TERMODINAMIKA
OLEH :
NPM : 7114050071
MEDAN TA.2016/2017
KAPAL UAP SEDERHANA
Tujuan :
Teori :
Hukum aksi-reaksi (Hukum Newton III), kapal uap juga menggunakan konsep hukum III
Newton. Mesin kapal uap memberikan gaya aksi dengan menyemburkan gas keluar lewat
belakang kapal dan gas tersebut memberikan gaya reaksi dengan mendorong kapal ke depan.
Bunyi Hukum Newton III: “Jika suatu benda mengerjakan gaya pada benda kedua maka
benda kedua tersebut mengerjakan juga gaya pada benda pertama, yang besar gayanya = gaya
yang diterima tetapi berlawanan arah”.
Perlu diperhatikan bahwa kedua gaya tersebut harus bekerja pada dua benda yang berlainan.
F aksi = - F reaksi
Tekanan uap adalah suatu uap pada kesetimbangan dengan fase bukan uapnya. Massa
jenis adalah pengukur massa setiap satuan volume benda. Semakin tinggi massa jenis suatu
benda maka semakin besar pula massa setiap volumenya. Rumus untuk menentukan massa jenis
adalah
ρ=mxV
Dengan:
ρ = massa jenis,
m = massa
V = volume
Perpindahan kalor pada kapal uap termasuk jenis perpindahan kalor secara konveksi.
Perpindahan kalor secara konveksi terjadi pada zat cair dan gas dan hal ini terjadi karena adanya
perbedaan massa jenis dalam zat tersebut. Rumus perpindahan kalor:
Q = m . c . ∆T
Dengan ketentuan:
Q = Kalor yang diterima atau dilepas suatu zat (Joule, Kilojoule, Kalori, Kilokalori)
m = Massa zat (Gram, Kilogram)
c = Kalor jenis (Joule/kilogram°C, Joule/gram°C, Kalori/gram°C)
∆T = Perubahan suhu (°C)→ (t2 - t1)
Prosedur :
Hasil pengamatan :
Berdasarkan hasil pengamatan dari kapal uap sederhana yang telah dibuat, Kapal uap
sederhana ternyata membuktikan bahwa energi panas dapat menghasilkan energi gerak. Air
dalam kaleng mendidih dan mengeluarkan uap yang kuat karena ada energi panas dari lilin yang
membuat rakitan mirip kapal tersebut berjalan. Ini membuktikan adanya konversi dari energi
panas ke energi uap.
Kesimpulan:
Selain itu percobaan ini juga membuktikan bahwa adanya hubungan antara hukum aksi
reaksi, tekanan uap, massa jenis dan perpindahan kalor yang menyebabkan kapal uap tersebut
bisa berjalan.
Penerapan konsep fisika tentang kapal uap pertama kalinya mulai digunakan setelah
ditemukannya mesin uap di Negara Inggris oleh James Watt. Penemuan ini memicu
memunculkan revolusi industri dan revolusi bahan bakar. Pada masa itu mulai digunakan batu
bara sebagai bahan bakar dengan skala yang lebih luas dengan menggantikan kayu bakar.
Percobaan diatas menggunakan lilin dan kaleng bekas untuk mempermudah pemahaman. Mesin
uap adalah mesin yang menggunakan energi panas dalam uap air dan mengubahnya menjadi
energymekanis.Carakerjanyasebagaiberikut :
1. Air yang dimasukkan kedalam kaleng bekas yang diberi sedikit air
2. Air dipanaskan oleh lilin api
3. Air yang dipanaskan menguap dan keluar melalui celah-celah lubang kecil
4. Uap air ini yang mendorong kapal uap hinggak dapat bergerak
5. Jika air habis/kering maka kapal mainan tidak akan berjalan
MOTOR DIESEL
Rudolf Diesel lahir di Paris tahun 1858 sebagai keluarga ekspatriat Jerman. Ia
melanjutkan studi di Politeknik Munchen. Setelah lulus dia bekerja sebagai teknisi kulkas,
namun bakatnya terdapat dalam mendesain mesin. Diesel mendesain banyak mesin panas,
termasuk mesin udara bertenaga solar. tahun 1892 ia menerima paten dari Jerman, Swiss,
Inggris, dan Amerika Serikat untuk karyanya "Method of and Apparatus for Converting Heat
into Work
Mesin diesel menggunakan prinsip kerja hukum Charles, yaitu ketika udara dikompresi maka
suhunya akan meningkat. Udara disedot ke dalam ruang bakar mesin diesel dan dikompresi
oleh piston yang merapat dengan rasio kompresi antara 15:1 dan 22:1 sehingga menghasilkan
tekanan 40-bar (4.0 MPa; 580 psi), dibandingkan dengan mesin bensin yang hanya 8 to 14 bar
(0.80 to 1.40 MPa; 120 to 200 psi). Tekanan tinggi ini akan menaikkan suhu udara sampai
550 °C (1,022 °F). Beberapa saat sebelum piston memasuki proses kompresi, bahan bakar
diesel disuntikkan ke ruang bakar langsung dalam tekanan tinggi melalui nozzle dan injektor
supaya bercampur dengan udara panas yang bertekanan tinggi. Injektor memastikan bahwa
bahan bakar terpecah menjadi butiran-butiran kecil dan tersebar merata. Uap bahan bakar
kemudian menyala akibat udara yang terkompresi tinggi di dalam ruang bakar. Awal penguapan
bahan bakar ini menyebabkan sebuah waktu tunggu selagi penyalaan, suara detonasi yang
muncul pada mesin diesel adalah ketika uap mencapai suhu nyala dan menyebabkan naiknya
tekanan diatas piston secara mendadak. Oleh karena itu, penyemprotan bahan bakar ke ruang
bakar mulai dilakukan saat piston mendekati (sangat dekat) TMA untuk menghindari detonasi.
Sistem injeksi generasi awal
Mesin asli Diesel menginjeksikan bahan bakar dengan bantuan udara bertekanan, yang mengatomisasi bahan
bakar dan memaksa bahan bakar masuk dalam ruang bakar melalui nosel (menggunakan prinsip yang sama
dengan semprotan aerosol). Bukaan nosel ditutup oleh katup yang dikontrol oleh camshaft untuk mengawali
injeksi bahan bakar sebelum titik mati atas/top dead centre. Menggunakan 3 tahap kompresor memang
memakan tenaga namun efisiensi dan output tenaga bersih yang dihasilkan diatas mesin pembakaran lainnya
pada waktu itu.
Mesin diesel saat ini menggunakaan tekanan sangat tinggi dengan pompa mekanik dan menekan bahan bakar
dengan injektor tanpa udara bertekanan. Dengan diesel injeksi langsung, injektor akan menyemprot bahan
bakar melalui 4-12 orifice kecil pada noselnya. Mesin diesel injeksi generasi awal selalu mempunyai
pembakaran awal tanpa kenaikan tekanan yang drastis ketika pembakaran. Saat ini riset sedang dilakukan
untuk menggunakan lagi beberapa bentuk injeksi udara desain asli Rudolf Diesel untuk mengurangi polusi
nitrogen oksida. Pada semua mesin diesel, mesin diesel modern selalu mengacu pada desain asli Rudolf Diesel,
di mana bahan bakar menyala melalui kompresi tinggi.
Untuk aplikasi generator listrik, komponen penting dari mesin diesel adalah governor, yang mengontrol
suplai bahan bakar agar putaran mesin selalu pada putaran yang diinginkan. Apabila putaran mesin turun
terlalu banyak kualitas listrik yang dikeluarkan akan menurun sehingga peralatan listrik tidak dapat
bekerja sebagaimana mestinya, sedangkan apabila putaran mesin terlalu tinggi maka dapat mengakibatkan
over voltage yang bisa merusak peralatan listrik. Mesin diesel modern menggunakan pengontrolan
elektronik canggih untuk mencapai tujuan ini melalui modul kontrol elektronik (ECM) atau unit kontrol
elektronik (ECU) - yang merupakan "komputer" dalam mesin. ECM/ECU menerima sinyal kecepatan
mesin melalui sensor dan menggunakan algoritma dan mencari tabel kalibrasi yang disimpan dalam
ECM/ECU, dia mengontrol jumlah bahan bakar dan waktu melalui aktuator elektronik atau hidraulik
untuk mengatur kecepatan mesin.
Keuntungan utama
Mesin diesel membakar lebih sedikit bahan bakar daripada mesin bensin untuk
menghasilkan kerja yang sama karena suhu pembakaran dan rasio kompresi
yang lebih tinggi. Mesin bensin umumnya hanya memiliki tingkat efisiensi 30%,
sedangkan mesin diesel bisa mencapai 45% (mengubah energi bahan bakar menjadi energi
mekanik](lihat siklus Carnot untuk penjelasan lebih lanjut).
Tidak ada tegangan listrik tinggi pada sistem penyalaan, sehingga tahan lama dan mudah
digunakan pada lingkungan yang keras. Tidak adanya koil, kawat spark plug, dsb juga
menghilangkan sumber gangguan frekuensi radio yang dapat mengganggu peralatan navigasi
dan komunikasi, sehingga penting pada pesawat terbang dan kapal.
Daya tahan mesin diesel umumnya 2 kali lebih lama daripada mesin bensin] karena suku
cadang yang digunakan telah diperkuat..
Bahan bakar diesel dapat dihasilkan langsung dari minyak bumi. Distilasi memang
menghasilkan bensin, namun hasilnya tak akan cukup tanpa adanya catalytic reforming, yang
berarti memerlukan ongkos tambahan.
Bahan bakar diesel umumnya dianggap lebih aman daripada bensin. Meskipun bahan bakar
diesel dapat terbakar pada udara bebas jika disulut dengan sumbu, namun tidak akan
meledak dan tidak menghasilkan uap yang mudah terbakar dalam jumlah besar. Tekanan uap
yang rendah sangat menguntungkan untuk aplikasi kapal laut, di mana campuran bahan
bakar dengan udara yang dapat meledak sangatlah berbahaya. Dengan alasan yang sama,
mesin diesel tahan terhadap vapor lock.
Untuk beban parsial berapapun, efisiensi bahan bakar (massa yang dibakar per energi yang
dihasilkan) hampir konstan untuk mesin diesel, sedangkan pada mesin bensin akan
proporsional.
Mesin diesel menghasilkan panas yang terbuang lebih sedikit.
Mesin diesel dapat menerima tekanan dari supercharger atau turbocharger tanpa batasan
(tergantung dari kekuatan komponen mesinnya saja). Tidak seperti mesin bensin yang dapat
menimbulkan detonasi/ketukan pada tekanan tinggi.
Kandungan karbon monoksida pada gas buangnya minimal, oleh karena itu mesin diesel
digunakan pada tambang bawah tanah.
Biodiesel mudah disintesis, bahan bakar berbasis non-minyak bumi (melalui
proses transesterifikasi) dan dapat langsung digunakan di banyak mesin diesel, sedangkan
mesin bensin membutuhkan banyak ubahan untuk dapat menggunakan bahan bakar
sintetis untuk dapat digunakan (misalnya etanol ditambahkan ke gasohol).
Daftar pustaka :
https://id.wikipedia.org/wiki/Motor_bakar_diesel
http://documents.tips/documents/dasar-teori-mesin-diesel.html