Anda di halaman 1dari 35

PANDUAN PENDOKUMENTASIAN KEPERAWATAN KELUARGA

I. PENGKAJIAN

1. Data Umum
Struktur Keluarga :
Nama Kepala Keluarga : Tn. P
a. Jenis Kelamin : Laki-laki
b. Umur : 55 Tahun
c. Agama : Islam
d. Suku/Bangsa : Sunda/Indonesia
e. Pekerjaan : Kuli Bangunan (Pemborong)
f. Pendidikan : SD
g. Alamat : Gg. H. Amburahman No. 10
h. Type Keluarga : Nuclear Family (Keluarga Inti)
i. Komposisi Keluarga : Suami, istri dan anak
j. Tanggal Pengkajian : 13 Februari 2018

Daftar Anggota Keluarga

Imunisasi
NO Nama Hub kel L/P Umur Pend Pek Ket
BCG DPT Polio Camp
1 Tn. P Suami L 27 Thn SD Kuli - - - -
Bangunan
2 Ny. A Istri P 26 Thn SD IRT - - - -
3 An. Y Anak P 5 Thn - - - - - -
4
5
Genogram :

KETERANGAN
: Laki-laki

: Perempuan

: Klien
: Tinggal serumah
: Garis keturunan
: Gris perkawinan
: Meninggal

Sifat Keluarga :
k. Yang paling berperan dalam pengambilan keputusan keluarga :
Tn. P (Suami)
l. Kebiasaan hidup sehari-hari :

Kegiatan Tn. P Ny. A An. Y


Istirahat Tidur Jarang tidur siang Tidur siang ± 2 Tidur siang ± 2
karena bekerja, jam, tidur malam jam, tidur malam
tidur malam ± 7 ± 6 jam, tidak ± 8 jam, tidak
jam, tidak mempunyai mempunyai
mempunyai gangguan tidur gangguan tidur
gangguan tidur
Makan 3x/hari dengan 3x/hari dengan 2-3x/hari dengan
lauk pauk dan lauk pauk dan lauk pauk dan
minum air minum air minum susu
mineral (air putih) mineral (air formula, air
dan kopi, jarang putih), jarang mineral (air putih)
mengkonsumsi mengkonsumsi dan memakan
buah-buahan, buah-buahan, jajanan warung
paling tidak jeruk paling tidak jeruk (chiki, es, coklat),
yang sering yang sering jarang
dikonsumsi dikonsumsi mengkonsumsi
buah-buahan,
paling tidak jeruk
yang sering
dikonsumsi

Kebersihan diri :
Kegiatan Tn. P Ny. A An. Y
Mandi 2x/ hari 2x/ hari 2-3x/ hari
menggunakan menggunakan menggunakan
sabun, tempat sabun, tempat sabun, tempat
mandi adalah mandi adalah mandi adalah
dikamar mandi dikamar mandi dikamar mandi
Gosok Gigi 2x/hari 2x/hari 1-2x/hari
menggunakan menggunakan menggunakan
pasta gigi pasta gigi pasta gigi
Cuci Rambut 2x/minggu 2x/minggu 2-3x/minggu
menggunakan menggunakan menggunakan
shampo shampo shampo
Gunting Kuku 1x/2 minggu 1x/minggu 1x/minggu

Rekreasi/Hiburan :
Ny. A mengatakan keluarga berekreasi jika Tn. P sedang libur bekerja, dan
keluarga pergi ke taman-taman dekat dengan rumahnya
Berapa kali dalam setahun : 2 kali
 Dengan siapa : Keluarga
 Manfaat : Menyenangkan keluarga terutama anak yang
masih kecil dan butuh bermain
Merokok :
Ny. A Mengatakan Tn. P adalah seorang perokok aktif dan Tn.P juga mengatakan
jika tidak merokok mulut Tn.P terasa pahit
 Jenis Rokok : Tembakau
 Jumlah : 6 batang sehari
 Dampak : Tn.P tampak batuk-batuk dan sesak
Minum Alkohol :
Keluarga Tn. P tidak ada yang mengkonsumsi minuman beralkohol dalam jenis
apapun
Berkumpul Keluarga :
Keluarga Tn. P akan berkumpul keluarga saat Tn. P libur bekerja, dan saat malam
hari setelah semua pekerjaan masing-masing selesai. Keluarga Tn. P
menyempatkan untuk nonton TV bersama dan membicarakan tentang kesehatan
anaknya yang saat ini menderita tetanus
 Waktu : Malam hari (19.00 WIB)
 Lamanya : ± 2 jam

 Isi Pembicaraan : Seputar kesehatan anak dan tumbuh kembang


anak
m. Data sosial :
 Penghasilan Sebulan :
Rp. 1.600.000,- dari gaji Tn. P sebagai kuli bangunan. Namun
dengan penghasilan tersebut dapat dikatakan kurang cukup
mengingat banyak kebutuhan yang harus dipenuhi, tetapi Tn. P dan
Ny. A selalu berusaha bagaimana uang tersebut dapat memenuhi
kebutuhan keluarga mereka
 Pengeluaran Sebulan :
Membayar biaya sewa kontrakan Rp. 600.000, memenuhi biaya
pangan dan jajan An.Y Rp. 500.000, membeli susu formula An. Y
Rp. 200.000, membayar biaya kontrol puskesmas Rp. 200.000,
kebutuhan untuk membeli peralatan rumah tangga seperti sabun,
shampo juga pasta gigi Rp. 50.000, membayar iuran sampah, iuran
masjid Rp. 50.000 dan kebutuhan lain yang terkadang tidak terduga
 Penentu Keuangan :
Keuangan di kelola oleh Ny. A bersama Tn. P
 Peran Masing-masing Anggota Keluarga :
− Peran Ayah :
Sebagai kepala rumah tangga yang melindungi keluarga serta
yang mencari nafkah untuk keluarga
− Peran Ibu :
Mendidik anak, mengurus pekerjaan rumah tangga dan
mengelola keuangan keluarga
− Peran Anak :
Belajar dengan rajin, karena usianya sudah menginjak 5
tahun, dan terkadang An. Y membantu Ny. A dalam
melakukan pekerjaan rumah tangga yang ringan, yang An. Y
tidak sulit dalam melakukannya
− Peran Keluarga Lain :
Tidak ada, karena keluarga Tn. P hanya keluarga inti
 Fungsi Keluarga :
− Fungsi Keagamaan :
Keluarga Tn. P melaksanakan ibadahnya sebagai seorang
muslim yaitu shalat 5 waktu dan mengikuti pengajian di
lingkungan rumah yang diadakan setiap minggunya (jika Tn.
P sudah selesai bekerja)
− Fungsi Budaya :
Keluarga Tn. P masih sangat mempercayai berbagai budaya
dan adat istiadat yang di dapat dari keluarga besarnya dan
menerapkannya secara turun temurun sampai saat ini
− Fungsi Cinta Kasih :
Keluarga Tn. P selalu menanamkan rasa cinta kasihnya
kepada keluarga supaya dapat menjalin komunikasi yang
baik dan hubungan keluarga yang harmonis
− Fungsi Perlindungan :
Keluarga Tn. P selalu memberikan rasa aman dan nyaman
kepada keluarganya supaya terhindar dari sesuatu yang
mengancam bagi keluarganya terutama saat Tn. P libur
bekerja, Tn. P menyempatkan waktunya untuk mengantar
Ny. A kepasar dan mengantar anaknya sekolah
− Fungsi Reproduksi :
Ny. A tidak mengikuti program KB karena ditakutkan
badannya menjadi gemuk
− Fungsi Ekonomi :
Keluarga Tn. P mengatakan penghasilan yang di dapat dari
pekerjaannya sebagai kuli bangunan yaitu Rp. 1.600.000
masih belum mencukupi kebutuhannya. Namun jika Tn. P
tidak mendapatkan penghasilan dari pekerjaan utamanya Tn.
P melakukan pekerjaan apapun (serabutan) demi memenuhi
kebutuhan keluarganya, jika tidak ada pekerjaan yang dapat
menghasilkan uang, Tn. P dan Ny. A selalu berusaha untuk
bagaimana mengelola uang yang didapat supaya terpenuhi
kebutuhan keluarganya
− Fungsi Pelestarian Lingkungan :
Disekitar kontrakan yang ditempati keluarga Tn. P terdapat
tanaman bayam dan cabai yang ditanam sendiri oleh Ny. A
untuk bahan memasak. Juga terdapat berbagai alat dan bahan
bangunan milik Tn. P yang biasa digunakan dalam
pekerjaannya
− Fungsi Sosialisasi :
Tn.P dan Ny. A mengikuti kegiatan yang diadakan
lingkungan seperti pengajian dan gotong royong yang
diadakan setiap minggunya
 Stress dan Koping Keluarga :
− Stressor Jangka Pendek dan Panjang :
Keluarga mengatakan memikirkan kondisi anaknya yang
menderita tetanus akibat tancapan paku yang sudah berkarat
saat bermain di dekat alat dan bahan bangunan milik Tn. P
− Kemampuan Keluarga Merespon Stress :
Keluarga mengatakan cemas dan khawatir terhadap masalah
kesehatan An. Y saat ini. Selain itu Tn. P merasa bingung
ketika penghasilannya tidak mencukupi kebutuhan.
Meskipun demikian keluarga terus berupaya untuk
kesembuhan An. Y dengan melakukan perawatan kaki secara
mandiri dan tetap periksa rutin di puskesmas dengan harapan
An. Y segera sembuh, keluarga juga selalu berdoa untuk
kesembuhan anaknya dan rezekinya untuk saat ini
− Strategi Koping yang Digunakan
Keluarga tidak pernah menggunakan kekerasan, perlakuan
kejam kepada anaknya saat anaknya menangis atau dalam
menyelesaikan masalah. Jika terdapat masalah, keluarga
selalu berdiskusi untuk mendapatkan hasil yang terbaik, lalu
dalam pengambilan keputusan menyerahkannya kepada Tn. P
sebagai kepala keluarga
 Organisasi Sosial yang Diikuti Keluarga :
Ny. A mengikuti pengajian di lingkungan kontrakannya
 Mobilitas Geografis Keluarga :
Tn. P setelah menikah mengambil keputusan untuk tinggal di
kontrakan bersama keluarga kecilnya karena Tn. P ingin membina
keluarganya secara mandiri
 Interaksi dengan Masyarakat :
Keluarga Tn. P memiliki hubungan yang baik dengan tetangganya,
terlihat saat An. Y sakit banyak tetangga yang datang untuk
menjenguk An. Y
 Sistem Pendukung Keluarga :
Tn. P tinggal dilingkungan yang berdekatan dengan sanak
saudaranya, sarana kesehatan yang terjangkau adalah puskesmas,
sarana komunikasi dan transportasi pula mudah untuk didapat atau
terjangkau
 Tahap Perkembangan Keluarga :
− Tahap Perkembangan Saat Ini :
Pada saat ini keluarga Tn. P dengan usia produktif (pasangan
usia subur). Tn. P mempunyai 1 orang anak dengan usia 5
tahun, maka keluarga Tn. P pada tahapan perkembangan
keluarga dengan usia anak pra-sekolah
− Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi :
Keluarga telah memenuhi tahap perkembangannya
− Riwayat Kesehatan Keluarga Masa Lalu :
Tn. P pernah mengalami diare dan dirawat di rumah sakit
selama 3 hari
n. Data Lingkungan :
 Rumah
− Type Rumah :
Kontarakan minimalis sederhana
Ny. A mengatakan rumahnya berantakan karena usia
anaknya yang masih kecil sering bermain di dalam rumah.
Tampak rumah Tn. P terlihat padat dengan berbagai barang
dan tampak berserakan dan banyak baju bersih yang belum di
setrika dan di gantung di dinding, tampak banyak alat dan
bahan bangunan berserakan di luar rumah
− Ukuran :
600m x 400m
− Jumlah Ruangan :
Lima ruangan, yang terdiri dari kamar tidur, tempat cuci,
dapur, ruang tamu dan kamar mandi
Ny. A mengatakan rumahnya kecil dan hanya terdapat
beberapa ruangan yang sudah difungsikan sebagaimana
mestinya sehingga meletakkan sebagian barangnya (alat dan
bahan bangunan) harus di luar rumah
− Ventilasi :
Ny.A mengatakan dinding rumah lembab akibat tidak adanya
ventilasi karena hanya memiliki 2 jendela
− Penerangan :
Baik
− Denah Rumah :

 Penyediaan Air Bersih


− Sumber Air Bersih :
Keluarga Tn. P menggunakan air bersih dari tanah dengan
menggunakan pompa listrik, air tidak berwarna dan tidak
berbau sehingga air dapat digunakan untuk memasak, untuk
minum, untuk mandi dan untuk mencuci
− Kecukupan :
Sumber air tersebut cukup digunakan dalam kebutuhan
keluarga dan sangat bermanfaat
 Pembuangan Sampah
− Tempat :
Keluarga Tn. P membuang sampah di bak sampah yang di
berikan RT setempat
− Cara :
Sampah yang dikumpulkan dari sisa rumah tangga, dibuang
di bak sampah lalu akan di ambil untuk di buang kembali
oleh petugas kebersihan setiap 2 hari sekali dengan
membayar iuran Rp. 10.000
 Pembuangan Limbah
Pembuangan limbah dari kamar mandi dialirkan langsung ke selokan
kecil selanjutnya mengalir ke kali
 Sarana Komunikasi
− TV :
Keluarga Tn. P menggunakan TV sebagai sumber informasi
− Radio :
Keluarga Tn. P tidak menggunakan radio karena sudah
menggunakan TV yang terdapat audio maupun visual dalam
mendapatkan sebuah sumber informasi
− Koran :
Keluarga Tn. P tidak menggunakan koran sebagai sumber
informasi karena mahalnya koran sehingga Tn. P tidak
menggunakan koran
− Bahasa yang Digunakan :
Keluarga Tn. P menggunakan bahasa Indonesia dan
terkadang bahasa daerah yaitu bahasa Sunda
 Sarana Transportasi
− Sarana Jalan Ke Puskesmas :
Keluarga Tn. P menggunakan sarana transportasi motor
setiap bepergian termasuk ke puskesmas maupun tempat
umum lainnya
− Sarana Jalan Ke Kota :
Keluarga Tn. P menggunakan sarana transportasi motor jika
memungkinkan, namun jika sudah tidak memungkinkan
karena jarak yang lumayan jauh keluarga Tn. P akan memilih
dengan menggunakan transportasi umum seperti menaiki Bus
− Jalan Desa :
Sarana transportasi di desa menyesuaikan dengan daerah desa
itu sendiri seperti becak
 Fasilitas Pelayanan Umum
Fasilitas pelayanan umum yang digunakan Tn. P yaitu Balai Desa
seperti pemilu, rapat gotong royong maupun rapat dalam pemilihan
RT dan RW
 Fasilitas Pelayanan Kesehatan
− Pus Kes Mas :
Keluarga Tn. P tidak memiliki jaminan kesehatan dan
memilih puskesmas sebagai layanan kesehatan yang tepat
karena biaya yang murah dan jarak yang terjangkau
− Pos Yan Du :
Keluarga Tn. P jarang datang dalam kegiatan yang diadakan
di pos yan du seperti imunisasi karena keluarga Tn. P
memiliki kepercayaan jika dilakukan imunisasi akan
menyebabkan anak menjadi demam dan kepercayaannya
yang mempercayai bahwa dirinya dahulu tidak melakukan
imunisasi dan terbukti sehat sampai saat ini
 Bahaya Kecelakaan :
− Danau :
Keluarga Tn. P memiliki daerah lingkungan rumah yang jauh
dari danau
− Listrik Tegangan Tinggi :
Keluarga Tn. P memiliki daerah lingkungan rumah kontrakan
yang kecil kemungkinan dengan kecelakaan listrik tegangan
tinggi
− Rel Kereta Api :
Keluarga Tn. P memiliki daerah lingkungan rumah kontrakan
yang jauh dari perlintasan rel kereta api
− Jalan Raya :
Keluarga Tn. P tidak terlalu khawatir dengan bahaya
kecelakaan pada jalan raya karena tempat tinggal Tn. P dan
Ny. A berada di dalam sebuah gang dan terbilang jauh dari
jalan raya
o. Riwayat Kesehatan
 Riwayat Kesehatan Anggota Keluarga :
− Penyakit yang Sering Diderita :
Penyakit yang sering diderita keluarga Tn. P hanya flu dan
batuk
− Upaya Mencari Pertolongan :
Dalam upaya mencari pertolongan Tn. P biasanya membawa
keluarganya yang sakit ke pus kes mas terdekat
− DUKM/JPSBK : -
− Kartu Sehat :
Keluarga Tn. P tidak memiliki kartu sehat atau kartu jaminan
kesehatan lainnya
− Asuransi Keluarga Miskin : -
 KIA :
Tn. P dan Ny. A menikah pada saat Tn. P berusia 23 tahun dan Ny.
A berusia 22 tahun dan memiliki seorang anak perempuan dari
hubungan intim suami dan istri. Selama kehamilannya Ny. A jarang
memeriksakan kandungannya dan Ny. A melahirkan di bidan. Tn. P
dan Ny. A adalah pasangan usia subur dan memiliki reproduksi yang
sehat
 KB :
Ny. A tidaklah sebagai seorang aseptor karena Ny. A tidak
mengikuti program KB karena takut akan menjadi gemuk pada
tubuhnya
 Imunisasi :
Keluarga Tn. P tidak mengikuti program imunisasi, karena dalam
keluarga Tn. P memiliki kepercayaan jika melakukan imunisasi akan
menyebabkan demam dan sakit. Sementara Tn. P dan Ny. A yang
pada zaman dahulu tidak melakukan imunisasi tetap sehat hingga
saat ini
 Pemeriksaan Fisik Anggota Keluarga :
1. Tn. P
Keadaan umum Tn. P tampak sehat dan tidak terlihat adanya
kecacatan fisik maupun gangguan kesehatan lainnya
Tanda-tanda vital :
TD : 120/80 mmHg N : 81 x/menit
BB : 86 Kg Suhu : 36,70C
RR : 19 x/menit
2. Ny. A
Keadaan umum Ny. A tampak sehat dan tidak terlihat adanya
kecacatan fisik maupun gangguan kesehatan lainnya
TD : 110/80 mmHg N : 77 x/menit
BB : 48 Kg Suhu : 36,00C
RR : 20 x/menit
3. An. Y
Keadaan umum An. Y tampak lemas dengan kesadaran compos
mentis
Riwayat Penyakit Sekarang :
Tn. P mengatakan kaki sebelah kiri putrinya tertancap paku yang
berkarat saat sedang bermain di lingkungan rumahnya, yang pada
saat bermain putrinya bermain dekat dengan alat dan peralatan
bangunan Tn. P, kemudian Tn. P membawa An. Y ke puskesmas.
An.Y mengalami demam dengan suhu 39,30C dan sempat
mengalami kejang, Tn. P dan Ny. A sangat khawatir dan panik
atas kejadian yang dialami putrinya
TD : 108/69 mmHg N : 87 x/menit
BB : 18 Kg Suhu : 39,30C
RR : 22 x/menit
− Kulit warna kulit sawo matang, tekstur lembut, akral dingin
− Kepala dan rambut dengan bentuk simetris, tidak ada nyeri
tekan, warna rambut hitam, tidak ada ketombe
− Mata dengan bentuk simetris, tidak ada nyeri tekan pada
palpebra, pergerakan mata baik
− Hidung dengan bentuk simetris, tidak ada nyeri tekan, fungsi
penciuman baik
− Telinga dengan bentuk simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak
ada serumen, fungsi pendengaran baik
− Mulut dengan bentuk mencucu seperti mulut ikan (gejala
khas dari tetanus), kesukaran membuka mulut, kemampuan
menelan kurang baik
− Leher didapatkan kaku kuduk, ketegangan otot rahang dan
leher (mendadak)
− Dada dengan bentuk simetris, pergerakan dada simetris
− Abdomen dengan bentuk perut buncit, tidak ada lesi, jaringan
parut, tidak ada pembesaran hepar, terdapat ketegangan
dinding perut
− Ekstermitas atas dan bawah dengan bentuk simetris, terdapat
luka pada ekstermitas bawah sebelah kiri, dan lemas
 Pengetahuan Keluarga Tentang Kesehatan :
− Pengertian Sehat/ Sakit :
Menurut Ny. A tetanus menyebabkan tubuh An. Y menjadi
demam dan mengalami kejang
− Penyebab Sakit :
Ny. A mengatakan penyebab An. Y mengalami tetanus
karena tertancap paku yang berkarat. Namun tidak
mengetahui secara jelas penyebab terjadinya penyakit tetanus
hingga tanda gejala yang ditimbulkan sampai mengalami
kejang pada An. Y
− Bahaya Sakit :
Ny. A mengatakan dirinya dan juga Tn. P tidak mengetahui
bayaha dari tetanus hingga tanda gejala yang ditimbulkan
sampai mengalami kejang pada An. Y
 Pemenuhan Perawatan/Pemeliharaan Kesehatan
− Kemampuan Mengenal Masalah Kesehatan :
Keluarga Tn. P belum mengetahui tentang penyakit yang
dialami oleh An. Y yaitu tetanus
− Mengambil Keputusan Tindakan Kesehatan :
Setiap ada yang sakit dalam keluarga, Tn. P sebagai
pengambil keputusan, keputusan yang diambil sampai Tn. P
membawa anggota keluarga yang sakit ke fasilitas pelayanan
kesehatan
− Kemampuan Merawat Anggota Keluarga Yang Sakit :
Ny. A mengatakan bingung harus mengurus anaknya
bagaimana dengan kondisi anaknya saat ini. Ny. A berkali-
kali bertanya harus melakukan perawatan yang tepat dengan
cara seperti apa. Pada saat An. Y demam Ny. A hanya bisa
mengkompres pada bagian dahi dan lipatan ketiak
− Kemampuan Memelihara/Memodifikasi Lingkungan Rumah
Sehat :
Keluarga Tn. P dikatakan belum mampu dalam memelihara
dan memodikasi lingkungan rumah sehat karena banyak alat
dan bahan bangunan berserakan di lingkungan tempat tinggal
keluarga Tn. P sehingga menyebabkan anaknya kini terkena
tetanus akibat tertancap paku yang berkarat
− Kemampuan Menggunakan Fasilitas Kesehatan :
Keluarga Tn. P mampu menggunakan fasilitas kesehatan
seperti puskesmas untuk berobat karena biaya dan jarak
puskesmas yang mudah dijangkau
2. Riwayat Psikologis
 Emosi
− Kestabilan :
Keadaan emosi kepala keluarga stabil, begitu juga anggota
keluarga yang lain. Dalam berkomunikasi dengan perawat
yang mengkaji baik dan terjalin hubungan emosional yang
baik
− Respon Sesuai Stimulus :
Respon keluarga sesuai dengan stimulus
 Konsep Diri
− Penilaian Diri :
Tn. P mengatakan jika dirinya memiliki kewajiban untuk
mencari nafkah untuk anak dan istrinya dan Ny.A
mengatakan dirinya memiliki kewajiban sebagai ibu yang
mengurus anak dan suaminya serta mempunyai tanggung
jawab terhadap pertumbuhan dan perkembangan anaknya
− Pola Interaksi :
 Hubungan Sesama Keluarga :
Hubungan keluarga Tn. P dengan keluarga yang lain
terjalin baik, terlihat saat An. Y sakit banyak keluarga
yang datang untuk menjenguk dan mendoakan
kesembuhan An. Y
 Hubungan Dengan Tetangga
Hubungan keluarga Tn.P dengan tetangga baik
terlihat dari tetangga ramah dan datang untuk
menjenguk An.Y
 Hubungan Dengan Masyarakat
Hubungan keluarga dengan masyarakat sangat baik
terlihat dari keluarga Tn. P yang mengikuti kegiatan
yang diadakan dilingkungan dan peraturan yang
dibuat
 Mekanisme Pertahanan Diri
− Masalah Dari Dalam Keluarga :
Keluarga Tn. P dalam menghadapi masalah keluarga seperti
perbedaan pendapat selalu mengomunikasikannya atau
berdiskusi dengan baik tanpa adanya emosi sehingga
mendapatkan solusi yang diharapkan
− Masalah Dari Luar Keluarga :
Masalah dari luar keluarga jarang terjadi, jika mengalami
masalah di masyarakat keluarga Tn. P memilih untuk
meyelesaikannya secara kekeluargaan
− Harapan Keluarga Terhadap Petugas Kesehatan :
 Tenaga Puskesmas/ Dinas Kesehatan :
Keluarga Tn. P sangat senang dengan kehadiran
mahasiwa sehingga mereka bisa bertanya banyak
tentang kesehatan. Keluarga mengharapkan agar
petugas kesehatan selalu datang kerumah penduduk
untuk memberikan pengetahuan tentang kesehatan
3. Riwayat Spiritual
 Ketaatan Beribadah :
Keluarga Tn. P beragama islam maka keluarga Tn. P selalu
melaksanakan kewajibannya untuk shalat 5 waktu
 Keyakinan Tentang Kesehatan :
Keluarga Tn. P minim pengetahuan tentang kesehatan, sehingga
kurang memiliki keyakinan tentang kesehatan. Keluarga Tn. P
menggunakan pelayanan kesehatan hanya pada saat keluarganya
mengalami penyakit serius saja
4. Riwayat Kultural
 Adat Istiadat Yang Mempengaruhi Kesehatan :
Keluarga Tn. P masih sangat mempercayai adat istiadat yang di anut
oleh keluarga besarnya dan masih menjalankannya hingga saat ini
terutama pada kesehatan. Keluarga Tn. P yang memiliki kebiasaan
menggunakan dukun pada zaman dahulu masih terbawa hingga saat
ini sehingga saat keluarga Tn. P sakit tidak akan membawanya ke
puskesmas sebelum penyakit tersebut parah

II. Diagnosa Keperawatan Keluarga


A. Analisa Dan Sintesa Data
No Data Interpretasi Masalah
1 DS : Rumah kontrakan Resiko
- Ny. A mengatakan minimalis terjadinya
rumahnya kecil dan penyakit lain
hanya terdapat Ruangan tidak akibat rumah
beberapa ruangan tersedia untuk yang tidak bersih
yang sudah menaruh barang (alat dan sehat
difungsikan dan bahan bangunan) berhubungan
sebagaimana dengan
mestinya sehingga Barang (alat dan ketidakmampuan
meletakkan sebagian bahan bangunan) keluarga dalam
barangnya (alat dan berserakan diluar memodifikasi
bahan bangunan) rumah lingkungan
harus di luar rumah dalam
- Ny. A mengatakan Ketidakmampuan pencegahan
dinding rumah keluarga dalam penyakit
lembab akibat tidak memodifikasi
adanya ventilasi lingkungan dalam
karena hanya pencegahan penyakit
memiliki 2 jendela
- Ny. A mengatakan Anak tertusuk paku
rumahnya berantakan yang sudah berkarat
karena usia anaknya
yang masih kecil
sering bermain di
dalam rumah
DO :
- Rumah Tn. P terlihat
padat dengan
berbagai barang dan
tampak berserakan
- Banyak baju bersih
yang belum di setrika
dan di gantung di
dinding
- Terlihat banyak alat
dan bahan bangunan
berserakan di luar
rumah
2 DS : Kurangnya informasi Kurang
- Tn. P mengatakan tentang penyakit pengetahuan
anaknya tertancap tetanus keluarga
paku yang sudah berhubungan
berkarat pada kaki Koping keluarga dengan
sebelah kiri saat yang tidak efektif ketidaktahuan
sedang bermain di dalam mengenal keluarga dalam
luar rumah masalah kesehatan mengenal
- Tn. P mengatakan masalah
tidak paham dengan Ketidaktahuan kesehatan
penyakit tetanus keluarga dalam
- Tn. P mengatakan mengenal masalah
dalam keluarganya kesehatan
tidak ada yang
mengikuti program
imunisasi sejak lahir
karena kepercayaan
adat kistiadat yang
dianut yang
menyatakan bahwa
dengan imunisasi
akan menyebabkan
anak menjadi panas
dan sakit
DO :
- Terlihat Tn. P dan
Ny. A tidak dapat
menjawab pertanyaan
yang diberikan
perawat mengenai
pengertian tentang
penyakit tetanus
- Terlihat Tn. P dan
Ny. A banyak
bertanya mengenai
penyakit anaknya
3 DS : Efeks toksin Peningkatan
- Tn. P mengatakan (bakterimia) suhu tubuh
anaknya demam (hipertermia)
setelah tertancap paku Suhu tubuh berhubungan
yang sudah berkarat meningkat dengan
saat bermain diluar ketidakmampuan
rumah Anak kejang keluarga dalam
- Pada saat An. Y merawat anggota
demam Ny. A hanya Ketidakmampuan keluarga yang
bisa mengkompres keluarga dalam sakit
pada bagian dahi dan merawat anggota
lipatan ketiak keluarga yang sakit
DO :
- Usia An.Y 5 tahun
- Tampak balutan luka
pada kaki sebelah kiri
An.Y
- Berdasarkan hasil
pemeriksaan tanda-
tanda vital :
TD : 108/69 mmHg
N : 87x/menit
BB : 18Kg
Suhu : 39,30C
RR : 22 x/menit
- Akral An. Y teraba
dingin
4 DS : Efeks toksin Resiko tinggi
- Tn. P mengatakan (bakterimia) kejang berulang
anaknya sempat berhubungan
mengalami kejang 1 Suhu tubuh dengan
kali meningkat ketidaktahuan
DO : keluarga dalam
- Tampak bibir An. Y Anak kejang mengenal
mencucu seperti masalah
mulut ikan (gejala Ketidaktahuan kesehatan
khas dari tetanus), keluarga dalam
kesukaran membuka mengenal masalah
mulut, kemampuan kesehatan
menelan kurang baik
- Didapatkan kaku
kuduk, ketegangan
otot rahang dan leher
(mendadak)
- Terdapat ketegangan
dinding perut

A. Diagnosa Keperawatan Berdasarkan Prioritas


1. Peningkatan suhu tubuh (hipertermia) berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit
2. Resiko tinggi kejang berulang berhubungan dengan ketidaktahuan
keluarga dalam mengenal masalah kesehatan
3. Resiko terjadinya penyakit lain akibat rumah yang tidak bersih dan
sehat berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam
memodifikasi lingkungan dalam pencegahan penyakit
4. Kurang pengetahuan keluarga berhubungan dengan ketidaktahuan
keluarga dalam mengenal masalah kesehatan

III. Penapisan Masalah


NO KRITERIA SKOR PEMBENARAN
1 Sifat masalah 𝟑 Sudah terjadi peningkatan suhu
x1
𝟑
a. Aktual tubuh dan harus segera diberi
(tidak/kurang) tindakan
3
b. Ancaman
kesehatan
c. Keadaan
sejahtera
2 Kemungkinan 𝟏 Ada keinginan keluarga untuk
x2
𝟐
masalah dapat diubah mengatasi masalah ini.
a. Mudah Modifikasi lingkungan sebagian
1
b. Sebagian bisa dilakukan
c. Tidak dapat
3 Potensi masalah untuk 𝟐 Ada beberapa tindakan yang
x1
𝟑
dicegah sudah dilakukan keluarga
a. Tinggi 𝟐
b. Cukup 𝟑
c. Rendah
4 Menonjolnya masalah 𝟏 Keluarga menyadari ada
x1
𝟐
a. Masalah berat masalah dan perlu ditangani
dan harus 𝟏
segera 𝟐
ditangani
b. Ada masalah
tidak perlu
segera
ditangani
c. Masalah tidak
dirasakan
IV. Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga

Tujuan Evaluasi
No Diagnosa Intervensi Rasional
Umum Khusus Kriteria Standar
1 Peningkatan suhu Dapat melakukan Setelah dilakukan Respon a. Keluarga 1. Atur suhu 1. Iklim lingkungan
tubuh (hipertermia) pencegahan untuk penyuluhan selama verbal dapat lingkungan yang dapat
berhubungan terjadinya penyakit 20 menit dalam 3 mengenal nyaman mempengaruhi
dengan yang sama terjadi kali pertemuan pengertian 2. Pantau suhu tubuh kondisi dan suhu
ketidakmampuan secara berulang dan diharapkan peningkatan setiap 2 jam tubuh individu
keluarga dalam terjadinya keluarga (orang suhu tubuh 3. Berikan minum sebagai suatu
merawat anggota peningkatan suhu tua) dapat Respon b. Keluarga yang adequat proses adaptasi
keluarga yang sakit tubuh Tupen 1 : verbal mampu 4. Lakukan tindakan melalui prosses
Mampu mengerti mengetahui dengan teknik evaporasi dan
pengertian dari suhu tubuh aseptik dan konveksi
peningkatan suhu yang normal antiseptik pada 2. Identifikasi
tubuh, suhu tubuh Respon c. Keluarga perawatan luka perkembangan
yang normal dan verbal mengetahui 5. Beri kompres gejala-gejala ke
dampak yang dampak dingin bila tidsk arah syok
ditimbulkan yang terjadi ekternal exhaution
Tupen 2 : ditimbulkan rangsangan kejang 3. Cairan dapat
Mampu melakukan dari 6. Laksanakan membantu
kompres pada peningkatan program menyegarkan
keluarga saat suhu tubuh kolaborasi badan dan
terjadinya demam Respon d. Mempraktik pengobatan merupakan
untuk menurunkan perilaku kan cara antibiotik dan kompresi badan
suhu tubuh mengompres antipiretik dari dalam
Kolaborasi dalam 4. Perawatan luka
pemeriksaan lab mengeleminasi
leukosit kemungkinan
toksin yang
masih berada
disekitar luka
5. Kompres hangat
merupakan salah
satu cara untuk
menurunkan
suhu tubuh
dengan cara
proses konduksi
6. Obat-obat
antibakterial
dapat
mempunyai
spektrum luas
untuk mengobati
bakteria gram
negatif.
Antipiretik
bekerja sebagai
proses
termoregulasi
untuk
mengantisipasi
panas
7. Hasil
pemeriksaan
leukosit yang
meningkat lebih
dari 10.000/mm3
mengindikasikan
adanya infeksi
dan atau untu
mengikuti
perkembangan
pengobatan yang
di programkan
2 Resiko tinggi Dapat melakukan Setelah dilakukan Respon a. Keluarga 1. Kaji stimulus 1. Stimulus kejang
kejang berulang pencegahan untuk penyuluhan verbal memahami kejang pada tetanus
berhubungan terjadinya selama 20 menit tentang 2. Hindarkan adalah rangsang
dengan peningkatan suhu dalam 3 kali dampak yang stimulus cahaya, cahaya dan
ketidaktahuan tubuh sehingga pertemuan ditimbulkan kalau perlu klien peningkatan
keluarga dalam menimbulkan diharapkan dari di tempatkan suhu tubuh
mengenal masalah dampak untuk keluarga (orang peningkatan pada ruangan 2. Penurunan
kesehatan terjadinya kejang tua) mengerti : suhu tubuh dengan rangsang cahaya
yang berulang - Tanda dan gejala yaitu pencahayaan dapat membantu
dan penanganan terjadinya yang kurang menurunkan
yang dilakukan kejang 3. Pertahanan stimulus
- Menghindari Respon b. Keluarga bedrest total rangsang kejang
rangsangan perilaku mampu selama fase akut 3. Mengurangi
sebagai faktor merawat 4. Kolaborasi resiko
pencetus keluarga yang pemberian terapi jatuh/terluka
terjadinya timbul dengan : diazepam, 4. Untuk
serangan kejang phenobarbital mencegah atau
berulang mengurangi
- Cara merawat kejang
keluarga yang 5. Catatan :
timbul dengan phenobarbital
kejang dapat
menyebabkan
respiratorius
depresi dan
sedasi
3 Resiko terjadinya Dapat memelihara Setelah dilakukan Respon a. Keluarga 1. Kaji pengetahuan 1. Menilai sejauh
penyakit lain akibat lingkungan yang penyuluhan selama verbal dapat orang tua tentang mana keluarga
rumah yang tidak dapat mencegah 20 menit dalam 3 mengenal penyakit yang mengetahui
bersih dan sehat terjadinya penyakit kali pertemuan pengertian timbul akibat tentang penyakit
berhubungan yang sama terjadi diharapkan rumah sehat rumah tidak sehat yang timbul
dengan secara berulang dan keluarga (orang Respon b. Keluarga 2. Jelaskan kepada akibat rumah
ketidakmampuan menciptakan tua) dapat verbal mampu keluarga tentang tidak sehat
keluarga dalam lingkungan yang Tupen 1 : menyebutkan penyakit yang 2. Dengan diberikan
memodifikasi dapat menunjang Mampu mengerti syarat-syarat timbul akibat penjelasan maka
lingkungan dalam proses pengertian dari rumah sehat rumah tidak sehat orangtua dapat
pencegahan penyembuhan PHBS maupun Respon c. Menyebutka 3. Diskusikan mengetahui
penyakit penyakit tetanus rumah sehat verbal n penyakit dengan orang tua penyakit yang
pada anak dengan dampak yang tentang penyakit timbul akibat
jika rumah tidak ditimbulkan yang ditimbulkan rumah tidak sehat
sehat akibat rumah akibat rumah 3. Dengan
Tupen 2 : sehat tidak sehat berdiskusi
Mampu Respon d. Mempraktikk 4. Anjurkan orang perawat dan
memelihara perilaku an cara tua agar orangtua dapat
lingkungan dan membersihka membersihkan saling bertukar
keluarga mampu n rumah rumah setiap hari pendapat
menyebutkan Respon e. Menyediakan 5. Motivasi mengenai
manfaat perilaku perilaku sarana untuk keluarga untuk penyakit yang
hidup bersih dan menciptakan melakukan apa ditimbulkan
sehat kondisi yang telah di akibat rumah
rumah sehat anjurkan tidak sehat
Respon f. Mengobserva 6. Anjurkan agar 4. Dengan
perilaku si tanda- orang tua jangan membersihkan
tanda vital menggantung rumah setiap hari
(suhu) baju disekitar maka lingkungan
ruang tidur rumah menjadi
7. Anjurkan orang bersih dan akan
tua membuka kecil
jendela rumah kemungkinan
setiap hari terserang
8. Anjurkan agar penyakit
orang tua (membersihkan
memberi paku dan bahan
pencahayaan lain yang
rumah secara berbahaya
maximal disekitar rumah)
5. Dengan
memotivasi
keluarga, maka
akan ada
semangat untuk
menuju rumah
dan hidup yang
sehat
6. Dengan
menggantung
baju maka akan
menimbulkan
terjadinya
penyakit lain
seperti DBD
7. Dengan
memberikan
ventilasi secara
optimal akan
memberi aliran
udara segar dari
luar ke dalam
rumah
dengan membuka
ventilasi maka akan
terdapat
pencahayaan dari
sinar matahari yang
baik untuk
kesehatan,
memberi
kehangatan,
lingkungan tidak
lembab, sekaligus
menghemat listrik
4 Kurang Pengetahuan Setelah dilakukan a. Keluarga 1. Jelaskan 1. Orang tua
pengetahuan keluarga tentang penyuluhan memahami mengenai mengerti
keluarga penyakit tetanus selama 20 menit tentang pengertian, tentang keadaan
berhubungan bertambah dalam 3 kali penyakit patofisiologi/prog dan mampu
dengan pertemuan tetanus nosis penyakit, mengambil
ketidaktahuan diharapkan b. Keluarga tanda dan gejala tindakan yang
keluarga dalam keluarga (orang mampu dan penanganan berguna untuk
mengenal masalah tua) mengerti : memahami yang dilakukan anaknya
kesehatan - Pengertian, penjelasan 2. Jelaskan 2. Menghindari
patofisiologi/pro yang pentingnya terjadinya
gnosis penyakit, diberikan minum obat serangan yang
tanda dan gejala oleh perawat secara teratur dan disebabkan
dan penanganan c. Keluarga suntik tetanus karena putus
yang dilakukan mampu (imunisasi) obat dan tidak
- Pentingnya menjelaskan 3. Jelaskan pentinya dilakukannya
minum obat dan menghindari suntik tetanus
secara teratur berdiskusi rangsangan (imunisasi)
dan suntik dengan sebagai faktor 3. Pasien dapat
tetanus perawat pencetus terhindar dari
(imunisasi) tentang terjadinya stimulus
- Menghindari penyakit serangan terjadinya
rangsangan tetanus berulang serangan
sebagai faktor berulang
pencetus
terjadinya
serangan
berulang

Anda mungkin juga menyukai