BAB 1 Revisi
BAB 1 Revisi
PENDAHULUAN
Urolithiasis atau penyakit Batu Saluran Kemih (BSK) merupakan salah satu
penyakit yang menyerang sistem urinaria yang sering dijumpai pada praktik
klinis. (Purnomo BB, 2012). BSK didefinisikan pula sebagai bentuk agregat
pembentuknya yaitu: batu kalsium oksalat, batu kalsium fosfat, batu struvit, batu
asam urat, dan batu sistin. BSK dapat berada dimanapun dalam saluran kemih
Saat ini, BSK merupakan masalah terbesar ketiga pada saluran kemih setelah
infeksi saluran kemih dan prostat yang patologis (Stoller, 2012). BSK merupakan
penyakit yang cukup umum ditemukan pada negara maju dan berkembang.
Meskipun prevalensi BSK berbeda dari satu negara ke negara lainnya di seluruh
Eropa dan Australia, BSK banyak dijumpai pada saluran kemih bagian atas,
prevalensi BSK adalah 0,6%. Tertinggi pada kelompok umur 55-64 tahun (1,3%),
menurun sedikit pada kelompok umur 65-74 tahun (1,2%) dan umur ≥75 tahun
(0,4%).
Salah satu komplikasi dari adanya batu pada saluran kemih adalah adanya
mikroorganisme dalam urin yang menginfeksi organ saluran kemih, seperti ginjal,
ureter, kandung kemih, dan uretra (Sukandar E, 2014). Faktor yang dapat
saluran kemih, salah satunya apabila terdapat batu pada saluran kemih, diabetes
(Sukandar E, 2014).
Infeksi saluran kemih ini merupakan penyakit infeksi yang kedua tersering
pada tubuh sesudah infeksi saluran pernafasan dan sebanyak 8,3 juta kasus
setiap negara mempunyai data statistik yang berbeda, karena dipengaruhi oleh
kesehatan masyarakatnya yang masih jauh dari standar dan tidak meratanya
Menurut Joan Collela dkk pada tahun 2014 menyatakan bahwa dalam batu
saluran kemih biasanya diikuti dengan adanya infeksi pada saluran kemih, seperti
pielonefritis dan juga bisa terjadi urosepsis (Collela dan Joan dkk, 2015). Di
pada tahun 2013 menunjukkan bahwa dari 42 pasien batu ginjal terdapat 7 orang
E. Coli. Namun, menurut Ferret, banyak batu saluran kemih yang tidak disertai
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah diatas maka peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian dan analisis yang lebih mendalam dengan judul :
Hubungan angka kejadian batu saluran kemih dengan angka kejadian infeksi
saluran kemih di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2017.
Untuk mengetahui hubungan angka kejadian batu saluran kemih dan infeksi
1. Untuk menghitung angka kejadian batu saluran kemih di RSUD dr.H. Abdul
3. Untuk menghitung angka kejadian batu saluran kemih yang disertai dengan
angka kejadian infeksi saluran kemih di RSUD dr.H. Abdul Moeloek tahun
2017
hubungan angka kejadian batu saluran kemih dan angka kejadian infeksi saluran
dan angka kejadian infeksi saluran kemih di RSUD dr.H. Abdul Moeloek Tahun
2017.
RSUD. Dr. H. Abdul Moeloek terhadap hubungan angka kejadian batu saluran
kemih dan angka kejadian infeksi saluran kemih di RSUD dr.H. Abdul Moeloek
Tahun 2017.
selanjutnya yang berkaitan dengan hubungan angka kejadian batu saluran kemih
dan angka kejadian infeksi saluran kemih di RSUD dr.H. Abdul Moeloek Tahun
2017.
dengan desain potong silang. Data yang digunakan berupa data sekunder yang diambil
dari rekam medik. Variabel penelitian ini terdiri dari variable bebas yaitu pasien dengan
batu saluran kemih, dan vaiabel terikatnya yaitu pasien dengan infeksi saluran kemih.
Penelitian ini dilakukan diRSUD dr.H. Abdul Moeloek. Pengambilan data dimulai pada