Anda di halaman 1dari 5

TEORI-TEORI PEMBENTUKAN TATA

SURYA
21 Oktober 2013 · by ghozaliq · in Geografi, Jagad Raya. ·

Kecerdasan yang diberikan oleh TUHAN kepada manusia memang sangat mengesankan,
sehingga beberapa manusia cerdas yang turut andil dalam perkembangan ilmu pengetahuan
dapat merumuskan sebuah pola di masa lalu dengan fakta-fakta yang ada pada masa sekarang
salah satunya adalah munculnya teori – teori pembentukan tata surya yang dilahirkan oleh
beberapa ilmuwan yang kemudian berkembang menjadi sebuah pemahaman dasar pada sejarah
tata surya di masa silam.

1. Teori Proto Planet (Awan Debu) [Carl Von Weizsaecker, G.P. Kuiper &
Subrahmanyan Chandarasekhar]

Tata surya terbentuk dari gumpalan awan gas dan debu. Alam semesta saat ini juga terdapat
gumpalan awan dan debu yang bertebaran di angkasa. Selama kurang lebih 5.000 juta tahun yang
lalu, salah satu awan gas tersebut mengalami pemampatan. Pada proses pemampatan tersebut
partikel-partikel debu tertarik ke pusat awan dan membentuk gumpalan bola dan mulai berpilin.
Selanjutnya gumpalan bola gas tersebut memipih berbentuk cakram. Partikel-pertikel di bagian
tengah cakaram kemudian saling menekan sehingga menimbulkan panas dan menjadi pijar
(matahari). Bagian yang lebih luar berputar sangat cepat sehingga terpecah menjadi gumpalan-
gumpalan kecil. Gumpalan kecil ini berpilin juga dan mengalami pembekuan dan menjadi planet
serta satelit.

2. Teori Pasang Surut [Jeans-Jeffrey,1917]


Sebuah bintang besar mendekati matahari dalam jarak pendek, dapat menyebabkan pengerjaan
pasang surut pada tubuh matahari pada massa matahari itu masih berada dalam keadaan gas.
Gaya tarikan ini membentuk lidah gas panas. Dalam lidah yang panas ini akan terjadi
pengrapatan gas-gas dan akhirnya kolom-kolom ini akan pecah lalu bercerai menjadi benda-
benda tersendiri yang merupakan planet-planet. Teori ini dikemukakan oleh Jeans dan Jeffreys.

3. Teori Planetisimal [Moulton dan Chamberlain]

Pada mulanya telah terdapat “matahari asal”. Pada suatu ketika matahari asal ini didekati oleh
sebuah bintang besar, yang menyebabkan terjadinya penarikan pada bagian matahari. Oleh
tenaga penarikan pada matahari asal tadi, maka terjadilah peledakan-peledakan yang hebat. Gas
yang meledak ini keluar dari atmosfer matahari, kemudian mengembun dan membeku sebagai
benda-benda yang padat dan disebut planetesimal. Benda padat yang disebut planetesimal ini
dalam perkembangan selanjutnya menjadi planet-planet yang salah satunya adalah bumi kita.
Teori ini dikemukakan oleh Chamberlin dan Moulton.

4. Teori Kabut (nebula) [Kant-Lapplace, 1755]


Di jagat raya telah terdapat gas yang kemudian berkumpul menjadi kabut (nebula). Gaya tarik-
menarik antar gas hingga membentuk kumpulan kabut yang sangat besar ini berputar semakin
cepat. Dalam proses perputaran yang kencang ini, menyebabkan materi kabut bagian
khatulistiwa terlempar memisah dan memadat (karena pendinginan). Fragmen yang terlempar
inilah yang kemudian menjadi planet-planet dalam tata surya. Bagian inti kabut tetap berbentuk
gas pijar yang kita lihat sebagai matahari sekarang ini.

5. Teori Bintang Kembar [Hoyle, 1956]

Teori ini dikemukakan oleh RA Lyttleton pada tahun 1956. Teori ini diberi nama teori bintang
kembar karna Lyttleton beranggapan bahwa tata surya ( matahari dan planet ) terbentuk dari dua
buah bintang, yang kemudian salah satunya hancur dan membentuk panet dan yang lainnya
menjadi bintang ( matahari ) adapun alasan dari pendapat ini karna setelah penelitian terhadap
tata surya lain ternya ada tata surya yang memiliki bintang kembar, oleh karna itulah Lyttleton
beranggapan bahwa tata surya kita terbentuk dari proses meladaknya bintang kembar. Adapun
raian dari teori tersebut adalah sebagai berikut :
Pada awalnya di tata surya kita ada dua buah bintang kembar yaitu matahari dan kembarannya.
Entah karma sebab apa kemudian lama kelamaan kembaran dari matahari tersebut mengalami
ledakan ledakan kecil hinga pada suatu ketika kemudian kembaran dari maahari tersebut benar –
bena meledak menjadi serpihan – serpihan kecil dan debu – debu. Serpihan dan debu tersebut
kemudian terperangkap oleh gaya grafitasi matahari, namun tidak tersedot masuk. Kemudian
debu – debu yang terbentuk nberkumpul dan mempilin sehingga membentuk planet dan serpihan
– serpihan batuan membentuk jalur asteroid yang memisahkan planet dalam dan luar.

6. Teori Ledakan Dahsyat [The Big Bang]

Teori ini menyatakan bahwa adanya suatu massa yang sangat besar dan mempunyai berat jenis
yang besar pula. Karena ada reaksi inti, maka massa tersebut meledak dengan hebatnya (big
bang). Bagian yang berserakan dengan cepat menjauhi pusat ledakan. Setelah berjuta-juta tahun,
bagian-bagian yang berserakan tersebut membentuk kelompok-kelompok dengan berat jenis
yang lebih rendah. Kelompok-kelompok tersbut yang menjadi galaksi sekarang ini.

Anda mungkin juga menyukai