Anda di halaman 1dari 9

ANALISA PROSES INTERAKSI

Inisial klien : Tn. Solikul Huda


Status interaksi perawat-klien : Implementasi SP 1 (Klien) Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi pendengaran
Lingkungan : Perawat duduk di depan klien
Deskripsi klien : Klien duduk tenang didekat perawat, pakaian rapi dan bersih
Tujuan (berorientasi pada klien) : Klien mampu menceritakan apa yang dialami
Nama Mahasiswa : Kamelia
Tanggal : 24 Januari 2018
Jam : 11.00
Tempat : Desa Bantur

KOMUNIKASI NON ANALISA BERPUSAT ANALISA BERPUSAT


KOMUNIKASI VERBAL RASIONAL
VERBAL PADA PERAWAT PADA KLIEN
P : Selamat siang pak. Masih P : Menghampiri klien Perawat memulai percakapan Klien tampak bersedia Dengan mengucapkan salam,
ingat dengan saya pak ? K : Wajah menghadap dengan sikap terbuka berinteraksi sikap ramah dan lembut
kearah perawat merupakan awal terjadinya
hubungan saling percaya
klien dengan perawat. Sesuai
dengan teori bahwa
keberhasilan membina
hubungan saling percaya
sangat dipengaruhi oleh
komunikasi verbal dan non
verbal yang disampaikan
oleh perawat
K : Siang mbak. Ingat K : klien duduk disamping Perawat tetap menjaga posisi Klien berespon positif dengan Perawat mempertahankan
namanya mbak Amel ya. perawat menatap wajah tubuh dengan terapeutik salam yang disampaikan oleh sikap terbuka, berdiri
perawat perawat disamping klien, dan ayah
P : mempertahankan sikap klien, memandang dan
terbuka, duduk mendengarkan dengan
disamping klien, penuh perhatian ketika
memandang, dengan berinteraksi dengan klien.
sentuhan terapeutik dan Sesuai dengan teori hal ini
mendengarkan dengan merupakan sikap-sikap yang
penuh perhatian harus dilakukan dalam
melakukan hubungan
terapeutik sehingga klien
dapat berespoin positif
terhadap interaksi yang
dilakukan.
P : Bagaimana kabarnya hari P : Suara jelas, tetap Perawat mencoba membuka Klien tampak gelisah, tremor Perawat menunjukkan
ini pak? tersenyum, diri dan tetap berkomunikasi hubungan yang terbuka
mempertahankan sikap kepada klien, sambil dengan klien. Hal ini sesuai
terbuka, memandang menatap wajah klien dengan teori komunikasi
klien dengan bersahabat yaitu teknik komunikasi
K : (wajah tampak datar) terapeutik dimana bahwa
untuk mendapatkan data
diperlukan pertanyaan dan
sikap terbuka dari perawat
dalam memahami kebutuhan
klien saat ini
K : Baik mbak P : menganggukkan kepala, Perawat mempertahankan Klien tampak gelisah, tremor Perawat menggunakan teknik
memandang wajah klien sikap terbuka menerima klien komunikasi terbuka. Hal ini
dan mencoba menarik apa adanya dan sesuai dengan teori bahwa
perhatian klien menunjukkan perhatian sikap terapeutik yaitu
K : kontak mata kurang, terhadap kebutuhan klien keterbukaan, jujur, keiklasan
klien menunduk dan penggunaan teknik
terapeutik akan
mempengaruhi keberhasilan
interaksi

P : Pak bagaimana kalau hari P : memandang klien Perawat mempertahankan Klien setuju dengan ajakan Perawat menggunakan teknik
ini kita berbincang- dengan bersahabat dan sikap terbuka menerima klien perawat komunikasi terbuka. Hal ini
bincang tentang mencoba menarik apa adanya dan sesuai dengan teori bahwa
perasaan yang sedang perhatian klien menunjukkan perhatian sikap terapeutik yaitu
mas rasakan? Bagaimana K : kontak mata kurang, terhadap kebutuhan klien keterbukaan, jujur, keiklasan
kalau 20 menit di klien menunduk dan penggunaan teknik
ruangan ini pak? Apakah terapeutik akan
bapak bersedia? mempengaruhi keberhasilan
interaksi
K : Bersedia mbak K : mengangguk dan Perawat mempertahankan Klien setuju dengan ajakan Perawat menggunakan teknik
bersedia berbincang- sikap terbuka menerima klien perawat komunikasi terbuka. Hal ini
bincang apa adanya dan sesuai dengan teori bahwa
P : Mempertahankan sikap menunjukkan perhatian sikap terapeutik yaitu
terbuka terhadap kebutuhan klien keterbukaan, jujur, keiklasan
dan penggunaan teknik
terapeutik akan
mempengaruhi keberhasilan
interaksi

P : Apa yang bapak rasakan P : menanyakan dengan Perawat menanyakan Klien tampak memperhatikan Fokusing merupakan salah
saat ini ? kata-kata yang jelas, keadaan klien fokus bahasan dalam satu teknik komunikasi
dan keadaan klien saat interaksi terapeutik. Sesuai degan
itu konsep komunikasi
K : kontak mata kurang terapeutik bahawa fokusing
sangat diperlukan dalam
rangka memfokuskan topik
yang akan dibahas dalam
suatu pembicaraan
K : Saya merasa lemah dan K : menjawab pertanyaan Perawat mempertahankan Perhatian klien dalam Jawaban yang disampaikan
tidak bersemangat mbak yang diberikan oleh sikap terbuka berinteraksi dengan perawat menunjukkan bahwa klien
perawat masih terkontrol kooperatif terhadap
P : Menganggukkan kepala, pertanyaan perawat
mendengarkan klien,
tetap mempertahankan
sikap terbuka
P : Bapak tau kenapa bapak P : menanyakan kondisi Perawat menanyakan klien & Klien tampak memperhatikan Pujian dapat meningkatkan
dapat obat dari pak klien, tersenyum, ekpresi mengajak klien untuk tetap fokus bahasan dalam rasa kepercayaan diri pada
Bagyo ? wajah bersahabat menjaga kesehatan klien interaksi dalam diri klien
K : Mendengarkan, mencoba
mengingat-ingat kembali

K : Saya sering mendengar K : ekspresi wajah datar Memperhatikan klien Klien mencoba untuk Perawat memberi
bisikan-bisikan yang datar, klien menunduk menceritakan apa yang kesempatan kepada klien.
aneh mbak terus saya P : Memperhatikan klien dan dirasakan Hal ini dapat mengajak klien
pernah sakit lupa diri. tetap bersikap terbuka untuk melatih cara
Semangat saya berkomunikasi dengan orang
berkurang dan lemah di sekitarnya
P: Apa yang bapak pikirkan P : tersenyum, memandang Perawat mencoba Perhatian klien dalam Perawat memfokuskan topik
? Bisa bapak ceritakan ? klien berinteraksi pada klien berinteraksi dengan perawat bahasan interaksi. Hal ini
K : Klien memandang dengan teknik komunikasi kurang sesuai dengan teori bahwa
kearah perawat terbuka interaksi yang efektif harus
memenuhi teknik
komunikasi, salah satunya
adalah focusing
K : Tidak ada mbak. Ya jiwa K : Memandang kearah lain Mempertahankan sikap Klien menyebutkan faktor Perawat menggali faktor
sama semangat saya P : Memperhatikan klien, empati presipitasi rasa sedih yang presipitasi yang dialami oleh
tidak menyatu mbak tetap bersikap terbuka dialami klien. Menurut konsep bahwa
pertanyaan terbuka akan
menghasilkan data kualitatif
tentang faktor pencetus
P : Seperti apa itu pak ? P : Memandang ke arah klien Mempertahankan sikap Klien menyebutkan faktor Perawat menggali faktor
K : Menatap perawat empati presipitasi rasa sedih yang presipitasi yang dialami oleh
dialami klien. Menurut konsep bahwa
pertanyaan terbuka akan
menghasilkan data kualitatif
tentang faktor pencetus
K : Saya merasa ingin K : Memandang kearah lain Mempertahankan sikap Klien diam dan tidak Perawat menggali faktor
melakukan sesuatu tapi empati menjawab pertanyaan presipitasi yang dialami oleh
antara jiwa dan perawat klien. Menurut konsep bahwa
keinginan tidak menyatu pertanyaan terbuka akan
mbak menghasilkan data kualitatif
tentang faktor pencetus
P : Baik kalau gitu, tadi P : Sikap badan terbuka, Mempertahankan sikap Perhatian klien dalam Untuk melatih kemampuan
bapak bilang sering badan condong empati berinteraksi dengan perawat klien dimulai dengan
dengar suara-suara kedepan, memandang kurang memberikan pengetahuan
sebelumnya ya ? Bapak klien, berbicara dengan secara kognitif. Kemempuan
dengar suara apa ? persuasif kognitif akan menjadi dasar
K : Memandang perawat dalam melakukan
kemampuan psikomotor.
K : Ya dengar bisikan seperti K : Memandang kearah Mempertahankan sikap Klien menceritakan Untuk melatih kemampuan
suara mengejek saya. perawat empati masalahnya klien dimulai dengan
Terus kadang pas tidur P : Ekpresi wajah senang, memberikan pengetahuan
ada suara aneh yang memperhatikan klien, secara kognitif. Kemempuan
hanya bisa saya dengar tetap bersikap terbuka kognitif akan menjadi dasar
dalam melakukan
kemampuan psikomotor.
P : bapak dengar atau P : Perawat menunjuk Mempertahankan sikap Klien menceritakan Untuk melatih kemampuan
didalam hati bapak? telinga dan dada empati masalahnya klien dimulai dengan
K : Memandang kearah memberikan pengetahuan
perawat secara kognitif. Kemampuan
kognitif akan menjadi dasar
dalam melakukan
kemampuan psikomotor.
K : Kadang dengar kadang K : Memandang kearah Mempertahankan sikap Klien menceritakan Untuk melatih kemampuan
dari dalam hati perawat. Klien menunjuk empati masalahnya klien dimulai dengan
telinga dan dadanya memberikan pengetahuan
P : Ekpresi wajah senang, secara kognitif. Kemampuan
memperhatikan klien, kognitif akan menjadi dasar
tetap bersikap terbuka dalam melakukan
kemampuan psikomotor.
P : Berapa kali sehari P : Ekpresi wajah senang, Mempertahankan sikap Klien menceritakan Untuk melatih kemampuan
munculnya pak? terus memperhatikan klien, empati masalahnya klien dimulai dengan
pak biasanya ngapain tetap bersikap terbuka memberikan pengetahuan
kalau ada bisikan ? K : Memandang kearah secara kognitif. Kemampuan
perawat kognitif akan menjadi dasar
dalam melakukan
kemampuan psikomotor.
K : Ya sering mbak. Saya K : Memandang kearah Mempertahankan sikap Klien menceritakan Untuk melatih kemampuan
sholat biasanya perawat empati masalahnya klien dimulai dengan
P : Ekpresi wajah senang, memberikan pengetahuan
memperhatikan klien, secara kognitif. Kemampuan
tetap bersikap terbuka kognitif akan menjadi dasar
dalam melakukan
kemampuan psikomotor.
P : Nah sekarang saya P : tersenyum, memandang Perawat mengevaluasi Klien tampak mendengarkan Untuk melatih kemampuan
jelaskan apa yang bapak klien dengan senang, perkembangan klien perawat dengan seksama klien dimulai dengan
alami ya. Suara yang menjelaskan dengan memberikan pengetahuan
bapak dengar dari telinga nada suara yang lemah secara kognitif. Kemempuan
bapak itu namanya lembut, suara jelas. kognitif akan menjadi dasar
halusinasi bapak. Itu K : Tersenyum, dalam melakukan
merupakan gangguan mengangguk-anggukkan kemampuan psikomotor.
persepsi sensori jadi kepala
bapaknya dengar suara-
suara padahal yang lain
tidak dengar jadi itu
tidak nyata. Kalau suara
dalam hati itu namanya
gangguan proses pikir.
Jadi suara itu karena
bapaknya kepikiran
sesuatu sehingga muncul
suara-suara tersebut.
Sekarang ada beberapa
cara untuk mengontrol
halusinasi. Apakah
bapaknya mau
mendiskusikannya ?
K : Iya mau mbak. Gimana K : Klien memandang kearah Perawat melihat pasien Klien tampak antusias Hal ini menunjukkan bahwa
caranya ? perawat dengan eye contact menerima informasi dari antara klien dan perawat
P : tersenyum, ekspresi dipertahankan perawat telah terjadi trust. Hal ini
wajah senang sesuai dengan teori bahwa
aspek utama untuk
mempertahankan hubungan
adalah adanya hubungan
saling percaya
P : Nah bapak Huda, jadi P : Perawat mulai Perawat mengajak untuk Klien tampak antusias Perawat mendiskusikan
untuk mengontrol mendiskusikan cara berkomunikasi secara menerima informasi dari bersama klien tentang cara
halusinasi atau suara- mengontrol halusinasi terbuka dan menggali data perawat mengontrol halusinasi
suara yang mas dengar K : Klien mendengarkan, yang ingin di butuhkan
itu ada 4 cara. Pertama memahami perkataan dan
dengan cara menghardik, pertanyaan perawat
minum obat, berbincang-
bincang dengan orang
lain dan terakhir dengan
melakukan kegiatan.
K : oooh ada 4 ya mbak K : Klien mnegangguk- Perawat memahami dan Klien tampak antusias Perawat mendiskusikan
anggukan kepala mendengarkan perkataan menerima informasi dari bersama klien tentang cara
P : perawat memperhatikan klien dengan berkomunikasi perawat mengontrol halusinasi
klien dengan penuh rasa terbuka
empati
P : Iya bapak. Hari ini kita K : klien tampak Perawat melihat pasien Klien tampak antusias Perawat mendiskusikan
belajar yang pertama memperhatikan dan dengan eye contact menerima informasi dari bersama klien tentang cara
dulu ya yaitu mempraktekkan dipertahankan perawat mengontrol halusinasi
menghardik. Jadi kalau bersama perawat
bapak mulai mendengar P : perawat menjelaskan
suara-suara itu bapak cara menghardik dan
bisa tutup telinga memperhatikan klien
(perawat sambil
mempraktekkan)
kemudian bapak bisa
mengatakan “pergi-pergi,
saya tidak mau dengar
kamu tidak nyata”.
Seperti itu bapak.
K : iya mbak K : klien tampak memahami Perawat melihat pasien Klien tampak antusias Perawat mendiskusikan
penjelasan perawat dengan eye contact menerima informasi dari bersama klien tentang cara
P : perawat tersenyum dipertahankan perawat mengontrol halusinasi

P : Nah bapak ayo coba P : perawat tersenyum Perawat melihat pasien Klien tampak antusias Perawat mendiskusikan
ulangi K : klien mengulangi apa dengan eye contact mengulangi apa yang sudah bersama klien tentang cara
yang dijelaskan perawat, dipertahankan diajarkan perawat mengontrol halusinasi
kontak mata baik
K : Kalau dengar suara- K : klien mengulangi apa Perawat melihat pasien Klien tampak antusias Perawat mendiskusikan
suara, tutup telinga, yang dijelaskan perawat, dengan eye contact mengulangi apa yang sudah bersama klien tentang cara
sambil bilang “pergi- kontak mata baik dipertahankan diajarkan perawat mengontrol halusinasi
pergi, saya tidak mau P : perawat tersenyum
dengar kamu tidak
nyata”.
P : Wah bagus bapak Huda, P : perawat tersenyum, Perawat memberi pujian Klien tampak senang Memberikan pujian kepada
sudah benar. memberikan jempol kepada klien klien sebagai tanda bahwa
pertanda memberikan klien mampu melakukan apa
reward kepada klien yang sudah diajarkan dengan
K : klien tersenyum baik
P : Baik pak, sudah 20 menit P: Suara jelas, tetap Perawat memahami dan Perhatian klien dalam Menggali data subjektif klien
berlalu. Bagaimana tersenyum, mendengarkan perkataan berinteraksi dengan perawat pada fase terminasi
perasaan bapak setelah mempertahankan sikap klien dengan berkomunikasi cukup baik
berdiskusi dengan saya? terbuka, memandang terbuka
klien dengan bersahabat
K : Ya senang mbak K : Tersenyum. Klien
memandang kearah
perawat
P : Bapak bisa disebutkan P: Suara jelas, tetap Perawat memahami dan Perhatian klien dalam Menggali data objektif klien
apa yang sudah kita tersenyum, mendengarkan perkataan berinteraksi dengan perawat pada fase terminasi
diskusikan tadi? Ada mempertahankan sikap klien dengan berkomunikasi cukup baik
berapa cara mengontrol terbuka, memandang terbuka
halusinasi ? klien dengan bersahabat
K : Klien memandang kearah
K : Ada 4 ya. Menghardik, perawat. Klien tampak
minum obat, bercaka- mengantuk
cakap sama melakukan
kegiatan
P : Bagus, bapak hebat P: Suara jelas, tetap Perawat memahami dan Perhatian klien dalam Fase terminasi
sudah paham yang saya tersenyum, mendengarkan perkataan berinteraksi dengan perawat
jelaskan tadi. Jadi mempertahankan sikap klien dengan berkomunikasi cukup baik
harapannya kalau suara- terbuka, memandang terbuka
suara itu muncul lagi, klien dengan bersahabat
bapak bisa K : Ekspresi wajah datar.
mengontrolnya dengan Klien tampak mengantuk.
cara yang saya jelaskan
tadi ya bapak.

K : Iya mbak
P : Oya bapak bagaimana P : Perawat melakukan Perawat melakukan terminasi Klien bersedia untuk kontrak Membuat kontrak yang akan
kalau Sabtu berbincang- kontrak yang akan datang selanjutnya datang
bincang lagi untuk cara K : Klien tampak mengantuk.
mengontrol yang kedua Memandang kearah lain
yaitu minum obat.
Apakah mas setuju?
Sekitar jam 10.00 di sini
lagi bapak?

K : Baik mbak

Anda mungkin juga menyukai