Anda di halaman 1dari 2

A.

Pengertian
Kerja sama lintas program merupakan kerja sama yang dilakukan antara beberapa program
dalam bidang yang sama untuk mencapai tujuan yang sama. Kerja sama lintas program yang
diterapkan di puskesmas berarti melibatkan beberapa program terkait yang ada di puskesmas. Tujuan
khusus kerja sama lintas program adalah untuk menggalang kerja sama dalam tim dan selanjutnya
menggalang kerja sama lintas sektoral. (WHO,1998)
Kerja sama lintas sektor melibatkan dinas dan orang-orang di luar sektor kesehatan yang
merupakan usaha bersama mempengaruhi faktor yang secara langsung atau tidak langsung terhadap
kesehatan manusia. Kerja sama tidak hanya dalam proposal pengesahan, tetapi juga ikut serta
mendefinisikan masalah, prioritas kebutuhan, pengumpulan, dan interpretasi informasi serta
mengevaluasi. Lintas sektor kesehatan merupakan hubungan yang dikenali antara bagian atau bagian-
bagian dari sektor yang berbeda, dibentuk untuk mengambil tindakan pada suatu masalah agar hasil
yang tercapai dengan cara yang lebih efektif, berkelanjutan atau efisien dibanding sektor kesehatan
bertindak sendiri. Prinsip kerja sama lintas sektor melalui pertalian dengan program di dalam dan di
luar sektor kesehatan untuk mencapai kesadaran yang lebih besar terhadap konsekuensi kesehatan
dari keputusan kebijakan dan praktek organisasi sektor-sektor yang berbeda. (WHO, 1998)
Untuk mengoptimalkan pencapaian tujuan pembangunan kesehatan diperlukan kerja sama lintas
sektor yang mantap. Demikian pula optimalisasi pembangunan berwawasan kesehatan yang
mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan, menuntut adanya penggalangan kemitraan
lintas sektor dan segenap potensi. Kebijakan dan pelaksanaan pembangunan sektor lain perlu
memperhatikan dampak dan mendukung keberhasilan program kesehatan. Untuk itu upaya sosialisasi
masalah-masalah dan upaya pembangunan kesehatan kepada sektor lain perlu dilakukan secara
intensif dan berkesinambungan. Kerja sama lintas sektor harus dilakukan sejak perencanaan dan
penganggaran, pelaksanaan dan pengendalian, sampai pada pengawasan dan penilaiannya (Renstra
Depkes 2005-2009).
Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi kerjsasama lintas sektor penganggulangan yang
meliputi anggaran, peraturan, komunikasi, komitmen, peran, dan tanggung jawab. Masalah anggaran
sering membuat beberapa institusi membentu kerja sama. Pengendalian melalui manajemen
lingkungan memerlukan kejelasan yang efektif antara sektor klinis, kesehatan lingkungan,
perencanaan pemukiman, institusi akademis, dan masyarakat setempat. (Renstra Depkes 2005-2009)
Komitmen memerlukan pembagian visi dan tujuan serta penetapan kepercayaan yang lebih
tinggi dan tanggung jawab timbal balik untuk tujuan bersama. Peran dan tanggung jawab menunjuk
masalah siapa yang akan melakukan keseluruhan kerja sama. Semua kerja sama memerlukan struktur
dan proses untuk memperjelas tanggung jawab dan bagaimana tanggung jawab tersebut dikerjakan.
(Renstra Depkes 2005-2009)

B. Faktor – Faktor Kerja Sama Lintas Sektor


Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi kerjsasama lintas sektor penganggulangan
yang meliputi anggaran, peraturan, komunikasi, komitmen, peran, dantanggung jawab.
Masalah anggaran sering membuat beberapa institusi membentu kerjasama. Pengendalian
melalui manajemen lingkungan memerlukan kejelasan yang efektif antara sektor klinis,
kesehatan lingkungan, perencanaan pemukiman, institusi akademis,dan masyarakat setempat
Komitmen memerlukan pembagian visi dan tujian seta penetapan kepercayaan yang lebih
tinggi dan tanggung jawab timbale balik untuk tujuan bersama. Peran dantanggung jawab
menunjuk masalah siapa yang akan melakukan keseluruhan kerjasa.Semua kerja sama
memerlukan struktur dan proses untuk memperjelas tanggung jawabdan bagaimana tanggung
jawab tersebut dikerjakan.

Anda mungkin juga menyukai