Anda di halaman 1dari 7

Alur pasien isolasi

Rumkit Tk.IV No.Dokumen No.Revisi Halaman


12.07.01
Singkawang
JL.Perwira H-
15
Ditetapkan,
Tanggal
Terbit Kepala Rumah Sakit Tk.IV 12.07.01 Singkawang
PROSEDUR
TETAP

dr. Anton Tri Prasetiyo,Sp.OG


Mayor Ckm NRP.11030006240177
PENGERTIAN Penempatan pasien adalah menempatkan pasien sesuai penggolongan
diagnosis dan cara penularan infeksi
TUJUAN Menjadi pedoman penempatan pasien di ruang perawatan, untuk
menghindari terjadinya infeksi nosokomial
KEBIJAKAN

1. Pasien masuk Rumah sakit melalui IGD, Dokter triase,melakukan proses


triase dan menggolongkan pasien berdasarkan rujukan atau diagnosis
klinis. Pasien digolongkan atas pasie nbedah, non bedah dan anak
2. Pasien non bedah di tangani oleh Dokter penanggung jawab pelayanan
/DPJP bagian interna, kemudian ditetapkan diagnosis berdasarkan
pemeriksaan klinis dan penunjang. Pasien digolongkan dalam pasien non
PROSEDUR infeksius, pasien infeksi bukan infeksi khusus dan pasien infeks ikhusus.
3. Penempatan pasien sebagai berikut :
a. Pasien non infeksius
 Penempatan tidak memerlukan ruangan yang spesifik/ruangisolasi
 Pasien ditempatkan di ruang perawatan dengan ventilasi dan sinar
matahari cukup menerangi ruang perawatan. Jarak anatara pasien
1.5 meter pemakaian alat medis (alat bantu nafas, selang makanan,
selang infuse,kateter dan lain
Alur pasien isolasi

No.Dokumen No.Revisi Halaman


Rumkit Tk.IV
12.07.01 2/4
Singkawang
JL.Perwira H-15

lain) dilakasanakan sesuai dengan prosedur tetap /


protap
 Pada pasien dengan kesadaran menurun, hindarka
ndari keadaan yang memudahkan aspires dari saluran
pernafasan atas ataurefluks dari lambung dengan
cara : posisi supine, gunakan NGT, immobilisasi
secara berkala
 Pasien dengan resiko HAP seperti usia lanjut makl
nutrisi dan immune kompromistangani sebagai pasien
beresiko dengan seperti tempatkan pada posisi
supine dan immobilisasi secara berkala.
 Perawat melakukan pengawasan terhadap factor
yang meningkatkan kolonisasiorofaring / lambung
seperti pada penggunaan antibiotik lama, perawatan
ICU dan penyakit paru kronis yang sudah ada
b. Pasien infeksi bukan infeks ikhusus
Sama dengan penempatan pasien non infeksius
c. Pasien dengan infeksi khusus, yang ditempatkan di ruang
PROSEDUR isolasi bertekanan negative
 Pasien dengan infeksi khusus antara lain : pasien
dengan air borne adalah pasien – pasien yang
terinfeksi dengan organisme yang dapat menyebar
lewat udara dengan diameter kurang dari 5µ m
contohnya : TB, small pox, difteri dan penyakit viral
yang belum diketahui memtodetransmisinya seperti
SARS, AVIAN, SWINE influenza
 Pasien ditempatkan di ruang isolasi bertekanan
negative yang dimonitor dengan 6 – 12 pergantian
udara per jam dan system pembuangan udara keluar
atau menggunakan saringan udara partikulasie fisiensi
tinggi (filter HEPA) ,yang termonitor sebelum masuk
ke system dirkulas iudara
 Bila tidak tersedia ruang isolasi bertekanan negative ,
maka tekanan negative dapat dibuat dengan cara
memasang pendingin ruangan atau kipas angin di
jendela sedemikian rupa agar aliran udara keluar
gedung melaluijendela -. Jendela
PENEMPATAN PASIEN DAN PENYELENGGARAAN RUANG
ISOLASI

No.Dokumen No.Revisi Halaman

00 3/4
Rumkit Tk.IV
12.07.01
Singkawang
JL.Perwira H-15

Harus membuka keluar dengan menempatkan sedikit bedak


tabur dibawah pintu dan diamati apakah terhisap kedalam
ruangan.
 Pintu setiap saat harus dalam keadaan tertutup
 Dokter, perawat, pengunjung yang memasuki ruangan harus
mencuci tangan sebelum masuk dan sesudah meningglkan
ruangan, memakai APD (masker,gaun pelindung, sarung
tangan, kacamata pelindung)
 Transportasi pasien dibatasi,
bilatrnsportasiasiendiperlukanmaka: pasiendiberi APD
(masker, gaun) petugas yang melakukan transportasi
menggunakan APD lengkap (gaun plindung, sarung tangan,
masker, kaca mata pelindung)
 Perawat/petugas di area tujuan harus diingatkan akan
kedatangan pasien tersebut melaksanakan kewaspadaan
yang sesuai.
PROSEDUR  Perawat memberi informasi untuk dilibatkan
kewaspadaannya agar tidak terjad itransmisi kepada orang
lain.
 Pasien dengan diagnosis SARS, Avian influenza atau swine
influenza jangan diberi izin meninggalkan tempat isolasi
kecuali untuk pelayanan kesehatan penting, Pasien melalui
alur yang dapat mengurangi kemungkinan terpajannya staf
pasien lain atau pengunjung.
 Transportasi ambulance pasien dengan diagnosis infeksi
khusus hanya dilakukan bila keperluan sangat penting,
semua petugas yang terlibat menggunakan APD lengkap,
semua permukaan kontak dengan pasien dibersihkan dengan
menggunakan desinfektan alcohol 70 % atau larutan klorin
0,5 %
 Pemulangan pasien dengan infeksi khusus: bila dipulangkan
sebelum masa isolasi berakhir, maka perawat memberikan
informasi kepad akeluarga
LAMPIRAN 1
Ruang isolasi adalah ruang khusus yang terdapat di rumah sakit yang merawat
pasien dengan kondisi medis tertentu terpisah dari pasien dari pasien lain
ketika mereka mendapat perawatan medis dengan tujuan mencegah
penyebaran penyakit atau infeksi kepada pasien dan mengurangiresiko
terhadap pemberian pelayanan kesehatan.
A. Syarat syarat ruang isolasi
1. Pencahayaan
Menurut Kep MenKes 1204/Menkes/SK/X?2004, intensitas cahaya
untuk ruang isolasi adalah 0,1± 0,5 lux dengan warna cahaya biru.
Selain itu ruang isolasi harus mendapat paparan sinar matahari yang
cukup
2. Pengaturan sirkulasi udara
Pengaturan sirkulasi udara ruang isolasi pada dasarnya menggunakan
prinsip tekananya itu teknan bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan
rendah
B. Bedasarkan tekanannya ruang isolasi dibedakan atas :
1. Ruang bertekanan negative
Pada ruang isolasi bertekanan negative udara didalam ruang isolasi
lebih rendah dibandinkan udara luar. Hal ini mengakibatkan tidak akan
ada udara yang keluar dari ruang isolasi sehingga udara luar tidak
terkontaminasi oleh udara dari ruang isolasi. Ruang isolasi bertekanan
negative ini digunakan untuk penyakit penyakit menular khususnya yang
menular melalui udara sehingga kuman kuman penyakit tidak akan
mengkontaminasi udara luar. Untuk metode pembuangan udara atau
sirkulasi udara di gunakan system sterilisasi dengan HEPA
2. Ruang bertekanan positif
Pada ruang isolasibertekananpositifudara di dalam ruang isolas ilebih
tinggi di bandingkan udara luar sehingga menyebabkan terjadi
perpindahan udara dari dalam keluar ruang isolasi. Hal ini mengkibatkan
tidak akan ada udara luar yang masuk keruang isolasi sehingg audara
ruang isolasi tidak terkontaminasi oleh udar aluar.Ruang isolasi
bertekanan positif ini digunakan untuk penyakit-penykit
immunodeficiency seperti HIV/AIDS atau pasien-pasien transplantasi
sum-sum tulang untuk memperoleh udara dirung isolasi sehingga
menghasilkan tekanan positif di ruang isolasi digunakan udara luar yang
sebelumnya telah di sterilisasi terlebih dahulu.
C. Ruang perawatan isolasi terdiri dari :
1. Ruang ganti umum
2. Ruang bersih dalam
3. Stasi perawat
4. Ruang rawat pasien
5. Ruang dekontaminasi
6. Kamar mandi petugas
ALUR PELAYANAN DAN PENEMPATAN PASIEN INFEKSI
DI RUMAH SAKIT TK IV 12.07.01 SINGKAWANG

PASIEN MASUK RUMAH SAKIT


MELALUI IGD

TIDAK ADA PENGANTAR ADA PENGANTAR DARI


DARI INSTITUSI LAIN INSTITUSI LAIN
PROSES TRIASE

SUSPEK DIAGNOSIS KASUS KLB

INFEKSI KHUSUS:
SARS BUKAN INFEKSI
DIFTERI KHUSUS :
TB PARU DIARE
DBD
HEPATITIS B

PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN PENUNJANG
KLINIK
KLINIK

SESUAI - INSTALASI
PERAWATAN
- INTENSIVE CARE
TIDAK SESUAI UNIT

RUANG ISOLASI

LAMPIRAN 2
IDENTIFIKASI INFEKSI KHUSUS
1. SARS (severe Acute REspuratory syndrome) adalahkumpulangejala :
 Batuk
 Sulit bernafas / sesak
 Demam> 38.0 derajat celcius
 Disertai gangguan pernafasan lainnya
Gejala awal yang sering :
 Panas dingin dan menggigil
 Batuk batuk, 2 – 3 hari awal gejala
 Demam
 Sakit kepala
 Nyeri otot
2. Avian Influenza (influenza A, H5N1) adalah penyakit yang disebabkan oleh
virus influenza tipe A, dengan gejala :
 Demamtinggi> 38.0 derajatcelcius
 Batuk
 Pilek
 Nyeri tenggorokan
 Nyeriotot
 Nyeri kepala
 Gangguan pernafasan
Disertai riwayat kontak dengan unggas
3. DIFTERI adalah penyakit infeksi akut yang sangat menular yang
disebabkan oleh toksin dari bakteri Corine Bacterium Dyphtheriae, dengan
gejala :
 Demam 38 – 39 derajatcelcius
 Suara serak
 Pembengkakan kelenjar getah bening di leher
 Terbentuknya membrane tebal dan abu - abu menutupi tenggorokan
dan tonsil sulit bernafas
4. SWINE Influenza adalah influenza yang disebabkanoleh A1N1 virus
dengangejala :
 Demam tinggi
 Batuk
 Kelelahan
 Kehilangan nafsu makan
 Nyeri otot
 Nyeri kepala
 Gangguan pernafasan
 Mual muntah diare
5. HIV, AIDS adalah kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh
penurunan kekebalan tubuh, yang disebabkan oleh virus Human
Immunodeficiency Virus (HIV) dengan gejala :
 Penurunan berat badan
 Diare yang berkelanjutan
 Pembesaran kelenjar leher dan ketiak
 Batuk terus menerus

Anda mungkin juga menyukai