Sifat Siklus Pendapatan - Audit II
Sifat Siklus Pendapatan - Audit II
# TUJUAN AUDIT
Kelompok
Transaksi
Kategori Asersi atau Tujuan Audit Spesifikasi
Saldo
Keberadaan dan Transaksi Catatan transaksi penjualan menggambarkan barang-barang
Keterjadian yang dikirmkan atau jasa-jasa yang diberikan selama periode
berjalan.
Catatan transaksi penerimaan kas menggambarkan kas yang
diterima selama periode berjalan.
Catatan penyesuaian penjualan selama periode berjalan
menggambarkan diskon yang telah diorientasi, retur dan
pengurangan harga, serta piutang tak tertagih.
Saldo Piutang usaha menggambarkan jumlah tagihan kepada
pelanggan yang ada pada tanggal neraca.
Hak dan Transaksi Perusahaan mempunyai hak atas piutang dan kas yang
Kewajiban dihasilkan dari transaksi siklus pendapatan yang dicatat.
Saldo Piutang usaha pada tanggal neraca menggambarkan klaim
resmi perusahaan kepada pelanggan untuk membayar.
Penilaian atau Transaksi Seluruh penjualan dan penerimaan kas serta penyesuaian
alokasi penjualan telah dinilai dengan menggunakan GAAP dan
dijurnal, diikhtisarkan, serta diposting secara tepat.
Saldo Piutang usaha menggambarkan klaim kotor perusahaan
kepada pelanggan pada tanggal neraca dan sesuai dengan
jumlah pada buku pembantu piutang usaha.
Penyisihan untuk piutang tak tertagih menggambarkan
estimasi yang layak atas perbedaan antara piutang kotor dan
nilai bersih yang dapat direalisasikan.
Materialitas
Pendapatan merupakan ukuran seberapa besar aktivitas perusahaan.
Pendapatan biasanya melibatkan volume transaksi yang tinggi, dan total
pendapatan merupakan hal yang sangat penting pada laporan keuangan yang
sering kali digunakan sebagai ukuran materialitas. Pendapatan juga dapat
menimbulkan piutang usaha dan kas akhir serta arus kas dari operasi. Piutang
usaha yang disebabkan oleh transaksi penjualan kredit hamper selalu bersifat
material terhadap neraca.
Pengetahuan tentang bisnis dan industri klien merupakan hal yang penting
dalam mempertimbangkan signifikansi transaksi penyesuaian penjualan, diskon
penjualan, serta retur penjualan yang sangat bervariasi dari satu industri dengan
industri lainnya.
Risiko Inheren
Dalam menilai risiko inheren pada asersi siklus pendapatan, auditor harus
mempertimbangkan faktor pervasive (pervasive) yang dapat mempengaruhi asersi
dalam beberapa siklus, termasuk siklus pendapatan, serta faktor – faktor yang
hanya berkaitan dengan asersi tertentu dalam siklus pendapatan. Faktor – faktor
ini dapat mendorong manajemen untuk mensalah sajikan asersi siklus pendapatan,
seperti:
Faktor – faktor lainnya yang dapat menimbulkan salah saji dalam asersi
siklus pendapatan termasuk hal –hal berikut:
Karena potensi salah saji yang begitu besar dapat terjadi dalam
pengendalian yang tidak efektif. Maka auditor harus selalu memberikan
pertimbangan yang cermat atas risiko inheren dalam siklus pendapatan. Dengan
begitu, manajemen biasanya mengadopsi pengendalian internal yang ekstensif
atas berbagai masalah tersebut.
Lingkungan Pengendalian
Penilaian Risiko
Pemantauan (Monitoring)