; model-model; produksi
pada umumnya masih bersifat konkret. dan konstruksi siswa; interaktif; dan ke-
Pada usia siswa sekolah dasar belum terkaitan (interwining). Konsep pembe-
berkembang secara optimal kemampu- lajaran matematika realistik menekan-
an abstraksinya. kan dunia nyata sebagai titik tolak pem-
Guru harus mampu mengembang- belajaran dan sekaligus sebagai tempat
kan pendekatan pembelajaran yang da- mengaplikasikan matematika. Dalam
pat memotivasi belajar siswa. Untuk PMR sekaligus terkandung proses ma-
pembelajaran di tingkat sekolah Dasar, tematisasi horizontal dan matematisasi
tepat apabila diterapkan pendekatan vertikal. Dengan karakteristik tersebut,
pembelajaran matematika realistik (Rea- maka metode mengajar yang tepat dan
listic Mathematics Education atau RME). banyak digunakan dalam pendekatan
Zulkardi (2005) mengatakan bahwa PMR antara lain metode belajar kelom-
RME adalah pendekatan pengajaran pok, diskusi, demonstrasi dan inkuiri.
yang bertitik tolak dari hal-hal yang real Berdasarkan hal tersebut, dapat dipa-
bagi siswa, menekankan keterampilan hami bahwa pembelajaran PMR adalah
proces of doing mathematics, berdiskusi suatu pendekatan yang ditempuh da-
dan berkolaborasi, beragumentasi de- lam mengajarkan matematika dengan
ngan teman sekelas sehingga mereka memadukan proses matematisasi hori-
dapat menemukan sendiri (student in- sontal dan matematisasi vertikal. De-
venting sebagai kebalikan dari teacher ngan demikian, dalam proses pembela-
telling) dan pada akhirnya mengguna- jaran pendekatan ini memiliki karakte-
kan matematika untuk menyelesaikan ristik: memakai konteks dunia riil,
masalah, baik secara individu maupun menggunakan model, mengoptimalkan
kelompok.

Pengaruh Pembelajaran Matematika Realistik terhadap Hasil Belajar Matematika


246

kontribusi siswa, interaktif, dan keter- guru harus mampu memotivasi siswa
kaitan dengan materi atau bidang lain. dalam belajar agar motivasi yang ada
Cronbach (Suryabrata, 2004:131) me- pada masing-masing siswa tergugah se-
ngatakan bahwa learning is shown by a cara optimal untuk meraih prestasi be-
change in behavior as a result of experience lajar. Motivasi yang kuat pada diri sis-
(belajar itu dapat mengubah tingkat wa diyakini akan menyemangati siswa
laku). Perubahan tingkah-laku yang di- untuk berupaya keras dan pantang me-
maksud merupakan perubahan ke arah nyerah dalam menghadapi segala tan-
yang lebih baik. Belajar akan mengha- tangan dan rintangan dalam belajar se-
silkan kemampuan manusia untuk ber- hingga pada akhirnya akan menghasil-
adaptasi dengan lingkungannya. De- kan prestasi belajar yang optimal.
ngan demikian, seseorang yang sudah Dalam konsep pembelajaran, moti-
belajar tidak sama keadaannya dengan vasi berarti seni mendorong peserta
saat ketika belum belajar. Menurut Bloom didik untuk melakukan kegiatan belajar
(Sudjana, 2004:22-23), perubahan ting- sehingga tujuan pembelajaran tercapai
kah-laku yang didapat setelah proses (Rasyad, 2003:92). Pengertian ini sebe-
belajar dapat diamati melalui tiga ra- tulnya lebih menekankan pada usaha
nah, yaitu kognitif, afektif, dan psiko- guru untuk memberikan motivasi se-
motorik. cara eksternal guna merangsang siswa
Objek matematika bersifat abstrak, agar lebih giat dalam belajar. Hebb (Ra-
yaitu berupa ide, gagasan, konsep, sim- syad, 2003:93) mengatakan bahwa ter-
bol-simbol, dan sistem keterkaitan anta- dapat empat cara yang dapat dilakukan
ra unsur-unsur dalam suatu komunitas setiap guru untuk memotivasi siswa: (1)
(himpunan). Oleh karena itu, pengajar- arousal, yaitu membangkitkan minat be-
annya perlu disampaikan dengan pen- lajar; (2) expectancy, yaitu memberikan
dekatan yang tepat agar tujuan pem- dan menimbulkan harapan; (2) incen-
belajaran dapat tercapai. Terlebih lagi tives, yaitu dorongan semangat atau
untuk pembelajaran di tingkat SD. Hal memberikan sesuatu; dan (4) punish-
ini karena secara psikologis tingkat per- ment atau hukuman.
kembangan mental siswa pada jenjang Berdasarkan paparan di atas, perlu
SD pada umumnya masih tahap pema- dilakukan penelitian terkait dengan upa-
haman konkret, belum mampu berpikir ya untuk meningkatkan hasil belajar ma-
abstrak. Untuk itu, perlu dilakukan upa- tematika, khususnya pada jenjang SD.
ya menemukan pendekatan pembelajar- Masalah-masalah yang akan diteliti di-
an matematika yang sesuai dengan per- rumuskan terkait dengan pengaruh pen-
kembangan mental siswa. dekatan pembelajaran matematika ter-
Selain itu, perlu diingat pula bahwa hadap hasil belajar siswa, pengaruh in-
pada setiap diri siswa terdapat motivasi teraksi pendekatan pembelajaran mate-
belajar yang berbeda-beda. Ada siswa matika dan motivasi belajar terhadap
yang mempunyai motivasi belajar tinggi hasil belajar, perbedaan hasil belajar
dan ada pula yang memiliki motivasi matematika yang diberikan lewat PMR
belajar rendah. Oleh karena itu, setiap

Cakrawala Pendidikan, Juni 2012, Th. XXXI, No. 2


247

dengan yang diberikan secara konven- Instrumen penelitian yang diguna-


sional (mekanistik). kan untuk pengumpulan data terdiri
atas tes hasil belajar matematika dan
METODE skala penilaian motivasi belajar. Sebe-
Penelitian ini bertujuan untuk meng- lum digunakan untuk menjaring data
uji dan memverifikasi pengaruh inter- penelitian, kedua instrumen tersebut
aksi pendekatan pembelajaran matema- terlebih dulu divalidasi untuk menguji
tika dan motivasi belajar terhadap hasil validitas dan kehandalannya. Data hasil
belajar matematika. Penelitian menggu- penelitian selanjutnya diolah dan di-
nakan metode eksperimen dengan de- analisis untuk pengujian hipotesis pe-
sain treatment by level faktorial 2x2. Pe- nelitian dengan menggunakan statitika
nelitian ini menempatkan hasil belajar anova dua jalur pada taraf signifikansi
matematika sebagai variabel kriteria/ter- α = 0,05. Untuk melihat model penga-
ikat. Pendekatan pembelajaran mate- ruh interaksi yang terjadi, selanjutnya
matika sebagai variabel bebas treatment dilakukan pengujian hipotesis simple
terdiri atas dua kategori, yaitu pende- effect atau uji lanjut, yaitu uji Tukey.
katan pembelajaran matematika realis-
tik (PMR) dan pendekatan pembelajar- HASIL
an matematika konvensional (mekanis- Pengujian Persyaratan Analisis
tik). Motivasi belajar sebagai variabel Pengujian dengan statistika anova
bebas atribut yang dikelompokkan se- mensyaratkan data yang dianalisis ber-
cara berjenjang, yaitu motivasi belajar asal dari populasi berdistribusi normal
tinggi dan motivasi belajar rendah. dan varian antarkelompok sampel ha-
Populasi penelitian ini adalah selu- rus homogen. Untuk itu, dilakukan uji
ruh siswa kelas 3 SDN di Kecamatan normalitas dan homogenitas. Uji nor-
Ciputat, Kabupaten Tangerang, dengan malitas menggunakan uji Lilliefors, se-
jumlah sampel sebanyak 60 siswa. Peng- dangkan homogenitas menggunakan
ambilan sampel menggunakan teknik uji Bartlett.
multistage sampling sebanyak tiga tahap.
Tahap pertama, memilih sekolah tem- Uji Normalitas Data
pat penelitian dengan menggunakan Hasil analisis uji normalitas data
teknik purposive sampling. Tahap kedua, menggunakan uji Lilliefors pada taraf
memilih kelas penelitian dengan teknik signifikansi α = 0,05 untuk masing-ma-
random kelas. Tahap ketiga, memilih sing kelompok sampel hasil belajar ma-
siswa sebagai subjek sampel dengan tematika siswa disajikan dalam Tabel 1.
menggunakan teknik simple random sam-
pling.

Pengaruh Pembelajaran Matematika Realistik terhadap Hasil Belajar Matematika


248

Tabel 1. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data


No. Kelompok Sampel Harga Lo Harga L1 Kesimpulan
Data sampel berasal dari populasi
1. PMR – Tinggi 0,1376 0,220
berdistribusi normal
Data sampel berasal dari populasi
2. PMR – Rendah 0,1505 0,220
berdistribusi normal
Data sampel berasal dari populasi
3. Konv. – Tinggi 0,1229 0,220
berdistribusi normal
Data sampel berasal dari populasi
4. Konv. - Rendah 0,1652 0,220
berdistribusi normal

Uji Homogenitas Data antara masing-masing kelompok data,


Pengujian homogenitas data meng- pengujian hipotesis penelitian dilanjut-
gunakan ststistika uji Bartlett. Hasil kan dengan analisis anova dua jalur.
analisis homogenitas keempat kelom-
pok data sampel hasil belajar matema- Pengujian Hipotesis
tika diperoleh nilai χh2 = 0,913. Pada Analisis data untuk menguji hipo-
taraf signikansi α = 0,05 dan derajat tesis pada penelitian ini menggunakan
kebebasan dk = 3 diperoleh harga χt2 = teknik analysis of varians dua jalur. Se-
7,81. Karena nilai χh2 (0,913) lebih kecil belum dilakukan nalisis inferensial de-
dari χt2 (7,81), maka dapat disimpulkan ngan teknik anova terlebih dulu dilaku-
bahwa data dari keempat kelompok kan analisis deskriptif. Hasil analisis des-
sampel penelitian memiliki varian yang kriptif data masing-masing kelompok
sama atau homogen. Dengan terpenu- sampel penelitian kemudian dilanjut-
hinya persyaratan kenormalan distri- kan dengan melakukan analisis anova
busi data dan kehomogenitasan varian seperti dalam Tabel 2.

Tabel 2. Statistik Deskriptif untuk Anova Dua Jalur


Pendekatan Pembelajaran Matematika
∑B
Realistik Mekanistik/Konv.
n = 15 n = 15 n = 30
Tinggi Ÿ = 18,6 Ÿ = 18,7 Ÿ = 18,6
∑Y = 279 ∑Y = 280 ∑Y = 559
Motivasi
∑Y = 5403 ∑Y = 5362 ∑Y = 10765
n = 15 n = 15 n = 30
Rendah Ÿ = 20,2 Ÿ = 18,7 Ÿ = 16,6
∑Y = 303 ∑Y = 280 ∑Y = 499
∑Y = 6211 ∑Y = 5362 ∑Y = 8993
n = 30 n = 30 n = 30
Ÿ = 19,4 Ÿ = 15,9 Ÿ = 18,6
∑K
∑Y = 582 ∑Y = 476 ∑Y = 559
∑Y = 11614 ∑Y = 8144 ∑Y = 10765

Cakrawala Pendidikan, Juni 2012, Th. XXXI, No. 2


249

Tabel 3. Rangkuman AVONA Dua Jalur


Sumber Varians Db JK RJK ℎ (α = 0,05)
Antar Kolom (Ak ) 1 187,27 187,27 15,88 4,02
Antar Basis (Ab) 1 60,00 60 5,09 4,02
Interaksi (I) 1 194,40 194,40 16,49 4,02
Antar Kelompok (A) 3 441,67 147,22 12,49 -
Dalam Kelompok (D) 56 660,27 11,79 - -
Total di Reduksi (TR) 59 1.101,93 18,68 - -
Rerata / Koreksi (R) 1 18.656,07 18.656,07 - -
Total (T) 60 19.758 - - -

Deskripsi data pada Tabel 2 selan- fikan daripada yang diajar melalui pen-
jutnya diolah dengan statistika anova dekatan konvensional. Hal itu juga me-
dua jalur. Hasil pengolahan data terse- nunjukkan bahwa tingkat variasi per-
but disajikan dalam Tabel 3, yaitu rang- olehan skor antarsiswa pada kelompok
kuman anova dua jalur untuk penguji- yang diajar melalui pendekatan PMR
an hipotesis penelitian seperti berikut. lebih uniform (homogen) daripada yang
Pengujian hipotesis penelitian meng- diajar melalui pendekatan konvensio-
gunakan taraf signifikansi α = 0,05. nal.

Pengujian Hipotesis Pertama Pengujian Hipotesis Kedua


Data Tabel 3 di atas menunjukkan Data Tabel 3 di atas juga menunjuk-
bahwa hipotesis pertama teruji kebe- kan bahwa terdapat pengaruh interaksi
narannya secara signifikan dan dapat pendekatan pembelajaran dan tingkat
diterima. Dengan demikian, disimpul- motivasi belajar. Dengan demikian, hi-
kan bahwa terdapat perbedaan hasil potesis kedua teruji kebenarannya seca-
belajar matematika yang signifikan an- ra signifikan dan dapat diterima. Maka,
tara yang diberikan pendekatan PMR dapat disimpulkan bahwa terdapat pe-
dan pendekatan konvensional. Rerata ngaruh interaksi yang signifikan antara
hasil belajar matematika yang diajar pendekatan pembelajaran matematika
melalui pendekatan PMR lebih tinggi dan tingkat motivasi belajar terhadap
secara signifikan daripada yang diajar hasil belajar siswa.
melalui pendekatan konvensional. Fe- Hasil analisis deskriptif menunjuk-
nomena ini menunjukkan adanya pe- kan bahwa rerata hasil belajar matema-
ngaruh yang signifikan pada pendekat- tika kelompok siswa yang diajar mela-
an pembelajaran matematika terhadap lui pendekatan PMR dan bermotivasi
hasil belajar siswa. belajar tinggi sebesar 18,6 lebih rendah
Dari hasil analisis deskriptif diper- dari rerata (mean) kelompok siswa yang
oleh informasi bahwa hasil belajar ma- diajar melalui pendekatan PMR, tetapi
tematika siswa yang diajar melalui pen- bermotivasi belajar rendah, yaitu sebe-
dekatan PMR lebih tinggi secara signi- sar 20,2. Pada kelompok siswa yang di-

Pengaruh Pembelajaran Matematika Realistik terhadap Hasil Belajar Matematika


250

ajar melalui pendekatan konvensional tidak berbeda secara signifikan dengan


dan bermotivasi belajar tinggi diper- yang diajar melalui pendekatan konven-
oleh rerata 18,7 lebih tinggi dari rerata sional.
dari kelompok yang diajar melalui pen-
dekatan konvensional, tetapi bermoti- Pengujian Hipotesis Keempat
vasi belajar rendah, yaitu sebesar 13,1. Berdsarkan hasil perhitungan dan
Fenomena ini menunjukkan adanya pe- pengujian hipotesis menggunakan uji
ngaruh interaksi antara pendekatan Tukey pada α = 0,05 untuk pengujian
pembelajaran matematika dan motivasi hipotesis keempat, diperoleh Qhitung =
belajar terhadap hasil belajar siswa. 8,05 lebih besar dari pada Qtabel = 4,08.
Dengan demikian, hipotesis keempat
Pengujian Hipotesis Ketiga teruji kebenarannya secara signifikan
Dari hasil perhitungan dan penguji- dan dapat diterima. Maka, dapat disim-
an hipotesis menggunakan uji Tukey un- pulkan bahwa pada kelompok siswa
tuk α = 0,05 pada pengujian hipotesis yang memiliki motivasi belajar rendah,
ketiga diperoleh Qhitung = 0,08 lebih kecil ternyata diperoleh temuan bahwa hasil
dari pada Qtabel = 4,08. Dengan demi- belajar siswa yang diajar melalui pen-
kian, hipotesis ketiga tidak teruji kebe- dekatan PMR lebih tinggi secara signi-
narannya secara signifikan. Maka, da- fikan daripada yang diajar melalui pen-
pat disimpulkan bahwa pada kelompok dekatan konvensional (mekanistik).
siswa yang bermotivasi belajar tinggi, Hal tersebut ditunjukkan pula dari
tidak ada perbedaan hasil belajar ma- hasil analisis deskriptif bahwa pada ke-
tematika yang signifikan antara siswa lompok siswa yang memiliki motivasi
yang diajar melalui pendekatan pem- belajar rendah, siswa yang diajar mela-
belajaran PMR dan pendekatan kon- lui pendekatan PMR memperoleh skor
vensional. hasil belajar matematika: mean 20,2;
Hal tersebut ditunjukkan pula dari modus 21; simpangan baku 2,5; skor
hasil analisis deskriptif di atas bahwa tertinggi 23 dan skor terendah 15 dari
pada kelompok siswa yang memiliki skor total 30. Apabila mereka diajar de-
motivasi belajar tinggi, apabila diajar ngan pendekatan konvensional, diper-
melalui pendekatan PMR diperoleh oleh hasil belajar matematika: mean
skor hasil belajar matematika mean 18,6; 13,1; modus 11; simpangan baku 4,0;
simpangan baku 3,9; skor tertinggi 24 skor tertinggi 19 serta skor terendah 6
dan skor terendah 8, dari skor total 30. dari skor total 30. Dari data tersebut
Apabila diajar melalui pendekatan kon- teruji kebenarannya bahwa hasil belajar
vensional, diperoleh skor hasil belajar siswa yang diajar dengan pendekatan
mean 18,7; simpangan baku 3,1; skor PMR lebih tinggi secara signifikan dari-
tertinggi 24 serta skor terendah 11, dari pada yang diajar dengan pendekatan
skor total 30. Dari data tersebut terlihat konvensional (mekanistik).
bahwa hasil belajar matematika siswa
yang diajar dengan pendekatan PMR

Cakrawala Pendidikan, Juni 2012, Th. XXXI, No. 2


251

PEMBAHASAN an sehari-hari mereka. Proses pembe-


Hasil pengujian hipotesis menun- lajaran seperti ini akan dapat melekat
jukkan bahwa terdapat pengaruh pen- erat dalam pikiran siswa. Hal inilah
dekatan pembelajaran matematika yang yang menjadi unsur kekuatan PMR.
signifikan terhadap hasil belajar mate- Dalam pembelajaran dengan PMR, sis-
matika siswa. Hasil belajar matematika wa merasakan sebagai pengalaman pri-
dengan pendekatan PMR lebih efektif badi dan bukan merupakan pengala-
dibandingkan dengan pembelajaran man orang lain yang tidak mereka ala-
konvensional (mekanistik). Fenomena mi. Suasana pembelajaran seperti ini
ini menunjukkan bahwa hasil belajar akan menjadikan siswa senang dan ter-
matematika akan lebih meningkat apa- motivasi dalam belajar matematika.
bila siswa diajar dengan pendekatan Kondisi ini berbeda dengan pembe-
PMR. Artinya, semakin baik penerapan lajaran matematika konvensional yang
pendekatan PMR, akan menghasilkan lebih menekankan pada pola-pola me-
hasil belajar matematika siswa yang se- kanik. Pembelajaran konvensional ku-
makin baik pula. Hal ini terjadi karena rang melibatkan siswa sebagai subjek
pembelajaran dengan pendekatan ma- pembelajar. Siswa mengikuti pembela-
tematika realistik akan menciptakan jaran melalui penjelasan konsep-kon-
suasana belajar yang menyenangkan sep dan contoh-contoh soal yang dibe-
bagi siswa. Matematika tidak dirasakan rikan oleh guru yang kurang bersen-
sebagai sesuatu yang asing bagi siswa, tuhan dengan pengalaman sehari-hari.
melainkan sesuatu yang dekat dengan Hal ini sama seperti yang diungkapkan
kehidupan sehari-hari. Keadaan seperti oleh Zulkardi (2002), “Up to now, the
ini akan membuat siswa tertarik dan teaching process in mathematics classrooms
senang dalam belajar matematika. Hal is still conducted with a traditional (or
ini sesuai dengan yang dikemukakan mechanistic) approach. Teachers actively
Oktaviandy (2011) bahwa pendekatan explain the material, provide examples and
pembelajaran yang tepat dalam mena- exercises, whereas the students act like
namkan konsep dengan cara yang me- machines, they listen, write and perform
nyenangkan adalah pendekatan PMR. the tasks initiated by the teacher. Group or
PMR lebih mengutamakan penga- whole class discussions are seldom present
laman nyata. Dhoruri (2010:9) menge- and interaction as well as communication
mukakan bahwa PMR merupakan sa- is often missing.”
lah satu pendekatan pembelajaran yang Zainurie (2007) mengemukakan bah-
dapat mengaktifkan dan mengkondisi- wa dalam pembelajaran matematika se-
kan siswa untuk mengonstruksi sendiri lama ini, dunia nyata hanya dijadikan
pengetahuannya dengan menggunakan tempat mengaplikasikan konsep. Siswa
model-model yang dikembangkan sen- mengalami kesulitan belajar di kelas.
diri oleh siswa. Bagi sebagian besar sis- Akibatnya, siswa kurang menghayati
wa, keadaan seperti ini sangat menye- atau memahami konsep-konsep mate-
nangkan dan merupakan pengalaman matika, dan siswa mengalami kesulitan
langsung serta dekat dengan kehidup- untuk mengaplikasikannya dalam ke-

Pengaruh Pembelajaran Matematika Realistik terhadap Hasil Belajar Matematika


252

hidupan sehari-hari. Melalui pembela- nal sebesar18,7. Hal ini mengindikasi-


jaran ini, terasa bahwa matematika me- kan bahwa pada siswa yang meiliki
rupakan sesuatu yang asing bagi siswa. motivasi belajar tinggi, tidak ada per-
Konsep matematika yang abstrak men- bedaan yang signifikan antara hasil
jadi sulit untuk dicerna oleh pikiran sis- belajar matematika yang diajar melalui
wa sekolah dasar yang masih ada da- pendekatan PMR dengan pendekatan
lam fase berpikir konkret. Fenomena pembelajaran konevensional. Artinya,
ini menyebabkan proses pembelajaran pada siswa yang bermotivasi belajar
menjadi kurang efektif, dan dampak- tinggi, pendekatan pembelajaran mate-
nya hasil belajar siswa menjadi rendah. matika sama efektifnya antara pende-
Pembelajaran seperti ini tentunya ber- katan PMR dengan pendekatan kon-
tentangan dengan pendapat Grave- vensional. Gambaran ini wajar karena
meijer (Hasratuddin, 2008:54) yang me- bagi siswa yang memiliki motivasi
ngemukakan ada tiga prinsip kunci da- belajar tinggi akan memiliki inisiatif
lam matematika realistic; yaitu (1) dan tingkat keuletan serta daya juang
guided reinvention/progressive mathema- yang besar dalam melakukan upaya-
tizing (penemuan terbimbing/matema- upaya belajar sehingga pendekatan,
tisasi progresif); (2) didactical phenolme- metode, dan strategi pembelajaran apa
nology (fenomena didaktik); dan (3) self- pun yang diberikan, mereka akan tetap
develop model (pengembangan model mendapatkan hasil belajar yang opti-
mandiri). mal.
Penelitian ini pun menghasilkan Sementara itu, untuk siswa yang
suatu temuan bahwa antara pendekat- bermotivasi belajar rendah diperoleh
an pembelajaran matematika dan moti- rerata skor hasil belajar matematika
vasi belajar memiliki interaksi yang sig- yang diajar dengan pendekatan PMR
nifikan dalam meningkatkan hasil be- sebesar 20,2 jauh lebih tinggi dari pada
lajar siswa pada jenjang sekolah dasar. yang diajar melalui pendekatan kon-
Artinya, pembelajaran matematika rea- vensional sebesar 13,1. Gambaran ini
listik pun berpengaruh terhadap pe- mengindikasikan bahwa pada siswa
ningkatan motivasi belajar siswa. Hal yang meiliki motivasi belajar rendah,
serupa dikemukakan oleh Pujawan (2005: ditemukan bahwa secara signifikan
788-789) yang dalam penelitiannya me- hasil belajar matematika yang diajar
nemukan bahwa implementasi pembe- melalui pendekatan PMR lebih tinggi
lajaran matematika realistik dapat me- dari pada yang diajar melalui pen-
ningkatkan motivasi belajar maupun dekatan pembelajaran konevensional.
prestasi belajar siswa. Artinya, bahwa pada siswa yang ber-
Hasil penelitian lebih lanjut mene- motivasi belajar rendah, pendekatan
mukan bahwa pada siswa bermotivasi PMR lebih efektif dari pada pendekat-
belajar tinggi diperoleh rerata skor ha- an pembelajaran konvensional. Gam-
sil belajar yang diajar dengan PMR se- baran ini mengindikasikan adanya hu-
besar 18,6 hampir sama dengan yang bungan kausalitas antara pendekatan
diajar melalui pendekatan konvensio- pembelajaran dengan motivasi belajar

Cakrawala Pendidikan, Juni 2012, Th. XXXI, No. 2


253

siswa. Penerapan pembelajaran mate- salah satu alternatif solusi dalam rang-
matika realistik akan menciptakan sua- ka meningkatkan hasil belajar siswa.
sana senang bagi siswa dalam belajar Melalui penerapan PMR diharapkan
sehingga siswa menjadi termotivasi un- pobia siswa pada matematika dapat di-
tuk belajar. Dengan pembelajaran ma- eliminasi, dan pada akhirnya siswa
tematika realistik siswa merasa nya- menjadi senang dan mencintai mate-
man dan ketagihan belajar sehingga matika.
akhirnya akan berdampak pada per-
olehan hasil belajar yang optimal. PENUTUP
Hasil ini didukung oleh temuan Kesimpulan
Haji (1998) yang mengatakan bahwa (1) Bertolak dari hasil pengujian hipo-
kemampuan problem solving, siswa yang tesis penelitian dan analisis data yang
diajar melalui pendekatan matematika dilakukan, dapat disimpulkan bebe-
realistik secara signifikan lebih baik rapa hal seperti berikut. Pertama, hasil
daripada siswa yang diajar melalui belajar matematika siswa yang diajar
pendekatan biasa (pendekatan tradisio- dengan pendekatan PMR lebih tinggi
nal); (2) kemampuan pemahaman pe- dari pada yang diajar dengan pende-
cahan, siswa yang diajar melalui pen- katan pembelajaran konvensional (me-
dekatan matematika realistik secara kanistik). Fenomena ini menunjukkan
signifikan lebih baik daripada siswa adanya pengaruh pendekatan pembe-
yang diajar melalui pendekatan biasa; lajaran matematika terhadap hasil be-
(3) kemampuan pemahaman operasi lajar siswa. Dalam hal ini, pendekatan
hitung bilangan bulat, siswa yang di- pembelajaran matematika realistik le-
ajar dengan pendekatan matematika bih efektif daripada pendekatan pem-
realistik secara signifikan lebih baik belajaran konvensional (mekanistik)
daripada siswa yang diajar dengan dalam pembelajaran matematika di SD.
pendekatan biasa; (4) sikap terhadap Kedua, terdapat pengaruh interaksi an-
matematika, siswa yang diajar melalui tara pendekatan pembelajaran mate-
pendekatan matematika realistik secara matika dan motivasi belajar terhadap
signifikan lebih baik daripada siswa hasil belajar siswa. Fenomena ini me-
yang diajar melalui pendekatan biasa. nunjukkan adanya pengaruh hubung-
Selain itu, didukung pula oleh Sugiato an timbal balik antara pendekatan
(2008), yang menemukan bahwa pres- pembelajaran matematika dan motivasi
tasi belajar matematika dengan pende- belajar dalam meningkatkan hasil be-
katan PMR lebih baik dari pada pres- lajar siswa SD. Ketiga, pada kelompok
tasi belajar dengan pendekatan kon- siswa yang bermotivasi belajar tinggi
vensional. terlihat tidak adanya perbedaan hasil
Untuk itu, penggunaan pendekatan belajar matematika antara siswa yang
PMR perlu di sosialisasikan dan diting- diajar dengan pendekatan PMR dengan
katkan pada setiap jenjang maupun sub pendekatan konvensional. Fenomena
pokok bahasan. Pembelajaran matema- ini menunjukkan bahwa pada kelom-
tika realistik dapat dijadikan sebagai pok siswa yang memiliki motivasi be-

Pengaruh Pembelajaran Matematika Realistik terhadap Hasil Belajar Matematika


254

lajar tinggi, penerapan pendekatan media belajar, dan lain-lain), yang di-
PMR sama efektfnya dengan pendekat- perkirakan dapat mengoptimalkan ha-
an konvensional. Keempat, pada kelom- sil belajar siswa untuk berbagai materi.
pok siswa yang bermotivasi belajar ren-
dah terlihat bahwa hasil belajar siswa UCAPAN TERIMA KASIH
yang diajar dengan pendekatan PMR Penulis mengucapkan terima kasih
lebih tinggi daripada yang diajar de- kepada seluruh pihak yang memberi-
ngan pendekatan pembelajaran kon- kan dukungan, baik secara moral mau-
vensional. Hasil ini mengindikasikan pun material, terutama Rektor Uni-
bahwa pembelajaran PMR dapat me- versitas Indraprasta PGRI (UNINDRA),
ningkatkan motivasi belajar siswa se- rekan-rekan dosen Fakultas Teknik dan
hingga pendekatan PMR lebih efektif MIPA, khususnya dosen Program Studi
daripada pendekatan pembelajaran Pendidikan Matematika, serta pimpin-
konvensional dalam meningkatkan ha- an dan staf Lembaga Penelitian dan
sil belajar matematika siswa di SD. Pengabdian kepada Masyarakat. Ucap-
an terima kasih juga disampaikan ke-
Saran pada seluruh mitra bestari dan editor,
Berdasarkan kesimpulan di atas, serta redaksi Jurnal Cakrawala Pendidik-
dapat disampaikan beberapa saran se- an yang memberikan kesempatan un-
perti berikut. Pertama, guru matematika tuk mempublikasikan artikel ini.
pada semua jenjang hendaknya mem-
pelajari dan lebih memperdalam lagi DAFTAR PUSTAKA
tentang konsep-konsep dan teori pen- Dhoruri, Atmini. 2010. “Pembelajaran
dekatan PMR. Kedua, Pendekatan PMR Matematika dengan Pendekatan
dapat diterapkan dalam berbagai meto- Mtematika Realistik (PMR)”. Ma-
de pembelajaran karena itu hendaknya kalah. Yogayakarta: FMIPA UNY.
guru banyak berlatih menerapkannya
pada berbagai subpokok bahasan (ma- Haji, Saleh. 1998. “Pengaruh Pendekat-
teri). Ketiga, guru hendaknya dapat me- an Matematika Realistik terha-
mahami tingkat motivasi belajar setiap dap Hasil Belajar Matematika Di
siswa dalam belajar matematka sedini Sekolah Dasar”. Disertasi. http://-
mungkin, sebagai langkah awal dalam abstrak.digilib.upi.edu/ Direkto-
membina dan meningkatkan hasil be- ri/Disertasi/Pendidikan_Matema-
lajar mereka. Keempat, perlu dilakukan tika/Saleh_Haji_Pengaruh_Pen-
penelitian lebih lanjut oleh para pene- dekatam_Matematika_Realistik_
liti, dosen, dan guru, tentang efektivitas terhadap_Hasil_Belajar_Matemat
penerapan pendekatan PMR yang di- ika_di_Sekolah_Dasar.pdf.
kaitkan dengan faktor-faktor psikologis Diakses 26 Apri 2012.
siswa (seperti motivasi belajar, konsep
Hasratudin. 2008. “Meningkatkan Ke-
diri, dan lain-lain) maupun dikaitkan
terampilan Berpikir Kritis dan
dengan bentuk-bentuk perlakuan lain-
Kecerdasan Emosional melalui
nya (seperti bentuk penilaian formatif,

Cakrawala Pendidikan, Juni 2012, Th. XXXI, No. 2


255

Pembelajaran Matematika Rea- Suryabrata, Sumadi. 2004. Psikologi Pen-


listik.” Prosiding Seminar Nasional didikan. Jakarta: PT.Raja Grafindo
Matematika Universitas Katolik Pa- Persada.
rahyangan 3, 45-56.
Zainurie. 2007. “Pembelajaran Mate-
Oktaviandy, Navel. 2011. “Konteks Mem- matika realistik (RME)”. Jurnal
bagi Roti dalam Mempelajari Pembelajaran Matematika Realistik.
Konsep Luas Segitiga.” Navel’s http://www.scribd.com/doc/7640
Blog. http://navelmangelep.word- 7669/JURNAL-Pembelajaran-ma-
press.com/category/artikel-ten- tematika-Realistik. diakses: 25
tang-pmri/. Diakses 25 April 2012. April 2012.

Pujawan, I Gusti Ngurah. 2005. “Imple- Zulkardi. 2003. “How to Design Ma-
mentasi Pendekatan Matematika thematics lessons based on the
realistik dengan Metode PQ4R Realistic Approach”. www.geo-
Berbantuan LKS dalam Mening- cities.com/ratuilmu.co.id. diakses
katkan Motivasi dan Prestasi Be- 10 Januari 2007.
lajar Matematika Siswa SMP Ne-
_____. 2005. “RME suatu Inovasi dalam
geri 4 Singaraja”. Jurnal Pendi-
Pendidikan Matematika di Indo-
dikan dan Pengajaran IKIP Negeri
nesia”.situswww. pmri.or.id. di-
Singaraja, XXXVIII (Edisi Khu-
akses 10 Januari 2007.
sus), hlm. 774-792.
Zulkardi, Nienke Nieveen, Jan van den
Rasyad, Aminudin. 2003 (Cetakan ke-
Akker, Jan de Lange. 2002. “De-
4). Teori Belajar dan Pembelajaran.
signing, Evaluating and Imple-
Jakarta: UHAMKA Prees & Ya-
menting an Innovative Learning
yasan PEP-Ex8.
Environment for Supporting Ma-
Sudjana, Nana. 2004 (cet. ke-9). Penilaian thematics Education Reform in
Hasil Proses Belajar Mengajar. Ban- Indonesia: The CASCADE-IMEI
dung: Remaja Rosda Karya. study.” Proceedings of the 3rd In-
ternational Mathematics Education
Suharta, I Gusti Putu. 2006. “Matema-
and Society Conference. Copenha-
tika Realistik: Apa dan Bagaima-
gen: Centre for Research in Learn-
na?”. www.depdiknas.go.id/jur-
ing Mathematics, hl,m. 255-12.
nal/38/Matematika% 20 Realis-
tik.htm. Diakses 10 Januari 2007.

Pengaruh Pembelajaran Matematika Realistik terhadap Hasil Belajar Matematika

Anda mungkin juga menyukai