1, Januari 2011
I G. N. Wardana
Dosen Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Udayana, Denpasar
E-mail : wardana@civil.unud.ac.id
Abstact: Drenched rain soil is a cause in reduction of the soil strength in line with
increasing ground saturation. Reduction of this strength reduces the slope stability
which can cause sliding during the rainy season. Research was conducted by
carrying out simulations on slopes using a Stable 2004 Program on different slope
geometries, number of terraces and soil properties. The effects of drenched rain soil
were simulated by changing ground water levels. The effects of slope geometries
including inclination and height of slopes and earthquake loads were considered in
the analyses. To ease the analyses, the terraces were grouped into 4 which were T1,
T2, T3, and T4 having 1, 2, 3 and 4 terraces respectively. The slope without terrace
is referred as T0, the slope inclination changed from 1:1 to 1:2 and 1:3 with
different type of soils (clay, sand and variation of clay-sand). The analysis results
showed that the increase in ground water level resulted in the reduction of slope
stability for the slope of 1:1, 1:2, and 1:3, the safety factors increased with
increasing number of terraces and the highest was thus in T4. For Sandy slope of
1:1 with T1 terrace, the increase in safety factor was noticeable, while for T2, T3,
and T4 types they were almost the same. Sandy slopes of 1:2 and 1:3 with terraces
changing from T1 to T4 causes the average safety factor increase in slightly. Clay
slope with earthquake loads of 0.25 g and 0.45 g gave the average reduction in
safety factor of 43% and 55% respectively. The earthquake loads of 0.25 g and
83
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 15, No. 1, Januari 2011
0.45 g caused reductions on safety factors of sandy slopes by 50% and 70%
respectively.
84
Pengaruh Perubahan Muka Air Tanah dan Terasering ………........……...………...... Wardana
ngan perubahan yang terjadi pada kadar dari lapangan. Setelah itu dianalisis de-
air tanah. ngan teori yang digunakan. Ada dua teori
Air tinggal di dalam rongga-rongga yang sering digunakan yaitu teori leleh
tanah; karena itu perubahan pada kadar air dan teori kegagalan. Teori leleh menyata-
tanah dapat terjadi dari perubahan propor- kan bahwa kekuatan batas tanah dicapai
si air dan udara di dalam rongga tanah setelah tanah mengalami leleh, yaitu keti-
atau dari perubahan volume rongga tanah. ka tanah dalam keadaan deformasi plastis.
Air yang tinggal di dalam tanah, bertahan Sementara teori kegagalan menyatakan
dari gaya gravitasi dan penguapan. bahwa kuat batas tanah tercapai ketika ta-
Penyimpanan air ini, disebabkan oleh nah mulai kehilangan ketahanan gesernya
gaya kapiler yang timbul dari tegangan atau beberapa saat setelah itu. Pada tanah
permukaan pada tempat pertemuan udara lempung, kuat gesernya tidak hanya dipe-
dan air di dalam rongga tanah, atau oleh ngaruhi oleh gaya gravitasi dan ukuran
gaya-gaya permukaan yang mengikat butirannya semata-mata tetapi juga pada
molekul-molekul air. Gaya-gaya kapiler faktor-faktor lain seperti konsistensi (ka-
tergantung dari ukuran rongga, dan gaya- dar air), mineral lempung yang dikandung
gaya permukaan sesuai jumlah dan sifat tanah (termasuk struktur, jenis adsorbed
permukaan dari butir-butir tanah. Penam- cations dan sifat-sifat khas mineral), dan
bahan air pada tanah akan menaikkan susunan fabrik (dipengaruhi juga oleh
kadar air tanah sehingga menaikkan gaya kadar air) yang ada.
tolak antar partikel yang mendorong terja-
dinya swelling pada tanah. Naiknya kadar Analisis Angka Keamanan Stabilitas
air juga berarti mempengaruhi konsistensi Lereng
tanah yang kemudian akan mempengaruhi Gambaran mengenai keadaan stabil
kekuatan tanah. Pada umumnya semakin suatu lereng biasanya dinyatakan dalam
cair suatu tanah maka kekuatannya akan bentuk angka keamanan, FS, yang didefi-
semakin menurun. Berkurangnya kadar air nisikan sebagai hasil bagi antara dua kate-
dengan pengeringan dapat mengubah gori: kapasitas ∑Mr ( jumlah gaya atau
susunan fabrik tanah, yang mengubah momen yang menahan) dan, permintaan
ukuran dan distribusi pori-pori tanah ∑Md (jumlah gaya atau momen yang
(Yong and Warkentin, 1975). Perubahan mendorong);
pada ukuran dan distribusi pori tanah akan ΣMr
mengubah kekuatan geser tanah, kompre- FS = (1)
ΣMd
sibilitas, dan permeabilitas tanah. Peru- Prosedur desain kemudian menyatakan
bahan volume dan perubahan kekuatan bahwa FS harus lebih besar atau sekurang-
geser tanah dapat terjadi oleh proses kurangnya sama dengan nilai yang
pengeringan dan pembasahan (Indarto, diijinkan; FS ≥ 1,25-1,50. Jika kriteria
2000 dan Indarto dan Soemitro, 2001). pada persamaan di atas dipenuhi, lereng
Perubahan pada volume tanah berkaitan dapat dinyatakan aman.
dengan perubahan kadar air tanah Nilai numerik dari angka keamanan
sementara perubahan kekuatan tanah tergantung kepada tiga variabel, yaitu be-
dipengaruhi oleh keadaan air pori tanah ban dan perubahannya terhadap waktu,
yang mempengaruhi tegangan air pori material lereng dan prosedur analisis yang
tanah yang mempengaruhi besar dan digunakan. Setiap variabel mengandung
kecilnya kuat geser efektif tanah. beberapa derajat ketaktentuan yang meng-
hasilkan ketaktentuan dalam nilai numerik
Kuat Geser FS. Hal inilah yang melatarbelakangi
Kuat geser tanah biasanya ditentukan adanya nilai angka keamanan minimum
di laboratorium dengan melakukan tes yang biasanya diambil lebih besar atau
terhadap spesimen tanah yang diambil sama dengan FS .
85
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 15, No. 1, Januari 2011
Analisis Metode Keseimbangan Batas dapat dibuat dengan hasil yang cukup
dengan Metode Irisan akurat, meskipun gaya-gaya antar irisan
Asumsi dasar analisis dengan metode diabaikan (Chowdhury, 1978).
keseimbangan batas adalah bahwa kriteria Persamaan kuat geser dalam tinjauan
leleh coulomb harus dipenuhi sepanjang tegangan efektif yang dapat dikerahkan
permukaan longsor. Analisisnya dilakukan tanah, hingga mencapai kondisi keseim-
dengan memisahkan lebih dulu bentuk bangan batas dengan memperhatikan fak-
permukaan bidang longsor suatu lereng. tor aman:
Setelah itu dengan menggunakan syarat- 1
Σ c' li + (Wi − ui hi ) tan φ '
syarat keseimbangan serta asumsi-asumsi F=
cos α i (1 + tan α i tan φ ' / F
yang diperlukan akan diperoleh besaran ΣWi sin α i
kuantitatif angka keamanan lereng terse- (3)
but. Dalam kajian ini digunakan program Pemakaian faktor aman Bishop ini le-
Stable 2004 yang menggunakan metode bih sulit dibanding dengan metode Felle-
ini dengan mengadopsi dua metode per- nius, karena nilai faktor aman F didapat-
hitungan yaitu metode Bishop yang dise- kan dengan melakukan iterasi mengingat
derhanakan dan metode Fellenius. Kedua bahwa nilai F ada pada kedua sisi persa-
metode ini dibuat berdasarkan metode maan. Metode Bishop yang disederhana-
keseimbangan batas dengan metode irisan, kan ini, memberikan hasil yang lebih
dimana massa tanah yang longsor dibagi- mendekati hasil perhitungan dengan meto-
bagi menjadi beberapa irisan vertikal . de yang lebih teliti. Duncan and Wright
(1980) menggarisbawahi bahwa untuk
Metode Fellenius lereng yang mempunyai bidang longsor
Analisis stabilitas lereng cara kritis membentuk busur lingkaran, angka
Fellenius (1927), menganggap gaya-gaya keamanannya dapat dicari dengan meng-
yang bekerja pada sisi kanan-kiri dari gunakan metode Bishop yang disederha-
sembarang irisan mempunyai resultan nol nakan dengan hasil yang memuaskan dan
pada arah tegak lurus bidang longsornya. dapat dipercaya.
Dengan anggapan ini, keseimbangan arah
vertikal dari gaya-gaya yang bekerja Pengaruh Gempa Terhadap Kestabilan
dengan memperhatikan tekanan air pori Lereng
adalah: Gempa bumi dapat mengakibatkan
Σ(cl + N i tan φ ) (2) gerakan dan keruntuhan lereng alam
F=
ΣWi sin α i maupun buatan. Oleh karena itu perlu di-
Atau: perhatikan dalam hitungan faktor aman
Σ(cl + (Wi cos α i − ui li ) tan φ ) lereng. Akibat lain dari gempa bumi ada-
F=
ΣWi sin α i lah adanya Liquefaction pada massa tanah,
Bila terdapat pengaruh air pada lerengnya, terutama pada tanah-tanah granular, ada-
tekanan air pori pada bidang longsor tidak nya perubahan tekanan air pori dan tega-
berpengaruh pada jumlah momen penahan ngan efektif dalam massa tanah dan tim-
(Md) karena resultan gaya akibat tekanan bulnya retak-retak vertikal yang dapat me-
air pori lewat titik pusat lingkaran. reduksi kuat geser tanah.
Untuk memperhitungkan pengaruh
Metode Bishop yang Disederhanakan gravitasi akibat gempa, hal yang sering di-
Pada metode ini, Bishop membuat lakukan dalam analisis stabilitas lereng
sebuah penyederhanaan terhadap metode- adalah dengan menggunakan konstanta
nya yang lebih teliti dengan mengabaikan numerik yang biasanya disebut koefisien
gaya-gaya yang bekerja antar sisi-sisi gempa (kg). Koefisien ini diberikan dalam
irisan. Hal ini dilakukan karena Bishop persen dari gravitasi. Sebagai contoh, koe-
berkesimpulan bahwa penyederhanaan ini fisien gravitasi 10% (0,1g) sering diguna-
86
Pengaruh Perubahan Muka Air Tanah dan Terasering ………........……...………...... Wardana
87
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 15, No. 1, Januari 2011
akibat pembasahan dengan jarak rentang Pada penelitian ini dipergunakan ber-
dari keadaan awal sampai kondisi jenuh bagai macam propertis tanah mulai dari
100%. Di bawah ini diberikan model tanah lempung lunak sampai tanah pasir.
simulasi lereng awal serta akhir dengan Besaran masing-masing dari propertis
perubahan muka air tanah setiap 0,2 H tanah terdiri atas kohesi, sudut geser, dan
meter. berat jenis tanah. Untuk variasinya dibuat
kombinasi dari tanah lempung lunak sam-
HASIL DAN PEMBAHASAN pai kaku dengan pasir lepas sampai padat
dan diperoleh 15 macam propertis tanah
Propertis Tanah seperti pada Tabel 1.
88
Pengaruh Perubahan Muka Air Tanah dan Terasering ………........……...………...... Wardana
Gambar 1 Nilai FS akibat perubahan muka air tanah bawah lereng lempung sedang
Pengaruh kenaikan muka air tanah lima bagian untuk melihat pengaruhnya
pada lereng pasir pada umumnya me- terhadap stabilitasnya. Semua kondisi
nurunkan angka keamanan lereng. Untuk lereng tersebut akan mengalami proses
pengaruh kelandaian makin landai angka pembasahan (perubahan muka air tanah
keamanan makin besar pada lereng yang dari bawah ke puncak lereng). Geometri
mengalami pembasahan. Faktor ketinggi- lereng dibuat 1:1, 1:2, dan 1:3 dengan
an lereng juga berpengaruh terhadap ang- ketinggian 10 meter dan 15 meter.
ka keamanan lereng dimana semakin ting-
gi lereng angka keamanan semakin berku- Geometri lereng 1:1 Tanah Lempung
rang. Untuk kombinasi tanah, (properties Sedang
tanah yang lain) perilaku perubahan angka Pada Gambar 3 diberikan nilai FS
keamanan lereng hampir sama. lereng pada jenis tanah lempung sedang
dengan variasi jumlah terrace yaitu dari
Pengaruh Terasering Lereng yang T0-T4. Pengaruh terasering T1 dan T4
Mengalami Pembasahan Terhadap yaitu memberikan peningkatan angka ke-
Stabilitas amanan lereng yang cukup nyata.
Terasering pada lereng dibuat menjadi
dua bagian, tiga bagian, empat bagian, dan
89
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 15, No. 1, Januari 2011
Geometri lereng 1:1 Tanah Pasir variasi jumlah terrace yaitu dari T0-T4.
Sedang Pengaruh T1 sangat memberikan pening-
Pada Gambar 4 ditunjukkan nilai FS katan nilai FS.
lereng 1:1 pada jenis pasir sedang dengan
Geometri lereng 1:2 Tanah Pasir SNI 03-1726-2003 dimana Bali termasuk
Sedang wilayah gempa 5. Untuk akselerasi tanah
Nilai FS pada tanah pasir sedang di- 0,45 g diberikan untuk mengantisipasi
berikan pada Gambar 5. Pengaruh terase- gempa yang lebih besar sampai 7,8 skala
ring T1, T2, dan T3 cukup jelas sedang- ritcher.
kan T4 berimpit dengan T3 artinya terase- Gambar 6 dan 7 masing-masing menun-
ring T4 sedikit sekali mempengaruhi nilai jukkan nilai Fs pada tanah lempung dan
angka keamanan lereng. Untuk geometri tanah pasir. Pada tanah Lempung,
1:3 tanah pasir pengaruh terasering sama pengaruh gempa 0,25 g menurunkan FS
dengan geometri 1:2. sampai 39%, dan untuk gempa 0,45 g
menurunkan angka keamanan lereng
Pengaruh Gempa Pada Lereng yang 53,8%.
Mengalami Pembasahan Terhadap Pengaruh gempa 0,25 g pada lereng pasir
Stabilitas mengurangi angka keamanan lereng
Gempa yang akan ditinjau pada lereng sampai 50%, untuk gempa 0,45 g akan
yang mengalami pembasahan adalah gem- menurunkan angka keamanan lereng pasir
pa dengan akselerasi 0,25 g dan 0,45 g. sampai 72 %.
Gempa 0,25 g diberikan sesuai dengan
90
Pengaruh Perubahan Muka Air Tanah dan Terasering ………........……...………...... Wardana
91
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 15, No. 1, Januari 2011
92