1. I. Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga (KK) : Bp. D
2. Usia : 67 tahun
3. Pendidikan : SD
4. Pekerjaan : Pensiunan
5. Alamat : Kepuh Aljariyah RT 03/ RW 15 Kel.
Karangpawitan
6. Komposisi Anggota Keluarga :
Genogram :
Keterangan Genogram :
: Laki-laki
: garis pernikahan
: garis keturunan
: tinggal serumah
: Perempuan
: Meninggal
1. Tipe keluarga : Extended family. Keluarga Bp. D terdiri dari istri, anak, cucu dan
menantu.
2. Suku bangsa : keluarga Bp. D adalah suku Sunda, kebiasaan dalam keluarga apabila adfa
yang sakit berobat ke puskesmas atau ke mantri dekat rumah.
3. Agama : Islam. Kegiatan keagamaan keluarga Bp. D baik, sholat lima waktu dilakukan,
saat ini Bp. D dan Ibu R tidak rutin mengikuti pengajian di masjid dekat rumahnya yang
biasa dilakukan 1 kali dalam seminggu.
4. Status sosial ekonomi keluarga : Bp.D seorang pensiunan mendapatkan penghasilan dari
uang pensiunan sekitar Rp. 1.500.000 setiap bulan. Bp. D mengatakan penghasilannya
cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Anak dan menantu Bp. D juga bekerja sehingga dapat
membantu untuk kebutuhan lainnya. Untuk kebutuhan bulanan dan biaya bulanan
biasanya ditanggung oleh anak dan menantunya secara bergantian setiap bulannya.
5. Aktivitas rekreasi keluarga
Keluarga tidak pernah ada jadwal rekreasi, hanya kadang-kadang saja kalau salah satu anak Bp.
D mengajak liburan. Pada umumnya keluarga mengatakan hanya menikmati hiburan melalui TV
yang tersedia di rumahnya.
Tugas perkembangan keluarga dengan dewasa adalah memperluas keluarga inti menjadi
keluarga besar, mempertahankan keintiman pasangan, membantu orang tua suami/isteri yang
sedang sakit dan memasuki masa tua, membantu anak untuk mandiri di masyarakat, penataan
kembali peran dan kegiatan rumah tangga.
Keluarga Bpk D telah memenuhi tugas perkembangan untuk keluarga dengan dewasa.
1. Riwayat keluarga inti
Ibu R dan Bp. D berasal dari daerah karawang mereka menikah 42 tahun yang lalu atas dasar
saling mencintai.
Ibu R sebelum menikah dengan Bp. D pernah menikah dan dikaruniai 2 anak. Suami pertama Ibu
R meninggal. Pada tahun 60-an Ibu R bertemu dengan Bp. D yang masih lajang dan kemudian
menikah. Saat ini salah satu anak Ibu R dengan alamrhum suaminya tinggal dengan Ibu R dan
Bp. D bersama 3 anak dan 1 cucunya.
1. III. Lingkungan
1. Karakteristik rumah
Rumah terletak didalam perkampungan penduduk dan merupakan milik sendiri. Luas rumah ±
10 x 8 m2, permanen. Terdiri dari 4 kamar tidur, ruang tamu yang merangkap sebagai ruang
keluarga. Luas masing-masing kamar 2 X 3 meter dan masing-masing memiliki jendela. Cahaya
masuk rumah melalui kaca jendela rumah , ventilasi udara cukup. Penerangan setiap ruangan
memakai lampu listrik untuk malam hari dan siang hari cukup dengan terangnya sinar matahari
dari pintu yang selalu terbuka. Kamar mandi dan WC letaknya berdekatan dengan dapur.
Sumber air minum berasal dari sumur pompa yang berjarak ± 10 Meter dari septik tank. Air
limbah rumah tangga disalurkan lewat saluran air belakang rumah dan akan terhubung secara
besar diselokan belakang rumah. Ibu R memasak menggunakan kompor gas. Lantai terlihat
kering, penataan perabotan tidak rapi, lantai terbuat dari tegel keramik, namun dinding tampak
kotor. Ibu R mengatakan membersihkan rumah dengan menyapu dan dipel. Terdapat hewan
piaraan di belakang dan di pinggir rumah.
Denah rumah :
10 m
Rumah Keluarga Bp. D berjarak < 1 meter tetangga depan rumahnya yang dibatasi oleh teras
dan jalan kecil. Sedangkan dengan tetangga dipinggir rumahnya berjarak < 1 meter. jalan ke
rumah Keluarga Bp. D berupa gang yang cukup dilalui oleh motor saja. Keluarga Bp. D sering
bercengkrama dengan tentangga baik di depan maupun di pinggir rumahnya. Fasilitas Posbindu
di RW 15 belum ada, mesjid terletak dekat dengan rumah Bpk D, jarak rumah dengan
Puskesmas sekitar ± 1 km dengan alat transportasi menggunakan motor. Tetangga keluarga Bp.
D berprofesi sebagai pedagang , pekerja pabrik, dan karyawan swasta.
Keluarga Bp. D sejak menikah 42 tahun yang lalu tidak pernah pindah dari Kelurahan
Karangpawitan.
Keluarga Bp. D selalu berkumpul dengan keluarganya karena anak, cucu dan menantu tinggal
satu rumah dan keluarga Bp. D juga sering berinteraksi dengan tetangganya.
Keluarga Bp. D tinggal bersama anak dan cucunya dan semuanya saling memberi support.
Keluarga Bp. D dengan tetangganya terjalin hubungan yang sangat dekat.
Komunikasi yang terjalin keluarga Bp.D sangat terbuka. Dalam kegiatan atau masalah di
keluarga Bp. D didiskusikan dengan anggota keluarga. Semua anggota keluarga bebas
mengutarakan pendapatnya, namun tetap pada saat mengambil keputusan Bp. D yang
memutuskan. Pengambilan keputusan didahului dengan diskusi.
Keluarga Bp. D saling menghargai satu sama lain saling membantu, serta saling mendukung.
Apabila ada ada masalah kesehatan pada anggota keluarganya, Bp. D segera memeriksanya ke
mantri dekat rumah.
Peran formal:
Bp. D berperan sebagai kepala keluarga, Ibu S berperan sebagai istri dan pengatur rumah
tangga. Ibu N berperan mengasuh cucu saat Ibu I bekerja, mengerjakan pekerjaan rumah tangga,
An.K dan An. E berperan sebagai cucu .
Peran informal:
Keluarga Bp. D tidak berperan di bidang lain yang ada di masyarakat. Karena mereka sudah
cukup dengan peran nya sendiri didalam rumah tangga.
Keluarga Bp. D menerapkan nilai-nilai Islam pada anggota keluarganya. Aturan di keluarga
berlaku berdasarkan nilai-nilai agama Islam. Aturan sesuai budaya tertentu tidak ada yang
diterapkan oleh keluarga.
1. V. Fungsi Keluarga
1. Fungsi afektif
Keluarga Bp. D saling menyayangi, peduli dan saling menghargai. Perhatian di keluarga Bp. D
terhadap anggota keluarganya sangat besar.
1. Fungsi sosialisasi
ü Rematik
Ibu R mengatakan mengetahui penyakit yang dideritanya, Ibu R sering merasa pegal-pegal pada
lutut menjalar ke pinggang. Ibu R mengatakan kalau sudah merasakan keluhan itu Ibu R selalu
kontrol ke mantri dekat rumah atau ke puskesmas. Namun, Ibu R belum pernah periksa kadar
asam urat.
Selama ini Ibu R tidak pernah olah raga ataupun mengikuti senam lansia, karena Ibu R sudah
tidak kuat untuk melakukan kegiatan yang berlebihan. Dalam mengolah makanan sehari-hari
untuk keluarga dilakukan oleh Ibu R dan Ibu N. Terdapat menu khusus untuk Ibu R karena Ibu R
termasuk orang yang pantangan terhadap makanan yang harus dihindari pada reumatik. Ibu R
mengatakan untuk mengirangi nyeri Ibu R pergi ke mantri untuk di suntik.
Ibu R mengatakan kadang-kadang berobat ke puskesmas atau ke mantri yang praktek dekat
rumahnya.
ü Hipertensi
Ibu R mengatakan sudah lama mempunyai penyakit darah tinggi. Terlihat pada hasil tensi
210/100, namun Ibu R tidak merasa pusing atau sakit kepala. Ibu R mengatakan belum tahu
benar mengenai hipertensi baik pengertian, penyebab, pencegahan, dll.
b). Kemampuan mengambil keputusan
Ibu R mengatakan sudah terbiasa dengan tekanan darah yang tinggi, karena Ibu R tidak
merasakan pusing atau sakit kepala sehingga Ibu R membiasakan kondisi ini. Ibu R hanya
kontrol tekanan darah apabila ke mantri.
Ibu R mengatakan selama ini hanya melakukan pantangan makanan yang harus dihindari pada
darah tinggi dan kadang mengontrol tekanan darah ke mantri dekat rumah.
Ibu R mengatakan jika terasa sakit kepala atau pusing menggunakan obat warung atau langsung
ke Puskesmas.
ü Katarak
Bp. D mengatakan sudah ± 1 tahun terakhir penglihatan kurang jelas. Keluarga tidak tahu apa
yang diderita Bp. D itu katarak. Keluarga belum tahu mengenai katarak baik pengertian,
penyebab, tanda dan gejala, pencegahan maupun pencegahannya.
Bp. D pernah pergi ke Rumah Sakit untuk periksa mata dan dokter mengatakan bahwa terdapat
kekeruhan pada lensa mata Bp. D namun baru bentuk serat. Dan sampai saat ini Bp. D belum
periksa lagi.
c). Kemampuan merawat
Bp. D mengatakan bila ada keluhan, Bp. D pergi ke mantri yang prkatek dekat rumah atau
Puskesmas.
ü Maag
Ibu N mengatakan semenjak bekerja anaknya yaitu Ny. R sering mengalami maag. Namun Ibu N
mengatakan belum tahu benar mengenai hipertensi baik pengertian, penyebab, pencegahan,
perawatanny, dll.
Ibu N mengatakan belum mengambil keputusan jika belum parah. Karena keluarga menganggap
maag biasa, dengan makan akan sembuh.
apabila kambuh keluarga hanya memberi obat dan menyuruhnya untuk segera makan.
Ibu N mengatakan jika maag kambuh hanya menggunakan menggunakan obat warung.
Bp. D dan Ibu R dikaruniai 3 anak perempuan dan ketiga anaknya sudah menikah semua.
Hanya anak ketiga yang sekarang masih tinggal bersama mereka.
Bp. D mengatakan pengahsilannya dari pensiunan hanya digunakan untuk beliau dan Ibu
R, karena anak dan menantunya bekerja dan dapat membantu untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari. Keluarga Bp. D memiliki jaminan kesehatan berupa asuransi kesehatan
(ASKES).
Bp. D mengatakan walaupun memiliki jaminan kesehatan, namun untuk pelayanan kesehatan
dipersulit.
Respon keluarga saat ini tetap sabar dan menerima terhadap masalah yang dihadapinya.
Keluarga berharap perawat dapat membantu penyelesaian masalah kesehatan yang ada didalam
keluarganya terutama Ibu R yang megeluh pegal-pegal dan darah tinggi, Bp. D dengan
penglihatan mulai kabur dan Ny. R yang memiliki maag.
RR : 20 x/menit RR : 18 RR : 20 RR : 30 RR : 19
x/menit x/menit x/menit x/menit
PEMERIKSAAN
KEPALA
Rambut Rambut dan kulit Rambut terlihat Rambut dan Rambut dan Rambut dan kulit
kepala bersih, bersih, warna kulit kepala kulit kepala kepala bersih,
warna hitam hitam dan bersih, warna bersih, warna warna hitam dan
bercampur uban beruban, hitam dan agak merah beruban
Distribusi tidak distribusi merata, beruban distribusi distribusi merata
rata (tipis), tidak
tidak rontok distribusi merata dan dan tidak rontok
rontok merata dan tidak rontok
tidak rontok
Mata Isokor, bola mata Isokor, bola Isokor, bola Isokor, bola Isokor, bola
dapat mengikuti mata dapat mata dapat mata dapat mata dapat
arah gerakkan mengikuti arah mengikuti arah mengikuti arah mengikuti arah
tangan pemeriksa, gerakkan tangan gerakkan gerakkan gerakkan tangan
tidak ada nyeri pemeriksa, tidak tangan tangan pemeriksa, tidak
tekan, diameter ada nyeri tekan, pemeriksa, pemeriksa, ada nyeri tekan,
pupil + 2 mm, diameter pupil + tidak ada nyeri tidak ada nyeri diameter pulit +
reaksi cahaya +/+, 2 mm, reaksi tekan, diameter tekan, diameter 2 mm, reaksi
terdapat kekeruhan cahaya +/+, pulit + 2 mm, pulit + 2 mm, cahaya +/+,
pada lensa mata, konjungtiva tidak reaksi cahaya reaksi cahaya konjungtiva tidak
konjungtiva tidak anemis, kornea +/+, +/+, anemis, kornea
anemis, kornea tidak ikhterik, konjungtiva konjungtiva tidak ikhterik,
tidak ikhterik, conjuncjitva tidak anemis, tidak anemis, conjuncjitva
conjuncjitva tidak tidak anemis kornea tidak kornea tidak tidak anemis
anemis tidak tidak memakai ikhterik, ikhterik, tidak memakai
memakai kacamatakacamata conjuncjitva conjuncjitva kacamata
tidak anemis tidak anemis
tidak memakai tidak memakai
kacamata kacamata
Hidung Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk Bentuk Bentuk simetris,
warna kulit sama warna kulit sama simetris, warna simetris, warna warna kulit sama
dengan kulit dengan kulit kulit sama kulit sama dengan kulit
sekitarnya, tidak sekitarnya, tidak dengan kulit dengan kulit sekitarnya, tidak
terdapat lesi atau terdapat lesi atau sekitarnya, sekitarnya, terdapat lesi atau
cairan, mukosa cairan, mukosa tidak terdapat tidak terdapat cairan, mukosa
hidung lembab, hidung lembab, lesi atau cairan, lesi atau cairan, hidung lembab,
terdapat bulu terdapat bulu mukosa hidung mukosa hidung terdapat bulu
hidung, penciuman hidung, lembab, lembab, hidung,
baik penciuman baik terdapat bulu terdapat bulu penciuman baik
hidung, hidung,
penciuman baik penciuman baik
Telinga Daun telinga Daun telinga Daun telinga Daun telinga Daun telinga
simetris kiri dan simetris kiri dan simetris kiri dansimetris kiri dansimetris kiri dan
kanan,terdapat kanan,terdapat kanan,terdapat kanan,terdapat kanan,terdapat
serumen, tidak ada serumen, tidak serumen, tidak serumen, tidak serumen, tidak
benjolan , tidak ada benjolan , ada benjolan , ada benjolan , ada benjolan ,
bengkak, tidak ada tidak bengkak, tidak bengkak, tidak bengkak, tidak bengkak,
nyeri tekan pada tidak ada nyeri tidak ada nyeri tidak ada nyeri tidak ada nyeri
masteudeus, Klien tekan pada tekan pada tekan pada tekan pada
dapat mendengar masteudeus, masteudeus, masteudeus,. masteudeus,
Klien dapat Klien dapat Klien dapat Klien dapat
mendengar mendengar mendengar mendengar
Mulut Bibir simetris, Bibir simetris, Bibir simetris, Bibir simetris, Bibir simetris,
mukosa lembab, mukosa lembab, mukosa mukosa mukosa lembab,
lidah simetris tidaklidah simetris, lembab, lidah lembab, lidah lidah simetris
pucat, , stomatitis tidak pucat, simetris, simetris tidak tidak pucat, ,
tidak ada stomatitis tidak stometitis tidak pucat, , stomatitis tidak
ada ada, tidak stomatitis tidak ada
pucat, ada
Leher Simetris,warna Simetris,warna Simetris,warna Simetris,warna Simetris,warna
sama dengan kulit, sama dengan sama dengan sama dengan sama dengan
tidak terdapat kulit, tidak kulit, tidak kulit, tidak kulit, tidak
pembesaran JVP, terdapat terdapat terdapat terdapat
tiroid, tidak ada pembesaran JVP, pembesaran pembesaran pembesaran JVP,
deviasi trakea tiroid, terdapat JVP, JVP, tiroid, tiroid, tidak ada
benjolan, tidak tiroid.tidak ada tidak ada deviasi trakea
ada deviasi deviasi trakea deviasi trakea
trakea
Dada (Pernafasan) Simetris, warna Simetris, warna Simetris, warna Simetris, warna Simetris, warna
sama dengan kulit, sama dengan sama dengan sama dengan sama dengan
tidak terdapat kulit, tidak kulit, tidak kulit, tidak kulit, tidak
tonjolan abnormal terdapat tonjolan terdapat terdapat terdapat tonjolan
dapat bergerak abnormal dapat tonjolan tonjolan abnormal dapat
seimbang ke atas, bergerak abnormal dapat abnormal dapat bergerak
nafas 20 X/i, tactil seimbang ke bergerak bergerak seimbang ke
fremitus sama kiri atas, nafas 18 seimbang ke seimbang ke atas, nafas 19
dan kanan, X/i, tactil atas, nafas 20 atas, nafas 20 X/i, tactil
vesikuler, fremitus sama X/i, tactil X/i,, vesikuler, fremitus sama
kiri dan kanan, fremitus sama kiri dan kanan,
vesikuler, kiri dan kanan, vesikuler,
vesikuler,
Dada Tidak terdapat Tidak terdapat Tidak terdapat Tidak terdapat Tidak terdapat
(Cardiovaskuler) tonjolan dan tonjolan dan tonjolan dan tonjolan dan tonjolan dan
massa, interkostae massa, massa, massa, massa,
rata, dulness, BJ 1 interkostae rata, interkostae rata, interkostae rata, interkostae rata,
dan BJ 2 normal, dulness, BJ 1 dan dulness, BJ 1 dulness, BJ 1 dulness, BJ 1 dan
tidak terdapat mur- BJ 2 normal, dan BJ 2 dan BJ 2 BJ 2 normal,
mur tidak terdapat normal, tidak normal, tidak tidak terdapat
mur-mur terdapat mur- terdapat mur- mur-mur
mur mur
PERUT Inspeksi : Perut Inspeksi : Perut Inspeksi : Perut Inspeksi : Perut Inspeksi : Perut
datar , warna sama datar, warna datar , warna datar , warna datar/ tidak asites
dengan kulit. sama dengan sama dengan sama dengan , warna sama
kulit. kulit. kulit. dengan kulit.
Palpasi : Perut Palpasi : Perut Palpasi : Perut Palpasi : Perut Palpasi : Perut
teraba lemas, terasa lemas, teraba lemas, teraba lemas, teraba lemas,
tidak terdapat tidak terdapat tidak terdapat tidak terdapat tidak terdapat
nyeri tekan, tidak nyeri tekan, tidak nyeri tekan, nyeri tekan, nyeri tekan, tidak
teraba massa, teraba massa, tidak teraba tidak teraba teraba massa,
hepar tidak teraba. hepar tidak massa, hepar massa, hepar hepar tidak
teraba. tidak teraba. tidak teraba. teraba.
Auskultasi : BisingAuskultasi : Auskultasi : Auskultasi : Auskultasi :
usus (+) Bising usus (+) Bising usus (+) Bising usus (+) Bising usus (+)
8x/menit
Perkusi : suara Perkusi : suara Perkusi : suara Perkusi : suara Perkusi : suara
timpani. timpani. timpani. timpani. timpani.
Ektremitas Atas dan Bahu simetris, Bahu simetris, Bahu simetris, An. K dapat Bahu simetris,
bawah warna sama warna sama warna sama berjalan dan warna sama
dengan kulit, tidak dengan kulit, dengan kulit, berlari dengan kulit,
terdapat tonjolan tidak terdapat tidak terdapat tidak terdapat
dapat mengangkat tonjolan tonjolan dapat tonjolan dapat
dan menahan brachioradialis mengangkat mengangkat dan
beban dengan normal kiri dan dan menahan menahan beban
baik, refleks kanan, refleks beban dengan dengan baik,
patela normal baik, refleks refleks
brachioradialis kiri dan kanan, brachioradialis brachioradialis
normal kiri dan kekuatan otot ; normal kiri dan normal kiri dan
kanan, refleks kanan, refleks kanan, refleks
patela normal kiri patela normal patela normal
dan kanan, kiri dan kanan, kiri dan kanan,
kekuatan otot ; kekuatan otot kekuatan otot ;
555 555 555 555 555 555 555 555 555 555
444 444 444 444 555 555 555 555
555 555
B. Analisa Data
Data Obyektif:
Skala 4
TD : 210/100 mmHg
Suhu: 36.7OC
Nadi : 82x/mnt
RR : 18x/ menit
Data Subjektif Ketidakmampuan Resiko terjadinya terserang
keluarga dalam stroke pada keluarga Bp. D
Ibu R mengatakan sudah lama merawat anggota khusunya Ibu R
mempunyai penyakit darah tinggi keluarga degan
Ibu R tidak merasa pusing atau sakit hipertensi
kepala
Ibu R mengatakan belum tahu benar
mengenai hipertensi baik pengertian,
penyebab, pencegahan, dll
Ibu R terbiasa dengan kondisi ini
Ibu R hanya kontrol tekanan darah
apabila ke mantri
Ibu R mengatakan selama ini hanya
melakukan pantangan makanan yang
harus dihindari pada hipertensi
Ibu R mengatakan jika terasa sakit
kepala atau pusing menggunakan obat
warung atau langsung ke puskesmas
Data Objektife
TD : 210/100 mmHg
Klien terlihat sudah terbias dengan TD
diatas 200
Data Obyektif:
Data Obyektif
1. Resiko tinggi terserang stroke berhubungan dengan KMK dalam merawat anggota
keluarga dengan hipertensi
Sebagian
Potensial masalah dapat 3/3 X 1 1 Ibu R termasuk yang pantangan terhadap
dicegah : makanan yang harus dihindari pada hipertensi
seperti mengurangi rendah garam, kopi, dll
tinggi
Menonjolnya masalah : 1/2 X 1 ½ Tekanan darah Ibu R 210/100 mmHg dan Ibu R
Ada masalah tetapi tidak merasa pusing atau sakit kepala, sehingga
tidak perlu segera Ibu R biasa saja dengan kondisi seperti ini
ditangani
Total 4 1/6
1. Resiko cedera (jatuh) pada keluarga Bp. D khususnya Bp. D berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarag dengan Katarak
Resiko
3/3 X 1 1
1. Resiko terjadinya kekambuhan maag pada keluarga Bp. D khususnya Nn. R dengan
ketidak mampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga dengan Gastritis
Dari skoring di atas diagnosa keperawatan pada keluarga Bp. D adalah sebagai berikut :
1. Nyeri pada keluarga Bp. D khususnya Ibu R berhubungan dengan KMK dalam merawat
anggota keluarga dengan rematik
2. Resiko tinggi terserang stroke berhubungan dengan KMK dalam merawat anggota
keluarga dengan hipertensi
3. Resiko cedera (jatuh) pada keluarga Bp. D khususnya Bp. D berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarag dengan Katarak
4. Resiko terjadinya kekambuhan maag pada keluarga Bp. D khususnya Nn. R dengan
ketidak mampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga dengan Gastritis
O:
A:
TUK 2 S:
A:
P:
Lanjutkan ke TUK
selanjutnya
TUK 3 S:
O:
Keluarga mendengarkan
penjelasan yang diberikan
Keluarga kooperatif dan aktif
dalam kegiatan
A:
P:
Lanjutkan ke TUK
selanjutnya
TUK 4 S:
P:
Lanjutkan ke TUK
selanjutnya
TUK 5 S:
Keluarga mendengarkan
penjelasan yang diberikan
tentan manfaat yankes
A:
Keluarga mengetahui
manfaat pelayanan kesehatan
P:
O:
A:
TUK 2 S:
A:
P:
Lanjutkan ke TUK
selanjutnya
TUK 3 S:
1. Mendiskusikan bersama Keluarga mengatakan cara
keluarga tentang perawatan perawatan anggota keluarga
hipertensi dengan hipertensi yaitu:
2. Memotivasi keluarga untuk o Control TD selalu
menyebutkan kembali o Kurangi konsumsi
perawatan hipertensi garam
3. Mendiskusikan dengan o Kurangi makanan
keluarga tentang cara berlemak
pembuatan obat tradisional o Keluarga mengatakan
4. Memdemonstrasikan cara obat tradisional
pembuatan obat tradisional rematik yaitu daun
5. Memberikan kesempatan salam dengan cara
pada keluarga untuk direbus 10 lembar
mendemonstrasikan daun salam dengan air
kembali cara pembuatan 2 gelas, kemudian
obat tradisional setelah menjadi 1
6. Memberikan reinforcement gelas, 1 gelas
positif pada keluarga atas diminum 2x pagi dan
usaha yang dilakukan sore
sesuai dengan kemampuan o Keluarga mengatakan
akan membuatnya
lagi
o Ny. R mengatakan
bahwa beliau
termasuk orang yang
pantangan
O:
Keluarga mendengarkan
penjelasan yang diberikan
Keluarga kooperatif dan aktif
dalam kegiatan
Ny. R terlihat minum ½ gelas
TD 190/90 mmHg
A:
P:
Lanjutkan ke TUK
selanjutnya
TUK 4 S:
A:
P:
Lanjutkan ke TUK
selanjutnya
TUK 5 S:
Keluarga mendengarkan
penjelasan yang diberikan
tentan manfaat yankes
A:
Keluarga mengetahui
manfaat pelayanan kesehatan
P:
- Proses menua
- Kelelahan
- Cedera mendadak
- Infeksi kuman
- Nyeri
- Pembengkakan sendi
- Kekakuan, kelemahan
- Pengeroposan tulang
- Lumpuh.
- Hindari penekanan
- Latihan pergerakan
4 Setelah 1x 30 menit
kunjungan rumah, keluarga
mampu memelihara/
memodifikasai lingkungan
rumah yang sehat:
- Mendapatkan pendidikan
kesehatan tentang reumatik
5.1 Menyebutkan kembali
manfaat kunjungan ke
fasilitas kesehatan
Keluarga dapat
memperagakan
tentang
pembutan
ramuan dari
sumber di
sekitar keluarga
1. 2 buah
mentimu
n cuci
bersih
kemudia
n parut
dan
peras
airnya,
minum
2-3 x
sehari
2. Diskusik
an
bersama
keluarga
cara
merawat
hipertens
i dg
menguna
kan
leaflet
3. Motivasi
keluarga
untuk
mengula
ngi yg
telah
dijelaska
n
4. Berikan
pujian
atas
jawaban
yang
benar
5. Pastikan
keluarga
mampu
melakuk
an
tindakan
keperaw
atan
1. Menata
peralatan
rumah
tangga
2. Tidak
marah-
marah
3. Diskusik
an dg
keluarga
tentang
modifika
si yang
dapat
menyeba
bkan
hipertens
i
4. Upayaka
n
pelibatan
keluarga
secaara
maksima
l dlm
memberi
kan
perawata
n/
dukunga
n
5. Berikan
pujian
atas
kemamp
uan
memodif
ikasi
lingkung
an