Anda di halaman 1dari 34

BAB II

PENETAPAN PRIORITAS MASALAH DAN PENYEBAB MASALAH

2.1. Menetapkan Prioritas Masalah


Masalah adalah kesenjangan antara apa yang diharapkan (expected) dengan apa yang
aktual terjadi (observed). Idealnya, semua permasalahan yang timbul harus dicarikan jalan
keluarnya, namun karena keterbatasan sumber daya, dana, dan waktu menyebabkan tidak
semua permasalahan dapat dipecahkan sekaligus. Untuk itu perlu ditentukan masalah yang
menjadi prioritas.Setelah pada tahap awal merumuskan masalah, maka dilanjutkan dengan
menetapkan prioritas masalah yang harus dipecahkan.Prioritas masalah didapatkan dari data
atau fakta yang ada secara kualitatif, kuantitatif, subjektif, objektif serta adanya pengetahuan
yang cukup.
Dalam penetapan prioritas masalah, digunakan teknik penilaian dan pembobotan.Untuk
dapat menetapkan kriteria, pembobotan dan penilaian perlu dibentuk sebuah kelompok
diskusi.Agar pembahasan dapat dilakukan secara menyeluruh dan mencapai sasaran, maka
setiap anggota kelompok diharapkan mempunyai informasi dan data yang tersedia. Beberapa
langkah yang dilakukan dalam penetapan prioritas masalah meliputi:
a. Menetapkan kriteria
b. Memberikan bobot masalah
c. Menentukan penilaian tiap masalah
2.1.1. Scoring Technique
Berbagai teknik penentuan prioritas masalah dengan menggunakan teknik penilaian antara
lain:
A. Metode Bryant
Terdapat beberapa kriteria yang harus dipenuhi yaitu:
1. Prevalence
2. Seriousness
3. Manageability
4. Community concern
Parameter diletakkan pada baris dan masalah-masalah yang ingin dicari
prioritasnya diletakkan pada kolom.Kisaran nilai yang diberikan adalah satu sampai
lima yang ditulis dari arah kiri ke kanan sesuai baris untuk tiap masalah. Kemudian
dengan penjumlahan dari arah atas ke bawah sesuai kolom untuk masing-masing
masalah dihitung nilai akhirnya.Masalah dengan nilai tertinggi dapat dijadikan sebagai
prioritas masalah. Tetapi metode ini juga memiliki kelemahan yaitu hasil yang didapat
dari setiap masalah terlalu berdekatan sehingga sulit untuk menentukan prioritas
masalah yang akan diambil.

B. Metode MCUA (Multiple Criteria Utility Assessment)


Pada metode ini parameter diletakkan pada baris dan harus ada kesepakatan
mengenai bobot kriteria yang akan digunakan, dan masalah-masalah yang ingin dicari
prioritasnya diletakkan pada kolom. Metode ini memakai lima kriteria untuk penilaian
masalah tetapi masing-masing kriteria diberikan bobot penilaian dan dikalikan dengan
penilaian masalah yang ada sehingga hasil yang didapat lebih objektif. Masalah
dengan nilai tertinggi dapat dijadikan sebagai prioritas masalah. Kriteria yang dipakai
terdiri dari:
1. Emergency
2. Greatest member
3. Expanding scope
4. Feasibility
5. Policy

C. Metode Matematik PAHO


Dalam metode ini parameter diletakkan pada kolom dan masalah-masalah yang
ingin dicari prioritasnya diletakkan pada baris, dan digunakan kriteria untuk penilaian
masalah yang akan dijadikan sebagai prioritas masalah. Kriteria yang dipakai ialah:
1. Magnitude
2. Severity
3. Vulnerability
4. Community and political concern
5. Affordability
Parameter diletakan pada kolom dan masalah yang ingin dicari prioritasnya
diletakan pada baris.Pengisian dilakukan dari atas ke bawah.Hasilnya didapat dari
perkalian parameter tersebut.Masalah yang mempunyai nilai tertinggi, dijadikan
sebagai prioritas masalah.
2.1.2. Metode Multiple Criteria Utility Assessment (MCUA)
Berdasarkan kriteria yang ada, maka diputuskan menggunakan metode MCUA.
Parameter diletakkan pada baris dan ada kesepakatan mengenai bobot kriteria yang akan
digunakan, serta masalah-masalah yang ingin dicari prioritasnya diletakkan pada kolom.
Metode ini memakai lima kriteria untuk penilaian masalah tetapi masing-masing kriteria
diberikan bobot penilaian dan dikalikan dengan penilaian masalah yang ada sehingga hasil
yang didapat lebih objektif. Masalah dengan nilai tertinggi dapat dijadikan sebagai prioritas
masalah.
Setelah mengidentifikasi masalah dari program wajib Puskesmas di Kecamatan
Penjaringan maka terdapat tiga puluh cakupan program yang menjadi masalah, dengan cara
menghitung dan membandingkan nilai kesenjangan antara apa yang diharapkan (expected)
dengan apa yang telah terjadi (observed), selanjutnya dilakukan perumusan masalah untuk
membuat perencanaan yang baik sehingga masalah yang ada dapat diselesaikan.
Pada metode MCUA, yang menjadi kriteria penilaian untuk menentukan prioritas
masalah yaitu :

1. Emergency
Emergency menunjukkan seberapa fatal suatu permasalahan sehingga menimbulkan
kematian atau kesakitan. Parameter yang digunakan dalam kriteria ini adalah Case
Fatality Rate (CFR), jika masalah yang dinilai berupa penyakit. Adapun jika yang
dinilai adalah masalah kesehatan lain, maka digunakan parameter kuantitatif berupa
angka kematian maupun angka kesakitan yang dapat ditimbulkan oleh permasalahan
tersebut. Pada permasalahan ini, tujuan jangka panjang dari program kesehatan ibu dan
anak adalah untuk menurunkan angka kematian ibu (AKI), angka kematian neonatus
(AKN), angka kematian bayi (AKB), dan angka kematian balita (AKABA), sehingga
kelompok kami memakai AKI, AKN, AKB, AKABA sebagai proxy. Berdasarkan Survei
Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2015:
 Angka Kematian Ibu : 359 orang per 100.000 jumlah kelahiran hidup.
 Angka Kematian Bayi : 32 orang per 1.000 jumlah kelahiran hidup.
 Angka Kematian Balita : 40 orang per 1.000 jumlah seluruh balita.
 Angka Kematian Neonatus : 19 orang per 1.000 jumlah seluruh neonatus.
Tabel 2.1. Penentuan Nilai Emergency Pada Program KIA dengan Parameter Nilai AKI

Skala Score
1459 – 5.249 1
5.250 – 9.040 2
9,041 – 12.831 3
12.832 – 16.622 4
16.623 – 20.413 5
20.414 – 24.204 6
24.205 – 27.995 7
27.996 – 31.786 8
31.787 – 35.577 9
35.578 – 39.368 10

Tabel2.2. Penentuan Nilai Emergency Program KIA dengan parameter nilai AKI pada
puskesmas di Wilayah Kecamatan Cempaka Putih Periode Januari – Desember 2016

Target
AKI per
Cakup selama
Masalah Selisih 100.000 Nilai Score
an 12bula
penduduk
n

Cakupan
kunjungan ibu
hamil K1 di
wilayah kerja
Puskesmas
1 Kelurahan 99,2 % 100 % 1,8 % 359 2.159 1
Cempaka Putih
Barat Periode
Januari –
Desember 2016
sebanyak 99,2 %.

Cakupan K1 di
Puskesmas
Kelurahan
2 84,75% 100 % 15.25% 359 15.609 4
Rawasari Januari -
Desember 2016
sebanyak 84,75%
Cakupan K4 se-
Kecamatan
Cempaka Putih
3 85,1% 96% 10.9% 359 11.259 3
Januari –
Desember 2016
Sebanyak 85,1%

Cakupan
Penangan
Komplikasi Ibu
Hamil se-
4 Kecamatan 66,1% 100% 39% 359 39.359 10
Cempaka Putih
Januari –
Desember 2016
66,1%

Cakupan
Persalinan Tenaga
Kesehatan se-
Kecamatan
5 85,1% 97% 11,9% 359 12.259 3
Cempaka Putih
Barat Januari –
Desember 2016
sebanyak 85,1%

Cakupan
Kunjungan Nifas
se-Kecamatan
6 Cempaka putih 83,1% 90% 6,9% 359 7259 2
Januari –
Desember 2016
sebanyak 83,1%
Cakupan KB Aktif Ta
di Puskesmas bel
Kelurahan
2.3
7 Cempaka Putih 95,4% 75% 20,4% 359 20.759 6
Timur Januari- Pen
Desember 2016 etu
sebanyak 95,4%
an
Nil
ai
Em
Cakupan KB Aktif
di Puskesmas erg
Kelurahan enc
8 Cempaka Putih 73,9% 75% 1,1% 359 1.459 1 y
Barat Januari-
Desember 2016 Pad
sebanyak 73,9% a
Pro
gra
m

Cakupan KB Aktif KI
di Puskesmas A
Kelurahan den
9 64,4% 75% 10,6% 359 10.969 3
Rawasari Januari-
Desember 2016 gan
sebanyak 64,4% Par
am
eter
Nilai AKN/ AKB/ AKBa.
Range Score
56 – 96.2 1
96.3 – 136.3 2
136.4 – 176.6 3
176.7 – 216.9 4
217 – 257.2 5
257.3 – 297.5 6
297.6 – 337.8 7
337.9 – 378.1 8
378.2– 418.4 9
418.5 – 458.7 10

Tabel 2.4 Penentuan Nilai Emergency Program KIA dengan parameter nilai AKN/
AKB/ AKABA pada puskesmas di Wilayah Kecamatan Cempaka PutihPeriode Januari
– Desember 2016

No Masalah Cakupan Target Selisih AKN/ Nilai Score


selama12 AKB/
bulan AKBA per
1.000
kelahiranh
idup

1 Cakupan
KN1 se-
Kecamatan
Cempaka
Putih Januari 85,1 % 90 % 4,9% % 19 68
1
– Desember
2016
sebanyak
85,1%.
2 Cakupan
Kunjungan
Neonatus
Lengkap se- 2
Kecamatan
89,2% 80% 9,2% 19 111
Cempaka
Putih Barat
2016
sebanyak
89,2%
3 Cakupan
Komplikasi
Neonatus se-
Kecamatan
Cempaka
31% 46,67% 15,67% 19 175,7
Putih Januari
– Desember 3
2016
sebanyak
31%
4 Cakupan
Kunjungan
Bayi di
82,6% 90% 7,4% 32 106 2
Puskesmas
Kelurahan
Cempaka
PutihTimur
Januari –
Desember
2016
sebanyak
82,6%
5 Cakupan
Kunjungan
Bayi di
Puskesmas
Kelurahan
Cempaka
104,7% 90% 14,7% 32 179
Putih Barat
Januari – 4
Desember
2016
sebanyak
104,7%
6 Cakupan
Kunjungan
bayi di
Puskesmas
Kelurahan
Rawasari 77,4% 90% 12,6% 32 158
Januari –
3
Desember
2016
sebanyak
77,4%
7 Cakupan
Kunjungan
Balita se-
Kecamatan
Januari – 68,7% 90% 21,3% 40 253
Desember
5
2016
sebanyak
68,7%
8 Cakupan
Kunjungan
Balita Sakit
di
Puskesmas
Kelurahan
81,6% 80% 1,6% 40 56
Cempaka
Putih Timur 1
Januari-
Desember
2016
sebanyak
81,6%

9 Cakupan
Kunjungan
Balita Sakit
di
Puskesmas
Kelurahan
Cempaka 121,8% 80% 41,8% 40 458
Putih Barat
Januari- 10
Desember
2016
sebanyak
121.8%
10 Cakupan
Kunjungan
Balita Sakit
di
Puskesmas
Kelurahan
40,5% 89% 39,5% 40 435
Rawasari
10
Januari-
Desember
2016
sebanyak
40,5%

2. Greatest Member

Greatest member menunjukkan berapa banyak penduduk yang terkena masalah atau
penyakit yang ditunjukkan dengan angka prevalensi.Prevalensi adalah jumlah keseluruhan
kasus penyakit yang terjadi pada suatu waktu tertentu di suatu wilayah. Semakin besar selisih
antara target dan cakupan, maka akan semakin besar nilai yang didapatkan

Untuk menentukan nilaipada greatest member digunakan range. Range dibuat dengan
menetukan jangkauan kemudian diberikan nilai 1 hingga 10. Penentuan batas range
didapatkan melalui nilai terendah hingga nilai terbesar dari selisih yang merupakan hasil dari
cakupan dikurangi target dalam 12 bulan.
Tabel 2.5. Skala Penilaian Greatest Member

Range (%) Nilai


1,1 – 5,1 1
5,2 – 9.2 2
9.3 – 13.3 3
13.4 – 17.4 4
17.5 – 21.5 5
21.6 – 25.6 6
25.7 – 29.7 7
29.8 – 33.8 8
33.9– 37.9 9
> 37.9 10

Tabel 2.6. Daftar Masalah Program Kesehatan Ibu dan Anak di Puskesmas Kecamatan
Cempaka Putih Periode Januari – Desember 2016

No Indikator Cakup Target selama 12 Selisih Nilai


Program an (%) bulan (%) (%)

1 Cakupan
kunjungan ibu
hamil K1 di
wilayah kerja
Puskesmas
Kelurahan 99,2 % 100 % 1,8 % 1
Cempaka Putih
Barat Periode
Januari – Desember
2016 sebanyak
99,2 %.
2 Cakupan K1 di
Puskesmas
Kelurahan
84,75% 100 % 15.25% 4
Rawasari Januari -
Desember 2016
sebanyak 84,75%
3 Cakupan K4 se-
Kecamatan
Cempaka Putih
85,1% 96% 10.9% 3
Januari – Desember
2016 Sebanyak
85,1%
4 Cakupan Penangan
Komplikasi Ibu
Hamil se-
66,1% 100% 39% 10
Kecamatan
Cempaka Putih
Januari – Desember
2016 66,1%

5 Cakupan
Persalinan Tenaga
Kesehatan se-
Kecamatan
85,1% 97% 11,9% 3
Cempaka Putih
Barat Januari –
Desember 2016
sebanyak 85,1%
6 Cakupan
Kunjungan Nifas
se-Kecamatan
Cempaka putih 83,1% 90% 6,9% 2
Januari – Desember
2016 sebanyak
83,1%
7 Cakupan KB Aktif
di Puskesmas
Kelurahan
Cempaka Putih 95,4% 75% 20,4% 5
Timur Januari-
Desember 2016
sebanyak 95,4%
8 Cakupan KB Aktif
di Puskesmas
Kelurahan
Cempaka Putih 73,9% 75% 1,1% 1
Barat Januari-
Desember 2016
sebanyak 73,9%
9 Cakupan KB Aktif
di Puskesmas
Kelurahan
64,4% 75% 10,6% 3
Rawasari Januari-
Desember 2016
sebanyak 64,4%
10 Cakupan KN1 se-
Kecamatan
Cempaka Putih
85,1 % 90 % 4,9% % 1
Januari – Desember
2016 sebanyak
85,1%.
11 Cakupan
Kunjungan
Neonatus Lengkap
89,2% 80% 9,2% 2
se-Kecamatan
Cempaka Putih
Barat 2016
sebanyak 89,2%

12 Cakupan
KomplikasiNeonat
us se- Kecamatan
Cempaka Putih 31% 46,67% 15,67% 4
Januari – Desember
2016 sebanyak
31%
13 Cakupan
Kunjungan Bayi di
Puskesmas
Kelurahan
82,6% 90% 7,4% 2
Cempaka
PutihTimur Januari
– Desember 2016
sebanyak 82,6%
14 Cakupan
Kunjungan Bayi di
Puskesmas
Kelurahan
104,7% 90% 14,7% 4
Cempaka Putih
Barat Januari –
Desember 2016
sebanyak 104,7%
15 Cakupan
Kunjungan bayi di
Puskesmas
Kelurahan 77,4% 90% 12,6% 3
Rawasari Januari –
Desember 2016
sebanyak 77,4%
16 Cakupan
Kunjungan Balita
se-Kecamatan
68,7% 90% 21,3% 5
Januari – Desember
2016 sebanyak
68,7%
17 Cakupan
Kunjungan Balita
Sakit di Puskesmas
Kelurahan
81,6% 80% 1,6% 1
Cempaka Putih
Timur Januari-
Desember 2016
sebanyak 81,6%
18 Cakupan
Kunjungan Balita 121,8% 80% 41,8% 10
Sakit di Puskesmas
Kelurahan
Cempaka Putih
Barat Januari-
Desember 2016
sebanyak 121.8%
19 Cakupan
Kunjungan Balita
Sakit di Puskesmas
Kelurahan 40,5% 89% 39,5% 10
Rawasari Januari-
Desember 2016
sebanyak 40,5%

3 . Expanding Scope
Expanding Scope menunjukkan seberapa luas pengaruh suatu permasalahan terhadap
sektor lain diluar kesehatan. Berapa banyak jumlah penduduk di wilayah tersebut diberikan
nilai sesuai dengan range yang telah di tentukan dengan nilai tertinggi 5 dan terendah 1, luas
wilayah tersebut dengan nilai tertinggi 5 dan terendah 1 dengan range yang telah ditentukan,
serta ada tidaknya sektor di luar sektor kesehatan yang berkepentingan dengan masalah
tersebut. Adanya keterpaduan lintas sektor diberikan nilai 2 karena masalah pada suatu
program memungkinkan untuk menimbulkan masalah pada banyak sektor lainnya yang
berhubungan langsung, sedangkan yang tidak ada kaitan dengan sektor lain diberikan nilai 1.
Tabel 2.7. Jumlah Penduduk Kecamatan Cempaka Putih
Jumlah Penduduk
No. Kelurahan WNI WNA Jumlah
Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan
1 Cempaka Putih Barat 20.402 19.935 21 10 40.368
2 Cempaka Putih Timur 14.151 13.948 19 17 28.135
3 Rawasari 13.418 13.235 7 8 26.668
Jumlah 47.971 47.118 47 35 95.171
(Sumber: Laporan Tahunan Kantor Kecamatan Cempaka Putih danKantor Lurah CPB, CPT
dan Rawasari)

Tabel 2.8. Penentuan Nilai Expanding Scope berdasarkan Jumlah Penduduk


Jumlah Penduduk Nilai
13.418 - 16.873 1
16.874-20.329 2
20.330-23.785 3
23.786-27.241 4
>27.242 5
Tabel 2.9. Luas Wilayah Kecamatan Cempaka Putih

Kelurahan Luas Wilayah Jumlah RW Jumlah RT


(Ha)
Cempaka Putih Barat 121.87 Ha 13 151
Cempaka Putih Timur 222.06 Ha 8 106
Rawasari 124.75 Ha 9 109
Jumlah 468.68 Ha 30 366

Tabel. 2.10. Penentuan Nilai Expanding Scope Berdasarkan Luas Wilayah


Nilai Luas Wilayah
(Ha)
1 121.87– 156.47
2 156.48 – 191.17
3 191.18 – 225.87
4 225.88 – 260.57
5 ≥ 260.58

Tabel 2.11. Penentuan Nilai Expanding Scope Berdasarkan Keterpaduan Lintas


Sektoral
Nilai Lintas Sektor
1 Tidak ada keterpaduan lintas sektor
2 Ada keterpaduan lintas sector

Tabel 2.12. Penilaian Expanding Scope terhadap Program KIA di Wilayah Kecamatan
Cempaka Putih Periode Januari – Desember 2016
No Nilai Luas Nilai
Indikator Program Total Nilai
Penduduk Wilayah Sektoral
1 Cakupan kunjungan
ibu hamil K1 di
wilayah kerja
Puskesmas
Kelurahan Cempaka 2 1 2 5
Putih Barat Periode
Januari – Desember
2016 sebanyak
99,2 %.
2 Cakupan K1 di
Puskesmas
Kelurahan Rawasari
1 1 2 4
Januari - Desember
2016 sebanyak
84,75%
3 Cakupan K4 se-
Kecamatan
Cempaka Putih
5 5 2 12
Januari – Desember
2016 Sebanyak
85,1%
4 Cakupan Penangan
Komplikasi Ibu
Hamil se-
Kecamatan 5 5 2 12
Cempaka Putih
Januari – Desember
2016 66,1%
5 Cakupan Persalinan
Tenaga Kesehatan
se- Kecamatan
Cempaka Putih 5 5 2 12
Januari – Desember
2016 sebanyak
85,1%
6 Cakupan Kunjungan
Nifas se-Kecamatan
Cempaka putih
5 5 2 12
Januari – Desember
2016 sebanyak
83,1%
7 Cakupan KB Aktif
di Puskesmas
Kelurahan Cempaka
Putih Timur 1 3 2 6
Januari-Desember
2016 sebanyak
95,4%
8 Cakupan KB Aktif
di Puskesmas
Kelurahan Cempaka
2 1 2 5
Putih Barat Januari-
Desember 2016
sebanyak 73,9%
9 Cakupan KB Aktif
di Puskesmas
Kelurahan Rawasari
1 1 2 4
Januari-Desember
2016 sebanyak
64,4%
10 Cakupan KN1 se-
Kecamatan
Cempaka Putih
5 5 2 12
Januari – Desember
2016 sebanyak
85,1%.
11 Cakupan Kunjungan
Neonatus Lengkap
se-Kecamatan
5 5 2 12
Cempaka Putih
2016 sebanyak
89,2%
12 Cakupan
Komplikasi
Neonatus se-
Kecamatan 5 5 2 12
Cempaka Putih
Januari – Desember
2016 sebanyak 31%
13 Cakupan Kunjungan
Bayi di Puskesmas
Kelurahan Cempaka
1 3 2 6
Putih Timur Januari
– Desember 2016
sebanyak 82,6%
14 Cakupan Kunjungan
Bayi di Puskesmas
Kelurahan Cempaka
2 1 2 5
Putih Barat Januari
– Desember 2016
sebanyak 104,7%
15 Cakupan Kunjungan
bayi di Puskesmas
Kelurahan Rawasari
1 1 2 4
Januari – Desember
2016 sebanyak
77,4%
16 Cakupan Kunjungan
Balita se-
Kecamatan Januari 5 5 2 12
– Desember 2016
sebanyak 68,7%
17 Cakupan Kunjungan
Balita Sakit di
Puskesmas
Kelurahan Cempaka
1 3 2 6
Putih Timur
Januari-Desember
2016 sebanyak
81,6%
18 Cakupan Kunjungan
Balita Sakit di
Puskesmas
Kelurahan Cempaka 2 1 2 5
Putih Barat Januari-
Desember 2016
sebanyak 121.8%
19 Cakupan Kunjungan
Balita Sakit di
Puskesmas
Kelurahan Rawasari 1 1 2 4
Januari-Desember
2016 sebanyak
40,5%

4. Policy

Untuk dapat diselesaikan, aspek lain yang harus dipertimbangkan dari suatu masalah
kesehatan adalah apakah pemerintah memiliki concern terhadap masalah tersebut. Parameter
yang digunakan untuk menilai seberapa concern pemerintah adalah kebijakan pemerintah
yang concern terhadap permasalahan tersebut, serta apakah masalah tersebut terpublikasi di
berbagai media.

Parameter tersebut diberikan nilai berdasarkan parameter yang paling mungkin


sampai ke masyarakat.Publikasi suatu isu kesehatan di media cetak memiliki jangkauan yang
lebih luas dibandingkan dengan penyuluhan.Maka Nilai untuk Penyuluhan diberikan
2.Sedangkan untuk iklan di media cetak diberikan nilai 3.Begitupun dengan media elektronik
yang memiliki jangkauan yang lebih luas dibandingkan dengan media cetak.Maka untuk
adanya publikasi masalah kesehatan tersebut di media elektronik diberikan nilai 4.Apabila
publikasi dilakukan maka mendapat nilai 1.Untuk kebijakan dari pemerintah diberikan nilai
2, apabila dilakukan maka mendapat nilai 1.
Tabel 2.13. Penentuan Nilai Policy Terhadap Kegiatan Puskesmas Kecamatan
Cempaka Putih Periode Januari – Desember 2016

Nilai
Parameter
Tidak ada Ada

Penyuluhan 2 1

Media Cetak (Poster, Majalah,


3 1
Koran)

Media Elektronik (TV, radio,


4 1
internet)

Kebijakan Pemerintah 2 1

Tabel 2.14. Penentuan Nilai Policy program Promosi Kesehatan Kegiatan Puskesmas
Kecamatan Cempaka Putih Periode Januari – Desember 2016

KEBIJA-
IKLAN IKLAN
INDIKATOR PENYU- MEDIA KAN
No. MEDIA JUMLAH
PROGRAM LUHAN ELEKT- PEMERI-
CETAK RONIK NTAH

Cakupan
kunjungan ibu
hamil K1 di
wilayah kerja
Puskesmas
1 Kelurahan 2 1 2 6
1
Cempaka Putih
Barat Periode
Januari –
Desember 2016
sebanyak
99,2 %.
Cakupan K1 di
Puskesmas
Kelurahan
2 Rawasari Januari 2 1 1 2 6
- Desember 2016
sebanyak
84,75%

Cakupan K4 se-
Kecamatan
3 Cempaka Putih 2 3 2 8
1
Januari –
Desember 2016
Sebanyak 85,1%

Cakupan
Penangan
Komplikasi Ibu
Hamil se-
4 Kecamatan 2 3 1 2 8
Cempaka Putih
Januari –
Desember 2016
66,1%

Cakupan
Persalinan
Tenaga
Kesehatan se-
5 Kecamatan 2 3 1 2 8
Cempaka Putih
Barat Januari –
Desember 2016
sebanyak 85,1%

Cakupan
Kunjungan Nifas
se-Kecamatan
6 Cempaka putih 2 1 1 2 6
Januari –
Desember 2016
sebanyak 83,1%
Cakupan KB
Aktif di
Puskesmas
7 Kelurahan 2 3 2 11
4
Cempaka Putih
Timur Januari-
Desember 2016
sebanyak 95,4%

Cakupan KB
Aktif di
Puskesmas
8 Kelurahan 2 3 2 11
4
Cempaka Putih
Barat Januari-
Desember 2016
sebanyak 73,9%

Cakupan KB
Aktif di
Puskesmas
9 Kelurahan 2 3 2 11
4
Rawasari
Januari-
Desember 2016
sebanyak 64,4%

Cakupan KN1
se- Kecamatan
10 Cempaka Putih 2 1 2 6
1
Januari –
Desember 2016
sebanyak 85,1%.

Cakupan
Kunjungan
Neonatus
11 Lengkap se- 2 1 1 5
1
Kecamatan
Cempaka Putih
Barat 2016
sebanyak 89,2%
Cakupan
Komplikasi
Neonatus se-
12 Kecamatan 2 3 1 7
1
Cempaka Putih
Januari –
Desember 2016
sebanyak 31%

Cakupan
Kunjungan Bayi
di Puskesmas
Kelurahan
13 Cempaka 2 1 1 2 6
PutihTimur
Januari –
Desember 2016
sebanyak 82,6%

Cakupan
Kunjungan Bayi
di Puskesmas
Kelurahan
14 Cempaka Putih 2 1 1 2 6
Barat Januari –
Desember 2016
sebanyak
104,7%

Cakupan
Kunjungan bayi
di Puskesmas
15 Kelurahan 2 1 2 6
1
Rawasari Januari
– Desember
2016 sebanyak
77,4%
Cakupan
Kunjungan
Balita se-
16 Kecamatan 2 3 1 2 8
Januari –
Desember 2016
sebanyak 68,7%

Cakupan
Kunjungan
Balita Sakit di
Puskesmas
17 Kelurahan 2 1 1 2 5
Cempaka Putih
Timur Januari-
Desember 2016
sebanyak 81,6%

Cakupan
Kunjungan
Balita Sakit di
Puskesmas
18 Kelurahan 2 1 2 5
1
Cempaka Putih
Barat Januari-
Desember 2016
sebanyak
121.8%

Cakupan
Kunjungan
Balita Sakit di
Puskesmas
19 Kelurahan 2 1 1 1 6
Rawasari
Januari-
Desember 2016
sebanyak 40,5%
2.1.3.Feasibility
Menunjukkan sejauh mana kemungkinan program kerja yang terdapat di puskesmas
dapat atau tidak dilaksanakan.Untuk menilai hal tersebut digunakan sistem scoring dilihat
dari ketersediaan sumber daya manusia, program kerja, material, serta transportasi yang
efektif serta efisien untuk mengatasi masalah tersebut.
Adapun parameter yang digunakan untuk menilai apakah suatu masalah dapat
diselesaikan meliputi:
1. Rasio tenaga kesehatan Puskesmas terhadap jumlah penduduk. Semakin banyak jumlah
tenaga kesehatan terhadap jumlah penduduk, maka kemungkinan suatu permasalahan
terselesaikan akan semakin besar. Oleh karena itu, dilakukan penghitungan rasio tenaga
kesehatan di setiap Puskesmas kelurahan terhadap jumlah penduduk yang menjadi
sasaran program kesehatan di masing - masing wilayah Puskesmas.
Berikut adalah rasio tenaga kesehatan di tiap puskesmas terhadap jumlah penduduk
sasaran di wilayah Puskesmas tersebut:

Tabel 2.15. Penentuan Nilai Feasibility Berdasarkan Rasio Tenaga Kesehatan


Puskesmas Terhadap Jumlah Penduduk
Nilai Perbandingan

1 1 : 1 – 1 : 2.400

2 1 : 2.401 – 1 : 4.800

3 1 : 4.801 – 1 : 7.200

4 1 : 7.201 – 1 : 9.600

5 1 : 9.601 - 1 : 12.000

6 ≥12.001
Tabel 2.16. PenilaianRatio Tenaga Kesehatan dengan Jumlah Penduduk di Wilayah
Kecamatan Cempaka Putih Periode Januari – Desember 2016

Puskesmas Jumlah Jumlah Perbandi Nilai


Tenaga Penduduk ngan
Kesehatan

Kel. Cempaka Putih Timur 5 16.284 1 : 3.256 2

Kel. Cempaka Putih Barat 5 55.240 1 : 11.048 5

Kel. Rawasari 7 81.439 1 : 11.634 5

2. Ketersediaan fasilitas (material), fasilitas juga merupakan hal yang dibutuhkan untuk
menjalankan suatu kegiatan dan menyelesaikan suatu masalah dan cakupan kegiatan
tersebut. Namun, fasillitas yang dibutuhkan oleh setiap kegiatan berbeda-beda. Oleh
karena itu, dibuatkan kategori untuk fasilitas yang dibutuhkan oleh kegiatan-kegiatan
tersebut.
Kategori fasilitas digolongkan menjadi dua yaitu ketersediaan tempat dan ketersediaan
alat.Penilaian berdasarkan ada atau tidak ada.Digolongkan ada bila dari kegiatan
pelaksanaan program tidak ada masalah yaitu selalu tersedia dan diberi nilai
satu.Digolongkan tidak ada bila tidak tersedia dan diberi nilai dua.

Tabel 2.17. Penilaian Ketersediaan Fasilitas Terhadap Kegiatan di Wilayah Puskesmas


Kecamatan Cempaka Putih Periode Januari - Desember 2016

Kategori Ketersediaan Nilai

Tempat Ada 1

Tidak ada 2

Alat Ada 1

Tidak Ada 2
Tabel 2.18. Penilaian Ketersediaan Dana Terhadap Kegiatan di Wilayah Puskesmas
Kecamatan Cempaka Putih Periode Januari - Desember 2016

Dana Nilai

Cukup 1

Kurang 2

Tabel 2.19. Penentuan Nilai Feasibility Terhadap Kegiatan KIA di Wilayah Puskesmas
Kecamatan Cempaka Putih Periode Januari – Desember 2016

No. Indikator Program SDM Alat Tempat Dana Jumlah

Cakupan kunjungan ibu hamil


K1 di wilayah kerja
Puskesmas Kelurahan
1 5 1 1 1 8
Cempaka Putih Barat Periode
Januari – Desember 2016
sebanyak 99,2 %.

Cakupan K1 di Puskesmas
Kelurahan Rawasari Januari -
2 5 1 1 1 8
Desember 2016 sebanyak
84,75%

Cakupan K4 se-Kecamatan
Cempaka Putih Januari –
3 6 1 1 1 9
Desember 2016 Sebanyak
85,1%

Cakupan Penangan
Komplikasi Ibu Hamil se-
4 Kecamatan Cempaka Putih 6 1 1 1 9
Januari – Desember 2016
66,1%
Cakupan Persalinan Tenaga
Kesehatan se- Kecamatan
5 Cempaka Putih Barat Januari 6 1 1 1 9
– Desember 2016 sebanyak
85,1%

Cakupan Kunjungan Nifas se-


Kecamatan Cempaka putih
6 6 1 1 1 9
Januari – Desember 2016
sebanyak 83,1%

Cakupan KB Aktif di
Puskesmas Kelurahan
7 Cempaka Putih Timur 2 1 1 1 5
Januari-Desember 2016
sebanyak 95,4%

Cakupan KB Aktif di
Puskesmas Kelurahan
8 Cempaka Putih Barat Januari- 5 1 1 1 8
Desember 2016 sebanyak
73,9%

Cakupan KB Aktif di
Puskesmas Kelurahan
9 5 1 1 1 8
Rawasari Januari-Desember
2016 sebanyak 64,4%

Cakupan KN1 se- Kecamatan


Cempaka Putih Januari –
10 6 1 1 1 9
Desember 2016 sebanyak
85,1%.

Cakupan Kunjungan
Neonatus Lengkap se-
11 6 1 1 1 9
Kecamatan Cempaka Putih
Barat 2016 sebanyak 89,2%

Cakupan Komplikasi
Neonatus se- Kecamatan
12 Cempaka Putih Januari – 6 1 1 1 9
Desember 2016 sebanyak
31%
Cakupan Kunjungan Bayi di
Puskesmas Kelurahan
13 Cempaka PutihTimur Januari 2 1 1 1 5
– Desember 2016 sebanyak
82,6%

Cakupan Kunjungan Bayi di


Puskesmas Kelurahan
14 Cempaka Putih Barat Januari 5 1 1 1 8
– Desember 2016 sebanyak
104,7%

Cakupan Kunjungan bayi di


Puskesmas Kelurahan
15 5 1 1 1 8
Rawasari Januari – Desember
2016 sebanyak 77,4%

Cakupan Kunjungan Balita


se-Kecamatan Januari –
16 6 1 1 1 9
Desember 2016 sebanyak
68,7%

Cakupan Kunjungan Balita


Sakit di Puskesmas Kelurahan
17 Cempaka Putih Timur 2 1 1 1 5
Januari-Desember 2016
sebanyak 81,6%

Cakupan Kunjungan Balita


Sakit di Puskesmas Kelurahan
18 Cempaka Putih Barat Januari- 5 1 1 1 8
Desember 2016 sebanyak
121.8%

Cakupan Kunjungan Balita


Sakit di Puskesmas Kelurahan
19 5 1 1 1 8
Rawasari Januari-Desember
2016 sebanyak 40,5%

Setelah diklasifikasikan berdasarkan kriteria-kriteria di atas, keseluruhan hasil


penghitungan dari kriteria-kriteria tersebut dimasukan kedalam tabel penentuan masalah
program KIA menurut metode MCUA untuk dikalikan dengan bobot masing-masing
kriteria. Kemudian hasil perkaliannya dijumlahkan.
Tabel 2.20. Penentuan Masalah Program KIA Menurut Metode MCUA di Puskesmas
Kecamatan Cempaka Putih Periode Januari – Desember 2016

No Kriteria Bobot MS-1 MS-2 MS-3 MS-4 MS-5

1 Emergency 5 1 5 3 15 2 10 7 35 3 15

2 Greatest Member 4 1 4 3 12 2 8 8 32 3 12

3 Feasibility 3 5 15 4 15 12 36 12 36 12 36

4 Expanding Scope 2 6 12 6 12 8 16 8 16 8 16

5 Policy 1 8 8 8 8 9 9 9 9 9 9

Jumlah 44 62 79 128 88

No Kriteria Bobot MS-6 MS-7 MS-8 MS-9 MS-10

1 Emergency 5 2 10 4 20 1 5 2 10 1 5

2 Greatest Member 4 2 8 4 16 1 4 2 8 1 4

3 Feasibility 3 12 36 6 18 5 15 4 12 12 36

4 Expanding Scope 2 6 12 11 22 11 22 11 22 6 12

5 Policy 1 9 9 5 5 8 8 8 8 9 9

Jumlah 75 81 54 60 66

No Kriteria Bobot MS-11 MS-12 MS-13 MS-14 MS-15

1 Emergency 5 2 10 3 15 1 5 3 15 3 15

2 Greatest Member 4 2 8 3 12 2 8 3 12 3 12

3 Feasibility 3 9 27 12 36 6 18 5 15 4 12

4 Expanding Scope 2 5 10 7 14 6 12 6 12 6 12

5 Policy 1 9 9 9 9 5 5 8 8 8 8

Jumlah 64 86 48 62 59
No Kriteria Bobot MS-16 MS-17 MS-18 MS-19

1 Emergency 5 4 20 1 5 8 40 8 40

2 Greatest Member 4 4 16 1 4 8 32 8 32

3 Policy 3 12 36 6 18 5 15 4 12

4 Expanding Scope 2 8 16 5 10 5 10 6 12

5 Feasibility 1 9 9 5 5 8 8 8 8

Jumlah 97 42 105 104

Keterangan :
N = Nilai
MS-1 Cakupan K1 di Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Barat Januari - Desember 2016
sebanyak 99,2% lebih rendah dari target 100% sebanyak 0,8%

MS-2 Cakupan K1 di Puskesmas Kelurahan Rawasari Januari - Desember 2016 sebanyak


84,75% lebih rendah dari target 100% sebanyak 12,5%

MS-3 Cakupan K4 se-Kecamatan Cempaka Putih Januari – Desember 2016 Sebanyak 85,1%
lebih rendah dari target 96% sebanyak 10,9%

MS-4 Cakupan Penangan Komplikasi Ibu Hamil se- Kecamatan Cempaka Putih Januari –
Desember 2016 66,1% lebih rendah dari target 100% sebanyak 39%

MS -5 Cakupan Persalinan Tenaga Kesehatan se- Kecamatan Cempaka Putih Barat Januari –
Desember 2016 sebanyak 85,1% lebih rendah dari target 97% sebanyak 11,9%

MS -6 Cakupan Kunjungan Nifas se-Kecamatan Cempaka putih Januari – Desember 2016


sebanyak 83,1% lebih rendah dari target 90% sebanyak 6,9%

MS – 7 Cakupan KB Aktif di Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Timur Januari-


Desember 2016 sebanyak 95,4% lebih tinggi dari target 75% sebanyak 20,4%

MS – 8 Cakupan KB Aktif di Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Barat Januari-Desember


2016 sebanyak 73,9% lebih rendah dari target 75% sebanyak 1,1%

MS – 9 Cakupan KB Aktif di Puskesmas Kelurahan Rawasari Januari-Desember 2016


sebanyak 64,4% lebih rendah dari target 75% sebanyak 10,6%

MS -10 Cakupan KN1 se- Kecamatan Cempaka Putih Januari – Desember 2016 sebanyak
85,1% lebih rendah dari target 90% sebanyak 4,9%
MS -11 Cakupan Kunjungan Neonatus Lengkap se-Kecamatan Cempaka Putih Barat 2016
sebanyak 89,2% lebih tinggi dari target 80% sebanyak 9,2%

MS – 12 Cakupan Komplikasi Neonatus se- Kecamatan Cempaka Putih Januari – Desember


2016 sebanyak 31% lebih rendah dari target 46,67% sebanyak 15,67%

MS – 13 Cakupan Kunjungan Bayi di Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Timur Januari –


Desember 2016 sebanyak 82,6% lebih rendah dari target 90% sebanyak 7,4%

MS – 14 Cakupan Kunjungan Bayi di Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Barat Januari –


Desember 2016 sebanyak 104,7% lebih tinggi dari target 90% sebanyak 14,7%

MS – 15 Cakupan Kunjungan bayi di Puskesmas Kelurahan Rawasari Januari – Desember


2016 sebanyak 77,4% lebih rendah dari target 90% sebanyak 12,6%

MS – 16 Cakupan Kunjungan Balita se-Kecamatan Januari – Desember 2016 sebanyak


68,7% lebih rendah dari target 90% sebanyak 21,3%

MS – 17 Cakupan Kunjungan Balita Sakit di Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Timur


Januari-Desember 2016 sebanyak 81,6% lebih tinggi dari target 80% sebanyak 1,6%

MS – 18 Cakupan Kunjungan Balita Sakit di Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Barat


Januari-Desember 2016 sebanyak 121.8% lebih tinggi dari target 80% sebanyak 41,8%

MS – 19 Cakupan Kunjungan Balita Sakit di Puskesmas Kelurahan Rawasari Januari-


Desember 2016 sebanyak 40,5% lebih rendah dari target 80% sebanyak 39,5%

2.1.4. Prioritas Masalah Terpilih


Berdasarkan penilaian MCUA, maka dipilih prioritas masalah antara lain:
1. MS-4
Cakupan Penangan Komplikasi Ibu Hamil se- Kecamatan Cempaka Putih Januari –
Desember 2016 66,1% lebih rendah dari target 100% sebanyak 39%

2. MS-18
Cakupan Kunjungan Balita Sakit di Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Barat
Januari-Desember 2016 sebanyak 121.8% lebih tinggi dari target 80% sebanyak
41,8%
2.1.5. Menentukan Kemungkinan Penyebab Masalah
Setelah dilakukan penetapan prioritas terhadap masalah yang ada, selanjutnya
ditentukan kemungkinan penyebab masalah untuk mendapatkan penyelesaian yang ada
terlebih dahulu. Pada tahap sebelumnya telah dicoba mencari apa yang menjadi akar
permasalahan dari setiap masalah yang merupakan prioritas. Pada tahap ini digunakan
diagram sebab-akibat yang disebut juga dengan diagram tulang ikan (fishbone) atau diagram
ishikawa. Dengan memanfaatkan pengetahuan dan dibantu dengan data yang tersedia, dapat
disusun berbagai penyebab masalah secara teoritis.
Penyebab masalah dapat timbul dari bagian input maupun proses. Input, yaitu sumber
daya atau masukan oleh suatu sistem. Sumber daya antara lain man (sumber daya manusia),
money (dana), material (sarana), method (cara). Sedangkan proses merupakan kegiatan
sistem. Melalui proses, input akan diubah menjadi output, yang terdiri dari:
a. Planning (perencanaan)
Sebuah proses yang dimulai dengan merumuskan tujuan organisasi sampai dengan
menetapkan alternatif kegiatan untuk mencapainya.
b. Organizing (pengorganisasian)
Rangkaian kegiatan manajemen untuk menghimpun semua sumber daya (potensi)
yang dimiliki organisasi dan memanfaatkannya secara efektif dan efisien untuk
mencapai tujuan organisasi.
c. Actuating (pelaksanaan)
Proses bimbingan kepada staf agar mereka mampu bekerja secara optimal
menjalankan tugas-tugas pokoknya sesuai dengan keterampilan yang telah dimiliki
dan dukungan sumber daya yang tersedia.
d. Controlling (monitoring)
Proses untuk mengamati secara terus-menerus pelaksanaan kegiatan sesuai dengan
rencana kerja yang sudah disusun dan mengadakan koreksi (evaluating) jika terjadi
penyimpangan.
KEMUNGKINAN AKAR PENYEBAB MASALAH DENGAN MENGGUNAKAN FISHBONE PADA CAKUPAN KUNJUNGAN PENANGANAN KOMPLIKASI IBU
HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SE-KECAMATAN CEMPAKA PUTIH BARAT PERIODE JANUARI – DESEMBER 2016 66,1 % LEBIH RENDAH
DARI TARGET 100% SEBANYAK 39%

METHOD MATERIAL MONEY MAN

Cukupnya anggaran untuk


Penyuluhan sering memberikan penyuluhan
Alat-alat yang tersedia
dilakukan atau pelatihan kader
mencukupi Jumlah tenaga kesehatan
tidak sebanding dengan CAKUPAN
Kader selalu dilatih oleh Subsidi Anggaran Dana jumlah ibu yang hamil
tenaga kesehatan untuk Alat-alat yang tersedia yang Cukup
KUNJUNGAN
masih layak pakai PENANGANAN
melakukan penyuluhan
KOMPLIKASI
Jumlah penyebaran tenaga IBU HAMIL DI
Tingginya antusias tenaga Kesadaran tenaga kesehatan Perencanaan anggaran dana kesehatan tidak merata WILAYAH
kesehatan dan kader untuk dalam merawat alat- alat yang baik KERJA
memberikan penyuluhan masih tinggi PUSKESMAS
SE-
KECAMATAN
CEMPAKA
Jarak ke tempat tenaga Program yang Program dan penyuluhan Evaluasi program PUTIH BARAT
kesahatan dirasa jauh direncanakan terlaksana berjalan dengan baik kurang berjalan PERIODE
Pelayanan cukup
dengan baik JANUARI –
menjangkau sasaran
DESEMBER 2016
Kurangya ibu hamil yang Tenaga Kesehatan dan Terciptanya koordinasi
Kurangnya SEBESAR 66,1%
melakukan kunjungan di kader selalu berkordinasi yang efektif antara
KURANG DARI
puskesmas dengan baik tenaga kesehatan dalam pengawasan dari
Petugas program TARGET
pelaksanaan program kepala program
melakukan tugas SEBESAR 39%
Kurangnya pengetahuan Kader dan tenaga kesehatan sesuai standar Kepala program
tentang pentingnya selalu mengadakan pertemuan Pembagian tugas antara
mengecek kesehatan ibu tenaga kesehatan terbagi memegang
sebelum mengadakan acara
hamil di tenaga kesehatan merata program lain

ENVIRONMENT PLANNING ORGANIZING ACTUATING CONTROLLING


KEMUNGKINAN AKAR PENYEBAB MASALAH DENGAN MENGGUNAKAN FISHBONE PADA CAKUPAN KUNJUNGAN BALITA SAKIT DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS KEL. CEMPAKA PUTIH BARAT PERIODE JANUARI – DESEMBER 2016 SEBESAR 121,8% LEBIH DARI TARGET SEBESAR 39%

METHOD MATERIAL MONEY MAN

Cukupnya anggaran untuk


Penyuluhan sering Alat-alat yang tersedia memberikan penyuluhan
dilakukan mencukupi atau pelatihan kader Jumlah tenaga kesehatan
tidak sebanding dengan
CAKUPAN
Kader selalu dilatih oleh Alat-alat yang tersedia jumlah balita KUNJUNGAN
Subsidi Anggaran Dana
tenaga kesehatan untuk masih layak pakai BALITA SAKIT
yang Cukup
melakukan penyuluhan DI WILAYAH
Jumlah penyebaran tenaga
KERJA
Kesadaran tenaga kesehatan Perencanaan anggaran dana kesehatan tidak merata PUSKESMAS
Tingginya antusias tenaga
kesehatan dan kader untuk dalam merawat alat- alat yang baik KELURAHAN
memberikan penyuluhan masih tinggi CEMPAKA
PUTIH BARAT
PERIODE
JANUARI –
Pelayanan kunjungan balita Program yang Program dan penyuluhan Evaluasi program DESEMBER 2016
sakit belum memadai direncanakan terlaksana berjalan dengan baik kurang berjalan SEBESAR
Pelayanan cukup 121,8% LEBIH
dengan baik
menjangkau sasaran DARI TARGET
Bertambahnya angka balita Tenaga Kesehatan dan Terciptanya koordinasi SEBESAR 39%
sakit melebihi target kader selalu berkordinasi yang efektif antara Kurangnya
Puskesmas dengan baik tenaga kesehatan dalam pengawasan dari
Petugas program kepala program
pelaksanaan program
melakukan tugas
Kurangnya pengetahuan Kader dan tenaga kesehatan sesuai standar Kepala program
tentang ketersediaan selalu mengadakan pertemuan Pembagian tugas antara
pelayanan kesehatan secara tenaga kesehatan terbagi memegang
sebelum mengadakan acara
professional kepada anak merata program lain
balita sakit
ENVIRONMENT PLANNING ORGANIZING ACTUATING CONTROLLING
2.1.6 Kemungkinan Akar Penyebab Masalah Dengan Menggunakan Fishbone (Diagram
Tulang Ikan) Pada Cakupan Kunjungan Penanganan Komplikasi Ibu Hamil di Wilayah
Kerja Puskesmas se-Kecamatan Periode Januari – Desember 2016 .

Akar penyebab masalah yang ditemukan pada input adalah :


1. Jumlah penyebaran tenaga kesehatan tidak merata
2. Perencanaan anggaran dana yang baik
3. Kesadaran tenaga kesehatan dalam merawat alat-alat masih tinggi
4. Tingginya antusias tenaga kesehatan dan kader untuk memberikan penyuluhan
Akar penyebab masalah yang ditemukan pada process adalah :
1. Kader dan tenaga kesehatan selalu mengadakan pertemuan sebelum mengadakan acara
2. Pembagian tugas antara tenaga kesehatan terbagi merata
3. Petugas program melakukan tugas sesuai standar prosedur
4. Kepala program memegang program lain
Akar penyebab masalah yang ditemukan pada environment adalah :
1. Kurangnya pengetahuan tentang pentingnya mengecek kesehatan ibu hamil di tenaga
kesehatan

2.1.7 Kemungkinan Akar Penyebab Masalah Dengan Menggunakan Fishbone (Diagram


Tulang Ikan) Pada Cakupan Kunjungan Balita Sakit di Wilayah Kerja Puskesmas
Kelurahan Cempaka Putih Barat periode Januari – Desember 2016.

Akar penyebab masalah yang ditemukan pada input adalah :


1. Jumlah penyebaran tenaga kesehatan tidak merata
2. Perencanaan anggaran dana yang baik
3. Kesadaran tenaga kesehatan dalam merawat alat-alat masih tinggi
4. Tingginya antusias tenaga kesehatan dan kader untuk memberikan penyuluhan
Akar penyebab masalah yang ditemukan pada process adalah :
1. Kader dan tenaga kesehatan selalu mengadakan pertemuan sebelum mengadakan acara
2. Pembagian tugas antara tenaga kesehatan terbagi merata
3. Petugas program melakukan tugas sesuai standar prosedur
4. Kepala program memegang program lain
Akar penyebab masalah yang ditemukan pada environment adalah :
1. Kurangnya pengetahuan tentang ketersediaan pelayanan kesehatan secara professional
kepada anak balita sakit

Anda mungkin juga menyukai