Anda di halaman 1dari 13

BAB 4.

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Pengukuran Parameter Radiasi Matahari


4.1.1. Gun Bellani

4.1.1. Gun Bellani


Gun Bellani merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur
pemanasan bumi oleh matahari atau juga biasa digunakan untuk mengukur
penguapan permukaan bumi. Semakin besar selisihnya, maka semakin banyak
panas yang diserap oleh bumi. Alat ini mulai dipasang atau dioperasikan saat pagi
hari dengan posisi peletakkan yang dibalik terlebih dahulu atau melakukan kalibrasi
terhadap alat tersebut. Air yang ada didalam alat volumenya konstan dan bila
terkena cahaya matahari akan menguap dan berkondensasi sehingga air turun
kebawah. Cara hitung alat ini bisa menggunakan satuan Kalori/Langley atau dengan
Joule.

4.1.2. Aktinograf

Gambar 4.1.2. Aktinograf


Aktinograf adalah suatu alat yang memiliki fungsi untuk mengukur suhu
dan kelembaban udara secara otomatis. Dengan menggunakan pias kertas sebagai
hasil yang dilihat, kemudian di bagian kertas tersebut terdapat pengukur suhu
(bagian atas kertas) dan pengukur kelembaban (bagian bawah kertas). Dengan
menggunakan sensor, maka grafik perubahan suhu bisa diketahui, karena sensor
tersebut sangat peka terhadap suhu sekitar dimana mengalami pemuaian bila suhu
meningkat dan menyusut jika suhu rendah.
Cara kerja alat:
1) Sensor suhu terbuat dari logam, bila udara panas logam memuai
dan menggerakan pena keatas, bila udara dingin mengkerut
mengerakan pena turun.
2) Sensor kelembaban udara terbuat dari rambut manusia berwarna pirang, bila
udara basah rambut memanjang dan bila udara kering rambut memendek.

4.1.3. Cambell Stokes

Gambar 4.1.3. Campbell Stokes


Lamanya penyinaran sinar matahari dicatat dengan jalan memusatkan
(memfokuskan) sinar matahari melalui bola gelas hingga fokus sinar matahari
tersebut tepat mengenai pias yang khusus dibuat untuk alat ini dan meninggalkan
pada jejak pias. Dipergunakannya bola gelas dimaksudkan agar alat tersebut dapat
dipergunakan untuk memfokuskan sinar matahari secara terus menerus tanpa
terpengaruh oleh posisi matahari. Pias ditempatkan pada kerangka cekung yang
konsentrik dengan bola gelas dan sinar yang difokuskan tepat mengenai pias. Jika
matahari bersinar sepanjang hari dan mengenai alat ini, maka akan diperoleh jejak
pias terbakar yang tak terputus. Tetapi jika matahari bersinar terputus-putus, maka
jejak di pias pun akan terputus-putus. Dengan menjumlahkan waktu dari bagian-
bagian terbakar yang terputus-putus akan diperoleh lamanya penyinaran matahari.
Cara kerja alat :
1) Sinar matahari akan difokuskan oleh bola pejal tadi pada suatu kertas tebal yang
peka.
2) Kertas pias yang berskala dalam jam dipasang pada mangkok yang kosentris
dengan bola gelas tersebut.
3) Sinar matahari yang difokuskan pada kertas pias akan membakar dan
meninggalkan bekas noda.
4) Durasi total penyinaran matahari cerah sepanjang siang hari didapatkan dengan
mengukur panjang total dari bekas noda pada kertas pias
Cara pengamatan alat:
1) Kertas pias dipasang dan diganti tiap hari pukul 18.00.
2) Kertas pias yang digunakan ada 3 macam yaitu bentuk lurus, bengkok panjang
dan bengkok pendek.
3) Jadwal penggunaan masing-masing bentuk kertas pias tergantung letak
pengamatan dan kedudukan matahari terhadap tempat tersebut.
4) Pengukuran panjang penyinaran aktual dilakukan dengan ketelitian 0,1 jam
dengan ketentuan:
a) Noda langsung bundar dihitung 0,5 panjang garis tengah noda.
b) Noda berbentuk titik, setiap 2 atau 3 titik dihitung 0,1 jam.
c) Noda berbentuk garis berlubang, dihitung dikurangi 0,1 jam setiap
pemutusan.
d) Noda berbentuk garis tidak berlubang tidak perlu dikoreksi.
4.2. Tekanan Udara dan Angin

4.2.1. Cup Counter Anemometer

Gambar 4.4. Cup Counter Anemometer ketinggian 2 meter

Gambar 4.5. Cup Counter Anemometer ketinggian 5 meter

Cup Counter Anemometer adalah alat yang berfungsi untuk mengukur


kecepatan angin pada suatu wilayah. Dengan cara kerja nya yaitu Angin yang
bertiup akan membuat anemometer berputar dan kecepatan angin akan ditunjukkan
oleh speedometer yang tertera pada alat. Anemometer berupa baling-baling yang
as nya dihubungkan dengan dinamo penghasil arus listrik. Apabila angin bertiup
baling-baling akan berputar dan memutar dinamo dan akan diperoleh arus listrik.
Arus listrik ini kemudian di convert kesatuan kecepatan, knot atau m/detik. Alat
penunjuk arah angin berupa bendera yang kaku (lempengan) yang as nya
dihubungkan dengan tahanan listrik geser (tahanan geser). Besarnya tahanan akan
berubah-ubah seiring dengan perubahan bendera arah penunjuk angin.
Pada prinsipnya alat ini sama dengan cup counter 2 meter, yang
membedakan hanya ketinggiannya yang diletakkan di atas bangunan yang
tingginya 6 meter di atas permukaan tanah. Tujuan dibuatnya cup counter dengan
tinggi yang berbeda hanya untuk melihat perbedaan angin yang ada. Satuannya juga
sama km/jam. Cara pengamatannya tinggal kita lihat pada speedometer yang
terdapat di cup counter tersebut.

4.3. Pengukuran Parameter Kelembaban Udara


4.3.1. High Volume Sampler

Gambar 4.6. High Volume Sampler


High Volume Sampler merupakan alat yang berfungsi untuk mengambil
sampel SPM (suspended Particle Matter). Dengan prinsip kerjanya yaitu, udara
yang mengandung partikel debu dihisap mengalir melalui kertas filter dengan
menggunakan motor putaran kecepatan tinggi. Debu akan menempel pada kertas
filter yang nantinya akan diukur konsentrasinya dengan cara kertas filter tersebut
ditimbang sebelum dan sesudah sampling, disamping itu dicatat flowrate dan waktu
lamanya sampling sehingga didapat konsentrasi debu tersebut
4.4. Pengukuran Parameter Suhu
4.4.1. Sangkar Meteorologi
Gambar 4.7. Sangkar Meteorologi
Sangkar meteorologi merupakan bangunan berbentuk rumah yang terbuat
dari kayu yang berfungsi untuk menyimpan alat termohigrograf, termometer
maksimum, termometer minimum, termometer bola kering dan termometer bola
basah.

4.4.2. Termometer Tanah

Gambar 4.8. Thermometer Tanah Berumput

Termometer tanah berumput merupakan alat yang digunakan untuk


mengukur suhu yang ada didalam tanah. Pengukurannya dilakukan dengan
kedalaman yang berbeda beda, mulai dari 5, 10, 20, 25, 50 dan 100 cm. Cara
pembacaan termometer ini tinggal kita lihat skala yang ada pada termometer
tersebut. Satuannya (0) Celcius. Pada kedalaman 5, 10, 20 dan 25 cm pemasangan
alatnya langsung diletakkan di tanah. Tetapi thermometer yang dipasang di
kedalaman 50 dan 100 cm harus memakai sejenis besi yang memiliki rongga. Pada
pengamatan kali ini tidak semua kedalaman tanah kami amati, yang kami amati
hanya pada kedalaman 50 dan 100 cm. Sehingga di dapat suhu pada kedalaman 50
cm didapat hasil 26 0C dan pada kedalaman 100 cm didapat suhu sebesar 25 0C.
Cara pengaplikasian alat ini adalah dengan diletakkan di permukaan tanah.
Panas dipermukaan tanah menyebar dan disalurkan pada statif kaki 3 sehingga air
raksa memuai dan kemudian naik. Skala yang ditunjuk oleh air raksa setelah
kenaikan tersebut adalah suhu permukaan tanah. Setelah stabil, suhu tanah diamati
dengan membaca skala yang ditunjukkan saat pencatatan pada suhu harian.
Gambar 4.9. Termometer Tanah Gundul
Pada dasarnya termometer ini sama dengan termometer tanah berumput, yang
membedakan hanya di sekitar termometer tanah gundul ini tidak ditumbuhi rumput.
Akibat tidak ditumbuhi rumput inilah maka termometer tanah gundul ini suhunya
lebih tinggi dari termometer tanah berumput atau lebih panas. Pemasangannya juga
sama dengan kedalaman yang berbeda-beda dan satuannya juga sama. Sama seperti
termometer tanah berumput, pada pengamatan kali ini tidak semua kedalaman tanah
kami amati, yang kami amati hanya pada kedalaman 50 dan 100 cm. Sehingga
didapat suhu pada kedalaman 50 cm didapat hasil 29 0C dan pada kedalaman 100
cm didapat suhu sebesar 28 0C.

4.5. Parameter Hujan dan Awan


4.5.1. Oven Pan Evavoration

Gambar 4.10. Oven Pan Evavoration


Evaporation pan (panci penguapan) digunakan untuk mengukur penguapan
yang terjadi pada suatu permukaan area tertentu, seperti danau, waduk, sungai dan
lain-lain. Fungsi panci penguapan yaitu untuk mengetahui
besarnya penguapan radiasi langsung dari matahari.
Cara kerja alat ini yaitu, panci penguapan diisi air setinggi 20 cm sehingga
di atas rongga 5 cm pengukuran dilaksanakan pada permukaan air dalam
keadaan tenang di dalam tabung peredam riak. Untuk mengukur dan membaca
skalanya, maka tabung pengaman didekatkan ke panci dengan maksud
agar permukaan air tetap tenang dan tidak terlalu bergelombang. Sesudah itu,
sekrup patrol diputar sambil melihat ujung panci dari hugging di dalam
tabung pengaman. Scrup pengontrol yaitu berada di atas penyangga hugging
berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan skala. Jika sekrup itu diputar kembali
ke kanan maka tiang skala turun angka yang dibaca adalah angka yang terdapat
tegak lurus dengan sekrup pengontrol. Adapun skala yang tertera pada skala adalah
angka (1) sampai (100). Sedangkan termometer yang berada di atas permukaan
air adalah termometer maksimum dan termometer minimum. Termometer ini
terletak di atas pelampung sehingga mempunyai perahu, yang pada
kedua termometer ini baik maksimum maupun minimum berada di tengah atau
antara kedua sisi pengukuran termometer maksimum-termometer minimum yang
kecil setelah di tengah dan berguna sebagai alat pengukur suhu atau
temperatur minimum air panci. Sedangkan termometer maksimum besar berguna
untuk mengukur suhu maksimum air dalam panci. Rumusnya yaitu :
Termometer Maksimum - Termometer Minimum
Cara membacanya :
Kita akan tertarik menghitung evaporasi dari tanggal 1- tanggal 2 maka
property yang digunakan adalah curah hujan yang terjadi dari tanggal 1- tanggal 2
yaitu curah hujan yang terukur pada jam 7 pagi tanggal 2 ditambah ketinggian air
yang kita dapat di tanggal 7 jam 1 itu berapa dan di tanggal 7 jam 2 itu berapa dan
kita kurangkan ketinggian awal dan ketiggian akhir di tambah dengan curah hujan
periode yang sama, maka kita dapatkan nilai penguapan atau evaporasi.
4.5.2. Automatic Rain Water Sampler (ARWS)

Gambar 4.11. Automatic Rain Water Sampler (ARWS)

Automatic Rain Sampler adalah peralatan yang digunakan untuk


mengambil sampel air hujan Wet dan Dry. Prinsip kerjanya jika terjadi hujan maka
sensor akan memberikan trigger kepada sistem kontrol untuk membuka tutup
tempat penampungan air yang digerakkan oleh motor listrik, selama hujan penutup
tersebut tetap terbuka kemudian setelah hujan berhenti maka penutup akan bergerak
ke posisi semula. Sehingga air hujan yang di tempat penampungan tak terkena
kotoran lain karena tertutup rapat. Kemudian sampel air hujan tersebut dikirim ke
Laboratorium Kualitas Udara BMKG untuk dianalisa.

4.5.3. Penakar Hujan Tipe Bucket

Gambar 4.12. Penakar Hujan Tipe Bucket


Penakar hujan tipe bucket merupakan suatu alat yang berfungsi untuk
mengukur jumlah curah hujan. Penakar hujan ini termasuk jenis penakar hujan non-
recording atau tidak dapat mencatat sendiri. Bentuknya sederhana, terdiri dari
sebuah corong yang dapat dilepas dari bagian badan alat.
 Bak tempat penampungan air hujan.
 Kaki yang berbentuk tabung silinder.
 Gelas penakar hujan.

4.5.4. Ombrometer

Gambar 4.13. Ombrometer

Penakar hujan ini tidak dapat mencatat sendiri (non recording),bentuknya


sederhana terbuat dari seng plat tingginya sekitar 60cm di cat alumunium, ada juga
yang terbuat dari pipa paralon tingginya 100 cm. Prinsip kerja Ombrometer
menggunakan prinsip pembagian antara volume air hujan yang ditampung dibagi
luas mulut penakar. Ombrometer biasa diletakan pada ketinggian 120-150 cm.
Kemudian luas mulut penakar dihitung, volume air hujan yang tertampung juga
dihitung.
4.5.5. Hellman

Gambar 4.14. Hellman


Penakar hujan jenis Hellman termasuk penakar hujan yang dapat mencatat
sendiri. Jika hujan turun, air hujan masuk melalui corong, kemudian terkumpul
dalam tabung tempat pelampung. Air ini menyebabkan pelampung serta tangkainya
terangkat (naik ke atas). Pada tangkai pelampung terdapat tongkat pena yang
gerakkannya selalu mengikuti tangkai pelampung. Gerakan pena dicatat pada pias
yang ditakkan/digulung pada silinder jam yang dapat berputar dengan bantuan
tenaga per. Jika air dalam tabung hampir penuh, pena akan mencapai tempat teratas
pada pias. Setelah air mencapai atau melewati puncak lengkungan selang gelas, air
dalam tabung akan keluar sampai ketinggian ujung selang dalam tabung dan tangki
pelampung dan pena turun dan pencatatannya pada pias merupakan garis lurus
vertikal. Dengan demikian jumlah curah hujan dapat dihitung/ditentukan dengan
menghitung jumlah garis-garis vertikal yang terdapat pada pias.
Cara kerja penakar hujan tipe ini yaitu: Jika hujan turun, air hujan masuk
memalui corong, kemudian terkumpul dalam tabung tempat pelampung kemudian
air hujan ini menyebabkan pelampung serta tangkainya terangkat atau naik ke atas,
pada tangkai pelampung terdapat tongkat pena yang gerakannya selalu mengikuti
tangkai pelampung. Gerakan pena dicatat pada pias jika air di tabung hampir penuh,
pena akan mencapai tempat teratas pada pias. Setelah air mencapai lengkungan
selang gelas, maka berdasarkan sistem siphon otomatis air dalam tabung akan
keluar sampai ketinggian ujung selang dan tabung. Bersamaan dengan keluarnya
air tangki pelampung dan pena turun dan menggoreskan garis vertikal Jika hujan
masih turun, maka pelampung akan naik kembali, curah hujan dihitung dengan
menghitung garis-garis vertikal
4.6. Parameter Pengukuran Terintegrasi
4.6.1. Radar Cuaca

Gambar 4.15. Radar Cuaca


Radar cuaca menggambarkan potensi intensitas curah hujan yang dideteksi
oleh radar cuaca. Pengukuran intensitas curah hujan (presipitasi) oleh radar cuaca
berdasarkan seberapa besar pancaran energi radar yang dipantulkan kembali oleh
butiran-butiran air di dalam awan dan digambarkan dengan produk Reflectivity
yang memiliki besaran satuan dBZ (decibel). Makin besar energi pantul yang
diterima radar maka makin besar juga nilai dBZ, dan semakin besar nilai dBZ
reflectivity menunjukkan intensitas hujan yang terjadi semakin besar. Jangkauan
terjauh/maksimum produk Reflectivity dari radar BMKG adalah sekitar 240 km
dari lokasi radar. Skala dBZ pada legenda berkisar 5 - 75 yang dinyatakan dengan
gradasi warna biru langit hingga ungu muda. Jika gradasi warna semakin ke arah
ungu maka semakin tinggi intensitas hujannya.
4.5.2. AWS (Automatic Weather Stations)

Gambar 4.16. AWS (Automatic Weather Stations)

AWS (Automatic Weather Stations) merupakan suatu peralatan atau sistem


terpadu yang didesain untuk pengumpulan data cuaca secara otomatis sertadiproses
agar pengamatan menjadi lebih mudah. AWS ini umumnya dilengkapi dengan
sensor, RTU (Remote Terminal Unit), Komputer, unit LED Display dan bagian-
bagian lainnya.
Cara kerja alat ini ialah dengan sensor-sensor yang digunakan meliputi sensor
temperatur, arah dan kecepatan angin, kelembaban, presipitasi, tekanan udara,
pyranometer, net radiometer, RTU (Remote Terminal Unit) terdiri atas data logger
dan back-up power, yang berfungsi sebagai terminal pengumpulan data cuaca dari
sensor tersebut dan ditransmisikan ke unit pengumpulan data pada komputer.
Masing-masing parameter cuaca dapat ditampilkan melalui LED (Light Emiting
Diode) Display, sehingga para pengguna dapat mengamati cuaca saat itu (present
weather) dengan mudah.

Anda mungkin juga menyukai