Supardi U.S.
FTMIPA Universitas Indraprasta PGRI Jakarta
(email: supardi@unindra.ac.id / supardiuki@yahoo.com)
244
245
kontribusi siswa, interaktif, dan keter- guru harus mampu memotivasi siswa
kaitan dengan materi atau bidang lain. dalam belajar agar motivasi yang ada
Cronbach (Suryabrata, 2004:131) me- pada masing-masing siswa tergugah se-
ngatakan bahwa learning is shown by a cara optimal untuk meraih prestasi be-
change in behavior as a result of experience lajar. Motivasi yang kuat pada diri sis-
(belajar itu dapat mengubah tingkat wa diyakini akan menyemangati siswa
laku). Perubahan tingkah-laku yang di- untuk berupaya keras dan pantang me-
maksud merupakan perubahan ke arah nyerah dalam menghadapi segala tan-
yang lebih baik. Belajar akan mengha- tangan dan rintangan dalam belajar se-
silkan kemampuan manusia untuk ber- hingga pada akhirnya akan menghasil-
adaptasi dengan lingkungannya. De- kan prestasi belajar yang optimal.
ngan demikian, seseorang yang sudah Dalam konsep pembelajaran, moti-
belajar tidak sama keadaannya dengan vasi berarti seni mendorong peserta
saat ketika belum belajar. Menurut Bloom didik untuk melakukan kegiatan belajar
(Sudjana, 2004:22-23), perubahan ting- sehingga tujuan pembelajaran tercapai
kah-laku yang didapat setelah proses (Rasyad, 2003:92). Pengertian ini sebe-
belajar dapat diamati melalui tiga ra- tulnya lebih menekankan pada usaha
nah, yaitu kognitif, afektif, dan psiko- guru untuk memberikan motivasi se-
motorik. cara eksternal guna merangsang siswa
Objek matematika bersifat abstrak, agar lebih giat dalam belajar. Hebb (Ra-
yaitu berupa ide, gagasan, konsep, sim- syad, 2003:93) mengatakan bahwa ter-
bol-simbol, dan sistem keterkaitan anta- dapat empat cara yang dapat dilakukan
ra unsur-unsur dalam suatu komunitas setiap guru untuk memotivasi siswa: (1)
(himpunan). Oleh karena itu, pengajar- arousal, yaitu membangkitkan minat be-
annya perlu disampaikan dengan pen- lajar; (2) expectancy, yaitu memberikan
dekatan yang tepat agar tujuan pem- dan menimbulkan harapan; (2) incen-
belajaran dapat tercapai. Terlebih lagi tives, yaitu dorongan semangat atau
untuk pembelajaran di tingkat SD. Hal memberikan sesuatu; dan (4) punish-
ini karena secara psikologis tingkat per- ment atau hukuman.
kembangan mental siswa pada jenjang Berdasarkan paparan di atas, perlu
SD pada umumnya masih tahap pema- dilakukan penelitian terkait dengan upa-
haman konkret, belum mampu berpikir ya untuk meningkatkan hasil belajar ma-
abstrak. Untuk itu, perlu dilakukan upa- tematika, khususnya pada jenjang SD.
ya menemukan pendekatan pembelajar- Masalah-masalah yang akan diteliti di-
an matematika yang sesuai dengan per- rumuskan terkait dengan pengaruh pen-
kembangan mental siswa. dekatan pembelajaran matematika ter-
Selain itu, perlu diingat pula bahwa hadap hasil belajar siswa, pengaruh in-
pada setiap diri siswa terdapat motivasi teraksi pendekatan pembelajaran mate-
belajar yang berbeda-beda. Ada siswa matika dan motivasi belajar terhadap
yang mempunyai motivasi belajar tinggi hasil belajar, perbedaan hasil belajar
dan ada pula yang memiliki motivasi matematika yang diberikan lewat PMR
belajar rendah. Oleh karena itu, setiap
Deskripsi data pada Tabel 2 selan- fikan daripada yang diajar melalui pen-
jutnya diolah dengan statistika anova dekatan konvensional. Hal itu juga me-
dua jalur. Hasil pengolahan data terse- nunjukkan bahwa tingkat variasi per-
but disajikan dalam Tabel 3, yaitu rang- olehan skor antarsiswa pada kelompok
kuman anova dua jalur untuk penguji- yang diajar melalui pendekatan PMR
an hipotesis penelitian seperti berikut. lebih uniform (homogen) daripada yang
Pengujian hipotesis penelitian meng- diajar melalui pendekatan konvensio-
gunakan taraf signifikansi α = 0,05. nal.
siswa. Penerapan pembelajaran mate- salah satu alternatif solusi dalam rang-
matika realistik akan menciptakan sua- ka meningkatkan hasil belajar siswa.
sana senang bagi siswa dalam belajar Melalui penerapan PMR diharapkan
sehingga siswa menjadi termotivasi un- pobia siswa pada matematika dapat di-
tuk belajar. Dengan pembelajaran ma- eliminasi, dan pada akhirnya siswa
tematika realistik siswa merasa nya- menjadi senang dan mencintai mate-
man dan ketagihan belajar sehingga matika.
akhirnya akan berdampak pada per-
olehan hasil belajar yang optimal. PENUTUP
Hasil ini didukung oleh temuan Kesimpulan
Haji (1998) yang mengatakan bahwa (1) Bertolak dari hasil pengujian hipo-
kemampuan problem solving, siswa yang tesis penelitian dan analisis data yang
diajar melalui pendekatan matematika dilakukan, dapat disimpulkan bebe-
realistik secara signifikan lebih baik rapa hal seperti berikut. Pertama, hasil
daripada siswa yang diajar melalui belajar matematika siswa yang diajar
pendekatan biasa (pendekatan tradisio- dengan pendekatan PMR lebih tinggi
nal); (2) kemampuan pemahaman pe- dari pada yang diajar dengan pende-
cahan, siswa yang diajar melalui pen- katan pembelajaran konvensional (me-
dekatan matematika realistik secara kanistik). Fenomena ini menunjukkan
signifikan lebih baik daripada siswa adanya pengaruh pendekatan pembe-
yang diajar melalui pendekatan biasa; lajaran matematika terhadap hasil be-
(3) kemampuan pemahaman operasi lajar siswa. Dalam hal ini, pendekatan
hitung bilangan bulat, siswa yang di- pembelajaran matematika realistik le-
ajar dengan pendekatan matematika bih efektif daripada pendekatan pem-
realistik secara signifikan lebih baik belajaran konvensional (mekanistik)
daripada siswa yang diajar dengan dalam pembelajaran matematika di SD.
pendekatan biasa; (4) sikap terhadap Kedua, terdapat pengaruh interaksi an-
matematika, siswa yang diajar melalui tara pendekatan pembelajaran mate-
pendekatan matematika realistik secara matika dan motivasi belajar terhadap
signifikan lebih baik daripada siswa hasil belajar siswa. Fenomena ini me-
yang diajar melalui pendekatan biasa. nunjukkan adanya pengaruh hubung-
Selain itu, didukung pula oleh Sugiato an timbal balik antara pendekatan
(2008), yang menemukan bahwa pres- pembelajaran matematika dan motivasi
tasi belajar matematika dengan pende- belajar dalam meningkatkan hasil be-
katan PMR lebih baik dari pada pres- lajar siswa SD. Ketiga, pada kelompok
tasi belajar dengan pendekatan kon- siswa yang bermotivasi belajar tinggi
vensional. terlihat tidak adanya perbedaan hasil
Untuk itu, penggunaan pendekatan belajar matematika antara siswa yang
PMR perlu di sosialisasikan dan diting- diajar dengan pendekatan PMR dengan
katkan pada setiap jenjang maupun sub pendekatan konvensional. Fenomena
pokok bahasan. Pembelajaran matema- ini menunjukkan bahwa pada kelom-
tika realistik dapat dijadikan sebagai pok siswa yang memiliki motivasi be-
lajar tinggi, penerapan pendekatan media belajar, dan lain-lain), yang di-
PMR sama efektfnya dengan pendekat- perkirakan dapat mengoptimalkan ha-
an konvensional. Keempat, pada kelom- sil belajar siswa untuk berbagai materi.
pok siswa yang bermotivasi belajar ren-
dah terlihat bahwa hasil belajar siswa UCAPAN TERIMA KASIH
yang diajar dengan pendekatan PMR Penulis mengucapkan terima kasih
lebih tinggi daripada yang diajar de- kepada seluruh pihak yang memberi-
ngan pendekatan pembelajaran kon- kan dukungan, baik secara moral mau-
vensional. Hasil ini mengindikasikan pun material, terutama Rektor Uni-
bahwa pembelajaran PMR dapat me- versitas Indraprasta PGRI (UNINDRA),
ningkatkan motivasi belajar siswa se- rekan-rekan dosen Fakultas Teknik dan
hingga pendekatan PMR lebih efektif MIPA, khususnya dosen Program Studi
daripada pendekatan pembelajaran Pendidikan Matematika, serta pimpin-
konvensional dalam meningkatkan ha- an dan staf Lembaga Penelitian dan
sil belajar matematika siswa di SD. Pengabdian kepada Masyarakat. Ucap-
an terima kasih juga disampaikan ke-
Saran pada seluruh mitra bestari dan editor,
Berdasarkan kesimpulan di atas, serta redaksi Jurnal Cakrawala Pendidik-
dapat disampaikan beberapa saran se- an yang memberikan kesempatan un-
perti berikut. Pertama, guru matematika tuk mempublikasikan artikel ini.
pada semua jenjang hendaknya mem-
pelajari dan lebih memperdalam lagi DAFTAR PUSTAKA
tentang konsep-konsep dan teori pen- Dhoruri, Atmini. 2010. “Pembelajaran
dekatan PMR. Kedua, Pendekatan PMR Matematika dengan Pendekatan
dapat diterapkan dalam berbagai meto- Mtematika Realistik (PMR)”. Ma-
de pembelajaran karena itu hendaknya kalah. Yogayakarta: FMIPA UNY.
guru banyak berlatih menerapkannya
pada berbagai subpokok bahasan (ma- Haji, Saleh. 1998. “Pengaruh Pendekat-
teri). Ketiga, guru hendaknya dapat me- an Matematika Realistik terha-
mahami tingkat motivasi belajar setiap dap Hasil Belajar Matematika Di
siswa dalam belajar matematka sedini Sekolah Dasar”. Disertasi. http://-
mungkin, sebagai langkah awal dalam abstrak.digilib.upi.edu/ Direkto-
membina dan meningkatkan hasil be- ri/Disertasi/Pendidikan_Matema-
lajar mereka. Keempat, perlu dilakukan tika/Saleh_Haji_Pengaruh_Pen-
penelitian lebih lanjut oleh para pene- dekatam_Matematika_Realistik_
liti, dosen, dan guru, tentang efektivitas terhadap_Hasil_Belajar_Matemat
penerapan pendekatan PMR yang di- ika_di_Sekolah_Dasar.pdf.
kaitkan dengan faktor-faktor psikologis Diakses 26 Apri 2012.
siswa (seperti motivasi belajar, konsep
Hasratudin. 2008. “Meningkatkan Ke-
diri, dan lain-lain) maupun dikaitkan
terampilan Berpikir Kritis dan
dengan bentuk-bentuk perlakuan lain-
Kecerdasan Emosional melalui
nya (seperti bentuk penilaian formatif,
Pujawan, I Gusti Ngurah. 2005. “Imple- Zulkardi. 2003. “How to Design Ma-
mentasi Pendekatan Matematika thematics lessons based on the
realistik dengan Metode PQ4R Realistic Approach”. www.geo-
Berbantuan LKS dalam Mening- cities.com/ratuilmu.co.id. diakses
katkan Motivasi dan Prestasi Be- 10 Januari 2007.
lajar Matematika Siswa SMP Ne-
_____. 2005. “RME suatu Inovasi dalam
geri 4 Singaraja”. Jurnal Pendi-
Pendidikan Matematika di Indo-
dikan dan Pengajaran IKIP Negeri
nesia”.situswww. pmri.or.id. di-
Singaraja, XXXVIII (Edisi Khu-
akses 10 Januari 2007.
sus), hlm. 774-792.
Zulkardi, Nienke Nieveen, Jan van den
Rasyad, Aminudin. 2003 (Cetakan ke-
Akker, Jan de Lange. 2002. “De-
4). Teori Belajar dan Pembelajaran.
signing, Evaluating and Imple-
Jakarta: UHAMKA Prees & Ya-
menting an Innovative Learning
yasan PEP-Ex8.
Environment for Supporting Ma-
Sudjana, Nana. 2004 (cet. ke-9). Penilaian thematics Education Reform in
Hasil Proses Belajar Mengajar. Ban- Indonesia: The CASCADE-IMEI
dung: Remaja Rosda Karya. study.” Proceedings of the 3rd In-
ternational Mathematics Education
Suharta, I Gusti Putu. 2006. “Matema-
and Society Conference. Copenha-
tika Realistik: Apa dan Bagaima-
gen: Centre for Research in Learn-
na?”. www.depdiknas.go.id/jur-
ing Mathematics, hl,m. 255-12.
nal/38/Matematika% 20 Realis-
tik.htm. Diakses 10 Januari 2007.