BAB I
PENDAHULUAN
Dalam penggunaan air bagi kehidupan manusia, kita wajib untuk ikut terlibat dalam
mempertahankan dan memanfaatkan air sebaik – baiknya. Banyak proyek atau cara untuk
dapat memanfaatkan air dengan baik, salah satunya dengan membangun aliran air menuju
ke suatu daerah agar daerah tersebut tidak minim akan air. Dalam prosesnya, dibutuhkan
Desain Konstruksi Sumur agar dapat memenuhi kebutuhan air di suatu daerah. Menurut
perhitungan WHO, di Indonesia, tiap orang memerlukan air 30-60 liter per hari. Yang
menjadi kendala adalah bagaimana untuk memenuhi kebutuhan akan air pada daerah
perdesaan terlebih lagi saat musim kemarau. Untuk mengatasi hal tersebut perlu adanya
upaya untuk melakukan pengeboran sumur dalam yang mencapai kedalaman lebih dari 100
m. Pada praktikum kali ini, praktikkan belajar cara membuat Desain Konstruksi Sumur
serta perhitungan biaya yang diperlukan untuk melaksanakan pengeboran sumur tersebut.
Adapun maksud dari laporan ini guna memenuhi persyaratan praktikum hidrogeologi
2017/2018 dan agar pratikkan mampu memanfaatkan sumberdaya air secara maksimal
dengan mempertimbangkan beberapa aspek tertentu. Tujuannya adalah untuk membuat
desain konstruksi sumur dan dapat menghitung biaya yang diperlukan untuk melaksanakan
program tersebut.
BAB II
DASAR TEORI
Desain Konstruksi Sumur adalah suatu proses perencanaan pembuatan sumur setelah
dilakukannya pengeboran dan analisa data log geofisika (Resistivitas, Gamma Rey, dan
Spontanius Potensial) guna menghasilkan sumur dengan umur pemanfaatan yang maksimal
dan kapasias yang optimal. Untuk dapat menghasilkan sumur yang ideal maka ada beberapa
aspek yang harus di perhatikn, antara lain:
2.2 Akuifer
Akuifer adalah lapisan batuan dibawah permukaan tanah yang mengandung air dan
dapat dirembesi air. Akuifer adalah formasi geologi atau grup formasi yang mengandung air
dan secara signifikan mampu mengalirkan air melalui kondisi alaminya. Batasan lain yang
digunakan adalah reservoir air tanah, lapisan pembawa air. Todd (1955) menyatakan bahwa
akuifer berasal dari Bahasa Latin yaitu aqui dari aqua yang berarti air dan ferre yang berarti
membawa, jadi akuifer adalah lapisan pembawa air.
Suatu akuifer mempunyai dua fungsi penting, yaitu sebagai penyimpan laksana sebuah
waduk dan sebagai penyalur air seperti jaringan pipa. Kedua fungsi itu diemban oleh pori-pori
atau rongga di dalam batuan akuifer itu. Dua sifat yang berhubungan dengan fungsinya sebagai
penyimpan adalah porositas (porosity) dan hasil jenis (specific yield).
Menurut Krussman dan Ridder (1970) dalam Utaya (1990) bahwa macam-macam akifer
berdasarkan litologinya dibagi menjadi :
a) Akuifer Bebas (Unconfined Aquifer), yaitu lapisan lolos air yang hanya sebagian terisi oleh
air dan berada di atas lapisan kedap air. Permukaan tanah pada aquifer ini disebut dengan water
table (preatik level), yaitu permukaan air yang mempunyai tekanan hidrostatik sama dengan
atmosfer.
b) Akuifer Tertekan (Confined Aquifer), yaitu aquifer yang seluruh jumlahnya air yang
dibatasi oleh lapisan kedap air, baik yang di atas maupun di bawah, serta mempunyai tekanan
jenuh lebih besar dari pada tekanan atmosfer.
c) Akuifer Semi tertekan (Semi Confined Aquifer), yaitu aquifer yang seluruhnya jenuh air,
dimana bagian atasnya dibatasi oleh lapisan semi lolos air dibagian bawahnya merupakan
lapisan kedap air.
d) Akuifer Semi Bebas (Semi Unconfined Aquifer), yaitu aquifer yang bagian bawahnya yang
merupakan lapisan kedap air, sedangkan bagian atasnya merupakan material berbutir halus,
sehingga pada lapisan penutupnya masih memungkinkan adanya gerakan air. Dengan demikian
aquifer ini merupakan peralihan antara aquifer bebas dengan aquifer semi tertekan.
BAB III
PEMBAHASAN
5.1.1 Akuifer
Jenis akuifer yang didapatkan pada desa Abyasatma merupakan akuifer
tertekan, didapatkan dari data Log Geofisika dimana akuifer berupa batupasir diapit
oleh 2 lapisan impermeable yaitu batulempung.
1. Pipa Jambang
Panjang pipa jambang = 38,8 meter
2. Reducer 10” ke 8”
Reducer dibutuhkan sebanyak satu buah
3. Pipa Blacksteel
Panjang pipa blacksteel = 44,5 meter
4. Pipa Saringan
Jumlah screen = 23 buah
Harga per satuan = Rp. 1,200,000.00
Harga total = Rp. 1,200,000.00 x 23 = Rp. 27,600,000.00
5. Filter Pack
d1 = 10” = 10 x 2,54 = 25,4 cm = 0,254 m
d2 =8” = 8 x 2,54 = 20,32 cm = 0,2032 m
r1 = 0,254 m / 2 = 0,127 m
r2 = 0,2032 m / 2 = 0,1016 m
V = (π x r12 x t) - (π x r22 x t)
= (3,14 x 0,1272 x 92) – (3,14 x 0,10162 x 92) = 1,67736 m3 = 1,68 m3
6. Grouting
o Volume grouting pada pipa jambang
D1 = 12 inchi = 12 x 2,54 = 30,48 cm = 0,3048 m
r1 = 0,3048 m / 2 = 0,1524 m
r2 = 0,2540 m / 2 = 0,1270 m
V = (π x r12 x t) - (π x r22 x t)
= 0,864612454 m3
r1 = 0,254 m / 2 = 0,127 m
r2 = 0,2032 m / 2 = 0,1016 m
V = (π x r12 x t) - (π x r22 x t)
= 0,6290116452 m3
7. Bottom cup 8”
Bottom cup yang dibutuhkan sebanyak satu buah
9. Pompa submersible
Pompa submersible yang dibutuhkan sebanyak satu buah
r1 = 0,2540 m / 2 = 0,1270 m
r2 = 0,2032 m / 2 = 0,1016 m
t = 10 m
= 0,1832 m3
Total Anggaran:
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan