Anda di halaman 1dari 2

TEA PAK SUKHARTA

1. - Dalam PSAK no 1 mensyaratkan bahwa laporan keuangan harus menyajikan secara wajar
dan memenuhi standar. Yang dimana laporan keuangan menyajikan secara wajar posisi
keuangan, kinerja keuangan dan arus kas entitas. Penyajian yang wajar mensyaratkan
penyajian jujur dampak dari transaksi, peristiwa lain dan kondisi sesuai dengan defisnis dan
kriteia pengakuan asset, liabilitasm penghasilan dan beban yang diatur dalam kearangka
dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan.
- Kelangsungan usaha. Dalam hal ini penyajian laporan keuangan dsusun berdasarkan
asumsi kelangsungan usaha. Dalam mempertimbangkan apakah asumsi kelangsungan
usaha adalah tepat,serta manajemen memperhatikan informasi masa depan untuk
kelangsungan usahanya.
2. Masalah yang timbul akibat penerapan IFRS pertamakali yaitu pertama, ketika IFRS
ditawarkan sebagai standar laporan keuangan alternatifm maka resistensi yang timbul dari
beberapanegara akan terjadi. Karena penerapan standar laporan keuangan yang baru akan
meminta usaha baru untuk melakukan beberapa penyesuaian dalam pelaksanaanya.
Sehingga IASB mencoba memfasilitasi beberapa kemungkinan yang timbul akibat suatu
negara melakukan adopsi IFRS dengan menerbtkan IFRS 1 yang berisi tahap-tahap adopsi
yang harus dilakukan oleh suatu negara apabila negara tersebut akan melakukan adospi
IFRS. Kemudian masalah yang kedua, yaitu kurangnya akuntan atau konsultan yang
memahami dan menjalankan IFRS di perusahaan. Namun kurangnya sumber daya manusia
yang memahami IFRS diatasi oleh IASB dengan mengadakan pelatihan-pelatihan di beberapa
negara. Masalah yang ketiga, yaitu infrastruktur dan system hukum di beberapa negara
belum siap untuk melakukan adopsi IFRS, termasuk negara Indonesia.infrastruktur yang
harus dipersiapkan untuk adposi IFRS adalah model penilaian yang cenderung menggunakan
fair value.
3. - PSAK 14 tentang persediaan, menyatakan persediaan harus diukur berdasrkan biaya atau
nilai realisasi neto, mana yang lebih rendah. Dengan demiakian, dalam menentukan
persediaan, baik biaya atay nilai realisasi neto harus ditentukan terlebih dahulu dan
dibandingan, nilai tersendah dari keduanya yang digunakan sebagai persediaan.
- biaya persediaan, yaitu biaya persediaan untuk item yang biasanya tidak dapat diganti
dengan barang lain dan barang atau jasa yang dihasilkan dan dipisahkan untuk proyek
tertentu harus di[erhitungkan berdasrkan identifikasi spsifik terhadap biayanya masing-
masing, dan selain itu biaya persediaan dihitung dengan menggunakan FIFO, dan rata-
rata tertimbang.
- Niai realisasi neto, biaya persediaan mungkin tidak akan diperoleh kembali jika
persediaan rusak, seluruh atau sebagian persediaan telah using, atau harga jualnya telah
menurun. Biaya persediaan juga tidak akan diperoleh kembali jika estimasi biaya
penyelesian atau estimasi biaya untuk [enjualan telah meningkat.
4. – tentang kurs valuta asing yang digunakan untuk menyaji ulang mata uang asing dalam
mata uang fungsional, PSAK 10 menyatakan bahwa, pada saat pengakuan awal transaksi
dalam mata uang asing harus disaji ulang ke dalam mata uang fungisonal menggunakan kurs
tanggal transaksi, dan pada setiap pelaporanm pos-pos moneter disaji ulang menggunakan
kurs penutup, pos-pos non moneter yang dicatat pada biaya historis harus dilaporkan
menggunakna kurs tanggal transaksi serta pospos non moneter yang dicatat pada nilai wajar
harus disaji ulang menggunakan kurs yang berlaku pada saat nilai tersebut ditentukan.
- Cara mengakuin selisih kurs. Dengan melakukan penjabaran dengan menggunakan
metode yang berbeda tergantung pada metode penjabaran yang digunakan.
5. – teori keagean merupajan hubungan antara principal dengan agen, yang dimana satu atau
lebih orang (principal) memerintah orang lain (agen) untuk melakukan suatu jasa atas nama
principal serta memberi wewenang kepada agen untuk membuat keputusan yang terbaik
bagi principal
- Manajemen laba yaitu upaya manajer perusahaan untuk mengintervrensi atau
memengaruhi informasi dalam laporankeuangan dengan tujuan mengelabui stakeholder
yang inign mengetahui kinerja dan kondisi perusahaan namun masih berpegangan atau
didasari dengan standar keuangan yang berlaku
- Motivasi manajemen laba, yaitu sebuah alasan yang menyebabkan seorang manajer
memiliki motivasi atau terdorong untuk melakukan manajemen laba. Yang dimana
disebabkan oleh beberapa factor seperti bonus porpuse ( manajer yang memiliki
informasi atas laba bersih perusahaan akan bertindak secara oportunistik untuk
melakukan manajemen laba dengan memaksimalkan laba saat ini); taxation
motivation( motivasi penghematan pajak menjadi motivasi manajemen laba yang
palingnyata, berbagai metode akuntansi digunakan dengan tujuan untuk penghematan
pendapatan).
6. -

Anda mungkin juga menyukai