Anda di halaman 1dari 4

TAHAP – TAHAP DHE

1. EDUKASI
Memberikan pendidikan tentang cara menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan benar.
Kontrol plak
a. Mengatur pola makan
Tindakan yang dapat dilakukan untuk mengontrol pembentukan plak adalah dengan
membatasi makanan yang mengandung karbohidrat lebih, karena karbohidrat merupakan
sumber energi bakteri dalam pembentukan plak. Makanan yang lunak dan mudah menempel
pada gigi juga sebaiknya sedapat mungkin dihindarkan.
b. Tindakan secara kimiawi
Obat Kumur
Penambahan bahan anti mikrobial pada obat kumur kemungkinan akan mengurangi
gingivitis pada pasien. Obat kumur Chlorhexidine lebih efektif karena dapat digunakan untuk
mengontrol plak selama fase terapi I, untuk pasien dengan kekambuhan, untuk kontrol plak
yang kurang efektif karena berbagai sebab dan digunakan untuk pasien pasca bedah
periodontal atau bedah mulut.
Obat kumur digunakan dengan cara dikumur secara kuat agar cairan masuk diantara
gigi, disekeliling mulut pada waktu mulut dalam keadaan tertutup selama waktu 30 detik,
selama 2x sehari selesai menyikat gigi.
c. Tindakan secara mekanis
- Alat Fisioterapi Oral
Adalah alat yang digunakan untuk membantu membersihkan gigi dan mulut dari sisa
makanan dan debris yang melekat pada permukaan gigi.
Sikat Gigi
 Syarat sikat gigi yang ideal
1. Tangkai: tangkai sikat gigi harus nyaman dipegang dan stabil, pegangan sikat harus cukup
tebal dan kuat.
2. Kepala sikat: jangan terlalu besar, untuk orang dewasa maksimal 25-29mm x 10mm; unu
anak-anak 15-24mm x 8mm.
3. Tekstur harus memungkinkan sikat digunakan dengan efektif tanpa merusak jaringan
lunak dan jaringan keras. Sikat yang soft tidak dapat membersihkan plak dengan efektif.
Sikat yang hard bisa dianjurkan apabila metode menyikat giginya benar, sikat yang
medium yang biasa dianjurkan
 Teknik menyikat gigi
1. Teknik Vertikal
Dilakukan dengan kedua rahang tertutup, kemudian permukaan bukal gigi disikat dengan
gerakan ke atas dan ke bawah. Permukaan lingual dan palatinal dilakukan gerakan yang
sama dengan mulut terbuka.
2. Teknik Horizontal
Permukaan bukal dan lingual disikat dengan gerakan ke depan dan ke belakang. Untuk
permukaan oklusal, gerakan horizontal dapat dilakukan
3. Teknik Roll
Bulu sikat ditempatkan pada gusi sejauh mungkin dari permukaan oklusal dengan ujung
bulu sikat mengarah ke apeks, dan sisi bulu sikat digerakkan perlahan melalui permukaan
gigi sehingga bagian belakang dari kepala sikat bergerak dengan lengkungan. Pada waktu
bulu sikat melalui mahkota klinis, kedudukannya hampir tegak lurus permukaan email.
Indikasi : pasien dengan jaringan periodontal normal

4. Teknik Charter’s
Permukaan bukal dan labial, sikat dipegang dengan tangkai dalam kedudukan horizontal.
Ujung bulu sikat diletakkan pada permukaan gigi membentuk sudut 45 terhadap sumbu
gigi mengarah ke oklusal. Dalam posisi ini sisi dari bulu sikat berada pada permukaan
gigi. Kemudian sikat ditekan sehingga ujung bulu sikat masuk ke daerah interproksimal
dan sisi bulu sikat menekan tepi gingiva. Sikat digerakkan sehingga kepala sikat bergerak
secara sirkular, tetapi ujung bulu sikat harus tetap di tempat semula. Jadi teknik ini tidak
dilakukan gerakan oklusal maupun ke apikal.
Permukaan oklusal disikat dengan gerakan yang sama hanya ujung bulu sikat ditekan ke
dalam pit dan fissur.
Indikasi : pasien post bedah

5. Teknik Stillman
Sikat gigi ditempatkan sebagian pada gigi dan sebagian pada gusi membentuk sudut 45
terhadap sumbu gigi mengarah ke apikal. Kemudian sikat gigi ditekan sehingga gingiva
memucat dan dilakukan gerakan rotasi kecil tanpa mengubah kedudukan ujung bulu
sikat. Penekanan dilakukan dengan cara sedikit menekuk bulu sikat tanpa mengakibatkan
trauma pada gusi
Indikasi : pasien dengan resesi gingiva

6. Teknik Bass
Sikat gigi ditempatkan dengan sudut 45 terhadap sumbu gigi mengarah ke apikal dengan
ujung bulu sikat pada tepi gingiva. Sikat digerakkan dengan getaran kecil kedepan dan ke
belakang. Permukaan bukal dan labial tangkai dipegang dalam keadaan horizontal dan
sejajar dengan lengkung gigi. Permukaan lingual dan palatinal gigi belakang agak
menyudut.
Indikasi : pasien dengan jaringan periodontal normal

7. Teknik Fones / Sirkuler


Bulu sikat ditempatkan tegak lurus permukaan bukal dan labial dengan keadaan gigi
oklusi. Sikat digerakkan dalam lingkaran sehingga gigi dan gusi rahang atas dan bawah
disikat sekaligus. Setelah permukaan bukal dan labial disikat, mulut dibuka lalu
permukaan lingual dan palatinal disikat dengan gerakan yang sama.
Indikasi : pasien dengan jaringan periodontal normal
Hal – hal yang harus diperhatikan saat menyikat gigi :
1. Teknik menyikat gigi harus dapat membersihkan semua permukaan gigi dan gusi secara
efisien
2. Pergerakan sikat gigi tidak boleh menyebabkan kerusakan jaringan gingiva
3. Teknik menyikat gigi harus sederhana, tepat, efisien
4. Frekuensi penyikatan gigi yg efektif yaitu 2 kali sehari yaitu setelah makan pagi dan
sebelum tidur.
5. Lamanya penyikatan gigi yang dianjurkan yakni selama 2 menit
Alat bantu sikat gigi
1. Dental floss
Dental floss dengan menggunakan pegangan lebih praktis karena langsung dimasukkan
ke dalam daerah interproksimal melalui titik kontak perlahan dengan gerakan gergaji.
Lalu dilakukan gerakan gerakan ke atas dan ke bawah sambil menekan ke permukaan
interproksimal gigi yang dibersihkan
2. Interdental brush
Sikat gigi interdental dimasukkan pada daerah interproksimal dan digerakkan keatas dan
ke bawah dengan tekanan ringan. Untuk pembersihan yang lebih efektif, pilihan sikat gigi
interdental dengan diameter bulu sikat yang lebih besar dari embrassur gingiva lebih
dianjurkan
3. Tusuk gigi
Tusuk gigi digunakan harus pada sudut yang tepat sesuai dengan kontur normal
interdental papila. Tusuk gigi digerakkan ke dalam dan keluar dengan menggosokkan
permukaan interproksimal dari gigi.

- Bahan Fisioterapi Oral


Pasta Gigi
Biasanya digunakan bersamaan dengan sikat gigi. Pasta gigi yang baik yaitu yang
mengandung Fluoride karena fluor dapat memperkuat gigi dengan cara berikatan dengan
hidroksi apatit yang nantinya menjadi flouroapatit.

2. MOTIVASI
Merupakan tahapan yang paling sulit karena dokter memberikan dorongan agar pasien
sadar untuk menjaga kesehatan gigi dan mulutnya. Pasien harus mengerti apa penyakit
periodontal, apakah akibatnya, apakah pasien tersebut rentan terkena penyakit periodontal dan
apa saja tanggung jawabnya dalam mencapai dan mempertahankan kesehatan rongga mulut.

3. INSTRUKSI
Pasien diinstruksikan untuk mengidentifikasi plak dengan disclosing agent.
 Cara menggunakan disclosing agent :
a. Tempatkan 10 tetes larutan disklosinng pada deppen dish
b. Basahi gigi dengan cotton pellet yang telah dicelupkan dalam larutan disklosing tersebut
c. Pasien disuruh berkumur dengan air. Zat pewarna yang terlihat pada gigi menunjkkan adanya
plak. Kemudian gigi disikat terutama diperhatikan daerah yang menunjukkan warna yang
jelas. Setelah penyikatan, daerah yang masih memperlihatkan warna disikat sekali lagi dengan
teliti
 Pemakaian dental floss dan obat kumur
 Kontrol periodik

Anda mungkin juga menyukai