Anda di halaman 1dari 1

Kasus

Ny. K memiliki seorang anak berumur 1 tahun. Dalam beberapa hari terakhir, beliau merasa
cemas dan gelisah akibat anaknya tidak mau makan dan minum ASI. Suatu hari ibu dari Ny. K datang
dan saat mengetagui hal tersebut, Ibunya meminta Ny. K untuk membawa anaknya ke dukun pijat.
Untuk memijat / mengurut perut sang anak agar nafsu makannya kembali. Namun Ny. K merasa ragu
dan takut jika terjadi apa-apa dengan anaknya. Sehingga dia memutuskan untuk tidak membawanya
kedukun pijat. Dan Ny.K membawa anaknya kerumah sakit. Setelah diperiksa , perawat
menyampaikan bahwa anaknya mengalami diare. Perawat memberikan oralit dan melakukan
tindakan infus NaCl untuk mengganti cairan tubuh yang hilang. Beberapa hari kemudian ibu dari Ny.
K datang dan memarahi Ny.K serta perawat karena cucunya tidak kunjung sembuh dan ibu dari Ny.K
meminta agar cucunya dibawa pulang dan hanya diobati kedukun pijat. Pada saat itu Ny. K mulai
percaya pada ibunya dan meragukan tindakan yang dilakukan perawat tersebut karena Ny. K belum
melihat perkembangan kesehatan anaknya secara maksimal.

Focusing :

Di lakukan ketika Ny.K mulai mempercai ibunya dan mulai tidak yakin dengan tindakan
keperawatan yang diberikan oleh perawat.

Asertif :

Menghargai pernyataan dari ibu Ny.K yang mengatakan bahwa cucunya akan sembuh jika
dibawa kedukun pijat.

Contoh kalimatnya :

“ Maaf ibu, saya menghargai kepercayaan yang ibu miliki, namun selama cucu ibu disini biarakan
kami memberikan tindakan keperawatan sesuai yang dibutuhkan cucu ibu.” Untuk itu saya
memberikan infus pada cucu ibu supaya tidak kekurangan cairan dan kondisinya akan segera kembali
pulih.”

Anda mungkin juga menyukai