Anda di halaman 1dari 23

MODUL 2

Skenario 1
Pucat/kurang darah

Tn. G berusia 45 tahun dibawa ke poliklinik RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo


Makassar dengan keluhan : mudah kelelahan, kurang bergairah, sakit kepala, mudah
marah, tidak mampu berkonsentrasi, dan rentang terhadap infeksi serta nampak pucat.
Hasil pemeriksaan Hb : 8 gr/dl, HR : takikardia.

1. Kata kunci
a. Usia 45 tahun
b. Mudah kelelahan
c. Kurang bergairah
d. Sakit kepala
e. Mudah marah
f. Tidak mampu berkonsentrasi
g. Rentan terhadap infeksi
h. Nampak pucat
i. Takikardia
j. Hb. 8 gr /di

2. Klarifikasi kata-kata kunci


a. Usia 45 tahun adalah
b. Mudah kelelahan adalah suatu kondisi dimana melemahnya tenaga untuk
melakukan suatu kegiatan.
c. Kurang bergairah
d. Sakit kepala adalah rasa sakit yang muncul dibagian kepala. Sebagian besar sakit
kepala yang terjadi tidak serius dan bisa diatasi dengan mudah, seperti dengan
minum obat pereda sakit, minum air putih yang cukup dan lebih banyak istrahat.
e. Mudah marah adalah karena adanya faktor penyebab seperti kecewa, takut ,
tersinggung , atau merasa terluka.
f. Tidak mampu berkonsentrasi adalah hilangnya konsentrasi sehingga tidak
bisa fokus dalam melakukan pekerjaan.
g. Rentang terhadap infeksi merupakn proses infasi dan multiplikasi berbagai
mikroorganisme kedalam tubuh ( seperti bakteri, virus, jamur, dan parsit), yang
saat dalam keadaan normal, mikroorganisme tersebut tidak terdapat didalam
tubuh.
h. Nampak pucat adalah kurangnya Hb dalam darah.
i. Takikardia, adalah kondisi dimana detak jantung seseorang diatas normal dalam
kondisi beristirahat.
j. Hb adalah protein di dalam sel darah merah yang membawa oksingen.

3. Core problem
a. Hb. 8 gr /di
b. Mudah kelelahan
c.

4. Pertanyaan penting
1. Apakah yang menjadi faktor menyebabnya mudah lelah?
2. Kenapa sakit kepala bisa terjadi ?
3. Bagaimana proses terjadinya sakit kepala ?
4. Sebutkan beberapa macam jenis infeksi ?
5. Apa saja yang menjadi penyebab dari infeksi ?
6. Apa yang menyebabkan pucat ?
7. Sebutkan tanda dan gejala takikardia ?
8. Jelaskan proses penyebab terjadinya takikardia ?
9. Jelaskan faktor - faktor yang menyebabkan mudah marah ?
10. Apa sajakah gejala dan tanda dari takikardia?
11. Jelaskan pemeriksaan fisik system hematologi ?
12. Jelaskan pemeriksaan diagnosik pada system hematologi ?
13. Sebutkan jenis-jenis anemia ?
14. Jelaskan etiologi dari anemia ?
15. Jelaskan patofisiologi dari anemia ?
16. Jelaskan manifestasi/tanda dan gejala dari anemia ?
17. Jelaskan pemeriksaan diagnostic dari anemia ?
18. Jelaskan komplikasi dari anemia ?
19. Jelaskan penatalaksanaan medis dari anemia ?
5. Jawaban dari pertanyaan
1. Apakah yang menjadi faktor menyebabnya mudah lelah?
a. Tidak cukup tidur
b. Sleep apnea
c. Kekurangan energi
d. Anemia
e. Depresi
f. Hypotheroidism
g. kebanyakan menenggak kafein
h. Infeksi sluran kemih.
i. Diabetes.
j. Dehidrasi.
k. Penyakit jantung.
l. Kerja.
m. Alergi makanan.
n. Fibromyalgia dan CSF
2. Kenapa sakit kepala bisa terjadi ?
Jawab :
Penyebabnya yaitu bisa di akibatkan oleh berbagai hal, namun secara umum
sakit kepala bisa dikelompokan berdasarkan penyebabnya, yaitu sakit kepala
yang tidak terkait dengan penyakit lain atau disebut dengan sakit kepala primer
dan sakit kepala yang diakibatkan oleh penyakit lain atau disebut juga sakit
kepala sekunder.
3. Bagaimana proses terjadinya sakit kepala ?
Jawab :
Sakit kepala yang hanya terjadi di sebelah sisi kepala. Migrain terjadinya
akibat pembulu darah disekitar kepala dalam patofisologinya, makanya
rasanya berdenyut-denyut. Pada awalnya pembuluh darah berkosentrasi
(vasokonstriksi), tapi kemudian di ikuti dengan pelebaran pembuluh darah
(vasodilatsi).
4. Sebutkan beberapa macam jenis infeksi ?
Jawab :
1. Infeksi bakteri di kulit
2. Infeksi bakteri yang dituarkan melalui makanan (foodborne illness)
3. Infeksi menular seksual akibat bakteri
5. Apa saja yang menjadi penyebab dari infeksi ?
Jawab :
a. Bakteri, merupakam organisme yang memiliki satu sel. Salah satu cara bakteri
untuk menginfeksi tubuh adalah dengan mengeluarkan toksin ( racun) yang
dapat merusak jaringan tubuh.
b. Virus, berukuran lebih kecil dari bakteri dan membutuhkan hosto, seperti
orang, tanaman, atau hewan, untuk bermultiplikasi. Virus juga dapat
menyebabkan penyakit yang paling ringan seperti common cold hingga sangat
berat seperti AIDS.
c. Jamur, merupakan organisme primitif yag dapat hidup di udara, tanah,
tanaman, atau didalam air. Beberapa jamur juga hidup didalam tubuh manusia.
Jamur merupakan penyebab banyak penyakit kulit.
d. Parasit, merupakan mikroorganisme yang membutuhkan organisme atau host
lainnya untuk bertahan. Infeksi parasit disebabkan oleh 3 jenis organisme
protozoa, helminth (cacing), dan etoparasit.
6. Apa yang menyebabkan pucat ?
Jawab :
Penyebabnya disebabkan oleh berbagai faktor misalnya dari tingkah laku yang
tidak merawat dan menjaga kebersihan wajah, juga dari faktor lingkungan
misalnya polusi, debu, cuaca dan sebagainya.
7. Sebutkan tanda dan gejala takikardia ?
Jawab :
a. Jantung berdebar-debar
b. Nyeri dada (angina)
c. Pingsan.
d. Merasa kebingungan.
e. Tiba-tiba merasa lelah.
f. Detak jantung menjadi cepat.
g. Nafas menjadi pendek atau sesak nafas.
h. Pusing.
i. Hipotensi dan kepala terasa ringan.
8. Jelaskan proses penyebab terjadinya takikardia ?
Jawab :
Penyebab takikardia adalah merokok, hipertiroidisme, mengkonsumsi
minuman keras dan kafein terlalu banyak, rusaknya jaringan jantung akibat
penyakit jantung, anemia, tekanan darah tinggi, latihan fisik, demam, efek
samping pengobatan, penyakit atau kelainn jantung dan jalur elektrik jauntung
bawaan, penggunaan narkoba, stres yang muncul secara tiba-tiba, misaalnya saat
ketakutan dan ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh.
Resiko seseorang mengalami takikardia akan meningkat jika seseorang
menderita kerusakan jaringan jantung dan / atau memberikan terlalu banyak
tekanan pada jantung. Bagi anda yang berusia diatas 60 tahun atau memiliki
keluarga yang mengindap takikardia lebih berisiko terkena kondisi ini.
9. Jelaskan faktor - faktor yang menyebabkan mudah marah ?
Jawab :
a. Faktor fisik adalah kelelahan yang berlebihan, orang yang terlaluh lelah
karena kerja keras, zat-zat tertentu yang dapat menyebabkan marah ,dan
jika otak kurang mendapat zat asam , orang itu lebih mudah marah.
b. Faktor psikis adalah erat kaitannya dengan kepribadian seseorang.
10. Apa sajakah gejala dan tanda dari takikardia?
Jawab :
a. Jantung berdebar-debar.
b. Nyeri dada.
c. Pingsan.
d. Merasa kebingungan.
e. Tiba-tiba merasa lelah.
f. Detak jantung menjadi cepat.
g. Napas menjadi pendek atau sesak napas.
h. Pusing.
i. Hipotensi dan kepala terasa ringan.
11 Jelaskan pemeriksaan fisik system hematologi ?
Jawab :
Ada 2 teknik pemeriksaan fisik pada system hematologi
a. Inspeksi
Adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan cara melihat bagian
tubuh yang diperiksa melalui pengamatan.
Misalnya : Pada penderita anemia inspeksi dapat dilakukan pemeriksaan
berikut :
 Inspeksi warna kulit, konjungtiva, sclera = Pucat
 Turgor kulit = Nampak pucat
b. Palpasi
Adalah suatu teknik yang menggunakan indra peraba. Tangan dan
jari adalah instrument yang sensitive digunakan untuk mengumpulkan
darah.
Misalnya tentang temperature, turgor, bentuk, kelembaban, fibrasi, dan
ukuran.
Misalnya : Pada penderita anemia palpasi dapat dilakukan pemeriksaan
berikut :
 Turgor kulit : Teraba non elastic

Langkah-langkah yang perlu diperhatikan selama palpasi:


 Ciptakan lingkungan yang nyaman dan santai
 Tangan perawat harus dalam keadaan hangat dan kering
 Kuku jari perawat harus dipotong pendek
 Semua bagian yang nyeri di palpasi paling akhir misalnya:
adanya tumor,oedema,kropitosi(patah tulang)
12. Jelaskan pemeriksaan diagnosik pada system hematologi ?
Jawab :
a. Studi hematologi
Terdapat perubahan-perubahan pada sel darah merah,yaitu
mikrositosis,hipokromia,anositosis,poikilositosis,sel target,eritrosi
yang imature,penuruna hemoglobin dan heattrokrin
b. Persediaan darah apus,menggunakan mikroskop untuk mengetahui
jumlah dan bentuk sel darah merah dan sel darah putih,dan
mengefaluasi bentuk,lepucatan dan maturasi darah
c. Elektroforesis hemoglobin,peningkatan hemoglobin
d. Pemeriksaan foto rontgent
e. Pada talasemia beta mayor ditemukan sumsum tulang hiperaktif
terutama seri eritrosit. Hasil foto rontgent meliputi perubahan pada
tulang akibat hyperplasia sumsum yang berlebihan .Perubahan
meliputi pelebaran medulla,penipisan korteks,dan trabekolasi yang
lebih besar.
f. Analisi DNA,DNA probing,gone blotting dan pemeriksaan
PCR(polymerase Chain Reaction)merupakan jenis pemeriksaan
yang leih maju
g. Iron studies,untuk mengetahui segala aspek penggunaan dan
penyimpangan kedalam tubuh untuk mengetahui apakah penyakit
tersebut disebabkan oleh anemia defisiensi atau defisiensi besi
biasa.
13. Sebutkan jenis-jenis anemia ?
Jawab :
Ada banyak tipe anemia dengan beragam penyebab adalah :
 Anemia defisiensi besi (DB) akibat ketidak adekuatan absorsi atau
kehilangan besi yang berlebihan
 Anemia pernisiosa (AP), akibat kurang factor intrinsic esensial
untuk absorpsi vitamin B12
 Anemia aplastik, akibat kegagalan pada sumsum tulang
 Anemia hemolitik akibat memendeknya masa hidup SDM
14. Jelaskan etiologi dari anemia ?
Jawab :
Anemia disebabkan oleh satu dari tiga jalur yaitu
1. Penurunan produksi sel darah merah
2. Peningkatan kecepatan penghancuran darah (Helmolosis)
3. Kehilangan darah
15. Jelaskan patofisiologi dari anemia ?
Jawab :
Transpor oksigen akan terganggu oleh anemia. Kurangnya hemoglobin
atau rendahnya jumlah sel darah merah, menyebabkan kurangnya pasokan
oksigen kejaringan dan menyebabkan hipoksemia . Tubuh berusaha
mengompensasi hipoksi jaringan dengan meningkatkan kecepatan produksi
sel darah merah, meningkatkan curah jantung dengan meningkatkan volume
sekuncup atau frekuensi/denyut jantung, distribusi ulang darah dari jaringan
yang membutuhkan banyak oksigen, serta menggeser kurva disosiasi
hemoglobin-oksigen kea rah kanan untuk mempermudah pelepasan oksigen
ke jaringan pada tekanan parsial oksigen yang sama.
16. Jelaskan manifestasi/tanda dan gejala dari anemia ?
Jawab :
Manifestasi yang menyertai munculnya anemia adalah sebagai akibat
tubuh yang bereaksi terhadap hipoksemia. Kadar hemoglobin (HB) biasanya
digunakan untuk menybabkan tingkat keparahan anemia. Klien dengan
anemia ringan (Kadar Hb 10 hinggal 14g/dl) biasanya asintomatis. Jika gejala
klinis muncul, biasa sebagai akibat kerja terlalu keras. Klien dengan anemia
sedang (Kadar Hb 6 hingga 10g/dl) mungkin akan mengalami dipnea (Sesak
nafas atau nafas pendek), mengigil, diaphoresis (Keringat berlebih) saat
beraktivitas, dan kelelahan kronis. Beberapa klien dengan anemkia berat
(Kadar Hb kurang dari 6g/dl), misalnya klien dengan gagal ginjal kronis dapat
saja asimtomatis karena anemianya terjadi secara bertahap, sedangkan pada
klien lain, gejala klinis muncul dengan segera dan melibatkan banyak system
tubuh . Manifestasi lain muncul berbergantung pada etiologi, pemeriksaan
secara saksama dapat memberikan petunjuk mengenai etiologi.
17. Jelaskan pemeriksaan diagnostic dari anemia ?
Jawab :
1. Kadar Hb
Kadar Hb <10g/dl. Konsentrasi hemoglobin eritrosit rata-rata <32%
(normal 32-37%), leukosit dan trombosit normal, serum iron merendah,
iron binding capacity meningkat
2. Infeksi eritrosit
3. Jumlah leukosit dan trombosit
4. Hitung retikulosit
5. Sediaan apus darah
6. Pemeriksaan sumsum tulang
7. Kelainan laborat sederhana untuk masing-masing tipe anemia :
a. Anemia defesiensi asam folat : makro/megalositosis
b. Anemia hemolitik : retikulosit meninggi, bilirubin indirek dan total
naik, urobilinuria
c. Anemia aplastik : trombositopeni, granulositopeni, pansitopenia, sel
patologik darah tepi ditemukan pada anemia aplastik karena
keganasan
18. Jelaskan komplikasi dari anemia ?
Jawab :
 Stroke iskemik “karena kekurangan oksigen keotak”
 Ulcer (borok) “karena buruknya aliran darah ke kulit
 Batu empedu “karena terlalu banyak sel darah merah yang hancur
maka bilirubin aliran darah menjadi banyak sehingga menggumpal
menjadi batu empedu
 Hipertensi arteri paru-paru “karena peningkatan tekanan dalam paru”
 Mual dan sakit perut “karena serangan kandungan empedu dan batu
empedu”
 Kematian “disebabkan kehilangan banyak darah hal ini biasanya
disebabkan anemia sel sabit”
 Abortus pada ibu hamil dan bayi akan lahir premature karena adanya
pendarahan pada saat persalinan, karena shock
 Penurunan kecerdasan pada anak “karena perkembangan koordinasi
mental dan motorik terganggu karena suplai O2 keotak kurang
19. Jelaskan penatalaksanaan medis dari anemia ?
Jawab :
1. Terapi farmakologi :
 Transplantasi sel darah merah
 Pemberian antibiotic untuk mencegah infeksi
 Pemberian suplemen asam folat untuk pembentukan sel darah
merah
 Diet kaya besi mengandung daging dan sayuran hijau
 Pemberian vitamin B12
 Pemberian preparat FE
2. Terapi non farmakologi :
 Pemberian makanan kaya zat besi seperti sayur daun ubi terapi ini
diharapkan rutin dilakukan setiap harinya
 Pemberian air mineral yang banyak sehingga dapat memperlancar
aliran darah
Diagnosa banding

No Anemia akibat penurunan produksi Anemia defisiensi besi Talasemia


eritrosit

1. 1. Pengertian 1. Pengertian 1. Pengertian


Normalnya, kecepatan penghancuran dan Anemia defisiensi besi (IDA) merupakan Talasemia merupakan kelainan genetik
pembentukan eritrosit dalam tubuh dalam anemia mikrositik, hipokromik, dan kronis autosom resesif yang mengakibatkan
kondisi seimbang. Ketika produksi eritrosit akibat rendahnya suplai zat besi tubuh. Tanpa kurangnya produksi hemoglobin. Jika anemia
menurun, terjadilah anemia. Penurunan dapat zat besi, konsetrasi hemoglobin di dalam sel defisiensi besi mengganggu sintesis heme,
di sebabkan oleh (1) menurunnya sintesis darah merah akan berkurang. Sel tidak mampu talasemia mengganggu sintesis globin.
hemoglobin seperti pada anemia defisiensi memberi oksigen ke jaringan secara adekuat
besi, talasemia, dan anemia sideroblastik; (2) dan mengakibatkan anemia.
kerusakan sintesis DNA, seperti pada anemia
megaloblastik, kekurangan vitamin B12 dan
asam folat; (3) menurunnya prekusor eritrosit
seperti pada anemia aplastik dan anemia
2. Etiologi dan faktor resiko 2. Etiologi dan faktor resiko
penyakit kronis.
National academy of sciences Talasemia banyak ditemukan pada orang
merekomendasikan asupan zat besi 15 mg per mediterania, afrika, dan asia tenggara.
hari untuk wanita dan 10 mg perhari untuk Individu yang mewariskan gen alfa
pria. Suplai rata-rata zat besi pada makanan mengalami talasemia alfa, jenis talasemia
antara 12-15 mg zat besi/hari, dan hanya 5-10 yang paling umum; alfa bawaan (heterozigot)
% (0,6-1,5mg) yang diserap tubuh. Anemia asimtomatis pada 30% afrika - amerika.
defisiensi besi berhubungan dengan absorpsi Mereka yang mewarisi hanya satu gen beta
yang tidak adekuat atau hilangnya zat besi. (heterozigot) mengalami talasemia minor,
Faktor resiko utama anemia defisiensi besi juga disebut talasemia bawaan , kondisi kariee
antara lain: untuk talasemia mayor. Individu yang
(1) kurangnya asupan zat besi, (2) kehilangan menurunkan kedua gen beta (homozigot)
darah, (3) gangguan absorpsi zat besi, (4) mengalami talasemia mayor, yang
kebutuhan berlebihan sel darah merah sebagai menyebabkan anemia berat dari mengacam
akibat hemolisis. Sangat penting untuk jiwa.
mengetahui kelompok populasi yang memiliki
hubungan erat dengan faktor resiko tersebut.
3. Patofisiologi 3. Patofisiologi
Zat besi terdapat pada semua gugus heme Pada talasemia alfa, terdapat mutasi pada
dalam Hb; gugus heme menyusun dua pertiga gen alfa - globin. Pada talasemia minor. Gen
zat besi tubuh. Zat besi juga penting dalam beta - globin mengalami mutasi.
sintesis DNA dan transpor elektron. Mengakibatkan sedikit kerusakan pada
Konsentrasi zat besi diatur oleh sel penyerap sintesis beta - globin . Pada talasemia mayor,
di bagian proksimal usus halus . Sel ini mutasi terjadi pada kedua gen globin,
mengatur absorpsi sesuai kebutuhan tubuh. mengakibatkan gangguan nyata pada sintesis
Ketidakseimbangan dapat mengakibatkan beta - globin, di tandai dengan menurunnya
penyerapan besi dari 10% menjadi 20-30% per produksi hemoglobin dan anemia berat.
hari. Ini adalah cara tubuh mengompensasi Hemolisis merupakan akibat dari
hilangnya persediaan besi karena kurangnya ketidakseimbangan rantai alfa dan beta globin
asupan besi atau hilangnya besi. Satu pertiga yang biasanya berpasangan. Banyaknya
besi tubuh disimpan dalam bentuk feritin, agregat rantai alfa dan beta globin yang tidak
sebuah kompleks protein-fosfor-besi yang berpasangan dan membentuk presipitat yang
mengandung sekitar 23% zat besi. merusak sel darah merah , mengakibatkan
hemolisis intravaskuler.
4. Manifestasi klinis 4. Manifestasi klinis
Pada klien anemia defisiensi besi ringan, Individu dengan talasemia alfa mungkin
gejala tidak tampak; pada kasus yang lebih akan mengalami anemia ringan dan tampak
parah, pengkajian akan mendapatkan gejala asimtomatis. Individu dengan talasemia minor
umum anemia, meliputi keletihan; nyeri memiliki gejala klinis anemia ringan dan
kepala; dispnea; palpitasi; pucat pada wajah, sendang. Kelainan ini mungkin tidak
telapak tangan, dasar kuku, membran mukosa diketahuin selaman beberapa tahun. Individu
mulut, dan konjungtiva; angular stomatitis dengan talasemia mayor didiagnosis sejak
(inflamasi pada mukosa mulut), glossitis awal kehidupan karena kurangnya Hb
(inflamasi pada lidah), dan cheilitis (inflamasi langsung terlihat. Bayi talasemia tampak
pada bibir); dan kuku rapuh. Setelah diagnosis normal karena Hb janin tidak mengandung
anemia ditegakkan, perlu di ketahui beta globin; namun pada awal pertumbuhan,
penyebabnya. Pemeriksaan radiografi saluran sintesis Hb berubah menjadi bentuk dewasa
cerna (gastrointestinal ), pemeriksaan feses dan gejala klinis anemia muncul. Anak akan
untuk memeriksa darah samar, esofagoskopi, merasa nyeri, gagal berkembang, sering
gastroskopi, dan sigmoidoskopi umumnya terinfeksi, diare, splenomegali, hepatomegali,
dilakukan untuk mengetahui lokasi kuning karena hemolisis eritrosit, dan
perdarahan. Koreksi penyebab masalah hiperplasia sumsum tulang.
(manutrisi, alkoholisme, perdarahan) adalah Diagnosis janin untuk jenis talasemia dapat
mutlak agar defisiensi tidak terjadi lagi. dilakukan melalui amniosentesis. Uji
diagnosis molekuler dapat dilakukan untuk
mengetahuin adanya mutasi setelah 8 minggu
kehamilan.
BAB II
KONSEP MEDIS

1. Pengertian Anemia
Anemia merupakan kondisi klinis akibat kurangnya suplai sel darah
merah sehat, volume sel darah merah, dan atau jumlah hemoglobin. Hipoksia
terjadi karena tubuh kekurangan oksigen. Terlepas dari penyakit itu tersendiri,
anemia mencerminkan beberapa kondisi patogenik yang mengarah pada
abnormalitas jumlah, struktur, dan fungsi sel darah merah. Ketika diketahui
terdapat anemia, pemeriksaan lanjutan perlu dilaksanakan untuk mengetahui
penyebabnya.
2. Etiologi Anemia
Anemia disebabkan dari tiga jalur yaitu :
 Penurunan produksi sel darah merah
 Peningkatan kecepatan penghancuran darah (Helmolosis)
 Kehilangan darah
3. Patofisiologi Anemia
Transpor oksigen akan terganggu oleh anemia. Kurangnya hemoglobin atau
rendahnya jumlah sel darah merah, menyebabkan kurangnya pasokan oksigen
ke jaringan dan menyebabkan hipoksia. Tubuh berusaha mengompensasi
hipoksia jaringan dengan meningkatkan kecepatan produksi sel darah merah.
Meningkatkan curah jantung dengan meningkatkan volume sekuncup atau
frekuensi denyut jantung. Distribusi ulang darah dari jaringan yang
membutuhkan sedikit oksigen ke daerah yang membutuhkan banyak oksigen.
Serta menggeser kurva disosiasi hemoglobin-oksigen ke arah kanan untuk
mempermudah pelepasan oksigen ke jaringan pada tekanan parsial oksigen
yang sama.
4. Manifestasi Klinis
a. Pusing
b. Mata bertkunang – kunang
c. Lesu
d. Aktivitas kurang
e. Rasa mengantuk
f. Susah konsentrasi
g. Cepat lelah
h. Prestasi kerja fisik / pikiran menurun
5. Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan laboratorium
a. Tes penyaring, tes ini dikerjakan pada tahap awal pada setiap kasus
anemia. Dengan pemeriksaan ini, dapat dipastikan adanya anemia dan
bentuk morfologi anemia tersebut. Pemeriksaan inui meliputi
pengkajian pada kompone-komponen berikut ini: kadar hemoglobin,
indeks eritrsit, (MCV, MCV, dan MCHC), apusan darah tepi.
b. Periksaan darah seri anemia: hitu ng leukosit, trombosit, laju endap
darah (LED), dan hitung retilukosit.
c. Pemeriksaan sumsung tulang: pemeriksaan ini memberikan informasi
mengenai keadaan system hematopoesis.
d. Pemeriksaan atau indikasi khusus: pemeriksaan ini untuk
mengomfirmasi dugaan diagnosis awal yng memiliki komponen
berikut ini:
- Anemia defisiensi besi: serum iron, TIBC, saturasi transferin,

dan feritin serum.


- Anemia megaloblastik: asam folat darah atau eritrosit, vitamin
B12.
- Anemia hemolitik: hitung retikulosit, tes coombs, dan
elektroforesis Hb.
- Anemia pada leukeumia akut biasanya dilakukan pemeriksaan
sitokimia.
2. Pemeriksaan laboratorium nonhematologis: faal ginjal, faal endokrin, asam

urat, faal hati, biakan kuman.


3. Radiologi: toraks, bone survey, USG, atau infangiografi.
4. Pemeriksaan sitogenetik
5. Pemeriksaan biologi molekuler (PCR) = polymerase chain raction, FSH =
fluorescence in situ hybridization)
6. Penatalaksanaan Medis Anemia
1. Terapi farmakologi :
 Transplantasi sel darah merah
 Pemberian antibiotic untuk mencegah infeksi
 Pemberian suplemen asam folat untuk pembentukan sel
darah merah
 Diet kaya besi mengandung daging dan sayuran hijau
 Pemberian vitamin B12
 Pemberian preparat FE
2. Terapi non farmakologi :
 Pemberian makanan kaya zat besi seperti sayur daun ubi
terapi ini diharapkan rutin dilakukan setiap harinya
 Pemberian air mineral yang banyak sehingga dapat
memperlancar aliran darah
7. Komplikasi
1. Stroke iskemik “karena kekurangan oksigen keotak”
2. Ulcer (borok) “karena buruknya aliran darah ke kulit
3. Batu empedu “karena terlalu banyak sel darah merah yang hancur maka
bilirubin aliran darah menjadi banyak sehingga menggumpal menjadi batu
empedu
4. Hipertensi arteri paru-paru “karena peningkatan tekanan dalam paru”
5. Mual dan sakit perut “karena serangan kandungan empedu dan batu
empedu”
6. Kematian “disebabkan kehilangan banyak darah hal ini biasanya
disebabkan anemia sel sabit”
7. Abortus pada ibu hamil dan bayi akan lahir premature karena adanya
pendarahan pada saat persalinan, karena shock
8. Penurunan kecerdasan pada anak “karena perkembangan koordinasi
mental dan motorik terganggu karena suplai O2 keotak kurang.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengelompokan data

Data subjektif Data objektif


DS : DO :
1. Klien mengeluh mudah kelelahan 1. Klien tampak pucat
2. Klien mengatakan kurang bergairah 2. Hasil pemeriksaan :
3. Klien mengeluh sakit kepala HB : 8 gr/dl
4. Klien mengatakan mudah marah HR : takikardi
5. Klien mnegatakan tidak mampu 3. Klien rentang terhadap infeksi
berkonsentrasi

B. Analisa data
Data Diagnosa keperawatan
DS :
 Klien mengeluh sakit kepala
DO : Resiko infeksi b/d penurunan Hb

 Klien tampak pucat (00004)

 HB : 8 gr/dl
 Klien rentang terhadap infeksi
DS :
 Klien mengeluh mudah kelelahan
 Klien mengatakan kurang bergairah Keletihan b/d keluhan fisiologis (anemia)

 Klien mnegatakan tidak mampu (00093)

berkonsentrasi
DO :
 Klien tampak pucat
 HB : 8 gr/dl
DS :
 Klien mengeluh mudah kelelahan
 Klien mengatakan kurang bergairah
 Klien mengeluh sakit kepala Intoleransi aktivitas b/d

 Klien mnegatakan tidak mampu ketidakseimbangan antara suplai dan

berkonsentrasi kebutuhan oksigen


DO : (00092)
 Klien tampak pucat
 HB : 8 gr/dl

C. Intervensi keperawatan

NO. DIAGNOSA NOC NIC


1. Domain : 11 (keamanan / Setelah dilakukan tindakan 6550 perlindungan infeksi
 Monitor adanya tanda
perlindungan) keperawatan selama 2x 24
dan gejala infeksi
Kelas : 1 infeksi jam klien diharapkam sistemik dan local
DX : (00004) Resiko infeksi mampu :  Monitor kerentanan
terhadap infeksi
b/d penurunan Hb 1842 Pengetahuan :
 Hindari kontak dengan
manajemen infeksi hewan peliharaan dan
Batasan karakteristik : -
Kriteria hasil : penjamu dengan
imunitas yang
184204 tanda dan gejala
DS : membahayakan
infeksi
 Tingkatkan asupan
 Klien mengeluh sakit 184221 pengaruh gizi pada
nutrisi yang cukup
infeksi
kepala  Ajarkan pasien dan
184223 faktor-faktor yang
keluarga pasien
DO : mempengaruhi respon imun
mengenai perbedaan-
 Klien tampak pucat perbedaan antara
infeksi-infeksi dan
 HB : 8 gr/dl
bakteri
 Klien rentang terhadap  Ajarkan pasien dan
anggota keluarga
infeksi
bagaimana cara untuk
menghindari infeksi
 Ajarkan pasien dan
kelurga menegnai tanda
dan gejala infeksi dan
kapan harus
melaporkannya kepada
pemberi layanan
kesehatan
2. Domain : 4 ( aktivitas / Setelah dilakukan tindakan (0180) manajemen energi
istirahat) keperawatan selama 2x 24  Kaji status pasien yang
Kelas : 3 keseimbangan jam klien diharapkam menyebabkan kelelahan
energi mampu : sesuai dengan konteks
DX : (00093) Keletihan b/d Kriteria hasil : usia dan perkembangan
keluhan fisiologis (anemia) 000701 kelelahan  Perbaiki defisit status
Batasan karakteristik : 000706 gangguan fisiologis (misalnya,
- kelelahan konsentrasi kemoterapi yang
- gangguan konsetrasi menyebabkan anemia)
- tidak mampu sebagai prioritas utama
mempertahankan  Pilih intervensi untuk
aktivitas fisik pada mengurangi kelelahan
tingkat yang biasanya baik secara farmakologis
maupun non
DS : farmakologis dengan
 Klien mengeluh mudah tepat
kelelahan  Tentukan jenis dan
 Klien banyaknya aktivitas yang
mengatakan kurang dibutuhkan untuk
bergairah menjaga ketahanan
 Klien mnegatakan tidak  Ajarkan pasien mengenai
mampu berkonsentrasi pengelolaan kegiatan dan
DO : teknik manajemen waktu
 Klien tampak pucat untuk mencegah
 HB : 8 gr/dl kelelahan

3. Domain : 4 ( aktivitas / Setelah dilakukan tindakan 4310 terapi aktivitas :


istirahat ) keperawatan selama 2x24  Pertimbangkan
Kelas : 4 (respon jam klien diharapkan kemampuan klien dalam
kardiovaskular/pulmonal mampu : berpartisipasi melalui
) Kriteria hasil : aktivitas spesifik
DX : (00092) Intoleransi 000101 melakukan aktivitas  Pertimbangkan komitmen
aktivitas b/d rutin klien untuk
ketidakseimbangan antara 000102 aktivitas fisik meningkatkan frekuensi
suplai dan kebutuhan 000109 pemulihan energi dan jarak aktivitas
oksigen setelah istirahat  Bantu klien untuk
Batasan karakteristik : memilih aktivitas dan
- keletihan pencapaian tujuan
- gangguan frekuensi melalui aktivitas yang
jantung abnormal konsisten dengan
terhadap aktivitas kemampuan fisik,
- ketidaknyamanan setelah fisiologis dan sosial
beraktivitas
DS :
 Klien mengeluh mudah
kelelahan
 Klien mengatakan
kurang bergairah
 Klien mengeluh sakit
kepala
 Klien mnegatakan tidak
mampu berkonsentrasi
DO :
 Klien tampak pucat
 HB : 8 gr/dl

Anda mungkin juga menyukai