Anda di halaman 1dari 14

Laboratorium Hidrogeologi 2017

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Air adalah sebuah kebutuhan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Tanpa
air, manusia tidak akan bisa bertahan hidup. Komposisi bumi memiliki air sekitar 97%. Air
di bumi tidak habis karena mengalam siklus hidrologi, yaitu sebuah siklus dimana terjadi
proses penguapan air di laut maupun di darat, kemudian kondensasi dan juga presipitasi
(air hujan) yang menyebabkan air akan kembali ke dalam laut. Pada permukaan bumi kita
dapat menemukan air pada laut, sungai, danau, rawa, dan lain – lain.

Dalam penggunaan air bagi kehidupan manusia, kita wajib untuk ikut terlibat dalam
mempertahankan dan memanfaatkan air sebaik – baiknya. Banyak proyek atau cara untuk
dapat memanfaatkan air dengan baik, salah satunya dengan membangun aliran air menuju
ke suatu daerah agar daerah tersebut tidak minim akan air. Dalam prosesnya, dibutuhkan
Desain Konstruksi Sumur agar dapat memenuhi kebutuhan air di suatu daerah. Menurut
perhitungan WHO, di Indonesia, tiap orang memerlukan air 30-60 liter per hari. Yang
menjadi kendala adalah bagaimana untuk memenuhi kebutuhan akan air pada daerah
perdesaan terlebih lagi saat musim kemarau. Untuk mengatasi hal tersebut perlu adanya
upaya untuk melakukan pengeboran sumur dalam yang mencapai kedalaman lebih dari 100
m. Pada praktikum kali ini, praktikkan belajar cara membuat Desain Konstruksi Sumur
serta perhitungan biaya yang diperlukan untuk melaksanakan pengeboran sumur tersebut.

1.2 Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dari laporan ini guna memenuhi persyaratan praktikum hidrogeologi
2017/2018 dan agar pratikkan mampu memanfaatkan sumberdaya air secara maksimal
dengan mempertimbangkan beberapa aspek tertentu. Tujuannya adalah untuk membuat
desain konstruksi sumur dan dapat menghitung biaya yang diperlukan untuk melaksanakan
program tersebut.

Nama : Capoeira Page 1


NIM : 111.150.080
Plug : 2
Laboratorium Hidrogeologi 2017

1.3 Batasan Masalah


1. Langkah Desain Kontruksi Sumur
2. Jenis dan kondisi akuifer pada daerah penelitian
3. Biaya total pengeboran sumur

1.4 Alat dan Bahan

1. Tabel Log Sumur Desa Abyasatma


2. Alat Tulis (Pensil, Penghapus, Penggaris, dll)
3. Kalkulator
4. Pensil Warna
5. Tabel daftar harga material konstruksi

Nama : Capoeira Page 2


NIM : 111.150.080
Plug : 2
Laboratorium Hidrogeologi 2017

BAB II
DASAR TEORI

2.1 Desain Konstruksi Sumur

Desain Konstruksi Sumur adalah suatu proses perencanaan pembuatan sumur setelah
dilakukannya pengeboran dan analisa data log geofisika (Resistivitas, Gamma Rey, dan
Spontanius Potensial) guna menghasilkan sumur dengan umur pemanfaatan yang maksimal
dan kapasias yang optimal. Untuk dapat menghasilkan sumur yang ideal maka ada beberapa
aspek yang harus di perhatikn, antara lain:

- Log Litologi dan Log Geofisika


- Interpretasi litologi dan fluida berdasarkan log geofisika
- Dasar pembuatan dan perencanaan Konstruksi sumur

2.2 Akuifer

Akuifer adalah lapisan batuan dibawah permukaan tanah yang mengandung air dan
dapat dirembesi air. Akuifer adalah formasi geologi atau grup formasi yang mengandung air
dan secara signifikan mampu mengalirkan air melalui kondisi alaminya. Batasan lain yang
digunakan adalah reservoir air tanah, lapisan pembawa air. Todd (1955) menyatakan bahwa
akuifer berasal dari Bahasa Latin yaitu aqui dari aqua yang berarti air dan ferre yang berarti
membawa, jadi akuifer adalah lapisan pembawa air.

Suatu akuifer mempunyai dua fungsi penting, yaitu sebagai penyimpan laksana sebuah
waduk dan sebagai penyalur air seperti jaringan pipa. Kedua fungsi itu diemban oleh pori-pori
atau rongga di dalam batuan akuifer itu. Dua sifat yang berhubungan dengan fungsinya sebagai
penyimpan adalah porositas (porosity) dan hasil jenis (specific yield).

Nama : Capoeira Page 3


NIM : 111.150.080
Plug : 2
Laboratorium Hidrogeologi 2017

Menurut Krussman dan Ridder (1970) dalam Utaya (1990) bahwa macam-macam akifer
berdasarkan litologinya dibagi menjadi :

a) Akuifer Bebas (Unconfined Aquifer), yaitu lapisan lolos air yang hanya sebagian terisi oleh
air dan berada di atas lapisan kedap air. Permukaan tanah pada aquifer ini disebut dengan water
table (preatik level), yaitu permukaan air yang mempunyai tekanan hidrostatik sama dengan
atmosfer.

b) Akuifer Tertekan (Confined Aquifer), yaitu aquifer yang seluruh jumlahnya air yang
dibatasi oleh lapisan kedap air, baik yang di atas maupun di bawah, serta mempunyai tekanan
jenuh lebih besar dari pada tekanan atmosfer.

c) Akuifer Semi tertekan (Semi Confined Aquifer), yaitu aquifer yang seluruhnya jenuh air,
dimana bagian atasnya dibatasi oleh lapisan semi lolos air dibagian bawahnya merupakan
lapisan kedap air.

d) Akuifer Semi Bebas (Semi Unconfined Aquifer), yaitu aquifer yang bagian bawahnya yang
merupakan lapisan kedap air, sedangkan bagian atasnya merupakan material berbutir halus,
sehingga pada lapisan penutupnya masih memungkinkan adanya gerakan air. Dengan demikian
aquifer ini merupakan peralihan antara aquifer bebas dengan aquifer semi tertekan.

2.3 Interpretasi Log Geofisika

a. Log Spontaneus Potensial


Log ini tergambar dalam kurva yang memperlihatkan beda potensial antara sebuah
elektroda yang bergerak dalam sumu dan sebuah elektroda lain yang ditanam di permukaan
tanah. Pada zona Lempung, kurva SP menunjukkan garis lurus yang disebut “Shale Base
Line” (SBL).
Log SP digunakan untuk :
1. Identifikasi lapisan permeabel
2. Mencari batas-batas lapisan permeabel dan korelasi antar sumur berdasarkan lapisan
itu.
3. Menentukan nilai resistivitas air formasi (Rw)

Nama : Capoeira Page 4


NIM : 111.150.080
Plug : 2
Laboratorium Hidrogeologi 2017

4. Memberikan indikasi kualitatif lapisan serpih.

b. Log Gamma Ray (GR)


Log GR merupakan suatu catatan terhadap kedalaman dari radioaktivitas alamiah
suatu formasi. Sifat keradioaktivan tersebut berasal dari peluruhan unsur-unsur di dalam
batuan, seperti Uranium dan Potassium yang secara menerus memancarkan sinar gamma
berenergi tinggi.
Log GR secara khusus digunakan untuk menentukan jenis litologi. Pada batuan
impermabel yang tinggi nilai radioaktiv memiliki harga GR yang tinggi (ke arah kanan),
sedangkan batupasir yang bebas serpih dan batuan karbonat memiliki harga GR yang rendah
(ke arah kiri).
Log GR digunakan untuk :
1. Identifikasi litologi
2. Menghitung volume serpih
3. Korelasi antar formasi pada beberapa sumur pemboran
c. Log Resistivity
Log resistivity merupakan log elektrik dimana nilai resistivitas rendah apabila batuan
mudah untuk mengalirkan arus listrik, sedangkan nilai resistivitas tinggi apabila batuan sulit
untuk mengalirkan arus listrik.
Log resistivity digunakan untuk :
1. Mendeterminasi kandungan fluida dalam batuan reservoir/akuifer
2. Mengidentifikasi zona permeable
3. Menentukan porositas.

Nama : Capoeira Page 5


NIM : 111.150.080
Plug : 2
Laboratorium Hidrogeologi 2017

BAB III
PEMBAHASAN

5.1 Persyaratan Teknis Desain Kontruksi Sumur


Pembuatan Desain Konstruksi Sumur harus berstandar SNI (Standar Nasional
Indonesia). SNI tersebut beracuan pada SNI 13-6422-2000 mengenai spesifikasi
konstruksi sumur bor produksi air tanah untuk kapasitas 150 liter per menit sampai
dengan 300 liter per menit. ICS 73.020. Badan Standarisasi Nasional.

5.1.1 Akuifer
Jenis akuifer yang didapatkan pada desa Abyasatma merupakan akuifer
tertekan, didapatkan dari data Log Geofisika dimana akuifer berupa batupasir diapit
oleh 2 lapisan impermeable yaitu batulempung.

5.1.2 Penentuan Lubang Sumur


Dalam penentuan lubang sumur pada Desa Abyasatma perlu diidentifikasi
mengenai kondisi Geologi dan Stratigrafi pada daerah tersebut. Hal yang
diidentifisi berupa kemampuan litologi untuk meloloskan air dan menyimpan air,
kemudian ketebalan dari akuifer tersebut serta probabilitas untuk memberikan
cadangan air dalam waktu yang lama. Diameter lubang sumur yang digunakan yaitu
4,2 meter.

5.1.3 Penentuan Panjang Screen


Penempatan screen disesuaikan dengan kondisi di bawah permukaan pada
daerah tersebut. Penempatan screen akan ditempatkan pada daerah yang berlitologi
batupasir dengan tujuan untuk menyaring atau memisahkan air dengan material –
material yang terbawa saat air mengalir melalui pori – pori batupasir. Sesuai dengan
penjualan screen yaitu per 4 meter, maka akan dipasang screen per 4 meter di dalam
sumur dengan ketentuan screen menutupi minimal 75% dari ketebalan batupasir.
Sebagai contoh jika memiliki litologi batupasir dengan tebal 20 meter maka 75% x

Nama : Capoeira Page 6


NIM : 111.150.080
Plug : 2
Laboratorium Hidrogeologi 2017

20 = 15 meter. Screening yang dibuat minimal mencapai 15 meter dan karena


screen hanya per 4 meter maka screening yang dibuat menjadi 4, sehingga 4 x 4 =
16 meter litologi batupasir yang diberi screen.

5.1.4 Penempatan Pompa Submersible


Untuk penempatan pompa submersible perlu diketahui dahulu kedalaman muka
air tanah pada daerah tersebut. Pompa submersible ditempatkan 2 meter di bawah
MAT terendah atau terdalam agar ketika musim kemarau tiba, pompa tetap berada
di bawah muka air tanah dan tetap mampu menyedot air tanah. Pada Desa
Abyasatma MAT terendah yaitu 30 meter, sehingga penempatan pompa yaitu
berada 32 meter dari permukaan.

5.1.5 Penempatan Pemasangan Gravel Pack


Pemasangan Gravel Pack (Kerikil Pembalut) ditempatkan pada sampaing
screen. Hal ini bertujuan sebagai penopang screen dan juga sebagai penyaring
material - material yang terbawa oleh air sebelum dan sesudah melewati screen.
Cara pemasangannya yaitu dengan mensejajarkannya dengan screen dengan
panjang kelipatan 4 meter.

5.1.6 Penetuan Pemasangan Grouting


Grouting adalah proses penutupan pipa dengan cara disemen. Tujuan dari
pemasangan ini adalah agar material – material yang terbawa air tidak dalam masuk
ke dalam sumur. Pemasangan Grouting ditempatkan sebelum dan sesudah screen,
di semua litologi batulempung dan juga sebelum reducer.

Nama : Capoeira Page 7


NIM : 111.150.080
Plug : 2
Laboratorium Hidrogeologi 2017

5.2 Daftar Harga

No. Jenis Alat Satuan Harga per Satuan

1. Pipa jambang Black Steel Meter Rp. 650.000,-


diameter 10” tebal 6mm
lengkap dengan centralizer

2. Reducer dari 10” ke 8” Perbuah Rp. 900.000,-

3. Pipa Black Steel diameter 8” Meter Rp. 550.000,-


tebal 4.84 mm lengkap
dengan centralizer/chasing

4. Pipa saringan diameter 8” Per 4 meter Rp. 1.200.000,-


stainless steel wire wound
continuous slot size 1.5 mm
dengan minimum opening
area 30%

5. Filter pack ukuran 2-10 mm Meter3 Rp. 400.500,-

6. Penyemenan/grouting Meter3 Rp. 450.000,-

7. Bottom cup besi diameter 8” Perbuah Rp. 400.000,-

8. Pipa coloum medium GIP Meter Rp. 300.000,-


diameter 4”

9. Pompa submersible untuk Perbuah Rp. 88.000.000,-


debit 5-10 liter/detik dan
head 150-200 m dan power
150 KW

10. Lempung penyekat Meter3 Rp. 400.000,-

11. Cor beton kelas BO Meter3 Rp. 690.000,-

Nama : Capoeira Page 8


NIM : 111.150.080
Plug : 2
Laboratorium Hidrogeologi 2017

5.3 Perhitungan Anggaran Biaya

Rekapitulasi anggaran biaya:

1. Pipa Jambang
Panjang pipa jambang = 38,8 meter

Harga per meter = Rp. 650,000.00

Harga total = Rp. 650,000.00 x 38,8 meter = Rp. 25,220,000.00

2. Reducer 10” ke 8”
Reducer dibutuhkan sebanyak satu buah

Harga per satuan = Rp. 900,000.00

Harga total = Rp. 900,000.00

3. Pipa Blacksteel
Panjang pipa blacksteel = 44,5 meter

Harga per meter = Rp. 550,000.00

Harga total = Rp. 550,000.00 x 44,5 meter = Rp. 24,475,000.00

4. Pipa Saringan
Jumlah screen = 23 buah
Harga per satuan = Rp. 1,200,000.00
Harga total = Rp. 1,200,000.00 x 23 = Rp. 27,600,000.00

5. Filter Pack
d1 = 10” = 10 x 2,54 = 25,4 cm = 0,254 m
d2 =8” = 8 x 2,54 = 20,32 cm = 0,2032 m
r1 = 0,254 m / 2 = 0,127 m
r2 = 0,2032 m / 2 = 0,1016 m
V = (π x r12 x t) - (π x r22 x t)
= (3,14 x 0,1272 x 92) – (3,14 x 0,10162 x 92) = 1,67736 m3 = 1,68 m3

Nama : Capoeira Page 9


NIM : 111.150.080
Plug : 2
Laboratorium Hidrogeologi 2017

Harga per m3 = Rp. 400,500.00


Harga total = 1,68 x Rp. 400,500.00
= Rp. 672,840.00

6. Grouting
o Volume grouting pada pipa jambang
D1 = 12 inchi = 12 x 2,54 = 30,48 cm = 0,3048 m

D2 = 10 inchi = 10 x 2,54 = 25,40 cm = 0,2540 m

r1 = 0,3048 m / 2 = 0,1524 m

r2 = 0,2540 m / 2 = 0,1270 m

V = (π x r12 x t) - (π x r22 x t)

= (3,14 x 0,15242 x 38,8) - (3,14 x 0,1272 x 38,8)

= 0,864612454 m3

Harga /m3 = Rp. 450,000.00

Harga total = Rp. 389,075.00

o Volume grouting pada pipa blacksteel


d1 = 10” = 10 x 2,54 = 25,40 cm = 0,2540 m

d2 = 8” = 8 x 2,54 = 20,32 cm = 0,2032 m

r1 = 0,254 m / 2 = 0,127 m

r2 = 0,2032 m / 2 = 0,1016 m

V = (π x r12 x t) - (π x r22 x t)

= (3,14 x 0,1272 x 34,5) - (3,14 x 0,10162 x 34,5)

= 0,6290116452 m3

Nama : Capoeira Page 10


NIM : 111.150.080
Plug : 2
Laboratorium Hidrogeologi 2017

Harga /m3 = Rp. 450,000.00

Harga total = Rp. 283,055.00

Harga total Grouting = Rp. 672.130,00

7. Bottom cup 8”
Bottom cup yang dibutuhkan sebanyak satu buah

Harga per buah = Rp. 400,000.00

Harga total = Rp. 400,000.00

8. Pipa Coloumn medium GIP 4”


Panjang pipa coloumn = 32 m

Harga per meter = Rp. 300,000.00

Harga total = Rp. 300,000.00 x 32 = Rp. 9,600,000.00

9. Pompa submersible
Pompa submersible yang dibutuhkan sebanyak satu buah

Harga per satuan = Rp. 88,000,000.00

Harga total = Rp. 88,000,000.00

10. Lempung penyekat


d1 = 10” = 10 x 2,54 = 25,4 cm = 0,254 m

d2 = 8” = 8 x 2,54 = 20,32 cm = 0,2032 m

r1 = 0,2540 m / 2 = 0,1270 m

r2 = 0,2032 m / 2 = 0,1016 m

t = 10 m

Volume = (3,14 x 0,1272 x 10) - (3,14 x 0,10162 x 10)

Nama : Capoeira Page 11


NIM : 111.150.080
Plug : 2
Laboratorium Hidrogeologi 2017

= 0,1832 m3

Harga per m3 = Rp. 400,000.00

Harga total = Rp. 73,280.00

11. Cor beton kelas BO


d1 = 13” = 0,3302 m
d2 = 10 ” = 0,2540 m
r1 = 0,3302 m / 2 = 0,1651 m
r2 = 0,2540 m / 2 = 0,1270 m
t =1m

Volume = (3,14 x 0,16512 x 1) - (3,14 x 0,1272 x 1) = 0,0349 m3

Harga per m3 = Rp. 690,000.00

Harga total = Rp. 24,081.00

Total Anggaran:

No. Jenis Alat Harga Total

1. Pipa jambang Black Steel diameter 10” tebal Rp. 25,220,000.00


6mm lengkap dengan centralizer

2. Reducer dari 10” ke 8” Rp. 900,000.00

3. Pipa Black Steel diameter 8” tebal 4.84 mm Rp. 24,475,000.00


lengkap dengan centralizer/chasing

4. Pipa saringan diameter 8” stainless steel wire Rp. 27,600,000.00


wound continuous slot size 1.5 mm dengan
minimum opening area 30%

5. Filter pack ukuran 2-10 mm Rp. 672,840.00

6. Penyemenan/grouting Rp. 672.130,00

Nama : Capoeira Page 12


NIM : 111.150.080
Plug : 2
Laboratorium Hidrogeologi 2017

7. Bottom cup besi diameter 8” Rp. 400,000.00

8. Pipa coloum medium GIP diameter 4” Rp. 9,600,000.00

9. Pompa submersible untuk debit 5-10 Rp. 88,000,000.00


liter/detik dan head 150-200 m dan power
150 KW

10. Lempung penyekat Rp. 73,280.00

11. Cor beton kelas BO Rp. 24,081.00

Total Anggaran Rp. 177,237,331.00

Nama : Capoeira Page 13


NIM : 111.150.080
Plug : 2
Laboratorium Hidrogeologi 2017

BAB IV
KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan

 Total Biaya untuk membuat sumur adalah Rp. 177,237,331.00


 Jenis Akuifer pada sumur di Desa Adyasatma adalah akuifer tertekan dengan litologi
batupasir dan tertekan oleh lapisan impermeable yaitu batulempung
 Total kedalaman sumur pada daerah Condongcampur adalah 177,1 m
 Jumlah screen yang dipasang adalah 23 buah
 Jumlah gravel pack yang dipasang adalah 92 meter.
 Lempung penyekat berjumlah 10 buah dan volume totalnya 0,1832 m3
 Total pipa jambang yang dipakai 38,8 meter
 Total pipa black steel yang dipakai 44,5 meter
 Total semen yang digunakan adalah 0,6290116452 m3
 Total panjang pipa coloum adalah 32 meter
 MAT tertinggi 26 meter dan MAT terendah 30 meter
 Reducer yang dipakai hanya 1 buah
 Pompa submersible yang dipakai 1 buah.
 Menggunakan 1 buah bottom cup dan 1 buath cor beton.

Nama : Capoeira Page 14


NIM : 111.150.080
Plug : 2

Anda mungkin juga menyukai