Anda di halaman 1dari 6

PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN (PAK) Terbit : Februari 2017

RSU SURYA HUSADHA Revisi : 01

LEUKIMIA
1. Pengertian (Definisi)
Leukemia adalah suatu keganasan yang berasal dari perubahan genetik pada satu atau banyak sel di sumsum tulang. Pertumbuhan dari sel yang normal akan
tertekan pada waktu sel leukemia bertambah banyak sehingga akan menimbulkan gejala klinis.
Keganasan hematologik ini adalah akibat dari proses neoplastik yang disertai gangguan diferensiasi pada berbagai tingkatan sel induk hematopoetik sehingga terjadi
ekspansi progresif kelompok sel ganas tersebut dalam sumsum tulang, kemudian sel leukemia beredar secara sistemik Acut limphosityc leukemia adalah proliferasi
maligna / ganas limphoblast dalam sumsum tulang yang disebabkan oleh sel inti tunggal yang dapat bersifat sistemik.
2. Pengkajian Keperawatan
a. Pemeriksaan Fisik
1. Kepala dan Leher
a) Rongga mulut
Untuk mengetahui adanya peradangan, perdarahan gusi, pertumbuhan gigi ada atau tidaknya karies gigi.
b) Mata
Untuk mengetahui apakah terjadi gangguan penglihatan akibat infiltrasi ke SSP dan perdarahan pada retina
c) Telinga
Untuk mengetahui apakah ada ketulian
d) Leher
Untuk mengetahui adanya distensi vena jugularis
2. Pemeriksaan Dada dan Thorax
a) Inspeksi untuk mengetahui bentuk thorax, kesimetrisan, adanya retraksi dada, penggunaan otot bantu pernapasan
b) Palpasi denyut apex (Ictus Cordis)
c) Perkusi untuk menentukan batas jantung dan batas paru.
1
d) Auskultasi : suara nafas, adakah suara napas tambahan: ronchi (terjadi penumpukan secret akibat infeksi di paru)
3. Pemeriksaan Abdomen
a) Inspeksi bentuk abdomen apakah terjadi pembesaran pada kelenjar limfe, ginjal, terdapat bayangan vena, auskultasi peristaltik usus, palpasi nyeri
tekan bila ada pembesaran hepar dan limpa
b) Perkusi adanya asites atau tidak.
6. Pemeriksaan integument
a) Perdarahan kulit (pruritus, pucat, sianosis, ikterik, eritema, petekie, ekimosis, ruam)
b) Nodul subkutan, infiltrat, lesi yg tidak sembuh, luka bernanah, diaforesis (gejala hiper metabolisme).
c) Peningkatan suhu tubuh
d) Kuku : rapuh, bentuk sendok / kuku tabuh, sianosis perifer.
7. Pemeriksaan Ekstremitas
a) Adakah sianosis, kekuatan otot
b) Nyeri tulang dan sendi karena infiltrasi sumsum tulang oleh sel-sel leukemia.

b. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan yang perlu dilakukan pada penderita leukemia adalah sebagai berikut :
1. Pemeriksaan Laboratorium
a. Darah Tepi
Mengetahui adanya kelainan sum – sum tulang yaitu adanya pansitupenia, lifositosis yang terkadang menyebabkan gambaran darah tepi terdapat sel
blas yang merupakan gejala patonomenik untuk leukemia.
b. Kimia Darah
Dari hasil pemeriksaan kimia darah biasanya terdapat kolesterol rendah, asam urat dapat meningkat dan hipogamaglobinemia.
c. Sum – sum Tulang
Dari pemeriksaan sum – sum tulang dapat ditemukan gambaran dari sel limfopeutik patologis. Pada LMA selain gambaran tersebut terdapat pula
adanya liatus leukemia yaitu keadaan yang diperlihatkan sel blas (mie blas), beberapa sel tua (segment) dan sangat kurang bentuk pemotongan sel
2
yang berada diantaranya (promielost, mielosil, metamielosit dan sel batang).
2. Biopsi Limpa
Dari hasil pemeriksaan ini akan terlihat proliferasi sel leukemia dan sel yang berasal dari jaringan limpa yang terdesak seperti : limposit normal, RES,
Granulosit, pulp cell.
3. Cairan Serebropinalis
Leukemia Meningeal terjadi jika terdapat peninggian jumlah sel patologis dan protein.
4. Sistogenik
Dari pemeriksaan sistogenik 70 – 90 % dari kasus leukemia menunjukkan adanya kelainan kromosom yaitu pada kromosom 21.
 Diagnosa, Tujuan dan Intervensi Keperawatan

No Diagnosa Keperawatan Tujuan (NOC) Intervensi (NIC)


1 Risiko Infeksi (0142) Setelah diberikan asuhan keperawatan selama Observation
… (sesuai CP) diharapakan tidak terjadi - Memastikan penanganan aseptic dari semua saluran IV
infeksi , dengan kriteria hasil: - Memastikan peralatan perawatan per pasien sesuai protocol
 Jumlah sel darah putih absolut (5) institusi
 Titel antibody (5) Nursing treatmen
 Suhu tubuh (5) - Pakai sarung tangan sebagaimana dianjurkan oleh kebijakan
 Jumlah sel darah putih diferensional pencegahan universal atau universal precautions
(5) - Cuci tangan sebelum dan sesudah kegiatan perawatan
pasien
- Pertahankan teknik isolasi yang sesuai
- Bersikan lingkungan dengan baik setelah digunakan untuk
setiap pasien
Education
- Ajari pasien dan anggota keluarga mengenai bagaimana
mengindari infeksi
- Dorong untuk beristirahat beristirahat
- Ajarkan pasien dan keluarga mengenai tanda dan gejal
infeksi dan kapan harus melaporkannya kepada penyedia
perawatan kesehatn
Colabiration
- Berikan obat atau cairan iv sesuai dengan instruksi yang
3
diberikan oleh dokter.
2 Nyeri kronis (D0077) Setelah diberikan asuhan keperawatan selama Observation
… (sesuaikan dengan CP) diharapkan nyeri - Monitor tanda tanda vital
berkurang atau teratasi dengan criteria hasil : - Observasi adanya petunjuk non verbal mengenai ketidak
 Ketidaknyamanan (4) nyamanan terutama pada mereka yang tidak dapat
 Gangguan dalam rutunitas (5) berkomunikasi secara efektif
 Gangguan dalam perasaan mengontrol - Monitor kepuasan pasen terhadap manajement nyeri dalam
(4) interval yang spesifik
Nursing Treatment
- Pastikan pemberian analgesic dan atau strategi non
farmakologi sebelum dilakukan prosedur yang
menimbulkan nyeri
- Mulai dan modifikasi tindakan pengontrol nyeri
berdasarkan respon pasien
- Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lainnya,
mengenai efektifitas tindakan pengontrolan nyeri yang
pernah digunakan sebelumnya
Education
- Dorong pasien untuk mendiskusikan pengalaman nyerinya
sesuai kebutuhan
- Dukung istirahat atau tidur yang adekuat untuk memantu
penurunan nyeri
- Ajarkan prinsip prinsip manajement nyeri
- Berikan informasi mengenai nyeri, seperti penyebab nyeri,
berapa lama nyeri akan dirasakan, dan antisipasi dari
ketidaknyamanan akibat prosedur
Collaboration
- Beritahu dokter jika tindakan tidak berhasil atau jika
keluhan pasien saat ini berubah siktifikan dari pengalaman
nyeri sebelumnya

3 Risiko terhadap cedera (D.0136) Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama Observation
… (sesuaikan dengan CP) diharapkan tidak - Monitor tanda vital
terjadi cidera pada pasien dengan criteria - Monitor gaya berjalan, keseimbangan dan tingkat kelelahan
hasil: dengan ambulasi

4
- Jumlah sel darah putih absolut (5) - Orientasikan pasien pada lingkungan fisik
- Titel antibody (5) Nursing Treatment
- Suhu tubuh (5) - Letakan tempat tidur pada posisi terendah
- Jumlah sel darah putih diferensional (5) - Melakukan identifikasi perilaku dan faktor yang
mempengaruhi risiko jatuh
Education
- Ajarkan pasien bagaimana jika jatuh, untuk meminimalkan
cidera
- Intruksikan keluarga akan pentingnya pegangan tangan
untuk tangga, kamar mandi dan jalur untuk berjalan
Collaboration
- Berkalaborasi dengan anggota tim kesehatan lain untuk
meminimalkan efek samping dari pengobatan yang
berkontribusi pada kejadian jatuh yang tidak menetap

3. Evaluasi Keperawatan
a. Infeksi tidak terjadi dan pasien terlindungi dari infeksi yang mungkin terjadi
b. Nyeri kronis teradaptasi dalam rentang yang dapat diterima pasien
c. Cedera tidak terjadi dengan indikator yang jelas
4. Discharge Planning
a. Jadwal kontrol
b. Obat yang diminum dirumah
c. Jadwal Kemoterapi
5. Penelaah Kritis
Kepala Tim
6. Kriteria pulang
a. Dapat teradaptasi dengan komplikasi minimal
b. Infeksi tidak terjadi dan pasien terlindungi dari infeksi yang mungkin terjadi
c. Cedera tidak terjadi dengan indikator yang jelas
d. Nyeri kronis teradaptasi dalam rentang yang dapat diterima pasien
5
7. Kepustakaan
Betz, Sowden, 2002. Buku Saku Keperawatan Pediatrik. Edisi 2. Jakarta, EGC.
Carpenito, Lynda Juall, 1999. Rencana Asuhan & Dokumentasi Keperawatan. Edisi 2. (terjemahan). Penerbit buku Kedokteran EGC. Jakarata.
Doenges, Marilynn E, 1999. Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi 3. (terjemahan). Penerbit buku Kedokteran EGC. Jakarta.
Engram. Barbara, 1998. Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah. Volume 2, (terjemahan). Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
FKUI. 1985. Ilmu Kesehatan Anak. Volume 1. Jakarta, FKUI.
Gale Danielle, Charette Jane, 2000. Rencana Asuhan Keperawatan Onkologi, Jakarta: EGC.
Long, Barbara C, 1996. Perawatan Medikal Bedah. Volume I. (terjemahan). Yayasan Ikatan Alumni Pendidikan Keperawatan Pajajaran. Bandung.
Mansjoer, Arif & Suprohaita, 2000. Kapita Slekta Kedokteran Jilid II. Fakultas Kedokteran UI : Media Aescullapius. Jakarta.
Ngastiyah, 1997. Perawatan Anak Sakit. Penerbit buku Kedokteran EGC. Jakarta.
Price Sylvia A, Wilson Lorraine Mc Cart, 1995. Patofisiologi. Jakarta: EGC
Reeeves, Lockart, 2002. Keperawatan Medikal Bedah. Cetakan I. Jakarta, Salemba Raya.
Sacharin Rosa M, 1993. Prinsip Perawatan Pediatri. Edisi 2. Jakarta: EGC.
Soeparman, 1987. Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi kedua. Penerbit FKUI. Jakarta.
Soetjiningsih, 1995. Tumbuh Kembang Anak. Penerbit buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Suriadi, Yuliani R, 2001. Asuhan Keperawatan pada Anak. Edisi I. Jakarta, CV Sagung Seto.
Sutarni Nani, 2003. Prosedur Dan Cara Pemberian Obat Kemoterapi. Disampaikan Pada Pelatihan Kemoterapi Di RS Kariadi Semarang, Tanggal 13-15 November
2003

Anda mungkin juga menyukai