Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Keperawatan, Volume X, No.

2, Oktober 2014 ISSN 1907 - 0357

PENELITIAN
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU USIA 45-60 TAHUN
DENGAN SINDROM KLIMAKTERIUM
Nyimas Aziza*

Di propinsi Lampung presentase pelayanan kesehatan pra usila dan usila pada tahun 2008 mencapai 56,84%, dan
pada tahun 2009 turun menjadi 17,12%, hal ini sangat jauh dari target yaitu 70%. Data dari kecamatan Rajabasa
dari jumlah lansia 4.902, yang dilayani oleh petugas kesehatan sebanyak 3.348 (68,30%). Berdasarkan profil
kesehatan Kota Bandar Lampung Puskesmas Rajabasa mempunyai cakupan pelayanan kesehatan tertinggi yaitu
66,11%. Di Puskesmas Rajabasa ada 16 Posyandu, dan Posyandu paling banyak kunjunganya yaitu Posyandu
Anggrek, yaitu total ada 40 kunjungan. Dari hasil prasurvey di Posyandu Anggrek, ternyata dari 10 ibu usia 45-
60 tahun didapat 7 orang (70%) mengalami gangguan susah tidur, 9 orang (90%) mengalami pikun (mudah
lupa). Dan ketika ditanya tentang sindrom Klimakterium hanya 3 orang (30%) yang mengetahui dan sisanya 7
orang (70%) tidak mengetahui. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan Ibu Usia 45-
60 Tahun dengan Sindrom Klimakterium di Posyandu Anggrek Puskesmas Rajabasa Kota Bandar Lampung
tahun 2012. Penelitian ini deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional, populasi wanita usia
klimakterium di Posyandu Anggrek yang berjumlah 619 orang dan sampel sebanyak 96 orang. Hasil penelitian
bahwa dari 96 responden terdapat 46.9% mengalami sindrom klimakterium sedangkan 40.6% responden
berpengetahuan baik. Kemudian, data yang terkumpul dianalisa dengan uji chi square, di dapatkan hasil p value
0.005, berarti ada hubungan antara pengetahuan dengan sindrom klimakterium pada wanita usia 45-60 tahun di
Posyandu Anggrek Puskesmas Rajabasa Kota Bandar Lampung tahun 2012. Untuk itu disarankan kepada tenaga
kesehatan di Posyandu Anggrek Puskesmas Rajabasa Kota Bandar Lampung agar dapat meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan khususnya bagi menapouse.

Kata kunci: pengetahuan, sindrom klimakterium

LATAR BELAKANG Wanita pada masa klimakterium akan


terjadi perubahan-perubahan tertentu yang
Masa perkembangan anatomi dan dapat menyebabkan gangguan-gangguan
fisiologi wanita normal melalui enam ringan sampai berat. Perubahan dan
tahapan yaitu masa prapubertas, masa gangguan itu sifatnya berbeda-beda. Tahap
pubertas, masa resproduksi, masa awal dari perubahan ini yaitu
klimakterium dan menapouse serta masa haid/menstruasi tidak teratur dan sering
senile. Masa reproduksi merupakan masa terganggu. Periode ini disebut sebagai
terpenting dalam kehidupan wanita yang masa pramenopause. Masa pramenopause
berlangsung kira-kira 33 tahun. Haid pada sering pula dibarengi dengan
masa ini paling teratur dan bermakna untuk meningkatnya aktifitas yang ditandai oleh
kemungkinan kehamilan. Menjelang gejala meningkatnya rangsangan seksual
berakhirnya masa repoduksi ini disebut (Kartini Kartono dalam Ayurai, 2009).
dengan masa klimkaterium yang Keluhan pada wanita usia 45-54
merupakan masa peralihan dari masa tahun, yaitu gejolak panas (hot flushes)
reproduksi ke masa senium. Masa ini 70%, jantung berdebar-debar 40%,
berlangsung beberapa tahun sebelum dan gangguan tidur 50%, depresi 70%, mudah
setelah menopause (Prawirohardjo, tersinggung, berasa takut, gelisah, dan
2001).Klimakterium merupakan masa yang lekas marah 90%, sakit kepala 70%, cepat
bermula dari akhir tahap reproduksi, lelah, sulit berkonsentrasi, mudah lupa,
berakhir pada awal senium dan terjadi pada kurang tenaga 65%, berkunang-kunang
wanita berumur 40-65 tahun. Masa ini 20%, kesemutan 20%, gangguan libido
ditandai dengan berbagai macam keluhan 30% obstipasi 40%, berat badan bertambah
endokrinologis dan vegetatif 60%, nyeri tulang dan otot 50% (Baziad,
(Prawirohardjo, 2001). 2003).

[221]
Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 2, Oktober 2014 ISSN 1907 - 0357

Setiap tahunnya sekitar 25 juta sama sekali tentang sindrom klimakterium,


wanita diseluruh dunia diperkirakan dan merasa cemas karena beberapa tahun
mengalami menopause. Jumlah wanita usia terakhir mengalami kejadian sindrom
50 tahun keatas dapat diperkirakan klimakterium.
meningkat dari 500 juta pada saat ini
menjadi lebih dari 1 miliar pada 2030. METODE
Menurut data World Health Organization
(WHO) pada tahun 2025 jumlah wanita Jenis penelitian ini adalah deskriptif
yang berusia tua diperkirakan akan korelasi dengan pendekatan cross
melonjak dari 107 juta ke 373 juta (Ali, sectional, yang bertujuan untuk
2009). Sebagai negara berkembang, menggambarkan dan melihat adakah
Indonesia tidak hanya memiliki potensi hubungan antara pengetahuan dengan
sumber daya alam dan sumber daya sindrom klimakterium pada wanita usia
manusia yang merupakan tombak bagi klimakterium di Posyandu Anggrek
pembangunan perekonomian negara. Puskesmas Rajabasa Kota Bandar
Berdasarkan data Biro Pusat Statistik tahun Lampung tahun 2012. Populasi yang
2006 jumlah penduduk Indonesia adalah digunakan dalam penelitian ini adalah
sekitar 225 juta dan 52% nya adalah seluruh ibu usia 45-60 tahun di Posyandu
perempuan. Pada tahun 2010 jumlah Anggrek Puskesmas Rajabasa Kota Bandar
perempuan yang berusia diantara 50-55 Lampung tahun 2012 yang berjumlah 619
tahun diperkirakan mencapai 30,3 juta atau orang.Maka jumlah sampel yang
kira-kira 15% dari jumlah total penduduk diperlukan dalam penelitian ini adalah 87
Indonesia (Kumala, 2008). ibu. untuk mengantisipasi adanya data
Di propinsi Lampung presentase yang rusak atau tidak valid, maka jumlah
pelayanan kesehatan pra usila dan usila sampel yang dapat ditambah 10% sehingga
pada tahun 2008 mencapai 56,84%. Dan hasilnya adalah 96 ibu.
pada tahun 2009 turun drastis menjadi
17,12%, hal ini sangat jauh dari target
Propinsi yaitu 70%. Data dari kecamatan HASIL
Rajabasa dari jumlah lansia 4.902, yang
dilayani oleh petugas kesehatan sebanyak Analisis Univariat
3.348 (68,30%) (profil kesehatan Lampung
2009). Tabel 1: Distribusi Frekuensi Kejadian
Berdasarkan profil kesehatan kota Sindrom Klimakterium
Bandar Lampung, dari Kecamatan
Kedaton, Rajabasa, Kemiling dan Kejadian Sindrom
Sukarame, Puskesmas Rajabasa f %
Klimakterium
mempunyai cakupan pelayanan kesehatan Ya 45 46.9
tertinggi yaitu 66,11%. Di Puskesmas
Tidak 51 40.6
Rajabasa ada 16 Posyandu, dan Posyandu
Total 96 100
paling banyak kunjunganya yaitu
Posyandu Anggrek, yaitu total ada 40
Berdasarkan tabel di atas, dapat
kunjungan.
diketahui bahwa distribusi frekuensi
Dari hasil prasurvey di Posyandu
kejadian sindrom klimakterium yang
Anggrek, ternyata dari 10 ibu usia 45-60
mengganggu aktifitas sehari-hari sebanyak
tahun didapat 7 orang (70%) mengalami
45 resonden (46.9%).
gangguan susah tidur, 9 orang (90%)
mengalami pikun (mudah lupa). Dan
ketika ditanya tentang sindrom
Klimakterium hanya 3 orang (30%) yang
mengetahui sindrom klimakterium, dan
sisanya 7 orang (70%) tidak mengetahui
[222]
Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 2, Oktober 2014 ISSN 1907 - 0357

Tabel 2: Distribusi Frekuensi Pengetahuan PEMBAHASAN


tentang Sindrom Klimakterium
Kejadian sindrom klimakterium
Pengetahuan f %
Baik 39 40,6 Hasil penelitian didapatkan kejadian
Cukup 31 32,3 sindrom klimakterium pada ibu usia 45-60
Kurang 26 27,1 tahun di Posyandu Anggrek, yang
Total 96 100 mengalami sindrom klimakterium dan
mengganggu kegiatan sehari-hari sebanyak
Berdasarkan tabel di atas, dapat 46,9% (45 responden). Penelitian ini
diketahui bahwa distribusi frekuensi sejalan dengan teori menurut Baziad
pengetahuan responden yang paling (2003) Ketika usia semakin meningkat,
banyak adalah yang berpengetahuan baik timbulnya berbagai gangguan tubuh
yaitu 39 responden (40,6%). semakin meningkat pula. Sebenarnya hal
ini normal saja, karena dengan
Analisis Bivariat bertambahnya usia, apalagi pada
menapouse, organ-organ tubuh sudah tidak
Tabel 3: Hubungan Pegetahuan dengan bekerja sebagaimana mestinya. Akibatnya,
Kejadian Sindrom Klimakterium beberapa penyakit yang sebelumnya tidak
ada, kemungkinan dapat dialami. Apalagi
Sindrom Klimakterium jika sebelumnya memiliki resiko tinggi
Pengetahuan Ya Tidak untuk mengalami gangguan tubuh.
f % f % Berdasarkan data di atas peneliti
Kurang 34 71.8 23 28.2 dapat menyimpulkan banyak ibu usia 45-
Baik 11 28.2 28 71.8 60 tahun yang mengalami sindrom
P value 0,005 klimakterium dan mengganggu kegiatan
sehari-hari mereka, oleh karena itu peneliti
Dari tabel di atas didapatkan ibu menyarankan kepada petugas kesehatan
yang berpengetahuan kurang dan setempat untuk lebih mengoptimalkan
mengalami sindrom klimakterium dan sosialisasi tentang sindrom klimakterium
mengganggu aktifitas sehari-hari sebanyak sehingga ibu usia 45-60 tahun siap
34 orang (71.8%), sedangkan ibu yang menghadapi masa menapouse.
berpengetahuan baik dan mengalami
keluhan sindrom Klimakterium adalah Pengetahuan
sebanyak 11 orang (28.2%).
Hasil uji statistik diperoleh nilai p Berdasarkan hasil penelitian
value 0,005 dimana nilai p<α (0,05) maka pengetahuan ibu usia 45-60 tahun tentang
ada hubungan yang signifikan Dari tabel di sindrom klimakterium di Posyandu
atas didapatkan ibu yang berpengetahuan Anggrek, ibu yang berpengetahuan baik
kurang dan mengalami sindrom tentang sindrom klimakterium sebanyak
klimakterium dan mengganggu aktifitas 40.6% (39 responden).Ini sesuai dengan
sehari-hari sebanyak 34 orang (71.8%), teori Meckenzei (1995), bahwa semakin
sedangkan ibu yang berpengetahuan baik tinggi tingkat pendidikan seorang wanita
dan mengalami keluhan sindrom akan mempermudah penerimaan tentang
Klimakterium adalah sebanyak 11 orang masalah menopause yang akan mereka
(28.2%). jalani, sehingga mereka akan menganggap
Hasil uji statistik diperoleh nilai p menopause sebagai hal yang biasa atau
value 0,005 dimana nilai p<α (0,05) maka normal.
ada hubungan yang signifikan. Berdasarkan data diatas peneliti
dapat menyimpulkan bahwa ibu yang
berpengetahuan baik cukup tinggi, namun

[223]
Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 2, Oktober 2014 ISSN 1907 - 0357

masih perlu ditingkatkan lagi agar klimakterium. Oleh karena itu peneliti
pengetahuan ibu tentang sindrom menyarankan kepada petugas kesehatan
klimakterium lebih baik lagi. Dengan ini untuk memberikan penyuluhan tentang
peneliti menyarankan kepada petugas sindrom klimakterium agar pengetahuan
kesehatan agar dapat memberikan tersebut akan menunjang penyesuaian
penyuluhan tentang sindrom klimakterium, dengan jalan memudahkannya untuk
agar mempermudah penerimaan tentang mengerti apa yang terjadi dengan dirinya
masalah menopause yang akan mereka sendiri. Dengan pengetahuan yang baik itu
jalani. seorang wanita akan mengetahui bahwa
klimakterium merupakan salah satu fase
Hubungan pengetahuan ibu usia 45-60 kehidupan normal yang akan dilalui
tahun dengan sindrom klimaterium seorang wanita.
Berdasarkan hasil uji statistik
diperoleh nilai p value 0,005 dimana nilai KESIMPULAN
p<α (0,05) maka ada hubungan yang
signifikan antara pegetahuan ibu usia 45- Berdasarkan hasil penelitian dan
60 tahun dengan Sindrom Klimakterium di pembahasan ,maka kesimpulnnya : 1)
Posyandu Anggrek Puskesmas Rajabasa Kejadian sindrom klimakterium yang
Kota Bandar Lampung.Hasil penelitian di mengganggu aktiftas sehari-hari pada ibu
atas sesuai dengan teori menurut Samil usia 45-60 tahun sebanyak 45 orang
(2002), semakin tinggi atau baik (46.9%).2)Pengetahuan ibu usia 45-60
pengetahuan seorang wanita, maka ia dapat tahun di Posyandu Anggrek yang baik
menghadapi masa klimakterium dengan sebanyak 39 orang (40,6%).3)Ada
penuh penerimaan (tidak gelisah), hubungan yang bermakna antara
sehingga masa klimakterium yang pengetahuan ibu dengan kejadian sindrom
dialaminya penuh dengan kebahagiaan. klimakterium di Posyandu Anggrek
Dengan pengetahuan yang baik itu seorang Puskesmas Rajabasa Kota Bandar
wanita akan mengetahui bahwa Lampung, dengan (p<0.05).
klimakterium merupakan salah satu fase Diharapkan kepada petugas
kehidupan normal yang akan dilalui kesehatan agar dapat meningkatkan mutu
seorang wanita. pelayanan kesehatan khususnya bagi ibu-
Jika melihat uraian di atas dan ibu menapouse. Lebih ditingkatkan lagi
membandingkannya dengan teori yang dalam memberikan penyuluhan khususnya
diungkapkan oleh Notoatmodjo, 2003. tentang menopause.
Bahwa pengetahuan merupakan domain
yang sangat penting untuk terbentuknya
tindakan seseorang. Perilaku yang didasari
oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari * Dosen pada Jurusan Kebidanan
pada perilaku yang tidak didasari oleh Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang
pengetahuan, sehingga pengetahuan
merupakan faktor yang penting untuk
melakukan perubahan perilaku kesehatan,
dengan sendirinya pengetahuan dapat
diukur atau diobservasi melalui apa yang DAFTAR PUSTAKA
diketahui tentang objek.
Berdasarkan data di atas dapat di Baziad, ali SpOG-KFER. 2003.
simpulkan bahwa ada hubungan antara Menapouse dan Andropouse,
pengetahuan ibu dengan sindrom Jakarta:YBBP-SP
klimakterium, sehingga apabila Dinas Kesehatan Propinsi lampung. 2009.
pengetahuan ibu baik memungkinkan ibu Profil Kesehatan Propinsi Lampung
tidak akan mengalami sindrom Tahun 2009. Kota Bandar Lampung.

[224]
Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 2, Oktober 2014 ISSN 1907 - 0357

Mackenzie , R. Menopause Tuntunan Samil, R. 2002. Perkembangan pelayanan


Praktis Untuk Wanita. Jakarta : menopause. Majalah Kedokteran
ARCAN. 1995. Hal : 11-81 Atma Jaya Vol.I no.2. Jakarta : FK
Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Metode UKI. Hal : 142-150
Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta

[225]

Anda mungkin juga menyukai