Gun Bellani merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur pemanasan bumi oleh matahari atau juga biasa digunakan untuk mengukur penguapan permukaan bumi. Semakin besar selisihnya, maka semakin banyak panas yang diserap oleh bumi. Alat ini mulai dipasang atau dioperasikan saat pagi hari dengan posisi peletakkan yang dibalik terlebih dahulu atau melakukan kalibrasi terhadap alat tersebut. Air yang ada didalam alat volumenya konstan dan bila terkena cahaya matahari akan menguap dan berkondensasi sehingga air turun kebawah. Cara hitung alat ini bisa menggunakan satuan Kalori/Langley atau dengan Joule.
4.1.2. Aktinograf
Gambar 4.1.2. Aktinograf
Aktinograf adalah suatu alat yang memiliki fungsi untuk mengukur suhu dan kelembaban udara secara otomatis. Dengan menggunakan pias kertas sebagai hasil yang dilihat, kemudian di bagian kertas tersebut terdapat pengukur suhu (bagian atas kertas) dan pengukur kelembaban (bagian bawah kertas). Dengan menggunakan sensor, maka grafik perubahan suhu bisa diketahui, karena sensor tersebut sangat peka terhadap suhu sekitar dimana mengalami pemuaian bila suhu meningkat dan menyusut jika suhu rendah. Cara kerja alat: 1) Sensor suhu terbuat dari logam, bila udara panas logam memuai dan menggerakan pena keatas, bila udara dingin mengkerut mengerakan pena turun. 2) Sensor kelembaban udara terbuat dari rambut manusia berwarna pirang, bila udara basah rambut memanjang dan bila udara kering rambut memendek.
4.1.3. Cambell Stokes
Gambar 4.1.3. Campbell Stokes
Lamanya penyinaran sinar matahari dicatat dengan jalan memusatkan (memfokuskan) sinar matahari melalui bola gelas hingga fokus sinar matahari tersebut tepat mengenai pias yang khusus dibuat untuk alat ini dan meninggalkan pada jejak pias. Dipergunakannya bola gelas dimaksudkan agar alat tersebut dapat dipergunakan untuk memfokuskan sinar matahari secara terus menerus tanpa terpengaruh oleh posisi matahari. Pias ditempatkan pada kerangka cekung yang konsentrik dengan bola gelas dan sinar yang difokuskan tepat mengenai pias. Jika matahari bersinar sepanjang hari dan mengenai alat ini, maka akan diperoleh jejak pias terbakar yang tak terputus. Tetapi jika matahari bersinar terputus-putus, maka jejak di pias pun akan terputus-putus. Dengan menjumlahkan waktu dari bagian- bagian terbakar yang terputus-putus akan diperoleh lamanya penyinaran matahari. Cara kerja alat : 1) Sinar matahari akan difokuskan oleh bola pejal tadi pada suatu kertas tebal yang peka. 2) Kertas pias yang berskala dalam jam dipasang pada mangkok yang kosentris dengan bola gelas tersebut. 3) Sinar matahari yang difokuskan pada kertas pias akan membakar dan meninggalkan bekas noda. 4) Durasi total penyinaran matahari cerah sepanjang siang hari didapatkan dengan mengukur panjang total dari bekas noda pada kertas pias Cara pengamatan alat: 1) Kertas pias dipasang dan diganti tiap hari pukul 18.00. 2) Kertas pias yang digunakan ada 3 macam yaitu bentuk lurus, bengkok panjang dan bengkok pendek. 3) Jadwal penggunaan masing-masing bentuk kertas pias tergantung letak pengamatan dan kedudukan matahari terhadap tempat tersebut. 4) Pengukuran panjang penyinaran aktual dilakukan dengan ketelitian 0,1 jam dengan ketentuan: a) Noda langsung bundar dihitung 0,5 panjang garis tengah noda. b) Noda berbentuk titik, setiap 2 atau 3 titik dihitung 0,1 jam. c) Noda berbentuk garis berlubang, dihitung dikurangi 0,1 jam setiap pemutusan. d) Noda berbentuk garis tidak berlubang tidak perlu dikoreksi. 4.2. Tekanan Udara dan Angin
4.2.1. Cup Counter Anemometer
Gambar 4.4. Cup Counter Anemometer ketinggian 2 meter
Gambar 4.5. Cup Counter Anemometer ketinggian 5 meter
Cup Counter Anemometer adalah alat yang berfungsi untuk mengukur
kecepatan angin pada suatu wilayah. Dengan cara kerja nya yaitu Angin yang bertiup akan membuat anemometer berputar dan kecepatan angin akan ditunjukkan oleh speedometer yang tertera pada alat. Anemometer berupa baling-baling yang as nya dihubungkan dengan dinamo penghasil arus listrik. Apabila angin bertiup baling-baling akan berputar dan memutar dinamo dan akan diperoleh arus listrik. Arus listrik ini kemudian di convert kesatuan kecepatan, knot atau m/detik. Alat penunjuk arah angin berupa bendera yang kaku (lempengan) yang as nya dihubungkan dengan tahanan listrik geser (tahanan geser). Besarnya tahanan akan berubah-ubah seiring dengan perubahan bendera arah penunjuk angin. Pada prinsipnya alat ini sama dengan cup counter 2 meter, yang membedakan hanya ketinggiannya yang diletakkan di atas bangunan yang tingginya 6 meter di atas permukaan tanah. Tujuan dibuatnya cup counter dengan tinggi yang berbeda hanya untuk melihat perbedaan angin yang ada. Satuannya juga sama km/jam. Cara pengamatannya tinggal kita lihat pada speedometer yang terdapat di cup counter tersebut.
4.3. Pengukuran Parameter Kelembaban Udara
4.3.1. High Volume Sampler
Gambar 4.6. High Volume Sampler
High Volume Sampler merupakan alat yang berfungsi untuk mengambil sampel SPM (suspended Particle Matter). Dengan prinsip kerjanya yaitu, udara yang mengandung partikel debu dihisap mengalir melalui kertas filter dengan menggunakan motor putaran kecepatan tinggi. Debu akan menempel pada kertas filter yang nantinya akan diukur konsentrasinya dengan cara kertas filter tersebut ditimbang sebelum dan sesudah sampling, disamping itu dicatat flowrate dan waktu lamanya sampling sehingga didapat konsentrasi debu tersebut 4.4. Pengukuran Parameter Suhu 4.4.1. Sangkar Meteorologi Gambar 4.7. Sangkar Meteorologi Sangkar meteorologi merupakan bangunan berbentuk rumah yang terbuat dari kayu yang berfungsi untuk menyimpan alat termohigrograf, termometer maksimum, termometer minimum, termometer bola kering dan termometer bola basah.
4.4.2. Termometer Tanah
Gambar 4.8. Thermometer Tanah Berumput
Termometer tanah berumput merupakan alat yang digunakan untuk
mengukur suhu yang ada didalam tanah. Pengukurannya dilakukan dengan kedalaman yang berbeda beda, mulai dari 5, 10, 20, 25, 50 dan 100 cm. Cara pembacaan termometer ini tinggal kita lihat skala yang ada pada termometer tersebut. Satuannya (0) Celcius. Pada kedalaman 5, 10, 20 dan 25 cm pemasangan alatnya langsung diletakkan di tanah. Tetapi thermometer yang dipasang di kedalaman 50 dan 100 cm harus memakai sejenis besi yang memiliki rongga. Pada pengamatan kali ini tidak semua kedalaman tanah kami amati, yang kami amati hanya pada kedalaman 50 dan 100 cm. Sehingga di dapat suhu pada kedalaman 50 cm didapat hasil 26 0C dan pada kedalaman 100 cm didapat suhu sebesar 25 0C. Cara pengaplikasian alat ini adalah dengan diletakkan di permukaan tanah. Panas dipermukaan tanah menyebar dan disalurkan pada statif kaki 3 sehingga air raksa memuai dan kemudian naik. Skala yang ditunjuk oleh air raksa setelah kenaikan tersebut adalah suhu permukaan tanah. Setelah stabil, suhu tanah diamati dengan membaca skala yang ditunjukkan saat pencatatan pada suhu harian. Gambar 4.9. Termometer Tanah Gundul Pada dasarnya termometer ini sama dengan termometer tanah berumput, yang membedakan hanya di sekitar termometer tanah gundul ini tidak ditumbuhi rumput. Akibat tidak ditumbuhi rumput inilah maka termometer tanah gundul ini suhunya lebih tinggi dari termometer tanah berumput atau lebih panas. Pemasangannya juga sama dengan kedalaman yang berbeda-beda dan satuannya juga sama. Sama seperti termometer tanah berumput, pada pengamatan kali ini tidak semua kedalaman tanah kami amati, yang kami amati hanya pada kedalaman 50 dan 100 cm. Sehingga didapat suhu pada kedalaman 50 cm didapat hasil 29 0C dan pada kedalaman 100 cm didapat suhu sebesar 28 0C.
4.5. Parameter Hujan dan Awan
4.5.1. Oven Pan Evavoration
Gambar 4.10. Oven Pan Evavoration
Evaporation pan (panci penguapan) digunakan untuk mengukur penguapan yang terjadi pada suatu permukaan area tertentu, seperti danau, waduk, sungai dan lain-lain. Fungsi panci penguapan yaitu untuk mengetahui besarnya penguapan radiasi langsung dari matahari. Cara kerja alat ini yaitu, panci penguapan diisi air setinggi 20 cm sehingga di atas rongga 5 cm pengukuran dilaksanakan pada permukaan air dalam keadaan tenang di dalam tabung peredam riak. Untuk mengukur dan membaca skalanya, maka tabung pengaman didekatkan ke panci dengan maksud agar permukaan air tetap tenang dan tidak terlalu bergelombang. Sesudah itu, sekrup patrol diputar sambil melihat ujung panci dari hugging di dalam tabung pengaman. Scrup pengontrol yaitu berada di atas penyangga hugging berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan skala. Jika sekrup itu diputar kembali ke kanan maka tiang skala turun angka yang dibaca adalah angka yang terdapat tegak lurus dengan sekrup pengontrol. Adapun skala yang tertera pada skala adalah angka (1) sampai (100). Sedangkan termometer yang berada di atas permukaan air adalah termometer maksimum dan termometer minimum. Termometer ini terletak di atas pelampung sehingga mempunyai perahu, yang pada kedua termometer ini baik maksimum maupun minimum berada di tengah atau antara kedua sisi pengukuran termometer maksimum-termometer minimum yang kecil setelah di tengah dan berguna sebagai alat pengukur suhu atau temperatur minimum air panci. Sedangkan termometer maksimum besar berguna untuk mengukur suhu maksimum air dalam panci. Rumusnya yaitu : Termometer Maksimum - Termometer Minimum Cara membacanya : Kita akan tertarik menghitung evaporasi dari tanggal 1- tanggal 2 maka property yang digunakan adalah curah hujan yang terjadi dari tanggal 1- tanggal 2 yaitu curah hujan yang terukur pada jam 7 pagi tanggal 2 ditambah ketinggian air yang kita dapat di tanggal 7 jam 1 itu berapa dan di tanggal 7 jam 2 itu berapa dan kita kurangkan ketinggian awal dan ketiggian akhir di tambah dengan curah hujan periode yang sama, maka kita dapatkan nilai penguapan atau evaporasi. 4.5.2. Automatic Rain Water Sampler (ARWS)
Gambar 4.11. Automatic Rain Water Sampler (ARWS)
Automatic Rain Sampler adalah peralatan yang digunakan untuk
mengambil sampel air hujan Wet dan Dry. Prinsip kerjanya jika terjadi hujan maka sensor akan memberikan trigger kepada sistem kontrol untuk membuka tutup tempat penampungan air yang digerakkan oleh motor listrik, selama hujan penutup tersebut tetap terbuka kemudian setelah hujan berhenti maka penutup akan bergerak ke posisi semula. Sehingga air hujan yang di tempat penampungan tak terkena kotoran lain karena tertutup rapat. Kemudian sampel air hujan tersebut dikirim ke Laboratorium Kualitas Udara BMKG untuk dianalisa.
4.5.3. Penakar Hujan Tipe Bucket
Gambar 4.12. Penakar Hujan Tipe Bucket
Penakar hujan tipe bucket merupakan suatu alat yang berfungsi untuk mengukur jumlah curah hujan. Penakar hujan ini termasuk jenis penakar hujan non- recording atau tidak dapat mencatat sendiri. Bentuknya sederhana, terdiri dari sebuah corong yang dapat dilepas dari bagian badan alat. Bak tempat penampungan air hujan. Kaki yang berbentuk tabung silinder. Gelas penakar hujan.
4.5.4. Ombrometer
Gambar 4.13. Ombrometer
Penakar hujan ini tidak dapat mencatat sendiri (non recording),bentuknya
sederhana terbuat dari seng plat tingginya sekitar 60cm di cat alumunium, ada juga yang terbuat dari pipa paralon tingginya 100 cm. Prinsip kerja Ombrometer menggunakan prinsip pembagian antara volume air hujan yang ditampung dibagi luas mulut penakar. Ombrometer biasa diletakan pada ketinggian 120-150 cm. Kemudian luas mulut penakar dihitung, volume air hujan yang tertampung juga dihitung. 4.5.5. Hellman
Gambar 4.14. Hellman
Penakar hujan jenis Hellman termasuk penakar hujan yang dapat mencatat sendiri. Jika hujan turun, air hujan masuk melalui corong, kemudian terkumpul dalam tabung tempat pelampung. Air ini menyebabkan pelampung serta tangkainya terangkat (naik ke atas). Pada tangkai pelampung terdapat tongkat pena yang gerakkannya selalu mengikuti tangkai pelampung. Gerakan pena dicatat pada pias yang ditakkan/digulung pada silinder jam yang dapat berputar dengan bantuan tenaga per. Jika air dalam tabung hampir penuh, pena akan mencapai tempat teratas pada pias. Setelah air mencapai atau melewati puncak lengkungan selang gelas, air dalam tabung akan keluar sampai ketinggian ujung selang dalam tabung dan tangki pelampung dan pena turun dan pencatatannya pada pias merupakan garis lurus vertikal. Dengan demikian jumlah curah hujan dapat dihitung/ditentukan dengan menghitung jumlah garis-garis vertikal yang terdapat pada pias. Cara kerja penakar hujan tipe ini yaitu: Jika hujan turun, air hujan masuk memalui corong, kemudian terkumpul dalam tabung tempat pelampung kemudian air hujan ini menyebabkan pelampung serta tangkainya terangkat atau naik ke atas, pada tangkai pelampung terdapat tongkat pena yang gerakannya selalu mengikuti tangkai pelampung. Gerakan pena dicatat pada pias jika air di tabung hampir penuh, pena akan mencapai tempat teratas pada pias. Setelah air mencapai lengkungan selang gelas, maka berdasarkan sistem siphon otomatis air dalam tabung akan keluar sampai ketinggian ujung selang dan tabung. Bersamaan dengan keluarnya air tangki pelampung dan pena turun dan menggoreskan garis vertikal Jika hujan masih turun, maka pelampung akan naik kembali, curah hujan dihitung dengan menghitung garis-garis vertikal 4.6. Parameter Pengukuran Terintegrasi 4.6.1. Radar Cuaca
Gambar 4.15. Radar Cuaca
Radar cuaca menggambarkan potensi intensitas curah hujan yang dideteksi oleh radar cuaca. Pengukuran intensitas curah hujan (presipitasi) oleh radar cuaca berdasarkan seberapa besar pancaran energi radar yang dipantulkan kembali oleh butiran-butiran air di dalam awan dan digambarkan dengan produk Reflectivity yang memiliki besaran satuan dBZ (decibel). Makin besar energi pantul yang diterima radar maka makin besar juga nilai dBZ, dan semakin besar nilai dBZ reflectivity menunjukkan intensitas hujan yang terjadi semakin besar. Jangkauan terjauh/maksimum produk Reflectivity dari radar BMKG adalah sekitar 240 km dari lokasi radar. Skala dBZ pada legenda berkisar 5 - 75 yang dinyatakan dengan gradasi warna biru langit hingga ungu muda. Jika gradasi warna semakin ke arah ungu maka semakin tinggi intensitas hujannya. 4.5.2. AWS (Automatic Weather Stations)
Gambar 4.16. AWS (Automatic Weather Stations)
AWS (Automatic Weather Stations) merupakan suatu peralatan atau sistem
terpadu yang didesain untuk pengumpulan data cuaca secara otomatis sertadiproses agar pengamatan menjadi lebih mudah. AWS ini umumnya dilengkapi dengan sensor, RTU (Remote Terminal Unit), Komputer, unit LED Display dan bagian- bagian lainnya. Cara kerja alat ini ialah dengan sensor-sensor yang digunakan meliputi sensor temperatur, arah dan kecepatan angin, kelembaban, presipitasi, tekanan udara, pyranometer, net radiometer, RTU (Remote Terminal Unit) terdiri atas data logger dan back-up power, yang berfungsi sebagai terminal pengumpulan data cuaca dari sensor tersebut dan ditransmisikan ke unit pengumpulan data pada komputer. Masing-masing parameter cuaca dapat ditampilkan melalui LED (Light Emiting Diode) Display, sehingga para pengguna dapat mengamati cuaca saat itu (present weather) dengan mudah.